Kata Kunci: Mahasiswa yang berasal dari SMA dan SMK, Hasil Belajar

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ASAL JURUSAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TINGKAT II DI AKADEMI KEBIDANAN ESTU UTOMO BOYOLALI TAHUN 2010

Sartika Tolingguhu NIM :

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR PEMERIKSAAN FISIK DI LABORATORIUM PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN WIRA HUSADA NUSANTARA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. maka diperlukan adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam rangka

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015

BAB III METODE PENELITIAN. experimental) dengan pendekatan control group pretest postest design untuk

Endang Prasetyowati, Aris Budiarti Program Studi Diploma 3 Akademi Kebidanan Wira Husada Nusantara Malang

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

Dwi Astuti, dr. Askan Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan sektor pendidikan mutlak dilakukan, karena secara

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2, No.1 : 81 85, Agustus 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT GONDOK PADA LANSIA DI DESA ARJOSARI KECAMATAN JABUNG MALANG

BAB III METODE PENELITIAN. dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). Objek penelitian adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan pre-test dan post-test with control group. Tujuan. penelitian ini untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan zaman sudah semakin modern terutama pada

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X SMA Negeri 12

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

sebelum diberi perlakuan (kelompok eksperimen)

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. termasuk fakultas muda yang berada di Universitas Negeri Gorontalo. Awalnya

BAB III METODE PENELITIAN. Quasi Experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan studi

Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 9, Nomor 2, Desember 2015 ISSN X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

2015 PENGARUH KOMPETENSI SISWA TERHADAP DAYA SAING LULUSAN PADA PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 11 BANDUNG

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR DENGAN PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI MAHASISWA TINGKAT II DI AKDEMI KEBIDANAN PAMENANG

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENGISIAN PARTOGRAF PADA MAHASISWI TINGKAT II AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tertentu untuk setiap profesi pekerjaan.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BIDAN DI LINGKUNGAN IBI KABUPATEN MALANG

*Korespondensi Penulis. Telp: , ISSN: ABSTRAK

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan Pendidikan Nasional, dapat dilihat berdasarkan faktor

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jenawi, dan Kecamatan Karangpandan di Kabupaten Karanganyar. Pemilihan. menikah, dan sukarela dalam mengikuti penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mempercepat modernisasi segala bidang, sehingga

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA AL ISLAM 3 SURAKARTA MELALUI TES TULIS DAN TES LISAN DITINJAU DARI KONSEP DIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar. Matematika Materi Sistem Persamaan Linier Satu Variabel

Dian Mayasari, Ismarti. Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau Kepulauan Batam Korespondensi:

TINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PREMENSTENSION KELAS X

BAB I PENDAHULUAN. 2010). Sehingga diupayakan generasi muda dapat mengikuti setiap proses

JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah

Soepri Tjahjono Moedji Widodo ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. dalamnya merupakan kegiatan perancangan desain intruksional.

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2013

Seminar Pendidikan Serantau 2011

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 13

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas SDM, salah satunya melalui pendidikan. Semua orang

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 2 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN ARTIKULASI MATERI GERAK TUMBUHAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH GAYA BELAJAR DAVID KOLB TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN DI AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN BIMBINGAN KARIR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI SISWA KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 2 KANDAT KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

OLEH : INNA ROHMATUL LAILI NPM :

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

DESKRIPSI KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PRAKTIKUM KEBIDANAN STIKes MITRA HUSADA KARANGANYAR

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Kecerdasan Spiritual Siswa di SMA Negeri 1 Kunto Darussalam. Bulan April sampai dengan Bulan Juni 2014.

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang dalam beberapa. pembangunannya. Dalam perkembangannya, Indonesia memiliki beberapa

III. METODE PENELITIAN. variabel yang akan diamati yaitu kemampuan berpikir dan tingkat penguasaan

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS DESAIN PEMBELAJARAN ELPSA (EXPERIENCES, LANGUAGE, PICTURES, SYMBOLS, APPLICATION) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP KESIAPAN KERJA PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP DI UNIVERSITAS JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. dan kelompok eksperimen tetapi pemilihan kedua kelompok ini tidak

SKRIPSI. OLEH: Siska Agustiana Dewi NPM:

Bab 1 PENDAHULUAN. USU memiliki visi menjadi University for Industry (UfI), dengan misi:

Diajukan Oleh: WAHYU DHATUN HIDAYATI A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. O X O Pretes Perlakuan Postes

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

A. Latar Belakang. proses pemahaman dasar kesehatan reproduksi manusia, analisa asuhan dan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

III. METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE

BAB III METODE PENELITIAN. antar variabel. Variabel-variabel ini diukur (biasanya dengan instrument penelitian)

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SD

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 UBUKLINGGAU.

Transkripsi:

PERBEDAAN ANTARA MAHASISWA YANG BERASAL DARI SMA DAN TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN WIRA HUSADA NUSANTARA MALANG Abd. Aziz, Sudar Indrawati Program Studi Diploma 3 Akademi Kebidanan Wira Husada Nusantara Malang aziz_pondokalam@yahoo.com, indra_wandra@ymail.com.tkd ABSTRAK Sekolah menegah jenjang SMA dan merupakan satuan pendidikan, yaitu jenjang pendidikan menengah umum yang berfungsi menyiapkan lulusan dalam mencapai beberapa sasaran. Sasaran utama adalah lanjutan studi sebagai program studi pendidikan umum, SMA dan mempersiapkan lulusanya untuk melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adannya perbedaaan antara mahasiswa yang berasal dari SMA dan terhadap hasil belajar di Akademi Kebidanan Wira Husada Nusantara Malang. Metode pengambilan sampel adalah menggunakan random sampel dimana di ambil secara acak dari jumlah popuasi dan dijadikan sampel. Data yang terkumpul dianalisa secara kualitatif dan dianalisa menggunakan t test kemudian diolah dengan bantuan SPSS for windows dengan tujuan untuk memudahkan data yang akan diklarifikasikan kedalam kategori-kategori. Hasil nilai analisis yang bahwa nilai ratarata hasil belajar 17,4667 dan adalah 18,3333. Batas bawah hasil belajar 15,215 dan adalah 16,082. Batas Atas hasil belajar 19,717 dan yaitu 20,584. Nilai t hitung 9,881 > t 0,05 (3,350) maka terdapat perbedaan hasil belajar antara mahasiswa yang berasal dari SMA dan. Kata Kunci: Mahasiswa yang berasal dari SMA dan, Hasil Belajar PENDAHULUAN Menghadapi era globalisasi dan pasar bebas pada 2010, di awali oleh lingkup ASEAN pada 2003, kebijakan nasional pembangunan dalam PJPT II di titik beratkan pada bidang ekonomi seiring dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Tulang punggung dari pembangunan bidang ekonomi adalah pembangunan sektor industri. Pembangunan sektor industri yang sangat cepat membutuhkan dukungan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dalam jumlah yang memadai. Landasan sumber daya manusia yang berkualitas adalah manusia (Dinata dkk, 2006). Sekolah menegah jenjang SMA dan merupakan satuan pendidikan, yaitu jenjang pendidikan menengah umum yang berfungsi menyiapkan lulusan dalam mencapai beberapa sasaran. Sasaran utama adalah lanjutan studi sebagai program studi pendidikan umum, SMA dan mempersiapkan lulusanya untuk melanjutkan studi ke jenjang dunia perguruan tinggi (Dinata dkk, 2006). merupakan sekolah menegah kejuruan yang salah satu tujuannya adalah meningkatkan kemampuan keterampilan siswa untuk dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian, serta menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan pekerjaan dan mengembangkan sikap professional. Siswa tamatan juga bisa melanjutkan ke 6

perguruan tinggi yang diinginkan. Semua kompetensi kejuruan yang telah diperoleh di akan diperdalam pada tingkat universitas. Hal ini dapat menimbulkan asumsi bahwa siswa tamatan lebih baik menerima materi perkuliahan dibandingkan siswa tamatan SMA. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, diperoleh adanya mahasiswa tamatan yang diambil secara acak mempunyai hasil belajar yang rendah dengan batasan IPK 0,5. Pendidikan sma atau sekolah menegah atas adalah sekolah yang bertujuan untuk perluasan pengetahuan yang di perlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hasil belajar beberapa mahasiswa tamatan SMA melalui studi pendahuluan di Akbid WHN kepada mahasiswa tamatan dan SMA diperoleh bahwa tamatan SMA bisa memahami lebih baik dibandingkan, terlihat pada nilai akhir semester pada angkatan 2014 semester 5 yang diambil secara acak hasil belajar yang rendah dengan batasan IPK 0,917. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik melakukan penelitian ini dan apakah ada perbedaan antara mahasiswa yang berasal sari SMA dan terhadap hasil belajar di Akademi Kebidanan Wira Husada Nusantara. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian merupakan keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab pertanyaan penelitian berdasarkan masalah yang telah dirumuskan (Notoatmojo, 2002). Penelitian ini dirancang sebagai penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen ini sendiri adalah suatu kegiatan atau percobaan yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu (Notoatmodjo, 2002). Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian akan dilaksanakan di AKBID Wira Husada Nusantara Malang. 1. Mata kuliah biologi reproduksi Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai dengan Maret 2017. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa D III Akademi Kebidanan Wira Husada Nusantara angkatan 2014 semester 5 yang populasinya 336 Mahasiswa. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa DIII Akbid Wira Husada Nusantara yang diambil 30 Mahasiswa yang dibagi menjadi 15 mahasiswa berasal dari SMA dan 15 berasal dari. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling atau sampel acak. Variabel Penelitian Pada penelitian ini variabel bebas yang dimaksud adalah mahasiswa yang berasal dari SMA dan. Sedangkan variabel tidak bebas dalam penelitian ini adalah hasil belajar mahasiswa yang terdiri dari variabel nilai mata kuliah. Pengumpulan Data Analisa Data Metode analisis data adalah cara yang digunakan untuk menguraikan data menurut unsure-unsur yang ada didalamnya sehingga mudah dibaca dan diinterpretasikan (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini menggunakan uji t. Untuk mempermudah dan menjaga validitas hasil analisis, maka seluruh proses analisis menggunakan alat bantu computer SPSS (Statistical Program for Sosial Science) For Windows. HASIL PENELITIAN Gambaran umum nilai responden. Gambaran umum nilai mata kuliah responden yang telah di jabarkan pada penelitian ini yaitu pada hasil IPK semester ini dan mata kuliah biologi reproduksi, mikrobiologi, anatomi, fisiologi, fisika kesehatan, dan gizi dalam kesehatan reproduksi. 7

No Jawaban mahasiswa SMA Tabel 1 hasil mata kuliah biologi reproduksi mahasiswa 1 A/ Skor 3 10 66,7 13 86,7 2 B/ Skor 2 5 33,3 2 13,3 3 C/ Skor 1 - - - - Total 15 100 15 100 kuliah biologi reproduksi lulusan SMA 2. Mata kuliah mikrobiologi Tabel 2 hasil mata kuliah mikrobiologi adalah A=10 orang (66,7 ) dan untuk lulusan juga A = 13 orang (86,7 ). No Jawaban mahasiswa SMA 1 A/ Skor 3 12 80,0 13 86,7 2 B/ Skor 2 2 13,3 2 13,3 3 C/ Skor 1 1 6,7 - - Total 15 100 15 100 kuliah mikrobiologi lulusan SMA adalah 3. Mata kuliah anatomi Tabel 3 nilai mata kuliah anatomi A=12 orang (80,0 ) dan untuk lulusan juga A = 13 orang (86,7 ). No Jawaban mahasiswa SMA 1 A/ Skor 3 7 46,7 9 60,0 2 B/ Skor 2 6 40,0 5 33,3 3 C/ Skor 1 2 13,3 1 6,7 Total 15 100 15 100 kuliah anatomi lulusan SMA adalah A = 7 4. Mata kuliah fisiologi Tabel 4 nilai mata kuliah fisiologi orang (46,7 ) dan untuk lulusan juga A = 9 orang (60,0 ). No Jawaban mahasiswa SMA 1 A/ Skor 3 8 53,3 9 60,0 2 B/ Skor 2 3 10,0 6 40,0 3 C/ Skor 1 4 13,3 - - Total 15 100 15 100 8

kuliah fisiologi lulusan SMA adalah A = 8 5. Mata kuliah fisika kesehatan No Jawaban mahasiswa SMA Tabel 5 nilai mata kuliah fisika kesehatan orang (53,3 ) dan untuk lulusan juga A = 9 orang (60,0 ). mahasiswa 1 A/ Skor 3 9 60,0 9 60,0 2 B/ Skor 2 3 20,0 6 40,0 3 C/ Skor 1 3 20,0 - - Total 15 100 15 100 kuliah fisika kesehatan lulusan SMA adalah 6. Mata kuliah kesehatan reproduksi Tabel 6 nilai mata kuliah kesehatan reproduksi A = 9 orang (60,0 ) dan untuk lulusan adalah B = 6 orang (60,0 ). No Jawaban mahasiswa SMA 1 A/ Skor 3 12 80,0 14 93,3 2 B/ Skor 2 3 20,0 1 6,7 3 C/ Skor 1 - - - - Total 15 100 15 100 kuliah kesehatan reproduksi lulusan SMA adalah A = 12 orang (80,0 ) dan untuk lulusan juga A = 9 orang (93,3 ). PEMBAHASAN Penelitian ini mempunyai beberapa indikator yang diteliti untuk mengetahui perbedaan antara mahasiswa yang berasal dari SMA dan terhadap hasil belajar, indikatornya antara lain yaitu hasil belajar IPK semester terakhir ini, hasil mata kuliah masing-masing biologi reproduksi, mikrobiologi, anatomi, fisiologi, fisika kesehatan, dan gizi dalam reproduksi yang mempunyai kaitan antara mata pelajaran yang di peroleh dulu pada waktu menempuh sekolah menengah atas baik SMA ataupun. Hasil analisa data untuk mengetahui perbedaan antara mahasiswa yang berasal dari SMA dan terhadap hasil belajar. Hasil analisa data tersebut dapat dilihat pada tabel beikut ini: Tabel 7 Perbedaan nilai UAS mata kuliah biologi reproduksi mahasiswa yang berasal dari SMA dan Nilai UAS Rata-rata Batas Bawah Batas Atas t hitung t 0,05 SMA 2,6667 2,148 3,185 2,8667 2,347 3,385 11,288 3,350 9

bahwa nilai rata-rata IPK terakhir 2,666 dan adalah 2,866. Batas bawah nilai UAS mata kuliah biologi mahasiswa yang berasal dari SMA adalah 2,148 dan adalah 2,347. Batas Atas nilai UAS mata kuliah biologi reproduksi mahasiswa yang berasal dari SMA adalah 3,185 dan yaitu 3,385. Nilai t hitung 11,288 > t 0,05 (3,350) maka terdapat perbedaan hasil IPK terakhir antara mahasiswa yang berasal dari SMA dan. Tabel 8 Perbedaan nilai UAS mata kuliah mikrobiologi mahasiswa yang berasal dari SMA dan SMA 2,7333 2,136 3,329 2,8667 2,330 3,462 bahwa nilai rata-rata mata kuliah mikrobiologi terakhir mahasiswa yang berasal dari SMA adalah 2,7333 dan adalah 2,8667. Batas bawah nilai UAS mata kuliah mikrobiologi mahasiswa yang berasal dari SMA adalah 2,136 dan 10,748 3,350 adalah 2,330. Batas Atas nilai UAS mata kuliah mikrobiologi mahasiswa yang berasal dari SMA adalah 3,329 dan yaitu 3,462. Nilai t hitung 10,748 > t 0,05 (3,350) maka terdapat perbedaan hasil nilai mata kuliah mikrobiologi antara mahasiswa yang berasal dari SMA dan. Tabel 9 Perbedaan nilai UAS mata kuliah anatomi mahasiswa yang berasal dari SMA dan SMA 2,3333 1,499 3,167 2,5333 1,699 3,367 bahwa nilai rata-rata mata kuliah anatomi terakhir mahasiswa yang berasal dari SMA adalah 2,3333 dan adalah 2,5333. Batas bawah nilai UAS mata kuliah anatomi mahasiswa yang berasal dari SMA adalah 1,499 dan adalah 1,699. Batas 4,802 3,350 Atas nilai UAS mata kuliah anatomi 3,167 dan yaitu 3,367. Nilai t hitung 4,802 > t 0,05 (3,350) maka terdapat perbedaan hasil nilai mata kuliah anatomi antara mahasiswa yang berasal dari SMA dan. Tabel 10 Perbedaan nilai UAS mata kuliah fisiologi mahasiswa yang berasal dari SMA dan SMA 2,2667 1,385 3,14 2,6000 1,718 3,481 bahwa nilai rata-rata mata kuliah fisiologi terakhir mahasiswa yang berasal dari SMA adalah 2,2667 dan adalah 2,6000. Batas bawah nilai UAS mata kuliah fisiologi mahasiswa yang berasal dari SMA 11,267 3,350 adalah 1,385 dan adalah 1,718. Batas Atas nilai UAS mata kuliah fisiologi 3,167 dan yaitu 3,481. Nilai t hitung 11,267 > t 0,05 (3,350) maka terdapat perbedaan hasil nilai mata kuliah fisiologi 10

antara mahasiswa yang berasal dari SMA dan. Tabel 11 Perbedaan nilai UAS mata kuliah fisika kesehatan mahasiswa yang berasal dari SMA dan SMA 2,4000 1,562 3,237 2,6000 1,762 3,437 10,798 3,350 adalah 1,762. Batas Atas nilai UAS mata kuliah fisika kesehatan mahasiswa yang bahwa nilai rata-rata mata kuliah fisika kesehatan terakhir mahasiswa yang berasal dari SMA adalah 2,4000 dan adalah berasal dari SMA adalah 3,237 dan yaitu 3,437. Nilai t hitung 10,798 > t 0,05 (3,350) maka terdapat perbedaan hasil nilai 2,6000. Batas bawah nilai UAS mata mata kuliah fisika kesehatan antara kuliah fisika kesehatan mahasiswa yang berasal dari SMA adalah 1,562 dan mahasiswa yang berasal dari SMA dan. Tabel 12 Perbedaan nilai UAS mata kuliah gizi dalam kesehatan reproduksi mahasiswa yang berasal dari SMA dan SMA 2,8000 2,381 3,218 2,9333 2,514 3,352 bahwa nilai rata-rata mata kuliah gizi dalam kesehatan reproduksi terakhir mahasiswa yang berasal dari SMA adalah 2,8000 dan adalah 2,9333. Batas bawah nilai 11,058 3,350 Batas Atas nilai UAS mata kuliah gizi dalam kesehatan reproduksi mahasiswa yang berasal dari SMA adalah 3,218 dan yaitu 3,352. Nilai t hitung 11,058 > t 0,05 (3,350) maka terdapat perbedaan hasil nilai mata kuliah gizi dalam kesehatan reproduksi antara mahasiswa yang berasal dari SMA dan. UAS mata kuliah gizi dalam kesehatan reproduksi mahasiswa yang berasal dari SMA adalah 2,381 dan adalah 2,514. Tabel 13 Perbedaan hasil belajar mahasiswa yang berasal dari SMA dan SMA 17,4667 15,215 19,717 18,3333 16,082 20,584 9,881 3,350 disajikan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar mahasiswa yang berasal dari SMA adalah 17,4667 dan adalah 18,3333. Batas bawah hasil belajar 15,215 dan adalah 16,082. Batas Atas hasil belajar mahasiswa yang berasal dari SMA adalah 19,717 dan yaitu 20,584. Nilai t hitung 9,881 > t 0,05 (3,350) maka terdapat perbedaan hasil belajar antara mahasiswa yang berasal dari SMA dan. KESIMPULAN 1. Sampel di ambil terdiri dari mahasiswa yang berasal dari SMA berjumlah 15 dan berjumlah 15 orang yang totalnya 30 sampel dan hasilnya di lihat dari hasil IPK terakhir dan mata kuliah yang ada pada sekolah menegah atas yang dulu mahasiswa pernah sekolahi atau lulusan sekolahnya dulu baik SMA atau yakni mata kuliah biologi reproduksi, mikrobiologi, anatomi, fisiologi, fisika kesehatan, dan gizi dalam kesehatan reproduksi. 11

2. Hasil belajar yang di peroleh pada penelitian perbandingan mahasiswa yang berasal dari SMA dan terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar yang signifikan yakni mahasiswa yang berasal dari (kesehatan) lebih bagus dari pada SMA (IPA) 3. Hasil belajar yang ada pada setiap mata kuliah yang masih berhubungan dengan pelajaran yang ada di sekolah menengah atas juga terdapat perbedaan bahwa nilai rata-rata tiap mata kuliah lebih bagus pada mahasiswa yang berasal dari. Purwanto, 2008.Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Pelajar. Surakarta. Rasyid dkk, 2009.Penilaian Hasil Belajar. CV. Wacana Prima. Bandung. Susanto, 2013.Teori Belajar Dan Pembelajaran. Kencana. Jakarta. Sugihartono dkk, 2007.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar. Media Presindo. Yogyakarta REFERENSI Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineke Cipta. Jakarta. Anymous, 2012.Pengertian sekolah Menegah Kejuruan.http//www. infosekolah.com) diakses tanggal 15 Oktober 2016. Anymous, 2014. Pengertian Mahasiswa. (http//www.infosekolah.com) diakses tanggal 20 Juli 2014. Anymous, 2014.Pengertian Sekolah Menegah Atas. (http//www.infosekolah.com) diakses tanggal 10 Oktober 2016. Aimu, 2007.Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisa Data.Salemba Medika. Jakarta. Dinata, dkk. 2006. Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menegah. PT. Refika Aditama. Bandung. Drost, 2008.Sekolah Mengajar atau Mendidik. Kanikus. Yogyakarta. Hidayat, 2007.Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisis Data. Salemba Medika. Jakarta. Notoatmodjo, 2010.Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineke Cipta. Jakarta. Paul, 2001.Teori Perkembangan Kognitif John Piaget. Kanisius. Yogyakarta. Pora, 2004. Selamat Tinggal Sekolah. Media Presindo. Yogyakarta. 12