1 Menggambar Busana Penyelesaian Pembuatan Gambar I Untuk SMK Program Keahlian Tata Busana Oleh : ANIEQ BARIROH PKK-FT-UNESA NAMA SISWA :... KELAS :... SMK JAWAHIRUL ULUM BESUKI-JABON SIDOARJO
2 HAND OUT SISWA MENGGAMBAR BUSANA PENYELESAIAN PEMBUATAN GAMBAR DENGAN BAHAN LACE Busana dalam pengertian luas adalah segala sesuatu yang dipakai mulai dari kepala sampai ujung kaki yang memberi kenyamanan dan menampilkan keindahan bagi sipemakai. Secara garis besar busana meliputi: a. Busana mutlak yaitu busana yang tergolong busana pokok seperti baju, rok, kebaya, blus, bebe dan lain-lain, termasuk pakaian dalam seperti singlet, bra, celana dalam dan lain sebagainya. b. Milineris yaitu pelengkap busana yang sifatnya melengkapi busana mutlak, serta mempunyai nilai guna di samping juga untuk keindahan seperti sepatu, tas, topi, kaus kaki, kaca mata, selendang, scraf, shawl, jam tangan dan lain-lain. c. Aksesoris yaitu pelengkap busana yang sifatnya hanya untuk menambah keindahan sipemakai seperti cincin, kalung, leontin, bross dan lain sebagainya. Dalam pewarnaan sketsa busana ini ada 5 (lima) faktor yang harus Anda perhatikan, yaitu: a. Tekstur Kain Yang dimaksud dengan tekstur kain adalah sifat permukaan kain seperti tebal, tipis, kasar, halus dan licin. Untuk pewarnaan sketsa busana, Anda harus memperhatikan jenis tekstur apa yang Anda gunakan karena pewarnaan masing-masing bahan tekstur berbeda. Bahan halus berbeda pewarnaannya dengan bahan yang kasar. Demikian juga bahan yang tebal akan bebeda pewarnaan dengan bahan yang tipis. b. Motif Kain Motif kain adalah hiasan yang terdapat pada kain seperti: garis, kotak, bunga, binatang dan sebagainya. Untuk membuat motif pada busana Anda harus memperhatikan bentuk dan besar motif. Bentuk motif bergaris tidak selalu digambar lurus tetapi, Anda harus memperhatikan lekukan tubuh dan lekukan busana. Pada bagian-bagian yang patah motif juga dibuat patah, sehingga motif
3 kelihatan tidak kaku. Untuk membuat motif pada rancangan, Anda juga harus memperhatikan perbandingan antara besarnya motif di kain dengan motif yang ada pada sketsa, sehingga besarnya motif yang ada pada rancangan sesuai dengan besar motif aslinya. c. Lekuk Tubuh Kalau Anda perhatikan, tubuh Anda terdapat lekukan yang menonjol, datar dan cekung. Pada bagian-bagian tubuh yang menonjol dalam pewarnaan sketsa busana Anda buat warna lebih terang. Untuk bagian yang cekung Anda buat warna lebih gelap. Sedangkan yang datar Anda buat warna yang sebenarnya. Sehingga rancangan Anda kelihatan berdimensi. d. Jatuhnya Busana Menurut jatuhnya busana Anda bisa mengelompokkan m enjadi dua, yaitu bahan yang melangsai dan yang kaku. Dalam pewarnaan sketsa busana, untuk bahan yang melangsai Anda harus banyak membuat gradasi warna. Karena bahan yang melangsai banyak terdapat gelombang bila dipakai, sehingga apabila Anda membuat rancangan dengan menggunakan bahan yang belangsai banyak terdapat lekukan-lekukan dan gelombang. Berbeda dengan Anda menggunakan bahan kaku yang sedikit terdapat gelombang. e. Cahaya Setiap benda yang terkena cahaya pasti kelihatan terang, sedangkan yang tidak terkena cahaya akan kelihatan gelap. Demikian juga dalam pewarnaan sketsa busana. Bagian-bagian yang terkena cahaya Anda buat warna terang, sedangkan yang tidak terkena cahaya Anda buat warna lebih gelap. Sistem pencahayaan yang digunakan dalam pewarnaan sketsa busana tergantung keinginan masing-masing. 1. Pengertian Busana Pesta Busana pesta adalah busana yang dipakai untuk menghadiri suatu pesta. Dalam memilih busana pesta hendaklah dipertimbangkan kapan pesta itu diadakan, apakah pestanya pagi, siang, sore ataupun malam, karena perbedaan waktu juga mempengaruhi model, bahan dan warna yang akan ditampilkan. Selain itu juga perlu diperhatikan jenis pestanya, apakah pesta
4 perkawinan, pesta dansa, pesta perpisahan atau pesta lainnya. Hai ini juga menuntut kita untuk memakai busana sesuai dengan jenis pesta tersebut. Misalnya pesta adat, maka busana yang kita pakai adalah busana adat yang telah ditentukan masyarakat setempat. Jika pestanya bukan pesta adat, kita boleh bebas memilih busana yang dipakai. Walaupun demikian ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain: a. Pilihlah desain yang menarik dan mewah supaya mencerminkan suasana pesta. b. Pilihlah bahan busana yang memberikan kesan mewah dan pantas untuk dipakai kepesta, misalnya: sutra, taf, beludru, dan sejenisnya. Tetapi kita harus menyesuaikan dengan jenis pestanya, apakah pesta ulang tahun, pesta perkawinan dan sebagainya. Di samping itu juga disesuaikan dengan tempat pesta dan waktu pestanya. 2. Karakteristik Busana Pesta Busana pesta penampilannya lebih sempurna dan lebih rapi dibandingkan dengan busana sehari-hari. Adapun karakteristik dan kesempatan busana pesta menurut Riyanto dan Zulbahri (2009) adalah: a. Pesta siang dapat dipilih model yang berpita, memakai frilled, renda, leher tidak terbuka lebar. Untuk pemilihan warna, pilihlah warna yang cerah tetapi tidak mencolok dan gemerlap, tekstur tidak mengkilap. Untuk aksesoris, sepatu dan tas tidak yang gemerlapan (warna emas atau perak). b. Pesta sore dapat dipilih model leher yang agak terbuka, model berpita, frilled, renda, draperi. Warna bahan atau corak dapat dipilih yang terang sampai mencolok atau gelap dengan hiasan yang agak menonjol, serta bahan yang lebih baik dari untuk pesta siang, untuk milineris dan aksesoris sama dengan untuk pesta siang. c. Pesta malam lebih bebas dari pada pesta siang hari, hampir setiap jenis model yang dapat dipilih seperti rok, blus, bebe, tunik dan celana longgar ataupun busana muslimah, bebe atau rok dan blus dengan stola, bebe dengan blazer, dan sebagainya. Model busana yang dapat dipilih seperti leher terbuka, blus/bebe dengan kerah, hiasan pada dada, rok dengan lipit, draperi dengan bahan yang berkualitas tinggi dan warna
5 mencolok, emas atau perak. Untuk aksesoris dan milineris dapat dipilih yang gemerlapan atau warna emas dan perak. 3. Macam-macam Teknik Mewarnai Gambar Desain yang sudah dibuat dilakukan penyempurnaan yang disebut dengan finishing. Mewarnai merupakan salah satu teknik penyempurnaan desain, sehingga desain terlihat lebih menarik. Adapun macam-macam teknik mewarnai gambar yaitu: a. Penyelesaian dengan pensil biasa Mewarnai dengan pensil biasa disebut dengan teknik mengarsir. Dalam mengarsir kita perlu memperhatikan daerah gelap atau terang dari gambar atau area yang banyak terkena cahaya dengan yang kurang terkena cahaya. Daerah yang banyak terkena cahaya terlihat lebih terang dan arsirannya lebih lembut, sedangkan yang kurang terkena cahaya akan diarsir lebih tebal. Agar diperoleh gambar dengan arsiran yang bagus, perlu juga diperhatikan jenis pensil yang digunakan. Pensil untuk mengarsir berbeda dengan pensil yang digunakan untuk membuat sketsa. Untuk mengarsir gunakan pensil yang lebih lunak atau khusus untuk arsiran seperti 2B, 3B, dll. b. Penyelesaian dengan pensil warna Teknik mewarnai dengan pensil warna tidak jauh berbeda dengan mewarnai dengan pensil biasa. Teknik mewarnai ini biasanya disebut dengan teknik pewarnaan kering, yang dimaksud pewarnaan kering adalah suatu teknik pewarnaan sketsa busana tanpa menggunakan air, tetapi menggunakan pensil biasa, pensil warna, pastel, krayon, konte, spidol, marker, dan sebagainya tergantung keinginan. Dalam mewarnai dengan pensil warna, kita perlu memahami warna-warna dan kombinasi warna yang akan digunakan. Apabila desain pakaian dibuat dengan corak bahan tertentu, kita juga perlu menyesuaikan motif dan warnanya dengan letak jatuh pakaian di badan. Hal ini perlu dilatih secara berulang-ulang agar diperoleh sebuah desain dengan teknik mewarnai yang baik dan benar.
6 c. Penyelesaian dengan cat air dan cat minyak Mewarnai dengan cat minyak atau cat air butuh keterampillan khusus. Warnawarna yang digunakan terlebih dahulu dicampur atau diaduk untuk mendapat warna yang diinginkan. Dalam mewarnai desain kita juga perlu memperhatikan gelap terang dari desain busana yang diwarnai. Kertas gambar yang sudah diwarnai dengan cat minyak atau cat air terlebih dahulu dikeringkan agar warna tidak rusak. (Ernawati, dkk 2008) 4. Alat dan Bahan Menggambar Busana Untuk menghasilkan suatu rancangan yang baik perlu ditunjang dengan pengadaan alat dan bahan yang menunjang. Peralatan gambar adalah bagian penting yang harus disediakan untuk kelancaran kerja. Alat dan bahan yang digunakan untuk mendesain, yaitu: a. Pensil Pensil untuk menggambar sketsa busana sebaiknya menggunakan pensil yang lunak agar saat mengarsir atau memberikan bayangan pada desain hasilnya. Gambar: Pensil b. Rautan Rautan untuk meruncingkan pensil atau pensil warna. Gambar: Rautan
7 c. Penghapus (eraser) Penghapus perlu disediakan sewaktu mendesain karena goresan awal belum tentu langsung bagus dan memuaskan, terutama bagi pemula. Gambar: Penghapus d. Penggaris Rol berguna untuk memberi bingkai dari kertas gambar atau membuat bidang-bidang bergaris lurus. Gambar: Macam-macam penggaris e. Pensil warna (colored pencil) Pensil warna digunakan untuk menyempurnakan desain agar terlihat lebih menarik. Pensil ini juga dapat diruncingkan sehingga bisa menyempurnakan bagian-bagian yang rumit dan kecil seperti kantong, kerah motif tekstil, dan lain-lain. Gambar: Pensil warna
8 f. Kertas Kertas tersedia dalam bermacam-macam bentuk dan ukuran. Pakailah kertas yang sesuai dengan kebutuhan. 5. Langkah-langkah Menggambar Busana dari Bahan Lace Langkah awal dalam menggambar suatu mode busana yaitu membuat suatu bentuk anatomi tubuh manusia yang digunakan sebagai alat atau gambar perwujudan bentuk dan model pakaian yang mempunyai arti dari penciptanya. Langkah awal dalam menggambar busana terlebih dahulu menggambar bentuk badan sebagai tuntunan perbandingan busananya, dan nantinya gambar figur tersebut memang akan dihapus setelah selesai digambar busananya. Untuk mempercepat sketsa kita dapat mencontoh (menjiplak) sebuah figur mode yang bagus perbandingannya. a. Desain - Desain dengan bahan lace disesuaikan dengan karakter bahan lace yang melekat ditubuh dan membentuk siluet yang indah jika dipakai - Bahan lace memiliki ciri-ciri yang transparan, bahan dasarnya menyerupai jala-jala dan terdapat motif diatasnya, baik motif serak maupun motif pinggiran - Bahan lace berkesan feminine dan mewah sesuai untuk busana pesta dan kebaya - Desain dengan bahan lace selalu ada bahan lain sebagai underlining, karena sifatnya yang transparan
9 b. Langkah-langkah kerja sebagai berikut: 1) Buatlah desain yang sesuai dengan contoh bahan lace Contoh Desain 2) Copy desain tersebut diatas kertas HVS 80 gram
10 3) Warnai rambut dengan goresan pensil warna yang dingin (tidak terlalu menekan), kemudian berikan helaian rambut dengan pensil warna yang lebih runcing dengan warna sdikit lebih tua atau gunakan warna tetap tetapi beri tekanan yang tajam agar helaian rambut terlihat 4) Warnai kulit wajah, bagian tubuh, tangan, dan kaki sesuai kebutuhan dengan pensil warna, bedakan antara kulit yang tertutupi bahan lace dengan yang tidak tertutupi (yang tertutupi bahan lace lebih terang). Beri penggelapan pada kulit cekung atau tidak terkena cahaya atau anda buat warna lebih gelap, sedangkan yang menonjol atau yang terkena cahaya anda buat warna terang.
11 5) Warnai busana yang paling bawah (polos) dengan pensil warna sesuai warna bahan dan berikan high light dengan pensil warna. Pada bagianbagian yang cekung, lipatan dan yang tidak terkena cahaya Anda buat warna lebih gelap dengan warna lebih tua atau jika menggunakan pensil warna yang tetap berikan tekanan lebih tajam. Pada bagianbagian yang menonjol atau terkena cahaya Anda berwarna (putih). biarkan tidak
12 6) Lanjutkan dengan mewarnai motif lace terlebih dahulu dengan pensil warna yang runcing, kemudian warnai bagian dasar bahan lace dengan warna yang sama seperti bahan polos, tetapi dengan goresan yang tipis. Beda
13 7) Gambarlah tekstur bahan lace berupa jala-jala (dengan goresan pensil warna arah serong) dengan pensil warna yang sewarna dari dasar bahan dengan pensil warna lebih runcing.
14 8) Penyempurnaan desain, berikan isi wajah misalnya: alis, mata, kelopat mata, bulu mata, hidung yang digambar dengan bolpoint ukuran kecil (pilot, hitech) dengan tekanan dingin, berikan eyeshadow pada kelopak mata dan warnai bibir dengan gelap terang dengan pensil warna. Warnai asessoris misalnya anting-anting, kalung, gelang (jika ada), sepatu model serta berikan penyempurnaan value. Dan hapus bagian-bagian sisi yang kotor. Pertegas bagian yang kurang jelas dengan pena.
15 Sumber Pustaka: Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana Jilid 1 Untuk Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah, Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan, Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana Jilid 2 Untuk Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah, Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan, Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. Riyanto, Arifah A. & Zulbahri, Liunir. 2009. Modul Dasar Busana. Program Studi Pendidikan Tata Busana Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia. Soekarno & Basuki, Lanawati. 2004. Panduan Membuat Desain Ilustrasi Busana. Jakarta; PT. Kawan Pustaka Tim Fakultas Teknik UNESA. 2001. Menggambar Sketsa Busana Secara Kering. (Online). (http://118.98.163.253/.../view_php?..busana/menggambar- sketsa-busana-secara-kering. diakses 17 Mei 2010)