PENAGIHAN SEKETIKA SEKALIGUS
DASAR HUKUM
tindakan Penagihan Pajak yang dilaksanakan oleh Jurusita Pajak kepada Penanggung Pajak tanpa menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran yang meliputi seluruh utang pajak dari semua jenis pajak, Masa Pajak, dan Tahun Pajak PENGERTIAN
DILAKUKAN DALAM HAL: Penanggung Pajak akan meninggalkan Indonesia untuk selamalamanya atau berniat untuk itu Penanggung Pajak memindahtangankan barang yang dimiliki atau yang dikuasai dalam rangka menghentikan/ mengecilkan kegiatan perusahaan, atau pekerjaan yang dilakukannya di Indonesia terdapat tanda-tanda bahwa Penanggung Pajak akan membubarkan badan usaha, atau menggabungkan usaha, atau memekarkan usaha, atau memindahtangankan perusahaan yang dimiliki atau yang dikuasainya, atau melakukan perubahan bentuk lainnya badan usaha akan dibubarkan oleh negara terjadi penyitaan atas barang Penanggung Pajak oleh Pihak ketiga atau terdapat tanda-tanda kepailitan
Ketentuan penerbitan 1. diterbitkan sebelum tanggal jatuh tempo pembayaran; 2. diterbitkan tanpa didahului Surat Teguran; 3. diterbitkan sebelum jangka waktu 21 (dua puluh satu) hari sejak Surat Teguran diterbitkan;atau 4. diterbitkan sebelum penerbitan Surat Paksa. sekurangkurangnya memuat 1. nama Wajib Pajak, atau nama Wajib Pajak dan Penanggung Pajak; 2. besarnya utang pajak; 3. perintah untuk membayar;dan 4. saat pelunasan pajak;
HAK MENDAHULU UTANG PAJAK
Penagihan pajak terjadi karena WP masih mempunyai utang pajak yang s/d jatuh tempo pembayaran belum dilunasi Secara hukum perdata terdapat hutang piutang dari Wajib Pajak kepada negara Tidak menutup kemungkinan WP juga mempunyai hutang kepada pihak lain Jika terjadi lelang atas harta WP untuk melunasi hutang-hutangnya maka Negara mempunyai hak mendahulu untuk utang pajak atas barang-barang milik Penanggung Pajak Secara hukum perdata kedudukan negara sebagai kreditur preferen yang mempunyai hak mendahulu Pembayaran kepada kreditur lain diselesaikan setelah utang pajak dilunasi
Hak mendahulu meliputi: Pokok Pajak Sanksi Administrasi (bunga, denda & kenaikan) Biaya Penagihan Pajak PENGECUALIAN a. biaya perkara yang hanya disebabkan oleh suatu penghukuman untuk melelang suatu barang bergerak dan/atau barang tidak bergerak; b. biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang dimaksud, dan/atau c. biaya perkara yang hanya disebabkan oleh pelelangan dan penyelesaian suatu warisan
SAAT HILANGNYA HAK MENDAHULU < 2008 Lampau waktu 2 tahun > 2008 Lampau waktu 5 tahun sejak tanggal diterbitkan STP SKPKB SKPKBT SK Pembetulan SK Keberatan Putusan Banding STP SKPKB SKPKBT SK Pembetulan SK Keberatan Putusan Banding Putusan Peninjauan Kembali
PENGECUALIAN Surat Paksa untuk membayar diberitahukan secara resmi Diberikan penundaan pembayaran/ persetujuan angsuran pembayaran dihitung sejak pemberitahuan Surat Paksa dihitung sejak batas akhir penundaan diberikan
Dalam hal Wajib Pajak dinyatakan pailit, bubar, atau dilikuidasi kurator, likuidator, atau orang atau badan yang ditugasi untuk melakukan pemberesan dilarang membagikan harta Wajib Pajak dalam pailit, pembubaran atau likuidasi kepada pemegang saham atau kreditur lainnya sebelum menggunakan harta tersebut untuk membayar utang pajak Pengadilan Negeri segera menyampaikan Putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Kantor Lelang untuk dipergunakan sebagai dasar pembagian hasil lelang
Hak Tanggungan hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam UU Nomor 5 Tahun 1960 (UU PA), berikut atau tidak berikut benda-benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditur tertentu terhadap kreditur-kreditur lain (UU No. 4/1996) sekalipun diutamakan terhadap hak tagihan kreditur lain, namun hak tanggungan harus mengalah terhadap piutang Negara. Hak Negara lebih utama dari kreditur pemegang Hak Tanggungan (Angka 4 Penjelasan Umum UU Hak Tanggungan) Objek dari Hak Tanggungan adalah hak atas tanah beserta turutannya yang dijadikan jaminan untuk pelunasan utang, terdiri dari Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, Hak Pakai atas tanah negara, dan Hak Pakai atas tanah hak milik
Pengalihan hak kepemilikan suatu Benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa Benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik Benda Jaminan Fidusia adalah hak jaminan atas Benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan Benda tidak bergerak yang tidak dapat dibebani Hak Tanggungan yang tetap berada dalam penguasaan Pemberi Fidusia, sebagai agunan bagi pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada Penerima Fidusia terhadap kreditur lainnya UU No. 42 Tahun 1999
Jaminan Fidusia tidak berlaku terhadap: a. Hak Tanggungan yang berkaitan dengan tanah dan bangunan b. Hipotek atas kapal yang terdaftar dengan isi kotor berukuran 20 (dua puluh) M3 atau lebih. c. Hipotek atas pesawat terbang; dan d. Gadai.
Tahapan dalam jaminan fidusia Tahapan pembebanan dengan pengikatan dalam suatu akta notaris. Tahapan pendaftaran atas benda yang telah dibebani tersebut oleh penerima fidusia, kuasa atau wakilnya kepada kantor pendaftaran fidusia, dengan melampirkan pernyataan pendaftaran. Tahapan administrasi, yaitu pencatatan jaminan fidusia dalam buku daftar fidusia pada tanggal yang sama dengan tanggal penerimaan permohonan pendaftaran. Lahirnya jaminan fidusia yaitu pada tanggal yang sama dengan tanggal dicatatnya jaminan fidusia dalam buku daftar fidusia.
KEPAILITAN
KEPAILITAN Sita umum atas semua kekayaan Debitur Pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh Kurator di bawah pengawasan Hakim Pengawas Syarat yuridis kepailitan: 1) Adanya utang 2) Minimal satu utang sudah jatuh tempo & dapat ditagih 3) Adanya kreditur lebih dari satu 4) Permohonan pernyataan pailit 5) Pernyataan pailit oleh Pengadilan Niaga
TUJUAN KEPAILITAN 1.PEMBAGIAN YG SAMA HARTA DEBITUR KEPADA KREDITUR; 2.MENCEGAH DEBITUR MERUGIKAN KREDITUR; 3.MELINDUNGI DEBITUR YG BERITIKAD BAIK.
PARA PIHAK YANG DAPAT MENGAJUKAN PERMOHONAN KEPAILITAN Debitur Kreditur Kejaksaan demi kepentingan umum Bank Indonesia BAPEPAM jika debiturnya: Perusahaan efek, Bursa Efek, Lembaga Kliring & Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian Menteri Keuangan jika debiturnya: Perusahaan Asuransi, Perusahan Reasuransi, Dana Pensiun, BUMN yang bergerak di bidang kepentingan publik
Sita umum atas semua kekayaan Debitur Pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh Kurator di bawah pengawasan Hakim Pengawas Balai Harta Peninggalan atau orang perseorangan yang diangkat oleh Pengadilan untuk mengurus dan membereskan harta Debitur Pailit di bawah pengawasan Hakim Pengawas Tugas Kurator dalam Undang-Undang Kepailitan adalah melakukan pengurusan dan/atau pemberesan harta pailit a. tidak diharuskan memperoleh persetujuan dari atau menyampaikan pemberitahuan terlebih dahulu kepada Debitur atau salah satu organ Debitur, meskipun dalam keadaan di luar kepailitan persetujuan atau pemberitahuan demikian dipersyaratkan; b. dapat melakukan pinjaman dari pihak ketiga, hanya dalam rangka meningkatkan nilai harta pailit.
Tugas dan Wewenang Kurator a.l. 1. Melakukan pengurusan pemberesan harta pailit. dan atau 2. Mengumumkan putusan hakim tentang pernyataan pailit dalam Berita Negara dan surat-surat kabar yang ditetapkan oleh Hakim Pengawas. 3. Menyelamatkan harta pailit, antara lain menyita barang-barang perhiasan, efekefek, surat-surat berharga serta uang, menyegel harta benda si Pailit atas persetujuan Hakim Pengawas.
o o o o o o Permohonan pailit TAHAPAN KEPAILITAN Rapat verifikasi: rapat pendaftaran utang-piutang Perdamaian Homologasi akur: permintaan pengesahan oleh Pengadilan Niaga, jika proses perdamaian diterima Insolvensi keadaan dimana debitor dinyatakan benar-benar tidak mampu membayar Pemberesan/ likuidasi penjualan harta kekayaan debitor pailit, yang dibagikan kepada kreditor konkuren, setelah dikurangi biaya-biaya o Rehabilitasi suatu usaha pemulihan nama baik debitor, akan tetapi dengan catatan jika proses perdamaian diterima
Macam Macam Kreditur 1) Kreditur Konkuren Kreditur konkuren mempunyai kedudukan yang sama atas pelunasan utang tanpa ada yang didahulukan 2) Kreditur Preferen Kreditur yang karena UU, mendapatkan dahulu, mempunyai hak istimewa pelunasan terlebih 3) Kreditur Separatis Kreditur pemegang hak jaminan kebendaan (gadai, hipotek, hak tanggungan, fidusia). Hak yang dipunyai kreditur ini adalah hak kewenangan sendiri menjual / mengeksekusi objek agunan.
Hak Mendahulu vs. Kepailitan Pasal 21 (3a) UU KUP menyatakan bahwa dalam hal WP dinyatakan pailit, bubar atau dilikuidasi maka kurator, likuidator, atau orang atau badan yang ditugasi untuk pemberesan dilarang membagikan harta WP dalam pailit, pembubaran atau likuidasi kepada pemegang saham atau kreditur lainnya sebelum menggunakan harta tersebut untuk membayar utang pajak WP.
Sejak suatu perusahaan dinyatakan pailit oleh pengadilan, hak dan kewajiban dilakukan oleh kurator, atau Balai Harta Peninggalan dengan pengawasan oleh Hakim Pengawas. Berdasarkan Pasal 1134 (2) jo. Pasal 1137 KUH Perdata dan Pasal 21 UU KUP Tahun 2007, kreditur piutang pajak mempunyai kedudukan di atas kreditur lainnya. Pasal 1137 KUHPerdata : Hak dari kas negara, kantor lelang, dan lain-lain badan umum yang dibentuk oleh Pemerintah, untuk didahulukan, tertibnya melaksanakan hak itu, dan jangka waktu berlangsungnya hak tersebut, diatur dalam berbagai undang-undang khusus mengenai halhal itu.
UPAYA HUKUM KEPAILITAN 1. Kasasi ke Mahkamah Agung; 2. Peninjauan Kembali (PK) kalau ada novum(bukti baru)yg signifikan.
Surat Paksa & dilampiri Surat Pemberitahuan Kepolisian/ Kejaksaan Jurusita Barang tsb akan disita jika pembuktian tlh selesai & diputuskan barang tsb dikembalikan ke PP Memberitahukan agar segera melaksanakan penyitaan sebelum barang dikembalikan ke PP
Barang yang telah disita Pengadilan Negeri/ Panitia Urusan Piutang Negara Penyitaan tidak dapat dilaksanakan Jurusita menyampaikan Surat Paksa kepada PN atau instansi lain yang berwenang. PN dalam sidang berikutnya menetapkan barang yang telah disita dimaksud sebagai jaminan pelunasan utang pajak. Instansi lain yang berwenang setelah menerima Surat Paksa menjadikan barang yang telah disita dimaksud sebagai jaminan pelunasan utang pajak. PN/instansi lain yang berwenang menentukan pembagian hasil penjualan barang dimaksud berdasarkan ketentuan hak mendahulu Negara untuk tagihan pajak.
DALUWARSA PENAGIHAN DAN PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK
Pasal 22 UU KUP Hak untuk melakukan penagihan pajak, termasuk bunga, denda, kenaikan, dan biaya penagihan pajak daluwarsa setelah melampaui waktu 5 tahun terhitung sejak penerbitan SKPKB, SKPKBT SK Pembetulan SK Keberatan Putusan Banding Putusan PK Saat daluwarsa penagihan pajak perlu ditetapkan untuk memberi kepastian hukum kapan utang pajak tersebut tidak dapat ditagih lagi daluwarsa setelah melampaui waktu 10 tahun terhitung sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak yang bersangkutan
Daluwarsa tertangguh apabila: 1. DirJen Pajak menerbitkan dan memberitahukan SP kepada PP yang tidak melakukan pembayaran utang pajak sampai dengan tanggal jatuh tempo pembayaran 2. WP menyatakan pengakuan utang pajak dengan cara mengajukan permohonan angsuran atau penundaan pembayaran utang pajak sebelum tanggal jatuh tempo pembayaran 3. Terdapat SKPKB atau SKPKBT yang diterbitkan terhadap WP karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan dan tindak pidana lain yang dapat merugikan pendapatan negara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap 4. Terhadap WP dilakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan Daluwarsa dihitung sejak tanggal pemberitahuan Surat Paksa tersebut. surat permohonan angsuran atau penundaan pembayaran utang pajak diterima oleh DirJen Pajak penerbitan surat ketetapan pajak tersebut penerbitan Surat Perintah Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan
Penghapusan Piutang Pajak PASAL 24 UU KUP Permenkeu No. 68/PMK.03/2012
PIUTANG PAJAK YANG DAPAT DIHAPUSKAN: a) STP b) SKPKB c) SKPKBT d) SPPT e) SKP f) SKPT g) SK Pembetulan, SK Keberatan, Putusan Banding, Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar bertambah
a. Wajib Pajak telah meninggal dunia dan tidak mempunyai harta atau kekayaan b. WP dan/ atau Penanggung Pajak tidak dapat ditemukan c. Hak untuk melakukan penagihan sudah daluwarsa d. dokumen sebagai dasar penagihan pajak tidak ditemukan dan telah dilakukan penelusuran secara optimal sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang perpajakan e. hak negara untuk melakukan penagihan pajak tidak dapat dilaksanakan karena kondisi tertentu sehubungan dengan adanya perubahan kebijakan dan/atau berdasarkan pertimbangan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan
a) WP bubar, likuidasi, atau pailit dan Penanggung Pajak tidak dapat ditemukan; b) hak untuk melakukan penagihan pajak sudah daluwarsa; c) dokumen sebagai dasar penagihan pajak tidak ditemukan dan telah dilakukan penelusuran secara optimal sesuai dengan ketentuan perundangundangan di bidang perpajakan; atau d) hak negara untuk melakukan penagihan pajak tidak dapat dilaksanakan karena kondisi tertentu sehubungan dengan adanya perubahan kebijakan dan/atau berdasarkan pertimbangan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Laporan hasil penelitan: Gambaran ttg keadaan WP & untuk menentukan besarnya piutang pajak yg tidak dapat ditagih lagi Kepala KPP daftar usulan penghapusan piutang pajak Pengusulan Penghapusan piutang pajak Jurusita penelitian administrasi atau penelitian setempat Itjen reviu Kanwil DJP daftar usulan penghapusan piutang pajak Keputusan Penghapusan Piutang Pajak Menkeu daftar usulan penghapusan piutang pajak Dirjen Pajak
Penelitian setempat Dilakukan oleh Juru Sita Pajak terhadap piutang pajak yang tidak dapat atau tidak mungkin ditagih lagi karena: Wajib Pajak meninggal dunia, tidak meninggalkan harta warisan dan tidak mempunyai ahli waris, atau ahli waris tidak dapat ditemukan, yang dibuktikan dengan Surat Keterangan kematian dan surat keterangan yang menyatakan bahwa Wajib Pajak yang meninggal dunia tersebut tidak meninggalkan harta warisan dan tidak mempunyai ahli waris dari pejabat yang berwenang; Wajib Pajak tidak mempunyai harta kekayaan lagi, dibuktikan dengan surat keterangan dari pejabat yang berwenang yang menyatakan bahwa Wajib Pajak memang benar-benar sudah tidak mempunyai harta kekayaan lagi; berdasarkan surat perintah penelitian setempat yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak.
Penelitian administrasi penelitian terhadap piutang pajak yang tidak dapat ditagih lagi karena hak penagihannya telah daluwarsa berdasarkan Pasal 22 UU KUP dan hasilnya dituangkan dalam Laporan Hasil Penelitian Administrasi.