BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kesehatan bersifat holistik atau menyeluruh. Dalam mengupayakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu profesi yang mempunyai peran penting di rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat melakukan hal tersebut banyak hal yang perlu dilakukan, salah satu diantaranya

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit dalam menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan rawat jalan, rawat

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Hasibuan (2003), sumber daya manusia adalah. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh perilaku, sikap, motivasi, semangat, disiplin kepuasan kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kebijakan manajerial, kebijakan teknis serta pengembangan standar dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas, dengan memperbaiki sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat

dasar yang paling penting dalam prinsip manajemen mutu (Hidayat dkk, 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepemimpinan organisasi rumah sakit memainkan peranan yang sangat

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kompleks. Undang-undang Rumah Sakit Nomor 44 tahun 2009 rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

PANDUAN SUB KOMITE MUTU PROFESI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT SENTRA MEDIKA CISALAK

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan umum di bidang kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai pusat rujukan dan merupakan pusat alih pengetahuan dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional

BAB I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG

1 BAB I PENDAHULUAN. pengentasan kemiskinan. Tujuan MDGs di bidang kesehatan merupakan tujuan

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu.

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambar Umum Objek Observasi Sejarah Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan

HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT MENURUT PERSEPSI KEPALA RUANG DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA SKRIPSI

Perbedaan jenis pelayanan pada:

BAB 1 PENDAHULUAN. institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan upaya kesehatan rujukan dan upaya kesehatan penunjang. Dari 22 RSU di

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dan berkembang di dalam masyarakat. Kekuatan pertama dalam

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan, kemajuan teknologi dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Sakit. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH UTARA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BAB 1 : PENDAHULUAN. penunjang medis dan melaksanakan pelayanan administratif. Sumber Daya Manusia (SDM)

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 77 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya rumah sakit merupakan sebuah organisasi yang menyediakan

2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang semakin kompetitif, suatu industri jasa khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. lainnya baik pemerintah maupun swasta. Puskesmas merupakan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak dan secara psikologis membantu proses penyembuhan. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, pelayanan prima merupakan elemen utama di rumah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan diantaranya adalah milik swasta. 1. dari 6 buah puskesmas, 22 BKIA, 96 dokter praktik dan 3 Rumah Bersalin.

BAB I 1 PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya status perekonomian masyarakat, kemudahan komunikasi

MAKALAH TEORI, TIPE KEPEMIMPINAN, PERAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEPERAWATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk seluruh masyarakat. Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak hal yang

BAB I. Pendahuluan Visi, Misi dan Tujuan Umum Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SOERATNO GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu sub sistem dari sistem pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN

BAB II ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang bergerak di bidang pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sesuai dengan Kepmenkes No.1202/MENKES/SK/VIII/2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Dep Kes RI (2008), rumah sakit adalah sarana kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perbekalan kesehatan adalah pelayanan obat dan perbekalan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran sangat strategis dalam

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat sekarang ini kesehatan seseorang tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental dan sosial tetapi juga dari aspek produktivitas dalam arti mempunyai pekerjaan atau menghasilkan secara ekonomi. Keempat dimensi kesehatan tersebut mempengaruhi tingkat kesehatan pada seseorang, kelompok atau masyarakat. Hal ini menyebabkan kesehatan bersifat holistik atau menyeluruh. Dalam mengupayakan peningkatan kesehatan seseorang diperlukan upaya kesehatan dalam suatu wadah pelayanan kesehatan atau sarana kesehatan. Wadah pelayanan kesehatan atau sarana kesehatan secara umum dibedakan menjadi tiga antara lain sarana kesehatan primer (misalnya puskesmas), sarana kesehatan sekunder (misalnya rumah sakit kelas C dan D) dan sarana kesehatan tersier (misalnya rumah sakit kelas A dan B). Upaya mewujudkan pelayanan kesehatan dilakukan oleh individu ataupun kelompok, lembaga pemerintahan maupun swasta (Notoatmojo,2005). Masyarakat lebih memilih sarana pelayanan kesehatan yang menyediakan pelayanan kesehatan secara paripurna dan dilayani oleh tenaga kesehatan yang berkompeten. Pelayanan kesehatan paripurna dapat diperoleh dari penyelenggara pelayanan kesehatan tingkat primer (puskesmas) maupun tingkat sekunder (rumah sakit). Rumah sakit adalah institusi penyelenggara pelayanan kesehatan yang merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang memberikan

pelayanan kesehatan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat (Undang - Undang No. 44 tentang Rumah Sakit, 2009). Rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Peran tersebut semakin penting mengingat perkembangan epidemiologi penyakit, perubahan struktur demografis, perkembangan ilmu dan teknologi, dan perubahan struktur sosial ekonomi masyarakat (Soejitno, 2002). Rumah sakit sebagai unit pelayanan kesehatan bagi masyarakat, senantiasa dituntut untuk memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat. Fungsi utama sebuah rumah sakit adalah melaksanakan pelayanan kesehatan, maka pengelolaan sumber daya manusia adalah salah satu bagian yang sangat penting dalam manajemen rumah sakit. Sumber daya manusia di rumah sakit berasal dari multi profesi yang terdiri dari tenaga kesehatan yang meliputi medis (dokter), paramedis (perawat), paramedis non keperawatan (apoteker, analis kesehatan, ahli gizi, asisten apoteker, fisioterapis, radiografer, perekam medis) serta tenaga administrasi. Kualitas sumber daya manusia di setiap bagian menjadi fokus perhatian departemen personalia agar dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat yang responsif, inovatif, efektif dan efisien. Salah satu indikator keberhasilan rumah sakit yang efektif dan efisien adalah tersedianya sumber daya manusia yang cukup dengan kualitas yang tinggi, profesional sesuai dengan fungsi dan tugas setiap personel. Oleh karena itu sumber daya manusia harus menjadi perhatian pimpinan dan manajemen (Ilyas, 2011).

Rumah sakit sebagai salah satu sub sistem pelayanan kesehatan memberikan dua jenis pelayanan kepada masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi. Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi medik dan pelayanan keperawatan. Pelayanan administrasi mencakup pelayanan pendaftaran dan rekam medis, pelayanan kasir dan pelayanan informasi rumah sakit (Muninjaya, 1999). Pelaksanaan pelayanan di rumah sakit, memerlukan administrasi atau yang sering disebut dengan administrasi rumah sakit.administrasi berasal dari Bahasa Inggris administration yang artinya adalah tata usaha. Menurut Fayol dalam Fathoni (2006), administrasi terdiri atas beberapa prinsip, yaitu pembagian kerja, wewenang, disiplin, kesatuan perintah, kesatuan arah, utamakan kepentingan umum, pemberian upah, pemusatan, hirarki, tertib, keadilan, kestabilan staf, prakarsa bawahan dan semangat korps. Herbert juga menyatakan bahwa administrasi sebagai kegiatan dari sekelompok yang mengadakan kerja sama untuk menyelesaikan tujuan bersama. Dunia kesehatan tidak terlepas dari administrasi untuk menjalankan organisasi dalam pencapaian tujuan organisasi. Menurut Simon dalam Robbins (2002), administrasi kesehatan adalah kegiatan dari sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dalam bidang kesehatan. Terry dan Muchlas juga menyatakan bahwa administrasi kesehatan merupakan proses yang khas, terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengawasan yang

dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam bidang kesehatan, melalui pemanfaatan sumber daya manusia. Administrasi rumah sakit adalah suatu proses yang menyangkut perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, pengkoordinasian, dan penilaian dari rumah sakit terhadap sumber, tata cara dan kesanggupan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan terhadap pelayanan rumah sakit, perawatan, kedokteran serta menyediakan dan menyelenggarakan berbagai pelayanan kesehatan rumah sakit. Administrasi rumah sakit dijalankan untuk kepentingan tujuan organisasi, dalam hal ini adalah tujuan rumah sakit itu sendiri. Administrasi sangat vital perannya dalam menjalankan visi dan misi rumah sakit(aditama, 2002). Administrasi rumah sakit yang baik akan meningkatkan kinerja tenaga kesehatan secara perorangan ataupun kelompok. Dalam hal ini, pimpinan melalui administrasi rumah sakit akan menentukan tugas-tugas serta menentukan standar operasional prosedur yang harus dijalankan dan dipatuhi oleh karyawan rumah sakit termasuk perawat. Menurut Departemen Kesehatan RI (2008), administrasi kesehatan, termasuk administrasi rumah sakit diupayakan berjalan secara efektif dan efisien. Efektif dalam arti mampu mengorganisasikan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan rumah sakit dan pemerintah dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit, Sedangkan administrasi yang efisien maksudnya mampu menggunakan organisasi yang ada di rumah sakit, baik itu tenaga medis, non medis, maupun sumber daya lainnya sehingga tercapai visi dan misi rumah sakit secara maksimal. Jika hal tersebut mampu diterapkan oleh pihak

rumah sakit, maka dengan mudah kinerja karyawan ataupun petugas rumah sakit ditingkatkan, sehingga pelayanan rumah sakit akan maksimal. Administrasi rumah sakit lebih menekankan pada pengaturan keuangan, kepegawaian, penerimaan pasien dan proses administrasi rawat inap, rawat jalan dan pelayanan kesehatan lainnya. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan kontribusi pada ekonomi. Kinerja merupakan implementasi dari rencana yang telah disusun.implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, kompetensi motivasi dan kepentingan (Wibowo, 2013). Penilaian kinerja dapat berfungsi sebagai umpan balik bagi organisasi.dalam organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit sangatlah penting untuk memiliki instrumen penilaian kinerja yang efektif bagi tenaga kerja profesional. Proses evaluasi kinerja bagi profesional menjadi bagian terpenting dalam upaya manajemen untuk meningkatkan kinerja organisasi yang efektif. Penilaian kinerja secara regular dikaitkan dengan proses mencapai tujuan kinerja setiap personel. Tindakan ini membuat setiap personel berorientasi terhadap tujuan dan berperilaku kerja sesuai dan searah dengan tujuan yang hendak dicapai (Ilyas, 2012). Dalam organisasi pelayanan kesehatan, sangatlah penting untuk memiliki instrumen penilaian kinerja yang efektif bagi tenaga kerja professional. Proses evaluasi kinerja menjadi bagian yang terpenting dalam upaya manajemen untuk meningkatkan kinerja organisasi. Unsur yang dapat dinilai sebagai kriteria kinerja

antara lain kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerja sama, prakarsa dan kepemimpinan (Siswanto, 2003). Penilaian kinerja merupakan hal yang paling rumit dan kontroversial dari hubungan departemen sumber daya manusia dengan karyawan.oleh karena itu, departemen sumber daya manusia harus melakukan penilaian kinerja yang efektif dengan melalukan penilaian berdasarkan standar kerja karyawan.hasil penilaian diberitahukan kepada karyawan agar dapat memperbaiki kinerja apabila hasil penilaian kinerja berada di bawah standar.penilaian kinerja yang efektif dapat memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerja dengan mengikuti pelatihan dan pengembangan (Wolper, 2001). Kinerja setiap karyawan sangat dipengaruhi oleh karakteristik organisasi. Karyawan dengan dasar kinerja yang tinggi akan semakin berkembang bila bekerja pada lingkungan yang menilai tinggi kerja keras karyawan. Organisasi yang mempunyai budaya kinerja yang tinggi biasanya menuntut karyawan mempunyai etos kerja yang tinggi pula. Lingkungan kerja yang seperti ini akan membuat setiap karyawan untuk mengerahkan seluruh daya untuk mencapai kinerja yang tinggi (Ilyas, 2012). Iklim organisasi secara obyektif berada dalam suatu organisasi, tetapi iklim hanya bisa dijelaskan dan diukur secara tidak langsung melalui persepsi dari para anggota-angotanya. Iklim organisasi adalah suatu konsep yang menerangkan kualitas lingkungan organisasi yang dirasakan atau dialami oleh anggota-anggotanya dan dapat diukur dengan menggunakan kuesioner yang tepat. Iklim organisasi terdiri dari

beberapa faktor antara lain struktur, standar, tanggung jawab, pengakuan, dukungan dan komitmen (Stringer, 2002). RSUD Dr. R.M. Djoelham merupakan satu satunya rumah sakit pemerintah yang berada di kota Binjai dan melayani masyarakat Binjai dan sekitarnya. RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai telah berdiri sejak tahun 1927. Kini RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai telah terklasifikasi menjadi rumah sakit dengan tipe B sehingga rumah sakit ini menjadi rumah sakit rujukan dari puskesmas, klinik maupun rumah sakit dengan tipe yang lebih rendah. Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di RSU Djoelham pada 17 Pebruari 2014 dengan memberikan kuesioner kepada 20 orang petugas administrasi, dapat diperoleh informasi bahwa petugas administrasi menginginkan iklim yang menyenangkan dan kondusif yang akan memberikan mereka kepuasan kerja. Berdasarkan keterangan petugas administrasi di RSUD DR. R. M. Djoelham Binjai menyatakan iklim organisasi dan kinerja petugas administrasi yang ada sudah cukup baik namun masih terdapat kekurangan. Adapun kekurangan dalam hal iklim organisasi antara lain tanggung jawab petugas administrasi dan dukungan dari dari rekan satu unit kerja atau pun unit kerja lainnya. Hal ini dilihat dari hanya satu petugas administrasi yang melaksanakan pekerjaan administrasi yang ada dalam satu unit kerja. Kondisi kinerja administrasi diperoleh dari keterangan petugas administrasi bahwa ada petugas administrasi yang melalaikan tanggung jawabnya dengan kurangnya perhatian terhadap tugas yang diberikan dan melimpahkan pekerjaan kepada petugas administrasi lain yang berada dalam tim kerjanya.

Mawarni,dkk.(2012) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Iklim Organisasi Dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Sosial Aceh.Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh iklim organisasi dan pengembangan karir terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial Aceh (F hitung > F tabel ). Luh, Ni Putu Suarningsih, dkk. (2013) melakukan penelitian terhadap karyawan Rumah Sakit Lawang Medika Malang dan diperoleh hasil terdapat pengaruh iklim organisasional terhadap komitmen organisasional dan kinerja karyawan di rumah sakit tersebut. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja petugas administrasi di Rumah Sakit Umum Djoelham Binjai tahun 2014. 1.2. Perumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh iklim organisasi (struktur, standar, tanggung jawab, pengakuan, dukungan dan komitmen) terhadap kinerja petugas administrasi (prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kerja sama dan prakarsa) di Rumah Sakit Umum Djoelham Binjai tahun 2014?. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi (struktur, standar, tanggung jawab, pengakuan, dukungan dan komitmen) terhadap kinerja petugas administrasi (prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kerja sama dan prakarsa) di Rumah Sakit Umum Djoelham Binjai tahun 2014.

1.4. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh iklim organisasi (struktur, standar, tanggung jawab, pengakuan, dukungan dan komitmen) terhadap kinerja petugas administrasi (prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kerja sama dan prakarsa) di Rumah Sakit Umum Djoelham Binjai tahun 2014. 1.5. Manfaat Penelitian a. Memberikan masukan bagi Direktur Rumah Sakit Umum Djoelham Binjai dalam meningkatkan iklim organisasi untuk meningkatkan kinerja petugas administrasi di rumah sakit tersebut. b. Memberikan manfaat sebagai kontribusi untuk memperkaya khasanah keilmuan saya berkaitan dengan ilmu kesehatan masyarakat, khususnya administrasi rumah sakit. c. Sebagai prasyarat bagi saya untuk menyelesaikan studi guna memperoleh gelar Magister Kesehatan.