PENGARUH PENERAPAN METODE TIM TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT DI UNIT STROKE RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA ABSTRAK

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015 ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT MYRIA KOTA PALEMBANG

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMBERIAN OBAT DENGAN PENERAPAN PRINSIP 7 (TUJUH) BENAR PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MODEL ASUHAN KEPERAWATAN METODE TIM DENGAN IMPLEMENTASINYA DI RUANG BEDAH FLAMBOYAN RSUD DR SOETOMO SURABAYA

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK


PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

Pendrita Jeffri Ratu Andung 1), Ni Luh Putu Eka Sudiwati 2), Neni Maemunah 3)

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS)

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE MENURUT PERSEPSI PASIEN IMOBILISASI FISIK

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

PENGARUH PELATIHAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL (MAKP) TIM TERHADAP PENERAPAN MAKP TIM DI RSUD DR. SOEGIRI LAMONGAN.

HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

HUBUNGAN PERILAKU CARING DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP DEWASA RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG ABSTRAK

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

METODE PENUGASAN TIM DALAM ASUHAN KEPERAWATAN. Oleh : Windy Rakhmawati, S.Kp, M.Kep.

PRODUKTIFITAS PERAWAT BERDASARKAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

HUBUNGAN TINGKAT STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI UNIT PERAWATAN KRITIS RUMAH SAKIT UNISMA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN

PERBEDAAN PERKEMBANGAN SOSIAL PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TINDAKAN COOPERATIVE PLAY DI TAMAN KANAK- KANAK SRIWEDARI MALANG

HUBUNGAN KEGIATAN PERAWAT MEMPERTAHANKAN SKOR KOMISI AKREDITASI DENGAN TINGKAT STRES PERAWAT RUMAH SAKITPANTI NIRMALA MALANG ABSTRAK

Rakhma Nora Ika Susiana *) Abstrak

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK TK B

IMPROVED STUDENT LEARNING THROUGH MOTIVATIONAL COUNSELING

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP (PROTAP) PERAWATAN LUKA OPERASI DI BLUD RSU CUT NYAK DHIEN MEULABOH TAHUN 2015

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

PERBEDAAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DENGAN PERAWAT KONTRAK BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) DI RSUD KRATON PEKALONGAN

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG ABSTRAK

TESIS Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

Nur Gutanto 1, Sri Hendarsih 2, Christin Wiyani 3 INTISARI

EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN ULAR TANGGA DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SDN 2 PATRANG KABUPATEN JEMBER

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2 (1) 2017

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MAKP) DI INSTALASI RAWAT INAP

HUBUNGAN TIMBANG TERIMA DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RS PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN BEBAN KERJA, TINGKAT STRES DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG NAKULA RSUD SANJIWANI GIANYAR

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

Mohammad Iqbal Bumulo Hendro Bidjuni Jeavery Bawotong

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN. Yulianto

BAB I PENDAHULUAN. Diharapkan) dengan rentang 3,2 16,6 %. Negara Indonesia data tentang KTD

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No. 3, Oktober 2014

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPUASAN PASIEN SECTIO CAESARIA (SC) DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE PADA PASIEN STROKE DI RUANG KENANGA RUMAH SAKIT DR. SOEPRAOEN MALANG ABSTRAK

PERSEPSI PERAWAT TENTANG PENDELEGASIAN TUGAS KEPALA RUANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN KERJA PERAWAT

GAMBARAN KINERJA PERAWAT DALAM DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PERAWAT DI RUANG MPKP DAN BUKAN MPKP DI RSUD KABUPATEN BATANG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kebijakan manajerial, kebijakan teknis serta pengembangan standar dan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang

Motivasi Kerja dan Karakteristik Individu Perawat di RSD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Madura

Pengaruh Penerapan Supervisi Terhadap Kelengkapan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Lantai 2 IRNA GPS RSUP Fatmawati

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ORANG TUA DALAM MELAKUKAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TKK SANG TIMUR MALANG ABSTRAK

PENGARUH POSISI TIDUR MIRING TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI POSYANDU LANSIA PERMADI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENERAPAN METODE TIM DENGAN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP

ABSTRACT. Keywords: Junior auditor, job satisfaction, and supervision measures. viii. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIER PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

ABSTRAK. Kata kunci : Kemampuan dalam pengambilan keputusan karir, Pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor. Universitas Kristen Maranatha

PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN KEAMANAN PEMBERIAN TERAPI OBAT

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN

PENGARUH PELATIHAN PATIENT HANDLING TERHADAP PENURUNAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG AKIBAT KERJA

Pengaruh Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan Pada Anak Di PAUD Cinta Bunda Desa Baran Sukoharjo

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, identifikasi konseptual pernyataan riset dan variabel riset dan

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO.

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Cindy K Dastian 1, Idi Setyobroto 2, Tri Kusuma Agung 3 ABSTRACT

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN. Oleh VITOE FUSANTO

BEBAN KERJA PERAWAT PELAKSANA BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN. Iin Inayah dan Wahyuni

Transkripsi:

PENGARUH PENERAPAN METODE TIM TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT DI UNIT STROKE RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG Maria Magdalena Sri Widiastuti 1), Dyah Widodo 2), Esti Widiani 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2) Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang 3) Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Email : jurnalpsik.unitri@gmail.com ABSTRAK Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat adalah dengan melaksanakan sistem Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP). Kepuasan kerja adalah sikap umum yang merupakan pencerminan dari beberapa sikap yang saling terkait dari seseorang terhadap pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh penerapan metode tim terhadap kepuasan kerja perawat. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimental dengan pra-pascates dalam satu kelompok (One-group pra-post test design), sampel terdiri dari 11 orang perawat, metode yang digunakan adalah dengan metode yang digunakan adalah dengan sampling jenuh. Intervensi selama 4 minggu, data diambil dengan kuisioner dan dianaliasa dengan signed rank test (Wilcoxon) nilai α sebesar 0,047 dan tingkat signifikan α = 0,05. Hasil penelitian ini adalah kepuasan kerja perawat sebelum (pre) dilakukan penerapan metode tim paling banyak adalah tidak puas (55%). Kepuasan kerja perawat sesudah (post) dilakukan penerapan metode tim paling banyak adalah cukup puas (46%). Berdasarkan hasil penelitian diatas diharapkan metode tim ini bisa diterapkan di rumah sakit dan manajer keperawatan bisa memfasilitasi terlaksananya pemberian asuhan keperawatan dengan metode tim, sehingga pelayanan yang profesional dan komprehensif dengan mengedepankan kepuasan dan keselamatan pasien dapat terwujud. Kata kunci : penerapan metode tim, kepuasan kerja perawat 45

THE EFFECT OF APPLYING THE METHOD TO THE TEAM OF NURSE JOB SATISFACTION IN STROKE UNIT OF PANTI WALUYA SAWAHAN HOSPITAL MALANG ABSTRACT One strategy to optimize the role and functions of the nurse is to implement a system of Professional Nursing Care Method (FGM). Job satisfaction is a common attitude is a reflection of several inter-related attitudes of a person to work. This study aimed to analyze the effect of applying the method to the team of nurse job satisfaction. This research is a preexperimental pre-post-test in one group (One-group pre-post test design), the sample consisted of 11 nurses, the method used is the method used is the saturation sampling. Interventions for 4 weeks, the data taken by questionnaire and dianaliasa with signed rank test (Wilcoxon) α value of 0.047 and a significant level of α = 0.05. The result of this study is the job satisfaction of nurses before (pre) carried the application of methods most widely team is not satisfied (55%). Job satisfaction of nurses after (post) made the application of the method most widely team is quite satisfied (46%). Based on the above results are expected this team method can be applied in hospitals and nursing managers can facilitate the implementation of the provision of nursing care to the method of the team, so professional and comprehensive service to promote satisfaction and patient safety can be realized. Keywords: application of the method of the team, job satisfaction of nurses PENDAHULUAN Dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan keperawatan dan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang berkualitas merupakan salah satu faktor yang harus dicermati dan diperhatikan oleh perawat.salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat adalah dengan melaksanakan sistem Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP). Ada beberapa metode sistem pemberian asuhan keperawatan kepada pasien, tetapi model yang umum digunakan di rumah sakit adalah asuhan keperawatan total, keperawatan tim, dan keperawatan primer. Dari beberapa metode yang ada, institusi pelayanan perlu mempertimbangkan kesesuaian metode tersebut untuk diterapkan. Tetapi,setiap unit keperawatan mempunyai upaya untuk menyeleksi model 46

untuk mengelola asuhan keperawatan berdasarkan kesesuaian antara ketenagaan, sarana dan prasarana, dan kebijakan rumah sakit (Nursalam, 2014). Rumah sakit sebagai organisasi yang menyediakan pelayanan kesehatan memiliki karakteristik yang tidak sama dengan organisasi lainnya, terutama terhadap para perawat yang merupakan mayoritas tenaga kerja di sebuah rumah sakit (Asmuji, 2012), maka dari itu diperlukan iklim kerja yang baik sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kepuasan kerja perawat. Kepuasan kerja adalah sikap umum yang merupakan pencerminan dari beberapa sikap yang saling terkait dari seseorang terhadap pekerjaannya. Adapun faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu faktor pegawai dan faktor pekerjaan (Keith Davis, 1985, dalam Mangkunegara, 2013). Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Andriani dengan judul penelitian Kepuasan Kerja Perawat pada Aplikasi Metode Tim Primer dalam Pelaksanaan Tindakan Asuhan Keperawatan didapatkan hasil indikator kondisi kerja mendapat nilai rata-rata kepuasan tertinggi (9,5-11) dengan kepuasan kerja (64,3%), sedangkan kepuasan terendah terdapat pada pekerjaan sendiri (8,8-10) dengan nilai kepuasan kerja (57,1%) (Andriani, 2012). Secara umum di Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan menggunakan model asuhan keperawatan dengan metode fungsional. Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 13 Maret 2014 sampai 20 Maret 2014 di Unit Stroke dengan menggunakan observasi didapatkan pada sif pagi ada perawat yang hanya melakukan tindakan injeksi saja, tindakan rawat luka saja, tindakan ROM (Range Of Motion) saja, tindakan oral maupun personal hygiene saja, ada yang mengerjakan pendokumentasian asuhan keperawatan saja, begitu juga dengan sif sore dan malam yang merupakan kegiatan perawat dengan menggunakan metode fungsional, dimana kelemahannya adalah perawat dalam memberikan asuhan keperawatan terfragmentasi sehingga tidak bisa memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan sulit untuk mengukur tingkat kepuasan perawat. Didapatkan juga hasil dengan menggunakan wawancara dari 10 orang perawat, 8 orang (80%) mengatakan tidak puas dengan gaji yang diterima, insentif yang diterima, hubungan antar karyawan, kesempatan untuk meningkatkan kemampuan, metode fungsional yang masih diterapkan di ruangan. Berdasarkan fenomena diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh penerapan metode tim terhadap kepuasan kerja perawat di Unit Stroke Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain eksperimental yaitu suatu 47

rancangan penelitian yang digunakan untuk mencari hubungan sebab-akibat dengan adanya keterlibatan penelitian dalam melakukan manipulasi terhadap variabel bebas. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu pra-eksperimental dengan pra-pascates dalam satu kelompok (Onegroup pra-post test design), dimana ciri tipe penelitian ini adalah mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah diintervensi. Sebelum dilakukan intervensi, peneliti melakukan tes awal (pratest) untuk mengidentifikasi tingkat kepuasan kerja perawat dilakukan metode tim, setelah itu dilakukan intervensi kepada perawat di Unit Stroke tentang metode tim, setelah dilakukan intervensi, peneliti melakukan tes akhir (post test) untuk mengidentifikasi tingkat kepuasan kerja perawat dilakukan metode tim. Penelitian dilakukan di Unit Stroke Rumah Sakit Panti Waluya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perawat di Unit Stroke Rumah Sakit Panti Waluya sebanyak 11 orang. Penerapan metode tim merupakan variabel independen atau variabel bebas. Instrumen penelitian berupa panduan intervensi tentang metode tim yang disusun dan dimodifikasi kemudian dilakukan intervensi selama empat minggu. Kepuasan kerja perawat merupakan variabel dependen. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner (daftar pertanyaan). Untuk instrumen kepuasan kerja perawat dipersiapkan pertanyaan sebanyak 20 pertanyaan dengan mengacu pada kuisioner Kepuasan Kerja Perawat. Data yang diperoleh dari kuisioner merupakan hasil pengukuran kepuasan kerja perawat sebelum dan sesudah dilakukan penerapan metode tim, kemudian dianalisis dengan menggunakan Uji Rank Wilcoxon dengan α = 0,05. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Karakteristik Responden Dusun di Unit Stroke Rumah Sakit Panti Waluya Karakteristik N % Usia Dewasa 3 27,3 Muda Dewasa 8 72,7 Jenis Kelamin Laki-laki 2 18,2 Perempuan 9 81,8 Pendidikan D III 9 81,8 S1 2 18,2 Masa Kerja 1 Tahun 5 45,4 3 Tahun 1 9,1 5 Tahun 2 18,2 6 Tahun 1 9,1 10 Tahun 1 9,1 14 Tahun 1 9,1 Berdasarkan Tabel 1. memberikan gambaran bahwa distribusi frekuensi responden berdasarkan umur paling banyak adalah 27 tahun (27,2%). Jenis kelamin responden sebagian besar (81,8%) adalah perempuan dan lainnya (18,2%) adalah laki- 48

laki. Pendidikan responden sebagian besar adalah DIII Keperawatan (81,8%) dan lainnya adalah S1 Keperawatan (18,2%). Masa kerja responden paling banyak adalah 1 tahun (45,4%). Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Kepuasan Kerja Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Penerapan Metode Tim Kerja di Unit Stroke Rumah Sakit Panti Waluya Karakteristik Kecemasan Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi N % N % Sangat Puas 0 0 1 9,1 Puas 3 27,3 2 18,2 Cukup Puas 2 18,2 5 45,5 Tidak Puas 6 54,5 3 27,3 Sangat Tidak 0 0 0 0 Puas Berdasarkan Tabel 2. menggambarkan bahwa kepuasan kerja sebelum dilakukan penerapan metode tim adalah paling banyak tidak puas 6 orang (54,5%) dan kepuasan kerja sesudah dilakukan penerapan metode tim adalah paling banyak cukup puas 5 orang (45,5%). Tabel 3. Hasil Analisa Statistik Uji Wilcoxon rank test p value 0,047 Berdasarkan Tabel 3. hasil analisa Wilcoxon Signed Ranks Test α = 0,05 dan didapatkan hasil 0,047 < α = 0,05 hasil menunjukkan bahwa ada pengaruh penerapan metode tim terhadap kepuasan perawat di Unit Stroke Rumah Sakit Panti Waluya. Gambar 1. Skor kepuasan kerja perawat sebelum dan sesudah dilakukan penerapan metode tim di Unit Stroke Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang. Gambar 1. menggambarkan bahwa mayoritas adanya peningkatan dari skor kepuasan kerja perawat sebelum dan sesudah sebanyak 8 orang, 2 orang menunjukkan penurunan, serta 1 orang menunjukkan tetap. Berdasarkan hasil penelitian memberikan gambaran bahwa kepuasan kerja perawat sebelum dilakukan metode tim adalah tidak puas (55%), hal ini disebabkan karena di Unit Stroke masih menggunakan metode fungsional, dimana didapatkan pada tiap sif ada perawat yang hanya melakukan tindakan injeksi saja, 49

tindakan rawat luka saja, tindakan ROM (Range Of Motion) saja, tindakan oral maupun personal hygiene saja, ada yang mengerjakan pendokumentasian asuhan keperawatan saja, dimana kelemahannya adalah perawat dalam memberikan asuhan keperawatan terfragmentasi sehingga tidak bisa memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif. Teori menurut Nursalam 2014 Metode fungsional bukan termasuk Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP). Metode fungsional dilaksanakan oleh perawat dalam pengelolaan asuhan keperawatan sebagai pilihan utama pada saat perang dunia kedua. Pada saat itu, karena masih terbatasnya jumlah dan kemampuan perawat, maka setiap perawat hanya melakukan satu atau dua jenis intervensi keperawatan saja (misalnya, merawat luka) kepada semua pasien di bangsal. Metode fungsional dipengaruhi oleh beberapa faktor kepuasan kerja perawat yaitu : tersedianya peralatan dan perlengkapan yang mendukung pekerjaan, dalam metode fungsional peralatan dan perlengkapan terbatas misalnya hanya ada satu troly untuk memberikan pelayanan kepada pasien. Faktor hubungan antar karyawan dalam kelompok kerja, dalam metode fungsional sering tidak diterapkan, hal ini ditunjang dengan teori kelemahan metode fungsional yaitu tidak memberikan kepuasan pada pasien maupun perawat. Faktor kemampuan bekerjasama antar karyawan, dalam metode fungsional tidak diterapkan karena dalam memenuhi kebutuhan pasien cenderung bekerja sendirian hal ini ditunjang dengan teori kelemahan metode fungsional yaitu tidak memberikan kepuasan pada pasien maupun perawat pelayanan keperawatan terpisahpisah, tidak dapat menerapkan proses keperawatan. Faktor sikap teman-teman kerja di metode fungsional cenderung dalam perawat mengerjakan tugasnya terfragmentasi, hal ini ditunjang dengan teori kelemahan metode fungsional yaitu persepsi perawat cenderung pada tindakan yang berkaitan dengan keterampilan saja. Faktor kesesuaian antara pekerjaan dan latar belakang pendidikan, dalam metode fungsional tidak ada kesesuaian karena perawat dalam melakukan tugasnya terfragmentasi sehingga tidak bisa mengembangkan diri, hal ini ditunjang dengan mayoritas pendidikan DIII yaitu 8 orang (81,8%) dan mayoritas umur produktif (100%). Faktor perlakuan atasan, dalam metode fungsional tidak adanya rewards/penghargaan, tidak ada evaluasi. Faktor kesempatan untuk mendapat posisi yang lebih tinggi, dalam metode fungsional tidak ada pembagian tugas dan wewenang yang jelas semuanya sama, ditunjang dengan teori salah satu kelebihan di metode fungsional yaitu perawat senior menyibukkan diri dengan tugas manajerial, sedangkan perawat pasien diserahkan kepada perawat junior dan/atau belum berpengalaman. Berdasarkan hasil penelitian memberikan gambaran bahwa kepuasan kerja perawat sesudah dilakukan metode tim adalah cukup puas (46%), hal ini dibuktikan 50

dengan faktor kepuasan kerja perawat yaitu: faktor tersedianya peralatan dan perlengkapan, dalam metode tim yang sudah diterapkan peralatan dan perlengkapan dibagi menjadi dua kelompok atau tim untuk menunjang pelayanan keperawatan. Faktor hubungan antar karyawan dalam kelompok kerja, dalam metode tim hubungan dapat terjalin dengan baik antara kepala ruang, ketua tim dan perawat pelaksana, hal ini ditunjang dengan teori salah satu kelebihan metode tim yaitu memungkinkan komunikasi antartim, sehingga konflik mudah di atasi dan memberi kepuasan kepada anggota tim. Faktor kemampuan dalam bekerja sama antar karyawan, dalam metode tim dalam menghadapi masalah yang dihadapi pasien maupun perawat, dilakukan dengan memecahkan masalah secara bersama-sama. Faktor sikap teman-teman kerja, dalam metode tim tugas dikerjakan bersama-sama dan saling melengkapi, ditunjang dengan salah satu teori kelebihan metode tim yaitu, memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh. Faktor kesesuaian antara pekerjaan dan latar belakang pendidikan, dalam metode tim untuk yang mempunyai masa kerja dan pengalaman yang lama bisa untuk menjadi ketua tim. Faktor kemampuan dalam menggunakan waktu bekerja dengan penugasan yang diberikan, dalam metode tim adanya pembagian tugas yang jelas dan adanya evaluasi untuk penyelesaian tugas. Faktor kemampuan supervisi/pengawas dalam membuat keputusan, dalam metode tim untuk tugas supervisi sangat jelas dan ada koordinasi yang baik. Kebebasan melakukan suatu metode sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan, dalam metode tim masingmasing peranan mempunyai tugas dan kewenangan yang jelas. Faktor perlakuan atasan, dalam metode tim peran kepala ruang mempunyai tanggung jawab untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kepada stafnya. Faktor kesempatan untuk mendapat posisi yang lebih tinggi, dalam metode tim ada pembagian tugas dan wewenang yang jelas misalnya ketua tim. Berdasarkan pada Tabel 3. hasil analisa Wilcoxon Signed Ranks Test α = 0,05 dan didapatkan hasil 0,047 < α = 0,05 serta hasil Asymp.Sig.(2-tailed) menunjukkan bahwa Ho ditolak, yaitu ada pengaruh penerapan metode tim terhadap kepuasan perawat di Unit Stroke Rumah Sakit Panti Waluya. Hal ini sesuai dengan konsep yang mengatakan bahwa Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) dipengaruhi oleh salah satu faktor kualitas pelayanan keperawatan yaitu meningkatkan kepuasan kerja perawat. Konsep yang lain mengatakan salah satu kelebihan dari metode tim yaitu memungkinkan komunikasi antartim, sehingga konflik mudah diatasi dan memberi kepuasan pada anggota tim. Menurut Asmuji (2013) kepuasan kerja adalah perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upah atau gaji yang diterima, kesempatan pengembangan karir, hubungan 51

dengan pegawai lainnya, penempatan kerja, jenis pekerjaan, struktur organisasi perusahaan, mutu pengawasan. Sedangkan yang berhubungan dengan dirinya antara lain umur, kondisi kesehatan, kemampuan, pendidikan. KESIMPULAN Kepuasan kerja perawat sebelum (pre) dilakukan penerapan metode tim paling banyak adalah tidak puas (55%) dan sisanya adalah cukup puas (18%), puas (27%). Kepuasan kerja perawat sesudah (post) dilakukan penerapan metode tim paling banyak adalah cukup puas (46%) dan sisanya puas (18%), tidak puas (27%), sangat puas (9%). Ada pengaruh yang signifikan dengan diterapkannya metode tim terhadap kepuasan kerja perawat di Unit Stroke Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang dengan nilai p 0,047 < α 0,05. Asmuji, 2012. Manajemen Keperawatan: Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Mangkunegara A P. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi 4. Jakarta. Salemba Medika. DAFTAR PUSTAKA Andriani L. 2012. Kepuasan kerja perawat pada Aplikasi Metode Tim Primer dalam Pelaksanaan Tindakan Asuhan Keperawatan (Studi Kuantitatif di Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang). Diakses pada 31 Oktober dari 2014http://www.jurnaljam.ub.ac.id /index.php/jam/article/viewfile/43 3/473. 52