Setelah proses pembelajaran Pokok Bahasan ini, peserta diharapkan dapat:

dokumen-dokumen yang mirip
PALANG MERAH INDONESIA. BUDI PURWANTO, SSi, MSi

Ditetapkan oleh: Musyawarah Nasional XIX Palang Merah Indonesia di Jakarta tanggal Desember 2009

PEDOMAN UMUM KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA KOTA YOGYAKARTA. Ditetapkan oleh:

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN

1. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan 3. Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, terdir

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TOBA SAMOSIR PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI TOBA SAMOSIR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT Tahun 2012

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG

Merah/Bulan Sabit Merah Internasional

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PALANG MERAH INDONESIA DI KABUPATEN BARITO KUALA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2008

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 54 TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

INSTRUMEN ASSESSMENT PENERAPAN KODE ETIK KONSIL LSM INDONESIA

Peraturan Lembaga Manajemen Kelembagaan dan Organisasi. Peraturan LeIP Tentang Manajemen Kelembagaan dan Organisasi

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

mei s doc Sejarah Singkat PMI Keppres No. 25 Tahun 1950 Keppres No. 246 Tahun 1963 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES LEMBARAN DAERAH NO. 9 TAHUN 2011

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG

PANDUAN TANDA KECAKAPAN PMR UNTUK MARKAS CABANG PMI

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 79 TAHUN 2016

Menetapkan : TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI LINGKUNGAN KABUPATEN SUBANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

KEPALA BADAN KEPALA PELAKSANA JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN PROGRAM SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG KEDARURATAN DAN LOGISTIK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA LAIN SEBAGAI BAGIAN DARI PERANGKAT DAERAH

TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 39 TAHUN

2016, No Tahun 2015 Nomor 3); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KOMITE NASIONAL KEUANGAN SYARIAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G

BAB IV VISI, MISI,TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG KOMITE NASIONAL KEUANGAN SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH TAHUN 2010 NOMOR 14 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KOORDKOORDINASI FUNGSI KOMANDO. susunan organisasi sebagai berikut:

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) KABUPATEN BANDUNG

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI JARIIBU

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Ngawi Tahun BAB I - 1

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tugas yang dikerjakan sehingga tujuan organisasi tercapai.

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA KEPALA BADAN BIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TEKNIS

Buku Saku Pembina PMR

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 88 TAHUN 2007

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2082, 2014 BNPB. Bantuan Logistik. Penanggulangan Bencana. Pengelolaan. Pertanggungjawaban.

JUMBARA PMR DAN TEMU KARYA RELAWAN PALANG MERAH INDONESIA TINGKAT DAERAH KALIMANTAN BARAT (JUMTEK 2010 PMI KALBAR) Sungai Ambawang, 5 10 Oktober 2010

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

: a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-M TAHUN 2009 TENTANG

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGANBENCANA DAERAH KABUPATEN BANDUNG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

2013, No Mengingat Emisi Gas Rumah Kaca Dari Deforestasi, Degradasi Hutan dan Lahan Gambut; : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Rep

Transkripsi:

A. Pokok Bahasan Organisasi PMI B. Sub Pokok Bahasan 1. Mandat PMI 2. Visi dan misi PMI 3. Rencana strategis 4. Program PMI 5. Permasalahan Organisasi 6. Peraturan Organisasi 7. Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) C. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran Pokok Bahasan ini, peserta diharapkan dapat: 1. Menjelaskan Mandat PMI 2. Menjelaskan visi dan misi PMI 3. Memahami Pokok-Pokok Kebijakan dan Rencana Strategis PMI 2004 2009 dan menjabarkan dalam Rencana Kerja Tahunan PMI. 4. Menjelaskan program PMI 5. Memahami permasalahan Organisasi 6. Mamahami Peraturan Organisasi 7. Memahami Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) D. Materi 1. Mandat PMI 2. Visi dan misi PMI 3. Rencana strategis 4. Program PMI 5. Permasalahan Organisasi 6. Peraturan Organisasi 7. Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) E. Waktu 3 x 45 Menit E. Media - Power point - LCD, Flipchart, Metaplan

F. Metode 1. Ceramah 2. Curah pendapat 3. Diskusi G. Proses Pembelajaran 1. Pengantar : (10 menit) Pelatih membuka pelajaran dengan memberi salam. Pelatih menjelaskan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran dalam modul. Pelatih megulangi pokok bahasan sebelumnya secara singkat dan menghubungan dengan materi yang akan disampaikan. 2. Kegiatan Pembelajaran : Pelatih menjelaskan mandat PMI. Pelatih menjelaskan visi dan misi PMI. Peserta menjelaskan isi Renstra untuk kemudian dijadikan pedoman bagi kegiatan PMI di daerah. Pelatih menjelaskan indikator program PMI. Pelatih menjelaskan kepada peserta tentang permasalahan yang ada di organisasi, untuk kemudian pelatih menanyakan ke peserta permasalahan apa saja yang terjadi di daerahnya. Pelatih menjelaskan tentang Peraturan Organisasi serta turunannya yaitu Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis). 3. Penutup : (5 menit) Pelatih mebuat kesimpulan materi yang telah disampaikan Pelatih menanyakan kembali kepada peserta mengenai pokok bahasan dan materi terkait. H. Evaluasi pembelajaran 1. Jelaskan mandat, visi dan misi PMI? 2. Sebutkan Peraturan Organisasi yang sudah ada di PMI? I. Referensi 1. Buku Kenali PMI 2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMI 3. Peraturan Organisasi 4. Pedoman, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis 5. Surat Keputusan 6. Pokok-Pokok Kebijakan dan Rencana Strategis PMI

Karakteristik PMI Karakteristik PMI adalah berbasis relawan dan berjiwa sosial. Mandat PMI Mandat PMI adalah menjalankan pekerjaan palang merah didalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan di luar negeri menurut Konvensi Jenewa 1949. Visi dan Misi PMI Visi adalah terwujudnya PMI sebagai organisasi kemanusiaan yang profesional, tanggap dan dicintai masyarakat. Profesional adalah memiliki kapasitas, kompetensi dan berkerja dengan standart mutu. Tanggap adalah cepat dan tepat. Dicintai masyarakat adalah dekat, peduli, dan didambakan kehadirannya oleh masyarakat. Misi PMI (menurut Renstra 2009-2014): 1. menguatkan dan mengembangkan Organisasi 2. meningkatkan dan mengembangkan Kualitas SDM 3. meningkatkan kualitas pelayanan Kepalangmerahan 4. mengembangkan kegiatan kepalangmerahan berbasis masyarakat 5. meningkatkan jejaring kerjasama 6. menyebarluaskan prinsip dasar gerakan Palang Merah/Bulan Sabit Merah 7. mengembangkan komunikasi dan informasi Program PMI 1. Peningkatan pelayanan transfusi darah dan donor darah sukarela; 2. Memperkuat pelayanan dalam penanggulangan bencana; dan 3. Meningkatkan tindakan preventif dalam pelayanan PMI. Program prioritas PMI: Peningkatan Penyediaan Darah (Gerakan 4X4) Penanggulangan kebakaran hutan Gerakan Kebersihan Lingkungan (Green and Clean) Pelatihan Pertolongan Pertama untuk sopir, crew bis dan masyarakat Kaca mata untuk masyarakat rentan Permasalahan Organisasi

1. Kepengurusan Masalah Pada umumnya pemahaman Pengurus terhadap Gerakan Kepalangmerahan AD/ART PMI masih kurang. Pengurus mempunyai pekerjaan utama yang tidak bisa ditinggalkan sehingga mempunyai keterbatasan waktu dalam mengelola PMI. Alternatif solusi Orientasi dan Rekrutmen. Pengaturan jadwal/waktu. Komunikasi yang efektif. Membangun komitmen Pengurus. Masih adanya pengurus yang belum mempunyai kepemimpinan yang kuat. Masih ada Pengurus merangkap menjadi pelaksana teknis/staf. Rapat koordinasi dan konsolidasi di tingkat pengurus masih kurang optimal mengakibatkan pemantauan terhadap kinerja pengurus kurang efektif. 2. Mekanisme, prosedur dan prosedur Masalah Belum semua Provinsi dan Kabupaten/Kota mempunyai struktur organisasi dan manajemen markas yang memadai. Belum adanya sistem dan standar dalam pengelolaan organisasi. Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan sumber dana belum maksimal. Sistem pelaporan, monitoring dan evaluasi kegiatan belum berjalan sebagaimana mestinya. Alternatif solusi AD/ART Peraturan Organisasi Petunjuk pelaksanaan Petunjuk teknis Pedoman Surat Keputusan Kurangnya informasi tentang kegiatan PMI di masyarakat (partisipasi masyarakat kurang dilibatkan). 3. Sumber daya manusia Masalah Kualitas dan kompetensi pegawai PMI masih relatif rendah. Rekrutmen dan sistem pembinaan relawan di setiap PMI Kabupaten/Kota yang lemah (belum optimal). Kurangnya koordinasi melekat antara pengurus, Alternatif solusi Memperbaiki sistem Rekrutmen. Pelatihan teknis dan manajemen. Pendampingan. Leadership-Ownership.

anggota, relawan dan pegawai. Kurangnya pembinaan, pengakuan dan penghargaan terhadap pegawai. Sistem pengakuan dan penghargaan. Study visit, magang. 4. Sumber dana Masalah Tidak adanya pemetaan sumber dana di provinsi dan Kabupaten/Kota. Belum meratanya income generating (fund raising) di Provinsi dan Kabupaten/Kota. Alternatif solusi Komposisi kepengurusan yang komprehensif. Membangun jejaring dan Kerjasama. Kurangnya pendekatan dengan pemerintah daerah dalam memajukan organisasi PMI. Masih kurangnya perlibatan pengusaha dalam penggalangan dana. Peraturan Organisasi AD/ART Peraturan Organisasi Pedoman, Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (juknis) Surat Keputusan 1. No. 001/PO/PP PMI/I/2011 tentang Kepengurusan PMI Tujuan : optimalisasi peran Kepengurusan PMI. - Rangkap jabatan pelindung sebagai Pengurus; - Pelindung dan fungsi Dewan Kehormatan; - Struktur kepengurusan PMI di setiap tingkatan; - Pembidangan dan pembagian tugas Pengurus; - Unsur pimpinan, penunjang, pelaksana kepengurusan; - Saat terhitungnya masa bakti pengurus; - Mekanisme pembekuan kepengurusan; - Mekanisme pergantian pengurus antar waktu; - Tata hubungan kerja Kepengurusan dengan Markas PMI. 2. No. 002/PO/PP PMI/I/2011 tentang Markas PMI Tujuan : peningkatan peran PMI.

- Kedudukan dan fungsi Markas; - Struktur organisasi Markas; - Syarat dan tugas Kepala Markas; - Tata laksana Kepala Markas; - Tata hubungan Markas; - Tata kelola Markas; - Sumber dan tata kelola keuangan Markas. 3. No. 003/PO/PP PMI/I/2011 tentang Pelayanan PMI Tujuan : optimalisasi kegiatan pelayanan PMI. - Pelayanan penanggulangan bencana: pra bencana, tanggap darurat bencana dan pasca bencana. - Pelayanan kesehatan: non darurat dan darurat. - Pelayanan Donor Darah. - Pelayanan pemulihan hubungan keluarga. - Fungsi pelayanan. - Pengembangan kapasitas organisasi dalam mndukung pelayanan darurat bencana. - Pengendalian dan pengawasan pelayanan. - Pembinaan kegiatan pelayanan. - Pembiayaan kegiatan pelayanan. 4. No. 004/PO/PP PMI/I/2011 tentang Sumber Daya Manusia dan Pengembangannya Tujuan : peningkatan peran dan fungsi SDM PMI bagi pengembangan organisai PMI. - Rekrutmen pengurus; - Syarat calon pengurus; - Pemilihan pengurus; - Pengesahan dan pelantikan pengurus; - Klasifikasi anggota; - Syarat anggota; - Rekrutmen anggota; - Pembinaan anggota; - Klasifikasi relawan; - Syarat pendonor darah sukarela; - Syarat PMR; - Syarat KSR; - Syarat TSR; - Syarat, hak dan kewajiban relawan; - Rekrutmen dan pembinaan relawan; - Pengelolaan pelatihan; - Jenis tanda penghargaan; - Komite dan pembiyaan tanda penghargaan 5. No. 005/PO/PP PMI/I/2011 tentang Tata Kelola Keuangan PMI Tujuan : adanya pedoman kebijakan pengurus dalam penyusunan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban pelaporan yang trasnparan dan akuntabilitas. - Anggaran pendapatan dan belanja; - Pengelolaan uang dan barang; - Pelaporan;

- Manajemen pengelolaan keuangan: anggaran rutin, anggaran program, tanggap darurat&pemulihan, anggaran daerah, audit dan verifikasi. - Anggaran rutin: belanja pegawai, belanja perjalanan dinas, belanja rumah tangga Markas. - Pengelolaan anggaran program: mandiri PMI, kerjasama dengan donor, usaha. - pertanggungjawaban pengelolaan keuangan; - Pengelolaan aset: pengadaaan, penyusutan dan penghapusan. - Transparansi pengelolaan keuangan: pengawasan, pengendalian dan publikasi. - Hubungan dengan pihak ketiga. 6. No. 006/PO/PP PMI/I/2011 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian Tujuan : manajemen kepegawaian PMI berjalan dengan baik. - Formasi dan rekrutmen pegawai, - Jenjang pangkat atau pengangkatan pertama dan penggajian pegawai, - Penilaian pekerjaan pegawai, - Kesejahteraan pegawai, - Hak dan kewajiban pegawai, - Sanksi & pemutusan hubungan kerja pegwai, - Forum komunikasi pegawai, - Pendidikan & pelatihan pegawai, - Pensiun pegawai, - Pengawan dan pembinaan pegawai. 7. No. 007/PO/PP PMI/I/2011 tentang Perencanaan, Pelaporan dan Evaluasi Tujuan : perencanaan, penganggaran, pelaporan, monitoring dan Evaluasi dapat dikelola dengan baik. - Bentuk & poenyusunan perencanaan, - Sumber peganggaran, - Bentuk & penyampaian pelaporan, - Bentuk & pelaksanaan monitoring, - Pelaksanaan & penyampaian hasil evaluasi, - Pelaksanaan pelaporan, monitoring dan evaluasi pada masa tanggap darurat, - Pelayanan penanggulangan bencana, - Pelayanan kesehatan, sosial, donor darah dan pemulihan hubungan keluarga. 8. No. 008/PO/PP PMI/I/2011 tentang Kemitraan Tujuan : membangun jejaring dan jalinan kemitraan; memperkuat pencitraan - Sumber pelaksanaan kemitraan, - Model kemitraan, - Tata kelola kemitraan, - Evaluasi dan audit. 9. No. 009/PO/PP PMI/I/2011 tentang Pencitraan Tujuan : membangun dan menjaga citra positif PMI. - Sistem manajemen pencitraan, - Budaya organisasi, - Kinerja, - Publikasi dan promosi, - Pencitraan dalam kondisi tanggap darurat.

10. No. 010/PO/PP PMI/I/2011 tentang Pengelolaan Aset dan Logistik PMI Tujuan : meningkatkan dan mengoptimalisasi pelayanan aset dan logistik. 1. Aset PMI: - Pencatatam dan Pemeliharaan Aset, - Pengalihan Aset, - Penyusutan dan Penghapusan Aset, 2. Logistik PMI: - Jenis Logistik - Perencanaan dan Pengadaan Logistik, - Penerimaan dan Penyimpanan Logistik, - Pengeluaran Logistik dan Pengelolaan Gudang. 3. Penanggungjawab Pengelolaan Logistik 11. No. 011/PO/PP PMI/I/2011 tentang PMI Tingkat Kecamatan Tujuan : terselenggaranya tugas dan fungsi PMI secara efektif di tingkat Kecamatan. - Kedudukan dan tugas pokok - Prosedur pembentukan - Pelindung - Dewan Kehormatan - Pengurus - Kegiatan - Sumber dana - Markas