Udara ambien Bagian 10: Cara uji kadar karbon monoksida (CO) menggunakan metode Non Dispersive Infra Red (NDIR)

dokumen-dokumen yang mirip
Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer

ZULISTIA Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri SNI :2011

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 4: Cara uji kadar uap air dengan metoda gravimetri

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon

Kayu lapis indah jenis jati Bagian 1: Klasifikasi, persyaratan dan penandaan

Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan

Udara ambien Bagian 2: Cara uji kadar nitrogen dioksida (NO 2 ) dengan metoda Griess Saltzman menggunakan spektrofotometer

Cara uji kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air

Kayu gergajian Bagian 3: Pemeriksaan

Tata cara penentuan kadar air batuan dan tanah di tempat dengan metode penduga neutron

Analisis kadar abu contoh batubara

Cara uji berat jenis aspal keras

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 12: Penentuan total partikel secara isokinetik

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak nabati dan minyak mineral secara gravimetri

Biji kakao AMANDEMEN 1

Cara uji fisika Bagian 2: Penentuan bobot tuntas pada produk perikanan

Kawat baja tanpa lapisan untuk konstruksi beton pratekan (PC wire / KBjP )

Bambu lamina penggunaan umum

Bibit niaga (final stock) umur sehari/kuri (day old chick) Bagian 2: Ayam ras tipe petelur

Cara uji daktilitas aspal

Udara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer

Cara uji kadar air total agregat dengan pengeringan

Kulit masohi SNI 7941:2013

Susu segar-bagian 1: Sapi

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

Cara uji sifat tahan lekang batu

Cara uji penetrasi aspal

Bibit rumput laut kotoni (Eucheuma cottonii )

Semen portland komposit

SNI Standar Nasional Indonesia

Cara uji geser langsung batu

Metode uji penentuan ukuran terkecil rata-rata (UKR) dan ukuran terbesar rata-rata (UBR) butir agregat

Air dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Bibit induk (parent stock) umur sehari/kuri (day old chick) Bagian 1: Ayam ras tipe pedaging

Rambu evakuasi tsunami

Cara uji kuat tarik tidak langsung batu di laboratorium

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

Kayu bundar Bagian 2: Pengukuran dan tabel isi

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan darat

Cara uji titik lembek aspal dengan alat cincin dan bola (ring and ball)

Ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis, Valenciences) - Bagian 2: Benih

Bibit sapi potong Bagian 1: Brahman Indonesia

Tata cara perhitungan evapotranspirasi potensial dengan panci penguapan tipe A

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

Air dan air limbah Bagian 26 : Cara uji kadar padatan total secara gravimetri

Kayu bundar jenis jati Bagian 3: Pengukuran dan tabel isi

Spesifikasi aspal emulsi kationik

Metode uji residu aspal emulsi dengan penguapan (ASTM D , IDT)

Metode uji pengendapan dan stabilitas penyimpanan aspal emulsi (ASTM D , MOD.)

Produksi bibit rumput laut kotoni (Eucheuma cottonii) Bagian 1: Metode lepas dasar

SNI Standar Nasional Indonesia. Air dan air limbah Bagian 27: Cara uji kadar padatan terlarut total secara gravimetri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Atmosfer standar untuk pengondisian dan/atau pengujian - Spesifikasi

Cara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak dan lemak secara gravimetri

Gaharu SNI 7631:2011. Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan udara

Ikan lele dumbo (Clarias sp.) Bagian 2 : Benih

SNI Standar Nasional Indonesia

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 7: Cara uji kadar hidrogen sulfida (H 2 S) dengan metoda biru metilen menggunakan spektrofotometer

Mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao - Syarat mutu dan metode uji

SNI Standar Nasional Indonesia

SNI 7827:2012. Standar Nasional Indonesia. Papan nama sungai. Badan Standardisasi Nasional

Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat

Metode uji persentase partikel aspal emulsi yang tertahan saringan 850 mikron

Air dan air limbah Bagian 30 : Cara uji kadar amonia dengan spektrofotometer secara fenat

Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Minyak terpentin SNI 7633:2011

Air demineral SNI 6241:2015

Air dan air limbah Bagian 11: Cara uji derajat keasaman (ph) dengan menggunakan alat ph meter

Metode penyiapan secara kering contoh tanah terganggu dan tanah-agregat untuk pengujian

Metode uji penentuan campuran semen pada aspal emulsi (ASTM D , IDT)

Ikan lele dumbo (Clarias sp.) Bagian 3 : Produksi induk

Tata cara pengukuran kecepatan aliran pada uji model hidraulik fisik (UMH-Fisik) dengan alat ukur arus tipe baling-baling

Metode uji penentuan persentase butir pecah pada agregat kasar

SNI Standar Nasional Indonesia

Alat pemadam kebakaran hutan-pompa punggung (backpack pump)- Unjuk kerja

Air dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4. secara turbidimetri

Kayu lapis - Klasifikasi. Plywood - Classification

Air mineral SNI 3553:2015

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri

Spesifikasi aspal keras berdasarkan kelas penetrasi

Spesifikasi aspal keras berdasarkan kekentalan

Tata cara pengambilan contoh uji campuran beraspal

Air dan air limbah Bagian 7: Cara uji seng (Zn) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

SNI 4482:2013 Standar Nasional Indonesia Durian ICS Badan Standardisasi Nasional

Cara uji kelarutan aspal

Perpustakaan umum kabupaten/kota

Cara uji kuat lentur beton normal dengan dua titik pembebanan

Metode uji bahan yang lebih halus dari saringan 75 m (No. 200) dalam agregat mineral dengan pencucian (ASTM C , IDT)

Air dan air limbah Bagian 6: Cara uji tembaga (Cu) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Air dan air limbah Bagian 14: Cara uji oksigen terlarut secara yodometri (modifikasi azida)

sasi Nasional Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di dan tidak untuk di komersialkan

Bibit sapi perah holstein indonesia

Tata cara pemasangan lembaran bitumen bergelombang untuk atap

Air mineral alami SNI 6242:2015

Transkripsi:

Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 10: Cara uji kadar karbon monoksida (CO) menggunakan metode Non Dispersive Infra Red (NDIR) ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional

2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun dan dilarang mendistribusikan dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN BSN Gd. Manggala Wanabakti Blok IV, Lt. 3,4,7,10. Telp. +6221-5747043 Fax. +6221-5747045 Email: dokinfo@bsn.go.id www.bsn.go.id Diterbitkan di Jakarta

Daftar isi Daftar isi... i Prakata.... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Cara uji... 1 5 Jaminan mutu... 3 Lampiran A (normatif) Pelaporan... 4 Lampiran B (informatif) Peralatan pengukuran... 5 Bibliografi... 6 Gambar 1 - Rangkaian peralatan pengambil contoh uji CO Tedlar bag... 2 i

Prakata SNI 7119.10:2011 dengan judul Udara ambien Bagian 10: Cara uji kadar karbon monoksida (CO) menggunakan metode Non Dispersive Infra Red (NDIR). Selain itu dalam usaha untuk menyeragamkan teknik pengujian kualitas udara ambien maka dibuatlah Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk pengujian parameter-parameter kualitas udara. Metode ini merupakan hasil kaji ulang/revisi dari SNI 19-4845-1998, Metode pengujian kandungan gas CO di udara dengan menggunakan NDR. Dalam penyusunan SNI ini menggunakan referensi dari metode standar internasional yaitu JIS B 0151:1995, Continous analyzer for carbon monoxide in ambient air. Metode ini telah melalui uji coba di laboratorium pengujian serta dikonsensuskan oleh Sub Panitia Teknis 13-03-S2, Kualitas Udara dari Panitia Teknis 13-03, Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan dengan para pihak terkait. Standar ini telah disepakati dan disetujui dalam rapat konsensus dengan para peserta yang mewakili produsen, konsumen, ilmuwan, instansi terkait dari pusat maupun daerah pada tanggal 14 Desember 2005 di Serpong, Tangerang Banten. SNI ini telah melalui tahap jajak pendapat pada tanggal 15 Maret 2007 sampai dengan 15 Juni 2007. Kemudian dilanjutkan dengan tahap pemungutan suara pada tanggal 18 Januari 2010 sampai dengan 18 April 2010, dengan hasil akhir disetujui menjadi SNI. Dengan ditetapkannya SNI ini, maka penerapan SNI 19-4845-1998 dinyatakan tidak berlaku lagi. ii

Udara ambien Bagian 10: Cara uji kadar karbon monoksida (CO) menggunakan metode Non Dispersive Infra Red (NDIR) 1 Ruang lingkup Standar ini digunakan untuk cara uji kadar CO udara ambien menggunakan metode Non Dispersive Infra Red (NDIR). Lingkup pengujian meliputi cara pengumpulan gas CO dengan kantong pengumpul (Tedlar bag) atau tabung pengumpul (glass container, metal container) dan pengukuran contoh uji CO udara ambien menggunakan metode NDIR, dengan batas pengukuran terendah 0,1 ppm sampai dengan 0,4 ppm bergantung dari jenis peralatan yang digunakan. 2 Acuan normatif JIS B 0151:1995, Continous analyzer for carbon monoxide in ambient air. 3 Istilah dan definisi 3.1 udara ambien udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfir yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, mahluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya 3.2 carbon monoxide analyzer alat ukur karbon monoksida 3.3 zero adjustment gas gas yang digunakan untuk kalibrasi zero pada skala tertentu pada alat ukur 3.4 span adjustment gas gas yang digunakan untuk kalibrasi pada rentang skala tertentu pada alat ukur 4 Cara uji 4.1 Prinsip Alat analisis gas CO bekerja atas dasar sinar infra merah yang terabsorbsi oleh analit. Sinar infra merah yang digunakan adalah sinar infra merah non dipersive. Gas nol (zero gas) dan contoh uji masuk dalam sel pengukuran dalam jumlah yang tetap dan diatur oleh katup selenoid yang bekerja dalam rentang waktu tertentu. Pengukuran ini berdasarkan kemampuan gas CO menyerap sinar infra merah. Banyaknya intensitas sinar yang diserap sebanding dengan konsentrasi CO. Dengan kondisi ini alat penganalisa akan menggunakan modulasi yang timbul sebagai akibat terabsorbsinya infra merah oleh contoh uji. Sinar infra merah dihasilkan oleh sumber infra merah yang diarahkan ke tabung pengukuran, kemudian masuk ke detektor. Energi dari sinar infra merah dilewatkan melalui 1 dari 6

tabung pengukuran kemudian diabsorpsi oleh contoh uji. Apabila contoh uji mengalir ke tabung, energi infra merah yang masuk ke dalam detektor akan berfluktuasi sesuai dengan intensitas sinar yang terabsorbsi oleh contoh uji yang sedang diukur. Di dalam detektor, terdapat membran yang dapat mengukur fluktuasi tekanan contoh uji. Fluktuasi tekanan terjadi jika terdapat perbedaan jumlah energi infra merah yang terabsorbsi oleh contoh uji dan gas nol (zero gas) di dalam sel. Perbedaan ini menciptakan fluktuasi yang ekivalen dengan perbedaan tekanan dalam membran. Hal ini kemudian diubah menjadi sinyal fluktuasi elektrik yang diperkuat. 4.2 Bahan Bahan yang digunakan dalam metode ini adalah: a) gas nol (zero gas) : N 2 atau He berisi kurang dari 0,1 ppm CO; b) gas rentang induk : gas standar CO untuk skala penuh 80 % digunakan untuk kalibrasi rentang instrumen; dan c) gas rentang kerja : gas standar CO yang diperlukan untuk uji linieritas dengan rentang 10 %; 20 %; 50 % dan 80 % dari skala penuh. 4.3 Peralatan Peralatan yang digunakan antara lain: a) kantong pengumpul contoh uji CO; dan b) alat ukur CO dengan detektor NDIR. Keterangan gambar: A adalah aliran udara masuk; B adalah kotak hampa udara (vakum); C adalah ruang vakum; D adalah Tedlar bag; E adalah pompa vakum; F adalah kran buka tutup Tedlar bag; G adalah kran pengatur vakum; H adalah kran pengatur laju alir. Gambar 1 - Rangkaian peralatan pengambil contoh uji CO Tedlar bag 4.4 Pengumpulan contoh uji Lakukan pengumpulan contoh uji dengan langkah-langkah, sebagai berikut: a) pasang alat sedemikian rupa sehingga siap untuk pengumpulan contoh uji (lihat gambar). Kantong pengumpul harus benar-benar kosong dan bebas kontaminan; b) atur laju pompa vakum sesuai dengan kantong pengumpul yang digunakan CATATAN Bila dilakukan pengukuran secara langsung dengan alat CO Analizer maka tahap ini diabaikan 4.5 Persiapan pengujian 2 dari 6

4.5.1 Prosedur kalibrasi a) Alirkan gas nol pada alat dan tetapkan pembacaan nol pada pencatat (recorder). b) Nilai nol disesuaikan pada skala pencatat (zero adjustment). c) Masukkan segera standar gas dan buat kurva kalibrasi (minimal tiga titik). 4.5.2 Pengujian contoh uji a) Kondisikan alat ukur hingga siap untuk pengukuran, b) Pastikan alat dalam keadaan terkalibrasi sesuai dengan petunjuk pembuatan kurva kalibrasi, c) Hubungkan wadah pengumpul berisi contoh uji gas CO ke katup gas masuk pada alat ukur, d) Lakukan pengukuran, e) Catat data yang diperoleh. CATATAN Butir c) dilaksanakan apabila digunakan wadah pengumpul contoh uji 4.6 Perhitungan Konsentrasi gas CO dibaca langsung dari pencatat (recorder) dengan satuan ppm. Konversi ke satuan mg/nm 3 menggunakan rumus sebagai berikut : C = C 1 28 24,45 2 1000 Keterangan: C 2 adalah konsentrasi CO dalam udara ambien (µmg/nm 3 ); C 1 adalah konsentrasi CO dalam udara ambien (ppm ); 28 adalah berat molekul CO; 24,45 adalah volum gas pada kondisi normal 25 C, 760 mmhg (L). 5 Jaminan mutu a) Gunakan kantong pengumpul yang bebas kontaminan. b) Gunakan standar gas yang tersertifikasi. (1) 3 dari 6

Lampiran A (normatif) Pelaporan Catat pada lembar kerja hal-hal sebagai berikut: 1) Parameter yang dianalisis. 2) Nama analis. 3) Tanggal analisis. 4) Batas deteksi. 5) Rekaman kurva kalibrasi. 6) Data pengambilan contoh uji. 7) Data proses. 8) Hasil pengukuran contoh uji 9) Kadar CO dalam contoh uji. 4 dari 6

Lampiran B (informatif) Peralatan pengukuran Peralatan pengukuran CO secara Non-Dispersive Infra Red (NDIR). Spektrum absorpsi maksimum sinar infra merah non dipersive terjadi pada puncak serapan 2165 cm -1 (4,67 mm). Dalam ruang pengukuran terjadi dua buah radiasi yang akan dikonversi menjadi 2 sinyal elektronik yaitu: 1. Sinyal zero, yang menyatakan sinar infra merah tidak menyerap gas. 2. Sinyal contoh uji, yaitu menyatakan gas yang melewati tabung detektor yang mempunyai nilai CO. Variasi penyerapan radiasi inframerah diukur oleh sebuah detektor inframerah yang terbuat dari sel fotokonduktivitas PbSe berkecepatan tinggi yang didinginkan oleh sebuah elemen Peltier untuk menurunkan gangguannya (noise) sebelum dikuatkan oleh preamplifier untuk pengukuran, kemudian sinyal yang keluar dari preamplifier masuk ke dalam perubah sinyal analog menjadi digital, sehingga membentuk sistem interface diantara sensor dengan sistem pengolahan. 5 dari 6

Bibliografi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian pencemaran udara. Lodge, James. 1988. Methods of air sampling and analysis, Third edition., APHA. Washington. p128. APHA. 1977. Methods of air sampling and analysis. Second edition. American Public Health Association. Washington DC, USA. Charles E. Kupchella, Margaret C. Hyland. 1989. Environmental science, living within the system of nature. Second edition. Allyn and Bacon. Massachusetts, USA. Irsyad, M. 1992. Buku Penuntun Praktikum Analisa Udara. Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Jurusan Teknik Lingkungan - Institut Teknologi Bandung, Indonesia. 6 dari 6