STUDI IDENTIFIKASI MITOSIS AKAR BAWANG MERAH MEDIA PEMBELAJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ada didalam sel, pembelahan dan penduplikasian merupakan konsep terpenting

MODUL IV REPRODUKSI SEL

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT SQUASH AKAR BAWANG

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER MITOSIS AKAR BAWANG

PEMBELAHAN MITOSIS PADA TUDUNG AKAR BAWANG MERAH (Allium Cepa)

PENGARUH KOLKISIN TERHADAP KROMOSOM UJUNG AKAR BAWANG MERAH

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI MODUL 3 BIOPSIKOSOSIOKULTURAL FAKULTAS KEDOKTERAN

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROTEKNIK

Mitosis pada Akar Bawang Merah (Allium cepa)

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

Pengamatan Pembelahan Mitosis pada Sel Ujung Akar Bawang Merah (Allium cepa L.)dengan Mikroskop Binokuler. Oleh Marthen Kause NIM ABSTRAK

PEWARNA ALTERNATIF DAUN JATI MUDA (Tectona grandis) DAN DAUN JAMBU MONYET (Annacardium occidentale L.)

BAB I PENDAHULUAN ISOLASI DAN IDENTIFIKASI..., RICKY SINGGIH PURNOMO,ARGOTEKNOLOGI, UMP 2017

PETUNJUK PRAKTIKUM. Biologi umum (kimia) Oleh : Dr. Tyas Pramesti G Ria Ramadhani, S.Kep Asmuni Hasyim, M.Si

UNIVERSITAS GADJAH MADA LABORATORIUM GENETIKA DAN PEMULIAAN

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI SEL

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan

Induksi Poliploidi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) dengan Pemberian Kolkisin

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana 1 Program Studi Pendidikan B iologi. Disusun Oleh: RAHAYU KURNIA DEWI

ABSTRACT. IDENTIFICA'I'ION OF PERIOD NEEDED EACH PHASE IN Pyrrosia lanceolata (L.) Farwell FERN ROOT CELLS DURING MITOSIS

PEMBUATAN PREPARAT WHOLE MOUNT EPIDERMIS BAWAH/ATAS DAUN

PETUNJUK PRAKTIKUM GENETIKA DASAR. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

JUMLAH DAN PANJANG ABSOLUT KROMOSOM BAWANG MERAH KULTIVAR SAMAS (ALLIUM ASCALONICUM L. CV. SAMAS) ABSTRAK

UNIVERSITAS GADJAH MADA LABORATORIUM GENETIKA DAN PEMULIAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS MEIOSIS PENDAHULUAN

PEMBELAHAN MITOSIS PADA AKAR BAWANG MERAH (Allium cepa)

Pengaruh Sakarin Terhadap Mitosis Pada Akar Allium cepa dengan Metode Remasan (Squash)

MEKANISME SEL. Mitosis & Meiosis

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA Botani Nilam

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dilihat dari beberapa bentuk dan karakteristik jenis tanamanya.

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian

SET 4 REPRODUKSI SEL 1 (MITOSIS & MEIOSIS)

PEMBUATAN PREPARAT MELINTANG DENGAN METODE PARAFIN

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :


LAPORAN PRAKTIKUM PEWARNAAN SPORA BAKTERI. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi yang diampu oleh Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M.

Lampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi

SIKLUS & PEMBELAHAN SEL. Suhardi S.Pt.,MP

Keywords: Allium ascalonicum, mitosis, soaking time, safranin

STUDI INDEKS MITOSIS MERISTEM UJUNG AKAR TANAMAN BAWANG UNTUK PEMBUATAN PREPARAT MITOSIS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI PEMBELAHAN SEL SKRIPSI

Teknik Pewarnaan Bakteri

PEMBUATAN PREPARAT STOMATA METODE LEAF CLEARING DAN PREPAPAT STOMATA SEGAR. Laporan Praktikum Mikroteknik. OLEH : : M. Rizqun akbar : J1C112031

MITOSIS DAN MEIOSIS. TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed. BIOLOGI KEPERAWATAN 2009

BAHAN AJAR DASAR-DASAR GENETIKA

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER KROMOSOM KELENJAR LUDAH Chironomus

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN

MAKALAH GENETIKA. Mitosis dan Meiosis. Oleh : Nama : Ayu Milad Fauziah NPM : Kelas : H FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT SUPRAVITAL EPITELIUM MUKOSA MULUT

Kultur Invitro untuk Tanaman Haploid Androgenik. Yushi Mardiana, SP, Msi Retno Dwi Andayani, SP, MP

KUALITAS PREPARAT MITOSIS Allium cepa MENGGUNAKAN PEWARNA EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH DENGAN PELARUT AKUADES DAN ASAM SITRAT 10%

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian

Pembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA

II. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Alat dan Bahan 2.3 Tahap Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dan 1 kontrol terhadap ikan nila (O. niloticus). bulan, berukuran 4-7 cm, dan berat gram.

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT WHOLE MOUNT PROTOZOA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

II. PEWARNAAN SEL BAKTERI

METODOLOGI PENELITIAN. Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan

BAB III METODE PENELITIAN. kentang varietas Granola Kembang yang diambil dari Desa Sumberbrantas,

Dewi et al, Kualitas Preparat Secion 95

PEMBUATAN PREPARAT IRISAN MELALUI METODE PARAFIN

Lampiran 1 Proses Dehidrasi Jaringan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan kunyit putih (Curcuma mangga Val.) pada

BAB III BAHAN DAN METODE

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Pada keadaan demikian, kromosom lebih mudah menyerap zat warna, misalnya sudan III, hematoksilin, methylen blue, dan kalium iodida.

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan dari 2 Juni dan 20 Juni 2014, di Balai Laboraturium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan

BAB I PENDAHULUAN. yang multiguna, dapat digunakan sebagai bumbu masakan, sayuran, penyedap

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA

Dan lain-lainnya hanya di

ANALISIS METODE PEWARNAAN KROMOSOM TANAMAN JATI (Tectona grandis L.f.) TOFAN RANDY WIJAYA

Siti Nur Faedah Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH TEMPAT TUMBUH DAN LAMA PENYULINGAN TERHADAP RENDEMEN MINYAK ATSIRI RAMBU ATAP

TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan, termasuk klasifikasi sebagai berikut; divisio : spermatophyta;

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEWARNAAN SEDERHANA,NEGATIF DAN PERGERAKAN BAKTERI. Oleh :

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEWARNAAN SPORA BAKTERI

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

III. METODE PENELITIAN A.

Kaitan Reproduksi Sel dengan Pewarisan Sifat. Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016

MAKALAH BIOLOGI KROMOSOM

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

Transkripsi:

STUDI IDENTIFIKASI MITOSIS AKAR BAWANG MERAH (Allium cepa) MENGGUNAKAN METODE SQUASH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Moh. Imam Bahrul Ulum Program Studi Pendidikan Biologi FKIP- Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Tlogomas 246 Malang Telp 464318 E-mail : iemam.bach@gmail.com ABSTRAK Bawang merah (Allium cepa L.) merupakan sejenis tanaman multiguna yang digunakan sebagai bumbu masakan, sayuran, penyedap masakan, dan sebagai obat tradisional antiseptik. Mitosis merupakan pembelahan sel yang mana sel anakannya memiliki sifat yang sama dengan induk selnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pembelahan mitosis pada akar bawang merah (Alllium cepa) sebagai media pembelajaran. Metode yang umum digunakan dalam membuat preparat mitosis yaitu dengan squash. Metode squash yaitu suatu metode untuk mendapatkan suatu preparat dengan cara meremas suatu potongan jaringan atau suatu organisme secara keseluruhan, sehingga didapatkan suatu sediaan yang tipis yang dapat diamati di bawah mikroskop. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada preparat squash akar bawang merah (Allium cepa) telah mengalami pembelahan mitosis sel pada tahap profase. Kata kunci: Allium cepa, Mitosis, Squash, Media pembelajaran. ABSTRACT Red onion (Allium cepa L.) is a multipurpose plant are used as a seasoning, flavoring, vegetable dishes, and traditional medicine as an antiseptic. Mitosis is cell division which child is which has the same properties with the parent cell. This research aims to identify the division of mitosis in onion root (Allium cepa L.) as a medium of instruction. A common method used in making the mitotic squash preparations. Squash method is a method to get a preparations by way of squeezing apiece of tissue or an organism as a whole, so that it brings a thin material which can be observed under the microscope. Based on the observations that have been made onthe root squash preparations of onion (Allium cepa L.) have undergone mitosis cell division at this stage of prophase. Keywords: Allium cepa, Mitosis, Squash, Learning Media. PENDAHULUAN Salah satu dari Kompetensi Inti (KI) pembelajaran biologi di Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XII adalah Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Kompetensi Dasar (KD) yang dikembangkan dari KI tersebut adalah menganalisis proses pembelahan sel. Materi pembelajaran pembelahan sel merupakan kumpulan konsep konkret yang dapat dipahami siswa dengan cara melakukan kegiatan

pengamatan pembelahan sel secara langsung melalui media preparat mitosis akar tanaman. Kegiatan pengamatan secara langsung melalui media preparat mitosis akar tanaman dapat memotivasi belajar siswa, melatih keterampilan proses siswa serta meningkatkan pemahaman terhadap materi pembelahan sel. Bawang merah (Allium cepa L.) merupakan sejenis tanaman multiguna yang digunakan sebagai bumbu masakan, sayuran, penyedap masakan, dan sebagai obat tradisional antiseptik. Bahan aktif minyak atsiri bawang merah terdiri dari sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin (Muhlizah dan HeningS, 2000 ; Ritonga., et al. 2009 : 3). Bawang merah termasuk dalam divisi Spermatophyta, sub divisi Angiospermae, kelas Monocotyledonae, ordo Liliales, familia Liliaceae, genus Allium, spesies Allium ascalonicum L., sinonim Allium cepa var. ascalonicum. Tanaman ini dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi, hingga ketinggian +1.100 m dpl. Namun produksi terbaik dihasilkan di dataran rendah (0-500 m dpl), bersuhu 25-32 C, ph tanah antara 5,5-6,5, dan mendapat sinar matahari + 70% (Wibowo, 1991 : 63). Mitosis merupakan pembelahan sel yang mana sel anakannya memiliki sifat yang sama dengan induk selnya. Menurut Suryo (2001 : 27) fase pada mitosis terdiri dari profase, metafase, anafase, dan telofase. Bahan utama pembuatan preparat mitosis adalah sel yang melakukan pembelahan mitosis. Sel-sel yang sedang melakukan mitosis ditemukan pada bagian tanaman yang aktif mengalami pertumbuhan (meristematis), paling mudah ditemukan pada bagian ujung akar (Loveless, 1983 : 91). Metode yang umum digunakan dalam membuat preparat mitosis yaitu dengan squash. Metode squash yaitu suatu metode untuk mendapatkan suatu preparat dengan cara meremas suatu potongan jaringan atau suatu organisme secara keseluruhan, sehingga didapatkan suatu sediaan yang tipis yang dapat diamati di bawah mikroskop (Suntoro, 1983 : 14). Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Achmad Zainal Abidin dan J. Djoko Budiono (2014) Studi Indeks Mitosis Bawang Untuk Pembuatan Media Pembelajaran Preparat Mitosis dengan hasil yang dapat disimpulkan bahwa IM A. sativum, A. cepa dan A. fistulosum berbeda-beda sekalipun dalam satu genus. IM A. sativum tertinggi terjadi pada jam 09.00 WIB dengan nilai 11.410%; IM A. cepa tertinggi terjadi pada jam 12.00 WIB dengan nilai 11.326%; sedangkan IM A. fistulosum tertinggi terjadi pada jam 06.00 WIB dengan nilai 12.617%. Media preparat mitosis squash tentang indeks mitosis meristem ujung akar Allium dengan pewarna hematoksilin, layak digunakan sebagai media pembelajaran untuk pengamatan pembelahan mitosis sel. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah mengidentifikasi pembelahan mitosis pada akar bawang merah (Alllium cepa) sebagai media pembelajaran, bagaimana preparat apus

burung dara yang digunakan sebagai media preparat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pembelahan mitosis pada akar bawang merah (Alllium cepa) sebagai media pembelajaran. Manfaat penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi acuan identifikasi pembelahan sel (mitosis), selain itu dapat digunakan sebagai media pembelajaran preparat mitosis. MATERI DAN METODE Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan mengambil sampel akar bawang merah (Allium cepa) secara acak. Pada penelitian ini objek penelitian yang digunakan adalah bawang merah (Allium cepa). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ujung akar bawang merah (Allium cepa) yang telah di tumbuhkan selama 1 minggu. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang kampus III Jl.Tlogomas 246 Malang Telp. 464318. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada hari Minggu, 29 Maret 2015. Pada pembuatan preparat Squash alat dan bahan serta prosedur kerjanya adalah sebagai berikut: Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah ; Botol flakon, Hotplate, Gelas arloji, Beaker glass, Jarum pentul, Mikroskop, Kaca benda, Kaca penutup. Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Ujung akar (allium cepa), Larutan FAA, HCL, Aquades, Larutan pewarna Safranin, Xylol, Enthelen. Prosedur kerja Langkah pertama yang kami lakukan adalah mengecambahkan akar bawang merah Allium cepa. Penumbuhan akar dilakukan di dalam gelas plastik yang berisi air dengan cara menusuk bagian tengah bawang merah secara horizontal sedemikian rupa sehingga hanya bagian akarnya saja yang menyentuh air dan ditunggu selama kurang lebih 1 minggu dengan asumsi bahwa akar bawang sudah muncul. Setelah selama kurang lebih 1 minggu, akar bawang merah Allium cepa telah muncul. Langkah selanjutnya memotong akar bawang merah Allium cepa dengan panjang 1 cm. Potonganpotongan akar bawang merah Allium cepa kemudian difiksasi dengan larutan FAA ke dalam botol flakon selama 24 jam. Fiksasi ini dimaksudkan agar kondisi fisiologis potongan akar bawang merah Allium cepa stabil untuk jangka waktu tertentu sama dengan kondisi saat dipotong. Setelah proses fiksasi selesai potongan akar dipindahkan ke dalam beaker glass dan ditetesi HCl dan Aquades dengan perbandingan 1:10. Kemudian merebus sampai mendidih diatas hotplate sampai lunak. Hal ini bertujuan untuk melunakkan jaringan agar mudah dipejet di kaca objek saat pembuatan preparat nantinya. Langkah berikutnya yaitu memindahkan akar bawang merah (Allium cepa) ke dalam gelas arloji dan kemudian dicuci menggunakan aquades selama 5 menit. Setelah proses pencucian selesai akar bawang merah diberi pewarnaan menggunakan

Safranin selama 1 jam. Setelah proses pewarnaan selesai langkah berikutnya yaitu memindahkan akar bawang merah di atas kaca benda dan memejet akar bawang merah menggunakan jarum pentul sampai sel-sel terpisah. Kemudian akar yang sudah di pejet ditetesi xylol murni yang berfungsi sebagai zat untuk menjernihkan atau clearing suatu specimen atau preparat sehingga memudahkan dalam pengamatan. Langkah terakhir adalah menambahkan ethelen dan menutup dengan kaca penutup kemudian melakukan pengamatan dibawah mikroskop dengan melihat pembelahan mitosis yang terjadi pada akar bawang merah (Allium cepa). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu menggunakan metode observasi langsung. Metode observasi pada penelitian ini yaitu langsung mengamati pembelahan sel yang terjadi pada akar bawang merah (Allium cepa) dengan mikroskop. Pada penelitian ini data yang diperoleh dari metode observasi selanjutnya dianalisis menggunakan analisis diskriptif dengan menyajikan data dalam bentuk gambar, tabel, dan uraian analisis data. menebal, terbentuknya kromosom, setiap kromosom membelah dan memanjang membentuk kromatid, membrane inti mulai menghilang. Selain tahapan pembelahan pada akar bawang merah (Allium cepa) juga ditemukan dinding sel, nukleus dan sitoplasma. Gambar 1. Preparat Squash Akar Bawang Merah (Allium cepa) Keterangan : 1. Nukleus 2. Sitoplasma 3. Dinding sel Potret : Samsung galaxy tab s Perbesaran : 400 kali Tanggal Pengambilan gambar : 29 Maret 2015 Gambar 2. Foto Literatur Preparat Akar Bawang Merah (Allium cepa) HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengamatan dibawah mikroskop didapatkan hasil pembelahan mitosis sel yang terjadi pada akar bawang merah (Allium cepa) ditemukan sel sedang mengalami pembelahan tahap profase. Menurut (Satrosumarjo, 2006 : 6) Tahap profase ditandai dengan benangbenang kromatin memendek dan Keterangan (Sumber : Satria, 2014 : 4) : 1. Sitoplasma 2. Nukleus 3. Dinding sel

Tabel 1. Identifikasi Pembelahan Sel Akar Bawang Merah (Allium cepa) Sampel Pembelahan Sel Jumlah Akar Profase 5 Bawang Metafase - Merah Anafase - (Allium cepa) Telofase - Dari hasil pengamatan pada tabel 1 menunjukkan bahwa pembelahan yang terjadi pada akar bawang merah (Allium cepa) ditemukan sel sedang mengalami pembelahan tahap profase sebanyak 5 sel, sedangkan untuk tahap metafase, anafase, telofase tidak ditemukan. Salah satu faktor keberhasilan dalam pembuatan preparat akar bawang merah (Allium cepa) adalah penentuan waktu yang tepat pada saat pemotongan akar untuk mengetahui waktu pembelahan mitosis akar bawang. Umumnya tanaman melakukan pembelahan sel pada pagi hari. Selain itu faktor yang menyebabkan kegagalan dalam pembuatan preparat mitosis akar bawang merah (Allium cepa) adalah pada teknik squash. Berdasarkan pengamatan bahwa dalam melakukan pengamatan khususnya preparat pejetan (squash) yang harus diperhatikan adalah tingkat pencacahan karena tingkat ini membutuhkan waktu yang sangat lama karena dalam mencacah harus semuanya benar-benar terpotong (tersayat). Supaya bila dipejet dalam pereparat semua akar bawang merah akan menyebar sehingga dengan mudah dapat dilihat dibawah mikroskop. KESIMPULAN Metode Squash merupakan metode yang digunakan untuk mendapatkan suatu sediaan dengan cara memejet sebuah objek diatas gelas objek atau kaca preparat. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada preparat squash akar bawang merah (Allium cepa) telah mengalami pembelahan mitosis sel pada tahap profase. SARAN Berdasarkan penelitian ini, disarankan bagi peneliti selanjutnya yang harus lebih diperhatikan adalah tingkat pencacahan karena tingkat ini membutuhkan waktu yang sangat lama karena dalam mencacah harus semuanya benar-benar terpotong (tersayat). Supaya bila dipejet dalam pereparat semua akar bawang merah akan menyebar sehingga dengan mudah dapat dilihat dibawah mikroskop. DAFTAR PUSTAKA Loveless, A. R. 1983. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik. Terjemahan oleh Kartawinata, K., Danimiharja, S., Soetisna, U. 1987. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Ritonga, Arya W & A. Wulansari. 2009. Pengaruh Kolkisin Terhadap Kromosom Ujung Akar Bawang Merah. Program Studi Pemuliaan dan Bioteknologi Tanaman. IPB Sastrosumarjo, S. 2006. Panduan laboratorium. Bogor: IPB Press. Satria, Arif B. 2014. Laporan Praktikum Mikroteknik Preparat Squash Akar Bawang Merah Dan Bawang Putih. Jurusan

Biologi. Universitas Negeri Semarang. Suntoro, S. Handari. 1983. Metode Pewarnaan (Histologi dan Histokimia). Jakarta: Bhratara Karya Aksara. Suryo. 2008. Genetika Strata I. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Wibowo, S. 1991. Budidaya Bawang Putih, Bawang Merah dan Bawang Bombay Edisi Keempat. Jakarta: Penerbit Swadaya.