LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA ACARA III MENGHITUNG JUMLAH SEL DARAH MERAH

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI I PENGAMBILAN DARAH VENA DAN DARAH KAPILER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari sel darah. (Evelyn C. Pearce, 2006)

KEGIATAN 4 SISTEM KARDIOVASKULER. MENGHITUNG SEL DARAH PUTIH (leukocyte)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ilmu Pengetahuan Alam

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt

Hemositometer. Gbr 1. Hemositometer

Laporan Praktikum V Darah dan Peredaran

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI PERHITUNGAN JUMLAH ERITROSIT DARAH

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2014 di kandang ayam petelur Varia Agung

PEMERIKSAAN ERYTROSIT CARA PIPET

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Peralatan Prosedur

ANFIS SISTEM HEMATOLOGI ERA DORIHI KALE

Tujuan Pembelajaran. 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia.

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.1

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transpor berbagai

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5

Sistem Transportasi Manusia L/O/G/O

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL MENGAMATI SEL DARAH MERAH MANUSIA. Nama Dosen : drh. Bhintarti S. Hastari, M.Biomed Tanggal Praktikum : 11 Mei 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tubuh, membawa nutrisi, membersihkan metabolisme dan membawa zat antibodi

Sistem Peredaran Darah Manusia

STORYBOARD SISTEM PEREDARAN DARAH

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL

BAB VII DARAH A. SEDIAAN NATIF DARAH.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian analitik. Tempat penelitian cara manual dan automatik dilakukan di

LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA STRUKTUR SEL DARAH MERAH DAN KONSENTRASI SEL-SEL DARAH MERAH

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul performans darah kambing peranakan ettawa dara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari tubuh yang jumlahnya 6-8% dari berat badan total. a. Plasma darah, merupakan bagian yang cair

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik, mengingat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen. Darah terdiri dari bagian cair dan padat, bagian cair yaitu berupa plasma

PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS.

III. METODE 3.1. Waktu dan Tempat 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Tahap Persiapan Hewan Percobaan Aklimatisasi Domba

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

BAB III METODE PENELITIAN. studi pustaka, yaitu dengan cara menggambarkan hasil penelitian, dan hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015 di kandang peternak di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitif sampai manusia. Pembuluh darah mempunyai peranan penting bagi. tubuh. Darah terdiri atas dua komponen utama yaitu :

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Penentuan Tekanan Darah, Denyut Nadi, dan Golongan Darah yang disusun oleh: N

Apa itu Darah? Plasma Vs. serum

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena

SISTEM PEREDARAN DARAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen, antibodi, panas, elektrolit dan vitamin ke jaringan seluruh tubuh. Darah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

Kebutuhan cairan dan elektrolit

III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat 3.2. Alat dan Bahan Metode Penelitian Persiapan Wadah

BAB III MATERI METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur kerja Kemampuan puasa ikan Tingkat konsumsi oksigen Laju ekskresi amoniak

B. Tujuan Percobaan C. Hipotesis

MATERI DAN METODE. Materi

Laporan Praktikum III Osmoregulasi dan Peredaran Darah

Praktikum II UJI OKSIHEMOGLOBIN & DEOKSIHEMOGLOBIN

Kompetensi SISTEM SIRKULASI. Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2015.

III. METODE PENELITIAN

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. penting dari sistem transport dan bagian penting

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik.

BAB III METODE PENELITIAN

IV.Kajian Pustaka : 1. Sel darah merah (eritrosit)

Hematologi : Koagulasi Dan Perhitugan Sel Darah

3. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.2. Hewan Coba dan Pemeliharaannya 3.3. Alat dan Bahan

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan bagian penting dari sistem transportasi zat-zat. a. Plasma darah merupakan bagian cair.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang subjek

Jaringan adalah kumpulan dari selsel sejenis atau berlainan jenis termasuk matrik antar selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem tertentu.

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari sel darah. ( Evelyn C. Pearce, 2006 ) sedang keberadaannya dalam darah, hanya melintas saja.

Keterampilan Laboratorium PADA BLOK 2.2 HEMATOIMUNOLIMFOPOETIK:

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN. Jalan Lapangan Hatta No. 1 Kelurahan Pasar Muara aman

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sisanya terdiri dari sel darah. ( Evelyn C. Pearce, 2006 ) sedang keberadaannya dalam darah, hanya melintas saja.

MODUL III TRANSPORTASI MEMBRAN SEL

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah adalah. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2009

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2011, di

III. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.3 : RESPIRASI PADA MAKHLUK HIDUP Bernapas berarti memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Oksigen diangkut oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. Judul II. Tujuan III. Dasar Teori

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik.

BAB I PENDAHULUAN. enzim dari jalur lintas glikolitik dan heksosa monofosfat dari metabolisme

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan pemeriksaan sediaan apus darah tepi antara lain menilai berbagai

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Mikrosirkulasi Pada Katak yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : 60

A. KOMPONEN DARAH SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Uji Pembentukan Emulsi Lipid)

BAB III MATERI DAN METODE. Flock Mating dan Pen Mating secara Mikroskopis ini dilaksanakan pada tanggal

METODE PENELITIAN. Pemilihan Ikan Uji dan Bakteri (Patogen dan Probiotik)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat dilakukan dengan banyak metoda. Salah satu metoda yang paling diyakini

MATERI DAN METODE. Materi

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA ACARA III MENGHITUNG JUMLAH SEL DARAH MERAH DISUSUN OLEH: DEWI RIMPANG ANJANI PUTRI E1A 012 008 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2015

ACARA III MENGHITUNG JUMLAH SEL DARAH MERAH A. Pelaksanaan Praktikum 1. Tujuan praktikum : Agar mahasiswa terampil dalam melakukan prosedur untuk menghitung sel darah merah manusia. 2. Hari/tanggal praktikum : Senin, 20 April 2015 3. Tempat praktikum : Laboratorium Biologi FKIP, Universitas Mataram. B. Landasan Teori Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit. Volume darah secara keseluruhan adalah satu per dua belas berat badan atau kirakira lima liter. Sekitar 55% adalah plasma darah,sedang 45% sisanya terdiri dari sel darah.fungsi utama darah dalam sirkulasi adalah sebagai media transportasi,pengaturan suhu, pemeliharaan keseimbangan cairan, serta keseimbangan basa eritrosit selama hidupnya tetap berada dalam tubuh. Sel darah merah mampu mengangkut secara efektif tanpa meninggalkan fungsinya di dalam jaringan, sedang keberadaannya dalam darah, hanya melintas saja. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior. Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke--hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni (Evelyn C. Pearce, 2006:134 ). Darah berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigensampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh

hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolism berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteripulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Volume darah total sekitar 5 liter pada laki-laki dewasa berukuran rata-rata dan kurang sedikit pada perempuan dewasa. Volume ini bervariasi sesuai ukuran tubuh dan berbanding terbalik dengan jumlah jaringan adiposa dalam tubuh. Volume ini juga bervariasi sesuai perubahan cairan darah dan konsentrasi elektrolitnya (Sloane, 2003: 98). Haemocytometer adalah perangkat awalnya dirancang untuk penghitungan sel darah. Sekarang juga digunakan untuk menghitung jenis sel serta partikel mikroskopis lainnya. Hemocytometer diciptakan oleh Louis-Charles Malassez dan terdiri dari tebal kaca mikroskop slide dengan lekukan persegi panjang yang menciptakan ruang. Ruangan ini diukir dengan menggunakan laser-tergores grid dari garis tegak lurus. Perangkat ini disusun dengan hati-hati sehingga daerah yang dibatasi oleh garis yang diketahui, dan kedalaman ruang juga dikenal. Oleh karena itu mungkin untuk menghitung jumlah sel-sel atau partikel dalam volume tertentu cairan, dan dengan demikian menghitung konsentrasi dalam cairan sel-sel secara keseluruhan (Anonim, 2010:1). C. Alat dan Bahan 1. Alat - Seperangkat haemacytometer - Hand counter

- Mikroskop - Colony counter - Alat tulis - Blood lancet - Cawan petri 2. Bahan - Cairan haem - Darah praktikan - Alcohol - Kapas - Tisu - Air D. Cara Kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, 2. Membersihkan tangan dan jari praktikan dengan diusapkan menggunakan kapas yang diberi alcohol, 3. Menusukkan blood lancet pada salah satu jari tangan praktikan, 4. Menekan atau memijat jari praktikan pada sekitar tusukan agar darah keluar, 5. Mengambil darah praktikan dengan menyedot menggunakan pipet sahli, 6. Menyedot cairan hayem dengan menggunakan penyedot yang sama dengan penyedot darah praktikan hingga tepat pada skala 101, 7. Mencampurkan cairan yang ada pada penyedot dengan memegangkedua ujung pipet lalu membolak-balikkan sampai homogen, 8. Membuang 3 tetes larutan pada penyedot untuk menghilangkan gelembung udara, 9. Membentuk kamar hitung pada mikroskop,

10. Meneteskan larutan darah pada kamar hitung, 11. Mengamati sel-sel darah merah yang terlihat pada kamar hitung dengan menggunakan mikroskop, 12. Menghitung sel-sel darah merah yang terlihat menggunakan hand counter, 13. Mencatat hasil perhitungan pada tabel hasil pengamatan. E. Hasil Pengamatan 1. Tabel Hasil Pengamatan No Nama Jumlah sel darah merah dalam 5 kotak Jumlah sel darah merah Perhitungan Lakilaki Perempuan Laki-laki Perempuan 1 Jagat - 421 4.210.000 2 - Riskia 1386 13.860.000 3 - Ida 409 4.090.000 2. Analisis Data a. Jagat SDM Perhitungan = 200 X 50 X SDM = 200 X 50 X 421 = 4.210.000 sel/ml b. Riskia SDM Perhitungan = 200 X 50 X SDM = 200 X 50 X 1386 = 13.860.000 sel/ml c. Ida SDM Perhitungan = 200 X 50 X SDM = 200 X 50 X 409

F. Pembahasan = 4.090.000 sel/ml Praktikum tentang menghitung jumlah sel darah merah ini bertujuan agar mahasiswa terampil dalam melakukan prosedur untuk menghitung sel darah merah manusia. Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian. Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan 45% sel-sel darah (darah padat). Jumlah darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar sepertigabelas berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter. Darah terdiri dari sel darah merah dan sel darah putih. Mereka memiliki fungsi yang berbeda beda. Selain itu, jumlah sel darah merah dan sel darah putih pada setiap jenis makhluk hidup berbeda-beda. Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi salah satu fungsi darah di dalam tubuh adalah sebagai alat transportasi. Di dalam tubuh darah berperan dalam transport oksigen, karbon dioksida, zat makanan, metabolit- metabolit yang tidak diperlukan, mengatur suhu tubuh normal, mempertahankan keseimbangan asam basa, mengatur keseimbangan air, mengatasi infeksi, transport hormone untuk metabolisme dan transport metabolit- metabolit antar jaringan. Fungsi utama dari sel-sel darah merah (eritrosit) adalah mengangkut Hb yang seterusnya akan membawa oksigen yang berasal dari paru- paru ke jaringan. Sel darah merah normal berbentuk pelat, cekung ganda dan berdiameter 8 mikron. Konsentrasi pada pria lebih besar daripada wanita.

Pada praktikum ini ditentukan praktikan yang akan dihiting sel darahnya yaitu Jagat, Riskia, dan Ida, untuk mengetahui jumlah eritrosit pada laki laki dan perempuan. Ujung salah satu jari dibersihkan dengan alcohol. Larutan alkohol berwarna bening dan bersifat disinfektan, yaitu mencegah timbulnya mikroorganisme yang tidak dibutuhkan. Hal ini dilakukan agar ujung jari praktikan menjadi steril dan tidak infeksi. Jari yang dipakai adalah jari manis tangan kiri hal ini dikarenakan pada jari tersebut memiliki saraf sedikit. Pada percobaan ini digunakan tangan kiri karena jaringan epidermis pada tangan kiri lebih tipis dibandingkan tangan kanan sehingga pembuluh darah lebih cepat terluka dan darah lebih cepat keluar. Jari ditusuk dengan jarum lanset. Penusukan ini bertujuan untuk membuat luka (merusak) pembuluh darah sehingga darah mengucur keluar. Jarum yang digunakan pada masing-masing praktikan harus baru sehingga tidak terjadi infeksi atau pencampuran darah yang tidak homogen. Kemudian dengan cepat darah yang mengucur keluar dihisap dengan pipet thoma hingga skala 0,5. Setelah itu, dengan segera dilanjutkan menghisap larutan hayem hingga skala 101. Larutan hayem yang memiliki fungsi antara lain mengencerkan darah, merintangi pembekuan, bentuk eritrosit terlihat jelas, sedangkan bayangan leukosit dan trombosit lenyap. Komposisi larutan hayem adalah Natrium sulfat kristal (5,0 gram), natrium klorida (1,0 gram), merkuri klorida (0,5 gram) dan air suling (200 ml). Setelah diencerkan dengan larutan hayem maka pipet dikocok secara horisontal agar tercampur sempurna. 3 tetes dibuang atau di teteskan pada tissu hal ini dilakukan agar dalam hemaecitometer benar-benar mengandung sel darah merah bukan larutan hayem saja, selain itu juga untuk menghilangkan kemungkinan gelemung udara.. Campuran darah dan hayem dimasukkan kedalam hemacytometer untuk diamati dan dihitung jumlah eritrositnya.

Untuk mengetahui jumlah eritrosit dalam darah dilakukan penghitungan eritrosit dengan menggunakan haemocytometer. Penambahan larutan Hayem adalah untuk melisiskan sel darah putih untuk memudahkan perhitungan darah merah. Dengan menggunakan larutan Hayem tersebut, darah sekaligus diencerkan 200x menggunakan pipet eritrosit. Metode yang digunakan adalah metode kamar hitung. Perhitungan hanya dilakukan pada 5 kamar hitung yaitu 4 kotak ditiap ujung dan 1 kotak paling tengah. Jumlah butir darah yang berada dalam kamar hitung hanya mewakili sebagian dari banyaknya butir darah dalam 0,5 mm darah seluruhnya. Sehingga diperlukan perhitungan lebih lanjut dengan mengalikan faktor pengenceran dan jumlah darah, untuk mendapatkan hasil akhir dari jumlah darah. Orang dewasa memiliki 2 3 1013 eritrosit setiap waktu (wanita memiliki 4-5 juta eritrosit per mikroliter darah dan pria memiliki 5-6 juta. Sedangkan orang yang tinggal di dataran tinggi yang memiliki kadar oksigen yang rendah maka cenderung untuk memiliki sel darah merah yang lebih banyak). Eritrosit terkandung di darah dalam jumlah yang tinggi dibandingkan dengan partikel darah yang lain. Normalnya kita memiliki 4x10 9 hingga 11x10 9 sel darah putih dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat - sekitar 7000-25000 sel per tetes. Setelah pengamatan pada praktikum kali ini, ternyata jumlah sel darah merah untuk jagat (laki-laki) jumlahnya dibawah kisaran jumlah yang telah ditentukan oleh literatur. Jumlah sel darah merah jagat (laki-laki) yang didapatkan yaitu sebanyak 4.210.000, sedangkan untuk wanita jumlah SDM Ida sebanyak 4.090.000 dan Riskia sebanyak 13.860.000. Jumlah penghitungan sel darah ida sesuai dengan yang telah ditentukan oleh literature sedangkan Riskia memiliki jumlah sel darah merah yang melebihi literatur. Jadi, eritrosit yang di dapat pada

praktikan Riskia ini melebihi jumlah normal, mungkin karena pengenceran yang dilakukan tidak merata dan menghitung jumlah sel yang terlalu rumit. Kesalahan perhitungan dapat disebabkan oleh 3 hal yaitu teknis, sampling, dan peralatan. Kesalahan teknis yaitu adanya gelembung saat mengambil darah atau larutan pengencer sehingga bisa mempengaruhi volume pengenceran, penyedotan yang terlalu kuat sehingga volume darah yang diambil tidak sesuai dengan skala yang ditentukan, pengocokan yang kurang homogen menyebabkan sel darah akan sulit diamati karena bertumpuk atau tidak ada karena yang masuk pada haemacytometer adalah larutan pengencernya. Kesalahan peralatan bisa dikarenakan mikroskop yang memiliki fokus kurang tepat sehingga sel darah sulit diamati, pipet toma yang digunakan tidak berfungsi dengan baik sehingga sulit digunakan dalam penyedotan darah dan larutan pengencernya. Kesalahan sampling antara lain pada jari terdapat alkohol yang belum kering sehingga membuat darah yang keluar cepat beku, terdapat air pada pipet toma yang baru dibersihkan. G. Kesimpulan Berdasarkan tujuan, hasil pengamatan, dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1) Ukuran eritrosit kecil, berbentuk bulat bikonkaf tidak berinti, dengan warna ungu bening. Leukosit berbentuk bulat berinti di tengah dengan warna ungu. Sedangkan trombosit berukuran sangat kecil terlihat seperti titik berwarna gelap. 2) Jumlah eritrosit pada laki-laki yang didapatkan lebih rendah atau kurang jika dilihat menurut literature. 3) Jumlah erirosit pada perempuan yakni ida sudah sesuai dengan literature sedang jumlah eritrosit pada riskia melebihi dari yang ditentukan literature.

4) Jumlah eritrosit dalam darah ditentukan oleh beberapa faktor yaitu jenis kelamin, usia, berat badan, aktivitas, nutrisi, dan faktor lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2010. Menghitung Sel Darah Merah dan Sel Darah Putih. Diakses dari https://dhamadharma.wordpress.com/2010/02/11/laporan-akhir-praktikummenghitung-sel-darah-merah-dan-sel-darah-putih-pada-ikan-lele-clariasgariepinus.html pada tanggal 25 April 2015. Pearce, Evelyn. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia Sloane, Ethel.1995. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC PenerbitBuku Kedokteran.