HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA MISRINA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA MISRINA

BAB I PENDAHULUAN. eksklusif sangat penting sekali bagi bayi usia 0-6 bulan karena semua kandungan

ANALISA HUBUNGAN PENGARUH CARA MENYUSUI DENGAN KEJADIAN PAYUDARA BENGKAK PADA IBU POST PARTUM

HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PROSES PENGELUARAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BANDA ACEH

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN PAYUDARA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI (ENGORGEMENT) PADA IBU NIFAS

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI DENGAN KELANCARAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BLANG BINTANG ACEH BESAR JURNAL

ANALISIS KEJADIAN PAYUDARA BENGKAK PADA IBU NIFAS DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI MALIAH PALEMBANG TAHUN 2016

Maulina. Mahasiswi Pada STIKes U Budiyah Banda Aceh D-III Kebidanan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN. salah. Selain faktor teknis ini tentunya Air Susu Ibu juga dipengaruhi oleh asupan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HB 0 PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N P2002 HARI KE-3 DENGAN BENDUNGAN ASI DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN Husnul Muthoharoh* RINGKASAN

ST NURRAHMAH, S.ST AKADEMI KEBIDANAN KONAWE. Jl. Letj.DII Panjaitan No.217, Unaaha, Konawe Sulawesi Tenggara. Telp/Fax (0408)

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Masa nifas (puerperium) merupakan masa yang dimulai setelah

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas adalah masa dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta

Sugiarti dan Vera Talumepa

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Orang tua terutama ibu perlu memiliki

Kurnia Mutiara. Prodi D-III Kebidanan STIKes U Budiyah ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PADA IBU NIFAS UNTUK MENYUSUI BAYINYA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI (Studi Di BPS Yuliana, Amd. Keb. Kabupaten Lamongan 2016)

BAB I PENDAHULUAN. bayinya, akibatnya bayi tidak mendapatkan ASI secara Eksklusif dan apabila

NURJANNAH NIM

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

ABSTRAK GAMBARAN SOSIAL BUDAYA DENGAN POLA MAKAN IBU MENYUSUI DI KEMUKIMAN JANGKA BUYA KECAMATAN JANGKA BUYA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Menyusui atau dalam bahasa asing disebut breasting adalah pemberian air

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA POST PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. menyelamatkan kehidupan seorang anak, tetapi kurang dari setengah anak di

BAB I PENDAHULUAN. rendahnya kesadaran masyarakat terhadap penyakit tersebut. Payudara

GAMBARAN PERBEDAAN PERTUMBUHAN ANAK BATITA YANG DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DIGAMPONG LAMBHUK KOTA BANDA ACEH

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. survei dengan menggunakan alat bantu kuesioner dan menggunakan metode

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE

2015 GAMBARAN BENDUNGAN ASI BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU NIFAS DENGAN SEKSIO SESAREA DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH BANDUNG

JURNAL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Pendidikan Program D IV Kebidanan U Budiyah Banda Aceh

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

RAHMAH Mahasiswi Pada STikes U BUDIYAH Banda Aceh

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA CANDIROTO KECAMATAN KOTA KENDAL KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU TENTANGPIJAT BAYI DI BPS JAUNIWATI INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Fund, dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui SK Menkes. No. 450/MENKES/SK/IV/2004 tanggal 7 April 2004 telah

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG BREAST CARE DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU POST PARTUM

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN UMUR DAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA BANDA ACEH. Ermila Eviana

NURLAILA RAMADHAN Tenaga Pengajar Pada StiKes Ubudiyah Banda Aceh

SURVEY FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU POST PARTUM DI PUSKESMAS ALAK KOTA KUPANG ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MASTITIS PADA IBU POSTPARTUM DI BPS KRESNA HAWATI KARANGJAYA PALEMBANG TAHUN 2013

BAB III KERANGKA KONSEP. tujuan penelitian, maka hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti dapat

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POSTPARTUM DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN GONDORIYO NGALIYAN SEMARANG

PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANON SRAGEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di Badan Lingkungan Hidup Kota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia melakukan adanya pembangunan kesehatan sebagai salah satu

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM HARI KE-3 DI RSUD DR. SOEGIRI LAMONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP IBU DENGAN BENDUNGAN ASI DI PUSKESMAS SIDOMULYO PEKANBARU

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS

1

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN PADA IBU NIFAS TERHADAP PENGLUARAN ASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJA BASA INDAH BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015

Mahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2

BAB I PENDAHULUAN. termasuk anak, remaja, ibu hamil dan ibu menyusui dengan kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. Secara global angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan masih

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE

BAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil (Vivian, 2011).

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

PENGARUH USIA MENARCHE DAN PEKERJAAN TERHADAP TERJADINYA MENOPAUSE DI DESA BULOH PEUDAYA KECAMATAN PADANG TIJI KABUPATEN PIDIE TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan proses kelahiran. Pengertian lainnya yaitu masa nifas yang biasa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M

Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Pemberian ASI Eksklusif oleh Ibu yang Bekerja Sebagai Perawat di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal

HUBUNGAN TINGKAT DISMENOREA DENGAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA SISWA SMPN 4 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN. Nurhidayati 1*)

METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat stategis, namun keadaan sosial budaya yang bersnekaragam menjadi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENERAPAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSKLUSIF

KARAKTERISTIK MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RB MULIA KASIH BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pemberian ASI dari ibu ke bayi yang dilakukan dengan baik dan benar.

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KETERAMPILAN MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS. Ansik Khoiriyah* Ravita Prihatini**

BAB III METODE PENELITIAN

KONTRIBUSI PERSEPSI DAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PEDESAAN. Lilik Hidayanti 1, Nur Lina

SURVEY FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU POST PARTUM DI PUSKESMAS ALAK KOTA KUPANG ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB I PENDAHULUAN. dan negara Indonesia yang ditandai penduduknya hidup dalam lingkungan dan

HUBUNGAN PELAKSANAAN RAWAT GABUNG DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI DI RB GRIYA HUSADA NGARAN, POLANHARJO, KLATEN

Transkripsi:

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA MISRINA

,Jurnal Karya Tulis Ilmiah HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA MISRINA Mahasiswi Pada STIKes U Budiyah Banda Aceh D-III Kebidanan ABSTRAK Latar Belakang:Pada masa nifas ibu menyusui sering kali menghentikan menyusui karena payudaranya terasa sakit,dan merasa tidak nyaman saat menyusui bayinya, disebabkan karena cara pada saat menyusui yang tidak benar yaitu posisi duduk yang tidak tegak,kepala dan tubuh bayi tidak berada pada garis lurus dan dagu bayi tidak menyentuh payudara ibu. Tujuan Penelitian: Mengetahui Hubungan Teknik Menyusui Yang Benar Dengan Kejadian Bendungan ASI Pada Ibu Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Meureudu Kabupaten Pidie Jaya. Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat Analitik dengan desain crossectional yaitu untuk mengetahui hubungan teknik menyusui yang benar dengan kejadian bendungan ASI pada ibu di wilayah kerja Puskesmas Meureudu Kabupaten Pidie Jaya. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 34 orang, dan yang menjadi sampel adalah total sampling, yaitu sebanyak 34 orang. Cara pengumpulan data dengan cara membagikan kuesioner,yang dilakukan pada tanggal 24-26 Agustus 2013. Hasil Penelitian : Responden yang mengalami bendungan ASI mayoritas tidak menerapkan teknik menyusui yang benar yaitu sebanyak 14 responden (82,4), dan responden yang tidak mengalami bendungan ASI mayoritas menerapkan teknik menyusui yang benar, yaitu sebanyak 5 responden (29,4%). Setelah dilakukan uji statistik dengan chi square didapatkan P value = 0,654 (P> 0,05). Kesimpulan: Dari 34 responden diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan antara tehnik menyusui yang benar dengan kejadian bendungan ASI, bisa saja bendungan ASI disebabkan oleh faktor lain, seperti pengosongan mammae yang tidak sempurna. Diharapkan hasil penelitian ini dapat untuk menambah informasi terhadap hubungan teknik menyusui yang benar dengan kejadian bendungan ASI, sehingga masyarakat terutama ibu menyusui mau memberikan ASI kepada bayinya. Kata kunci : teknik menyusui yang benar dan bendungan ASI. I. Pendahuluan Setiap tahun terdapat 1 1,5 juta bayi di dunia meninggal karena tidak diberi ASI secara Eksklusif kepada sang buah hati. Sayangnya, masih banyak ibu yang kurang memahami manfaat pentingnya pemberian ASI utuk sang buah hati, ASI eksklusif sangat penting sekali bagi bayi usia 0-6 bulan karena semua kandungan gizi ada pada ASI yang sangat berguna bagi pertumbuhan bayi,dari jumlah tersebut diperoleh fakta 95% ibu menyusu Insiden bendungan ASI dapat dikurangi hingga setengahnya bila disusui tanpa batas Pada tahun-tahun berikutnya sejumlah peneliti lain juga mengamati bahwa bila waktu untuk menyusui dijadwalkan, lebih sering terjadi bendungan yang sering diikuti dengan mastitis dan kegagalan laktasi (WHO, 2011). Menurut WHO,Kurang lebih 40 % wanita Amerika saat ini memilih untuk tidak menyusui, dan banyak diantaranya mengalami nyeri dan pembengkakan payudara yang cukup nyata. Pembesaran ASI, pembengkakan dan nyeri payudara mencapai puncaknya 3 sampai 5 hari postpartum. Sebanyak 10% wanita mungkin melaporkan nyeri berat hingga 14 hari post partum dan seperempat sampai setengah dari wanita tersebut mengkonsumsi analgesik untuk meredakan nyeri payudara pada masa nifas (Kartika, 2007). Menurut Sastrawinata (2005) masalah menyusui umumnya terjadi dalam dua minggu pertama masa nifas. Pada masa ini, pengawasan dan perhatian petugas kesehatan sangat diperlukan agar masalah menyusui dapat segera ditanggulangi sehingga tidak terjadi penyulit atau menyebabkan kegagalan menyusui. Masalah menyusui yang sering terjadi diantaranya : payudara bengkak, kelainan puting susu, puting nyeri dan lecet, puting datar atau terbenam, saluran susu tersumbat, mastitis dan abses pada payudara. Kegagalan dalam proses menyusui sering disebabkan karena timbulnya beberapa masalah, baik masalah pada ibu maupun bayi. Bendungan ASI adalah

peningkatan aliran vena dan limfe pada payudara yang akan mengakibatkan meningkatnya tekanan intraduktal, dan mempengaruhi berbagai segmen pada payudara, sehingga tekanan seluruh payudara akan meningkat, akibatnya payudara sering terasa penuh serta nyeri. Selain itu juga dapat disebabkan karena proses menyusui yang tiadak adekuat akibat tidak sempurnanya pengosongan payudara ( Kartika, 2007) Menurut DepKes 2011 pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif 0 6 bulan di Indonesia berfluktuasi dalam tiga tahun terakhir, menurun dari 62,2% tahun 2010 menjadi 56,2% pada tahun 2011 dan sedikit meningkat pada tahun 2012 menjadi 61,3%. Demikian juga cakupan pemberian ASI Eksklusif pada bayi sampai 6 bulan menurun dari 28,6% tahun 2010 menjadi 24,3% pada tahun 2011 dan meningkat menjadi 34,3% pada tahun 2012 (Susenas, 2010 2012). Untuk Provinsi Aceh berdasarkan data Dinkes (2012) cakupan ASI Eksklusif hanya 45%, sedangkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Pidie Jaya dari jumlah 2.649 (99,37%) bayi, yang mendapat ASI Ekslusif 96 (36,2%) bayi. Selebihnya diberikan ASI dengan makanan pendamping. Pada data Puskesmas Meureudu yang peneliti lakukan pada bulan Januari- Juni tahun 2012 diketahui ibu menyusui berjumlah 105 (50,5%), sedangkan data teknik menyusui yang benar sebanyak 32 (30%) orang. Berdasarkan survey yang peneliti dapatkan di masyarakat terdapat 34 ibu postpartum yang menyusui bayinya pada minggu pertama setelah melahirkan berjumlah 10 yang mengalami bendungan ASI.Dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan Mereka mengatakan pada keadaan ini sering kali menghentikan menyusui karena payudaranya terasa sakit,dan merasa tidak nyaman saat menyusui bayinya, disebabkan karena cara pada saat menyusui yang tidak benar yaitu posisi duduk yang tidak tegak,kepala dan tubuh bayi tidak berada pada garis lurus dan dagu bayi tidak menyentuh payudara ibu. Tujuan Penelitian Tujuan Umum Untuk Mengetahui Hubungan Teknik Menyusui Yang Benar Dengan Kejadian Bendungan ASI Pada Ibu Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Meureudu Kabupaten Pidie Jaya. Tujuan Khusus Untuk mengetahui hubungan teknik menyusui yang benar dengan kejadian bendungan ASI pada ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Meureudu Kabupaten Pidie Jaya. II. METODOLOGI 1. Kerangka Konsep Dalam proses laktasi kadang kala terjadi kegagalan yang sering disebabkan karena timbulnya berbagai masalah, baik masalah dari ibu maupun bayi. Salah satu faktor dari ibu yaitu cara menyusui yang tidak benar. Cara menyusui yang tidak benar dapat menyebabkan putting susu lecet dan ASI tidak keluar optimal. Hal ini dapat menimbulkan gangguan dalam proses menyusui sehingga pemberian ASI tidak adekuat, pemberian ASI yang tidak adekuat dapat mengakibatkan payudara bengkak (breast engorgement) karena sisa ASI pada duktus. Statis pada pembuluh darah akan mengakibatkan meningkatnya tekanan intraduktal yang akan mempengaruhi segmen pada payudara sehingga tekanan seluruh payudara meningkat, akibatnya payudara sering terasa penuh, tegang serta terasa nyeri (Iin dan Titik, 2011). Teknik Menyusui yang benar Kejadian bendunganasi Hipotesa Penelitian Ha : Tidak ada hubungan teknik menyusui dengan kejadian bendungan ASI Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat Analitik dengan desain crossectional yaitu untuk mengetahui hubungan teknik menyusui yang benar dengan kejadian bendungan ASI pada ibu di wilayah kerja Puskesmas Meureudu Kabupaten Pidie Jaya. Populasi dan sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas Meureudu Kabupaten Pidie Jaya pada bulan Januari sampai Agustus tahun 2013 adalah sebanyak 34 orang ibu. Sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah total sampling, yaitu semua populasi dijadikan sampel yaitu sebanyak 34 orang ibu menyusui. Tempat dan waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Meureudu Kabupaten Pidie Jaya. pada Bulan 24 26 Agustus 2013. Pengumpulan dan Analisa Data

Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang di peroleh langsung di lapangan dengan menyebarkan kuesioner yang berisi pertanyaan untuk mengetahui hubungan teknik menyusui yang benar dengan kejadian bendungan ASI pada ibu nifas sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh di Puskesmas Meureudu Kabupaten Pidie Jaya. Setelah responden mengerti tentang penjelasan tersebut maka kuesioner diberikan untuk diisi dan kemudian data tersebut dikumpulkan untuk rencana pengolahan dan analisa data. Bendungan ASI Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Bendungan ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Meureudu Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013 No Bendungan ASI 1 Ya Analisa Bivariat Analisa bivariat untuk melihat kemaknaan hubungan antara variabel dependent dan variabel independent dengan menggunakan statistik sederhana yaitu: chi square ( ) pengambilan keputusan ada hubungan atau tidak pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05%). untuk melihat distribusi variabel dependent (terikat) dan variabel independet (bebas) yang meliputi: bendungan ASI teknik menyusui yang benar. Teknik Menyusui yang benar Hubungan Tehnik Menyusui yang Benar dengan Bendungan ASI Tabel 5. 1 Distribusi Frekuensi Teknik Menyusui yang benar di Wilayah Kerja Puskesmas Meureudu Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013 2 Tidak Jumlah 23.5 100 Dari tabel 5.2 dapat dilihat bahwa dari 34 responden mayoritas responden mengalami bendungan ASI, yaitu sebanyak 26 responden (76,5%). Analisa Univariat Analisa univariat Frekuensi 8 34 Jumlah III. HASIL DAN PEMBAHASAN Teknik Menyusui yang Benar 1 Baik (%) 76.5 2 Tidak Pengolahan Data Menurut (Notoatmodjo, 2010) :data yang telah didapatkan akan diolah dengan tahap-tahap berikut: Editing, Coding, Transfering, Tabulating,

No Frekuensi 26 Tabel 5. 3 Hubungan Teknik Menyusui yang Benar dengan Kejadian Bendungan ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Meureudu Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013 (%) 25 73.5 9 34 26.5 100 Dari tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 34 responden mayoritas responden berkategori baik dalam penerapan teknik menyusui yang benar, yaitu sebanyak 25 responden (73,5%). N o 1 2 Teknik Menyusui Yang Benar Baik Tidak Jumlah Bendungan ASI Ya f 21 5 26 % 84 55,6 f 4 4 8 Tidak % 16 44,4 Jumlah f 25 9 34 % 100 100 Dari tabel 5.3 dapat dilihat bahwa responden yang mengalami bendungan ASI mayoritas tidak menerapkan teknik menyusui yang benar, dan responden yang tidak Uji Statistik p 0,654 mengalami bendungan ASI mayoritas menerapkan teknik menyusui yang benar, yaitu sebanyak 5 responden (29,4%) Setelah dilakukan uji statistik dengan chi square didapatkan p value = 0,654 (p> 0,05). Hipotesa yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan tehnik menyusui yang benar dengan kejadian bendungan ASI, hal ini dapat dilihat dari nilai p value = 0,654 (p> 0,05). Pembahasan Hubungan Tehnik Menyusui yang Benar dengan Bendungan ASI dengan kejadian bendungan ASI di Kemukiman Teungku Chik Dipulo Baroh Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen. Asumsi peneliti bahwa tehnik menyusui harus sangat diperhatikan oleh ibu menyusui,karena ASI adalah faktor penting untuk tumbuh kembang bayi agar lebih optimal,setiap ibu harus diberi bimbingan atau arahan oleh bidan atau petugas kesehatan agar ibu lebih mengerti

tentang tehnik menyusui yang benar,apabila ibu tidak menyusui dengan tehnik yang benar ditakutkan akan terjadi bendungan ASI. IV. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian pada tanggal 24 26 Agustus 2013, dapat di lihat bahwa tidak ada hubungan antara tehnik menyusui yang benar dengan kejadian bendungan ASI, ini dapat dilihat dari perolehan p value = 0,654 (p> 0,05). Mochtar (2005) pengosongan mamae yang tidak sempurna (Dalam masa laktasi, terjadi peningkatan produksi ASI pada Ibu yang produksi ASI-nya berlebihan. apabila bayi sudah kenyang dan selesai menyusu, & payudara tidak dikosongkan, maka masih terdapat sisa ASI di dalam payudara. Sisa ASI tersebut jika tidak dikeluarkan dapat menimbulkan bendungan ASI). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati (2012) tentang hubungan tehnik menyusui dengan terjadinya bendungan ASI di Kemukiman Teungku Chik Dipulo Baroh Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen Tahun 2012 diperoleh p-value adalah 0,002. selanjutnya dilakukan pengujian dimana p-value 0,002 < α (0,05), Ho Sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesa objektif (Ha) diterima yang berarti tidak ada hubungan antara tehnik menyusui Kesimpulan Tidak ada hubungan tehnik menyusui yang benar dengan kejadian bendungan ASI, hal ini dapat dilihat dari nilai p value = 0,654 (p> 0,05). Saran-saran 1. Bagi peneliti sebagai bahan kajian dan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan untuk menambah informasi terhadap hubungan teknik menyusui yang benar dengan kejadian bendungan ASI. 2. Bagi Institusi Pendidikan, dapat dimanfaatkan dan dijadikan sebagai bahan referensi untuk pustaka. 3. Bagi Tempat Penelitian, untuk menambah informasi terhadap hubungan teknik menyusui yang benar dengan kejadian bendungan ASI, sehingga masyarakat terutama ibu menyusui mau memberikan ASI kepada bayinya. REFERENSI Budiarto, Eko. 2002, Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta,EGC Fujiadi, 2000, ASI dan Ibu bekerja, Jakarta, Salemba Medika Notoadmodjo, Soekidjo, 2003, Ilmu Perrilaku Kesehatan, Jakarta BPKM FKM IU. Jones, 2002, Kesejahteraan bayi dan ASI, Jakarta, Salemba Medika Kamelia, 2005, Pengetahuan ibu tentang menyusui, Jakarta Siregar, 2004, Menyusui. Jakarta, Salemba Medika Sunoto, 2001, Pemberian Air Susu Ibu, Renika Cipta Jakarta Roesli, 2004 Air Susu Ibu, Trubus, Jakarta