TATA KELOLA. Deskripsi

dokumen-dokumen yang mirip
09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

KEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No.

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan.

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE/GCG)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi

BUPATI PENAJAM PASER UTAR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3 /POJK.05/ TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI LEMBAGA PENJAMIN

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENGAWAS RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam satu dasawarsa belakangan ini dunia medis mengalami perkembangan

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan perdagangan ataupun

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan menjadikan

PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIVISI BIOETIKA DAN HUMANIORA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 36 /POJK.05/2015 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL VENTURA

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

2 Dalam rangka penerapan tata kelola terintegrasi yang baik, Konglomerasi Keuangan perlu memiliki Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dengan mengacu pada

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pencegahan kecacatan lebih lanjut (Kemenkes RI, 2009).

Yth. 1. Direksi Perusahaan Pembiayaan; dan 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah, di tempat.

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. No. Dokumen = 067/CS/XI/13 PIAGAM KOMITE AUDIT. Halaman = 1 dari 10. PIAGAM Komite Audit. PT Malindo Feedmill Tbk.

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

BAB II LANDASAN TEORI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO PT.BANK RIAU KEPRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

STIE DEWANTARA GCG Bank

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

DAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero)

TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER MOHAMAD SOEWANDHIE KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Persepsi Good dalam good corporate governance adalah tingkat pencapaian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) DALAM PERSPEKTIF AGENCY THEORY

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian. disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian

Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

SEttEN IN00NESiA GRO IPIEDOMAN KERJA(CHARTER) KOMITE AUDI丁. PToSEMEN丁 ONASA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT WIJAYA KARYA BETON Tbk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Good Corporate Governance. Corporate Governance, antara lain oleh Forum for Corporate

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN. BAB I KETEN

BAB I PENDAHULUAN. digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA STRATEGIS BISNIS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

-2- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Penjaminan adalah kegiatan pemberian jaminan oleh

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

-1- PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI LEMBAGA PENJAMIN

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah good corporate governance pertama kali diperkenalkan oleh

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 60 Tahun : 2015

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak sepadan (mismatched), tidak hati-hati (prudent), tidak

BAB 4 EVALUASI PENERAPAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT JAPFA COMFEED INDONESIA TBK UNIT TANGERANG

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT )

KISI KISI INSTRUMEN PENELITIAN VARIABEL BUDAYA ORGANISASI (X)

GUBERNUR BANK INDONESIA,

PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

Pedoman Good Corporate Governance PT Taspen (Persero)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BOARD MANUAL PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY

Legal Drafting Hospital by Laws & Medical Staff by Laws bagi RSUD Klungkung, Tanto Lailam, S.H., LL.M. Bali

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

Transkripsi:

TATA KELOLA Deskripsi Pola Tata Kelola Rumah Sakit BLUD memegang peran yang penting, karena disinilah dapat tercermin pelaksanaan operasional dari RSD yang melaksanakan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK- BLUD). Apakah telah dilakukan dengan baik sesuai aturan dan jiwa yang terkandung dalam maksud didirikan BLUD. Dalam modul ini akan membahas mengenai pengertian dan uraian pokok tentang penyusunan dokumen Pola Tata Kelola RSD yang melaksanakan PPK BLUD, meliputi: Pemahaman Tata Kelola, Prinsip-Prinsip Dasar Tata Kelola yang Baik (Good Corporate Governance), Tata Kelola Klinik yang Baik (Good Clinical Governance), Aplikasi Konsep Tata Kelola yang Baik, Pola Tata Kelola Rumah Sakit yang melaksanakan PPK-BLUD, Pola Tata Kelola Staf Medik, Tahapan Penyusunan Dokumen Pola Tata Kelola, Peraturan Perundangan Pola Tata Kelola yang Baik Rumah Sakit dengan PPK-BLUD, Perancangan Penyusunan Hukum (Legal Drafting), Outline Pola Tata Kelola Rumah Sakit Daearah dengan PPK BLUD, Tahapan Penyusunan Dokumen Pola Tata Kelola, dan Latihan Penyusunan Dokumen Pola Tata Kelola. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu untuk menjelaskan konsep dan pengertian kontekstual dari pola tata kelola. Khusus Peserta diharapkan mampu untuk: - Mengerti dan memahami definisi dari tata kelola - Mengerti dan memahami prinsip dasar tata kelola yang baik - Mengerti dan memahami tata kelola klinik yang baik - Mengerti dan memahami aplikasi konsep tata kelola yang baik - Mengerti dan memahami pola tata kelola rumah sakit - Mengerti dan memahami pola tata kelola staff medik RS - Mengerti dan memahami tahapan penyusunan dokumen pola tata kelola - Mengerti dan memahami peraturan perundangan pola tata kelola yang baik RS dengan PPK BLUD - Mengerti dan memahami perancangan penyusunan hukum (legal drafting) - Mengerti dan memahami outline pola tata kelola RS dengan PPK BLUD

Pendahuluan A. Definisi Istilah Tata Kelola atau Tata Pemerintahan Perusahaan di Indonesia merupakan terjemahan dari Corporate Governance. Secara etimologis kata Governance berasal dari bahasa Perancis kuno Gouvernance yang berarti pengendalian (control) atau regulated dan dapat dikatakan merupakan suatu keadaan yang berada dalam kondisi terkendali (the state of being governed). Sering kali metafora yang digunakan untuk menggambarkan esensi dari pengertian ini adalah mengendalikan dan menahkodai sebuah kapal (the idea of steering or captaining a ship) (Farrar, 2001). Secara harfiah Governance di tanah air kerap diterjemahkan sebagai pengaturan, akan tetapi sebenarnya masih diperlukan kajian untuk mencari istilah yang tepat dalam bahasa Indonesia yang benar. Perlu juga dipahami bahwa menurut Winarno (2000) Governance tidak bisa atau tidak tepat diterjemahkan sebagai pemerintah, sekalipun banyak pihak yang mengartikan demikian. Dalam konteks Tata Kelola yang baik (Good Corporate Governance) sering juga disebut Tata Pamong atau Penadbiran. Kata terakhir tadi ditelinga terasa terdengar janggal, maklum istilah tersebut berasal dari kata Melayu. Sedangkan untuk istilah Corporate jikalau dilihat dari segi etimologis merupakan turunan dari bahasa latin Corpus yang berarti sekumpulan peraturan dan undang-undang. Erate yang berarti sesuatu yang dihargai atau dipatuhi. Dari berbagai definisi yang dikembangkan oleh para pakar dapat disimpulkan bahwa Tata Kelola yang baik merupakan: 1) Suatu struktur yang mengatur pola hubungan yang harmonis tentang peran Dewan Komisaris, Direksi, Rapat Umum Pemegang Saham dan para stakeholder lainnya. 2) Suatu sistem Check and balance mencakup perimbangan kewenangan atas pengendalian perusahaan yang dapat membatasi munculnya pengelolaan yang salah dan penyalahgunaan aset perusahaan. 3) Suatu proses yang transparan atas penentuan tujuan perusahaan, pencapaian dan pengukuran kinerjanya. B. Prinsip-Prinsip Dasar Tata Kelola yang Baik Secara umum ada lima prinsip dasar yang terkandung dalam good corporate governance atau tata kelola yang baik menurut Daniri (2005). Kelima prinsip tersebut adalah transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kesetaraan/kewajaran. Namun dalam Permendagri No. 61 tahun 2007, prinsip yang dituntut untuk dilaksanakan hanya empat prinsip yang pertama. Secara lebih rinci prinsip-prinsip dasar dalam tata kelola yang baik adalah sebagai berikut: 1. Transparansi (Transparancy); yaitu keterbukaan informasi baik dalam proses pengambilan keputusan maupun dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. Efek terpenting dari dilaksanakannya prinsip transparansi ini adalah terhindarnya benturan kepentingan (conflict of interest) berbagai pihak dalam manajemen.

2. Akuntabilitas (Accountability); yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban organ lembaga sehingga pengelolaan lembaga dapat terlaksana dengan baik. Dengan terlaksananya prinsip ini, lembaga akan terhindar dari konflik atau benturan kepentingan peran. 3. Responsibilitas (Responsibility); yaitu kesesuaian atau kepatuhan di dalam pengelolaan lembaga terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku, termasuk yang berkaitan dengan masalah pajak, hubungan industrial, perlindungan lingkungan hidup, kesehatan/keselamatan kerja, standar penggajian dan persaingan yang sehat. 4. Independensi (Independency); yaitu suatu keadaan dimana lembaga dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsipprinsip korporasi yang sehat. 5. Kesetaraan dan kewajaran (Fairness); yang secara sederhana dapat didefinisikan sebagai perlakuan yang adil dan setara didalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku. C. Tata Kelola Klinik yang Baik Pelayanan klinis merupakan core business dari rumahsakit yang perlu mendapat perhatian khusus terutama yang menyangkut dengan keselamatan pasien dan profesionalisme dalam pelayanan. Untuk pengembangan sistem pelayanan klinis dilakukan melalui penerapan good clinical governance. Konsep clinical governance yang dikembangkan oleh National Health System, Inggris yang didefinisikan sebagai: A framework through which NHS organizations are accountable for continuously improving the quality of their services, and safeguarding high standards of care by creating an environment in which excellence in clinical care can flouris ternyata menunjukkan perbaikan mutu pelayanan klinis yang signifikan. Konsep tersebut diadopsi di Indonesia untuk peningkatan mutu pelayanan klinis di rumahsakit dan menjamin keselamatan pasien, yang diharapkan menjadi kerangka kerja dalam meningkatan mutu pelayanan klinis di rumahsakit. Adapun tujuan akhir diterapkannya good clinical governance adalah untuk menjaga agar pelayanan kesehatan dapat terselenggara dengan baik berdasarkan standar pelayanan yang tinggi serta dilakukan pada lingkungan kerja yang memiliki tingkat profesionalisme tinggi. Dengan demikian pada gilirannya akan mendukung dalam upaya mewujudkan peningkatan derajat kesehatan melalui upaya klinik yang maksimal dengan biaya yang paling costeffective. D. Aplikasi Konsep Tata Kelola yang Baik Selain bersaing untuk mendapatkan pengguna, lembaga pelayanan publik juga bersaing dengan sektor lain untuk memperoleh sumber daya dari pemerintah. Sehingga pelaksanaan pola tata kelola yang baik menjadi sangat vital bagi lembaga.

Aplikasi Pola Tata Kelola ini terutama ditujukan untuk: i. Meningkatkan kemampuan bersaing mendapatkan sumber daya dari pemerintah maupun non pemerintah ii. Mengurangi risiko perubahan yang terjadi tiba-tiba dan mendorong penanaman modal jangka panjang iii. Memperkuat sektor finansial iv. Memajukan manajemen yang bertanggung jawab dan kerja finansial yang solid E. Pola Tata Kelola Rumah Sakit Tata Kelola RSD dengan PPK BLUD disusun sesuai dengan falsafah BLUD yang tertuang di Permendagri nomor 61 tahun 2007, sebagai berikut: 1) Pelaksanaan reformasi di bidang keuangan dan perkecualian dari aturan Negara sebelumnya 2) Diberikan previlledge dan tuntutan khusus 3) Penganggaran berbasis kinerja 4) Orientasi pada output 5) Mewiraswastakan pemerintah (enterprising the government ) 6) Menerapkan pola pengelolaan yang fleksibel 7) Menonjolkan produktifitas, effektif dan effisien 8) Instansi yang dikelola secara business like 9) Tenaga yang professional dan competent 10) Kontrak Kinerja ( a contractual performance agreement ) Pola Tata Kelola, yang merupakan peraturan dasar internal RSD dengan PPK BLUD, yang menggambarkan Akuntabilitas, Transparansi, Indepedensi, dan Resposibilitas. Tata Kelola Rumah Sakit Daerah dengan PPK - BLUD adalah Tata kelola Rumah Sakit (Hospital Bylaws) yang disesuaikan dengan tujuan pengelolaan BLUD yaitu meningkatkan pelayanan dengan praktek bisnis yang sehat, yaitu pengelolaan manajemen yang baik, bermutu dan berkesinambungan. Terminologi hospital bylaws perlu dibedakan dengan terminologi rule and regulation dalam banyak hal; antara lain dalam hal materi (substansi) serta badan (otoritas) yang punya kewenangan mengesahkannya. F. Pola Tata Kelola Staff Medik Rumah Sakit Tujuan utama dibuatnya medical staff bylaws di tiap rumah sakit adalah sebagai berikut: 1. Untuk memastikan agar setiap pasien yang berobat atau dirawat disetiap fasilitas pelayanan rumah sakit memperoleh layanan kesehatan dengan mutu tinggi tanpa membedakan ras, agama, warna kulit, keturunan, status ekonomi, latar belakang pendidikan, status perkawinan, ketidakmampuan, jenis kelamin, umur, orientasi sex, kebangsaan atau sumber pembayaran.

2. Untuk mengatur agar pelaksanaan pendidikan, pelatihan dan penelitian dapat dilaksanakan dengan tetap mempertahankan mutu layanan kesehatan dan martabat untuk semua pasien. 3. Untuk mengembangkan dan melestarikan berbagai peraturan bagi staf medik yang dapat menjamin kualitas profesional di rumah sakit. 4. Untuk menyediakan forum guna membahas yang dengan itu isu-isu menyangkut staf medik rumah sakit. 5. Untuk mengawasi dan menjamin adanya kesesuaian antara bylaws, rule and regulation of medical staff dengan kebijakan rumah sakit. G. Tahapan Menyusun Dokumen Pola Tata Kelola Langkah - langkah penyusunan dokumen tata kelola meliputi empat langkah utama, meliputi : 1. Persiapan, yaitu menentukan siapa yang akan menyusun dokumen. 2. Pelaksanaan Penyusunan: a. Melakukan legal audit: review peraturan perundangan internal dan eksternal yang berlaku dan selama ini digunakan sebagai landasan hukum. b. Memberikan legal opinion. c. Menyusun draf. d. Membahas draft awal yg telah tersusun. e. Menyempurnakan menjadi draft final. 3. Pengesahan & Sosialisasi 4. Evaluasi dan ongoing monitoring H. Peraturan Perundangan Pola Tata Kelola yang Baik Rumah Sakit dengan PPK BLUD Pemerintah memenerbitkan seperangkat perundang-undangan dan peraturan guna mewujudkan Pola Tata Kelola yang baik dan keharusan menyusun Dokumen Pola Tata Kelola bagi institusi pelayanan publik yang akan melaksanakan PPK-BLUD. I. Perancangan Penyusunan Hukum (Legal Drafting) Dokumen tata kelola adalah produk hukum, dapat termasuk sebagai produk hukum perundang-undangan dan dapat termasuk sebagai produk hukum diluar perundangundangan.

J. Outline Pola Tata Kelola Rumah Sakit dengan PPK BLUD Substansi untuk peraturan Pola Tata Kelola Rumah Sakit, sebagai berikut: 1) Nama, Tujuan, Filosofi 2) Pengaturan Tentang Governing Body 3) Bentuk Badan Hukum 4) Pengorganisasian 5) Mekanisme Pengawasan 6) Direktur Rumah Sakit 7) Mekanisme review dan revisi 8) Peraturan umah Sakit b. Materi dan substansi Inti, minimal Peraturan Staf Medis 1) Core content dan 2) Local spesific c. Berdasar hal tersebut diatas substansi Peraturan Staf Medis minimal meliputi: 1. Uraian tentang Staf Medis, Kelompok Staf Medis dan Komite Medis, 2. Uraian tentang Garis-garis Besar Tugas dan Tanggung Jawab. 3. Pernyataan tentang kewajiban bagi semua Staf Medis untuk mentaati dan menjalankan ketentuan-ketentuan Etika Profesi Medis, Etika Rumah Sakit, Hospital Staf bylaws Rumah Sakit beserta Peraturanperaturan Pelaksanaannya d. Kerangka peraturan perundang-undangan, terdiri atas: 1) Judul, memuat keterangan mengenai: Jenis peraturan nomor,t ahun pengundangan atau penetapan nama peraturan Perundang-undangan 2) Pembukaan, terdiri atas: Frase dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Jabatan Pembentuk Peraturan Perundang-undangan, Konsiderans, Dasar Hukum, dan Diktum Pendahuluan 3) Batang Tubuh 4) Penutup