Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

dokumen-dokumen yang mirip
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

Nisa khoiriah INTISARI

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

Eka Fauzia Laila ABSTRAK

Woro Rahmanishati* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

DEWI SUSANTI ( S)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

I. PENDAHULUAN. bersifat endemis juga sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) dan

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013

EFEKTIFITAS TERAPI AROMA TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 KABUN TAHUN 2015

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT SOEDARSO PONTIANAK ABSTRAK

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN

PERAN SERTA SUAMI DALAM PROSES MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JOGONALAN KLATEN. Sugita Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan Kebidanan ABSTRAK

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Infeksi Menular Seksual di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN SIKAP TERHADAP ABORSI DI KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

Asti Nurilah Khadar 1, Dewi Hanifah 2

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA KELAS IBU HAMIL TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2025 adalah

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KEBEN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN. M. Masykur*, Dian Nurafifah**...ABSTRAK...

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) Di Puskesmas Benteng Kota Sukabumi

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI DI KELURAHAN WARNASARI KECAMATAN CITANGKIL KOTA CILEGON

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

Siti Rohma Perbasya 1 dan Fitri Ekasari 2 ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI KURANG PADA BALITA TERHADAP KEJADIAN GIZI KURANG DI DESA PENUSUPAN TAHUN 2013

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 2, Nomor 2, September 2016 ISSN X

Tri Puspa Kusumaningsih, Novia Ayunita. Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo Jl.Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo

AKSEPTOR KB SUNTIK DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI KELURAHAN KARAMAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG TENGAH KOTA SUKABUMI

Mahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. Kata kunci: BBLR, kualitas, kuantitas, antenatal care. viii

Suci Trisnawaty Djunu, Dian Saraswati, Vik Salamanja 1 Jurusan S1 Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

Upaya Kader Posyandu Dalam Peningkatan Status Gizi Balita di Kelurahan Margasuka Kota Bandung

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Balita di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

Dukungan Suami dengan Kemauan Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif 62

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan

Suryo Pratikwo 1, Millatin Puspaningtyas 2, Dyah Retno Sukmaningrum 3 Poltekkes Prodi Keperawatan Pekalongan ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) PADA BALITA DESA CIKONENG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK DENGAN JENIS APE YANG DIBERIKAN PADA ANAK USIA 1-12 BULAN. Ihda Mauliyah ABSTRAK

BAB I. A. Latar Belakang. Dalam Al-Qur an terkandung segala bentuk tata kehidupan, mulai dari. Qur an surat Al- Baqarah dan surat Yunus yang artinya :

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI MASYARAKAT DESA MARANNU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO YURIKA

: Tingkat pengetahuan, bayi, Kejadian Ikutan Pasca imunisasi

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI)

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pematangan organ hampir pada semua sistem. Bayi yanag berusia

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014

HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam

Transkripsi:

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Khahfie Ramadhan Al Khaidar, Sri Janatri, S.Kp., M.Kep Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi tingginya kejadian diare pada balita di Kelurahan Jaya Mekar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor pengetahuan, upaya pencegahan, status gizi, dan riwayat ASI terhadap kejadian diare pada balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi.Kejadian diare pada balita tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya, diantaranya pengetahuan ibu, upaya pencegahan, status gizi dan riwayat pemberian ASI. Jenis penelitian menggunakan korelasional melalui pendekatan cross-sectional. Populasi berjumlah 342 ibu yang mempunyai balita. Sampel sebanyak 178 responden. Pengambilan sampel dengan Cluster Random Sampling. Uji validitas dilakukan pada semua item pertanyaaan variabel pengetahuan, upaya pencegahan, dan riwayat ASI. Analisis hipotesis menggunakan analisis reggresi logistic biner. Hasil penelitian didapatkan P-Value = 0,000 ada pengaruh pengetahuan terhadap kejadian diare dengan nilai OR (-0,710). P-Value = 0,002 ada pengaruh upaya pencegahan tehadap kejadian diare dengan OR (-1,676). P-Value = 0,042 ada pengaruh status gizi balita terhadap kejadian diare dengan OR (-0,683). P-Value = 0,000 ada pengaruh riwayat ASI terhadap kejadian diare dengan OR (-2,503). Pengetahuan, upaya pencegahan, status gizi, dan riwayat ASI merupaka faktor yang berpengaruh terhadap kejadian diare, dan disarankan kepada Puskesmas Baros agar meningkatkan kegiatan program promotif dan preventif diare khususnya pada ibu balita. Kata kunci : Pengetahuan, Riwayat ASI, Status gizi, Upaya Pencegahan Diare PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu dari delapan tujuan Millennium Development Goal s (MDGs) adalah menurunkan angka kematian bayi dan balita. Angka kematian bayi di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 32 per 1000 kelahiran hidup, sedangakan angka kematian balita mencapai 40 per 1000 kelahiran hidup (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia [SDKI], 2012). Hal tersebut menggambarkan bahwa masalah kesehatan pada anak masih cukup tinggi. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan. Derajat kesehatan anak mencerminkan derajat kesehatan bangsa, sebab anak sebagai generasi penerus bangsa memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan dalam meneruskan pembangunan bangsa (Hidayat, 2008). Masa perkembangan tercepat dalam kehidupan anak terjadi pada masa balita. Balita adalah anak dengan rentang usia 0-5 tahun (Departemen Kesehatan Republik Indonesia [Depkes RI], 2009). Masa balita merupakan

periode penting dalam proses tumbuh kembang manusia. Dari segi kesehatan fisik, balita merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit, utamanya penyakit infeksi (Notoatmodjo, 2005). Salah satu infeksi yang sering terjadi pada balita adalah infeksi pencernaan yang disebut diare. Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya seperti peningkatan volume, keenceran dan frekuensi dengan atau tanpa lendir darah, lebih dari 3 kali pada anak dan 4 kali pada bayi dalam 1 hari (Hidayat, 2008). Diare dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya faktor infeksi, malabsorpsi, makanan, dan psikologis (Hidayat, 2008). Faktor-faktor yang meningkatkan resiko terjadinya diare pada balita adalah pengetahuan orangtua tentang diare, upaya orangtua dalam pencegahan diare, status gizi balita, serta riwayat pemberian ASI eksklusif (Hardi, 2012). Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Kelurahan Jaya Mekar wilayah kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi dengan cara wawancara terhadap ibu yang memiliki balita, didapatkan hasil wawancara dengan 10 ibu yang memiliki balita, didapatkan data untuk pengetahuan ibu tentang penyakit diare pada balita, 2 orang ibu mengetahui tentang pengertian, faktor penyebab, serta tanda dan gejala diare, 6 orang ibu hanya mengetahui pengertian diare, dan 2 orang ibu sama sekali tidak mengetahui pengertian, faktor penyebab, serta tanda dan gejala diare. Untuk perilaku ibu dalam pencegahan diare, 2 orang ibu selalu mencuci tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah memberi makan pada anak, dan 8 orang ibu kadang-kadang mencuci tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah memberikan makan pada anak. Berdasarkan hasil pengukuran berat badan dalam waktu satu bulan terakhir yang didapatkan dari kartu menuju sehat (KMS) bahwa anak balita dari 4 orang ibu berada pada garis hijau (status gizi baik), dan anak balita dari 6 orang ibu berada pada garis kuning (status gizi kurang). Hasil wawancara dari 10 orang ibu menunjukan bahwa anak balita dari 4 orang ibu diberikan ASI secara eksklusif, dan anak balita dari 6 orang ibu tidak diberikan ASI secara eksklusif. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare pada balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kejadian diare pada balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi.

Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi atau masukan dalam rangka penentuan perencanaan program kerja yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan pada balita, khususnya pencegahan penyakit diare pada balita. Kerangka Pemikiran Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran Faktor-faktor yang Mempengaruhi kejadian Diare di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Kota Sukabumi Pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang diare Upaya ibu yang mempunyai balita dalam pencegahan diare Kejadian Diare pada Balita Status gizi balita Riwayat pemberian ASI eksklusif pada balita Hipotesis Ada pengaruh antara pengetahuan ibu, upaya ibu dalam pencegahan diare, status gizi balita, dan riwayat ASI eksklusif terhadap kejadian diare pada balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Bentuk hipotesisnya : H 0 : Tidak ada pengaruh antara pengetahuan ibu, upaya ibu dalam pencegahan diare, status gizi balita, dan riwayat ASI eksklusif terhadap kejadian diare pada balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi. H 1 : Ada pengaruh antara pengetahuan ibu, upaya ibu dalam pencegahan diare, status gizi balita, dan riwayat ASI eksklusif terhadap kejadian diare pada balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi.

METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional dengan pendekatan Cros-sectional. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah yaitu pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang diare, upaya ibu yang mempunyai balita dalam pencegahan diare, status gizi balita, dan riwayat pemberian ASI eksklusif pada balita. Sedangkan variabel tak bebas dalam penelitian ini adalah kejadian diare pada balita. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu yang memiliki balita yang berada di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Analisis bivariat dalam penelitian ini mengunakan regresi logistic untuk 2 variabel. Regresi Logistik Biner adalah teknik statistik yang digunakan untuk mengetahui pengaruh satu variable independen atau lebih (X) terhadap satu variable dependen (Y). HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisa Deskriptif Karakteristik Responden Analisis deskriptif karakteristik responden terdiri dari usia, pendidikan, paritas (jumlah anak), pekerjaan, dan sumber informasi responden. Analisis deskriptif karakteristik responden selengkapnya bisa dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini : Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Karakteristik n % < 20 19 11 Usia 20 35 107 60 35 52 29 SD 60 34 Pendidikan SMP 62 35 SMA 47 26 PT 9 5 1 40 22 Paritas 2 4 130 73 4 8 5 Pekerjaan Bekerja 56 31 Tidak bekerja 122 69 Media cetak 14 8 Sumber Media elektronik 22 12 Informasi Petugas kesehatan 53 30

Lain lain 89 50 Berdasarkan Tabel 1.1, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yang berada di Kelurahan Jaya Mekar Kota Sukabumi berusia 20 35 tahun sebanyak 107 responden (60%), berpendidikan SMP sebanyak 62 responden (35%), paritas (jumlah anak) 2-4 sebanyak 130 responden (73%), tidak bekerja sebanyak 122 responden (69%), dan mendapatkan informasi dari lain-lain (orang tua, teman, keluarga) sebanyak 89 responden (50%). 2. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Analisis deskriptif variabel penelitian terdiri dari pengetahuan ibu, pendidikan, paritas (jumlah anak), pekerjaan, dan sumber informasi responden. Analisis deskriptif variabel penelitian selengkapnya bisa dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini : Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Karakteristik n % Baik 90 51 Pengetahuan Ibu Cukup 31 17 Kurang 57 32 Upaya Melakukan 24 13 Pencegahan Diare Tidak melakukan 154 87 Baik 162 91 Status Gizi Lebih 3 2 Balita Kurang 11 6 Buruk 2 1 Pemberian ASI Eksklusif Eksklusif 33 18 Tidak eksklusif 145 82 Berdasarkan Tabel 1.2, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yang berada di Kelurahan Jaya Mekar Kota Sukabumi berpengetahuan baik sebanyak 90 responden (51%), tidak melakukan upaya pencegahan diare sebanyak 154 responden (87%), mempunyai balita dengan status gizi baik sebanyak 162 responden (91%), serta tidak memberikan ASI secara eksklusif sebanyak 145 responden (82%).

3. Pengaruh Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita Tentang Diare Terhadap Kejadian Diare pada Balita Tabel 1.3 Pengaruh Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita Tentang Diare Terhadap Kejadian Diare pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi No Analisa Hasil 1 Analisa Nagelkerke s R Square.117 2 Classification Plot 64.6 3 Overall Test (Omnibus Test of Model Coefficient).000 4 Partial Test.000 5 Odds Ratio B = -.710 Exp(B) =.492 Model dalam penelitian ini dapat menjelaskan variabel pengetahuan sebesar 64,6% dengan kondisi yang terjadi, variable pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang diare mempengaruhi Kejadian diare pada balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi, serta Ibu yang berpengetahuan kurang maka balitanya akan cenderung memiliki resiko 0,710 kali lebih besar terkena diare dibandingkan dengan ibu yang berpengetahuan cukup/baik. 4. Pengaruh Upaya Ibu yang Mempunyai Balita dalam Pencegahan Diare Terhadap Kejadian Diare pada Balita Tabel 1.4 Pengaruh Upaya Ibu yang Mempunyai Balita dalam Pencegahan Diare Terhadap Kejadian Diare pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi No Analisa Hasil 1 Analisa Nagelkerke s R Square.089 2 Classification Plot 61.2 3 Overall Test (Omnibus Test of Model Coefficient).000 4 Partial Test.002 5 Odds Ratio B = -1.676 Exp(B) =.187 Model dalam penelitian ini dapat menjelaskan variabel upaya ibu yang mempunyai balita dalam pencegahan diare sebesar 61,2% dengan kondisi yang terjadi, variable upaya ibu yang mempunyai balita dalam pencegahan diare mempengaruhi Kejadian diare pada balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi, serta Ibu yang tidak melakukan upaya pencegahan diare maka balitanya akan cenderung

memiliki resiko 1,676 kali lebih besar terkena diare dibandingkan dengan ibu yang melakukan upaya pencegahan diare. 5. Pengaruh Status Gizi Balita Terhadap Kejadian Diare pada Balita Tabel 1.5 Pengaruh Status Gizi Balita Terhadap Kejadian Diare pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi No Analisa Hasil 1 Analisa Nagelkerke s R Square.039 2 Classification Plot 53.4 3 Overall Test (Omnibus Test of Model Coefficient).021 4 Partial Test.042 5 Odds Ratio B = -.683 Exp(B) =.505 Model dalam penelitian ini dapat menjelaskan variabel status gizi balita sebesar 53,4% dengan kondisi yang terjadi, variable status gizi balita mempengaruhi Kejadian diare pada balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi, serta balita dengan status gizi buruk akan cenderung memiliki resiko 0,683 kali lebih besar terkena diare dibandingkan dengan balita berstatus gizi baik. 6. Pengaruh Riwayat Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Kejadian Diare pada Balita Tabel 1.6 Pengaruh Riwayat Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Kejadian Diare pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi No Analisa Hasil 1 Analisa Nagelkerke s R Square.208 2 Classification Plot 67.4 3 Overall Test (Omnibus Test of Model Coefficient).000 4 Partial Test.000 5 Odds Ratio B = -2.503 Exp(B) =.082 Model dalam penelitian ini dapat menjelaskan variabel pemberian ASI eksklusif sebesar 67,4% dengan kondisi yang terjadi, variabel riwayat pemberian ASI eksklusif pada balita mempengaruhi Kejadian diare pada balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi, serta balita dengan riwayat pemberian ASI tidak eksklusif akan cenderung memiliki resiko 2,503 kali lebih besar terkena diare dibandingkan dengan balita yang riwayat pemberian ASInya eksklusif.

KESIMPULAN DAN SARAN Ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan ibu, upaya ibu dalam pencegahan diare, status gizi balita, serta riwayat pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian diare pada balita di Kelurahan Jaya Mekar wilayah kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Disarankan bagi Puskesmas Baros agar menugaskan kepada semua petugas kesehatan Puskesmas Baros dapat selalu mempromosikan kesehatan balita dengan mengingatkan pentingnya pencegahan diare, status gizi balita, serta pemberian ASI eksklusif kepada para ibu-ibu pasangan usia subur di wilayah kerjanya. DAFTAR PUSTAKA Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Arikanto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Atikah dan Eni. 2012. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Yogyakarta: Nuha Medika. C. Timmreck, Thomas. 2005. Epidemiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: EGC. Chandra. 2008. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: EGC. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Departemen Kesehatan dan JICA. Efendi, Ferry & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: FK UI. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. 2010. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rajawali Pers. Hardi, Amin R. 2012. Jurnal Kesehatan: Faktor Diare pada Balita. Makassar: Universitas Hasanudin. Hidayat, Azis A. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.. 2008. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak I. Jakarta : EGC. Kemenkes RI. 2012. Profil data kesehatan Indonesia tahun 2011. Jakarta: Kemenkes RI.. 2013. Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare. Jakarta: Sub Direktorat Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan. Kepmenkes RI. No.450/MENKES/IV/2004. Tentang pemberian ASI eksklusif.. No. 1995/MENKES/SK/XII/ 2010. Tentang Standar Antopometri Penilaian Status Gizi Anak.

Khoirunnisa, Endang & Sudarti. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Yogyakarta: Nuha Medika. Laporan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2013. Laporan Tahunan Puskesmas Poned Baros Kota Sukabumi Tahun 2013. Nasir, Abd dkk. 2011. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Nursalam, Rekawati & Sri Utami. 2008. Asuhan keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba Medika. Notoatmodjo. 2005. Pengantar Pendidikan Kesahatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset.. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Riksani, 2012. Keajaiban ASI. Jakarta: Dunia Sehat. Riyanto, Agus. 2009. Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan. Yogjakarta: Nuha Medika. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta : Bandung. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. 2012. AKB dan AKABA. Jakarta: SDKI. Wawan dan Dewi. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika. Wong. 2009. Keperawatan Pediatrik Vol 1. Jakarta : EGC. http://id.wikipedia.org/tujuan-pembangunan-milenium. Diakses pada tanggal 18 Maret 2014. http://health.kompas.com, Diakses pada tanggal 01 April 2014.