Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Khahfie Ramadhan Al Khaidar, Sri Janatri, S.Kp., M.Kep Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi tingginya kejadian diare pada balita di Kelurahan Jaya Mekar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor pengetahuan, upaya pencegahan, status gizi, dan riwayat ASI terhadap kejadian diare pada balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi.Kejadian diare pada balita tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya, diantaranya pengetahuan ibu, upaya pencegahan, status gizi dan riwayat pemberian ASI. Jenis penelitian menggunakan korelasional melalui pendekatan cross-sectional. Populasi berjumlah 342 ibu yang mempunyai balita. Sampel sebanyak 178 responden. Pengambilan sampel dengan Cluster Random Sampling. Uji validitas dilakukan pada semua item pertanyaaan variabel pengetahuan, upaya pencegahan, dan riwayat ASI. Analisis hipotesis menggunakan analisis reggresi logistic biner. Hasil penelitian didapatkan P-Value = 0,000 ada pengaruh pengetahuan terhadap kejadian diare dengan nilai OR (-0,710). P-Value = 0,002 ada pengaruh upaya pencegahan tehadap kejadian diare dengan OR (-1,676). P-Value = 0,042 ada pengaruh status gizi balita terhadap kejadian diare dengan OR (-0,683). P-Value = 0,000 ada pengaruh riwayat ASI terhadap kejadian diare dengan OR (-2,503). Pengetahuan, upaya pencegahan, status gizi, dan riwayat ASI merupaka faktor yang berpengaruh terhadap kejadian diare, dan disarankan kepada Puskesmas Baros agar meningkatkan kegiatan program promotif dan preventif diare khususnya pada ibu balita. Kata kunci : Pengetahuan, Riwayat ASI, Status gizi, Upaya Pencegahan Diare PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu dari delapan tujuan Millennium Development Goal s (MDGs) adalah menurunkan angka kematian bayi dan balita. Angka kematian bayi di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 32 per 1000 kelahiran hidup, sedangakan angka kematian balita mencapai 40 per 1000 kelahiran hidup (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia [SDKI], 2012). Hal tersebut menggambarkan bahwa masalah kesehatan pada anak masih cukup tinggi. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan. Derajat kesehatan anak mencerminkan derajat kesehatan bangsa, sebab anak sebagai generasi penerus bangsa memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan dalam meneruskan pembangunan bangsa (Hidayat, 2008). Masa perkembangan tercepat dalam kehidupan anak terjadi pada masa balita. Balita adalah anak dengan rentang usia 0-5 tahun (Departemen Kesehatan Republik Indonesia [Depkes RI], 2009). Masa balita merupakan
periode penting dalam proses tumbuh kembang manusia. Dari segi kesehatan fisik, balita merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit, utamanya penyakit infeksi (Notoatmodjo, 2005). Salah satu infeksi yang sering terjadi pada balita adalah infeksi pencernaan yang disebut diare. Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya seperti peningkatan volume, keenceran dan frekuensi dengan atau tanpa lendir darah, lebih dari 3 kali pada anak dan 4 kali pada bayi dalam 1 hari (Hidayat, 2008). Diare dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya faktor infeksi, malabsorpsi, makanan, dan psikologis (Hidayat, 2008). Faktor-faktor yang meningkatkan resiko terjadinya diare pada balita adalah pengetahuan orangtua tentang diare, upaya orangtua dalam pencegahan diare, status gizi balita, serta riwayat pemberian ASI eksklusif (Hardi, 2012). Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Kelurahan Jaya Mekar wilayah kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi dengan cara wawancara terhadap ibu yang memiliki balita, didapatkan hasil wawancara dengan 10 ibu yang memiliki balita, didapatkan data untuk pengetahuan ibu tentang penyakit diare pada balita, 2 orang ibu mengetahui tentang pengertian, faktor penyebab, serta tanda dan gejala diare, 6 orang ibu hanya mengetahui pengertian diare, dan 2 orang ibu sama sekali tidak mengetahui pengertian, faktor penyebab, serta tanda dan gejala diare. Untuk perilaku ibu dalam pencegahan diare, 2 orang ibu selalu mencuci tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah memberi makan pada anak, dan 8 orang ibu kadang-kadang mencuci tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah memberikan makan pada anak. Berdasarkan hasil pengukuran berat badan dalam waktu satu bulan terakhir yang didapatkan dari kartu menuju sehat (KMS) bahwa anak balita dari 4 orang ibu berada pada garis hijau (status gizi baik), dan anak balita dari 6 orang ibu berada pada garis kuning (status gizi kurang). Hasil wawancara dari 10 orang ibu menunjukan bahwa anak balita dari 4 orang ibu diberikan ASI secara eksklusif, dan anak balita dari 6 orang ibu tidak diberikan ASI secara eksklusif. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare pada balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kejadian diare pada balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi.
Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi atau masukan dalam rangka penentuan perencanaan program kerja yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan pada balita, khususnya pencegahan penyakit diare pada balita. Kerangka Pemikiran Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran Faktor-faktor yang Mempengaruhi kejadian Diare di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Kota Sukabumi Pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang diare Upaya ibu yang mempunyai balita dalam pencegahan diare Kejadian Diare pada Balita Status gizi balita Riwayat pemberian ASI eksklusif pada balita Hipotesis Ada pengaruh antara pengetahuan ibu, upaya ibu dalam pencegahan diare, status gizi balita, dan riwayat ASI eksklusif terhadap kejadian diare pada balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Bentuk hipotesisnya : H 0 : Tidak ada pengaruh antara pengetahuan ibu, upaya ibu dalam pencegahan diare, status gizi balita, dan riwayat ASI eksklusif terhadap kejadian diare pada balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi. H 1 : Ada pengaruh antara pengetahuan ibu, upaya ibu dalam pencegahan diare, status gizi balita, dan riwayat ASI eksklusif terhadap kejadian diare pada balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional dengan pendekatan Cros-sectional. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah yaitu pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang diare, upaya ibu yang mempunyai balita dalam pencegahan diare, status gizi balita, dan riwayat pemberian ASI eksklusif pada balita. Sedangkan variabel tak bebas dalam penelitian ini adalah kejadian diare pada balita. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu yang memiliki balita yang berada di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Analisis bivariat dalam penelitian ini mengunakan regresi logistic untuk 2 variabel. Regresi Logistik Biner adalah teknik statistik yang digunakan untuk mengetahui pengaruh satu variable independen atau lebih (X) terhadap satu variable dependen (Y). HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisa Deskriptif Karakteristik Responden Analisis deskriptif karakteristik responden terdiri dari usia, pendidikan, paritas (jumlah anak), pekerjaan, dan sumber informasi responden. Analisis deskriptif karakteristik responden selengkapnya bisa dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini : Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Karakteristik n % < 20 19 11 Usia 20 35 107 60 35 52 29 SD 60 34 Pendidikan SMP 62 35 SMA 47 26 PT 9 5 1 40 22 Paritas 2 4 130 73 4 8 5 Pekerjaan Bekerja 56 31 Tidak bekerja 122 69 Media cetak 14 8 Sumber Media elektronik 22 12 Informasi Petugas kesehatan 53 30
Lain lain 89 50 Berdasarkan Tabel 1.1, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yang berada di Kelurahan Jaya Mekar Kota Sukabumi berusia 20 35 tahun sebanyak 107 responden (60%), berpendidikan SMP sebanyak 62 responden (35%), paritas (jumlah anak) 2-4 sebanyak 130 responden (73%), tidak bekerja sebanyak 122 responden (69%), dan mendapatkan informasi dari lain-lain (orang tua, teman, keluarga) sebanyak 89 responden (50%). 2. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Analisis deskriptif variabel penelitian terdiri dari pengetahuan ibu, pendidikan, paritas (jumlah anak), pekerjaan, dan sumber informasi responden. Analisis deskriptif variabel penelitian selengkapnya bisa dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini : Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Karakteristik n % Baik 90 51 Pengetahuan Ibu Cukup 31 17 Kurang 57 32 Upaya Melakukan 24 13 Pencegahan Diare Tidak melakukan 154 87 Baik 162 91 Status Gizi Lebih 3 2 Balita Kurang 11 6 Buruk 2 1 Pemberian ASI Eksklusif Eksklusif 33 18 Tidak eksklusif 145 82 Berdasarkan Tabel 1.2, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yang berada di Kelurahan Jaya Mekar Kota Sukabumi berpengetahuan baik sebanyak 90 responden (51%), tidak melakukan upaya pencegahan diare sebanyak 154 responden (87%), mempunyai balita dengan status gizi baik sebanyak 162 responden (91%), serta tidak memberikan ASI secara eksklusif sebanyak 145 responden (82%).
3. Pengaruh Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita Tentang Diare Terhadap Kejadian Diare pada Balita Tabel 1.3 Pengaruh Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita Tentang Diare Terhadap Kejadian Diare pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi No Analisa Hasil 1 Analisa Nagelkerke s R Square.117 2 Classification Plot 64.6 3 Overall Test (Omnibus Test of Model Coefficient).000 4 Partial Test.000 5 Odds Ratio B = -.710 Exp(B) =.492 Model dalam penelitian ini dapat menjelaskan variabel pengetahuan sebesar 64,6% dengan kondisi yang terjadi, variable pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang diare mempengaruhi Kejadian diare pada balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi, serta Ibu yang berpengetahuan kurang maka balitanya akan cenderung memiliki resiko 0,710 kali lebih besar terkena diare dibandingkan dengan ibu yang berpengetahuan cukup/baik. 4. Pengaruh Upaya Ibu yang Mempunyai Balita dalam Pencegahan Diare Terhadap Kejadian Diare pada Balita Tabel 1.4 Pengaruh Upaya Ibu yang Mempunyai Balita dalam Pencegahan Diare Terhadap Kejadian Diare pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi No Analisa Hasil 1 Analisa Nagelkerke s R Square.089 2 Classification Plot 61.2 3 Overall Test (Omnibus Test of Model Coefficient).000 4 Partial Test.002 5 Odds Ratio B = -1.676 Exp(B) =.187 Model dalam penelitian ini dapat menjelaskan variabel upaya ibu yang mempunyai balita dalam pencegahan diare sebesar 61,2% dengan kondisi yang terjadi, variable upaya ibu yang mempunyai balita dalam pencegahan diare mempengaruhi Kejadian diare pada balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi, serta Ibu yang tidak melakukan upaya pencegahan diare maka balitanya akan cenderung
memiliki resiko 1,676 kali lebih besar terkena diare dibandingkan dengan ibu yang melakukan upaya pencegahan diare. 5. Pengaruh Status Gizi Balita Terhadap Kejadian Diare pada Balita Tabel 1.5 Pengaruh Status Gizi Balita Terhadap Kejadian Diare pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi No Analisa Hasil 1 Analisa Nagelkerke s R Square.039 2 Classification Plot 53.4 3 Overall Test (Omnibus Test of Model Coefficient).021 4 Partial Test.042 5 Odds Ratio B = -.683 Exp(B) =.505 Model dalam penelitian ini dapat menjelaskan variabel status gizi balita sebesar 53,4% dengan kondisi yang terjadi, variable status gizi balita mempengaruhi Kejadian diare pada balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi, serta balita dengan status gizi buruk akan cenderung memiliki resiko 0,683 kali lebih besar terkena diare dibandingkan dengan balita berstatus gizi baik. 6. Pengaruh Riwayat Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Kejadian Diare pada Balita Tabel 1.6 Pengaruh Riwayat Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Kejadian Diare pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi No Analisa Hasil 1 Analisa Nagelkerke s R Square.208 2 Classification Plot 67.4 3 Overall Test (Omnibus Test of Model Coefficient).000 4 Partial Test.000 5 Odds Ratio B = -2.503 Exp(B) =.082 Model dalam penelitian ini dapat menjelaskan variabel pemberian ASI eksklusif sebesar 67,4% dengan kondisi yang terjadi, variabel riwayat pemberian ASI eksklusif pada balita mempengaruhi Kejadian diare pada balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi, serta balita dengan riwayat pemberian ASI tidak eksklusif akan cenderung memiliki resiko 2,503 kali lebih besar terkena diare dibandingkan dengan balita yang riwayat pemberian ASInya eksklusif.
KESIMPULAN DAN SARAN Ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan ibu, upaya ibu dalam pencegahan diare, status gizi balita, serta riwayat pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian diare pada balita di Kelurahan Jaya Mekar wilayah kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Disarankan bagi Puskesmas Baros agar menugaskan kepada semua petugas kesehatan Puskesmas Baros dapat selalu mempromosikan kesehatan balita dengan mengingatkan pentingnya pencegahan diare, status gizi balita, serta pemberian ASI eksklusif kepada para ibu-ibu pasangan usia subur di wilayah kerjanya. DAFTAR PUSTAKA Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Arikanto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Atikah dan Eni. 2012. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Yogyakarta: Nuha Medika. C. Timmreck, Thomas. 2005. Epidemiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: EGC. Chandra. 2008. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: EGC. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Departemen Kesehatan dan JICA. Efendi, Ferry & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: FK UI. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. 2010. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rajawali Pers. Hardi, Amin R. 2012. Jurnal Kesehatan: Faktor Diare pada Balita. Makassar: Universitas Hasanudin. Hidayat, Azis A. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.. 2008. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak I. Jakarta : EGC. Kemenkes RI. 2012. Profil data kesehatan Indonesia tahun 2011. Jakarta: Kemenkes RI.. 2013. Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare. Jakarta: Sub Direktorat Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan. Kepmenkes RI. No.450/MENKES/IV/2004. Tentang pemberian ASI eksklusif.. No. 1995/MENKES/SK/XII/ 2010. Tentang Standar Antopometri Penilaian Status Gizi Anak.
Khoirunnisa, Endang & Sudarti. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Yogyakarta: Nuha Medika. Laporan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2013. Laporan Tahunan Puskesmas Poned Baros Kota Sukabumi Tahun 2013. Nasir, Abd dkk. 2011. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Nursalam, Rekawati & Sri Utami. 2008. Asuhan keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba Medika. Notoatmodjo. 2005. Pengantar Pendidikan Kesahatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset.. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Riksani, 2012. Keajaiban ASI. Jakarta: Dunia Sehat. Riyanto, Agus. 2009. Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan. Yogjakarta: Nuha Medika. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta : Bandung. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. 2012. AKB dan AKABA. Jakarta: SDKI. Wawan dan Dewi. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika. Wong. 2009. Keperawatan Pediatrik Vol 1. Jakarta : EGC. http://id.wikipedia.org/tujuan-pembangunan-milenium. Diakses pada tanggal 18 Maret 2014. http://health.kompas.com, Diakses pada tanggal 01 April 2014.