MENGANALISIS ASPEK-ASPEK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA. Sumarni. Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
MEMAHAMI HAKEKAT DAN ASPEK-ASPEK DALAM READING (MEMBACA)

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis

BAB II LANDASAN TEORI. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal,

BAB II LANDASAN TEORI. dengan menggerakkan sejumlah besar tindakan yang terpisah pisah.aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. harus dikuasai oleh peserta didik, yaitu kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca,

BAB II KAJIAN TEORI. pengupayaan ini akan mengakibatkan peserta diidk dapat mempelajari sesuatu

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY SISWA KELAS IV SD N GADINGAN WATES TUGAS AKHIR SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Ada empat segi keterampilan berbahasa yakni keterampilan menyimak/

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Pada dasarnya membaca merupakan suatu proses. Berikut akan dijelaskan

2015 FAKTOR-FAKTOR PREDIKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN MEMBACA PEMAHAMAN

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran yang dibangun oleh guru dan siswa adalah kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk

I. PENDAHULUAN. yaitu aspek membaca, menulis, menyimak dan berbicara. Keempat kemampuan

BAHASA INDONESIA. Membaca untuk Menulis. Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman, sekolah merupakan alternatif terbaik

BAB II KAJIAN TEORI. Keterampilan ialah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf

MEMBACA INTENSIF. Menentukan

Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran Membaca Teks Percakapan Siswa Kelas V SDN Gindopo

Dimuat: pada jurnal Pendidikan bahasa (JPB) No.1 Vol: 2 Juni 2013, Hal ISSN

BAB II LANDASAN TEORI. suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan pada semua

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa

BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan. Adapun

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teoretis. Membaca merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai oleh

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA DI KELAS IV SDN 13 BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO

Pezi Awram

BAB I PENDAHULUAN. menjadi keterampilan berbahasa yang meliputi menyimak, berbicara, membaca dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI. Hakikat pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Keterampilan Membaca Teks Percakapan. 1. Keterampilan Membaca. Keterampilan adalah Kecakapan atau kemampuan seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari membaca mempunyai makna yang. penting. Membaca bukan saja sekedar memandangi lambang-lambang tertulis

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Durkin menyimpulkan bahwa tidak ada efek negatif pada anak-anak dari

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh Septia Sugiarsih

BAB I PENDAHULUAN. mengandung pengertian bahwa dengan membaca akan diperoleh pengetahuan dan

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya) November 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di SMA kini

PERANAN MEMBACA PEMAHAMAN SEBAGAI SARANA MENYERAP INFORMASI DAN MEMPELAJARI DUNIA

BAB II KAJIAN TEORI. sikap sejak manusia itu lahir sampai akhir hayat.

BAB II KAJIAN TEORI. pemberian makna terhadap tulisan, sesuai dengan maksud penulis. Membaca

AIMAI KOTOBA: Kasus Pada PembelajaranBahasaJepang (Dokkai) di JurusanPendidikanBahasaJepang FPBS- UPI

Modul ke: BAHASA INDONESIA MEMBACA UNTUK MENULIS. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN

I. PENDAHULUAN. emosional peserta didik. Bahasa juga merupakan penunjang keberhasilan dalam. memelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga terciptalah masyarakat membaca (reading society). Masyarakat yang

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KETERBACAAN Kunci Sukses Membaca Kritis

Penerapan Strategi DRTA untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas IV SDN 1 Sedayu Bantul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual

PEMAHAMAN WACANA FIKSI DAN NONFIKSI PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 3 SAMBUNGMACAN TAHUN AJARAN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. pesan yang tersurat maupun yang tersirat. Anthony (1971) mengatakan bahwa

PENERAPAN METODE CIRC UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN WACANA FIKSI DAN WACANA NON FIKSI DI KELAS X SMA AL ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB II KAJIAN TEORI. a. Pengertian Gerakan Literasi Sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

PENERAPAN TEKNIK SKIMMING UNTUK MENINGKATKAN

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA GUNUNG SARI MAKASSAR JURNAL

BAB II KAJIAN TEORI. Kemampuan juga disebut kompetensi.

BAB I PENDAHULUAN. Proses membaca merupakan proses penerimaan symbol dan

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan aktivitas visual dan berfikir. Crawley dan Mountain mengatakan

MEMBACA DAN PEMBELAJARANNYA 5. MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATIF DNGAN

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI BACAAN MELALUI TEKNIK MEMBACA SCANNING

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

I. PENDAHULUAN. analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di

Menelaah Aspek-Aspek dalam Reading

BAB II LANDASAN TEORI

PERMASALAHAN PEMBELAJARAN MEMBACA CHUUKYUU DOKKAI DI PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS WACANA MONOLOG TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS VI SD 03 KALIYOSO KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI

PENERAPAN PERMAINAN BAHASA (KATARSIS) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV A SD NEGERI 01 METRO PUSAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

memperoleh pengetahuan dan keterampilan sehingga timbul adanya suatu

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam

Penulis Mislinatul Sakdiyah Nurhayati Pandawa Hairudin. Penyunting Farida Ariani

2015 PENERAPAN METODE PQ4R (PREVIEW QUESTION READ REFLECT RECITE REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA MEMINDAI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara dan menulis. Tek (tulisan) berfungsi sebagai

BAB II LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN. Saat ini, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dikarenakan

BAB II KAJIAN TEORI. komunikasi tulisan. Dalam komunikasi tulisan, lambang-lambang bunyi

BAB II KAJIAN TEORI. Rofi udin dan Darmiyati Zuchdi, 1999: 31) mengatakan bahwa membaca merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Ninah Hasanah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. teks yang dibaca untuk memperoleh makna (Vacca, 1991:172). Membaca

NASKAH PUBLIKASI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PADA SISWA KELAS V SDN I

Transkripsi:

MENGANALISIS ASPEK-ASPEK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA Sumarni Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas muhammadiyah Makassar Sumarnisape9@gmail.com Abstract Setiap guru bahasa haruslah menyadari serta memahami benar-benar bahwa membaca adalah suatu metode yang dapat dipergunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan kadang-kadang dengan orang lain yaitu mengomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada lambang-lambang tertulis. Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis (huruf) kedalam kata-kata lisan. Sebagai suatu proses berpikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan membaca kreatif. Membaca sebagai proses psikolinguistik, skemata membaca membantu membangun makna, sedangkan fonologis, semantik dan fitur sintaksis membantunya mengomunikasikan dan menginterpretasikan pesan-pesan. Proses metakognitif melibatkan perencanaan, pembetulan suatu strategi, pemonitoran, dan pengevaluasian. Pembaca pada tahap metakognitif mengidentifikasi tugas membaca untuk membentuk strategi yang sesuai, memonitor pemahamannya, dan menilai hasilnya. Keyword: membaca, aspek-aspek, faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Banyak anggapan bahwa membaca merupakan aktivitas yang paling tidak disukai oleh beberapa orang. Seperti halnya pengertian membaca menurut Soedarmo ( speed reading, 2007:4) membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah. Hal tersebut meliputi orang harus menggunakan pengertian, mengamati, memahami dan mengingat-ingat. Seseorang tidak dapat membaca dengan hanya menggerakkan mata atau tanpa menggunakan pikiran. Pemahaman dan kecepatan membaca menjadi sangat tergantung pada kecakapan dalam menjalankan setiap organ tubuh yang diperlukan untuk membaca. Membaca merupakan proses pengolahan bacaan secara kritis kreatif dengan tujuan memperoleh pemahaman secara menyeluruh tentang suatu bacaan, serta penilaian terhadap keadaan, nilai, dan dampak bacaan. Kegiatan membaca merupakan aktifitas mental memahami apa yang disampaikan penulis melalui teks atau bacaan. Pada saat membaca, biasanya dalam teks bacaan yang kita baca terkandung makna yang tersirat (makna yang tersembunyi) dan tersurat (makna yang tertulis). Oleh karena itu, kita membaca secara intensif untuk menemukan makna dan mencari ide/pokok permasalahan. Membaca intensif juga berfungsi untuk mengetahui lebih banyak tentang bacaan. Misalnya, tentang penulisannya atau permasalahan yang dibacarakan mulai dari awal masalah sampai pemecahan masalah atau akhir berita. Pahami isinya, jangan ada yang terlewatkan. Membaca juga sebagai salah satu pembelajaran keterampilan berbahasa yang menggunakan pendekatan sesuai rambu rambu pembelajaran dalam kurikulum. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis ( huruf ) kedalam kata kata lisan.

BAB II TELAAH PUSTAKA Menurut Mr. Fredick Mc Donald didistribusikan pada tahun 1996 halaman 8, Membaca ialah perkembangan dari reaksi lengkap beberapa, yang menggabungkan reaksi mental, intelektual, dan manipulatif. Membaca definisi t dapat dibagi menjadi sub-bakat, termasuk taktil; Pengamatan; pengaturan; Pengalaman; mempertimbangkan; pembelajaran; afiliasi; penuh perasaan; dan produktif. Menyetujui Fredick, meneliti latihan dapat terjadi jika sub bakat beberapa dipimpin saling dalam keseluruhan umumnya dimasukkan. Sedangkan menurut Mr. Juel dan Mr. Sandjaja didistribusikan pada tahun 2005, Membaca bahwa metodologi untuk menjadi lebih berkenalan dengan beberapa kata-kata dan mengkoordinasikan ke pentingnya katakata menjadi kalimat dan struktur meneliti. Dengan cara ini, di bangun dari meneliti dapat membuat esensi dari bagian. Sebuah definisi di atas dapat beralasan bahwa membaca adalah prosedur pemahaman dan mengambil pentingnya kata, berpikir, pikiran, gagasan, dan data yang telah dikemukakan oleh penulis dalam menyusun. Seketika membaca mengingat fakta bahwa dengan membaca dengan teliti, ilmu pengetahuan, Anda akan mengembangkan. Bahan untuk membaca dengan teliti itu berbagai sumber meneliti, bisa menjadi bacaan saja, majalah, koran harian, dan hutan yang berbeda

BAB III METODE PENULISAN Metode penulisan yang digunakan yaitu metode penulisan studi pustaka. Dengan menggunakan metode tersebut berbagai data diperoleh dari berbagai sumber yang tersedia yang tentunya berhubungan dengan pembahasan, diantara yaitu, buku, jurnal, laporanl,artikel, bahkan internet. Sebagaimana diketahui bahwa internet yang merupakan bagian dari kemajuan teknologi memiliki mnfaat bagi siswa. Menurut Maryono dan Istiana (2007:34) pemanfaatan teknologi, khususnya komputer dan internet, memang memiliki banyak manfaat. Para siswa dapat memperoleh bahan-bahan pembelajaran melalui perpustakaan elektronik (e-library) atau buku elektronik (e-book) untuk mendapatkan koleksi perpustakaan berupa buku, modul, jurnal, majalah atau surat kabar. Kehadiran internet juga memungkinkan dilakukannya pembelajaran jarak jauh (elearning). Maksudnya untuk mendapatkan materi pelajaran, para siswa atau mahasiswa tidak harus terikat dengan ruang dan waktu di ruang kelas pada jam-jam pelajaran. Materi bisa didapat melalui komputer di rumah yang tersambung dengan internet atau melalui warnet-warnet yang memberikan layanan akses internet.

BAB IV PEMBAHAASAN A. PENGERTIAN Membaca adalah proses produksi yang menghasilkan pengetahuan, pengalaman, dan sikap-sikap baru. Seperti hukum yang berlaku dalam dunia usaha, semakin besar modal seseorang untuk berusaha, semakin besar pula kemungkinan hasilnya. Oleh karena itu, seperti halnya sebuah perusahaan yang menghasilkan sesuatu melalui proses mengolah. Membaca juga merupakan proses mengolah, yakni mengolah bacaan. Nah, untuk mengolah hal itu diperlukan modal tertentu. Secara garis besar, aktifitas membaca berkaitan dengan dua hal pokok, yaitu pembaca dan bahan bacaan. Untuk memperlancar proses membaca, seorang pembaca harus memiki modal: 1). Pengetahuan dan pengalaman 2). Kemampuan berbahasa (kebahasaan) 3). Pengetahuan tentang tekhnik membaca 4). Tujuan membaca. B. ASPEK-ASPEK MEMBACA Sebagai gari besarnya, terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu: a) Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih rendah (lower order). Aspek ini mencakup: 1) Pengenalan bentuk huruf; 2) Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem/grafem, kata, frase, pola klausa, kalimat dan lain-lain); 3) Pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi (kemampuan menyuarakan bahan tertulis atau to bark at print ); 4) Kecepatan membaca ke taraf lambat. b) Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order). Aspek ini mencakup: 1) Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal);

2) Memahami signifikan atau makna (a.l. maksud dan tujuan pengarang, relevansi/keadaan kebuadayaan, dan reaksi pembaca); 3) Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk); 4) Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan. (Broughton (et al) 1978: 211) Untuk mencapai tujuan yang terkandung dalam keterampilan mekanis (mechanical skills) tersebut, aktivitas yang paling sesuai adalah membaca nyaring, membaca bersuara (reading aloud; oral reading). Untuk keterampilan pemahaman (comprehension skills), yang paling erat adalah dengan membaca dalam hati (silent reading), yang dibagi atas: a) Membaca ekstensif (extenssive reading); b) Membaca intensif (intensive reading). Selanjutnya, membaca ekstensifmencakup pula: 1) Membaca survey (survey reading); 2) Membaca sekilas (skimming); 3) Membaca dangkal (superficial reading). Sedangkan membaca intensif dibagi atas: 1) Membaca telaah isi (content study reading), yang mencakup: a) Membaca teliti (close reading); b) Membaca pemahaman (comprehensive reading); c) Membaca kritis (critical reading); d) Membaca ide (reading for ideas). 2) Membaca telaah bahasa (language study reading), yang mencakup pula: A) Membaca bahasa asing (foreign language reading); B) Membaca sastra (literary reading). C. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca, baik membaca permasalahan maupun membaca lanjut (membaca pemahaman). Faktor-faktor yang mempengaruhi membaca menurut Lamb dan Arnol (Rahim Farida 2007: 6) ada 3 (tiga) yaitu; a) Faktor psikologi, b)

faktor intelektual, dan c) faktor lingkungan. Ketiga pendapat tersebut dapat diuraikan sebagi berikut : a. Faktor Fisiologis Mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, dan jenis kelamin. Beberapa ahli mengemukakan bahwa keterbelakangan neurologis (misalnya berbagai cacat otak) dan kekurangan matang secara fisik merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan anak gagal dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mereka. b. Faktor Intelektual Istilah intelegensi didefinisikan sebagai suatu kegiatan berfikir yang terdiri dari pemahaman yang esensial tentang situasi yang diberikan dan meresponnya secara tepat. Secara umum ada hubungan antara kecerdasan yang diindikasikan oleh IQ dengan rata-rata peningkatan remedial membaca. Tingkatan intelegensi membaca itu sendiri pada hakikatnya proses berfikir dan memecahkan masalah. Dua orang yang berbeda IQnya sudah pasti akan berbeda hasil dan kemampuan membacanya. c. Faktor Lingkungan Faktor lingkungan ikut mempengaruhi kemajuan kemampuan membaca murid.

BAB V KESIMPULAN Membaca merupakan suatu proses pengolahan bacaan atau teks yang bertujuan untuk menggali informasi yang terdapat dalam teks dan melibatkan komponen kebahasaan, gagasan, nada dan gaya serta yang termasuk dalam kategori konteks, dan komponen konteks yang berada diluar komponen kebahasaan. Sebagai gari besarnya, terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu: Keterampilan yang bersifat mekanis dan Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih rendah (lower order). Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order). Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca: a. Faktor Fisiologis b. Faktor Intelektual c. Faktor Lingkungan

DAFTAR PUSTAKA animous. 2015. pengertian membaca menurut para ahli http://www.pendidikanmu.com/2015/05/10-pengertian-membaca-menurut-paraahli.html. (online) diakses pada tanggal 8 April 2017 pukul 11.17 WITA nizbah, faizal. 2013. pengertian membaca http://faizalnizbah.blogspot.co.id/2013/08/pengertian-membaca.html. (online) diakses pada tanggal 8 April 2017 pukul 11.14 WITA nizbah, faizal. 2013. faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca http://faizalnizbah.blogspot.co.id/2013/06/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html. (online) diakses pada tanggal 8 April 2017 pukul 11.26 WITA pradita, tiara. 2013. aspek-aspek membaca http://tiarapradita20.blogspot.co.id/2013/12/aspek-aspek-membaca.html. (online) diakses pada tanggal 8 April 2017 pukul 11.20 WITA