Pengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perusahaan

2016 ANALISIS PROSES PEMBUATAN BONEKA KAYU LAME D I KAMPUNG LEUWI ANYAR KOTA TASIKMALAYA

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER PRAKARYA KELAS VII

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni

b. Karya seni rupa tiga dimensi atau trimatra, contoh; patung, monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll.

Mengenal Jenis, Bentuk, dan Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Tradisional Daerah Setempat

Pengertian 8/22/2015. Oleh Maria Etik Sulistiyani. Kerajinan

RAGAM HIAS FLORA Ragam hias flora

Kerajinan Fungsi Hias

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI

KERAJINAN DARI BAHAN ALAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

PENGERTIAN TEKSTIL. Pengenalan bahan tekstil

Pengembangan Pembelajaran Seni Kriya Menggunakan Teknik Pemodelan Berbasis Pendekatan Saintifik

I. PENDAHULUAN. Salah satu hasil produksi Indonesia yang termasuk ke dalam komoditi non

Indikator Esensial Mengindentifikasi tahapan dalam membuat benda kerajinan

SENI KRIYA. Drs. Hery Santosa, M. Sn. DRS. TAPIP BAHTIAR, M.Ds. APRESIASI KARYA SENI KRIYA NUSANTARA. tbahtiarapresiasisenikriya'2008 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

DIREKTORI PERUSAHAAN INDUSTRI DI KOTA DENPASAR TAHUN 2016 KECAMATAN DENPASAR TIMUR

MATA PELAJARAN : KETERAMPILAN JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

Kisi-kisi dan Format Soal Pilihan Ganda

Ragam Hias Tenun Ikat Nusantara

BAB 1 SENI RUPA TIGA DIMENSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bhineka Tunggal Ika

PEMBELAJARAN 1. : Mengidentifikasi gagasan, teknik, dan bahan dalam karya seni rupa terapan Nusantara

Nama jenis produk kerajinan tekstil beserta gambar dan komentarnya

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam bahasa Batak disebut dengan istilah gorga. Kekayaan ragam hias

MATA PELAJARAN : KETERAMPILAN JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL

SENI KRIYA MERANCANG DAN MEMBUAT KARYA. Drs. Hery Santosa, M. Sn. Drs. Tapip Bahtiar, M.Ds.

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang

SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA

Pengertian. Ragam hias. Teknik. Pada pelajaran Bab 4, peserta didik diharapkan peduli dan melakukan aktivitas berkesenian,

BAB I PENDAHULUAN. Neolithikum diperkirakan rentang waktunya mulai dari 2500 SM 1000 SM.

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

Alat dan Teknik Rekarakit Nusantara

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

2016 LIMBAH KAYU SEBAGAI BAHAN CINDERAMATA SITU LENGKONG PANJALU CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. dari serangga atau hewan-hewan tertentu. Rumput, bambu, kupasan kulit dan otot-otot

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang

SENI KRIYA. Oleh: B Muria Zuhdi

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan berhasil dalam strategi pengembangan pembangunan jika laju

-2- Mesin dan/atau Peralatan Industri kecil dan/atau Industri menengah; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kement

BAB I PENDAHULUAN. beberapa budaya dan karya seni Indonesia ini adalah seni kerajinan tangan. kerajinan logam, kerajinan gerabah, dan kerajinan tenun.

BAB III SURVEY LAPANGAN

NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMAKASIH... ii ABSTRAK... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR BAGAN... x DAFTAR GAMBAR...

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi

Oleh: Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah hasil karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Rahmat Hidayat, 2015 Origami Maya Hirai Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. seperti pakaian dan alat-alat rumah tangga. Namun seiring dengan perkembangan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

Sumber: data pribadi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aini Loita, 2014 Pola Pewarisan Budaya Membatik Masyarakat Sumedang

UKDW BAB I PENDAHULUAN

60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018 PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (KERAJINAN) SMA/MA. Paket 04

TEKNIK PEMBUATAN IKAT CELUP DAN PEWARNAAN

misalnya : puisi, lukisan, tarian, kerajinan, dan sebagainya8. Sedangkan

79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

BAB II LANDASAN TEORI

KATALOG SOUVENIR PERNIKAHAN FIV SOUVENIR

BAB I PENDAHULUAN. permukaannya. Misalnya furniture sebagai tempat penyimpan biasanya

Ragam Hias Kain Sulam dan Terapan Lainnya

BAB I PENDAHULUAN. barang dari kulit dan alas kaki (KBLI 15) yang naik sebesar 1,67 %. Selanjutnya,

BAB I PENDAHULUAN TESA APRILIANI, 2015 APLIKASI TEKNIK SABLON DENGAN OBJEK SIMBOL NAVAJO SEBAGAI ELEMENT ESTETIK RUANGAN

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR...

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

KLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI MIKRO DAN KECIL DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan

BIDANG USAHA TERTENTU DAN DAERAH TERTENTU

BAB II. KONSEP PENCIPTAAN. kaki yang lainnya ( Dimana

Berikut ini kisi-kisi soal Ulangan Tengah Semester Gasal Tahun Pelajaran 2014/2015

Bentuk Corak Senirupa Terapan Nusantara

KRIYA TEKSTIL SMK. Budiyono dkk

X. PRAKARYA : Kerajinan

ULANGAN KENAIKAN KELAS VII Semester 2

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I. Pendahuluan. keberlangsungan kehidupan manusia tersebut. Berawal dari proses produksi serta

Studi Penggunaan Material Anyam Kulit Perkamen sebagai Material Substitusi dan Kombinasi pada Desain Furnitur Rotan

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN. Barat antara Bujur Timur, Sebelah Timur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia mengenal adanya keramik sudah sejak dahulu.

61. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENAMAS ADI BUANA Volume 02, Nomer 2, 01 Oktober 2017

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

M A K R A M E (KERAJINAN DENGAN TEKNIK SIMPUL)

BAB III KONSEP PERANCANGAN. tindak lanjut dari proses analisis, dimana proses perancangan merupakan

BAB V PENUTUP. 1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Wayang Rumput (Wayang Suket) Menurut berbagai sumber, pada mulanya Wayang Rumput (Wayang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak zaman prasejarah manusia sudah mengenal hiasan yang berfungsi

Ragam Hias Tenun Songket Nusantara

Transkripsi:

Pengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya Pengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya Secara Umum, Pengertian Seni Kriya adalah sebuah karya seni yang dibuat dengan menggunakan keterampilan tangan (hand skill) dan memperhatikan segi fungsional (kebutuhan fisik) dan keindahan (kebutuhan emosional). Karya seni kriya dikategorikan sebagai karya seni rupa terapan nusantara. Dalam perkembangannya, karya seni kriya identik dengan seni kerajinan karena terlihat dari cara pembuatan Karya Seni Kriya dengan menggunakan tangan (hand made). Seni Kriya telah ada sejak zaman Prasejarah dilihat dari benda-benda temuan sejak zaman Batu Muda (Neolitikum) yang mana manusia sudah mula tinggal menetap. Benda karya seni kriya tersebut adalah tembikar dimana tembikar terbuat dari tanah liat dan digunakan sebagai wadah. Tembikar di zaman Neolitikum menjadi sebuah hiasan sebagai lambang atua simbol kehidupan spritual. Di periode selanjutnya, seni kriya berkembang baik dalam aspek fungsi, peningkatan kualitas bahan, bentuk dan corak hiasannya. Awalnya benda tersebut berbentuk sederhana, dalam perkembangannya menjadi bentuk macam-macam dan rumit yang disertai hiasan yang membuat banyak variasi dan detailnya. Istilah Seni Kriya berasal dari bahasa Sansekerta dari kata Krya yang berarti mengerjakan. Krya terus berkembang menjadi karya, kriya dan kerja. Dalam arti khusus kriya adalah mengerjakan suatu hal untuk menghasilkan sebuah benda atau objek. Namun, semakin berkembang disebutlah seni kriya. Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia Kriya diartikan sebagai pekerjaan (kerajinan tangan). Dalam bahasa Inggris disebut Craft yang berarti energi atau kekuatan, maksudnya adalah suatu keterampilan dalam mengerjakan atau membuat sesuatu. Fungsi Seni Kriya Secara garis besar, fungsi seni kriya adalah sebagai berikut... 1. Hiasan (Dekorasi). Banyak hasil produk dari seni kriya digunakan untuk benda pajangan. Seni kriya tersebut lebih mengutamakan keindahan dari pada fungsinya sehingga seni kriya jenis ini mengalami berbagai pengembangan. Contohnya hiasan dinding, karya seni ukir, patung, cinderamata dan lain sebagainya.. 2. Benda Terapan (Siap Pakai). Seni kriya ini lebih mengutamakan fungsinya sebagai benda yang siap pakai, nyaman, namun tidak menghilangkan unsur keindahannya. Contohnya senjata, furnitur, keramik dan lain sebagainya. 3. Benda Mainan. Mungkin kita sering menjumpai seni kriya sebagai alat permainan yang biasanya dengan bentuk sederhana dan bahan yang mudah didapatkan dan dikerjakan, dengan harga yang relatif murah. Contohnya adalah boneka, kipas kertas, congklak dll. Jenis-Jenis Seni Kriya atau Macam-Macam Seni Kriya Bentuk karya seni kriya nusantara sangat beragam dan juga bahan alam yang digunakan. Dari berbagai karya tersebut ada yang masih mempertahankan keanekaragaman hiasan tradisional dan ada juga yang telah mengembangkannya karena tuntutan pasar. 1. Macam-Macam Seni Kriya Berdasarkan Bahan Yang Digunakan

a. Seni Kriya Kayu Kriya kayu merupakan suatu jenis seni kriya dalam pekerjaannya membuat benda selalu menggabungkan antara nilai fungsi sekaligus hias dengan menggunakan bahan kayu. Dalam seni kriya kayu, terdapat pekerjaan dengan tingkat dasar atau tingkat permulaan. Kayu sangat banyak dimanfaatkan dalam pembuatan berbagai benda kerajinan seperti patung, wayang golek, topeng, furnitur, dan hiasan ukir-ukiran. b. Seni Kriya Tekstil Seni kriya tekstil adalah kriya dengan bahan dasar kain. Istilah tekstil memiliki lingkup yang luas dan mencakup dengan macam aneka jenis kain yang cara pembuatannya baik dengan cara diikat, ditenun dipres dan masih banyak cara teknik pembuatan kain. Umumnya kain terbuat dari serat yang dipintar atau dipin untuk menghasilkan benang yang panjang dan selanjutnya ditenun atau dirajut agar menghasilkan kain berupa barang jadi. Jenis seni kriya tektil nusantara dikelompokkan menjadi dua macam yaitu karya batik dan karya tenun. c. Seni Kriya Keramik Seni kriya keramik adalah benda yang terbuat dari tanah liat yang dibakar. Pembuatan seni kriya keramik adalah dengan teknik slab/lempeng, putar/throwing, pilin/pinching, dan cetak tuang. Daerah-daerah penghasil seni kriya keramik adalah bandung, jepara, cirebon, banjarnegara, malang, purwerejo, jogyakarta, banjar negara, dan sulawesi selatan.

d. Seni Kriya Logam Seni kriya logam adalah seni kriya yang mengolah logam menjadi berbagai macam benda kerajinan. Tekhnik pembuatan seni kriya logam terdiri dari dua macam teknik yaitu a cire perdue/cetak lilin, dan teknik bivalve. Advertisement e. Seni Kriya Kulit Seni kriya kulit adalah karya seni yang menggunakan kulit sebagai bahan bakunya. Kulit yang umumnya digunakan dalam seni kriya kulit adalah kulit kambing, sapi, buaya, kerbau dan ular. Kulit tersebut menjalani serangkaian proses pengolahan yang panjang, dimana dimulai dari pemisahan dari daging hewan, pencucian menggunakan cairan tertentu, pembersihan, perendaman dengan menggunakan zat kimia tertentu (penyamakan), perwarnaan, perentangan kulit agar tidak mengkerut, pengeringan dan penghalusan. Setelah itu barulah dipotong-potong agar sesuai dengan ukuran dari benda yang akan dibuat. Contoh hasil dari seni kriya kulit adalah tas, sepatu, ikat pinggang, wayang kulit, dompet, pakaian (jaket), alat musik rebana, dan tempat HP. Daerah-daerah penghasil seni kriya kulit adalah yogyakarta, garut, dan bali. f. Seni Kriya Batu Seni kriya batu merupakan seni kriya dengan bahan dasar batu yang dibentuk sedemikian rupa agar terlihat indah. Batu dengan tektur keras, dan kaku ternyata dapat diolah. Contoh di daerah sukami dan sukaraja. Daerah tersebut sering ditemukan hiasan-hiasan dan dekorasi rumah dari batu. Contohnya batu akik, fosil, jesper, dan batu permata seta masih banyak lagi.

2. Macam-Macam Seni Kriya Berdasarkan Teknik Pembuatannya a. Seni Kriya Pahat atau Seni Kriya Ukir Jenis, bahan, bentuk dan teknik dalam seni pahat sangatlah beragam, mulai dari jenis patung, ukiran dan aneka kerajinan lainnya. Selain menggunakan kayu, seni pahat juga menggunakan aneka logam, batu, serta tulang dan kulit hewan sebagai bahan dasarnya. Bali merupakan salah satu daerah yang paling banyak menghasilkan seni pahat yang berupa patung, ukiran hingga berbagai macam barang kerajinan lainnya, salah sat hasil pahat dari bali adalah patung arca dengan bahan baku batu andesit. b. Seni Kriya Batik Proses pembuatan kain batik bisa dilakukan dengan berbagai macam tekhnik diantaranya adalah teknik cap, tulis dan teknik lukis. Teknik batik tulis adalah salah satu teknik membantik yang paling banyak digunakan di Indonesia. Selain di pulau jawa, batik juga terdapat di pulau Kalimantan, Sulawesi, Sumatra dan Bali. Corak kain batik dari setiap daerah juga beraneka ragam. Corak batik jawa umumnya bergaya naturalis dengan sentuhan warna yang beragam. c. Seni Kriya Tenun Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kain tenun terbesar di dunia terutama dalam hal keragaman corak hiasannya. Tenun terdiri dari dua jenis yaitu tenun songket, dan tenun ikat. Perbedaannya ada pada teknik pembuatan dan bahan yang digunakan. Tenun songket berupa benang perak, emas atau benang sutra. Daerah-daerah di Indonesia terkenal dengan penghasil tenun ikat adalah aceh, sulawesi tengah, bali, sumatra utara, toraja (sulawesi selatan), NTT, kalimantan timur, flores, dan kalimantan bvarat. Sedangkan daerah penghasil tenun songket adalah sumatra barat, aceh, riau, sumatra utara, lombok, palembang, sumatra barat, nusa tenggara dan maluku. d. Seni Kriya Anyaman Seni kriya anyaman adalah tekhnik membuat dengan mengatur bahan-bahan dasarnya dalam bentuk yang tindih- menindih, silang-menyilang, dan lipat-melipat pakat dan lungsen dengan pola tertentu. Bahan-bahan yang digunakan dalam seni kriya anyaman adalah rotan, bambu, pandan, lontar, mendong, enceng gondok, kertas, plastik, dan tali. Pusat kerajinan anyaman yaitu di bali, sulawesi, tasikmala, kalimantan dan papua. e.senikriyabordir Seni kriya bordir/sulam adalah kriya yang menempatkan hiasan dari benang yang dijaitkan pada kain yang berfungsi untuk menghias dan mempercantik tampilan kain. Aplikasi kriya bordir digunakan pada baju, tas, kerudung, taplak, dan mukena. Daerah penghasil bordir/sulan adalah di jawab barat tepatnya di tasikmalaya.

Pengertian seni kriya adalah hasil karya seni yang dihasilkan dari ketrampilan tangan manusia dengan memperhatikan aspek fungsional dan nilai estetika. Seni kriya identik dengan seni kerajinan tangan karena dalam pembuatan karya seni tidak lepas dari pengerjaan tangan (hand made). Seni kriya merupakan seni yang sudah ada sejak pra sejarah dengan ditemukannya pahatan atau ukiran pada batu, dinding gua di zaman batu. Istilah kriya diambil dari kata dasar bahasa sanskerta "krya yang berarti mengerjakan. Dari kata tersebut kemudian berkembang menjadi kata : karya, kriya, kerja. Dalam kamus bahasa Indonesia, "kriya berarti pekerjaan (kerajinan tangan). Sedangkan dalam bahasa Inggris, "kriya disebut craft yang memiliki arti: energi atau kekuatan, atau pengertian lain adalah suatu ketrampilan mengerjakan atau membuat sesuatu yang dikaitkan dengan craftsworker (pengrajin). Contoh Seni Kriya Seni kriya awalnya merupakan bentuk seni rupa murni seperti cara memahat atau mengukir. Namun dalam perkembangannya seni kriya dapat diartikan sebuah karya dari beragam macam bahan yang berasal dari alam yang dibentuk secara estetika baik itu secara individu maupun kelompok yang disesuaikan dengan kebutuhan fungsionalnya. Di Indonesia seni kriya sudah dikenal sejak dahulu dan lebih dikenal dengan sebutan seni kriya Nusantara. Beberapa contoh seni kriya yang ada: Seni kriya tekstil. Misalkan kerajinan batik, bordir, tenun. Seni kriya anyaman. Misalkan kerajinan tas, tikar, hiasan, dll. Seni kriya lukis. Misalkan lukisan kanvas. kaca, kulit, dll Seni kriya kulit. Misalkan kerajinan tas, sepatu, dompet, dll. Seni kriya ukiran. Misalkan membuat topeng kayu, ukiran mebel, dll. Seni kriya logam. Misalkan membuat keris/senjata, gamelan, dll. Seni kriya keramik. Misalkan membuat genteng, guci, gerabah, dll Seorang seniman kriya (pengrajin) bukan hanya mengikuti tradisi yang telah ada, namun juga dengan ketrampilannya harus mampu membuat (mengubah) benda sekitarnya menjadi sesuatu yang dibutuhkan baik itu untuk keperluan sendiri maupun kebutuhan pasar.