PENGEMBANGAN VARIASI LATIHAN SHOOTING DARI DAERAH MEDIUM RANGE PADA TIM EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI 9 MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
Materi Permainan Bola Basket Lengkap

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING (LAY UP, UNDER RING, JUMP SHOOT) PADA MAHASISWA JPOK FKIP UNLAM TAHUN AKADEMIK 2012/2013

SILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soreang. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nuritia Septiantry, 2013

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bola basket juga mengalami perubahan-perubahan yang semakin kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. basket terbuka antar klub di setiap wilayah yang rata-rata pemainnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lufty Bella Dina Hakiky, 2014

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33)

SKRIPSI OLEH : GABRI ZELA CYNTIA NOVITASARI NPM:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memasukkan bolabasket (keranjang) sendiri (Dedy Sumiyarsono, 2002: 1).

TINGKAT KETERAMPILAN LAY UP SHOOT SISWA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA N 1 JEPON BLORA JAWA TENGAH E-JOURNAL

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA DI SEKOLAH SEPAKBOLA INDONESIA MUDA (IM) MALANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. latihan ini dilakukan secara berulang-ulang dan tuntutan yang semakin dipersulit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rafdlal Saeful Bakhri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. belajar tertentu memberikan prestasi belajar yang baik. Untuk mendapat hasil

A. TEKNIK DASAR SEPAK BOLA (LANJUTAN)

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEDIUM SHOOT PESERTA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA NEGERI 2 KLATEN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN. oleh seorang pastor. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang pastor asal

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani (Trisnowati tamat, 2007:1.5). Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. dengan memasukkan bola kedalam keranjang lawan (Wissel 1994:2). Bola basket

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani merupakan proses pendidikan artinya bahwa melalui

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Ketrampilan Dasar Bolabasket Mata kuliah ini membahas tentang sejarah dan organisasi bolabasket, teknik dasar permainan bolabasket, pertahanan, dan pe

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang berkualitas. Tingkat pencapaian prestasi olahraga bola basket dapat

-Good offense wins games, great defense wins championships-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah maupun luar lingkungan sekolah. mulai anak-anak (pemula) hingga dewasa (profesional/atlet).

BAHAN AJAR. 1. Judul : PERMAINAN BOLA BASKET. 2. Penyusun : Drs, Syahrizal. 3. Tujuan :

PERBANDINGAN HASIL TEMBAKAN ANTARA DRIBBLE JUMP SHOOT DENGAN PASSING JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. dan memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan kemampuan masingmasing

PENGARUH LATIHAN JUMP SHOOT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Teknik menembak dalam olahraga Bolabasket merupakan salah satu teknik yang

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Rezha, 2014

Kemampuan One Hand Set Shoot Dengan Jump Shoot Terhadap Efektifitas Mencetak Skor Dalam Permainan Bola Basket di SMA N 1 Pengasih Kulon Progo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan

A. JUDUL PENELITIAN Memvalidasi kembali tes keterampilan bolabasket STO untuk mahasiswa

2015 PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SHOOTING

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

SKRIPSI. Disusun oleh : SURYADI NIM

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: KARTONO NIM P

BAB I PENDAHULUAN. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu yang populer dan menarik

SESI SEPAKBOLA GRASSROOT Oleh : Indra Sjafri

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

I. PENDAHULUAN. penghayatan nilai - nilai (sikap mental emosional sportivitas spiritual

BAB I PENDAHULUAN. beberapa kejuaraan cabang olahraga basket baik untuk kalangan pelajar ataupun club-club

BOLA TANGAN. Materi Bola Tangan Kelas XI 1 design by Bramasto

BAB 1. KISI-KISI PENJASKES Smtr 1 Kls XI SMK INFORMATIKA PUGER 1

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR CHEST PASS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. melainkan hanya menggunakan talk and chalk (berbicara dan kapur tulis), sementara

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan

Pengaruh Latihan Menggunakan Net Terhadap Kemampuan Overhead Pass Peserta Ekstrakurikuler Bola Basket Di SMP Negeri 2 Wonosari Kabupaten Gunungkidul

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi bangsa Indonesia dibidang olahraga saat ini belum dapat memberikan

S K R I P S I. Oleh: YUDHA WAHYU BASUKI NPM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aditia Bahrul Ilmy, 2014

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai

BAB I PENDAHULUAN. Apriandi Mauliate Mangaratua Sinaga,2014. Konstruksi Tes Ball Handling Dalam Cabang Olahraga Bola Basket

PENGEMBANGAN PERMAINAN TEMBAK JARING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI UNTUK SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MALANG. Amjad Elfarabi

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN KOMBINASI DRIBBLING, PASSING DAN SHOOTING PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMP NEGERI 2 KOTA MALANG

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA DI PERSATUAN SEPAKBOLA GARUDA MUDA KABUPATEN KEDIRI S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara memasukkan bola ke dalam keranjang (basket) lawan dan

BAB I PENDAHULUAN. kesegaran jasmani dan berpengaruh pula pada peningkatan prestasi pada cabang

Pelajaran 1 MENGANALISIS, MERANCANG, DAN MENGEVALUASI TAKTIK DAN STRATEGI PERMAINAN BOLA BESAR

BAB I PENDAHULUAN. SMU/SMA juga sampai tingkat Perguruan Tinggi. Serta turnamen bola basket

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

Peningkatan Hasil Belajar Lay Up Shoot Melalui Penerapan Variasi Pembelajaran Siswa SMA Darul Ilmi Murni Medan

VARIASI LATIHAN TEKNIK SHOOTING BOLABASKET SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER DI SMPN 22 MALANG

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki tersebut. Apabila tidak dikembangkan, maka akan

SIAPA YANG BERMAIN DAN DIMANA

NET TRAINING METHOD EFFECT FOR OVERHEAD PASS ABILITY OF BASKETBALL EXTRACURRICULAR MEMBERS IN RANDUDONGKAL SENIOR HIGH SCHOOL, PEMALANG REGENCY

SILABUS. Indikator Ketercapaian Kompetensi. Materi Pembelajaran. Tingkat Ranah. Tingkat Ranah. Alokasi Waktu. Sumber/ Bahan/Alat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori

BAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

materi dan kebutuhan pembelajaran yang akan disampaikan.

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS

PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA LAY UP SHOOT

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia olahraga saat ini lebih maju dibandingkan masa

KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

Hak Cipta 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

Transkripsi:

PENGEMBANGAN VARIASI LATIHAN SHOOTING DARI DAERAH MEDIUM RANGE PADA TIM EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI 9 MALANG Fajar Hidayatullah (fajar@stkippgri-bkl.ac.id) Ditulis sebagai skripsi yang merupakan persyaratan kelulusan program sarjana di Universitas Negeri Malang pada bulan Juli 2009 Abstract Bola basket adalah salah satu cabang olahraga dimainkan oleh dua regu dimana kedua tim saling memasukkan bola sebanyak mungkin ke keranjang lawan dengan tangan dengan batas waktu yang disediakan. Jadi inti dari permainan bobabasket adalah berusaha sebanyak mungkin untuk memasukkan bola pada keranjang lawan. Menurut Oliver (2004:13) Meskipun banyak pemain bola basket terus mencoba melakukan tembakan 3 angka, statistik mengungkapkan bahwa para penembak 3 angka terbaik pun hanya berhasil 40 hingga 45 persen dari semua usaha lemparan tiga angka mereka sedangkan persentase tembakan tertinggi adalah tembakan dalam 1. Subyek penelitian adalah seluruh anggota tim ekstrakurikuler bola basket putra SMAN 9 Malang. Pada analisis kebutuhan yang dilakukan ditemukan bahwa pelatih ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 9 Malang seringkali melatih siswa pada teknik shooting dari medium range, namun variasi yang diberikan monoton yang menyebabkan para siswa malas dalam menjalankannya. Berdasarkan masalah yang ditemukan, maka peneliti mengembangkan variasi latihan shooting dari daerah medium range pada tim ekstrakurikuler bola basket putra SMAN 9 Malang. Dalam melatih teknik shooting diperlukan latihan yang berulang-ulang, selain itu membutuhkan teknik dasar yang benar juga diperlukan variasi-variasi model latihan untuk mencegah kebosanan berlatih. Model pengembangan ini adalah model pengembangan yang bersifat deskriptif, yaitu menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Pada pengembangan variasi latihan shooting dari daerah medium range ini dilakukan melalui beberapa tahap yang meliputi analisis kebutuhan, pembuatan produk awal, uji coba produk, revisi produk pertama, uji lapangan, dan revisi produk akhir. Subyek penelitian adalah peserta ekstrakurikuler bola basket di SMA Negeri 9 Malang. Dari pengembangan dan prosedur yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil pengembangan variasi latihan shooting dari daerah medium range pada tim ekstrakurilkuler bola basket SMA Negeri 9 Malang. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar dilakukan uji coba secara berulang-ulang pada subyek yang lebih besar dan diharapkan dapat disosialisasikan kepada sekolah-sekolah yang mempunyai kegiatan ekstrakurikuler bola basket, yang ada disekitar tempat pengembangan produk, peneliti sendiri dan peneliti lain untuk dikembangkan ke arah lebih lanjut. Kata Kunci : Pengembangan, Variasi Latihan, Medium Range Shooting, Bola Basket, Ekstrakurikuler, Sekolah Menengah. 1 John Oliver. Dasar-dasar Bolabasket. (USA:Pakar Raya, 2004), 13.

Pendahuluan Bola basket merupakan salah satu olahraga paling populer di dunia. Penggemarnya yang berasal dari berbagai usia merasakan bahwa bola basket adalah olahraga paling menyenangkan, kompetitif, mendidik, menghibur dan menyehatkan. Saichudin dan Januarto (1991:43) menjelaskan bahwa bola basket adalah suatu olahraga permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari lima pemain. Tiap pemain berusaha untuk memasukkan bola atau membuat angka. Bola dimainkan dengan cara mendribel (memantulkan), passing (mengoperkan), dan shooting (memasukkan bola ke ring) 2. Shooting adalah usaha yang dilakukan setiap pemain dalam satu regu bola basket untuk mencetak angka sebanyak-banyaknya. Shooting merupakan kunci untuk memenangkan suatu pertandingan. Menurut Oliver (2004:13) Meskipun banyak pemain bola basket terus mencoba melakukan tembakan 3 angka, statistik mengungkapkan bahwa para penembak 3 angka terbaik pun hanya berhasil 40 hingga 45 persen dari semua usaha lemparan tiga angka mereka sedangkan persentase tembakan tertinggi adalah tembakan dalam. 3 Artinya persentase keberhasilan tembakan dari daerah 2 angka lebih besar bila dibandingkan dengan persentase tembakan 3 angka sehingga akumulasi angka yang diperoleh dari tembakan 2 angka lebih banyak daripada akumulasi angka yang diperoleh dari tembakan 3 angka. Menurut Oliver (2004:13) tembakan ada dua, yaitu tembakan dalam dan tembakan luar. 4 Dalam permainan bola basket tembakan dalam yang sering dilakukan adalah tembakan dari daerah medium range atau bisa juga disebut perimeter area. Dalam melatih keterampilan shooting diperlukan latihan yang berulang-ulang, selain itu membutuhkan teknik dasar yang benar dan variasi-variasi model latihan. Variasi latihan yang monoton dan selalu diulangulang akan menyebabkan siswa malas-malasan dalam menjalankannya. Menurut Bompa (1987:19) latihan harus bervariasi dengan tujuan untuk mengatasi sesuatu yang monoton dan kebosanan dalam latihan, pelatih perlu pengetahuan dan sumber latihan yang banyak yang memungkinkan dapat berubah secara periodik 5. Berdasarkan masalah yang ditemukan dari hasil analisis kebutuhan yang dilakukan di SMA Negeri 9 Malang khususnya tim ekstrakurikuler bola basket putra maka peneliti mengembangkan variasi latihan shooting khususnya di daerah medium range atau daerah 2 poin. Metode Dalam pengembangan ini peneliti menggunakan model pengembangan Borg dan Gall (1983:775) sebagai acuan Pengembangan model ini diambil karena memiliki kelebihan subyek uji coba yang tidak terlalu besar sehingga produk dengan cepat dapat digunakan 6. Karena keterbatasan biaya dan waktu maka peneliti menyusun 9 langkah dari model Borg dan Gall sebagai acuan dalam mengembangkan produk, adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi. Termasuk observasi lapangan dan kajian pustaka 2. Mengembangkan bentuk produk awal (berupa variasi latihan shooting dari daerah medium range dalam permainan bola basket). 2 Saichudin dan Oni Bagus Januarto,.Teknik Dasar dan Peraturan Bolabasket. (Malang: IKIP Malang, 1991), 43. 3 John Oliver. Dasar-dasar Bolabasket. (USA:Pakar Raya, 2004), 13. 4 John Oliver. Dasar-dasar Bolabasket. (USA:Pakar Raya, 2004), 13. 5 Tudor Bompa. Theory and Methodology of Training: The Key to Athletic Performance. (Toronto, Ontario Canada: Kendall/Hunt Publishing Company, 1987), 19. 6 Borg, W,R. & Gall, M,D. Education Research: An Introduction, Fourth Education. (New York: Longman 1983), 775.

3. Evaluasi para ahli dengan menggunakan satu ahli bidang bola basket dan satu orang ahli kepelatihan bola basket.. 4. Uji coba kelompok kecil dengan menggunakan satu sekolah dan 10 subjek. 5. Revisi produk pertama, revisi produk berdasarkan hasil dari evaluasi ahli dan hasil uji coba kelompok kecil. Revisi ini digunakan untuk perbaikan terhadap produk awal yang dibuat oleh peneliti. 6. Uji lapangan (kelompok besar), yang diadakan satu sekolah dengan 20 subjek yang diteliti. 7. Revisi produk akhir yang dilakukan berdasarkan hasil uji lapangan 8. Perumusan naskah video yang di evaluasi oleh ahli media. 9. Pengemasan produk akhir dalam bentuk VCD. Uji coba produk ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang digunakan sebagai dasar dalam menetapkan kelayakan dari produk yang dikembangkan. Dalam bagian ini yang harus diperhatikan yaitu: (1) desain uji coba, (2) subjek uji coba, (3) Jenis data, (4) instrumen pengumpulan data, dan (5) teknik analisis data. Desain Uji Coba Tujuan dari penentuan desain uji coba adalah untuk memperoleh data yang dibutuhkan untuk memperbaiki produk awal secara lengkap. Desain uji coba ini dilakukan melalui 2 tahap, yaitu evaluasi tahap I dan evaluasi tahap II. Evaluasi Tahap I Pada evaluasi tahap ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian model yang hendak diproduksi dengan kebutuhan model latihan medium shooting dalam permainan bola basket. Evaluasi Tahap II Pada tahap II ini menguji cobakan produk II, yang dilakukan dalam lingkungan yang sebenarnya atau di lapangan. Uji coba kelompok besar dilakukan di lapangan bola basket SMA Negeri 9 Malang dengan jumlah pemain sebanyak 20 orang. Subyek Uji Coba Dalam pengembangan ini subyek uji coba yang digunakan meliputi : Tinjauan ahli, terdiri dari 2 orang ahli yaitu ahli dibidang kepelatihan dan pelatih bola basket. Teknik Analisis Data Data yang di peroleh dari hasil evaluasi ahli, uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil evaluasi berupa data masukan dan saran. Sedangkan data kuantitatif dari hasil uji kelompok kecil dan uji lapangan berupa persentase dari hasil pengumpulan kuesioner. Instrumen yang digunakan dalam pengembangan variasi latihan medium shooting ini adalah dengan menggunakan teknik kuesioner yang disebarkan kepada para ahli dan pemain ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 9 Malang. Teknik Analisis Data Teknik analisis kualitatif, deskriptif dengan persentase digunakan dalam penelitian kali ini. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis hasil pengumpulan data dari tinjauan para ahli dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data deskriptif berupa

persentase digunakan untuk mempersentasekan hasil pengumpulan data uji coba lapangan yaitu hasil dari data sisw 7 a (Sudijono, 2007). Hasil Penelitian Berdasarkan evaluasi yang telah diberikan oleh ahli bidang bola basket, ahli kepelatihan bola basket, dan siswa pengikut ekstrakurikuler bola basket pada saat uji coba tahap I dan II, maka ada beberapa produk yang perlu direvisi. 1. Revisi Produk Pertama a. Kegiatan stretching pada awal dan penutup tidak pelu diberikan pada pengembangan ini sebab yang dikembangkan adalah variasi latihan shooting dari daerah medium range. b. Variasi latihan lari tidak perlu diberikan karena tidak berhubungan dengan variasi latihan shooting dari daerah medium range. c. Gambar variasi latihan lebih diperjelas lagi terutama pada pergerkan pemain agar ketika orang lain membaca akan lebih mudah dimengerti. d. Untuk variasi latihan multi level shooting arah gerak pemain pada bagian sebelah kiri ring basket sebaiknya shooting dilakukan dari level 1 lagi agar sesuai dengan tujuan latihannya. e. Model evaluasi diperjelas fungsi dan tujuan dari evaluasi itu sendiri. 2. Revisi Produk Akhir Revisi produk akhir dilakukan setelah mendapat masukan dan saran ketika melakukan uji lapangan. Data yang didapat akan dijadikan landasan membuat produk akhir pengembangan ini. Adapun revisi berdasarkan uji lapangan adalah sebagai berikut: a. Penjelasan pada variasi latihan kesepuluh sebaiknya lebih diperjelas lagi agar siswa yang masih kesulitan ketika melakukannya akan cepat beradaptasi. b. Secara keseluruhan rancangan variasi latihan shooting dari daerah medium range ini cukup mudah untuk dilakukan oleh siswa, tetapi tetap harus memperhatikan kemampuan siswa setiap individunya, karena kita sadari setiap siswa memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. c. Latihan teknik shooting dari daerah medium range yang disajikan sudah dievaluasi agar tidak ada kesalahan dalam pelaksanaannya. Sebagian besar siswa sangat senang dan merasa mudah melakukan variasi latihan shooting dari daerah medium range ini kecuali variasi latihan kesepuluh yang nampaknya terdapat beberapa siswa mengalami kesulitan karena pola latihan yang rumit. Namun dengan frekuensi latihan yang meningkat maka siswa yang mengalami kesulitan dalam melakukan variasi latihan kesepuluh ini dapat segera mengatasi kesulitan tersebut. Sehingga produk variasi latihan shooting dari daerah medium range pada tim ekstrakurikuler di SMA Negeri 9 Malang, dapat digunakan bagi siswa sebagai latihan untuk meningkatkan keterampilan shooting dari daerah medium range. Berdasarkan evaluasi ahli media untuk pengemasan dalam bentuk VCD terdapat beberapa revisi rancangan produk yang dikembangkan, antara lain: 1. Dalam story board perlu penjelasan tentang teknik pengambilan gambar. 2. Bisa ditambahkan rencana tempat pengambilan gambar. Kesimpulan 7 Anas Sudijono. Pengantar Statistik Pendidikan. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), 45.

Dengan pengembangan variasi latihan shooting dari daerah medium range ini kendala seperti jenuhnya siswa ekstrakurikuler bola basket akan variasi latihan yang terbatas akan teratasi. Dengan memberikan latihan shooting dari daerah medium range yang lebih bervariasi dan menarik bagi siswa sehingga kejenuhan dan kurangnya porsi latihan shooting dari daerah medium range bukan menjadi masalah lagi. Pengembangan variasi latihan shooting dari daerah medium range ini juga dikemas dalam sebuah VCD agar sewaktu-waktu dapat dilihat dan dipelajari. Variasi latihan shooting dari daerah medium range ini juga melalui tinjauan ahli bidang bolabasket dan ahli kepelatihan bolabasket serta uji coba kelompok kecil dan uji lapangan agar benar-benar layak untuk digunakan. Sebagai pelengkap adalah ahli media untuk meninjau pengemasannya dalam bentuk VCD. Kekuatan pada produk yang dihasilkan, VCD ini dapat diulang. Selain itu siswa dapat diputar diluar jadwal latihan yang akan mempercepat pemahaman siswa. Variasi latihan shooting dari daerah medium range yang dikemas dalam bentuk VCD ini juga memiliki banyak kelemahan dan kekurangan. Untuk memperoleh produk yang berkualitas, diperlukan faktor-faktor pendukung pula. Pengalaman peneliti dan petugas lainnya merupakan faktor utama yang berdampak pada kualitas produk yang dihasilkan kurang maksimal. Pengambilan gambar pada peraga yang sedang bergerak dan pencahayaan yang tepat memerlukan keterampilan tersendiri. Selain itu, munculnya hal-hal non teknis di lapangan saat pembuatan produk awal menjadi tantangan tersendiri bagi peneliti. Meskipun telah dipersiapkan sebaik mungkin tetapi terjadi juga hal-hal yang diluar jangkauan kemampuan dan kewenangan peneliti, tetapi apa yang telah dilaksanakan pada penelitian ini juga dapat dijadikan pertimbangan dalam melaksanakan penelitian selanjutnya. Saran 1. Saran Pemanfaatan Produk pengembangan yang dikemas media video ini adalah latihan teknik shooting dari daerah medium range. Dalam memanfaatkannya sangat perlu dipertimbangkan situasi, kondisi dan sarana prasarana. Peran pelatih juga dibutuhkan untuk menjelaskan lebih lengkap tentang teori teknik shooting dari daerah medium range bolabasket yang benar terhadap siswa, karena keterbatasan kualitas VCD dapat memunculkan persepsi yang berbeda dengan yang diharapkan oleh peneliti, sehingga peran pelatih atau pembina ekstrakurikuler juga dibutuhkan dalam pemanfaatan VCD yang dikembangkan ini untuk memperoleh suatu tujuan latihan yang diharapkan. 2. Saran Diseminasi Dalam penyebarluasan produk pengembangan ke sasaran yang lebih luas, peneliti memberikan saran yaitu sebelum disebarluaskan sebaiknya produk ini dikaji kembali dan disesuaikan dengan keadaan sasaran yang ingin dituju. 3. Saran Pengembangan Lebih Lanjut Dalam mengembangkan penelitian ini ke arah lebih lanjut, peneliti mempunyai beberapa saran sebagai berikut: a. Untuk subyek penelitian sebaiknya dilakukan pada subyek yang lebih luas, baik siswa maupun sekolah yang digunakan sebagai kelompok uji coba. b. Hasil pengembangan ini hanya sampai tersusun sebuah produk, belum sampai tingkat efektivitas produk yang dikembangkan jadi sebaiknya dilanjutkan penelitian mengenai efektivitas produk yang dikembangkan.

c. Peneliti hanya sebatas mengembangkan variasi latihan shooting dari daerah medium range bolabasket yang dikemas dalam bentuk VCD, diharapkan adanya pengembangan menggunakan teknik shooting dari daerah underring dan daerah 3 point bolabasket. d. Mengembangkan lebih banyak lagi varisi latihan shooting dari daerah medium range. Panduan Video Variasi Latihan Dari Daerah Medium Range Dalam variasi latihan ini terbagi menjadi 2 tahap, tahap pertama adalah pengenalan terhadap bola dan tahap kedua merupakan variasi latihan shooting dari daerah medium. A. LATIHAN AWAL Melakukan latihan ball handling Latihan ini diberikan untuk memperkenalkan bola kepada tubuh kita untuk melatih feeling ball yang kita memiliki agar hasil latihan yang akan dilakukan menjadi lebih baik. a. Latihan Ball Handling 1 Gambar 1.1 : Latihan ball handling 1 Posisi badan berdiri tegak dengan memegang bola dengan ruas-ruas jari dan mengangkatnya di depan wajah serta siku tangan membentuk huruf L, bola dilempar dari ruas jari telapak tangan kanan ke ruas jari telapak tangan kiri, begitu seterusnya b. Latihan Ball Handling 2 Gambar 1.2 : Latihan ball handling 2 Bola dipegang dengan ruas-ruas jari dan tegak lurus diatas kepala, bola dilemparkan dari ruas-ruas jari kanan ke ruas-ruas jari kiri dengan siku yang tetap lurus (gambar 1.2). c. Latihan Ball Handling 3

Gambar 1.3 : Latihan ball handling 3 Bola diputar mengelilingi pinggang dari depan pinggang ke belakang dan ke depan lagi dengan posisi badan tetap tegak (gambar 1.3). d. Latihan Ball Handling 4 Gambar 1.4 : Latihan ball handling 4 Kedua telapak tangan memegang bola dengan siku tetap lurus, melemparkan bola tegak lurus keatas dan menangkapnya kembali dengan kedua telapak tangan ketika jatuh (gambar 1.4). e. Latihan Ball Handling 5 Gambar 1.5 : Latihan ball handling 5 Bola diputar mengelilingi kepala dari depan kepala ke belakang dan kembali ke depan, posisi badan tetap tegak (gambar 1.5) f. Latihan Ball Handling 6 Gambar 1.6 : Latihan ball handling 6 Bola dipegang dengan telapak tangan kanan, bola dilemparkan tegak lurus ke atas, bola ditangkap kembali ketika jatuh kebawah, begitu seterusnya (gambar 1.6) g. Latihan Ball Handling 7

Gambar 1.7 : Latihan ball handling 7 Bola dipegang seperti akan melakukan shooting, bola dilemparkan tegak lurus ke atas, bola ditangkap kembali ketika jatuh kebawah (gambar 1.7) B. Latihan Inti Pada tahap ini latihan akan dilakukan dengan tingkat kesulitan yang bertingkat, dari tingkat kesulitan yang relatif mudah sampai pada tingkat kesulitan yang lebih kompleks. Variasi latihan yang akan diberikan juga akan melibatkan beberapa unsur teknik bermain yang lainnya seperti dribbling, passing, V-cut, screen away, dan yang lainnya yang akan menjadi pendukung untuk latihan shooting dari daerah medium yang akan diberikan. KETERANGAN GAMBAR : = Barisan = Rintangan = Pemberi passing = Arah bola passing = Arah dribbling = Arah lari = Gerakan screen = Arah bola shooting = Gerakan Memutar 1 2 3 4 5 = pos pemain

I. Latihan 1 : multi level shooting Latihan ini selain dilakukan untuk meningkatkan persentase hasil medium shooting juga berguna untuk melatih kekuatan tangan ketika melakukan shooting. Latihan ini diberikan sebagai pembuka setelah latihan ball handling untuk melatih gerakan dasar pada tangan ketika melakukan shooting. Latihan shooting ini dilakukan secara bertingkat untuk mengenalkan setiap sudut tembakan yang bervariasi dan jarak minimal pada medium shooting sebagai dasar nantinya untuk melakukan shooting dari daerah medium yang lainnya. Cara memegang bola sebelum melakukan shooting adalah bola diangkat lurus tepat di depan atas dahi. Siku tangan kanan ditekuk berbentuk huruf L dan tegak lurus di depan kepala dan telapak tangan kanan berfungsi sebagai penyanggah bola serta telapak tangan kiri berfungsi sebagai pelindung dan penyeimbang bola yang dipegang. Begitu juga sebaliknya jika menggunakan tangan kiri. Bagian jari-jari tangan yang menempel pada bola adalah tepat pada bagian tengah setiap ruas jari. Gerakan followtrough harus dilakukan dengan tepat karena merupakan kunci yang paling penting untuk diperhatikan yang akan sangat mempengaruhi gaya dorong dan akurasi terhadap bola yang ditembakkan ke arah ring basket. Laju bola hasil dari shooting harus bergerak secara lambung dan parabol ke arah ring. Gerakan bola yang seperti ini akan sangat mendukung pada akurasi tembakan dan menghindari usaha blok dari lawan. Cara melakukan : - Siswa menerima passing dan melakukan shooting dari level 1 yang dilanjutkan melakukan shooting pada level berikutnya ketika bola shooting masuk. - Pada level 1 dan 2 siswa tidak diperbolehkan menggunakan kekuatan lutut. - Pada level 3 dan 4 siswa diperbolehkan menggunakan lutut. - Setelah mencapai pada level 4 dan shooting yang dilakukan berhasil masuk maka dilanjutkan kembali dengan melakukan shooting dari level 1 kembali akan tetapi pada sisi ring yang berbeda. - Setiap shooting yang dilakukan harus masuk, ketika shooting yang dilakukukan tidak masuk/gagal maka siswa harus mengulang kembali dari level 1 dengan terlebih dahulu kembali ke barisan paling belakang dan menunggu giliran berikutnya. II. Latihan 2 : Spread shoot Latihan yang kedua ini merupakan lanjutan dari latihan yang pertama. Jika pada latihan yang pertama lebih diutamakan bagaimana cara melakukan shooting dengan teknik yang benar dari berbagai sudut dengan jarak minimal. Maka pada latihan ini tingkat kesulitannya ditambah dengan jarak yang lebih jauh lagi dari berbagai sudut sebagaimana sesuai dengan prinsip kemajuan yang diterapkan oleh Pate Russel dkk yaitu setiap latihan harus mengalami peningkatan kesulitan yang semakin tinggi.

Pada saat menerima passing harus selalu dengan posisi tripple trheat dan selalu menghadap ke arah ring basket Irama gerakan pada saat menerima bola passing yang dilanjutkan dengan gerakan jump shoot yang diakhiri dengan gerakan followtrough setelah melakukan shooting Gerakan jump shoot sebisa mungkin dilakukan dengan gerakan yang cepat Lompatan saat melakukan jump shoot di usahakan seimbang untuk menghasilkan akurasi yang baik Cara melakukan : - Siswa menerima passing dan melakukan shooting di daerah medium secara bergiliran dimulai dari pos 1 sampai pada pos 9. - Setelah menyelesaikan gilirannya langsung mengambil posisi untuk melakukan rebound untuk menghalau bola agar tidak terlalu jauh. - Bola hasil shooting langsung di rebound oleh siswa yang melakukan passing. III. Latihan 3 : dribble and jump stop shoot Latihan ini dilakukan untuk membiaskan setiap pemain nantinya siap melakukan shooting dalam keadaan dribble dan langsung melakukan jump stop yang diakhiri dengan shooting. Gerakan jump stop shoot secara tiba-tiba saat melakukan dribble seperti ini nantinya akan menjadi teknik serangan individual yang berbahaya jika dapat dikuasai dengan cukup baik. Gerakan jump stop yang dilakukan sebelum gerakan shooting harus mengutamakan quickness atau kecepatan. Gerakan kaki yang dilakukan (footwork) ketika melakukan jump stop shoot harus diperhatikan. Cara melakukan : - siswa melakukan dribble sampai pada titik yang ditentukan dan langsung melakukan jump stop yang di akhiri dengan shooting pada pos 1 yang telah ditentukan. - Setelah masing-masing siswa telah melakukan 5 kali dari pos 1 giliran maka dilanjutkan dengan melakukan shooting dari pos 2 dan begitu juga seterusnya sampai pada pos 3. - Bola hasil shooting baik masuk maupun tidak masuk harus langsung di rebound sendiri. IV. Latihan 4 : simple jump stop shoot Latihan ini merupakan latihan lanjutan dari Latihan 1 dan 2 untuk melatih kemampuan shooting setelah menerima passing. Bedanya latihan ini adalah lebih mengutamakan quickness ketika melakukan jump shoot setelah menerima passing. Latihan ini merupakan dasar untuk berbagai pola pergerakan serangan tim yang diakhiri dengan melakukan jump shoot setelah berhasil mendapat celah pada pertahan lawan di daerah medium. Setiap pola serangan yang berkembang dalam permainan bolabsket selalu diawali dengan gerakan-gerakan passing dengan berbagai variasi yang biasanya diakhiri oleh gerakan lay-up, under ring, maupun shooting dari daerah medium seperti ini. Kunci-kunci gerakan yang harus diperhatikan adalah : Ketepatan saat menerima bola passing harus diperhatikan. Kecepatan saat melakukan shooting harus diutamakan.

Gerakan kaki yang tepat saat melakukan jump stop harus dilakukan dengan baik untuk mendukung kecepatan dan akurasi tembakan. Cara melakukan : - Siswa berlari dari pinggir lapangan ke daerah freetrhow dan menerima passing yang dilanjutkan dengan melakukan jump stop shoot. - Bola hasil shooting langsung di rebound oleh siswa yang melakukan passing. - Setelah melakukan gilirannya langsung kembali ke barisan paling belakang V. Latihan 5 : V-cut shoot Latihan shooting ini diberikan untuk melatih gerakan tanpa bola yang dilakukan untuk meloloskan diri dari penjaga dan menerima passing yang langsung diteruskan dengan jump stop shoot. Gerakan V-cut seperti ini seringkali digunakan untuk meloloskan diri dari pengawalan penjaga yang sangat ketat dan diakhiri oleh gerakan shooting. Gerakan V-cut dilakukan dengan teknik yang benar sehingga gerkan ini benar berhasil memotong pergerakan penjaga dan memberi ruang untuk menerima passing dan kesempatan untuk melakukan shooting Seluruh rangkaian gerakan harus dilakukan secepat mungkin karena inti dari latihan ini adalah meloloskan diri dari penjagaan lawan dengan secepat mungkin agar mendapat ruang untuk melakukan shooting Cara melakukan : - siswa melakukan passing ke arah passer. - Langsung berlari kearah rintangan untuk melakukan gerakan V-cut dan berlari ke arah passing. - Menerima passing yang dilanjutkan dengan melakukan shooting. - Bola hasil shooting langsung di rebound oleh siswa yang melakukan passing. - Siswa kembali ke barisan belakang setelah melakukan gilirannya. VI. Latihan 6 : turn around and jump shoot Latihan diatas melatih respon pemain terhadap situasi yang terjadi di lapangan untuk menerima passing dengan tepat dan meminimalisir kesalahan yang terjadi. Inti dari latihan ini adalah untuk melatih kesiapan dan respon setiap pemain untuk menerima passing yang dilanjutkan dengan melakukan junp shoot. Gerakan berputar setelah mendengar bunyi peluit harus dilakukan secepat mungkin untuk melatih respon yang dimiliki setiap pemain. Ketepatan ketika menerima bola harus diperhatikan untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi dan meningkatkan quickness yang dihasilkan Aturan Main : - Setiap pemain terlebih dahulu membelakangi arah passing sambil melakukan lari di tempat. - Setelah mendengar bunyi peluit langsung berbalik arah dan berlari untuk menerima passing - Setelah mendengar tanda peluit langsung berbalik dan berlari ke arah passing

- Setelah menerima passing langsung melakukan jumpshoot - Bola hasil shooting langsung di rebound oleh siswa yang melakukan passing - Setelah melakukan gilirannya pemain langsung kembali ke barisan paling belakang VII. Latihan 7 : receive pass and jump stop shoot B A Latihan ketujuh ini adalah pengembangan dari latihan sebelumnya yaitu simple jump stop shoot yang kali ini tingkat kesulitannya di tambah dengan didahului oleh gerakan rolling yang akan sangat berguna ketika pola serangan sudah semakin rumit seperti menggunakan pattern, sehingga variasi latihan di atas merupakan penyesuaian terhadap pola serangan yang nantinya akan lebih rumit. Gerakan rolling dilakukan melewati rintangan dengan secepat mungkin Ketepatan dan keseimbangan badan saat menerima passing harus diperhatikan Gerakan shooting yang dilakukan diawali dengan jump stop Cara Melakukan : - Siswa dari barisan A berlari mengitari rintangan yang disediakan - Siswa dari barisan B memberikan passing kepada siswa dari barisan A yang telah melewati rintangan dan langsung bersiap melakukan rebound. - Setelah melewati rintangan terakhir siswa dari barisan A langsung menerima passing yang dilanjutkan dengan jump shoot. - Siswa dari barisan B melakukan passing pada siswa dari barisan A langsung melakukan rebound. - Bola hasil shooting langsung di rebound oleh siswa yang melakukan passing. - Setelah menyelesaikan gilirannya langsung kembali ke barisan yang paling belakang. VIII. Latihan 8 : double V-cut shoot Latihan jenis ini merupakan latihan yang serupa seperti saat melakukan fast break dan mencoba meloloskan diri dari penjaga dengan melakukan gerakan V-cut. Meskipun pada umumnya setiap serangan fastbreak selalu diakhiri dengan gerakan lay-up shoot akan tetapi tidak menutup kemungkinan serangan fastbreak juga diakhiri dengan jump shoot dari daerah medium shoot. Terdapat 2 kali gerakan V-cut dalam pola latihan diatas yang harus dilakukan dengan tepat untuk meloloskan diri dari pengawalan ketat penjaga Gerakan shooting sebagai finishing dapat dilakukan dengan jump stop shoot atau hanya dengan jump shoot biasa Aturan Main : - Siswa melakukan V-cut pada cone yang ada di sebelah kiri dan di sebelah kanan. - Setelah melakukan 2 kali V-cut langsung berlari ke dalam daerah medium shooting yang telah ditentukan. - Melakukan jump shoot setelah menerima passing - Bola hasil shooting langsung di rebound oleh siswa yang melakukan passing. - Siswa kembali ke barisan paling belakang setelah melakukan gilirannya

IX. Latihan 9 : 3 kind of V-cut shoot Dalam variasi latihan sebelumnya terdapat variasi latihan shooting dari daerah medium range yang didahului dengan dua kali gerakan V-cut dari luar daerah 2 point. Maka dalam pola latihan ini terdapat 3 kali gerakan V-cut di daerah medium dimana setiap gerakan V-cut selalu diakhiri dengan menerima passing dan dilanjutkan dengan melakukan shooting. Jadi pola latihan ini merupakan pengembangan pola latihan sebelumnya yang lebih rumit. Setiap gerakan V-cut dilakukan dengan tepat dan secepat mungkin Ketepatan dan keseimbangan badan harus diperhatikan saat menerima passing dan melakukan shooting Ketepatan gerakan lebih diutamakan daripada presentase bola yang masuk Aturan Main : - Siswa berlari dan melakukan V-cut pada rintangan yang pertama dan langsung melakukan shooting setelah menerima passing. - Setelah melakukan shooting yang pertama langsung menuju rintangan yang kedua dan melakukan V-cut kembali pada rintangan kedua serta dilanjutkan dengan melakukan shooting setelah menerima passing. - Setelah melakukan shooting pada rintangan kedua lang berlari kearah rintangan ketiga dan kembali melakukan V-cut pada rintangan ketiga yang diteruskan dengan melakukan shooting setelah menerima passing. - Bola hasil shooting langsung di rebound oleh siswa yang melakukan passing. - Setelah menyelesaikan gilirannya langsung kembali ke barisan yang paling belakang. X. Latihan 10: screen away jump stop shoot Latihan ini menggabungkan beberapa unsur teknik yang cukup kompleks yang diakhiri dengan shooting dari daerah medium diantaranya adalah teknik dribbling, teknik passing dan teknik screen away. Teknik teknik seperti inilah yang nantinya akan sangat B A dibutuhkan dalam membangun pola serangan yang lebih rumit. Terdapat teknik dribbling yang dilatih agar setiap pemain mempunyai keterampilan membawa bola dengan tenang walupun dalam tekanan penjagaan lawan. Ada juga unsur latihan passing yang berguna untuk memberikan umpan kepada rekan satu tim walaupun dalam keadaan mendapat penjagaan dari lawan. Yang lainnya terdapat unsur latihan teknik screen away untuk membantu pergerakan rekan satu tim dan meloloskan diri dari penjagaan lawan agar mendapat kesempatan untuk melakukan shooting yang merupakan inti dari pola latihan ini. Ketepatan dan kecepatan saat melakukan gerakan V-cut harus diperhatikan Ketepatan saat melakukan gerakan screen away harus diperhatikan dengan seksama karena gerakan ini adalah gerakan terakhir sebelum melakukan finishing dengan melakukan jump shoot Setiap gerakan harus dilakukan dengan kompak untuk mendapatkan hasil yang lebih baik Cara Melakukan : - Siswa B berlari ke arah rintangan 1 dan melakukan V-cut.

- Siswa A melakukan dribbling dan passing ke arah pemain B yang telah melakukan V- cut. - Setelah melakukan passing, siswa A berlari ke arah rintangan 2 dan melakukan V-cut yang dilanjutkan dengan berlari ke arah rintangan 3 untuk melakukan screen away. - Siswa B melakukan dribbling ke arah rintangan 3 untuk melakukan crossover pada rintangan 3 yang telah di screen oleh siswa A dan dilanjutkan dengan melakukan dribbling ke daerah freetrhow. - Siswa A yang telah melakukan screen away bersiap menerima passing dari siswa B. - Siswa B yang berada di daerah freetrhow memberikan passing kepada siswa A. - Siswa A melakukan jump shoot stelah menerima pasing dari siswa B. - Siswa B melakukan rebound. Siswa A kembali ke barisan belakang pada barisan B dan siswa B kembali ke barisan belakang barisan A. Bibliography Bompa, Tudor. 1987, Theory and Methodology of Training: The Key to Athletic Performance. Toronto, Ontario Canada: Kendall/Hunt Publishing Company. Borg, W,R. & Gall, M,D. 1983. Education Research: An Introduction, Fourth Education. New York: Longman (chapter 18:education research and development). Oliver, john. 2004. Dasar-dasar Bolabasket. USA. Pakar Raya. Saichudin dan Januarto, O. B. 1991. Teknik Dasar dan Peraturan Bolabasket. Malang: IKIP Malang. Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta. Raja Grafindo Persada.