POKOK-POKOK MATERI RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEMBANGUNAN PERUMAHAN NASIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2015 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEMBANGUNAN PERUMAHAN NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2015 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEMBANGUNAN PERUMAHAN NASIONAL

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

2017, No Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang

melalui Penambahan Kepemilikan Modal Saham Pemerintah Kota Depok pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa

PP 9/2001, PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN GAS NEGARA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

-1- BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

2017, No Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia T

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 3 TAHUN 2013 T E N T A N G

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2013 NOMOR 5

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI SAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2008 NOMOR 1

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN PADA BADAN USAHA MILIK DAERAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. KEUANGAN. BUMN. Perusahaan Umum (PERUM). Perusahaan Umum (PERUM) Pembangunan Perumahan Nasional.

P E R A T U R A N D A E R A H

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

2016, No Anggaran 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (L

WALIKOTA PEMATANGSIANTAR PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR 9.A TAHUN 2016 TENTANG

LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1982 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN BANTUAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR TAHUN 1982/1983

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEMBANGUNAN PERUMAHAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 2 - Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

2011, No.70 2 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5167); 3. Keputusan Presiden Nomor 56/P Tahun 2010; 4. Peraturan Menteri Ke

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 024 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BOYOLALI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEMBANGUNAN PERUMAHAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUASIN

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 1 Tahun : 2015

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 4 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 4 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

2014, No Pajak Tahun Anggaran 2011 dan Tahun Anggaran 2012; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antar

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 38 TAHUN 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEMBANGUNAN PERUMAHAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.07/2011 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN ALOKASI DANA PENYESUAIAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAIRI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA PT. BANK SUMUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

Walikota Tasikmalaya

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG BANTUAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR TAHUN 1983/1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG TIM PENERTIBAN BARANG MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN

WALI KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA PERUSAHAAN DAERAH PASAR

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1981 TENTANG BANTUAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR TAHUN 1981/1982 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEMBANGUNAN PERUMAHAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2010 NOMOR 14 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2000 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 8 Tahun : 2015

2016, No provinsi/kabupaten/kota ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 13 Tahun : 2013

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA PERUSAHAAN DAERAH PASAR

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 04 TAHUN 2014 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

Transkripsi:

Lampiran Nota Dinas Nomor : Nomor : Tanggal : POKOK-POKOK MATERI RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEMBANGUNAN PERUMAHAN NASIONAL 1. Tempat Kedudukan : a. Perusahaan berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta. b. Perusahaan dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di dalam maupun di luar wilayah Negara Republik Indonesia. 2. Maksud dan Tujuan: Maksud dan tujuan Perusahaan adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya terutama di bidang Perumahan dan Permukiman, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perusahaan untuk menghasilkan barang dan/atau menyediakan pelayanan jasa bagi kemanfaatan umum berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat. 3. Kegiatan usaha utama: a. Perusahaan melakukan kegiatan usaha utama sebagai berikut : 1) Bank tanah (land bank) yang kegiatannya sebagai berikut : i. menyediakan tanah skala besar termasuk tetapi tidak terbatas dengan cara membeli/ganti rugi dan/atau kerjasama. ii. pengelolaan tanah yang dikuasai dengan kewenangan perencanaan, peruntukkan dan penggunaan tanah termasuk membangun sarana dan prasarananya. iii. penyerahan bagian-bagian tanah tersebut berikut rumah/bangunan dan/atau pemindahtanganan (menjual) tanah yang sudah dimatangkan berikut sarana dan prasarana yang diperlukan untuk membangun rumah/bangunan. 2) Pengembang Perumahan dan Permukiman, yang kegiatannya sebagai berikut : i. pengadaan tanah, dan pemanfaatan lahan Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah/BUMN/BUMD untuk pembangunan Perumahan dan Permukiman. ii. menyelenggarakan pembangunan Perumahan dan Permukiman untuk memenuhi kebutuhan perumahan dan permukiman beserta sarana/prasarana/ utilitas bagi masyarakat. iii. mengelola Perumahan dan Permukiman beserta sarana/prasarana/utilitas (estate management). 3. Membangun /2

-2-3) Membangun Rumah Susun. 4) Mengelola Rumah Susun Umum Sewa. 5) Melakukan Penataan Perumahan, Permukiman dan Rumah Susun pada lokasi yang dikuasai oleh Perusahaan. 6) Melakukan pengembangan kota dan pembangunan kota baru. 7) Melakukan Penataan Permukiman kumuh/padat hunian. 8) Pelayanan jasa konsultasi dan advokasi di bidang Perumahan dan Permukiman. b. Selain kegiatan usaha sebagaimana dimaksud huruf a, Perusahaan menyelenggarakan usaha optimalisasi potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk perkantoran, pusat perniagaan, perhotelan dan resort, fasilitas olah raga dan rekreasi, rumah sakit, jasa penyewaan dan pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki Perusahaan. 4. Penugasan Kepada Perusahaan : a. Pemerintah memberikan penugasan langsung kepada Perusahaan untuk melaksanakan program Pemerintah di bidang pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman serta pengelolaannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. b. Penugasan sebagaimana dimaksud huruf a, meliputi : 1) Menyediakan, mengelola lahan skala besar/bank tanah (land bank) beserta sarana dan prasarananya. 2) Pelaksana program Pemerintah dalam membangun Rumah Umum dan Rumah Susun Umum, Rumah Khusus dan Rumah Susun Khusus, termasuk dalam rangka pengembangan kota atau pembangunan kota baru. 3) Pelaksana pengelolaan Rumah Susun Umum Sewa dan Rumah Susun Khusus (estate management). 5. Penugasan Khusus : a. Pemerintah dapat memberikan penugasan khusus kepada Perusahaan dalam rangka pelaksanaan sebagian tugas Pemerintah untuk menyelenggarakan fungsi kemanfaatan umum di bidang perumahan dan kawasan permukiman, termasuk melakukan perencanaan dan pengembangan kawasan siap bangun dan lingkungan siap bangun, serta pemugaran, peremajaan atau pemukiman kembali. b. Penugasan khusus oleh Pemerintah dapat diberikan oleh Menteri, Menteri Teknis dan Menteri Lainnya setelah berkoordinasi dengan Menteri Teknis yang memberikan penugasan. c. Perusahaan dapat menerima penugasan dari Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan sebagian tugas Pemerintah Daerah untuk menyelenggarakan fungsi kemanfaatan umum di bidang perumahan dan kawasan permukiman. d. Penugasan /3

-3- d. Penugasan Pemerintah atau Pemerintah Daerah tersebut, dilaksanakan oleh Perusahaan berdasarkan penunjukan langsung dari Kementerian/Lembaga atau Pemerintah Daerah, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. e. Rencana penugasan khusus dari Pemerintah dikaji bersama antara Perusahaan, Menteri, Menteri Keuangan, Menteri Teknis atau Menteri Lain yang memberikan penugasan tersebut, yang dikoordinasikan oleh Menteri Teknis yang memberikan penugasan, dalam hal penugasan diberikan oleh Pemerintah. f. Rencana penugasan khusus dari Pemerintah Daerah dikaji bersama antara Perusahaan, Menteri dan Pemerintah Daerah, yang memberikan penugasan tersebut, yang dikoordinasikan oleh Pemerintah Daerah yang memberikan Penugasan. g. Apabila penugasan menurut kajian secara finansial tidak layak, Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah harus memberikan kompensasi atas semua biaya yang telah dikeluarkan termasuk margin yang diharapkan sepanjang dalam tingkat kewajaran sesuai dengan penugasan yang diberikan. h. Kajian finansial dapat melibatkan Instasi/Lembaga atau pihak lain yang berwenang untuk melakukan penilaian. i. Dalam melaksanakan penugasan khusus Perusahaan harus secara tegas melakukan pemisahan pembukuan. j. Pemerintah dapat memberikan penugasan khusus kepada Perusahaan untuk : 1) melakukan rehabilitasi di bidang Perumahan dan Permukiman di wilayah yang terkena bencana. 2) melakukan pembangunan Perumahan dan Permukiman untuk masyarakat tertentu yang secara ekonomis tidak mampu untuk menyediakannya. 3) melakukan pembukaan kawasan baru sesuai program pengembangan yang telah ditentukan oleh Pemerintah. 4) melakukan Penataan Permukiman kumuh/padat hunian. 6. Sumber Pembiayaan : a. Program Pemerintah yang ditugaskan kepada Perusahaan, dibiayai dari APBN baik melalui pembiayaan pembangunan dan/atau menggunakan pola pembiayaan subsidi, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. b. Program Pemerintah Daerah yang ditugaskan kepada Perusahaan, dibiayai dari APBD baik melalui pembiayaan pembangunan dan/atau menggunakan pola pembiayaan subsidi, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. c. Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah dapat pula memberikan fasilitas kepada Perusahaan dalam rangka pelaksanaan program Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah. 7. Modal /4

-4-7. Modal : a. Modal Perusahaan merupakan kekayaan Negara yang dipisahkan dari Angaran Pendapatan dan Belanja Negara dan tidak terbagi atas saham. b. Besarnya modal Perusahaan adalah sebesar Rp474.969.390.888,00 (empat ratus tujuh puluh empat miliar sembilan ratus enam puluh sembilan juta tiga ratus sembilan puluh ribu delapan ratus delapan puluh delapan rupiah) yang terdiri dari : 1) sejumlah Rp. 430.673.246.588,00 (empat ratus tiga puluh miliar enam ratus tujuh puluh tiga juta dua ratus empat puluh enam ribu lima ratus delapan puluh delapan rupiah sebagaimana tercantum dalam PP Nomor 15 Tahun 2004; 2) sejumlah Rp. 39.227.709.700,00 (tiga puluh sembilan miliar dua ratus dua puluh tujuh juta tujuh ratus sembilan ribu tujuh ratus rupiah, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2009; 3) sejumlah Rp. 5.068.434.600,00 (lima miliar enam puluh delapan juta empat ratus tiga puluh empat ribu enam ratus rupiah) berasal dari Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS), berdasarkan Berita Acara Rekonsiliasi Data BPYBDS pada Perum Perumnas Nomor : BA-11/KN.3/REKON.BPYBDS/2011 tanggal 10 Februari 2011. 8. Selanjutnya RPP memuat Anggaran Dasar Perum Perumnas yang mengatur mekanisme kerja dan hubungan kerja antar organ Perum Perumnas (Direksi, Dewan Pengawas, Menteri Sebagai Pemilik Modal). No. Jabatan 1. Sekretaris Kementerian BUMN Paraf MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA 2. Deputi Bidang Usaha Infrastruktur dan Logistik 3. Kepala Biro Hukum DAHLAN ISKAN 4. Asdep Bidang Usaha Infrastruktur dan Logistik III