KEKAR (JOINT) Sumber : Ansyari, Isya Foto 1 Struktur Kekar

dokumen-dokumen yang mirip
RESUME KEKAR. A. Definisi Kekar

KEKAR (JOINT) STRUKTUR REKAHAN PADA BATUAN PALING UMUM, PALING BANYAK DIPELAJARI TIDAK ATAU SEDIKIT MENGALAMI PERGESERAN PALING SULIT UNTUK DIANALISA

Struktur geologi terutama mempelajari struktur-struktur sekunder yang meliputi kekar (joint), sesar (fault) dan lipatan (fold).

A. PROSES PEMBENTUKAN KEKAR, SESAR, DAN LIPATAN

Identifikasi Struktur. Arie Noor Rakhman, S.T., M.T.

Untuk mengetahui klasifikasi sesar, maka kita harus mengenal unsur-unsur struktur (Gambar 2.1) sebagai berikut :

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

GEOLOGI STRUKTUR ANALISIS KEKAR

BAB VI KARAKTERISTIK REKAHAN PADA BATUGAMPING

BAB V KARAKTERISASI REKAHAN PADA FASIES BATUGAMPING

DISKRIPSI GEOLOGI STRUKTUR SESAR DAN LIPATAN

DISKRIPSI GEOLOGI STRUKTUR SESAR DAN LIPATAN

GEOLOGI STRUKTUR. PENDAHULUAN Gaya/ tegasan Hasil tegasan Peta geologi. By : Asri Oktaviani

BAB V KARAKTERISTIK REKAHAN PADA BATUGAMPING

3.2.3 Satuan Batulempung. A. Penyebaran dan Ketebalan

SESAR MENDATAR (STRIKE SLIP) DAN SESAR MENURUN (NORMAL FAULT)

PAPER GEOLOGI TEKNIK

GEOLOGI STRUKTUR PRINSIP GAYA & DEFORMASI

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

BAB VI KARAKTERISASI REKAHAN PADA FASIES BATUGAMPING

BAB IV ANALISIS KINEMATIK

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

HUBUNGAN PEMBENTUKAN STRUKTUR BATUAN TERHADAP KEKAR, SESAR, DAN LIPATAN

GAYA PEMBENTUK GEOLOGI STRUKTUR

Analisa Struktur Geologi

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB IV ANALISIS KINEMATIK

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

BAB IV STRUKTUR GEOLOGI

berukuran antara 0,05-0,2 mm, tekstur granoblastik dan lepidoblastik, dengan struktur slaty oleh kuarsa dan biotit.

IV.2 Pola Kelurusan Daerah Penelitian

LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIKA JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

KONTROL STRUKTUR JALUR MINERALISASI EMAS PADA URAT-URAT KUARSA DI BAWAH TANAH LEVEL 600 M 500 M DI PERTAMBANGAN EMAS PONGKOR, JAWA BARAT

Strain, Stress, dan Diagram Mohr

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

Foto 3.30 Bidang Sesar Malekko 3 di Salu Malekko.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dzikri Wahdan Hakiki, 2015

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

STRIKE-SLIP FAULTS. Pemodelan Moody dan Hill (1956)

5.1 PETA TOPOGRAFI. 5.2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA

5.1 Peta Topografi. 5.2 Garis kontur & karakteristiknya

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP MUNCULNYA REMBESAN MINYAK DAN GAS DI DAERAH BOTO, KECAMATAN BANCAK, KABUPATEN SEMARANG, PROVINSI JAWA TENGAH

Scan Line dan RQD. 1. Pengertian Scan Line

Foto III.14 Terobosan andesit memotong satuan batuan piroklastik (foto diambil di Sungai Ringinputih menghadap ke baratdaya)

Geologi dan Studi Fasies Karbonat Gunung Sekerat, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Gambar 1.2 Anatomi lipatan (Mc Clay, 1987)

BENTANG ALAM STRUKTURAL

ANALISA BENTANG ALAM

ACARA IV POLA PENGALIRAN

BAB IV STRUKTUR GEOLOGI

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau menurunnya kekuatan geser suatu massa tanah. Dengan kata lain, kekuatan

ANALISIS KEKAR PADA BATUAN SEDIMEN KLASTIKA FORMASI CINAMBO DI SUNGAI CINAMBO SUMEDANG JAWA BARAT

Gambar 4.1 Kompas Geologi Brunton 5008

Umur dan Lingkungan Pengendapan Hubungan dan Kesetaraan Stratigrafi

BAB 2 METODOLOGI DAN KAJIAN PUSTAKA...

ANALISIS KINEMATIKA KESTABILAN LERENG BATUPASIR FORMASI BUTAK

Gambar 3.14 Peta pola kelurusan lembah dan bukit di daerah penelitian

Bab III Pengolahan Data

Menentukan Jurus dan Kemiringan Batuan serta Struktur Patahan di Sepanjang Sungai Cinambo, Jawa Barat. Abstrak

MODUL 1 DASAR-DASAR GEOLOGI STRUKTUR Program Pendidikan Profesi Guru (PPG)

Foto 3.24 Sayatan tipis granodiorit (HP_03). Satuan ini mempunyai ciri-ciri umum holokristalin, subhedral-anhedral, tersusun atas mineral utama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV INTERPRETASI SEISMIK

BAB I PENDAHULUAN. besar yang dibangun di atas suatu tempat yang luasnya terbatas dengan tujuan

GEOLOGI DAN KARAKTERISTIK REKAHAN PADA BATUGAMPING DI DAERAH NGLIPAR, KABUPATEN GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

FRACTURES FRACTURES AND JOINTS

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

KARAKTERISTIK CLEAT BATUBARA TERHADAP INTENSITAS STRUKTUR PADA DESA MERAPI TIMUR, KABUPATEN LAHAT DI FORMASI MUARA ENIM, CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

BAB V KARAKTERISASI REKAHAN DI FASIES BATUGAMPING

GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Strike dan Dip Lapisan Batuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Zona Perbukitan Rembang merupakan daerah yang sudah dikenal

BAB III METODE PENELITIAN. geologi, seperti data kekar dan cermin sesar, untuk melukiskan karakteristik

ANALISA STRUKTUR GEOLOGI DESA BHUANA JAYA BAGIAN TIMUR, KECAMATAN TENGGARONG SEBRANG, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTN TIMUR

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT FRAGMENTASI

PENDALAMAN MATERI GEOLOGI STRUKTUR MODUL 4 PENGUKURAN GEOLOGI STRUKTUR. Drs. Budi Kudwadi, MT. Mardiani, S.Pd., M.Eng

Foto IV-10 Gejala Sesar Anjak Cinambo 3 pada lokasi CS 40.

BAB IV MODEL GEOLOGI DAN DISTRIBUSI REKAHAN

BAB. I Kompas Geologi

Bab III Gas Metana Batubara

BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

ANALISIS KEKAR DAN VEIN PERMUKAAN DALAM SESAR PEMBENTUK MINERALISASI HIDROTERMAL DAERAH WONOGIRI, JAWA TENGAH

Foto 4.10 Blok bagian kanan bergerak relatif ke kanan dari blok bagian kiri (lokasi pengamatan STG 10)

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

DAFTAR ISI COVER HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1. I.1.

Transkripsi:

KEKAR (JOINT) A. Definisi Kekar Kekar adalah salah satu struktur geologi yang berupa rekahan pada batuan yang tidak terlalu mengalami pergeseran pada bidang rekahannya. Kekar merupakan gejala yang umum terdapat pada batuan. Penyebab terjadinya struktur kekar dapat sebabkan oleh gejala tektonik yaitu deformasi pada batuan akibat adanya gaya yang mempengaruhi batuan tersebut maupun gejala non tektonik. Akan tetapi dalam cakupan struktur geologi kekar tersebut terbentuk karena proses tektonik. Foto 1 Struktur Kekar Kekar merupakan struktur geologi yang sulit untuk diamati, dikarenakan kekar dapat terbentuk pada setiap kejadian geologi, misalnya sebelum terjadinya suatu lipatan atau terbentuk bersamaan dengan gejala sesar atau setelah kajadian semua gejala struktur tersebut. Selain itu kesulitan dalam pengamatan kekar adalah relative kecilnya pergeseran dari kekar, sehingga tidak dapat ditentukan kelompok mana yang terbentuk sebelum atau sesudah. B. Jenis-jenis Kekar Menurut arah datangnya gaya atau genesanya kekar dikelompok menjadi dua jenis yaitu kekar gerus dan kekar tarik, selain itu menurut bentuknya kekar dibagi menjadi kekar sistmatik dan nonsitematik.

1. Kekar Menurut Genesanya a) Shear Joint ( Kekar Gerus ) Shear Joint adalah rekahan yang bidang-bidang rekahannya terbentuk karena adanya kecenderungan untuk saling bergeser ( shearing ) akibat adanya tegasan tekanan (compressive stress) pada kekar gerus ini kekar akan motong fragmen dari batuan atau menggerus batuan sehingga rekahan yang dihasilkan akan hasil karena adanya proses penggerusan. b) Tention Joint Foto 2 Kekar Gerus Tention Joint atau kekar tarik dapat dibedakan menjadi Extension Joint (kekar tarik) dan Release Joint. Extension Joint adalah rekahan yang bidangbidang rekahannya terbentuk karena adanya yangsaling menarik atau merengang sehingga antara dua bagiannya akan menghasilkan ruang kosong sedangkan Release Joint adalah kekar yang terbentuk akibat hilangnya / pengurangan tekanan. Foto 3 Kekar Tarik

2. Kekar Menurut Bentuknya a) Kekar Sistematik Kekar sistematik adalah kekar yang memiliki bentuk yang berpasangan dan arahnya sejajar satu dengan yang lainnya. b) Kekar Nonsistematik Foto 4 Kekar Sistematik Kekar Nonsistematik adalah kekar yang tidak beraturan yang dapat melengkung, saling memotong antar kekarnya. C. Analisa Kekar Untuk dapat mengetahui janis dan arah umum kekar dan menentukan arah gaya yang membentuk kekar maka dilakukan analisa. Analisa kekar ini dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode statistik seperti berikut. 1. Diagram Kipas Analisa kekar dengan diagram kipas digunakan untuk menganalisa kekarkekar yang memilikii kemiringan relative tegak, sehingga yang dilakukan pengukuran hanya pada jurus atau arahnya saja. Sumber : Azhary, Rahim. 2013. Gambar 1 Diagram Kipas

2. Diagram Roset Pada prinsipnya cara pembuatan diagram roset sama dengan diagram kipas, perbedaaannya terletak pada bentuknya, diagram kipas berbentuk setengah lingkaran dengan arah NE dan NW sedangkan diagram roset merupakan lingkaran penuh dengan arah NE dan NW serta SE dan SW. Sumber : Azhary, Rahim. 2013. Gambar 2 Diagram Roset 3. Histogram ( Diagram Batang ) Histogram dipakai untuk penyajian hasil pengukuran arah (bearing) atau jurus (strike) dari suatu unsur struktur. Dalam pembuatan histogram absis adalah jurus atau arah umum struktur yang telah dikelompokkan menurut interval tertentu. Sedangkan jumlah pengukuran tiap interval atau prosentase masingmasing interval sebagai ordinat. Pengelompokkan bias pada arah NE dan NW atau pada arah SE dan SW. 4. Diagram kontur Pembuatan Diagram Kontur didalam anlisa struktur geologi dimaksudkan untuk mendapatkan harga kerapat (densitas) maksimum data-data hasil pengukuran sehingga dapat diketahui orientasi atau kedudukan umum dari struktur analisa.. D. Peranan Kekar Selain untuk dianalisa jenis, arah umum dan gaya yang menyebabkan kekar tersebut, kekar juga memiliki peranan lain yaitu sebagai berikut.

1. Dalam pertambangan kekar dapat menjadi hal kurang baik seperti dalam penyanggan terowongan atau pada jenjang kehadiran kekar menjadi masalah karena kekar akan menjadi bidang lemah yang dapat menyebabkan terjadinya bencana. 2. Dalam eksplorasi kekar dapat menjadi hal yang penting seperti untuk mengetahui arah datangnya gaya pada suatu struktur geologi, selain itu kekar juga merupakan trap untuk zona mineralisasi sehingga kekar menjadi bagian penting dalam kegaitan ini. 3. Dalam teknik sipil kehadiran kekar akan mempengaruhi terhadap daya dukung batuan dasar. 4. Kekar juga dapat bermanfaat dalam sirkulasi air tanah yaitu sebagai aquivier juga penting dalam permaebilitas. 5. Menjadi jebakan untuk cairan hydrothermal fluida yang akan mendapankan mineral.

KESIMPULAN Kekar adalah struktur geologi yang merupakan rekahan pada suatu massa batuan yang relativ belum mengalami pergeseran yang dapat disebabkan karena proses deformasi pada batuan yang diakibatkan adanya gaya yang bekerja pada masa batuan tersebut. Kekar merupakan struktur yang susah untuk diamati karena keterbentukannya dapat terjadi sebelum, selama atau sesudah deformasi berlangsung akan tetapi dari data kekar ini dapat diketahui arah kekarnya secara umum sehingga dapat ditentukan arah gaya yang berkerja yang menghasilkan kekar tersebut. Kekar diagi menjadi beberapa jenis diantaranya berdasarkan genesa dan bentuk dari kekar tersebut. Berdasarkan genesanya kekar dibagi menjadi kekar gerus yaitu kekar yang menggerus fragmen batuannya sehingga menghasilkan rekahan yang relarif halus dan ada juga tention joint yang dibagi menjadi dua yaitu kekar tarik yang diakibatkan gaya yang memiliki kecenderungan menarik dan realese joint yaitu kekar akibar adanya pelepasan dari tekanan. Untuk menganalisa jenis, arah umum kekar dan arah datangnya gaya yang menyebabkan kekar ada beberapa cara yang dapat dilakukan diantaranya adalah dapat dengan menggunakan diagram kipas, diagram roset, diagram batang dan diagram kontur. Kekar juga memiliki beberapa manfaat dan kerugian bergantung dimana kekar ini berada seperti dalam pertambangan kehadiran kekar dapat merugikan karena kekar merupakan bidang lemah dari suatu masa batuan sehingga dapat mudah hancur, akan tetapi dalam kegaiatan eksplorasi kekar menjadi hal yang penting karena kekar dapat menjadi zona mineralisasi.

DAFTAR PUSTAKA 1. Anonim. 2015. Kekar. scribd.com. Diakses Tanggal 14 Maret 2017 Pukul 22.30 WIB. (Referensi Internet). 2. Ansyari, Isya. 2013. Jenis-jenis Struktur Geologi. learnmine.blogspot.co.id. Diakses Tanggal 14 Maret 2017 Pukul 21.00 WIB. (Referensi Internet). 3. Azhary, Rahim. 2013. Kekar, Joint, Fracture, Rekahan. tambangunp.blogspot.co.id. Diakses Tanggal 14 Maret 2017 Pukul 21.30 WIB. (Referensi Internet).