TERMINOLOGI. GELIGI GELIGI Gigi sulung/gigi susu/deciduoust teeth. Normal anak-anak mempunyai 20 gigi susu yang susunannya sebagai berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
ANATOMI GIGI. Drg Gemini Sari

A. Anatomi dan morfologi Gigi Permanen 1. Gigi Incisivus Tetap Pertama Atas

Oleh NURADILLAH.BURHAN. Politehnik kesehatan kemenkes makassar jurusan keperawatan gigi

Dental Anatomi. Bentuk anatomis gigi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 KANINUS IMPAKSI. individu gigi permanen dapat gagal erupsi dan menjadi impaksi di dalam alveolus.

BAB 2 MALOKLUSI KLAS III. hubungan lengkung rahang dari model studi. Menurut Angle, oklusi Klas I terjadi

CAVUM ORIS 2.1 Batas-Batas Cavum Oris 2.2 Pembagian Cavum Oris

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

VI. PREPARASI GIGI PEGANGAN (ABUTMENT)

BAB 2 PROTRUSI DAN OPEN BITE ANTERIOR. 2.1 Definisi Protrusi dan Open Bite Anterior

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

IMPAKSI MAKANAN. Definisi: Masuknya makanan secara paksa ke dalam jaringan periodonsium.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMILIHAN DAN PENYUSUNAN ANASIR GIGITIRUAN PADA GIGITIRUAN SEBAGIAN LEPASAN (GTSL)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PENDERITA TUNANETRA USIA TAHUN ( KUESIONER )

CROSSBITE ANTERIOR. gigi anterior rahang atas yang lebih ke lingual daripada gigi anterior rahang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 1. Anatomi Palatum 12

III. KELAINAN DENTOFASIAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

II. KEADAAN ANATOMIS SEBAGAI FAKTOR PREDISPOSISI PENYAKIT PERIODONTAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan dalam tulang rahang melalui beberapa tahap berturut-turut hingga

II. ORTODONSI INTERSEPTIF

BAB II TINJAUAN TEORETIS. renik dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. empat tipe, yaitu atrisi, abrasi, erosi, dan abfraksi. Keempat tipe tersebut memiliki

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu jenis maloklusi yang sering dikeluhkan oleh pasien-pasien

Bagian labial insisiv (jwb: groove) Penulisan menurut FDI untuk gigi diatas adalah: a. 11 b. 21 c. 51. d. 61 e. 41

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Ukuran lebar mesiodistal gigi setiap individu adalah berbeda, setiap

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Grafik 1. Distribusi TDI berdasarkan gigi permanen yang terlibat 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang ideal yang dapat menyebabkan ketidakpuasan baik secara estetik

CROSSBITE ANTERIOR DAN CROSSBITE POSTERIOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saluran pernafasan merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN GIGI TIRUAN PENUH

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. cepat berkembang. Masyarakat makin menyadari kebutuhan pelayanan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Setiap individu terdapat 20 gigi desidui dan 32 gigi permanen yang. 2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi

BAB II KLAS III MANDIBULA. Oklusi dari gigi-geligi dapat diartikan sebagai keadaan dimana gigi-gigi pada rahang atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Makanan yang pertama kali dikonsumsi bayi adalah Air Susu Ibu (ASI).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KONTROL PLAK. Kontrol plak adalah prosedur yang dilakukan oleh pasien di rumah dengan tujuan untuk:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. oklusi sentrik, relasi sentrik dan selama berfungsi (Rahardjo, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengganggu kesehatan gigi, estetik dan fungsional individu.1,2 Perawatan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Model Studi, Sumber Informasi Penting bagi Diagnosis Ortodonti. Analisis model studi merupakan salah satu sumber informasi penting untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawatan Ortodontik bertujuan untuk memperbaiki susunan gigi-gigi dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN RAHANG PADA PEMBUATAN GIGI- TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

Oleh: Hermanto SP, M.Pd. Hp / Telp. (0274) atau

Analisa Ruang Metode Moyers

BAB II KEADAAN JARINGAN GIGI SETELAH PERAWATAN ENDODONTIK. endodontik. Pengetahuan tentang anatomi gigi sangat diperlukan untuk mencapai

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Perawatan pendahuluan 4.2 Perawatan utama Rahang atas

BAB I PENDAHULUAN. insisif, premolar kedua dan molar pada daerah cervico buccal.2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Tepi tulang berada lebih apikal pada akar, yang membentuk sudut lancip terhadap tulang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ortodontik (Shaw, 1981). Tujuan perawatan ortodontik menurut Graber (2012)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gigi merupakan salah satu komponen penting dalam rongga mulut. Gigi

PERANAN DOKTER GIGI UMUM DI BIDANG ORTODONTI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

INSTRUMENTASI PERIODONTAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sampai perawatan selesai (Rahardjo, 2009). Hasil perawatan ortodontik

Penetapan Gigit pada Pembuatan Gigi Tiruan Lengkap

BAB 1 PENDAHULUAN. ditimbulkan oleh gangguan erupsi gigi di rongga mulut, sudah selayaknya bagi dokter

BAB III PREVENTIF ORTHODONTIK

BAB I PENDAHULUAN. gigi, mulut, kesehatan umum, fungsi pengunyahan, dan estetik wajah.1 Tujuan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Maturitas adalah proses pematangan yang dihasilkan oleh pertumbuhan dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karena mengalami perubahan-perubahan fisiologis dalam rongga mulut termasuk

4 Universitas Indonesia

IV. PRINSIP BIOMEKANIK PREPARASI

BAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA. Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat

Proses erupsi gigi adalah suatu proses isiologis berupa proses pergerakan gigi yang

LO 1. Tahapan Full Denture

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

TERMINOLOGI RAHANG 1. Maksila adalah rahang atas. 2. Mandibula adalah rahang bawah Garis median adalah garis vertikal yang melalui: tengah-tengah dari muka dan yang seolah-olah membagi muka menjadi dua bagian yang sama besarnya kiri dan kanan. titik kontak gigi sentral insisivus kiri, kanan, atas dan bawah. tengah-tengah, antara kedua fovea palatina (major palatina~ foramina) fosa insisivus dan median palatina suture spina mentalis Superior adalah atas Inferior adalah bawah Dextra atau dexter adalah kanan Sinistra atau kiri GELIGI GELIGI Gigi sulung/gigi susu/deciduoust teeth Normal anak-anak mempunyai 20 gigi susu yang susunannya sebagai berikut: 10 gigi di rahang atas yaitu: 5 gigi di kiri,5 gigi di kanan 10 gigi di rahang bawah yaitu: 5 gigi di kiri, 5 gigi di kanan V IV III II I I II III IV V = garis oklusil/ kunyah V IV III II I I II III IV V garis median/ tengah

Nama dari macam-macam gigi susu: I... gigi seri pertama/insisivus sentral/i1 II... gigi seri kedua/insisivus lateral/i2 III... gigi taring/kaninus/c IV... gigi geraham pertama/molar ke-1/m1 V... gigi geraham kedua/molar ke-2/m2 Gigi anterior atau gigi depan ialah gigi i1, i2, dan c. Gigi posterior atau gigi belakang ialah gigi m1 dan m2 Gigi tetap atau gigi permanen Normal kita mempunyai 32 gigi tetap yang susunannya sebagai berikut: 16 gigi di rahang atas yaitu : 8 gigi di kiri, 8 gigi di kanan 16 gigi di rahang bawah yaitu : 8 gigi di kiri,8 gigi di kanan

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 garis oklusi/ kunyah. 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 garis medan/ tengah Nama dari macam-macam gigi permanen ialah: 1... gigi seri pertama/ insisivus sentral/ii 2... gigi seri kedua/insisivus lateral/i2 3... gigi taring/kaninus/c 4... gigi geraham kecil pertama /premolar 1/Pt 5... gigi geraham kecil kedua/prernolar2/p2 6...... gigi geraham besar pertama/molar 1/M1 7... gigi geraham besar kedua/molar 2/M2 8... gigi geraham besar ketiga/molar 3/M3 Gambar : Gigi Geligi Tetap atas Dan Bawah Gigi anterior atau gigi depan ialah gigi I1,I2 dan C Gigi posterior atau gigi belakang ialah gigi P1, P2, M1, M2, M3

Gigi antagonist ialah gigi atas/bawah yang mengadakan kontak dengan gigi lawannya, gigi bawah/atas. Succedaneous teeth ialah gigi tetap yang rnenggantikan tempat kedudukan dari gigi-gigi susu: yaitu gigi Ii, 12, C, P1 dan P2 Formula Gigi Formula gigi susu pada setiap kwadran rahang ialah: 2 1 2 i c m = 10 Jumlah 20 2 1 2 Artinya : di setiap kwadran gigi rahang terdapat gigi : i ialah 2 C ialah 1 M ialah 3 Formula gigi tetap pada setiap kwadran rahang ialah : 2 1 2 2 I c P m = 16 Jumlah 32 2 1 2 2 Artinya : di setiap kwadran gigi rahang terdapat gigi : i ialah 2 C ialah 1 P ialah 2 M ialah 3

Permukaan-permukaan Gigi Labia ialah bibir (Labium) Lingua ialah lidah Fasial ialah muka Palatum ialah langit-langit Sisi mesial ialah sisi yang berhadapan dengan garis median. Sisi distal ialah sisi yang bertolak belakang dengan garis median. Sisi bukal ialah sisi yang menghadap ke pipi.

Permukaan gigi anterior adalah: 1. Permukaan labial/fasial 2. Atas : permukaan palatal Bawah : permukaan lingual 3. Permukaan proksimal ialah permukaan gigi yang berhadapan dengan permukaan gigi sebelahnya, yang terletak dalam satu lengkung gigi; permukaan mesial dan permukaan distal. a. Permukaan mesial b. Permukaandistal.

4. Permukaan insisal ialah permukaan gigi yang digunakan untuk memotong dan yang menghadap ke arah garis kunyah dimana terdapat tepi insisal. Permukaan permukaan dari gigi posterior ialah 1. Permukaan fasial/bukal 2. Atas : permukaan palatal Bawah : permukaan lingual 3. Permukaan proksimal : permukaan mesial. permukaan distal 4. Permukaan oklusal ialah permukaan gigi yang menghadap ke arah garis oklusi/kunyah, yang digunakan untuk menghaluskan, menyobek dan menggiling makanan di mana terdapat tonjolan-tonjolan dan lekukan-lekukan. OKLUSI Oklusi ialah hubungan kontak antara gigi-gigi di rahang atas dengan gigi-gigi di rahang bawah waktu mulut dalam keadaan tertutup. Ada 2 macam oklusi: 1. Oklusisentris ialah hubungan kontak maksimal dari gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah waktu mandibula dalam keadaan relasi sentris. 2. Oklusi aktif ialah hubungan kontak antara gigi-gigi di rahang atas dan di rahang bawah dimana gigi-gigi rahang bawah mengadakan gerakan / geseran ke depan, ke belakang, ke kiri dan ke kanan/gerakan laterals Macam Gigi I. Menurut susunan gigi geligi 1. Homodontal/homodont ialah gigi geligi yang mempunyai bentuk yang sama. Misalnya pada ikan, burung. 2. Heterodontal/heterodont ialah gigi geligi yang mempunyai bcrmacam-macam bentuk dan fungsi, misalnya pada anjing, kucing, kera dan manusia. Karena manusia termasuk dalam golongan Heterodontal maka gigi geliginya dibagi dalam beberapa golongan : 1. Golongan insisivus : gigi seri, yang gunanya untuk mengiris/memotong makanan.

2. Golongan kaninus : gigi taring, yang gunanya untuk mengiris dan menyobek makanan. 3. Golongan premolar: gigi geraham kecil, yang gunanya untuk menyobek dan membantu menggiling makanan. 4. Golongan molar : gigi geraham besar, yang gunanya untuk mengunyah, menumbuk, dan menggiling makanan karena mempunyai permukaan kunyah yang lebar dengan banyak tonjolan-tonjolan dan lekukan-lekukan. II. Menurut beberapa kali erupsinya (penggantiannya) gigi geli tersebut di dalam mulut: 1. Diphyodont yaitu gigi geligi yang mengalami 2 kali erupsi a. Gigi sulung/gigi susu b. Gigi tetap/gigi permanen. 2. Monophyodont yaitu gigi geligi yang hanya mengalami satu kali erupsi, biasanya pada Binatang. 3. Polyphyodont yaitu gigi geligi yang mengalami beberapa kali erupsi di dalam mulut, umumnya gigi geligi pada binatang. III. Anomali, yaitu gigi yang bentuknya menyimpang dari bentuk aslinya. 1. Haplodont yaitu gigi geligi yang mempunyai-mahkota yang datar tidak mempunyai tepi/ridge 2. Taurodont yaitu gigi-geligi yang mempunyai rongga pulpa yang meluas ke daerah akar 3. Selenodont yaitu gigi geligi yang mempunyai tonjolan bentuknya tajam-tajam seperti pada kambing. 4. Lephodont yaitu gigi geligi yang permukaannya menunjukkan bentuk tepi yang nyata sekali 5. Hypsodont yaitu gigi geligi yang mempunyai mahkota-mahkota gigi yang tinggi. 6. Akibat penyakit sifilis kongenital a. Gigi Hutchison : gigi seri yang edge inisialnya membelah b. Gigi Murbei : gigi geraham yang permukaan oklusalnya berjonjot jonjot seperti buah murbei

Bagian Gigi I. Dilihat secara makroskopis (menurut letak dari email dan sementum): 1. Mahkota/korona ialah bagian gigi yang dilapisi jaringan enamel/ email dan normal terletak di luar jaringan gusi/ gingiva 2. Akar/radix ialah bagian gigi yang dilapisi jaringan sementum dan ditopang oleh tulang alveolar dari maksila dan mandibula. a. Akar tunggal... dengan satu apeks b. Akar ganda... dengan bifurkasi ialah tempat di mana 2 akar bertemu dan nifurkasi ialah tempat di mana 3 akar bertemu. 3. Garis servikal /semento-enamel junction ialah batas antara jaringan sementum dan email, yang merupakan pertemuan antara mahkota dan akar gigi. 4. Ujung akar/apeks ialah titik yarg terujung dari suatu benda yang runcing atau yang berbentuk kerucut seperti akar gigi. 5. Tepi insisal (insisal edge) ialah suatu tonjolan kccil dan panjang pada bagian korona dari gigi insisivus yang merupakan sebagian dari permukaan insisivus dan yang digunakan untuk memotong / mengiris makanan. 6. Tonjolan /cusp ialah tonjolan pada bagian korona gigi kaninus dan gigi posterior, yang merupakan sebagian dari permukaan oklusal. Permukaan Mesial/ Mesial Surface/Facies Mesialis Permukaan/sisi gigi yang dekat dengan garis median Permukaan Distal/Distal Surface/Facies Distalis Permukaan/sisi gigi yang jauh dari garis median Buccal Surface/Facies Buccalis Permukaan gigi atau sisi yang berhadapan dengan pipi/buccum (gigi posterior)

Labial Surface/Facies Labialis Permukaan gigi atau sisi yang berhadapan dengan bibir/labium (gigi anterior) Lingual Surface/Facies Lingualis Permukaan gigi atau sisi yang berdekatan dengan lidah/lingua (gigi RB) Palatal Surface/Facies Palatinalis Permukaan atau sisi gigi yang berdekatan dengan langit-langit/palatum (gigi atas) Occlusal Surface/Facies Occlusalis Permukaan puncak gigi yang digunakan untuk mastikasi (gigi posterior) Incisal Surface/ Facies Incisalis Permukaan puncak gigi yg digunakan untuk memotong/menggigit (gigi anterior) Facial Surface/Permukaan Facialis Permukaan gigi atau sisi yang berhadapan dengan pipi atau bibir (gigi posterior & anterior) Proximal Surface/Facies Proximalis Permukaan gigi atau sisi yang berhadapan dengan permukaan gigi tetangga pada lengkung rahang yang sama Embrassure Ruangan yang terletak antara dataran occlusal dengan titik kontak Contact Area Tempat berkontaknya permukaan proximal suatu gigi dgn bagian proximal gigi tetangganya dalam satu lengkung rahang Contact Point/Titik Kontak Persentuhan berupa titik pada daerah kontak

Line Angle/sudut garis Pertemuan antara dua permukaan & disebut menurut kombinasi dari dua permukaan tersebut. Point Angle/Sudut titik Pertemuan antara tiga permukaan dan disebut menurut kombinasi dari ketiga permukaan tersebut. Processus Alveolaris/Tulang Alveolar Bagian tulang rahang dimana akar-akar gigi terletak, yang mengikat gigi dalam suatu posisi relasi terhadap gigi lainnya dalam satu lengkung gigi Alveolus/Alveoli Lubang tempat akar-akar gigi tertanam pada tulang rahang Gingiva/Gusi Suatu lekukan/cekungan atau depresi yang bulat, lebar, dangkal dan tak rata yang terdapat pada permukaan gigi Fossa Palatal/Lingual Fossa yang terdapat pada permukaan palatal/ lingual dari gigi incisivus dan caninus Fossa Central Fossa yang terdapat pada permukaan occlusal gigi molar, dimana merupakan pertemuan beberapa developmental groove, yang merupakan suatu depresi sentral Triangular Fossa Fossa yang berupa suatu segitiga, terdapat pada permukaan oklusal gigi molar dan pemolar yang letaknya sebelah mesial/distal marginal ridge; atau pada permukaan palatal/lingual gigi incisivus yang terbentuk dari pertemuan marginal ridge dan singu.lum

PIT Depresi kecil sebesar ujung jarum, terdapat pada permukaan oklusal gigi molar, merupakan pertemuan/persilangan developmental groove Groove Lekukan/depresi yang dangkal, sempit, panjang; yang terdapat pada suatu permukaan gigi. Fissura/Fissure Celah yang dalam dan memanjang pada permukaan gigi (oklusal, fasial, proksimal) yang merupakan dasar dari developmental groove. Sulcus Parit/depresi yang panjang pd permukaan oklusal, antara ridge-ridge dan cusp. Ridge/Crista/Edge Tonjolan runcing dan panjang pada permukaan gigi, yang dinamakan menurut letak dan bentuknya. Korona Dan Akar Dibagi Atas: 1. Klinis : a. Mahkota klinis ialah bagian dari mahkota yang sudah tidak diliputi epitel lagi dan menonjol dalam rongga mulut (tidak tetap) b. Akar klinis ialah bagian dari akar gigi yang masih diliputi oleh jaringan periodontium (tidak tetap). Baik mahkota klinis maupun akar klinis, besar dan panjangnya tergantung pada usia penderita dan tidak tetap. 2. Anatomis: a. Mahkota anatomis ialah bagian dari gigi yang diliputi jaringan enamel.

b. Akar anatomis ialah bagian dari gigi yang diliputi jaringan sementum. Baik mahkota maupun akar anatomis, besar maupun panjangnya, tetap. Gambar Bagian-Bagian Gigi Dilihat Secara Mikroskopis II. Dilihat secara mikroskopis. Struktur/susunan dari tiap-tiap gigi manusia terdiri dari: 1. Jaringan keras ialah jaringan yang mengandung bahan kapur, terdiri dari : jaringan email/enamel/glasir, jaringan dentin/tulang gigi, dan jaringan sementum. Email dan sementurn ialah bagian /bentuk luar yang melindungi dentin.

Dentin, merupakan bentuk pokok dari gigi, pada satu pihak diliputi oleh jaringar email (korona) dan pada pihak lain diliputi oleh jaringan sementum (akar), merupakan bagian terbesar dari gigi dan merupakan dinding yang membatasi dan melindungi rongga yang berisi jaringan pulpa. 2. Jaringan lunak yaitu jaringan pulpa ialah jaringan yang terdapat dalam rongga pulpa sampai foramen apikal, umumnya mengandung bahan dasar (ground substance), bahan perekat, sel saraf yang peka sekali terhadap rangsang mekanis, termis dan kimia, jaringan limfe (cairan getah bening), jaringan ikat dan pembuluh darah arteri (pembuluh yang mengandung darah bersih dan 02 yang berasal dari jantung), dan vena (pembuluh yang mengandung darah kotor dan C02 dari jaringan tubuh ke jantung). 3. Rongga pulpa, terdiri dari: a. Tanduk pulpa/pulp horn yaitu ujung ruang pulpa b. Ruang pulpa/pulp chamber, yaitu ruang pulpa di korona gigi c. Saluran pulpa/pulp canal yaitu saluran di akar gigi, kadang-kadang bercabang, dan ada saluran tambahan (Supplemental pulp canal). d. Foramen apikal yaitu lubang di apeks gigi, tempat masuknva jarirgan pulpa ke rongga pulpa.

NOMENKLATUR Nomenklatur ialah cara menulis gigi geligi. Ada beberapa cara Nomenklatur yaitu: 1. Cara Zsigmondy: Gigi tetap 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 Contoh : P2 atas kanan = 5/ Ii bawah kiri = /1 Gigi susu V IV III II I I II III IV V V IV III II I I II III IV V Contoh: c bawah kanan = III m2 atas kiri = V

Gambar Gigi-gigi dilihat dari depan 2. Cara Palmer's Cara yang paling mudah dan universal untuk dental record Gigi tetap: 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 Contoh : P2 atas kanan = 5/ I1 bawah kiri = /1 Gigi susu : E D C B A A B C D E E D C B A A B C D E Contoh: c bawah kanan = C m2 atas kiri = /E

Gambar : Gigi dilihat dari lateral 3. Cara Amerika Yaitu dengan menghitung dari atas kiri, ke kanan, ke bawah kana lalu ke bawah kiri. Gigi tetap (pakai angka biasa) 16 15.......... 9 8........ 2 1 17 18......... 24 25......31 32 Contoh P 2 atas kanan = 13 I 1 bawah kiri = 25 Gigi susu (pakai huruf romawi) X IX.........VI V IV..... I XI XII........XV XVI XVIII....XX Contoh : c bawah kanan = XIII M2 atas kiri = I 4. Cara Applegate

Kebalikan dari cara Amerika yaitu dengan menghitung dari atas kanan, ke kiri, kebawah kiri, lalu ke bawah kanan. 5. Cara Haderup Contoh: P2 atas kanan = 5 + I 1 bawah kiri = -1 Gigi susu: Contoh: c bawah kanan = 03 m 2 atas kiri = + 05 6. Sistim Scandinavian (tidak begitu banyak digunakan) + = untuk gigi geligi atas - = untuk gigi geligi bawah Contoh: P 2 atas kanan = +5 I 2 bawah kiri = 2-7. Cara G. B. Denton

Gigi tetap: 2 1 3 4 Gigisusu: d a c d Contoh: cc bawah kanan = 83 M 2 bawah kiri = 31 8. System 2 angka dari International Dental Federation Keuntungan cara ini ialah mudah dimengerti, diajarkan, dicetak, ditulis dan dipindahkan ke komputer. 9. Cara Utrecht/Belanda Dengan menggunakan tanda-tanda: S = Superior/atas I = Inferior/bawah d = dexter/kanan

s = sinister/kiri Gigi tetap: (pakai huruf besar) Contoh : P 2 atas kanan = P2 Sd 1 1 bawah kiri = I 1 Is Gigi susu:(pakai huruf kecil) Contoh: c bawah kanan = c Id m 2 atas-kiri = m 2 S