45 BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan Pembahasan mengenai Prosedur Pelaporan Pajak Impor barang pada PT. Lintas Niaga Jaya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 4.1.1. Prosedur Pelaporan Pajak Impor Barang Di PT. Lintas Niaga Jaya 1. Proses Dokumentasi PT. Lintas Niaga Jaya Surabaya menyiapkan dokumen- dokumen Impor sampai dengan clearance documenct. Seperti B/L, PIB, dll. 2. Penerbitan Delivery Order (DO) oleh Perusahaan Pelayaran PT. Lintas Niaga Jaya memberikan Bill of Lading asli untuk ditukar dengan D/O ke Perusahaan Pelayaran yang ditunjuk, bisa ke PT. Lintas Niaga Jaya Surabaya sendiri, karena selain sebagai EMKL PT. Lintas Niaga Jaya Surabaya adalah Perusahaan Pelayaran. 3. Penyelesaian Pembayaran Bea Masuk & Pajak Impor Importir/ PT. Lintas Niaga Jaya Surabaya sebagai EMKL mendatangi pihak Bank (Bank Bea Cukai) /Bank Devisa untuk menyelesaikan pembayaran Beabea dari Impor. 4. Proses Pemberitahuan Impor Barang (PIB) Berdasarkan Shipping documencts, PPJK meng-input data dalam format PIB. PIB di link ke sistem electronic data interchange (EDI) dari Bea dan Cukai untuk diteliti. 45
46 Dokumen yang harus dilampirkan dalam PIB adalah: a) SIUP ( Surat Ijin Usaha Perdagangan ), NPWP (NomorPokok Wajib Pajak), API (Angka Pengenal Impor) b) Packing list, Invoice, Bill of Lading/Air Way Bill, Insurance untuk barang yang diimpor. c) Surat Kusa dari pihak Importer. 5. Proses dikantor Dirjend Bea dan Cukai Dokumen PIB diteliti oleh Pejabat Fungsionaris Pemeriksa Dokumen I (PFPD I), yaitu Pejabat Pemeriksa Persyaratan Impor. 6. Keputusan PIB dari Bea dan Cukai PIB DITOLAK, dapat diajukan kembali/mungkin tidak dapat karena mungkin barang larangan. PIB DITERIMA, maka akan terjadi penjaluran atas barang Impor. 7. Proses Penjaluran barang Impor Hijau, maka akan dilakukan pemeriksaan dokumen saja, dan mendapat SPPB (Surat Pemberitahuan Pengeluaran Barang). Merah, maka akan dilakukan pemeriksaan Fisik dan Dokumen barang baru terbit SPPB. Prioritas, Tidak dilaksanakan pemeriksaan pabean sebagai mana yang dilakukan terhadap jalur merah dan hijau, tetapi harus dengan mengajukan permohonan sebagai Importir jalur prioritas. 8. Mengurus Job Order/Job Slip Mencari Job order ke bagian pelayanan Impor dengan melampirkan Bukti pembayaran:
47 a) Warkat Dana, warkat dana dibayar sesuai barang keluar dari kapal datang tanggal..., sampai keluar barangtanggal... b) Copy SPPB (Surat Pemberitahuan Pengeluaran Barang) belum di fiat, c) D/O Asli, d) PLAB ( Pemberitahuan Lalu Lintas Barang ) 9. Fiat SPPB oleh Bea Cukai SPPB dibawa ke Bea Cukai pintu Impor untuk di fiat kemudian RELEASE barang Impor bisa keluar dari daerah Pabean setelah SPBB ditunjukan pada petugas gate out (Bea Cukai pintu). Barang hanya dapat dikeluarkan dari Pelabuhan/kawasan Pabean setelah mendapatkan SPPB yang sudah di fiat oleh Bea cukai dengan melampirkan D/O, Surat Jalan, Job Order. 4.1.2. Kendala Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Kegiatan Impor 1) Kendala teknis yaitu telah diterapkanya prosedur baru dengan Sistem EDI (Electronic Data Interchage) dalam proses PIB yaitu jika terjadi salah pengisian data PIB atau barangnya tidak sesuai dengan ketentuan di negara Importir, dan akhirnya PIB ditolak oleh Bea cukai. 2) Ketidaksesuaian Barang Impor dengan Dokumen Impor. Ketidaksesuaian barang Impor dengan dokumennya sering terjadi apabila barang sampai di Pelabuhan Importir sehingga mengakibatkan keterlambatan di dalam penerimaan barang Impor hal ini karena kurang ketelitian oleh pihak Eksportir, pengangkut, force majeur dan lain-lain.
48 4.1.3. Cara menghitung PPh Pasal 22 A. Cara menghitung PPh Pasal 22 Atas kegiatan Impor barang menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.03/2010 Besarnya PPh pasal 22 atas Impor adalah sebagai berikut: 1) Yang menggunakan Angka Pengenal Importir (API), tarif pemungutannya sebesar 2,5 % dari nilai Impor PPh Pasal 22 = 2,5 % x Nilai Impor 2) Yang tidak menggunakan Angka Pengenal Imporir (API), tarif pemungutannya sebesar 7,5 % dari nilai Impor PPh Pasal 22 = 7,5 % x Nilai Impor 3) Yang tidak dikuasai, tarif pemungutannya sebesar 7,5 % dari harga jual Lelang. PPh Pasal 22 = 7,5 % x Harga Jual Lelang B. Saran Berdasarkan hasil kesimpulan dari Pembahasan hasil studi lapang, maka penulis dapat memberikan beberapa saran bagi Perusahaan yang mungkin dapat bermanfaat, sebagai berikut : 1. PT. Lintas Niaga Jaya Surabaya sebagai suatu Perusahaan Impor barang agar dapat meningkatkan ketepatan dan kecepatan didalam mengurus dokumen PIB (Pemberitahuan Impor Barang). Ketelitian tersebut perlu diterapkan karena akan memperlancar pengurusan dokumen PIB sehingga Barang Impor akan segera dapat dikeluarkan dari Pabean.
49 2. Untuk mengatasi Ketidaksesuaian barang Impor dengan dokumen Impor adalah dengan cara menjalin kerja sama yang baik dengan Perusahaan Pelayaran, sehingga di dalam pencocokan dokumen invoice dan manifest berjalan lancar dengan begitu akan mempermudah bagi Perusahaan untuk mengetahui apakah spesifikasi barang di dalam dokumen tersebut sesuai atau tidak dengan barang yang akan diimpor. 3. Diperlukan adanya training atau Workshop bagi karyawan agar lebih mengetahui tentang Peraturan Perpajakan yang terbaru terutama yang berkaitan dengan Impor 4. Perlunya Pemeriksaan ulang atas perhitungan yang telah dilakukan untuk memastikan apakah perhitungan tersebut telah benar agar tidak terjadi kesalahan dalam hal Penyetoran Pajak Penghasilan Pasal 22 atas Impor barang.