Dengan P = selisih tekanan. Gambar 2.2 Bejana Berhubungan (2.1) (2.2) (2.3)

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD )

Fluida adalah suatu zat yang dapat berubah bentuk sesuai dengan wadahnya dan dapat mengalir (cair dan gas).

STANDAR KOMPETENSI :

RANGKUMAN MATERI TEKANAN MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA Fluida Statis - Latihan Soal

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

FIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida

- - TEKANAN - - dlp3tekanan

PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA

TEKANAN. Tahukah kamu apakah Tekanan itu? Sebelum mengetahui definisi tekanan, marilah kita memahami

SMP kelas 8 - FISIKA BAB 5. TEKANANLatihan Soal 5.2

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!

FLUIDA STATIS. 1. Perhatikan gambar, tabung yang penuh berisi air keluar melalui lubang A, B dan C

K13 Antiremed Kelas 10 Fisika

SET 04 MEKANIKA FLUIDA. Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan.

siswa mampu menentukan hubungan tekanan, gaya yang bekerja dan luas permukaan. tanah liat, nampan, balok kayu, balok besi, balok alumunium.

BAB V FLUIDA TAK BERGERAK

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!

Fisika Dasar I (FI-321)

3. besarnya gaya yang bekerja pada benda untuk tiap satuan luas, disebut... A. Elastis D. Gaya tekan B. Tegangan E. Gaya C.

F L U I D A TIM FISIKA

Fisika Dasar I (FI-321) Mekanika Zat Padat dan Fluida

F L U I D A. Besaran MKS CGS W Newton Dyne. D n/m 3 dyne/cm 3 g m/det 2 cm/det 2

Fisika Umum (MA101) Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida

MEKANIKA FLUIDA. Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida

contoh soal dan pembahasan fluida dinamis

FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI

2. FLUIDA STATIS (FLUID AT REST)

BAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis

LAPORAN EKSPERIMEN FISIKA I TEKANAN FLUIDA DAN HUKUM PASCAL (FL 2 )

BAB 5 TEKANAN. Tekanan merupakan gaya yang bekerja pada satuan luas bidang tekan, atau dengan definisi lain bahwa tekanan adalah gaya persatuan luas.

Fisika Umum (MA-301) Sifat-sifat Zat Padat Gas Cair Plasma

Rumus Minimal. Debit Q = V/t Q = Av

P = W/A P = F/A. Sistem satuan MKS: F = kgf P = kgf/m 2. Sistem satuan SI : F = N A = m 2 P = N/m 2

Materi Fluida Statik Siklus 1.

RBL Hidrostatik. I. Tujuan Mempelajari gejala hidrostatik dalam hal ini sifat fluida yang meyebarkan tekanan ke segala arah.

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA

FLUIDA. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika FMIPA Universitas Indonesia

MODUL I TEKANAN HIDROSTATIS

1. Menjelaskan konsep hukum Pascal 2. Menemukan persamaan hukum Pascal 3. Merangkum dan menjelaskan aplikasi hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Sifat-sifat Zat Padat Gas Cair Plasma

MODEL PEMBELAJARAN. : 2 x 40 menit. Siswa mampu menerapkan konsep gaya dan tekanan untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA TOPIK: FLUIDA. Disusun oleh: Widodo Setiyo Wibowo, M.Pd.

1/24 FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) FLUIDA. menu. Mirza Satriawan. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta

BAB FLUIDA A. 150 N.

FLUIDA. Alfiah indriastuti

FLUIDA STATIS 15B08001 ALFIAH INDRIASTUTI

BAB FLUIDA. Logam B mb = 0,10 kg b = kg/m3. = 0,04/8000 m3

9/17/ FLUIDA. Padat. Fase materi Cair. Gas

STRUKTURISASI MATERI. Fluida statis ALFIAH INDRIASTUTI

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 12. TEKANANLATIHAN SOAL BAB Sebuah balok diletakkan di atas permukaan lantai seperti pada gambar berikut ini.

HANDOUT. Hukum Pokok Hidrostatis & Hukum Pascal. Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : X / 2. Jumlah Pertemuan : 1 Pertemuan

MODUL- 2. HIDRODINAMIKA Kode : IKK.365 Materi Belajar -2

Blangko Angket Uji Lapangan

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA

MODUL- 9 Fluida Science Center U i n versit itas Brawijijaya

LEMBAR PENILAIAN. 1. Teknik Penilaian dan bentuk instrument Bentuk Instrumen. Portofolio (laporan percobaan) Panduan Penyusunan Portofolio

Minggu 1 Tekanan Hidrolika (Hydraulic Pressure)

1.2. Tekanan dan Satuannya. Konsep Tekanan. Satuan-Satuan Tekanan

TEKANAN. Kamu dapat menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Tekanan terdiri atas

MODUL MATA PELAJARAN IPA

IPA 1 SMA N 7 Kupang yang mencakup: perencanaan pembelajaran

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 6 PIPA U

HIDROSTATIKA dan HIDRODINAMIKA

BAB II SISTEM VAKUM. Vakum berasal dari kata latin, Vacuus, berarti Kosong. Kata dasar dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEKANIKA FLUIDA DI SUSUN OLEH : ADE IRMA

Melalui kegiatan diskusi dan praktikum, peserta didik diharapkan dapat: 1. Merencanakan eksperimen tentang gaya apung

HUKUM ARCHIMEDES KEGIATAN BELAJAR 2 A. LANDASAN TEORI

FIS-3.3/4.3/5/3-3. Fluida Statis UNTUK KELAS XI MIPA SMA NEGERI 5 MATARAM

Hukum Archimedes. Tenggelam

Tekanan. Mempelajari. Gaya tekan. Hidrostatis. contoh. contoh. Tekanan pada penyelam

Ciri dari fluida adalah 1. Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah

BAB II REMEDIASI HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Selanjutnya untuk menurunkan persamaan yang menyatakan Hukum Bernoulli tersebut dapat dikemukakan dengan gambar sebagai berikut.

TRANSFER MOMENTUM FLUIDA STATIK

Hidrostatika dan Hidrodinamika 32 F L U I D A

MENGUKUR MASSA JENIS AIR DAN MINYAK TANAH DENGAN MENGGUNAKAN HUKUM ARCHIMEDES

MEKANIKA FLUIDA A. Statika Fluida

TEKANAN PADA ZAT CAIR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BBM 9 FLUIDA PENDAHULUAN

SOAL MID SEMESTER GENAP TP. 2011/2012 : Fisika : Rabu/7 Maret 2012 : 90 menit

LAMPIRAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

7. FLUIDA FLUIDA STATIK FENOMENA FLUIDA DINAMIK

Fluida Viskositas Hidrometer Tekanan Kapilaritas Kontiunitas. Kampas Rem

Kelompok:. Kelas :. Nama anggota:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BIODATA ALUMNI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Pokok Bahasan. Fluida statik. Prinsip Pascal Prinsip Archimedes Fluida dinamik Persamaan Bernoulli

MEKANIKA FLUIDA TENTANG KONSEP HUKUM ARCHIMEDES DAN HUKUM PASCAL. Dosen : Dr.Zuherna Mizwar,ST.MT DI SUSUN OLEH :

Fluida atau zat alir adalah zat yang dapat mengalir. Zat cair dan gas adalah fluida. Karena jarak antara dua partikel di dalam fluida tidaklah tetap.

FLUIDA. Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah.

Fluida. B a b 7. A. Fluida Statis B. Fluida Dinamis

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

Tes 1 dan Pembahasannya Untuk Kelas X MIA 1 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta

KISI KISI SOAL. Kesesuaian dengan aspek kognitif. Kunci Jawaban A. Aspek Kognitif. Indikator Soal. Soal. keterangan

Bab VII Mekanika Fluida

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

FLUIDA STATIS 1. Tekanan Hidrostatis Tekanan (P) adalah gaya yang bekerja tiap satuan luas. Dalam Sistem Internasional (SI), satuan tekanan adalah N/m 2, yang disebut juga dengan pascal (Pa). Gaya F yang bekerja pada permukaan seluas A dengan arah tegak lurus pada permukaan, besarnya tekanan pada permukaan bidang tersebut adalah : P = F A (2.1) Dimana: P = tekanan (N/m 2 ), F = gaya (N), A = luas permukaan (m 2 ). Tekanan yang dihasilkan oleh fluida (berat fluida) disebut tekanan hidrostatis. Sifat tekanan hidrostatis : (1) tekanan menyebar ke segala arah, dan (2) semakin ke bawah fluida semakin besar tekanannya. Perhatikan gambar 2.1 berikut : Gambar 2.1 Tekanan hidrostatis Pada Sebuah Tabung Massa kolom fluida adalah m = ρ.v, dengan V = A.h menunjukkan volume kolom fluida. Dengan demikian, m = ρ.v = ρ.a.h dan berat fluida w = m.g = ρ.g.a.h. Jika P0 menunjukkan tekanan di bagian atas fluida (tekanan udara) dan P menunjukkan tekanan pada kedalaman h, maka besarnya gaya keatas yang disebabkan oleh perbedaan tekanan ini adalah: P.A - P0.A. Besarnya tekanan pada kedalaman h dapat diperoleh dari : P.A P0.A = ρ.g.h.a, atau : (2.2) P = P0 + ρ.g.h Dimana : P = tekanan pada kedalaman h (Pa); P0 = tekanan di permukaan (Pa); h = kedalaman (m); g = percepatan gravitasi (m/s 2 ); ρ = massa jenis (kg/m 3 ) Jadi tekanan P pada kedalaman h selalu lebih besar daripada tekanan P0 pada permukaannya. Titik-titik di dalam fluida yang mempunyai kedalaman yang sama selalu mempunyai tekanan yang sama, tidak bergantung pada bentuk bejana. Pernyataan ini dikenal dengan nama Hukum Utama Hidrostatika. Persamaan secara matematis ditulis : P = P - P0 = ρ.g.h (2.3) Dengan P = selisih tekanan. Gambar 2.2 Bejana Berhubungan

Contoh penerapan hukum utama hidrostatika pada pipa U yang digunakan untuk menentukan massa jenis zat cair seperti pada gambar 2.2 di bawah ini. Misal kita akan menentukan massa jenis minyak dengan pipa U. Mula-mula pipa U diisi air yang massa jenisnya telah diketahui sebagai pembanding, lalu pada kaki kiri dituangkan zat cair yang akan dihitung massa jenisnya. Sesuai dengan hukum utama hidrostatika maka titik A dan titik B memiliki tekanan yang sama yakni PA = PB (karena keduanya berada dalam air dan berada pada satu bidang datar). Titik A berada dalam zat air pada kedalaman ha dan titik B berada dalam zat cair yang akan dihitung massa jenisnya (minyak) pada kedalaman hb, sehingga berlaku : ρ f. g. h B = ρ air. g. h A Sehingga dapat dihitung massa jenis zat cair (minyak) tersebut : ρ f = h A h B ρ air (2.4) Gambar 2.3 Manometer Tabung Terbuka Penerapan hukum utama hidrostatika yang lain antara lain pada beberapa alat yang telah diciptakan untuk mengukur tekanan, diantaranya yang paling sederhana adalah manometer tabung terbuka, seperti diperlihatkan pada Gambar 2.3 disamping. Manometer tersebut digunakan untuk mengukur tekanan tera yang terdiri dari sebuah tabung yang berbentuk U yang berisi cairan, umumnya mercury (raksa) atau air. Tekanan P yang terukur adalah berhubungan dengan perbedaan tinggi permukaan air antara dua sisi tabung, yakni: P P0 = ρ.g.h (2.5) dengan P0 adalah tekanan atmosfir, dan ρ adalah massa jenis fluida. Jadi tekanan tera, P P0 adalah sebanding dengan perbedaaan tinggi dari kolom-kolom cairan di dalam tabung U. Tekanan atmosfir dapat diukur dengan alat jenis manometer raksa dengan salah satu ujung tabung tertutup, seperti pada gambar 2.4 di bawah ini: Gambar 2.4 Manometer Tabung Tertutup

Ruang di atas kolom air raksa hanya mengandung uap air raksa, yang tekanannya begitu kecil pada temperature biasa sehingga tekanan tersebut dapat diabaikan besarnya. Dengan demikian dari persamaan 2.5 diperoleh tekanan atmosfir adalah P0 = ρ.g.h Tekanan atmosfir disuatu titik secara numerik adalah sama dengan berat kolom udara sebanyak satu satuan luas penampang yang membentang dari titik tersebut ke puncak atmosfir. Maka tekanan atmosfir di suatu titik akan berkurang dengan ketinggian. Dari hari ke hari akan ada variasi-variasi tekanan atmosfir karena atmosfir tersebut tidaklah statis. Kolom raksa di dalam barometer akan mempunyai tinggi sebesar kira-kira 76 cm di permukaaan laut yang berubah dengan tekanan atmosfir. Suatu tekanan yang ekuivalen dengan tekanan yang dikeluarkan oleh 76 cm raksa pada suhu 0 0 C di bawah gravitasi standar, g = 9,8 m/s 2, dinamakan satu atmosfir (1 atm). Massa jenis raksa pada temperatur ini adalah 13.595 kg/m 3, maka satu atm adalah ekuivalen dengan: 1 atm = (13.595 kg/m 3 )(9,8 m/s 2 )(0,76 m) = 1,013 x 10 5 ) N/m 2 ) = 1,013 x 10 5 Pa. Seringkali tekanan dispesifikasikan dengan memberikan tinggi kolom raksa pada suhu 0 o C, sehinggga tekanan sering dinyatakan dalam sentimeter raksa (cm-hg). 2. Hukum Pascal Tekanan yang diberikan pada suatu cairan yang tertutup diteruskan tanpa berkurang ke tiap titik dalam fluida dan ke dinding bejana. Ini dikenal prinsip atau hukum pascal. Bila Gaya F1 diberikan pada penghisap yang lebih kecil, tekanan dalam cairan bertambah dengan F1/A1 Gaya keatas yang diberikan oleh cairan pada penghisap yang lebih besar adalah pertambahan tekanan ini kali luas A2 seperti ditunjukkan pada gambar 2.5. Bila gaya ini disebut F2 kita dapatkan: F1 = F2 A1 A2 dimana F1 = gaya pada penampang 1 atau kecil (N), F2 = gaya pada penampang 2 atau besar (N), A1 = Luas penampang 1 atau penampang kecil (m 2 ), A2 = Luas penampang 2 atau penampang besar (m 2 ). Contoh alat yang menggunakan prinsip kerja berdasarkan hukum ini adalah dongkrak, mesin pengangkat mobil, dan rem hidrolik. Gambar 2.5 berikut adalah dongkrak hidrolik, dengan menggunakan gaya yang kecil mampu mengangkat mobil dengan gaya yang lebih besar. (2.6) Gambar 2.5 Dongkrak Hidrolik

3. Hukum Archimedes Jika sebuah benda ditimbang di udara dengan neraca pegas, kemudian benda tersebut dimasukkan dalam zat cair, ternyata angka yang ditunjukkan oleh neraca menjadi berkurang. Hal ini disebabkan ketika benda dimasukan dalam zat cair, benda akan menerima gaya keatas oleh zat cair. Selanjutnya Archimedes merumuskan fenomena tersebut dalam pernyataan yang dikenal dengan nama Hukum Archimedes, yang berbunyi : Setiap benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya dalam suatu fluida akan menerima gaya keatas (gaya apung) yang sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut. Secara matematis hukum tersebut memenuhi rumusan : (2.7) Fa = ρf.vc.g Dengan Fa = gaya apung (N), ρf = massa jenis fluida (kg/m 3 ), Vc = Volume zat cair yang dipindahkan (m 3 ), g = percepatan gravitasi (m/s 2 ) a. Tenggelam Sebuah benda yang tenggelam pada suatu fluida terjadi jika massa jenis fluida lebih kecil dari massa jenis zat benda atau besar gaya apung Fa lebih kecil dari berat benda W = m.g. Pada peristiwa ini, volume benda yang tercelup di dalam fluida sama dengan volume total benda yang mengapung, namun benda bertumpu pada dasarnya bejana, sehingga N ada gaya normal didasar bejana sebesar N. Persamaan hukum I Newton pada peristiwa benda tenggelam, yaitu : Fy = 0 Gambar 2.6 Benda Tenggelam pada Suatu Fluida F a + N = m b. g ρ f. V c. g + N = ρ b. V b. g (2.8) V c = ρ b.v b.g N ρ f g, karena Vc = Vb, maka berlaku : ρ b > ρf b. Melayang Gambar 2.7 Benda Melayang pada Suatu Fluida

Benda melayang di dalam zat cair berarti benda tersebut mempunyai massa jenis sama dengan massa jenis zat cair atau besarnya gaya apung Fa sama dengan berat benda W = m.g. Hal ini dapat diturunkan dari hukum I Newton sebagai berikut. Pada keadaan setimbang berlaku F y = 0 F a w = 0 ρ f. V c. g ρ b. V b. g = 0 ρ f. V c. g = ρ b. V b. g (2.9) Karena Vc = Vb = V, maka : ρf = ρb c. Terapung Jika benda berada dalam fluida yang massa jenisnya lebih besar dari massa jenis rata-rata benda tersebut, maka benda tersebut akan terapung. Gambar 2.8 Benda Terapung pada Suatu Fluida Hal ini dapat diturunkan dari hukum I Newton sebagai berikut. Pada keadaan setimbang berlaku F y = 0 F a w = 0 Pada kasus benda terapung, gaya apung fluida sama dengan berat benda. Fa = W dan ρ f. V c. g = ρ b. V b. g Sehingga diperoleh : ρ f. V c = ρ b. V b atau ρ b = V c V b ρ f (2.10) Karena Vc < Vb, maka : ρb < ρf