LAPORAN PRAKTIKUM ILMU HAMA TANAMAN

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL-02 GEJALA KERUSAKAN DAN TIPE ALAT MULUT SERANGGA II. GEJALA KERUSAKAN DAN TIPE ALAT MULUT SERANGGA

KLASIFIKASI & JENIS ORDO SERANGGA

Praktikum Biologi Fapet Unpad: Bagian Insecta IIa. 1

TINJAUAN PUSTAKA. energi pada kumunitasnya. Kedua, predator telah berulang-ulang dipilih sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan

I. Ordo Hemiptera ( bersayap setengah )

Gambar 1. Drosophila melanogaster. Tabel 1. Klasifikasi Drosophila

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat

TINJAUAN PUSTAKA. Kutu penghisap merupakan parasit penghisap darah mamalia yang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Ciri Morfologi Parasitoid B. lasus

TINJAUAN PUSTAKA. Chilo Sachhariphagus Boj. (Lepidoptera: Crambidae)

untuk meneliti tingkat predasi cecopet terhadap larva dan imago Semoga penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi pihak pihak yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut pengamatan para ahli, kedelai (Gycines max L. Merril) merupakan tanaman

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biocontrol, Divisi Research and

VI. PEMBAHASAN 6. 1 Komposisi dan Kelimpahan Serangga Pengunjung Komposisi dan Kelimpahan Ordo Serangga Pengunjung

KONTRAK PERKULIAHAN DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN (AGT 216) SEMESTER GANJIL 2012/2013

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Buah-buahan

KONTRAK PERKULIAHAN DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN (AGT 216) SEMESTER GANJIL 2016/2017

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L) Meriill) merupakan salah satu komoditi tanaman yang

TINJAUAN PUSTAKA. family : Tephritidae, genus : Bactrocera, spesies : Bactrocera sp.

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Siklus hidup S. litura berkisar antara hari (lama stadium telur 2 4

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi hama penggerek batang berkilat menurut Soma and Ganeshan

Status Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) Sebagai Hama

TINJAUAN PUSTAKA. anthesis (mekar) seperti bunga betina. Tiap tandan bunga memiliki

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Phragmatoecia castaneae Hubner. (Lepidoptera : Cossidae)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Berikut adalah taksonomi pengisap polong kedelai (EOL, 2014):

II. TINJAUAN PUSTAKA. Symphylid memiliki bentuk yang menyerupai kelabang, namun lebih kecil,

INVENTARISASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN BUNGA MATAHARI (Helianthus annuus LINN) LAELA NUR RAHMAH

KEMENTERIAN PERTANIAN ISBN :

Hama penghisap daun Aphis craccivora

TINJAUAN PUSTAKA. enam instar dan berlangsung selama hari (Prayogo et al., 2005). Gambar 1 : telur Spodoptera litura

TINJAUAN PUSTAKA Serangga predator Bioekologi Menochilus sexmaculatus

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO SERANGGA OPT DAN GEJALA KERUSAKAN

KLASIFIKASI APTERYGOTA SUHARA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI UPI

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Jumlah Infestasi terhadap Populasi B. tabaci pada Umur Kedelai yang Berbeda

II. LANDASAN TEORITIS

Pengorok Daun Manggis

Petunjuk Praktikum. Entomologi Dasar. ditulis oleh: Nugroho Susetya Putra Suputa Witjaksono

TINJAUAN PUSTAKA. bawah, biasanya pada pelepah daun ke Satu tumpukan telur terdiri dari

HASIL DAN PEMBAHASAN Gejala Parasitisasi

FILUM ARTHROPODA NAMA KELOMPOK 13 : APRILIA WIDIATAMA ERNI ASLINDA RINA SUSANTI

STUDI KERUSAKAN AKIBAT SERANGAN HAMA PADA TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN BULA, KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR, PROPINSI MALUKU

TAHAP TAHAP PERKEMBANGAN TAWON KEMIT (Ropalidia fasciata) YANG MELIBATKAN ULAT GRAYAK (Spodopteraa exigua)

Lepidoptera SUHARA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI UPI

HASIL. Tabel 2 Jumlah imago lebah pekerja A. cerana yang keluar dari sel pupa. No. Hari ke- Koloni I Koloni II. (= kohort) Warna Σ mati Warna Σ Mati

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi dan siklus hiduptrichogramma spp. (Hymenoptera : Famili Trichogrammatidae merupakan parasitoid telur yang

TINJAUAN PUSTAKA. Berbentuk oval sampai bulat, pada permukaan atasnya agak datar. Jumlah telur

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TELAAH PUSTAKA. Gambar 2.1 Morfologi nyamuk Aedes spp. (Wikipedia, 2013)

TINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi dan Morfologi Rayap (Coptotermes curvignatus) Menurut (Nandika et, al.dalam Pratama 2013) C. curvignatus merupakan

I. ANATOMI SERANGGA. Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hymenoptera. Ordo Hymenoptera memiliki ciri-ciri empat sayap yang tipis

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Telur P. castanae Hubner. Bentuk telur oval dan dapat menghasilkan telur sebanyak butir perbetina.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Chilo sacchariphagus Boj. (Lepioptera: Crambidae) Bentuk telur jorong dan sangat pipih, diletakkan dalam 2-3 baris tersusun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family

TINJAUAN PUSTAKA. Parasitoid

Tetratichus brontispae, PARASITOID HAMA Brontispa longissima

Alternatif pengendalian terhadap si Helopeltis sp. Oleh : Vidiyastuti Ari Y, SP POPT Pertama

BAB I PENDAHULUAN. pencernaan dan dapat mencegah kanker. Salah satu jenis sayuran daun yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Patogen serangga adalah mikroorganisme infeksius yang membuat luka atau

Workshop Hama dan Penyakit Tanaman Jarak (Jatropha curcas linn.): Potensi Kerusakan dan Teknik Pengendaliannya Bogar, 5-6 Desember 2006

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penggerek Pucuk Tebu dan Teknik Pengendaliannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nyamuk termasuk jenis serangga dalam ordo diptera, dari kelas insecta.

INVENTARISASI PARASITOID HAMA PENGGULUNG DAUN PISANG (Erionota thrax L.) DI KOTA METRO DAN SEKITARNYA PROVINSI LAMPUNG

biologi SET 23 ANIMALIA 3 DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. FILUM ARTHROPODA a. Ciri Ciri b. Klasifikasi

PENDAHULUAN. pohon batang lurus dari famili palmae. Tanaman tropis ini dikenal sebagai

BIOLOGI SERANGGA PENGENALAN ARTHROPODA DAN. Upik Kesumawati Hadi Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan Fakultas Kedokteran Hewan IPB

Pengertian. Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai (Glycine max L. Merril) merupakan salah satu komoditas pangan bergizi

Gambar 1. Gejala serangan penggerek batang padi pada stadium vegetatif (sundep)

BALAI LITBANG P2B2 BANJARNEGARA IDENTIFIKASI DAN PEMBEDAHAN NYAMUK

TINJAUAN PUSTAKA. Lalat buah dengan nama ilmiah Bractrocera spp. tergolong dalam ordo

I. TINJAUAN PUSTAKA. Kakao (Theobroma cacao) merupakan tumbuhan berbentuk pohon yang berasal

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penangkapan serangga malam dilakukan di Kawasan Pinggiran Hutan

KEANEKARAGAMAN SERANGGA PARASITOID UNTUK PENGENDALIAN HAMA PADA TANAMAN KEHUTANAN

Lampiran 1 FOTO LAHAN PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN DAN METODE. Gambar 1 Persiapan tanaman uji, tanaman G. pictum (kiri) dan tanaman A. gangetica (kanan)

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. mempunyai luas wilayah kurang lebih 318 Km 2 atau Ha. Batas-batas

Metamorfosis Kecoa. 1. Stadium Telur. 2. Stadium Nimfa

TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat lima famili kupu-kupu subordo Rhopalocera di Indonesia, yaitu

AGROTEKNOLOGI TANAMAN LEGUM (AGR62) TEKNOLOGI PENGELOLAAN JASAD PENGGANGGU DALAM BUDIDAYA KEDELAI (LANJUTAN)

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura buah apel (Malus sylvestris (L.) Mill) merupakan

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), hama walang sangit dapat di klasifikasikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Seperti yang dijelaskan Sudaryanto dan Swastika (2007), bahwa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. ulat grayak merupakan hama penting pada tanaman tembakau (Nicotiana tabacum

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Pengamatan

BAB I PENDAHULUAN. golongan hewan yang dominan di muka bumi sekarang ini. Dalam jumlah,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berbeda terdapat 6 familiy dan 9 spesies yakni Family Pyralidae spesies

CARA CARA PENGENDALIAN OPT DAN APLIKASI PHESTISIDA YANG AMAN BAGI KESEHATAN 1) SUHARNO 2) 1) Judul karya ilmiah di Website 2)

TINJAUAN PUSTAKA. miring. Sycanus betina meletakkan tiga kelompok telur selama masa hidupnya.

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), klasifikasi S. inferens adalah sebagai berikut:

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU HAMA TANAMAN Gejala dan Kerusakan akibat Serangan Hama Oleh : Nama : Arif Hermanto NIM : 0910480021 Kelompok : Selasa, 15.00 WIB Asisten : Mbak Mia JURUSAN ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hama merupakan salah satu organisme pengganggu tanaman yang umumnya berupa binatang ataupun sekelompok binatang yang dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman budidaya dan menimbulkan terjadinya kerugian secara ekonomis. Akibat serangan hama produktivitas tanaman menjadi menurun, baik kualitas maupun kuantitasnya, bahkan tidak jarang terjadi kegagalan panen. Oleh karena itu kehadirannya perlu dikendalikan, apabila populasinya di lahan telah melebihi batas ambang ekonomik. Dalam kegiatan pengendalian hama, pengenalan terhadap jenisjenis hama (nama umum, siklus hidup, dan karakteristik), inang yang diserang, gejala serangan, mekanisme penyerangan termasuk tipe alat makan serta gejala kerusakan tanaman menjadi sangat penting agar tidak melakukan kesalahan dalam mengambil langkah/tindakan pengendalian. Dengan demikian, pada praktikum ini dilakukan pengamatan terhadap beberapa hal diatas terkait dengan hama termasuk tipe alat makan, gejala, kerusakan serta tanda tanda yang timbul dan terjadi akibat adanya serangan hama. Agar pemahaman mengenai persoalan tersebut bisa diperoleh dengan baik. 1.2. Tujuan a. Mendapatkan pemahaman tentang hama, gejala, kerusakan dan tanda yang diakibatkan oleh serangan hama. b. Mengetahui macam macam alat makan dari beberapa jenis hama. c. Mampu mencari hubungan antara tipe mulut hama dengan gejala kerusakan yang ditimbulkan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Hama, Gejala, Kerusakan dan Tanda a. Hama Hama adalah binatang atau sekelompok binatang yang menyebabkan kerusakan pada tanaman budidaya dan menyebabkan kerugian secara ekonomis. (Anonymous,2012) Hama adalah suatu gangguan yang terjadi pada tanaman atau pada komoditas tertentu yang disebabkan oleh binatang sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan dan kerugian secara ekonomis. (Raharjo,2012) b. Gejala Gejala adalah adanya suatu perubahan yang terjadi pada suatu tanaman akibat serangan hama. Gejala adalah adanya tanda tanda ketika hama menyerang tanaman budidaya. c. Kerusakan Kerusakan adalah kehilangan yang dirasakan oleh tanaman akibat serangan OPT antara lain dalam bentuk penurunan kuantitas dan kualitas produksi. Kerusakan adalah kondisi abnormal yang terjadi pada tanaman akibat serangan hama, dimana kondisi tersebut menyebabkan tanaman mengalami penurunan kapasitas produksi. d. Tanda Tanda adalah semua pengenal dari penyakit selain reaksi tumbuhan inang (gejala), misalnya bentuk tubuh buah parasit, miselium, warna spora, bledeok, lendir dan sebagainya. Tanda adalah bekas atau jejak yang ditinggalkan oleh hama pada bagian tanaman.

2.2. Tipe mulut serangga dan gejala kerusakannya a. Tipe alat mulut menggigit mengunyah Jenis alat mulut ini terdiri atas sepasang bibir, organ penggiling untuk menyobek dan menghancur serta organ tipis sebagai penyobek. Makanan disobek kemudian dikunyah lalu ditelan. Secara struktural alat makan jenis ini terdiri dari: (1). Labrum, berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam rongga mulut. (2). Epifaring, berfungsi sebagai pengecap. (3). Mandibel, berfungsi untuk mengunyah, memotong, atau melunakkan makanan. (4). Maksila, merupakan alat bantu untuk mengambil makanan. Maxila memiliki empat cabang, yaitu kardo, palpus, laksinia, dan galea. (5). Hipofaring, serupa dengan lidah dan tumbuh dari dasar rongga mulut. (6). Labium, sebagai bibir bawah bersama bibir atas berfungsi untuk menutup atau membuka mulut. Labium terbagi menjadi tiga bagian, yaitu mentum, submentum, dan ligula. Ligula terdiri dari sepasang glosa dan sepasang paraglosa. Identifikasi berdasarkan gejala serangannya yakni dengan memperhatikan tipe alat mulut menggigit dan mengunyah maka akan ditemukan bagian tanaman yang hilang, apakah dimakan, digerek atau digorok. Contoh serangga dengan tipe alat mulut menggigit mengunyah yaitu ordo Coleoptera, Orthoptera, Isoptera, dan Lepidoptera. b. Tipe alat mulut meraut dan menghisap Tipe alat mulut ini diwakili oleh tipe alat mulut lebah madu Apis cerana (Hymenoptera, Apidae) merupakan tipe kombinasi yang struktur labrum dan mandibelnya serupa dengan tipe alat mulut menggigit mengunyah, tapi maksila dan labiumnya memanjang dan menyatu. Glosa merupakan bagian dari labium yang berbentuk memanjang sedangkan ujungnya menyerupai lidah yang berbulu disebut flabelum yang dapat bergerak menyusup dan menarik untuk mencapai cairan nektar yang ada di dalam bunga. Hama ini meraut jaringan hingga keluar cairan, cairan ini kemudian dihisap paruh konikal. Jaringan yang terserang cenderung berwarna putih atau belang yang kemudian tampak mengerut.

c. Tipe alat mulut menjilat mengisap (Sponge) Tipe alat mulut ini misalnya pada alat mulut lalat (Diptera). Pada bagian bawah kepala terdapat labium yang bentuknya berubah menjadi tabung yang bercelah. Ruas pangkal tabung disebut rostrum dan ruas bawahnya disebut haustelum. Ujung dari labium ini berbentuk khusus yang berfungsi sebagai pengisap, disebut labellum. Bahan pangan padat menjadi lembek dan busuk akibat ludah yang dikeluarkan hama ini untuk melunakkan makanan, kemudian baru dihisapnya. d. Tipe Alat Mulut Mengisap Tipe alat mulut ini biasanya terdapat pada ngengat dan kupu-kupu dewasa (Lepidoptera) dan merupakan tipe yang khusus, yaitu labrum yang sangat kecil, dan maksila palpusnya berkembang tidak sempurna. Labium mempunyai palpus labial yang berambut lebat dan memiliki tiga segmen. Bagian alat mulut ini yang dianggap penting dalam tipe alat mulut ini adalah probosis yang dibentuk oleh maksila dan galea menjadi suatu tabung yang sangat memanjang dan menggulung. Biasanya dimiliki oleh imago dari ordo lepidoptera. Serangga dewasa umumnya bukan merupakan hama yang bertindak sebagai hama adalah serangga yang mempunyai alat mulut mengunyah pada stadia larva. e. Tipe Alat Mulut Menusuk Mengisap Kepik, mempunyai alat mulut menusuk mengisap, misalnya Scotinophara (Heteroptera). Alat mulut yang paling menonjol adalah labium, yang berfungsi menjadi selongsong stilet. Ada empat stilet yang sangat runcing yang berfungsi sebagai alat penusuk dan mengisap cairan tanaman. Keempat stilet berasal dari sepasang maksila dan mandibel ini merupakan suatu perubahan bentuk dari alat mulut serangga pengunyah. Serangga hama dengan tipe alat mulutnya menusuk dan mengisap gejala serangan yang ditimbulkan yaitu pada bagian tanaman akan ditemukan bekas tusukan stilet yang akan menyebabkan terjadinya perubahan warna atau perubahan bentuk pada bagian tanaman yang diserangnya. (Gendroyono, 2006)

BAB III METODOLOGI 3.1. Alat dan Bahan a. Alat 1. Petridish sebagai wadah untuk melakukan pengamatan terhadap spesimen. 2. Lup sebagai alat untuk memperbesar dan mempermudah pengamatan. 3. Pensil digunakan untuk menggambar spesimen hama. 4. Kertas sebagai tempat untuk menggambar spesimen yang diamati. 5. Plastik sebagai tempat sementara untuk menyimpan spesimen hama. b. Bahan 1. Klorofom digunakan untuk membius hama 2. Etyl Asetat digunakan untuk membius hama 4. Kapas bahan untuk menempelkan bahan pembius 5. Spesimen hama serta tanaman dan komoditas yang terserang hama 3.2. Cara Kerja Mempersiapkan alat dan bahan Meletakkan spesimen yang sudah dibius di cawan petri Amati spesimen dengan Lup Amati dan Gambar hasilnya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil (Gambar Tangan dan Literatur) No. Gambar Tangan (Hama + Inang) Gambar Literatur (Hama + Inang) 1. Valanga nigricornis Tanaman inang 2. Sithopilus oryzae Komoditas yang diserang

3. Tribolium castaneum Komoditas yang diserang 4. Spodoptera litura Tanaman inang

5. Erionata thrax Tanaman inang 4.2. Pembahasan (Bandingkan dengan literatur) Pada praktikum ilmu hama tanaman ada lima spesies hama yang diamati terkait dengan morfologi, gejala serangan dan tipe mulut hama. Kelima jenis hama tersebut antara lain adalah belalang kayu (Valanga nigricornis), Sithopilus oryzae, Tribolium castaneum, Spodoptera litura dan Erionata thrax. Berdasarkan hasil identifikasi, dapat diketahui bahwa dari kelima hama tersebut menimbulkan gejala serangan yang sama yaitu ada bagian tanaman yang hilang dan berlubang, serta terdapat bekas gigitan. Kondisi tersebut menunjukan bahwa bagian bagian tanaman tersebut telah dirusak dengan cara digigit dan dikunyah karena selain terdapat bekas gigitan, pada bahan simpan yang diamati juga terdapat semacam tepung bekas kunyahan. Gejala serangan seperti demikian, menunjukkan bahwa tipe mulut dari hama tersebut adalah menggigit mengunyah. Ciri morfologi yang merupakan pembeda seperti metamorfosis, tipe alat mulut, bentuk kepala, sifat antena, sifat kaki (letak koksa, rumus tarsi, kuku, bantalan), venasi sayap, sifat abdomen, dan sebagainya. Gejala serangan hama pada tanaman sangat ditentukan oleh tipe alat mulutnya.. Pada umumnya metode identifikasi dilakukan yaitu dengan menggunakan kunci determinasi, mencocokkan dengan gambar, mencocokkan

dengan spesimen yang sudahdiketahui namanya dan menanyakan kepada ahlinya (taksonom).(agus, 2008) Identifikasi berdasarkan gejala serangannya yakni dengan memperhatikan tipe alat mulut menggigit dan mengunyah maka akan ditemukan bagian tanaman yang hilang, apakah dimakan, digerek atau atau digorok, sedangkan kalau tipe alat mulutnya menusuk dan mengisap maka pada bagian tanaman akan ditemukan bekas tusukan stilet yang akan menyebabkan terjadinya perubahan warna atau perubahan bentuk pada bagian tanaman yang diserangnya. (Agus, 2008) Hal ini menunjukkan bahwa hasil identifikasi sesuai dengan beberapa rujukan yang dicantumkan diatas yaitu dari kelima spesimen hama yang diamati merupakan hama hama dengan tipe mulut menggigit mengunyah yang memiliki gejala serangan terdapat lubang dan bagian tanaman yang hilang serta bekas gigitan.

BAB V KESIMPULAN Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan yaitu melalui identifikasi terhadap morfologi, gejala serangan dikaitkan dengan tipe mulut pada lima spesimen, menunjukkan bahwa Valanga nigricornis, Sithopilus oryzae, Tribolium castaneum, Spodoptera litura dan Erionta thrax memiliki tipe mulut menggigit mengunyah. Gejala serangan yang ditimbulkan adalah terdapat bekas gigitan, lubang dan bagian tanaman yang hilang karena sudah dimakan oleh hama. Identifikasi semacam ini sebenarnya digunakan sebagai pemahaman untuk memahami karakteristik hama secara menyeluruh dengan harapan dapat melakukan upaya pengendalian yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA Agus, Nurariaty. 2008. Identifikasi Hama Tanaman. Jurusan hama dan penyakit tanaman Fakultas Pertanian-Universitas Hasanuddin. Makassar Anonymous a, 2012. Pengertian Hama, gejala, Kerusakan dan Tanda. http://laporanpraktikumpertanian.blogspot.com/ diunduh tanggal 26 Maret 2012 Anonymous b, 2012. Tipe mulut serangga. http://majalahserangga.wordpress.com/2011/08/05/mengenal-alat-mulut-serangga/ diunduh 26 Maret 2012 Anonymous c, 2012. Gambar serangga hama dan inang. http://google.image.com/ Diunduh 26 Maret 2012 Gendroyono, Heru. 2006. Perlindungan Tanaman. Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura. Kalimantan Timur Raharjo, B. T. 2012. Ilmu Hama Tanaman. Kuliah Ilmu Hama Tanaman. FP-UB. Malang