1.1 Ilmu Pengetahuan dan Pendekatan Ilmiah Ilmu Pengetahuan Pendekatan Ilmiah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Hasrat Ingin Tahu Manusia

KONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN

Proses Penuangan ide dan Implementasi Penelitian Bidang Keairan

EPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR

METODE ILMIAH. Isti Yunita, M. Sc FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015

Hubungan Ilmu Pengetahuan dengan Penelitian Disusun oleh: Ida Yustina, Prof. Dr.

ILMU ALAMIAH DASAR. Pendekatan Ilmiah Dini Rohmawati

1. Secara inherent, pengetahuan yang benar atau kebenaran dapat dicapai manusia, baik melalui pendekatan non ilmiah maupun pendekatan

Pengertian Metodologi Penelitian. Hubungan Ilmu dan Penelitian

LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor

ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI

Pengantar Sosiologi. Yesi Marince.S.IP., M.Si

SOSIOLOGI POLITIK. oleh : Yesi Marince, M.Si. 4 October 2012 yesimarince-materi-01 1

KONSEP PENELITIAN ILMIAH. Imam Gunawan

SIKAP ILMIAH 3/27/2014 Metil/dn 1

Metode ilmiah dan Teori ilmiah

KONSEP DASAR DAN HAKEKAT PENELITIAN

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

MODUL METODE PENELITIAN KOMUNIKASI (3 SKS) METODOLOGI PENELITIAN ; SUATU PENGANTAR Oleh : Nurprapti Wahyu Widyastuti

STRUKTUR KEILMUAN. Ana Ratna Wulan/UPI Bahan Kuliah Filsafat Sains

Manual Manajemen Jurnal On Line Universitas Siliwangi.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Penalaran Matematis. Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang

BAB 4 FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

METODE PENELITIAN. Oleh Satria Novari, M.Kom

KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN

BAHAN AJAR : Metode Penelitian Sosial Ekonomi

BAB 6 ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN. Agung Suharyanto,M.Si PSIKOLOGI - UMA 2017

ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M.SI Telp = (271) ; Blog =nanikdn.staff.uns.ac.

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN. Dr. BUDIYONO SAPUTRO, M.Pd

Landasan Penelaahan Ilmu

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

PERANAN TEORI DALAM PENELITIAN

BAB 3 LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Pengertian Teori

1.Struktur Penelitian a.penelitian secara umum terbagi atas 2 yaitu : 1.Penelitian Survei Ciri cirinya : a.untuk memperoleh fakta dari gejala yang

2 Namun pembelajaran matematika di sekolah memiliki banyak sekali permasalahan. Majid (2007:226) menyatakan bahwa masalah belajar adalah suatu kondisi

METODE PENELITIAN. Wuryansari Muharini Kusumawinahyu

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi

SARANA BERPIKIR ILMIAH

METODE RISET (TMK602)

BAB I ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, DAN PENELITIAN

janganlah kamu mengikuti sesuatu tanpa ilmu, sebab pendengaran, penglihatan dan hati /akal akan dimintai pertanggung jawabannya (Q.

NANDI WARNANDI. A l a m a t. Kantor : Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP UPI

Metode, Sikap, Proses, dan Implikasi Ilmiah. Sulistyani, M.Si.

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke:

Filsafat Ilmu dan Logika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ilmu pengetahuan. himpunan pengetahuan yang diperoleh secara terorganisisr melalui prosedur dan metode tertentu yang kemudian disistema-tisasi

Bentuk dasar pengetahuan ada dua: 1. Bentuk pengetahuan mengetahui demi mengetahui saja, dan untuk menikmati pengetahuan itu demi memuaskan hati

PENELITIAN DAN METODE ILMIAH. BY: EKO BUDI SULISTIO

RAGAM / JENIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ditakuti dan tidak disukai siswa. Kecenderungan ini biasanya berawal dari

KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengertian Logika. B. Tujuan Penulisan

Telaah Pustaka dan Hipotesis DOSEN : DIANA MA RIFAH

BAB I PENELITIAN, PERKEMBANGAN IPTEK DAN KEBENARAN

BAB II KAJIAN TEORI. A. Analisis. Analisis diuraikan secara singkat memiliki arti penyederhanaan data.

6/10/ MHS DAPAT MENJELASKAN APA YG DIMAKSUD PENELITIAN ILMIAH. 2. MHS DAPAT MENJELASKAN HUB PENELITIAN DGN PENGEMBANGAN IPTEK

BAB I PENDAHULUAN. B. Perumusan Masalah

BAGAIMANA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PAUD?

Drs. Rudi Susilana, M.Si. -

FILSAFAT METODE PENELITIAN

FILSAFAT ILMU DAN CABANG FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 02Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

LANDASAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB I KONTEK PENELITIAN

ARTIKEL TENTANG PENDEKATAN ILMIAH DAN NON ILMIAH

PROSES BERPIKIR ILMIAH

ILMU DAN ILMU PENGETAHUAN

PENDEKATAN UNTUK MEMPEROLEH KEBENARAN PGSD BUMI SILIWANGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

Dodiet Aditya S, SKM. BAB I: KONSEP DASAR PENELITIAN ILMIAH. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri. 1

METODE PENELITIAN ADMINISTRASI PENDEKATAN KUANTITATIF ZARAH PUSPITANINGTYAS

Pertemuan 9 HIPOTESIS

Bab 2 Ilmu Pengetahuan. Agung Suharyanto,M.Si Psikologi UMA 2017

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran , yaitu

FILSAFAT ILMU. Drs. Dede Kosasih, M.Si.

Sebuah Pengantar Populer Karangan Jujun S. Sumantri Tentang Matematika Dan Statistika

PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN

PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN Sesi 01. Arief Soeleman, M.Kom

PENGETAHUAN DAN FILSAFAT ILMU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mohammad Rahdian Raksabrata, 2015

Oleh. I Nengah Kerta Besung

III. PERKEMBANGAN DAN PENEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ALAM. DANNER SAGALA, S.P., M.Si.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Desain Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia itu sendiri (Dwi Siswoyo,dkk, 2007: 16). Oleh karena itu pendidikan

HIPOTESIS. Pertemuan 9. Pengertian Hipotesis

Safitri Juanita, S.Kom, M.T.I. METODOLOGI RISET KONSEP DASAR PENELITIAN

MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT /2 SKS]

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi kualitas ilmu pengetahuan dan teknologi yang di miliki oleh suatu

Kompetensi dasar: Memahami kontribusi karya ilmiah

PENGERTIAN LOGIKA BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I

M ATA K U L I A H : M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N P E R T E M U A N K E 2 M Y R N A S U K M A R A T R I, S T. M T.

Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk yang berakal. Dengan adanya akal manusia akan

ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AXIOLOGI ADMINISTRASI PENDIDIKAN Oleh: Pipin Piniman (Program Pasca Sarjana Universitas Galuh)

BAB I HAKEKAT IPA. Ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya, termasuk gejala-gejala alam ang ada. fisika biologi

BAGIAN 3. TENTANG RISET/PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN

VII. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

Transkripsi:

1.1 Ilmu Pengetahuan dan Pendekatan Ilmiah 1.1.1 Ilmu Pengetahuan Pengetahuan merupakan pendekatan persepsi subjek (manusia) atas objek (riil atau maya) atau fakta. Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang benar disusun dengan system dan metode untuk mencapai tujuan yang berlaku universal dan dapat diuji/diverifikasi kebenarannya. Berikut merupakan pengertian ilmu pengetahuan menurut para ahli : a. Mohammad Hatta, ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut hubungannya dari dalam b. Harsojo, ilmu pengetahuan adalah akumulasi pengetahuan yang disistemasikan. Suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu dunia yang terikat oleh factor ruang dan waktu yang pada prinsipnya dapat diamati panca indera manusia. Sejak abad ke-18, pengetahuan telah berkembang pesat dan melahirkan teknologi canggih yang berperan dalam kehidupan manusia. Perkembangan pengetahuan telah merubah sejarah peradaban manusia menjadi lebih modern. Para ilmuan berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan karena mereka bekerja secara sistematis, jujur, dan disiplin. Mereka mengembangkan suatu keterampilan yang mereka miliki. Seseorang yang ingin mempelajari sains diharapkan menggunakan dan melatih keterampilan yang dimilikinya sehingga akan terbentuk suatu sikap ilmiah dalam menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan di alam. 1.1.2 Pendekatan Ilmiah Pendekatan ilmiah adalah pendekatan disipliner dan pendekatan ilmu pengetahuan yang fungsional terhadap masalah tertentu. Pendekatan ilmiah wujudnya adalah metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut dengan ilmu. Jadi ilmu merupakan pengetahuan yang didapat dengan metode ilmiah. Menurut checklan (1993), berdasarkan perkembangan sejarah ilmu, didapatkan tiga karakteristik utama dari pendekatan ilmiah, yaitu :

a. Redustionism Pendekatan yang mereduksi kompleksitas permasalah menjadi bagian-bagian kecil sehingga dapat mudah diamati dan diteliti. Pendekatan analitikal adalah nama lain dari pendekatan reduksionisme, yaitu mencoba mencari unsure-unsur yang menjelaskan fenomena tersebut dengan hukum sebab akibat. b. Repeatability Suatu pengetahuan disebut dengan ilmu, bila pengetahuan tersebut dapat diverifikasi dengan mengulang eksperimen atau penelitian oleh orang lain di tempat dan waktu yang berbeda. Sifat ini akan menghasilkan ilmu pengetahuan yang subjektif dan bebas, emosi, dan kepentingan. Sehingga setiap orang yang ingin mencari kebenarannya dapat melakukan sendiri observasinya tersebut c. Refutation Suatu ilmu pengetahuan harus memuat informasi yang dapat ditolak kebenarannya oleh orang lain. Suatu pernyataan bahwa besok mungkin hujan, memuat informasi yang tidak layak disebut dengan ilmu, karena tidak dapat ditolak. Ilmu pengetahuan memiliki resiko untuk ditolak, sehingga ilmu pengetahuan dapat berkembang, sebagai contoh Teori Newton ditolak oleh Einstein sehingga menghasilkan teori baru mengenai relativitas. Umumnya ada lima karakteristik penelitian ilmiah, yaitu : 1. Sistematik Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks. 2. Logis Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.

3. Empirik artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari (fakta aposteriori, yaitu fakta dari kesan indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu : a. Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain) b. Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu c. Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya (ada hubungan sebab akibat). 4. Obyektif,artinya suatu penelitian menjahui aspek-aspek subyektif yaitu tidak mencampurkannya dengan nilai-nilai etis. 5. Replikatif, artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti. Metode ilmiah merupakan wujud dari pendekatan ilmiah. Metode ilmiah adalah langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penemuan-penemuan ilmiah. Hasil penemuan ilmiah dengan menggunakan metode ilmiah disebut ilmu. Ada tiga karateristik utama dari pendekatan ilmiah, yaitu: Reductionism, Repeatability, Refutation. Kerangka berfikir dalam metode ilmiah pada dasarnya terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: 1. Perumusan masalah 2. Penyusunan kerangka berfikir dalam penyususnan hipotesis 3. Perumusan hipotesis 4. Pengujian hipotesis 5. Penarikan kesimpulan.

1.2 Pendekatan non-ilmiah Ada beberapa pendekaran non-ilmiah yang banyak di gunakan,yaitu (a)akal sehat,(b) persangka (c) intuisi,(d),penemuan kebetulan dan cona-coba,dan (e) pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis. A. AKAL SEHAT (common sense) Akal sehat dan ilmu adalah dua hal yang berbeda sekalipun dalam batas tertentu keduanya mengandung persamaan.menurut conant yang di kutip kerlinger (1986,h.4) akal sehat adalah serangakain konsep (concepts) dan bagan konseptual (conceptual schemes) yang memuaskan untuk pengguna peraktis bagi kemanusiaan. Bagan konsep adalah seprangkat konsep yang di rangkain dengan dalil-dalil hoptotis dan teoretis. B. PERSANGKA Pencapaian pengetahuan secara akal sehat di warnai oleh kepentingan orang yang melakukannya.hal yang demikian itu menyebabkan akal sehat mudah beralih menjadi persangka.oranial0g sering cenderung melihat hubungan antara dua hal sebagai hubungan sebabakibat yang lagsung dan sederhana.padahal sesunggunya gejala yang di mati itu merupakan akibat dari berbagai hal.dengan akal sehat orang cenderung ke arah pembuatan generlisasi yang terlalu luas,yang lalu merupakan persangka. C. PENDEKATAN INTUITIF Dalam pendekatan intutif orang menentukan pendapat mengenai sesuatu berdasar atas pengetahuan yang langsung atau di dapat dengan cepat melalui peroses yang tak di sadari atau yang tidak di pikirkan lebih dahulu.metode yang demikian itu biasa disebut metode a priori.dalil dalil seseorang yang a priori cocok dengan penelaran belum tentu cocok dengan pengalaman atau data empris.

D. PENEMUAN KEBETULAN DAN COBA-COBA Sepanjang sejarah manusia penemuan secara kebetulan itu bnyak terjadi,dan bnyak di antarannya yang sangat berguna.misalnya,penemuan seorang penderita malaria pada kolam berisi air pahit yang bersal kulit pohon. Penemuan coba-coba (trial and error) di peroleh tanpa kepastian akan di perolehnya sesuatu kondisi tertentu atau pemecahan sesuatu masalah. Usaha coba-coba pada umumnya merupakan serangkaian percobaan tanpa kesadaraan akan pemecahan tertentu yaitu lebih maju,dari pada mendahuluinya.penemuan secara kebetulan pada umumnya tidak efisien dan tidak terkontrol. E. PENDAPAT OTORITAS ILMIAH DAN PIKIRAN KRITIS Otoritas ilmiah adalah dan pikiran kritis. Otortitas ilmih adalah orang-orang yang biasannya telah menempuh pendidikan formal tertinggi atau yang mempunyai pengalaman kerja ilmiah dalam sesuatu bidang cukup banyak.pendapatpendapat mereka sering di terima orang tanpa diuji,karena dipandang benar.namun,pendapat otomatis ilmiah tidak selamannya benar.ada kalannya,atau bhkan sering,pendapat merka itu kemudian ternyata tidak benar,karena pendapat tersebut tidak di hasilkan dari penelitian,melainkan hanya di dasarkan atas pemikiran logis.