5 contoh kasus pelanggaran hak cipta (software)

dokumen-dokumen yang mirip
Etika dan Ketentuan dalam Teknologi Informasi &Komunikasi

Makalah. Lisensi Freeware, Shareware dan Opensource Software. Daeng X-5. SMA Negeri 1 Kota Bandung * 1 *

BAB I PENDAHULUAN. timbul sebagai hasil kerja kreativitas daya fikir manusia yang. dipublikasikan kepada masyarakat umum baik dalam bidang ilmu

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang nomor 19 Tahun 2002 tentang hak cipta, ciptaan yang

BAB I PENDAHULUAN. konsep kekayaan terhadap karya-karya intelektual (Margono, 2001:4).

Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Pengenalan Teknologi Informasi

HAKI Perangkat Lunak

Tinjauan Umum Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia Undang-Undang Hak Cipta atas Kekayaan Intelektual (termasuk program-program komputer) UU No.

HAK CIPTA SOFTWARE. Pengertian Hak Cipta

HASIL WAWANCARA DENGAN DITJEN HKI. (Dengan Bapak Agung Damarsasongko) : Berapa lama jangka waktu perlindungan Hak Cipta?

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2000 TENTANG RAHASIA DAGANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PENGATURAN ATAS PERLINDUNGAN TERHADAP PENULIS BUKU

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diketahui sebagai surga bagi para pembajak, hal tersebut dapat. No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta, pada :

*12398 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 32 TAHUN 2000 (32/2000) TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang sebagaimana yang diatur dalam. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2000 TENTANG RAHASIA DAGANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA [LN 2002/85, TLN 4229]

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI Universitas Mercu Buana Yogyakarta Program Studi : 1. Teknik Informatika

Etika Profesi Pelanggaran Hak Cipta

MENGIDENTIFIKASI ASPEKKODE ETIK DAN HAKI DI BIDANG TIK. Manakah yang bukan menjadi penyebab banyaknya pembajakan piranti lunak?

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 sehingga perlu diatur ketentuan mengenai Rahasia Dagang;

PENYITAAN BARANG BUKTI DALAM TINDAK PIDANA PELANGGARAN HAK CIPTA TERHADAP KASET CD DAN VCD BAJAKAN DI POLDA SUMBAR

BAB III UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA. A. Profil Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

Pengenalan Lisensi. Perangkat Lunak Bebas. Rahmat M. Samik-Ibrahim (rev )

Konsep Perangkat Lunak Bebas

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan mencakup berbagai macam jenis dan cara. Pembajakan sudah. dianggap menjadi hal yang biasa bagi masyarakat.

Pengantar Open Source dan Aplikasi Lisensi-lisensi Software Free/Open Source. Rusmanto at gmail.com Rusmanto at nurulfikri.ac.id

UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan inovasi-inovasi serta kreasi-kreasi yang baru dan dapat berguna bagi

PERLINDUNGAN HAK CIPTA TERHADAP FILM BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pelanggaran Kode Etik Dalam Dunia Informatika Universitas Mercubuana Yogyakarta

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N NOMOR 188/PID.SUS/2014/PT.PBR

Pengenalan Lisensi. Perangkat Lunak Bebas. Rahmat M. Samik-Ibrahim. (rev )

Etika dan Ketentuan dalam Teknologi Informasi & Komunikasi 71

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Legalitas dan Open Source Sebagai Solusi

Makalah Kejahatan E-Commerce "Kasus Penipuan Online" Nama : Indra Gunawan BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG

KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI PENINGKATAN JALAN NANTI AGUNG - DUSUN BARU KECAMATAN ILIR TALO KABUPATEN SELUMA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2000 TENTANG RAHASIA DAGANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Ivan Lanin Ari Juliano Gema

Bab IX : Sumpah Palsu Dan Keterangan Palsu

BAB 8 PERLINDUNGAN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DALAM BIDANG TI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SURAT PERMOHONAN IZIN USAHA INDUSTRI (IUI) BARU / DAFTAR ULANG

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 T a h u n Tentang Desain Industri

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2000 TENTANG RAHASIA DAGANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG [LN 2007/58, TLN 4720 ]

BAB III PELANGGARAN PROGRAM KOMPUTER / SOFTWARE TANPA IZIN DALAM PASAL 72 UU NO. 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU

Lex Crimen Vol. V/No. 5/Jul/2016

Hak Atas Kekayaan Intelektual. Business Law Universitas Pembangunan Jaya Semester Gasal 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 03 TAHUN 2004 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI DI KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Ketentuan Penggunaan. Pendahuluan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI, IZIN PERLUASAN DAN TANDA DAFTAR INDUSTRI

Lex Privatum, Vol. III/No. 3/Jul-Sep/2015

PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN TINDAK PIDANA RINGAN (TIPIRING)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasal 28 A Undang-Undang Dasar 1945 mengatur bahwa, Setiap

STOP MENGGUNAKAN SOFTWARE BAJAKAN

Kategori Free dan Non-Free Software. Andi Susilo,

Pengenalan Lisensi. Perangkat Lunak Bebas. Rahmat M. Samik-Ibrahim (rev )

HaKI (IPR) Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan hukum hak cipta terhadap produk digital. Hak cipta terhadap


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengarang karya seni, dan lain-lain, hal ini akan menumbuhkan minat semua

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ETIKA DAN MORAL DALAM MENGGUNAKAN PERANGKAT TIK

Hak Cipta Program Komputer

Penerapan Delik Biasa terhadap Hak Cipta

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

Etika Profesi dan Pengembangan Diri

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu serta dengan maksud untuk mengatur tata tertib kehidupan

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

dengan penjelasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI [LN 1997/93, TLN 3720]

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG PERIZINAN DI BIDANG INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

tulisan, gambaran atau benda yang telah diketahui isinya melanggar kesusilaan muatan yang melanggar kesusilaan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU,

: Penyabungan (Tapanuli Selatan). Umur / Tgl.Lahir : 37 tahun / 06 Oktober 1974.

UPAYA PENEGAKAN HUKUM NARKOTIKA DI INDONESIA Oleh Putri Maha Dewi, S.H., M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

BAB III PENUTUP. MP3 dapat diartikan dalam dua hal, yakni sebagai program komputer

BAB I PENDAHULUAN. kita juga mempunyai beragam budaya serta karya tradisional. Namun tanpa

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Mencermati Peradilan di Indonesia

KEBIJAKAN KEMENTAN YANG TERKAIT TERWUJUDNYA SWASEMBADA PANGAN ADALAH:

UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN [LN 1983/49, TLN 3262]

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN TUMBUHAN DAN SATWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia akan menghadapi era perdagangan bebas yang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PELARANGAN PENGEDARAN DAN PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL

Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Imbalan Bunga. Diberikan dalam hal:

Transkripsi:

5 contoh kasus pelanggaran hak cipta (software) 1. Software Bajakan Marak di Tangerang, Polisi Tunggu Laporan Masyarakat Peredaran DVD dan software bajakan di wilayah kabupaten Tangerang kini tak lagi secara sembunyi-sembunyi. Banyak penjual yang memasarkan produk bajakannya di pinggir jalan hingga mall di sekitar Tangerang. Penjualan barang bajakan yang bisa terlihat kasat mata, nampaknya tak membuat pihak kepolisian bergerak cepat guna menerapkan hukum yang berlaku. "Kita butuh bahannya terlebih dahulu, tidak bisa main bergerak begitu. Yang pasti Informasi terkait itu (peredaran DVD dan Software bajakan) kita akan terima," terangnya. Pihak kepolisian mengklaim telah melalukan langkah pencegahan dengan memberikan himbauan kepada masyarakat agar tak membeli barang bajakan berupa DVD maupun software. 2. Aparat dari Markas Besar kepolisian Republik Indonesia menindak dua perusahaan di Jakarta yang menggunakan software AutoCad bajakan. Masing-masing PT MI, perusahaan konstruksi dan teknik di bilangin Permata Hijau dan PT KDK perusahaan konsultan arsitektur yang beralamat di bilangan pasar Minggu. Penindakan di PT MI dilakukan pada Tanggal 23 Februari 2009. Sementara, PT KDK telah ditangani sejak tanggal 16 Februari 2009. Saat ini penyidik masih memeriksa pimpinan masing-masing perusahaan. Keduanya akan dijerat dengan UU No 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta pasal 72 ayat 3. Mereka diancam denda sebesar maksimal Rp 500 juta dan hukuman kurungan selama lima tahun, terang Penyidik Mabes Polri AKBP Rusharyanto, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (24/2). Selain kedua perusahaan, polisi juga telah melakukan tindakan terhadap para pengguna software bajakan sejenis. Pengguna yang ditangkap umumnya di dalam lingkungan perusahaan dan untuk kepentingan komersial. Sejauh ini delapan perusahaan pengguna software jenis AutoCad bajakan yang sudah kami tindak, terang Rusharyanto. Ia mengatakan, upaya pemberantasan software bajakan akan terus berlanjut tidak hanya AutoCad namun juga jenis software yang dilindungi hak cipta.

3. Kasus Pembajakan Software (CD) di JAKARTA Penyidik PPNS Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual bersama BSA (Business Software Association) dan Kepolisian melaksanakan Penindakan Pelanggaran Hak Cipta atas Software di 2 tempat di Jakarta yaitu Mall Ambasador dan Ratu Plasa pada hari Kamis (5/4). Penindakan di Mall Ambasador dan Ratu Plaza dipimpin langsung oleh IR. Johno Supriyanto, M.Hum dan Salmon Pardede, SH., M.Si dan 11 orang PPNS HKI. Penindakan ini dilakukan dikarenakan adanya laporan dari BSA (Business Software Association) pada tanggal 10 Februari 2012 ke kantor Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual yang mengetahui adanya CD Software Bajakan yang dijual bebas di Mall Ambasador dan Ratu Plaza di Jakarta. Dalam kegiatan ini berhasil di sita CD Software sebanyak 10.000 keping dari 2 tempat yang berbeda. CD software ini biasa di jual oleh para penjual yang ada di Mall Ambasador dan Ratu Plasa seharga Rp.50.000-Rp.60.000 sedangkan harga asli software ini bisa mencapai Rp.1.000.000 per softwarenya. Selain itu, Penggrebekan ini akan terus dilaksanakan secara rutin tetapi pelaksanaan untuk penindakan dibuat secara acak/random untuk wilayah di seluruh Indonesia. Salmon pardede, SH.,M.Si selaku Kepala Sub Direktorat Pengaduan, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, mengatakan bahwa Dalam penindakan ini para pelaku pembajakan CD Software ini dikenakan Pasal 72 ayat 2 yang berbunyi Barang siapa dengan sengaja menyiarkan,memamerkan,mengedarkan atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana paling lama penjara 5 tahun dan denda paling banyak Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah ) dan tidak menutup kemungkinan dikenakan pasal 72 ayat 9 apabila dalam pemeriksaan tersangka diketahui bahwa tersangka juga sebagai pabrikan. Dengan adanya penindakan ini diharapkan kepada para pemilik mall untuk memberikan arahan kepada penyewa counter untuk tidak menjual produk-produk software bajakan karena produk bajakan ini tidak memberikan kontribusi kepada negara dibidang pajak disamping itu untuk menghindari kecaman dari United States Trade Representative (USTR) agar Indonesia tidak dicap sebagai negara pembajak.

4. Pembajakan Perangkat Lunak Pada awal tahun 2012 lalu kita dikejutkan oleh ditutupnya salah satu situs file sharing terbesar, yakni Megaupload. Menurut informasi yang ada, hal ini terjadi karena Megaupload dianggap mendukung pembajakan (piracy), karena dalam situsnya memiliki berjuta-juta data illegal yang salah satunya berupa perangkat lunak (software). Sehingga kasus ini sudah dianggap salah satu kasus kejahatan hak cipta terbesar di dunia yang langsung menargetkan penyalahgunaan situs penyimpanan konten dan distribusi publik untuk melakukan kejahatan hak intelektual. Kasus Megaupload ini sendiri dipandang melanggar ketentuan RUU yang dikenal dengan nama SOPA (Stop Online Piracy Act) dan PIPA (PROTECT IP Act) yang mana merupakan undang-undang terkait hasil pembajakan serta beragam produk digital seperti film dan musik. 5. 122 Polisi Dilatih Perangi Software Bajakan Sebanyak 122 anggota polisi dari 15 Polda di Indonesia dilatih penanganan dan strategi memerangi tindak pidana hak cipta software oleh pengguna akhir. Pelatihan yang digelar di kawasan Ciumbuleuit Kota Bandung itu dibuka oleh Wakabareskrim Mabes Polri Irjen (Pol) Paulus Purwoko, Kamis. Ia mengatakan, pelanggaran hak cipta software terus meningkat seiring perkembangan TI di negeri ini. Untuk itu Polri selalu mengikuti perkembangan itu dan menyikapinya dengan meningkatkan kemampuan personil penyidik, katanya. Dikatakan, upaya aparat penegak hukum dalam memberantas penggunaan piranti lunak atau software saat ini telah menunjukkan kemajuan. Hal itu seiring dengan makin gencarnya kegiatan pelatihan penanganan tindak pidana pelanggaran hak cipta software. Sementara itu, Kanit Indag Dir II Ekonomi Khusus yang juga Ketua Panitia Pelatihan, Kombes (Pol) Rycko Amelza Daniel menyebutkan, pelatihan yang digelar 12-13 Juni 2008 itu akan menekankan materi antara lain tentang pengetahuan aspek teknis seputar software, bentuk-bentuk pelanggaran hak cipta software dan ragam jenis piranti lunak. Sebelumnya, pelatihan yang sama juga dilakukan terhadap 50 orang jaksa dari Kejati Jakarta dan Kejaksaan Agung, pertengahan Mei 2008 lalu.

Dalam kaitan ini Polisi memegang peranan penting dalam penegakan UU Hak Cipta, khususnya pelanggaran software bajakan. Sebagian besar pelanggaran Hak Cipta software yakni pelanggaran UU No.19/ 2002 tentang hak cipta terutama pasal 72 ayat 2 tentang peredaran software ilegal dan pasal 71 ayat 3 tentang memperbanyak untuk kepentingan komersial. "Pelanggaran itu diancam hukuman kurungan maksimal lima tahun atau denda Rp500 juta," kata Rycko. Ia menyebutkan, kasus pelanggaran HAKI menurun dalam dua tahun terakhir ini dari 1.522 kasus pada 2006 menjadi 589 kasus pada 2007. Pelanggaran Hak Cipta tidak hanya cakram hitam namun juga di software. Ia menyebutkan, sepanjang 2007 jajaran kepolisian di Indonesia telah mengamankan sekitar 741 tersangka pelanggaran HAKI antara lain 12 tersangka pemilik pabrik, 61 tersangka duplikasi serta 668 pedagang atau pengedar piranti bajakan. "Hingga April 2008, tercatat telah 45 kasus dengan 45 tersangka pelanggaran HAKI yang berhasil diungkap," kata Rycko.

Lisensi Perangkat Lunak Sebuah lisensi perangkat lunak bebas adalah lisensi perangkat lunak yang mengizinkan pengguna untuk memodifikasi dan mendistribusikan ulang perangkat lunak yang dimaksud. Lisensi ini berlawanan dengan lisensi dari perangkat lunak tak bebas yang melarang pendistribusian ulang atau rekayasa terbalik dari suatu perangkat lunak yang berakibat pada pelanggaran hak cipta. Perangkat lunak yang diketahui menggunakan lisensi perangkat lunak bebas antara lain adalah TeX dan XII. Pada pertengahan 1980-an, proyek GNU mengeluarkan lisensi-lisensi perangkat lunak bebas yang terpisah untuk masing-masing paket perangkat lunaknya. Semuanya digantikan pada 1989 dengan versi satu dari Lisensi Publik Umum GNU (GNU General Pulic License disingkat GPL). Versi 2 dari GPL yang dirilis pada 1991 kemudian menjadi lisensi perangkat lunak bebas yang paling banyak digunakan. Pada pertengahan hingga akhir 1990-an, muncul sebuah trend baru dimana perusahaan dan proyek baru menulias lisensi baru. Gerakan yang mengakibatkan bermunculannya lisensilisensi baru ini berujung pada masalah komplesitas dan ketidak kompabilitas. Yayasan Perangkat Lunak Bebas (FSF), merilis daftar lisensi perangkat lunak bebas. Membedakan antara lisensi perangkat lunak bebas yang kompetibel dan yang tidak kompetibel dengan lisensi pilihan FSF yaitu Lisensi Public Umum GNU, yang merupakan sebuah lisensi copyleft. Lisensi GPL memberikan penerima salinan perangkat lunak hak dari perangkat lunak bebas dan menggunakan copyleft untuk memastikan kebebasan yang sama diterapkan pada versi berikutnya dari karya tersebut. GPL terakhir lisensi ini, yaitu versi 3 dirilis 27 Juni 2007. GNU Lesser General Public License (LGPL) merupakan versi lain GPL, ditujukan untuk penggunaan beberapa software library. Per Januari 2006, GPL digunakan oleh 66% dari 41.962 perangkat lunak bebas yang terdaftar di Freshmeat, serta 68% perangkat lunak bebas yang terdaftar di SourceForge.net.Copyleft adalah permainan kata dari copyright (hak cipta) dan seperti halnya makna berlawanan yang dikandung masing-masing (right vs left), begitu pula arti dari kedua

istilah tersebut berlawanan. Copyleft merupakan praktik penggunaan undang-undang hak cipta untuk meniadakan larangan dalam pendistribusian salinan dan versi yang telah dimodifikasi dari suatu karya kepada orang lain dan mengharuskan kebebasan yang sama diterapkan dalam versiversi selanjutnya kemudian. Jika hak cipta dianggap sebagai suatu cara untuk membatasi hak untuk membuat dan mendistribusikan kembali salinan suatu karya, maka lisensi copylefti digunakan untuk memastikan bahwa semua orang yang menerima salinan atau versi turunan dari suatu karya dapat menggunakan, memodifikasi, dan juga mendistribusikan ulang baik karya, maupun versi turunannya. Slah satu contoh license copyleft adalah GNU General Public License. Perlindungan Hak Cipta Dalam Perangkat Lunak Komputer/Program Berdasarkan perjanjian TRIPS, program komputer sekarang memenuhi syarat untuk perlindungan hak cipta sama seperti setiap karya sastra lain, serta untuk bentuk perlindungan IP, termasuk dengan paten di beberapa Negara, seperti Amerika Serikat. Tidak seperti apikasi perangkat lunak dipesan terlebih dahulu, produk ini memiliki mass market dan dapat dengan mudah didesain. Perlindungan hak cipta memungkinkan peruahaan untuk mencegah menyalin, persaingan batas dan harga biaya monopoli untuk produk ini. Dalam pengembangan, ini menyajikan dua masalah utama. Pertama, karena adanya Negara yang meluas dan daya beli rendah, ada kekhawatiran bahwa perlindungan yang lebih kuat dan penegakan bisa berarti difusi lebih terbatas seperti teknologi. Masalah kedua adalah dimana kode sumber dari perangkat lunak ini dilindungi, ini dapat membuat lebih sulit untuk mengadaptasi produk untuk kebutuhan local. Pada saat ini sebagian besar negara memiliki perangkat lunak dan program komputer yang dilindungi hak cipta.