Timor Leste Negara Termuda Dunia Tetap Dibawah Pengawasan internasional

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. alam atau krisis kemanusiaan yang diakibatkan oleh benturan kepentingan antara para aktor

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk

RESUME KEPENTINGAN AUSTRALIA DI TIMOR LESTE. Konflik di Timor Leste mencapai titik kulminasi pada

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebelum Timor Timur berintegarasi dengan Indonesia, Timor Timur

AMNESTY INTERNATIONAL SIARAN PERS

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Veygi Yusna, 2013

2 2. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Dalam

Pengadilan Internasional bagi Timor-Leste: ide yang tak mau pergi

BAB V KESIMPULAN. Tenggara, yakni Association South East Asian Nations atau yang dikenal

DIALOG KOREA UTARA-KOREA SELATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEAMANAN KAWASAN

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto:

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

BAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Telah terjadi penembakan terhadap delapan TNI dan empat warga oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Bagaimana tanggapan Anda terkait hal ini?

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

3. Dalam memahami konflik di Timur Tengah terdapat faktor ideologi, energi, otoritarianisme, geopolitik, dan lainnya.

PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG MAJELIS UMUM KE-58 PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA. New York, 23 September 2003

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengatasi konflik di Sampit, melalui analisis sejumlah data terkait hal tersebut,

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia

BAB I PENDAHULUAN. Timor Leste atau Timor Timur (sebelum merdeka) yang bernama resmi Republik

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

Telah menyetujui sebagai berikut: Pasal 1. Untuk tujuan Konvensi ini:

Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi dibebarapa wilayah Asia, termasuk Indonesia pada

BAB VI KESIMPULAN. Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB IV DAMPAK DARI KONFLIK DAYAK DAN MADURA DI SAMALANTAN. hubungan yang pada awalnya baik-baik saja akan menjadi tidak baik, hal

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah

"Indonesia Bisa Jadi Masalah Baru Bagi Asia"

BAB I PENDAHULUAN. Perang atau konflik bersenjata merupakan salah satu bentuk peristiwa yang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V PENUTUP. kebijakan isolasi untuk menutup negara Myanmar dari dunia internasional. Semua. aspek kehidupan mulai dari politik, ekonomi, hukum

Tuduhan Amnesty Internasional terhadap Sudan terkait penggunaan senjata kimia di Jabal Murrah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KAJIAN TERMINOLOGI TERHADAP PEMBERITAAN PERANG GAZA: TINJAUAN SEMANTIK SKRIPSI. Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dingin menyebabkan munculnya perubahan mendasar

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN. Benturan intervensi..., Rina Dewi Ratih, FISIP UI, 2008.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II BALI SEBELUM DAN SETELAH BOM 2002 DAN 2005

POLITIK LUAR NEGERI. By design Drs. Muid

BAB I PENDAHULUAN. dari Negara kesatuan Republik indonesia melalui jajak pendapat yang. dilakukan pada Agustus 1999 dan merdeka pada 20 Mei 2002 akan

BAB III DINAMIKA KONDISI PARIWISATA SRI LANKA

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik

Kata Pengantar. Pidato * oleh Aniceto Guterres Lopes, Ketua CAVR. Guna sejarah

PENDAHULUAN. pembangunan, baik di bidang ekonomi, kesehatan, maupun di bidang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu isu utama dalam hubungan internasional. Persoalan ini menjadi sangat

I. UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Ketiga dapat dikatakan benar. Afrika Utara dan Timur Tengah mengalami proses demokrasi

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK [LN 2002/109 TLN 4235]

BAB V KESIMPULAN. satu pemicu konflik. Sebelum Yaman Unifikasi mereka terbelah menjadi dua

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016

UPAYA TIMOR LESTE DALAMMENYELESAIKAN BATAS WILAYAH LAUT DENGAN AUSTRALIA RESUME SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

TERBENTUKNYA GAM DAN RMS SEBAGAI BUKTI LEMAHNYA PENERAPAN PANCASILA

1. PENDAHULUAN. 1 Occupation of Japan : Policy and Progress (New York: Greenwood Prees,1969), hlm 38.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibagi dalam 4 daerah, yaitu Gayo Laut yang mendiami sekitar danau Laut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KEBIJAKAN PEMERINTAH FILIPINA DALAM MENANGANI GERAKAN SEPARATIS MORO DI MINDANAO RESUME SKRIPSI

SENGKETA INTERNASIONAL

BAB V KESIMPULAN. Indonesia adalah negara tetangga yang penting bagi Australia. Sebagai

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

PENDAHULUAN. ke-27 Indonesia yang kini telah berdaulat menjadi Negara merdeka sejak. merdeka pada 20 Mei Pelaksanaan referendum didahului dengan

BAB I PERANAN LIGA ARAB DALAM USAHA MENYELESAIKAN KONFLIK DI SURIAH. Organisasi yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian antar negara-negara

BAB V KESIMPULAN. B.J. Habibie merupakan suatu keputusan yang seperti pedang bermata dua.

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak pernah dijajah. Meskipun demikian, negara ini tidak luput dari

Transkripsi:

Timor Leste Negara Termuda Dunia Tetap Dibawah Pengawasan internasional Erwin Schweisshelm, FES Jakarta, April 2006 Sejak Mei 2006 kerusuhan dan eskalasi kekerasan mengguncang negara muda Timor Leste. Khususnya di Dili pemberontakan yang bermula dalam tubuh Militer merambat jadi perang saudara. Intervensi kuat pihak asing terutama militer Australia hanya meredam dan namun tidak menghentikan kerusuhan secara menyeluruh. Perdana Menteri Alkatiri dituding penanggung jawab atas kerusuhan dan krisis politik. Alkatiri didesak untuk mengundurkan diri yang digantikan oleh Menteri Luar Negeri dan penerima hadiah Nobel, Jose Ramos Horta. Insiden Mei 2006 turut menjatuhkan pamor PBB. PBB sejak 1999 mengelola dan turut aktif dalam pembangunan negeri yang merdeka sejak Mei 2001. Akibat konflik, masa tugas Misi PBB UNMIT diperpanjang setengah tahun. Penyebab konflik tidak dapat dipastikan. Masyarakat umum menjelaskan dengan pertikaian antara penduduk dari wilayah timur dan barat Timor Leste Penduduk wilayah barat Timor Leste dikenal dekat dengan Indonesia. Pertumbuhan ekonomi dapat menjadi salah satu kunci keberhasilan tercapainya perdamaian di negara termiskin Asia ini. Pendapatan negara dari hasil bumi migas yang digarap bersama Australia sangat berpotensi. Mei 2006, empat tahun setelah kemerdekaannya, ketertiban umum di Timor Leste, khususnya di ibukota Dili menghadapi cobaan berat akibat eskalasi kekerasan. Pertikaian internal dalam tubuh militer dan kepolisian beradu dengan aksi anarkis geng pemuda yang saling bersaing. Eskalasi kekerasan berupa pembakaran rumah, penjarahan toko bahkan pembunuhan menggunakan senjata tajam, senjata ringan berpeluru dan katapel kian meluas. Jumlah senjata peluru ringan yang beredar bahkan terlihat lebih banyak daripada masa perjuangan kemerdekaan. Demi mengamankan situasi dan menjamin evakuasi penduduk warga negara asing, pemerintah Timor Leste terdesak untuk minta bantuan dari pasukan keamanan asing. Jumlah korban meninggal selama insiden diperkirakan mencapai 30 jiwa. Pemberontakan dalam tubuh militer merambat ke eskalasi kekerasan Pemicu insiden dilatarbelakangi oleh protes 400-an tentara yang mayoritas berasal dari wilayah barat Timor. Selain kesan perlakuan tidak adil dalam penempatan jabatan mereka juga mempermasalahkan fasilitas kurang memadai yang diberikan negara pada

1500 tentaranya. Ketidaktanggapan pemerintah telah mendorong tentara untuk membelok dari kesatuannya. Situasi semakin memanas setelah pertengahan Februari 2006 terjadi pemecatan terhadap sekitar 600 tentara. Kehadiran Perdana Menteri Mari Alkatiri serta Presiden Xanana Gusmao dalam beberapa perundingan juga tidak berhasil mempertemukan para pihak yang bertikai. Aksi protes yang dilakukan akhir April 2006 menjadi semakin tidak terkendalikan, sehingga memakan korban jiwa serta luka-luka. Sementara polisi kehilangan kendali atas situasi, arah loyalitas berbagai kelompok tentara pun semakin tidak jelas. Setelah 20 Mei 2006, hari ulang tahun kemerdekaan ke-4, berbagai protes semakin tidak terarah. Pertikaian mulai merambat ke masyarakat sipil, yaitu geng pemuda yang melakukan aksi pembakaran gedung-gedung dan pelemparan batu. Anggota tentara dan kepolisian terlihat saling baku tembak. Kekerasan baru berakhir saat pasukan bantuan dari luar negeri tiba Pemerintah Timor Leste dibawah pimpinan Perdana Menteri Mari Alkatiri, dengan persetujuan dari Presiden Xanana Gusmao dan Menteri Luar Negeri Ramos Horta, terdesak memohon pertolongan internasional. Terhitung sampai saat ini lebih dari 2000 personil keamanan telah didatangkan. Bantuan satuan keamanan sebagian besar dari Australia, juga dari Selandia Baru dan polisi dari Malaysia dan Portugal. Secara bertahap mereka berhasil melucuti senjata dari tangan geng-geng pemuda. Selain katapel mereka juga menyita ratusan senjata peluru dan granat. Protes masyarakat sipil terhadap kelalaian pemerintah yang didukung pihak pemberontak masih terus berlanjut. Tudingan sebagai penanggung jawab semakin kuat diarahkan ke Perdana Menteri Mari Alkatiri yang dituntut untuk lepas jabatan. Pamor Alkatiri, yang berdarah Jemen dan mewakili kelompok minoritas Islam di negara itu, semakin jatuh. Selama masa pendudukan Indonesia, Alkatiri mendapat suaka politik di Mozambik, dimana ia terpengaruh secara politis. Diberitakan pula bahwa sifat Alkatiri yang dikenal arogan sering menyinggung perasaan warga Timor. Alkatiri juga dikabarkan menggunakan milisi bersenjata untuk menghadang lawan-lawan politiknya. Menteri dalam negeri telah ditangkap atas dakwaan tersebut. Selain itu, Alkatiri juga diduga telah memberikan lisensi legal kepada saudara lelakinya untuk mengimpor senjata. Akhir krisis politik Alkatiri undur jabatan digantikan oleh penerima Nobel Ramos-Horta Alkatiri juga dikenal sebagai Si Keras Kepala. Khususnya dalam negosiasi soal pembagian penghasilan eksplorasi minyak dengan Australia, Alkatiri dapat mempertahankan posisi menguntungkan Timor Leste dengan aturan bahwa Timor Leste berhak atas 50% penghasilan minyak. Dukungan politik dari Partai Fretilin dimana ia menjabat sekretaris jendral dikenal sangat kuat. Partai FRETELIN menduduki mayoritas parlemen dan tidak setuju untuk melepaskan Alkatiri. Alkatiri akhirnya mundur saat Presiden Xanana Gusmao ikut menekannya. Sebagai tokoh pejuang kemerdekaan melawan Indonesia dan Portugal serta ujung tombak perjuangan FRETELIN, Presiden Gusmao dipercaya penuh oleh rakyat Timor Leste. Tokoh utama pejuang kemerdekaaan Gusmao sangat dikenal dunia internasional khususnya setelah tahun 1992 ditangkap, diadili

dan dijatuhi hukuman tahanan seumur hidup di Indonesia. Setelah dibebaskan tahun 1999 Gusmao aktif mendukung proses rekonsiliasi dan penyelesaian konflik. Tahun 2001 Gusmao terpilih menjadi Presiden Timor Leste. Tidak lama setelah pengunduran diri Alkatiri, Menteri Luar Negeri Ramos- Horta dikabarkan akan menjadi pengganti, dan nyatanya tanggal 26 Juni 2006 Ramos Horta dilantik menjadi Perdana Menteri. Langkah ini dipercaya didahului perundingan sengit dengan FRETELIN. Namun Jose Ramos Horta adalah seorang figur pemersatu yang dibutuhkan Timor Leste untuk mengatasi krisis. Berbeda dengan Alkatiri, beberapa bulan sebelumnya Ramos Horta melakukan dialog dengan semua pihak terkait dalam konflik sehingga menambah pamor penerima Nobel ini. Ramos Horta sempat menjabat Menteri Luar Negeri selama kemerdekaan singkat Timor tahun 1975. Saat itu ia baru berumur 25 tahun. Pada masa invasi Indonesia, ia melarikan diri ke New York dari mana ia menggalang gerakan perlawanan terhadap invasi Indonesia. Tahun 1988 Ramos Horta bersama Xanana Gusmao mendirikan ikatan perlawanan nasional dan meninggalkan FRETELIN yang turut ia dirikan. Setelah kemerdekaan Ramos Horta terpilih menjadi Menteri Luar Negeri Timor Leste. Berbeda dari Mari Alkatiri, pandangan Ramos Horta lebih dikenal pro-barat. Hal ini pula menjelaskan dukungan yang diterima Ramos Horta dari Australia yang berkepentingan dalam pembagian hasil minyak di selat Timor. Hal sama juga berlaku untuk Amerika Serikat. Kegagalan Nation Building oleh PBB Insiden Mei 2006 juga berarti kegagalan PBB. Setelah referendum 1999 PBB bertugas mengepalai pemerintahan sementara Timor Leste selama dua setengah tahun hingga Mai 2002. Setelah kemerdekaan Timor Leste pun PBB tetap aktif menyalurkan bantuan kemanusiaan serta pembangunan teknis di negara muda ini. Batas waktu kerja misi PBB sampai Mei 2006 terkesan terlalu singkat. Dan peristiwa kerusuhan Mei tahun ini juga telah memaksa PBB untuk mempepanjang misi kerja hingga pertengahan Agustus 2006. Atas usulan Sekjen PBB Kofi Annan, Dewan Keamanan PBB telah memutuskan untuk mengirimkan sebuah misi baru, UN Integrated Mision in Timor Leste (UNMIT), dengan mandat sementara setengah tahun. Diperkuat oleh sekitar 1600 polisi dan 350 tentara UNMIT diharapkan dapat menjamin keamanan umum, stabilitas politik dan terutama mengamankan Pemilu Presiden dan Parlemen tahun 2007. Selain itu juga ada rencana menambah kerterlibatan PBB di misi kemanusiaan. Kofi Annan juga telah membentuk sebuah komisi penyelidik insiden Mei 2006 yang terdiri dari 3 orang dan akan menyerahkan laporan 7 Oktober 2006. Besarnya jumlah pasukan asing di Timor Leste memang telah dapat meredakan situasi; namun sampai tulisan ini selesai setiap harinya masih terjadi pertikaian antar pemuda-pemuda yang disertai aksi pembakaran rumah. Sampai hari ini di Timor Leste diperkirakan sekitar 150.000 pengungsi tinggal di tenda kamp pengungsian. Mereka enggan kembali ke rumah yang telah hancur apalagi sadar bahwa setidaknya kebutuhan hidup di tempat pengungsian dijamin oleh PBB. Alasan terjadinya konflik sulit untuk dimengerti Penyebab terjadinya konflik sulit untuk dimengerti. Sejumlah besar pengamat

menjelaskan konflik kepentingan politik antara penduduk wilayah timur dan barat Timor Leste sebagai penyebab. Penduduk wilayah barat dituduh pro Indonesia baik di masa lalu maupun masa kini. Pada kenyataannya, ada perbedaan perlakuan berdasar penguasaan bahasa. Orang Timor yang berbahasa Portugis, yaitu bahasa resmi Timor Leste, akan lebih diutamakan, sebaliknya terjadi jika seseorang dianggap dekat Indonesia. Rumitnya situasi ini juga ditambah dengan ketidakjelasan perihal kepemilikan barang dan tanah di Dili yang masih menjadi pusat migrasi domestik. Beberapa pengamat asal Jerman juga melihat adanya masalah etnis yang lebih berperan daripada masalah ideologi. Pendapat lain bahkan sebaliknya berpendapat bahwa perbedaan etnis antara kedua pihak, barat dan timur, sesungguhnya tidak ada. Dan juga tidak membenarkan bahwa pandangan mengenai penduduk di wilayah barat sebagai kolaborator. Penjelasan lain yang beredar mempertanyakan kepentingan Australia. Tidak luput terlihat bahwa krisis membuka peluang baru bagi Australia untuk intervensi. Hal ini jelas terlihat pada konstelasi kepentingan politik di Timor Lesta yang pro-barat. Australia semakin menempatkan dirinya sebagai pemegang kekuasaan di kawasan Selatan Pasifik yang mendukung kebijakan penempatan tentara diluar wilayah negara. Keputusan mengirim angkatan bersenjata Australia ke Timor Leste mendukung penjelasan ini. Australia menyetujui untuk mengirim 130 polisi. Australia dengan dukungan Amerika Serikat dan Jepang sudah meyakinkan Dewan Keamanan PBB untuk menempatkan pasukan keamanan multinasional dibawah komando Australia di Timor Leste sampai 25 Oktober 2006. Setelahnya Kofi Annan akan meninjau ulang kesepakatan tersebut. Ada dugaan, mayoritas pasukan Australia setelah Oktober tidak akan meninggalkan Timor Leste. Teori kedua lebih mengedepankan kepentingan PBB. Teori yang melihat bahwa krisis didalangi kekuatan-kekuatan di Timor guna menahan keberadaan PBB di negara tersebut tidak dapat dianggap serius karena terkesan dicari-cari. namun pembangunan ekonomi adalah dasar penyelesaian masalah Mungkin konflik disebabkan oleh alasan yang lebih mendalam, yaitu situasi perekonomian. Sampai saat inipun, Timor Leste termasuk dalam kelompok negara termiskin di Asia. 45% dari penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan. Kelaparan terlihat dimanamana. Hanya separuh dari jumlah penduduknya ada akses ke sumber air minum, dan sepersepuluhnya punya akses ke listrik. Siapapun yang kenal situasi di bekas penjara Comarca di Balide - kini kantor Komisi Kebenaran dan Perdamaian -, atau kenal sejarah pendudukan Indonesia akan mengerti hasil referendum tahun 1999 yang mendukung pilihan lepas dari Indonesia. Disayangkan, membandingkan dengan masa pendudukan Indonesia, situasi di ibukota Dili tidak memberikan kesan bahwa empat tahun kemerdekaan dan bantuan penuh dari luar negeri telah menyentuh perbaikan kesejahteraan masyarakat luas di Timor Leste. Yang berlaku disini adalah ekonomi negara pemberi. Di satu sisi kota Dili dibanjiri supermarket yang lengkap produkproduk mahal bagi ekspatriat dan staf lokal organisasi internasional. Di sisi lain sebagian besar penduduk bergantung hidupnya di sektor ekonomi informal atau sektor pertanian, yang didukung hanya seperlima dari pendapatan negara. Tidak adanya perkembangan ekonomi dan kegagalan pemerintah secara politik maupun sosial mungkin turut

menyebabkan perang saudara di Timor Leste, yang juga memperjelas kegagalan program Nation Building oleh PBB. Keterpurukan perekonomian dan ketidakadilan sangat mudah memicu kekerasan. Pelakunya khususnya genggeng pemuda. Sebagian besar pemuda di Dili menganggur. Tidak ada perspektif untuk kerja dan berpenghasilan tetap guna membina keluarga. Tidaklah mengejutkan jika mereka kemudian menjadi pelaku kekerasan. Aksi kekerasan ditujukan ke arah pemerintah dan Alkatiri yang memang tidak disukai. Setelah Alkatiri mundur, sosok musuh lain pun mulai direkayasa, yaitu penduduk dari wilayah bagian lain. Walaupun demikian, hingga saat ini selain terhadap tentara dan polisi Australia orang asing sipil di Dili belum pernah menjadi sasaran penyerangan. Tugas utama pemerintah adalah memanfaatkan persedian gas dan minyak secara efektif dan efisien Dapat disimpulkan bahwa memajukan perekonomian adalah salah satu kunci keberhasilan jangka panjang untuk penyelesaian konflik. Timor Leste yang kaya akan persediaan minyak dan gas, bekerjasama dengan Australia, memiliki potensi mengurangi angka kemiskinan di negara itu. UNDP memperkirakan bahwa untuk mencapai tujuan Millenium Development Goals (MDGs) hingga tahun 2015, Timor Leste secara maksimal perlu mengeluarkan 200 Juta Dollar Amerika. Mengingat luasnya ladang minyak dengan pendapatan tahunan stabil sekitar 160 Mio USD disamping kesepakatan bantuan luar negeri, tujuan ini termasuk realistis. Sebagian dari pendapatan gas dan minyak akan disimpan sampai saatnya ladang migas kosong. Pendapatan dari dana perminyakan ini hanya akan digunakan untuk investasi di bidang kesehatan, penyediaan air dan infrastruktur. Memantau pelaksanaan hal tersebut merupakan tugas penting masyarakat sipil di Timor Leste, namun juga PBB. Tugas-tugas terpenting Perdana Menteri Ramos Horta antara lain meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan penyebaran investasi, pengurangan angka kemiskinan, merealisasikan kekayaan minyak melalui proses pengolahannya dan mereformasi sektor keamanan. Tugas berikutnya di tahun depan adalah menjamin pelaksanaan PEMILU. Tantangan-tantangan ini sudah semestinya turut menentukan agenda-agenda perdana menteri yang baru. Naskah asli: Timor Leste Der juengste Staat der Welt bleibt unter internationaler Kontrolle, Erwin Schweisshelm, FES Jakarta, August 2006.... Penanggung Jawab: Dr. Beate Bartoldus, Pimpinan Referat Asia dan Pasifik kantor pusat Friedrich Ebert Stiftung (E-Mail: beater.bartoldus@fes.de, Tel. 0228-883516/7) Kontak: Julia Mueller, Referat Asia dan Pasifik kantor pusat Friedrich Ebert Stiftung (E-Mail: juliamueller@fes.de, Tel. 0228-883-536)