KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

dokumen-dokumen yang mirip
UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : DED GEDUNG DINPERINDAGKOP PADA

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD PADA

KERANGKA ACUAN KERJA PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SPAM KABUPATEN TELUK WONDAMA

BUPATI MADIUN S A L SALINANN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TERM OF REFERENCES (TOR)

PETUNJUK PELAKSANAAN DEKONSENTRASI LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2010

KERANGKA ACUAN KERJA

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Negara Republik Indon

Lembar Data Pengadaan (LDP)

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 19 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0076

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA. PENYUSUNAN RKA SKPD

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 03/PMK.07/2007 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAIRI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA PT. BANK SUMUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

d. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 3 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Investasi Pemerintah Daerah,

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN KEUANGAN RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017

BUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMASNOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 92 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG

NO NARASI TOLOK UKUR TARGET KINERJA

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

Paket Pengadaan Barang Paket Pengadaan Peralatan Pendukung Pengembangan ICT Bawaslu Tahun 2014

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PERENCANAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA SURAT PERJANJIAN Paket Pekerjaan Konstruksi

BUPATI MALUKU TENGGARA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BUPATI SUMEDANG PROPINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 51 Tahun : 2014

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG

2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PASURUAN

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG

SURAT PERINTAH KERJA ( SPK ) ( SPK Harga Satuan )

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN TEKNIS KEPADA INSTANSI LAIN WALIKOTA SURABAYA,

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI NGANJUK NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KEPADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKABUMI

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN BUPATI SINJAI NOMOR... TAHUN... TENTANG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016

SALINAN. d. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 3 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2012 tentang Pedoman

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG HONORARIUM GURU BANTU DI KOTA SURABAYA TAHUN ANGGARAN 2009 WALIKOTA SURABAYA,

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN

Rencana Kinerja Bagian Pembangunan Tahun 2015 RENCANA KINERJA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

145/PMK.07/2009 ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL PAJAK TAHUN ANGGARAN 2006, 2007, DAN 2008 YANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 14 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

PEKERJAAN TAMBAH/KURANG DALAM KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI (Abu Sopian BDK Palembang)

KUALIFIKASI TENAGA AHLI. ( untuk program BSPS 2017 )

Penghapusan Hutang PDAM Kabupaten Polewali Mandar Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 1 TAHUN 2013

V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Perubahan,PeraturanBupati, pengelolaan,keuangan desa.

PEMBERIAN SUBSIDI DARI PEMERINTAH DAERAH KEPADA BADAN USAHA MILIK DAERAH PENYELENGGARA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

KERANGKA ACUAN KERJA (TERMS OF REFERENCE) KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAYANAN INTERNAL (OVERHEAD)

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBA DINAS PU DAN PENATAAN RUANG BIDANG BINA MARGA Jl. Weekarou No. - Telp , Waikabubakk - Sumba Barat

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2007

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DALAM RANGKA SINERGITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG

Transkripsi:

1 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : PENYUSUNAN PROFIL PEMBANGUNAN AIR MINUM DI JAWA TIMUR I. URAIAN PENDAHULUAN 1. Latar Belakang a. Dasar Hukum Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara antara lain mengamanatkan penyusunan anggaran dengan menggunakan pendekatan perspektif kerangka pengeluaran jangka menengah, penerapan anggaran secara terpadu dan penerapan anggaran berbasis kinerja Dalam rangka pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang diikuti dengan perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah timbul hak dan kewajiban daerah sehingga perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan daerah. Pengelolaan keuangan daerah sebagaimana dimaksud merupakan subsistem dari system pengelolaan keuangan negara dan merupakan elemen pokok dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Untuk menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah oleh Pemerintah Provinsi maka setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) wajib menyusun Rencana Kerja Anggaran SKPD (RKA-SKPD), yang merupakan kompilasi dari Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (RKA- SKPKD) yang disusun oleh SKPKD. RKA-SKPKD secara teknis berupa program kegiatan yang memuat uraian sasaran yang hendak dicapai dan dilengkapi dengan data dukung berupa Kerangka Acuan Kerja (Terms of Reference - TOR), perhitungan pembiayaan, justifikasi, dan dokumentasi yang memadai. Maksud dari penyusunan Kerangka Acuan Kerja ini adalah sebagai penjelasan/keterangan atas program kerja untuk memperoleh alokasi anggaran dalam DIPA. Sistem penyediaan air minum (SPAM) sebagai salah satu pemanfaatan sumber daya air perlu dilaksanakan oleh Pemerintah dan/ atau Pemerintah Daerah seperti yang diamanatkan dalam pasal 40 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Selanjutnya, Untuk menjamin ketersediaan air di Jawa Timur perlu ditetapkan kebijakan pengelolaan sumber daya air yang komprehensif dan terintegrasi. Hal ini sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No. 5 tahun 2011 mengenai Pengelolaan Sumber Daya Air. b. Gambaran Umum Air minum merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi kualitas dan keberlanjutan kehidupan manusia. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum SPAM yang merupakan tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah diselenggarakan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan menjamin kebutuhan pokok air minum masyarakat yang memenuhi syarat kualitas, syarat kuantitas, dan syarat kontinuitas. Pada hakekatnya, alam telah menyediakan air minum yang dibutuhkan, namun demikian desakan pertumbuhan penduduk yang tidak merata serta aktivitasnya telah menimbulkan berbagai dampak perubahan tatanan dan keseimbangan lingkungan.

Air yang ada terganggu jumlah dan kualitasnya sehingga tidak lagi layak dikonsumsi secara langsung. Diperlukan prasarana dan sarana air minum untuk merekayasa agar air yang disediakan alam dapat aman dan sehat dikonsumsi. Penyelenggaraan SPAM dilakukan secara terpadu, Keterpaduan tersebut dimulai dari penyusunan kebijakan dan strategi serta tahapan-tahapan penyelenggaraan yang meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian/ pengelolaan, pemeliharaan dan rehabilitasi serta pemantauan dan evaluasi. Penyelenggaraan pengembangan SPAM melibatkan berbagai unsur yaitu BUMN, BUMD, koperasi, badan usaha, dan masyarakat. Agar diperoleh suatu penanganan sistem yang memberikan pelayanan optimal, diperlukan penyelenggaraan secara terpadu dan bersinergi antarsektor, antardaerah, serta masyarakat, termasuk dunia usaha. Dalam konteks Jawa Timur, berdasarkan RPJP Tahun 2005-20025, yang kemudian di jabarkan dalam RPJM dan RKP tahunan, Pemerintah provinsi jawa timur telah melakukan berbagai macam program pembangunan bidang penyediaan air minum, output pelaksanaan program pembangunan tersebut telah dapat dinikmati oleh masyarakat Jawa Timur. namun demikian, Dalam rangka monitoring, evaluasi dan keberlanjutan program pembangunan air minum di jawa timur, perlu adanya Penyusunan Profil Pembangunan Air Minum Di Jawa Timur. 2. Maksud dan Tujuan Kegiatan a. Maksud Maksud dari Kegiatan Penyusunan Profil Pembangunan Air Minum Di Jawa Timur ini adalah sebagai acuan dalam pengembangan dan pengelolaan air minum di Jawa Timur. b. Tujuan Tujuan dari Kegiatan Penyusunan Profil Pembangunan Air Minum Di Jawa Timur adalah sebagai berikut : 1. Mendapatkan gambaran umum sistem penyediaan dan pengelolaan air minum di Jawa Timur. 2. Mendapatkan kondisi sistem sarana dan prasarana penyediaan dan pengelolaan air minum di Jawa Timur 3. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam pembanguanan air minum di Jawa timur 3. Sasaran Kegiatan Sasaran kegiatan yang ingin dicapai adalah tersusunnya Dokumen Profil Pembangunan Air Minum Di Jawa Timur sebagai instrumen dan sarana pendukung dalam upaya keberlanjutan pembangunan air minum. 4. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan Penyusunan Profil Pembangunan Air Minum Di Jawa Timur ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. 5. Biaya Pelaksanaan Kegiatan Perkiraan Rencana Anggaran Biaya (RAB) pelaksanaan kegiatan adalah sebesar Rp. 231.597.300 (dua ratus tiga puluh satu juta lima ratus sembilan puluh tujuh ribu tiga ratus rupiah), yang pembayarannya dibebankan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Prasarana Wilayah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2012, Kode Rekening (1.06 0100 32 231 5 2 2 16 002). 2

3 6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Nama Jabatan Alamat : Ir. BUDI JUNIARTO, MMT. : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Bidang Prasarana Wilayah Bappeda Provinsi Jawa Timur. : Jl. Pahlawan 102 108 Surabaya II. DATA PENUNJANG 1. Data Dasar Data dasar dalam Penyusunan Profil Pembangunan Air Minum Di Jawa Timur yaitu: 1. Jawa Timur Dalam Angka Tahun 2011 2. Data statistik air minum di Jawa Timur 2. Studi-Studi Terdahulu Kajian terdahulu yang dianggap relevan 3. Referensi Hukum Referensi hukum dalam Penyusunan Profil Pembangunan Air Minum Di Jawa Timur yaitu: 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Jawa Timur. 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air. 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah. 7. Permen PU Nomor: 20/PRT/M/2006 Tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum 8. Perda Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Air. III. RUANG LINGKUP 1. Lingkup Kegiatan Lingkup Kegiatan Penyusunan Profil Pembangunan Air Minum Di Jawa Timur yaitu : a. Mengumpulkan data gambaran umum sistem penyediaan dan pengelolaan air minum di Jawa Timur. b. Mengumpulkan data sarana kondisi sistem sarana dan prasarana penyediaan dan pengelolaan air minum di Jawa Timur c. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam pembanguanan air minum di Jawa timur

4 2. Keluaran Keluaran dalam Penyusunan Profil Pembangunan Air Minum Di Jawa Timur yaitu dokumen Profil Pembangunan Air Minum Di Jawa Timur. 3. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan Jangka waktu pelaksanaan yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan Penyusunan Profil Pembangunan Air Minum di Jawa Timur adalah selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender terhitung sejak ditandatanganinya Surat Perjanjian (Kontrak) kegiatan Swakelola oleh Intasnsi Pemerintah lain Pelaksana Swakelola. 4. Kebutuhan Tenaga Ahli Tenaga Ahli: 1) Ahli Teknik Sipil, Sarjana Teknik Sipil-(S2), berpengalaman minimal 5 tahun dibidangnya. 2) Ahli Penyehatan Lingkungan, Sarjana Teknik Penyehatan Lingkungan-(S2), berpengalaman minimal 5 tahun dibidangnya. 3) Ahli Pengairan, Sarjana Teknik Keairan-(S2), berpengalaman minimal 5 tahun dibidangnya. 4) Ahli Ekonomi, Sarjana Ekonomi-(S2), berpengalaman minimal 5 tahun dibidangnya. IV. LAPORAN Laporan yang harus diserahkan oleh pelaksana kegiatan, adalah meliputi: a. LAPORAN BULANAN, berisikan: 1) Kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan penggunaan keuangan; 2) Kemajuan realisasi fisik dan keuangan; 3) Penggunaan bahan, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dan/atau tenaga ahli perseorangan (bila ada). Penyerahan Laporan Bulanan: 1) Laporan Bulan ke-1 (Pertama), diserahkan 30 (tiga puluh) hari kalender setelah 2) Laporan Bulan ke-2 (Kedua), diserahkan 60 (enam puluh) hari kalender setelah 3) Laporan Bulan ke-3 (Ketiga), diserahkan 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah 4) Laporan Bulan ke-4 (Keempat), diserahkan paling lambat 120 (seratus dua puluh) hari kalender setelah ditanda tanganinya Perjanjian Kerjasama (Kontrak) atau paling lambat akhir minggu pertama bulan berikutnya, sebanyak 5 (lima ) buku laporan. b. LAPORAN PENDAHULUAN, berisikan: Metoda atau cara pelaksanaan kegiatan serta jadwal rinci untuk melaksanakan setiap kegiatan, serta personil yang akan terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini, diserahkan

paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender setelah ditanda tanganinya Perjanjian (Kontrak), sebanyak 5 (lima) buku laporan. c. LAPORAN DRAFT AKHIR, berisikan: Hasil kunjungan lapangan, kriteria analisa yang digunakan, konsep awal perumusan dan penyempurnaan dari hasil pembahasan Laporan Pendahuluan, diserahkan paling lambat 100 (seratus) hari kalender setelah ditanda tanganinya Perjanjian (Kontrak), sebanyak 5 (lima) buku laporan. d. LAPORAN AKHIR, berisikan: Perumusan dan penyempurnaan dari hasil pembahasan Laporan Draft Final, Laporan Akhir harus diserahkan paling lambat 120 (seratus dua puluh) hari kalender setelah ditanda tanganinya Perjanjian (Kontrak), meliputi: 1) 10 (sepuluh) buku Laporan Akhir; 2) 10 (sepuluh) buku Ringkasan Eksekutif; 3) 10 (sepuluh) buah soft copy dalam bentuk Compact Disk (CD) berisi seluruh hasil laporan termasuk Ringkasan Eksekutif. 5 Surabaya, 2012 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) Bidang Prasarana Wilayah Ir. BUDI JUNIARTO, MMT. NIP. 19660627 199503 1 001