Teori-teori Perkembangan Moral. 1. Teori Kognitif Jean Piaget 2. Teori Penalaran Moral Kohlberg (melanjutkan teori Piaget)

dokumen-dokumen yang mirip
TAHAPAN ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA

PERKEMBANGAN MORAL: TEORI PIAGET & KOHLBERG

BAB I PENDAHULUAN. Individu yang memasuki sekolah menengah pertama pada umumnya berada

Ciri akhir masa kanak-kanak

Perkembangan Anak dan Remaja. Dra. Riza Sarasvita MSi, MHS, PhD, Psikolog Direktur PLRIP BNN

Kamma (6) IV. Berdasarkan Tempat Kematangan Kamma Lingkup Inderawi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KONSEP TUMBUH KEMBANG

UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 Ayat 6:

FASE PRASEKOLAH (USIA TK) Usia 2-6 tahun Kesadaran sebagai pria atau wanita Dapat mengatur dlm buang air (toilet training) Mengenal beberapa hal yg di

TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF: PIAGET. Dr. J anprasetyo, SpKJ (K)

Apa bedanya? Apa yang ada dalam pikiran mahasiswa tentang karya ilmiah? MENGGALI POTENSI DIRI MELALUI KARYA ILMIAH. Mahasiswa yang baik?

Sistem Informasi. Pengolahan Data Dan Prototyping

SELAMAT MEMBACA, MEMPELAJARI DAN MEMAHAMI MATERI ELEARNING RENTANG PERKEMBANGAN MANUSIA I

HAMBATAN INTERAKSI DAN KOMUNIKASI

PERKEMBANGAN PERSONAL DAN SOSIAL FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN SOSIAL PERKEMBANGAN PERASAAN DAN EMOSI PERKEMBANGAN MORAL

TUMBUH KEMBANG ANAK YUSI RIKSA YUSTIANA

KESEHATAN MENTAL DLM KEHIDUPAN REMAJA

KARAKTERISTIK HUKUM ADAT

Disarikan dari Ashur, dan Berbagai Sumber Yang Relevan

PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN. disampaikan dalam kuliah IKD 2 oleh nurul aini

KOMUNIKASI INTERPERSONAL. Rizqie Auliana

KOMPENSATORIS ANAK AUTIS

Perkembangan Moral. Oleh : Farida Harahap Tim Nanang Erma Gunawan, S.Pd.

MORALITAS SEBAGAI PEMAHAMAN SOSIAL DAN PENALARAN MORAL PADA ANAK USIA DINI

Selamat membaca, mempelajari dan memahami materi Rentang Perkembangan Manusia II

MODEL SDLC MODEL SDLC FIRDAUS SOLIHIN UNIVERSITAS TRUNOJOYO WATERFALL PROTOTYPE SPIRAL

MIDDLE LATE CHILDHOOD (Masa Kanak-kanak Tengah Akhir) Psikologi Perkembangan 2 Unita Werdi Rahajeng

KONSEP PERKEMBANGAN SOSIAL

PENGEMBANGAN PSIKOMOTOR

Ruang Lingkup dan Proses Pembelajaran IPS

MATA KULIAH ETIKA BISNIS

Oleh: Endang Rini Sukamti, dkk

ASKEP KELUARGA DENGAN BALITA TIM KEPERAWATAN KELUARGA PSIK FK UNAIR

Masa kanak-kanak termasuk masa yg panjang dlm rentang kehidupan Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yg penuh ketergantungan --> kira-

Mendampingi Perkembangan Mental Anak

10/17/2013. Suatu proses yang kita gunakan untuk mencoba memahami orang lain. Garis besar pembahasan meliputi: Baron & Byrne (2002) :

PERKEMBANGAN KOGNITIF (INTELEKTUAL) (PIAGET) Tahap operasional formal (operasi = kegiatan- kegiatan mental tentang berbagai gagasan) Dapat berpikir lo

MK Etika Profesi. Pertemuan 10 Analisa Isu Etika. Diadopt dari materi Heru Priyanto, S.T.,MBA

Tahapan Perkem Perk bang an Kognitif

Di Unduh dari : Bukupaket.com

PP 53 TAHUN 2010 OLEH SUWANTA, SH. Oleh : BADAN PERTIMBANGAN KEPEGAWAIAN

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak terus bekerja, dan daya serap anak-anak tentang dunia makin meningkat.

Organisasi dan Kode Etik Profesi

Hukum Acara Pidana disebut hukum pidana formal, untuk membedakan dgn hukum pidana materiil.

LANGKAH AWAL KKN DI DESA ETIKA DAN MORAL PERGAULAN DI MASYARAKAT. LANGKAH AWAL KKN DI DESA (lanjt) 12/11/2015

Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang

Tinjauan Umum Etika. Arif 2013

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

ETIKA PERGAULAN DI MASYARAKAT

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL. contextual teaching and learning

Sebidang lahan Utk perumahan/ pemukiman skala besar 1 lingkungan siap bangun (lisiba) atau lebih Pembangunan bertahap Prasarana primer + sekunder

PENGERTIAN PERIKATAN HUKUM PERIKATAN PADA UMUMNYA. Unsur-unsur Perikatan 3/15/2014. Pengertian perikatan tidak dapat ditemukan dalam Buku III BW.

BAB VI KESIMPULAN. Dari hasil analisis struktural terhadap unsur intrinsik novel Madogiwa no

MASA KANAK-KANAK AKHIR. Rita Eka Izzaty

ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI KOPERASI

etika kebijakan publik Dra. Ayun Sriatmi, M.Kes

PERKEMBANGAN MORAL PADA MASA REMAJA

Peserta didik ilmu pendidikan. Ilmu Pendidikan PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

Peraturan Perundang-undangan lainnya yang terkait Peraturan Pelaksanaan (PP dst.)

HUKUM TENTANG PERSEROAN TERBATAS. Dr. Budi S. Purnomo, SE., MM., MSi.

Seminar Nasional IT Ethics, Regulation & Cyber Law III

MATERI KULIAH ETIKA BISNIS. Pokok Bahasan: PRINSIP-PRINSIP BERBISNIS Pertemuan ke 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa,

JENIS PENELITIAN KE-2

Sebagai pengalaman baru

Standar Kompetensi : Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik Kompetensi Dasar

Perkembangan Praoperasional. (1½-6 th) Dr. J anprasetyo, SpKJ (K)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Bullying. itu, menurut Olweus (Widayanti, 2009) bullying adalah perilaku tidak

METODE PENDIDIKAN KESEHATAN. Disampaikan oleh : Nurul Aini, S.Kep.Ns. M.Kep.

TUGAS, FUNGSI DAN KOMPETENSI DOSEN DALAM INOVASI MUTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

BAB II TINJAUAN TEORI. Peranan ibu sangat banyak, peranan ibu sebagai istri dan ibu dari anak

Universitas Airlangga Fakultas Hukum Departemen Dasar Ilmu Hukum

Tumbuh Kembang Anak Usia KOMPETESI DASAR. 5-6 Tahun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Pada dasarnya lebih sulit drpd classifier berdasar teori bayes, terutama untuk data dimensi tinggi.

KPPU DAN TATA CARA PENANGANAN PERKARA PROF DR JAMAL WIWOHO, SH, MHUM

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Business Ethic & Good Governance

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanakkanak

Menjelaskan sistem penilaian Menjelaskan pengertian penilaian kelas Menjelaskan Prinsip penilaian kelas Menjelaskan Teknik penilaian kelas

UNSUR-UNSUR KEJAHATAN GENOSIDA

Ahmad Nasrulloh

Disampaikan oleh : Timur P. Manurung, SH., MM Ketua Muda Pengawasan Mahkamah Agung R.I.

1. Pengertian Tahapan, Prosedur dan Teknik Audit

MASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia Masa Usia Pra Sekolah : 2-4 th Play group atau TK : 4 5,6 th

Latar belakang dan Masalah Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan Jumlah penduduk usia lanjut di dunia cenderung meningkat, oleh karena terjadin

ANALISIS DATA KATEGORI

LAMPIRAN C SKALA STRES DAN AGRESIFITAS

Masa Kanak-Kanak Akhir. Siti Rohmah Nurhayati

Business Ethic & Good Governance

KEMAMPUAN KHUSUS INDIVIDU & ANTISIPASI PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. rentang usia lahir sampai 6 tahun. Pada masa anak-anak khususnya pada usia

MASA KANAK-KANAK AKHIR

PERSEPSI DAN PERILAKU SAKIT. MUJIANTO,SKM,M.Kes

Kewirausahaan Wira Usaha

BAB V PEMBAHASAN. anak menilai bahwa perilaku tantrum adalah suatu perilaku yang masih

PERILAKU MENCARI BANTUAN

Transkripsi:

Teori-teori Perkembangan Moral 1. Teori Kognitif Jean Piaget 2. Teori Penalaran Moral Kohlberg (melanjutkan teori Piaget) 1

1. Teori Kognitif Jean Piaget Teori kognitif lebih menekankan pada kemampuan pikir manusia, bukan pada aspek afektif semata. Pengamatan Piaget terhadap perkembangan moral anak dilakukan ketika anak bermain. Tahap-tahap perkembangan moral yg dikemukakan Piaget lebih terkait dg aspek mental atau kognitif. 2

Anak-anak akan berkembang melalui tahap pertumbuhan penalaran yg masih bersifat abstrak. Menurut Piaget semua anak berkembang melalui urutan yg sama tanpa harus tergantung kpd tingkat pengalaman, kondisi keluarga, bahkan juga kebudayaannya.. 3

Perkembangan mental dari tahap yg satu ke tahap yg lebih tinggi merupakan kondisi yg diperlukan untuk mengubah atau meningkatkan tahap perkembangan moralnya 4

Ada dua tahap yg harus dilalui setiap individu. 1. Tahap Heteronomous (Realisme Moral) Anak cenderung menerima begitu saja aturan2 yg diberikan oleh orang yg dianggap kompeten utk itu. 2. Tahap Autonomous Morality (Independensi Moral) Anak mulai berpikir perlunya modifikasi aturan2 utk disesuaikan dg situasi dan kondisi yg ada. 5

Tahap-tahap kognitif berkaitan erat dg empat karakteristik berikut: 1. Anak pada usia berbeda akan menempatkan cara-cara yg secara kualitatif berbeda, terutama dalam cara berpikir dan memecahkan masalah. 2. Perbedaan cara berpikir dpt dilihat dari cara anak menyusun kerangka pikir yg saling berbeda. 6

3. Masing-masing cara berpikir akan membentuk struktur tertentu yg mengendalikan jalannya pemikiran. 4. Tiap-tiap urutan dari tahap kognitif pada dasarnya merupakan suatu integrasi hierarkhis dr apa yg telah dialami sebelumnya. 7

Metode penelitian Piaget: Pengamatan terhadap anak2 ketika bermain diperoleh kesimpulan tentang penalaran moral anak. 8

Hasilnya: Anak usia 3 thn yg bermain kelereng dg teman-temannya umumnya belum mengembangkan aturan permainan sendiri, Ada kecenderungan anak bermain sendiri2 tanpa ada kerjasama. Anak 3 5 th Kecenderungan ke arah kelompok walau masih mengembangkan egosentrisnya (masing2 anak berpendirian pendapatnya yg paling benar). 9

Anak2 usia ini belum memiliki empati, belum mampu menempatkan dirinya dlm bergaul dg org lain. Mereka belum menyadari bahwa orang lain juga mempunyai cara pandang sendiri2. Anak usia 7 atau 8 tahun berkembang Incipient cooperation yaitu munculnya perhatian anak terhadap keuntungan timbal balik dan kecenderungan utk menyeragamkan aturan permainan. Tetapi gagasan mereka tentang aturan permainan umumnya masih tetap kabur. 10

Anak usia 11 atau 12 thn codification of rules. Setiap detail permainan mulai ditentukan dan disepakati bersama. Sikap terhadap aturan permainan mulai berubah. Kondisi ini disebut consciousness of rules. 11

Pelanggaran Anak-anak biasanya mengartikan reaksi orang tua (marah) dihubungkan kepada pelanggaran yang telah dilakukan. Piaget meminta anak-anak membandingkan dan menilai konsekuensinya, mana yang lebih berat dari dua bentuk pelanggaran. 12

Pertama, tindakan2 yg dilakukan dg sadar dan sudah diperhitungkan secara matang pelbagai konsekuensinya Kedua, tindakan yg secara nyata memang ingin melanggar suatu aturan dg tanpa mempedulikan konsekuensi2nya. 13

Kasus 1: John masih terbilang anak-anak, lagi asyik bermain di kamarnya. Begitu mendengar suara ibunya memanggil utk makan malam, John bergegas menuju ruang makan. Akan tetapi tanpa sepengetahuannya, di balik pintu kamarnya ada sebuah kursi yang di atasnya ada sejumlah piring dan gelas yang baru dibersihkan ibunya. John membuka pintu dan praaaaaang! Semua piring dan gelas hancur berantakan. 14

Kasus 2: Henry juga masih anak-anak, masuk ke dapur saat ibunya sedang berbelanja ke toko di sebelah rumah. Rupanya di atas lemari ada stoples berisi gula-gula yang menarik perhatiannya. Karena tidak terjangkau, ditariknya sebuah kursi untuk membantunya mengambil gula-gula tersebut. Tanpa disengaja tangannya menyentuh sebuah cangkir yang ada di dekat stoples, dan praaaang.! Cangkir jatuh ke lantai dan pecah. 15

Hasil penelitian Piaget menunjukkan bahwa: Anak-anak yg lebih muda usianya cenderung menilai sesuatu berdasarkan konsekuensi atau akibat materialnya. Mereka cenderung menilai bahwa John lebih nakal ketimbang Henry, oleh karena memecahkan begitu banyak piring dan gelas, sementara Henry hanya sebuah cangkir. 16

Anak-anak yg lebih tua usianya mengembangkan cara berpikir yang berbeda. Mereka lebih memperhatikan aspek intensi yg muncul dlm kasus tsb. Oleh sebab itu, mereka cenderung menganggap Henry telah melakukan pelanggaran yang lebih serius dibanding John. Jadi, anak-anak yang lebih tua usianya lebih melihat pada bobot kesalahan. 17

Kebohongan Anak-anak yg lebih muda usianya cenderung mengartikan bohong sebagai sesuatu yg buruk yang tak seorangpun suka mengucapkannya. Kebohongan tidak harus diartikan sebagai keinginan utk menipu seseorang 18

Anak-anak yg lebih tua cenderung mengartikan kebohongan sebagai: sesuatu yg tidak dpt dipercaya, jauh dari kenyataan dan tidak baik utk diucapkan. Mereka juga cenderung melihat motif seseorang utk berbohong 19

Hukuman Piaget mengklasifikasikan hukuman ke dalam 2 bentuk: 1. Hukuman eksplatorik (explatory punishment) 2. Hukuman resiprositas (reciprocity punishment) 20

Hukuman eksplatorik Hukuman tdk dikaitkan dg bobot tindakan yang salah, tetapi melihat perimbangan yg wajar antara pelanggaran dan penderitaan si pelanggar. Dipilih oleh anak yang lebih muda usianya (tahap realisme moral) Contoh: memukul, menghentikan uang jajan, dilarang bermain dg mainan kesayangan, dsb. 21

Hukuman Resiprositas Hukuman dikaitkan dg tindak kesalahannya. Diharapkan dg hukuman ini si pelanggar dpt mengetahui akibat dari tindakannya yg salah. Wujudnya berupa: a. Ganti rugi (resiltutive) Misalnya: memecahkan kaca jendela dihukum mengganti atau memasang kembali kaca tersebut. 22

b. Pengucilan (exclusion) Misalnya: teman yg nakal atau kasar tidak diajak bermain. Jenis hukuman ini lebih banyak dipilih pada anak yang usianya lebih tua (tahap independensi moral). Semakin tua usia anak semakin cenderung memilih hukuman jenis ini. 23

Jean Piaget (1896 1980) 24