PENAGIHAN SEKETIKA SEKALIGUS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 561/KMK.04/2000 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/PMK.03/2008 TENTANG

1905:217 juncto Staatsblad 1906:348) sebagian besar materinya tidak

PERPAJAKAN I KUASA & KONSULTAN PAJAK, PEMERIKSAAN, PENAGIHAN, RESTITUSI PAJAK. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Penagihan Pajak. a. Pengertian Penagihan Pajak b. Sifat Utang Pajak c. Tatacara Penagihan Pajak (siklus) d. Pencairan Tunggakan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENUNJUK Undang-undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

BAB III HAK MENDAHULU DALAM PERPAJAKAN DAN ATURAN DALAM KEPAILITAN

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang TUJUAN KEPAILITAN TUJUAN KEPAILITAN. 22-Nov-17

PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN

Pengertian Penagihan Pajak

PENGURUSAN HARTA PAILIT PEMBERESAN HARTA PAILIT TUGAS KURATOR. Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

: PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PENAGIHAN BEA MASUK DAN/ATAU CUKAI.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 24/PMK.04/2011 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN DI BIDANG CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 24/PMK.04/2011 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN DI BIDANG CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENAGIHAN PAJAK DAERAH DENGAN SURAT PAKSA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 5 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PAJAK DAERAH

UU 37/2004, KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG *15705 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDINESIA (UU) NOMOR 37 TAHUN 2004 (37/2004)

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Istilah Kepailitan 9/4/2014

68/PMK. 03/2012 TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK DAN PENETAPAN BESARNYA PENGHAPUSAN

BAB II LANDASAN TEORI

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 1997 TENTANG PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2000

PENUNJUK UNDANG-UNDANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar hukum bagi suatu kepailitan (Munir Fuady, 2004: a. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU;

JENIS DAN BENTUK SURAT, DOKUMEN DAN/ATAU DAFTAR YANG DIPERLUKAN DALAM RANGKA PENGUSULAN DAN TINDAK LANJUT PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK

BAB VIII KEPAILITAN. Latar Belakang Masalah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENAGIHAN PAJAK DAERAH DENGAN SURAT PAKSA

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB 2 LANDASAN TEORI

Apakah Pailit = Insolvensi? Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEGHAPUSAN PIUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN.

PENAGIHAN PAJAK DAN SURAT PAKSA DASAR HUKUM, PENGERTIAN, DAN JENIS-JENIS PENAGIHAN PAJAK

B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu barang maupun jasa agar menghasilkan keuntungan.

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Definsi Pajak Pengertian Pajak

2017, No Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.04/2013 tentang Tata Cara Penagihan Bea Ma

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. perusahaan harus dijalankan dan dikelola dengan baik. Pengelolaan perusahaan

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian, Unsur, dan Fungsi Pajak. yang satu sama lain pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu merumuskan

P U T U S A N Nomor 907 K/Pdt.Sus-Pailit/2017

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENAGIHAN PAJAK DAERAH DENGAN SURAT PAKSA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pembebanan Jaminan Fidusia

PENYELESAIAN SENGKETA PAJAK INTERNAL DJP; PENGADILAN PAJAK; DAN MAHKAMAH AGUNG.

BUPATI GIANYAR PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI. untuk pencapaian tujuan yang telah dirumuskan. Implementasi merupakan tahap

Utang Pajak. a. Pajak terutang b. Utang pajak. c. Timbulnya utang pajak d. Penetapan dan ketetapan pajak

PENETAPAN DAN KETETAPAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Proses Penyelesaian Kepailitan Melalui Upaya Perdamaian Berdasarkan UU No. 37 Tahun 2004

Diatur dalam pasal 1 angka 25 UU KUP Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan dan/atau bukti yang

BAB III AKIBAT HUKUM YANG TIMBUL APABILA ON GOING CONCERN GAGAL DALAM PELAKSANAANNYA. apabila proses On Going Concern ini gagal ataupun berhasil dalam

NOMOR 19 TAHUN 1997 TENTANG PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

bahwa Penggugat memiliki tunggakan pajak sebagai berikut:

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG

BAB IV ANALISIS Putusan Majelis Hakim Pengadilan Niaga dalam kasus PT. Indo Plus dengan PT. Argo Pantes Tbk.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

WALIKOTA SOLOK PROPINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 3 TAHUN 2015

2014, No c. bahwa guna memberikan kepastian hukum dalam pelaksanaan Pencegahan dalam rangka pengurusan Piutang Negara dan tidak dilaksanakannya

IMPLEMENTASI PENGATURAN JAKSA PENGACARA NEGARA DALAM PENANGANAN PERKARA KEPAILITAN DI KEJAKSAAN NEGERI BANJARMASIN. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penundaan kewajiban pembayaran utang

BAB II PENGANGKATAN PENGURUS DALAM PKPU. Ada dua cara yang disediakan oleh UU Kepailitan dan PKPU agar debitur

BUPATI INDRAGIRI HULU

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 9 SERI E

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG. mempunyai dua atau lebih Kreditor dan tidak membayar sedikitnya satu utang yang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 9 TAHUN 1994 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian pinjam meminjam uang. Akibat dari perjanjian pinjam meminjam uang

POKOK-POKOK PERUBAHAN UNDANG-UNDANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN. Oleh Bambang Kesit Accounting Department UII Yogyakarta 21 Juni 2010

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini beberapa pengertian pajak menurut beberapa ahli, salah. satunya menurut R. Santoso Brotodiharjo sebagai berikut:

Imbalan Bunga. Diberikan dalam hal:

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 5 SERI B

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68/PMK.03/2012

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1994 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK RESTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK SARANG BURUNG WALET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

PENGANTAR PERPAJAKAN HAK WAJIB PAJAK

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 168, (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3889)

UU 9/1994, PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

BAB II KAJIAN TEORITIS. Ada beberapa sistem pemungutan pajak menurut Purwono (2010: 12). Lebih

Transkripsi:

PENAGIHAN SEKETIKA SEKALIGUS

DASAR HUKUM

tindakan Penagihan Pajak yang dilaksanakan oleh Jurusita Pajak kepada Penanggung Pajak tanpa menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran yang meliputi seluruh utang pajak dari semua jenis pajak, Masa Pajak, dan Tahun Pajak PENGERTIAN

DILAKUKAN DALAM HAL: Penanggung Pajak akan meninggalkan Indonesia untuk selamalamanya atau berniat untuk itu Penanggung Pajak memindahtangankan barang yang dimiliki atau yang dikuasai dalam rangka menghentikan/ mengecilkan kegiatan perusahaan, atau pekerjaan yang dilakukannya di Indonesia terdapat tanda-tanda bahwa Penanggung Pajak akan membubarkan badan usaha, atau menggabungkan usaha, atau memekarkan usaha, atau memindahtangankan perusahaan yang dimiliki atau yang dikuasainya, atau melakukan perubahan bentuk lainnya badan usaha akan dibubarkan oleh negara terjadi penyitaan atas barang Penanggung Pajak oleh Pihak ketiga atau terdapat tanda-tanda kepailitan

Ketentuan penerbitan 1. diterbitkan sebelum tanggal jatuh tempo pembayaran; 2. diterbitkan tanpa didahului Surat Teguran; 3. diterbitkan sebelum jangka waktu 21 (dua puluh satu) hari sejak Surat Teguran diterbitkan;atau 4. diterbitkan sebelum penerbitan Surat Paksa. sekurangkurangnya memuat 1. nama Wajib Pajak, atau nama Wajib Pajak dan Penanggung Pajak; 2. besarnya utang pajak; 3. perintah untuk membayar;dan 4. saat pelunasan pajak;

HAK MENDAHULU UTANG PAJAK

Penagihan pajak terjadi karena WP masih mempunyai utang pajak yang s/d jatuh tempo pembayaran belum dilunasi Secara hukum perdata terdapat hutang piutang dari Wajib Pajak kepada negara Tidak menutup kemungkinan WP juga mempunyai hutang kepada pihak lain Jika terjadi lelang atas harta WP untuk melunasi hutang-hutangnya maka Negara mempunyai hak mendahulu untuk utang pajak atas barang-barang milik Penanggung Pajak Secara hukum perdata kedudukan negara sebagai kreditur preferen yang mempunyai hak mendahulu Pembayaran kepada kreditur lain diselesaikan setelah utang pajak dilunasi

Hak mendahulu meliputi: Pokok Pajak Sanksi Administrasi (bunga, denda & kenaikan) Biaya Penagihan Pajak PENGECUALIAN a. biaya perkara yang hanya disebabkan oleh suatu penghukuman untuk melelang suatu barang bergerak dan/atau barang tidak bergerak; b. biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang dimaksud, dan/atau c. biaya perkara yang hanya disebabkan oleh pelelangan dan penyelesaian suatu warisan

SAAT HILANGNYA HAK MENDAHULU < 2008 Lampau waktu 2 tahun > 2008 Lampau waktu 5 tahun sejak tanggal diterbitkan STP SKPKB SKPKBT SK Pembetulan SK Keberatan Putusan Banding STP SKPKB SKPKBT SK Pembetulan SK Keberatan Putusan Banding Putusan Peninjauan Kembali

PENGECUALIAN Surat Paksa untuk membayar diberitahukan secara resmi Diberikan penundaan pembayaran/ persetujuan angsuran pembayaran dihitung sejak pemberitahuan Surat Paksa dihitung sejak batas akhir penundaan diberikan

Dalam hal Wajib Pajak dinyatakan pailit, bubar, atau dilikuidasi kurator, likuidator, atau orang atau badan yang ditugasi untuk melakukan pemberesan dilarang membagikan harta Wajib Pajak dalam pailit, pembubaran atau likuidasi kepada pemegang saham atau kreditur lainnya sebelum menggunakan harta tersebut untuk membayar utang pajak Pengadilan Negeri segera menyampaikan Putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Kantor Lelang untuk dipergunakan sebagai dasar pembagian hasil lelang

Hak Tanggungan hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam UU Nomor 5 Tahun 1960 (UU PA), berikut atau tidak berikut benda-benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditur tertentu terhadap kreditur-kreditur lain (UU No. 4/1996) sekalipun diutamakan terhadap hak tagihan kreditur lain, namun hak tanggungan harus mengalah terhadap piutang Negara. Hak Negara lebih utama dari kreditur pemegang Hak Tanggungan (Angka 4 Penjelasan Umum UU Hak Tanggungan) Objek dari Hak Tanggungan adalah hak atas tanah beserta turutannya yang dijadikan jaminan untuk pelunasan utang, terdiri dari Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, Hak Pakai atas tanah negara, dan Hak Pakai atas tanah hak milik

Pengalihan hak kepemilikan suatu Benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa Benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik Benda Jaminan Fidusia adalah hak jaminan atas Benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan Benda tidak bergerak yang tidak dapat dibebani Hak Tanggungan yang tetap berada dalam penguasaan Pemberi Fidusia, sebagai agunan bagi pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada Penerima Fidusia terhadap kreditur lainnya UU No. 42 Tahun 1999

Jaminan Fidusia tidak berlaku terhadap: a. Hak Tanggungan yang berkaitan dengan tanah dan bangunan b. Hipotek atas kapal yang terdaftar dengan isi kotor berukuran 20 (dua puluh) M3 atau lebih. c. Hipotek atas pesawat terbang; dan d. Gadai.

Tahapan dalam jaminan fidusia Tahapan pembebanan dengan pengikatan dalam suatu akta notaris. Tahapan pendaftaran atas benda yang telah dibebani tersebut oleh penerima fidusia, kuasa atau wakilnya kepada kantor pendaftaran fidusia, dengan melampirkan pernyataan pendaftaran. Tahapan administrasi, yaitu pencatatan jaminan fidusia dalam buku daftar fidusia pada tanggal yang sama dengan tanggal penerimaan permohonan pendaftaran. Lahirnya jaminan fidusia yaitu pada tanggal yang sama dengan tanggal dicatatnya jaminan fidusia dalam buku daftar fidusia.

KEPAILITAN

KEPAILITAN Sita umum atas semua kekayaan Debitur Pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh Kurator di bawah pengawasan Hakim Pengawas Syarat yuridis kepailitan: 1) Adanya utang 2) Minimal satu utang sudah jatuh tempo & dapat ditagih 3) Adanya kreditur lebih dari satu 4) Permohonan pernyataan pailit 5) Pernyataan pailit oleh Pengadilan Niaga

TUJUAN KEPAILITAN 1.PEMBAGIAN YG SAMA HARTA DEBITUR KEPADA KREDITUR; 2.MENCEGAH DEBITUR MERUGIKAN KREDITUR; 3.MELINDUNGI DEBITUR YG BERITIKAD BAIK.

PARA PIHAK YANG DAPAT MENGAJUKAN PERMOHONAN KEPAILITAN Debitur Kreditur Kejaksaan demi kepentingan umum Bank Indonesia BAPEPAM jika debiturnya: Perusahaan efek, Bursa Efek, Lembaga Kliring & Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian Menteri Keuangan jika debiturnya: Perusahaan Asuransi, Perusahan Reasuransi, Dana Pensiun, BUMN yang bergerak di bidang kepentingan publik

Sita umum atas semua kekayaan Debitur Pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh Kurator di bawah pengawasan Hakim Pengawas Balai Harta Peninggalan atau orang perseorangan yang diangkat oleh Pengadilan untuk mengurus dan membereskan harta Debitur Pailit di bawah pengawasan Hakim Pengawas Tugas Kurator dalam Undang-Undang Kepailitan adalah melakukan pengurusan dan/atau pemberesan harta pailit a. tidak diharuskan memperoleh persetujuan dari atau menyampaikan pemberitahuan terlebih dahulu kepada Debitur atau salah satu organ Debitur, meskipun dalam keadaan di luar kepailitan persetujuan atau pemberitahuan demikian dipersyaratkan; b. dapat melakukan pinjaman dari pihak ketiga, hanya dalam rangka meningkatkan nilai harta pailit.

Tugas dan Wewenang Kurator a.l. 1. Melakukan pengurusan pemberesan harta pailit. dan atau 2. Mengumumkan putusan hakim tentang pernyataan pailit dalam Berita Negara dan surat-surat kabar yang ditetapkan oleh Hakim Pengawas. 3. Menyelamatkan harta pailit, antara lain menyita barang-barang perhiasan, efekefek, surat-surat berharga serta uang, menyegel harta benda si Pailit atas persetujuan Hakim Pengawas.

o o o o o o Permohonan pailit TAHAPAN KEPAILITAN Rapat verifikasi: rapat pendaftaran utang-piutang Perdamaian Homologasi akur: permintaan pengesahan oleh Pengadilan Niaga, jika proses perdamaian diterima Insolvensi keadaan dimana debitor dinyatakan benar-benar tidak mampu membayar Pemberesan/ likuidasi penjualan harta kekayaan debitor pailit, yang dibagikan kepada kreditor konkuren, setelah dikurangi biaya-biaya o Rehabilitasi suatu usaha pemulihan nama baik debitor, akan tetapi dengan catatan jika proses perdamaian diterima

Macam Macam Kreditur 1) Kreditur Konkuren Kreditur konkuren mempunyai kedudukan yang sama atas pelunasan utang tanpa ada yang didahulukan 2) Kreditur Preferen Kreditur yang karena UU, mendapatkan dahulu, mempunyai hak istimewa pelunasan terlebih 3) Kreditur Separatis Kreditur pemegang hak jaminan kebendaan (gadai, hipotek, hak tanggungan, fidusia). Hak yang dipunyai kreditur ini adalah hak kewenangan sendiri menjual / mengeksekusi objek agunan.

Hak Mendahulu vs. Kepailitan Pasal 21 (3a) UU KUP menyatakan bahwa dalam hal WP dinyatakan pailit, bubar atau dilikuidasi maka kurator, likuidator, atau orang atau badan yang ditugasi untuk pemberesan dilarang membagikan harta WP dalam pailit, pembubaran atau likuidasi kepada pemegang saham atau kreditur lainnya sebelum menggunakan harta tersebut untuk membayar utang pajak WP.

Sejak suatu perusahaan dinyatakan pailit oleh pengadilan, hak dan kewajiban dilakukan oleh kurator, atau Balai Harta Peninggalan dengan pengawasan oleh Hakim Pengawas. Berdasarkan Pasal 1134 (2) jo. Pasal 1137 KUH Perdata dan Pasal 21 UU KUP Tahun 2007, kreditur piutang pajak mempunyai kedudukan di atas kreditur lainnya. Pasal 1137 KUHPerdata : Hak dari kas negara, kantor lelang, dan lain-lain badan umum yang dibentuk oleh Pemerintah, untuk didahulukan, tertibnya melaksanakan hak itu, dan jangka waktu berlangsungnya hak tersebut, diatur dalam berbagai undang-undang khusus mengenai halhal itu.

UPAYA HUKUM KEPAILITAN 1. Kasasi ke Mahkamah Agung; 2. Peninjauan Kembali (PK) kalau ada novum(bukti baru)yg signifikan.

Surat Paksa & dilampiri Surat Pemberitahuan Kepolisian/ Kejaksaan Jurusita Barang tsb akan disita jika pembuktian tlh selesai & diputuskan barang tsb dikembalikan ke PP Memberitahukan agar segera melaksanakan penyitaan sebelum barang dikembalikan ke PP

Barang yang telah disita Pengadilan Negeri/ Panitia Urusan Piutang Negara Penyitaan tidak dapat dilaksanakan Jurusita menyampaikan Surat Paksa kepada PN atau instansi lain yang berwenang. PN dalam sidang berikutnya menetapkan barang yang telah disita dimaksud sebagai jaminan pelunasan utang pajak. Instansi lain yang berwenang setelah menerima Surat Paksa menjadikan barang yang telah disita dimaksud sebagai jaminan pelunasan utang pajak. PN/instansi lain yang berwenang menentukan pembagian hasil penjualan barang dimaksud berdasarkan ketentuan hak mendahulu Negara untuk tagihan pajak.

DALUWARSA PENAGIHAN DAN PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK

Pasal 22 UU KUP Hak untuk melakukan penagihan pajak, termasuk bunga, denda, kenaikan, dan biaya penagihan pajak daluwarsa setelah melampaui waktu 5 tahun terhitung sejak penerbitan SKPKB, SKPKBT SK Pembetulan SK Keberatan Putusan Banding Putusan PK Saat daluwarsa penagihan pajak perlu ditetapkan untuk memberi kepastian hukum kapan utang pajak tersebut tidak dapat ditagih lagi daluwarsa setelah melampaui waktu 10 tahun terhitung sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak yang bersangkutan

Daluwarsa tertangguh apabila: 1. DirJen Pajak menerbitkan dan memberitahukan SP kepada PP yang tidak melakukan pembayaran utang pajak sampai dengan tanggal jatuh tempo pembayaran 2. WP menyatakan pengakuan utang pajak dengan cara mengajukan permohonan angsuran atau penundaan pembayaran utang pajak sebelum tanggal jatuh tempo pembayaran 3. Terdapat SKPKB atau SKPKBT yang diterbitkan terhadap WP karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan dan tindak pidana lain yang dapat merugikan pendapatan negara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap 4. Terhadap WP dilakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan Daluwarsa dihitung sejak tanggal pemberitahuan Surat Paksa tersebut. surat permohonan angsuran atau penundaan pembayaran utang pajak diterima oleh DirJen Pajak penerbitan surat ketetapan pajak tersebut penerbitan Surat Perintah Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan

Penghapusan Piutang Pajak PASAL 24 UU KUP Permenkeu No. 68/PMK.03/2012

PIUTANG PAJAK YANG DAPAT DIHAPUSKAN: a) STP b) SKPKB c) SKPKBT d) SPPT e) SKP f) SKPT g) SK Pembetulan, SK Keberatan, Putusan Banding, Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar bertambah

a. Wajib Pajak telah meninggal dunia dan tidak mempunyai harta atau kekayaan b. WP dan/ atau Penanggung Pajak tidak dapat ditemukan c. Hak untuk melakukan penagihan sudah daluwarsa d. dokumen sebagai dasar penagihan pajak tidak ditemukan dan telah dilakukan penelusuran secara optimal sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang perpajakan e. hak negara untuk melakukan penagihan pajak tidak dapat dilaksanakan karena kondisi tertentu sehubungan dengan adanya perubahan kebijakan dan/atau berdasarkan pertimbangan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan

a) WP bubar, likuidasi, atau pailit dan Penanggung Pajak tidak dapat ditemukan; b) hak untuk melakukan penagihan pajak sudah daluwarsa; c) dokumen sebagai dasar penagihan pajak tidak ditemukan dan telah dilakukan penelusuran secara optimal sesuai dengan ketentuan perundangundangan di bidang perpajakan; atau d) hak negara untuk melakukan penagihan pajak tidak dapat dilaksanakan karena kondisi tertentu sehubungan dengan adanya perubahan kebijakan dan/atau berdasarkan pertimbangan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

Laporan hasil penelitan: Gambaran ttg keadaan WP & untuk menentukan besarnya piutang pajak yg tidak dapat ditagih lagi Kepala KPP daftar usulan penghapusan piutang pajak Pengusulan Penghapusan piutang pajak Jurusita penelitian administrasi atau penelitian setempat Itjen reviu Kanwil DJP daftar usulan penghapusan piutang pajak Keputusan Penghapusan Piutang Pajak Menkeu daftar usulan penghapusan piutang pajak Dirjen Pajak

Penelitian setempat Dilakukan oleh Juru Sita Pajak terhadap piutang pajak yang tidak dapat atau tidak mungkin ditagih lagi karena: Wajib Pajak meninggal dunia, tidak meninggalkan harta warisan dan tidak mempunyai ahli waris, atau ahli waris tidak dapat ditemukan, yang dibuktikan dengan Surat Keterangan kematian dan surat keterangan yang menyatakan bahwa Wajib Pajak yang meninggal dunia tersebut tidak meninggalkan harta warisan dan tidak mempunyai ahli waris dari pejabat yang berwenang; Wajib Pajak tidak mempunyai harta kekayaan lagi, dibuktikan dengan surat keterangan dari pejabat yang berwenang yang menyatakan bahwa Wajib Pajak memang benar-benar sudah tidak mempunyai harta kekayaan lagi; berdasarkan surat perintah penelitian setempat yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak.

Penelitian administrasi penelitian terhadap piutang pajak yang tidak dapat ditagih lagi karena hak penagihannya telah daluwarsa berdasarkan Pasal 22 UU KUP dan hasilnya dituangkan dalam Laporan Hasil Penelitian Administrasi.