LAPORAN PRAKTIKUM III DAN IV KARAKTERISTIK DIODA DAN TRANSFORMATOR

dokumen-dokumen yang mirip
DIODA. Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

Gambar 3.1 Struktur Dioda

TK 2092 ELEKTRONIKA DASAR

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

VERONICA ERNITA K. ST., MT. Pertemuan ke - 5

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR

Pertemuan Ke-2 DIODA. ALFITH, S.Pd, M.Pd

Gambar 11. susunan dan symbol dioda. Sebagai contoh pemassangan dioda pada suatu rangkaian sebagai berikut: Gambar 12. Cara Pemasangan Dioda

Multimeter. NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : Kelas : C2=2014. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Lompat ke: navigasi, cari

PERTEMUAN 2 TEORI DASAR (DIODA)

Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen

KOMPONEN AKTIF. Resume Praktikum Rangkaian Elektronika

KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA. Prakarya X

BAB II LANDASAN TEORI

Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya

Modul 03: Catu Daya. Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat. Reza Rendian Septiawan February 11, 2015

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE

DIODA KHUSUS. Pertemuan V Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom

BAB II KOMPONEN MULTIVIBRATOR MONOSTABIL. Didalam membuat suatu perangkat elektronik dibutuhkan beberapa jenis

Karakteristik dan Rangkaian Dioda. Rudi Susanto


MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA

NAMA : WAHYU MULDAYANI NIM : INSTRUMENTASI DAN OTOMASI. Struktur Thyristor THYRISTOR

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk

Pengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor

3.1 Pendahuluan Dioda mempunyai dua kondisi atau state: - Prategangan arah maju - Prategangan arah mundur

LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN 4 DIODA ZENER KELOMPOK 6 : 1. Setya Arief Pambudi (21) 2. Suci Indah Asmarani (22) 3. Syahadah Rizka Anefi (23)

PERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA. Create : Defi Pujianto, S,Kom

Komponen Komponen elektronika DIODA Dioda Silikon Dan Germanium Dioda adalah komponen semiconductor yang paling sederhana, ia terdiri atas dua

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

Fungsi Transistor dan Cara Mengukurnya

THYRISTOR & SILICON CONTROL RECTIFIER (SCR)

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 13. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

Kegiatan Belajar 1: Komponen Elektronika Aktif Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Tujuan Pembelajaran :

1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward

I D. Gambar 1. Karakteristik Dioda

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI

Dioda-dioda jenis lain

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

BAB III KOMPONEN ELEKTRONIKA

Modul 2. Asisten : Widyo Jatmoko ( ) : Derina Adriani ( ) Tanggal Praktikum : 17 Oktober 2012

controlled rectifier), TRIAC dan DIAC. Pembaca dapat menyimak lebih jelas

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MATERI IV DIODA : PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK

TUGAS DASAR ELEKTRONIKA

PENGERTIAN THYRISTOR

TUGAS DAN EVALUASI. 2. Tuliska macam macam thyristor dan jelaskan dengan gambar cara kerjanya!

semiconductor devices

Mekatronika Modul 2 Silicon Controlled Rectifier (SCR)

TRANSISTOR. Pengantar Teknik Elektronika Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto

LAB SHEET ILMU BAHAN DAN PIRANTI

TIN-302 Elektronika Industri

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

Alarm Anti Maling Menggunakan Sensor LDR

THYRISTOR. SCR, TRIAC dan DIAC. by aswan hamonangan

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA

Politeknik Gunakarya Indonesia

SIMBOL DAN STRUKTUR DIODA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER

RESISTOR, TRANSISTOR DAN KAPASITOR

MAKALAH DASAR TEKNIK ELEKTRO SCR, DIAC, TRIAC DAN DIODA VARAKTOR NAMA : NIM : JURUSAN : PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PRODI : TEKNIK ELEKTRO

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

ELEKTRONIKA. Bab 2. Semikonduktor

LAPORAN KERJA ELEKTRONIKA DASAR SEMICONDUCTOR I

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG

Instruksi Kerja LABORATORIUM SISTEM KONTROL

LAPORAN ELEKTRONIKA DASAR KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA. Disusun untuk melengkapi salah satu tugas Elektronika Dasar. Disusun oleh :

BAB 2 PN Junction dan Dioda. Oleh : Unang Sunarya, ST.,MT

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

Sistem Perlindungan menggunakan Optical Switching pada Tegangan Tinggi

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM KADIRI KEDIRI

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA

Prinsip Semikonduktor

Materi 3: Teori Dioda

Tugas 01 Makalah Dasar Elektronika Komponen Elektronika

BAB II LANDASAN TEORI

Bagian 4 Karakteristik Junction Dioda

MODUL 03 RANGKAIAN DIODA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

Praktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. perlu lagi menekan saklar untuk menyalakan lampu, sensor cahaya akan bernilai 1

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (PHOTOTRANSISTOR, PHOTODIODA, LDR)

TRANSISTOR 1. TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2012/2013. Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Politeknik Telkom

BAB II DASAR TEORI Gambar 2.1. Simbol Dioda.

BAB II Transistor Bipolar

Transistor Efek Medan - Field Effect Transistor (FET)

PNPN DEVICES. Pertemuan Ke-15. OLEH : ALFITH, S.Pd, M.Pd

MODUL I SENSOR SUHU. 3. Alat Alat Praktikum Alat praktikum meliputi : Sensor suhu Exacon D-OS3; Modul Pengolah Sinyal Multimeter Pemanas

BAB II DASAR TEORI. arus dan tegangan yang sama tetapi mempunyai perbedaan sudut antara fasanya.

Pengertian Transistor fungsi, jenis, dan karakteristik

PRAKTIKAN : NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SEMIKONDUKTOR oleh: Ichwan Yelfianhar dirangkum dari berbagai sumber

SOAL UJIAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKARYA REKAYASA TEKNOLOGI (ELEKTRONIKA)

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM III DAN IV KARAKTERISTIK DIODA DAN TRANSFORMATOR Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Elektronika Dibimbing oleh Bapak I Made Wirawan, S.T., S.S.T, M.T. Asisten Praktikum: Muhammad Arif Syarifudin Muhammad Bagus Arifin Oleh : Dwitha Fajri Ramadhani 160533611410 S1 PTI OFF B UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA September 2016

1.1 Tujuan 1. Mahasiswa dapat mengetahui komponen elektronika dioda semikonduktor 2. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik dioda semikonduktor 3. Mahasiswa dapat menganalisis rangkaian forward bias dan reverse bias pada dioda semikonduktor 1.2 Pendahuluan Dalam elektronika biasanya diperlukan alat yang dapat mengalirkan arus satu arah saja dan tidak mengalirkan arus pada arah yang berlawanan. Dikarenakan banyaknya alat alat elektronika yang memerlukan jenis arus satu arah bukannya dua arah. Maka untuk memenuhi kebutuhan ini dibuatlah sebuah komponen elktronika yang dapat melakukan tugas tersebut, yaitu dioda. Dimana dioda ini terbuat dari bahan semikonduktor biasanya berupa silikon. Dioda berbahan dasar semikonduktor ini biasanya digunakan pada tegangan yang tidak terlalu tinggi sedangkan untuk tegangan tinggi biasanya digunakan dioda vakum (Arifin, 2015). Dioda merupakan komponen elektronika yang memiliki beragam fungsi selain sebagai penyearah arus, dimana sebagai penyerah ars dioda dapat digunakan di dalam catu daya arus DC, mendeteksi gelombang radio dan TV (Arifin, 2015) pengaman rangkaian listrik. Selain itu, dioda dapat juga digunakan sebagai penstabil tegangan, pelipat tegangan, penghasil cahaya, dan digunakan dalam solar sel, dll. Dikarenakan banyaknya fungsi dioda ini maka perlulah diketahui berupa karakteristik dasar dioda sehingga dapat berfungsi sebagai hal hal yang telah dipaparkan, dioda berguna sebagai pelipat tegangan apabila dirangkan sebagai salah satu rangkaian listrik. Maka selanjutnya perlu diketahui cara merangkai rangkaian dioda tersebut. Untuk lebih memahami mengenai karakteristik dioda maka dilakukan praktikum ini. 1.3 Dasar Teori 1.3.1 Dioda (Diode) Dioda adalah komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor. Dioda berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika. 2

Dioda memiliki dua kaki/kutub yaitu kaki anoda dan kaki katoda. Dioda terbuat dari bahan semi konduktor tipe P dan semi konduktor tipe N yang di sambungkan. Gambar 1. Simbol Dioda, Struktur Dioda, Karakteristik Dioda Gambar 2. Anoda, Katoda, dan Deplesi Dioda Semi konduktor tipe P berfungsi sebagai Anoda dan semi konduktor tipe N berfungsi sebagai Katoda. Pada daerah sambungan 2 jenis semi konduktor yang berlawanan ini akan muncul daerah deplesi yang akan membentuk gaya barier. Gaya barier ini dapat ditembus dengan tegangan + sebesar 0.7 volt yang dinamakan sebagai break down voltage, yaitu tegangan minimum dimana dioda akan bersifat sebagai konduktor/penghantar arus listrik. Dioda bersifat menghantarkan arus listrik hanya pada satu arah saja, yaitu jika kutub anoda kita hubungkan pada tegangan (+) dan kutub katoda kita hubungkan dengan tegangan ( ). 1.3.2 Karakteristik Dioda Karakteristik Dioda dapat diketahui dengan cara memasang dioda seri dengan sebuah catu daya dc dan sebuah resistor. Dengan menggunakan rangkaian tersebut maka akan dapat diketahui tegangan dioda dengan variasi sumber tegangan yang diberikan. Seperti yang telah kita ketahui bahwa dioda adalah komponen aktif dari dua elektroda (katoda dan 3

anoda) yang sifatnya semikonduktor, jadi dengan sifatnya tersebut dioda tidak hanya memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah, tetapi juga menghambat arus dari arah sebaliknya. Dioda dapat dibuat dari Germanium (Ge) dan Silikon atau Silsilum (Si). Komponen aktif ini mempunyai fungsi sebagai; pengaman, penyearah, voltage regulator, modulator, pengendali frekuensi, indikator, dan switch. 1.3.3 Zero Bias Gambar 3. Zero Bias Merupakan keadaan dimana dioda tidak dihubungkan dengan sumber tegangan sehingga tidak terjadi perpindahan elektron juga tidak ada pelebaran P-N Junction. 1.3.4 Forward Bias Gambar 4. Forward Bias Ketika kaki katoda disambungkan dengan kutub negatif batere dan kaki anoda disambungkan dengan kutub positif, maka dikatakan bahwa dioda sedang dibias dengan tegangan maju. Dioda dengan bias tegangan maju dalam bias maju, kutub negatif batere akan menolak elekton-elektron bebas yang ada dalam semikonduktor tipe N, jika energi listrik yang digunakan adalah melebihi tegangan barier, maka elektron yang tertolak tersebut akan 4

melintasi daerah deplesi dan bergabung dengan hole yang ada pada tipe P, hal ini terjadi terus menerus selama rangkaian di gambar tersebut adalah rangkaian tertutup. Karakteristik Forward Bias Dioda yang dibias maju akan dapat menghantarkan arus sepenuhnya setelah melewati tegangan potensial barier atau knee voltage. Gambar 5. Karakter Forward Bias 1.3.5 Reverse Bias Gambar 6. Reverse Bias Adalah kondisi ketika sebuah dioda disambungkan pada polaritas terbalik dimana kaki katoda disambungkan ke kutub positif dan kaki anoda disambungkan ke kutub negatif (rangkaian terbuka) maka dioda mengalami bias mundur/reverse bias. Sebuah dioda tidak akan menghantarkan arus listrik jika diberi bias mundur. Karakteristik Reverse Bias Dioda tidak menghantarkan arus listrik, setelah melewati tegangan breakdown arus akan dihantarkan. Gambar 7. Karakteristik Reverse Bias 5

1.3.6 Jenis-Jenis Dioda Semikonduktor Dioda adalah alat elektronika dua-terminal, yang hanya mengalirkan arus listrik dalam satu arah apabila nilai resistansinya rendah. Bahan semikonduktor yang digunakan umumnya adalah silikon atau germanium. Jika dioda dalam keadaan konduksi, maka terdapat tegangan drop kecil pada dioda tersebut. Drop tegangan silikon 0,7 V; Germanium 0.4V. Aplikasi Dioda Sesuai dengan aplikasinya dioda, sering dibedakan menjadi dioda sinyal dan dioda penyearah. (a) Penyearah setengah gelombang dan (b). Penyearah Gelombang Penuh a. Dioda Zener Dioda zener adalah diode silikon, yang mana didesain khusus untuk menghasilkan karakteristik breakdown mundur,. Dioda zener sering digunakan sebagai referensi tegangan. b. Dioda Schottky. Dioda schottky mempunyai karakteristik fast recovery, (waktu mengembalikan yang cepat, antara konduksi ke non konduksi). Oleh karena karakteristiknya ini, maka banyak diaplikasikan pada rangkaian daya modus saklar. Dioda ini dapat membangkitkan drop tegangan maju kira-kira setengahnya diode silikon konvensional, dan waktu kembali balik sangat cepat. c. Optoelektronika Optoelektronika adalah alat yang mempunyai teknologi penggabungan antara optika dan elektronika. Contoh alat optoelektronika antara lain : LED (Light Emitting Dioda), foto dioda, foto optokopler, dan sebagainya. 6

d. L E D LED adalah sejenis dioda, yang akan memancarkan cahaya apabila mendapat arus maju sekitar 5 30 ma. Pada umumnya LED terbuat dari bahan gallium pospat dan arsenit pospit. Didalam aplikasinya, LED sering digunakan sebagai alat indikasi status/kondisi tertentu, tampilan Seven-segment, dan sebagainya. e. Fotodioda f. Fototransistor Foto dioda adalah jenis foto detektor, yaitu suatu alat optoelektronika yang dapat mengubah cahaya yang datang menjadi besaran listrik. Prinsip kerjanya apabila sejumlah cahaya mengena pada persambungan, maka dapat mengendalikan arus balik di dalam dioda. Di dalam aplikasinya, foto diode sering digunakan untuk elemen sensor/detektor cahaya. Fototransistor adalah komponen semikonduktor optoelektronika yang sejenis dengan fotodioda. Perbedaannya adalah terletak pada penguatan arus dc. Jadi, pada fototransistor akan menghasilkan arus dc kali lebih besar dari pada fotodioda. g. Optokopler Optokopler disebut juga optoisolator adalah alat optoelektronika yang mempunyai teknologi penggabungan dua komponen semikonduktor di dalam satu kemasan, misalnya : LED fotodioda, LED fototransistor dan sebagainya. Prinsip kerja optokopler adalah apabila cahaya dari LED mengena foto dioda atau foto transistor, maka akan menyebabkan timbulnya arus balik pada sisi fotodioda atau foto transistor tersebut. Arus balik inilah yang menentukan besarnya tegangan keluaran. Jadi apabila tegangan masukan berubah, maka cahaya LED berubah, dan tegangan keluaran juga berubah. Didalam aplikasinya, optokopler sering digunakan sebagai alat penyekat diantara duarangkaian untuk keperluan pemakaian tegangan tinggi. 7

h. LDR LDR (Light Dependent Resistor) adalah komponenelektronik seringdigunakansebagai transduser/elemen sensor cahaya. Prinsip kerja LDR apabila cahaya yang datang mengena jendela LDR berubah, maka nilai resistansinya akan berubah pula. LDR disebut juga sel fotokonduktip. i. S C R SCR (Silicon Controlled Rectifier) disebut juga thyristor,adalah komponen elektronika tigaterminalyang keluarannya dapatdikontrol berdasarkan waktupenyulutnya. Di dalamaplikasinya, SCR seringdigunakan sebagai alat Switching dan pengontrol daya AC. j. TRIAC Triac adalah pengembangan dari SCR, yang mana mempunyai karakteristik dua arah (bidirectional). Triac dapat disulut oleh kedua tegangan positip dan negatip. Aplikasinya, triac sering diguna- kan sebagai pengontrol gelombang penuh. k. DIAC Diac adalah saklar semikonduktor dua-terminal yang sering digunakan berpasangan dengan TRIAC sebagai alat penyulut (trigger). l. Dioda biasa Beroperasi seperti penjelasan di atas. Biasanya dibuat dari silikon terkotori atau yang lebih langka dari germanium. Sebelum pengembangan dioda penyearah silikon modern, digunakan kuprous oksida dan selenium, ini memberikan efisiensi yang rendah dan penurunan tegangan maju yang lebih tinggi (biasanya 1.4 1.7 V tiap pertemuan, dengan banyak pertemuan 8

ditumpuk untuk mempertinggi ketahanan tegangan terbalik), dan memerlukan benaman bahang yang besar (kadang-kadang perpanjangan dari substrat logam dari dioda), jauh lebih besar dari dioda silikon untuk rating arus yang sama. m. Dioda Bandangan Dioda yang menghantar pada arah terbalik ketika panjar mundur melebihi tegangan dadal. Secara listrik mirip dengan dioda Zener, dan kadang-kadang salah disebut sebagai dioda Zener, padahal dioda ini menghantar dengan mekanisme yang berbeda yaitu efek bandangan. Efek ini terjadi ketika medan listrik terbalik yang membentangi pertemuan p-n menyebabkan gelombang ionisasi, menyebabkan arus besar mengalir, mengingatkan pada terjadinya bandangan. Dioda bandangan didesain untuk dadal pada tegangan terbalik tertentu tanpa menjadi rusak. Perbedaan antara dioda bandangan (yang mempunyai tegangan dadal terbalik diatas 6.2 V) dan dioda Zener adalah panjang kanal yang melebihi rerata jalur bebas dari elektron, jadi ada tumbukan antara mereka. Perbedaan yang mudah dilihat adalah keduanya mempunyai koefisien suhu yang berbeda, dioda bandangan berkoefisien positif, sedangkan Zener berkoefisien negatif. n. Dioda Arus Tetap Ini sebenarnya adalah sebuah JFET dengan gerbangnya disambungkan ke sumber, dan berfungsi seperti pembatas arus dua saluran (analog dengan Zener yang membatasi tegangan). Peranti ini mengizinkan arus untuk mengalir hingga harga tertentu, dan lalu menahan arus untuk tidak bertambah lebih lanjut. o. Diode Gunn Dioda ini mirip dengan dioda terowongan karena dibuat dari bahan seperti GaAs atau InP yang mempunyai daerah resistansi negatif. Dengan penjar yang semestinya, domain dipol terbentuk dan bergerak melalui dioda. 9

1.4 Data dan Analisis (Foto) 1.4.1 Tugas Pendahuluan 1. Jelaskan istilah-istilah : Tegangan Breakdown, Tegangan Knee, Forward Bias, Reverse Bias Tegangan Breakdown Suatu keadaan dimana dioda tidak dapat menahan aliran electron dilapisan deplesi yang disebabkan karena reverse bias pada dioda yang tidak dapat mengalirkan arus pada tegangan puluhan sampai ratusan volt. Tegangan Knee a. Tegangan pada saat arus mulai membesar dengan cepat dikarenakan forward bias pada dioda yang dapat mengalirkan arus dengan mudah. b. Apabila tegangan dioda lebih besar dari tegangan knee maka dioda akan menghantar dengan mudah dan sebaliknya bila tegangan dioda lebih kecil maka dioda tidak menghantar dengan baik. c. Tegangan dioda pada bahan silicon diatas 0,7 volt dan pada bahan germanium diatas 0,3 volt. Forward Bias (Bias Maju) Gambar 11. Forward Bias Suatu keadaan dimana dioda dapat mengalirkan arus listrik dari sisi P (kaki anoda) ke sisi N (kaki katoda) tanpa adanya suatu hambatan. Pada keadaan ini dioda bisa dianggap sebagai saklar tertutup. Reverse Bias (Bias Balik) Suatu keadaan dimana tidak akan terjadi perpindahan elektron atau aliran hole dari P ke N maupun sebaliknya, dikarenakan baik hole dan elektron masing-masing tertarik Gambar 12. Reverse Bias kearah kutub berlawanan sehingga menyebabkan lapisan deplesi (depletion layer) semakin besar dan menghalangi terjadinya arus. Pada keadaan ini dioda bisa dianggap sebagai saklar terbuka. 10

2. Apakah Dioda dapat bekerja seperti Saklar? Jelaskan! Dioda akan menghantarkan arus bila diberi tegangan sumber lebih besar dari tegangan idealnya. Dan dioda tidak akan menghantarkan arus apabila tegangan yang melaluinya lebih kecil dari tegangan idealnya. Tetapi mungkin akan ada tegangan yang akan dialirkan oleh dioda itu, dan besarnya hanya sebesar tegangan ideal dan besarnya tegangan ideal yang akan dialirkan tergantung dari jenis dioda yang digunakan. Oleh karena itu dioda juga dapat digunakan sebagai saklar pada rangkaian elektronika selain digunakan sebagai mana fungsinya yaitu sebagai penyearah tegangan. 1.4.2 Dioda 1.4.2.1 Mengukur Dioda dengan Ohmmeter a. Alat dan Komponen yang digunakan : 1. Multimeter Analog : 1 Buah 2. Dioda : 2 Buah b. Langkah Percobaan Praktikum : 1. Lakukan Kalibrasi 2. Putar Range Selector Switch ke Posisi Ohm ( Ω ) x100 3. Tempelkan Probe Merah pada bagian kaki Anoda dan Probe Hitam pada bagian kaki Katoda 4. Tempelkan Probe Merah pada bagian kaki Katoda dan Probe Hitam pada bagian kaki Anoda c. Hasil Praktikum : Resistansi (Ohm) Dioda Probe (+) di Anoda, Probe (-) di Katoda IN5592 Nilai resistansi = (mendekati tak hingga) Hasil pengukuran resistanti ohm pada dioda IN5592 dengan probe + di Anoda dengan probe di Katoda tersebut bernilai mendekati tak hingga. 11

IN4002 Nilai resistansi = (mendekati tak hingga) Hasil pengukuran resistanti ohm pada dioda IN4002 dengan probe + di Anoda dengan probe di Katoda tersebut bernilai mendekati tak hingga. Dioda IN5592 IN4002 Resistansi (Ohm) Probe (+) di Katoda, Probe (-) di Anoda Nilai resistansi = 180Ω Hasil pengukuran resistanti ohm pada dioda IN5592 dengan probe + di Katoda dan probe di Anoda yaitu 1,8, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi Ohm ( Ω ) x100 jadi nilai dari skala tersebut dikalikan 100, memperoleh hasil : 1,8x10 = 180Ω Nilai resistansi = 180Ω Hasil pengukuran resistanti ohm pada dioda IN4002 dengan probe + di Katoda dan probe di Anoda yaitu 1,8, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi Ohm ( Ω ) x100 jadi nilai dari skala tersebut dikalikan 100, memperoleh hasil : 1,8x10 = 180Ω 12

1.4.2.2 Dioda dengan Forward Bias a. Alat dan Komponen yang digunakan : 1. Multimeter Analog : 1 Buah 2. Dioda : 2 Buah 3. Catu Daya : 1 Buah 4. Kawat Penghubung : Beberapa utas 5. Resistor : 1 Buah b. Langkah Percobaan Praktikum : 1. Mengatur Catu daya sebesar 0, 0,1, 0,3, 0,5, 0,7, 0,9, 1, 2, 4, 6, 8, 10 V 2. Lakukan Kalibrasi 3. Pasang kawat penghubung diujung kaki dioda dan diujung kaki resistor 4. Putar Range Selector Switch ke Posisi DCV 5. Mengukur Tegangan Dioda 6. Putar Range Selector Switch ke Posisi DCA 13

7. Kemudian menghitung Arus Dioda, dengan memutus rangkaian (Open Circuit) dan kemudian menghubungkan terminal alat ukur pada titik yang telah terputus tersebut c. Hasil Praktikum : Tabel Dioda ke 1 ( IN4001 ) Vsumber (Volt) VD (Volt) ID (Ampere) 0 0 V 0 A 0.1 0,3 V 4 µa 0.3 0,35 V 16 µa 0.5 0,37 V 31 µa 0.7 0,4 V 43 µa 0.9 0,4 V 0,05 ma 1 0,4 V 0,06 ma 2 0,45 V 0,15 ma 4 0,48 V 0,35 ma 6 0,5 V 0,55 ma 8 0,5 V 0,75 ma 10 0,52 V 0,95 ma Praktikum Pengukuran Dioda Ke 1 ( IN4001 ) Vsumber (Volt) 0 VD IN4001 (Volt) ID IN4001 (Ampere) 0 V 0. 14

0.1 0.3 30, karena yang dipakai adalah Range nilai 30/100 = 0,3 V 4, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 50µA dan yang dilihat adalah skala 0-50 maka nilai arus 4 µa 0.5 35, karena yang dipakai adalah Range nilai 35/100 = 0,35 V 16, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 50µA dan yang dilihat adalah skala 0-50 maka nilai arus 16 µa 37, karena yang dipakai adalah Range nilai 37/100 = 0,37 V 31, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 50µA dan yang dilihat adalah skala 0-50 maka nilai arus 31 µa 15

0.7 0.9 40, karena yang dipakai adalah Range nilai 40/100 = 0,4 V 43, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 50µA dan yang dilihat adalah skala 0-50 maka nilai arus 43 µa 1 40, karena yang dipakai adalah Range nilai 40/100 = 0,4 V 5, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala 0-250 maka nilai 5/100 = 0,05 ma 40, karena yang dipakai adalah Range nilai 40/100 = 0,4 V 6, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala 0-250 maka nilai 6/100 = 0,06 ma 16

2 4 45, karena yang dipakai adalah Range nilai 45/100 = 0,45 V 15, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala 0-250 maka nilai 15/100 = 0,15 ma 6 48, karena yang dipakai adalah Range nilai 48/100 = 0,48 V 35, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala 0-250 maka nilai 35/100 = 0,35 ma 50, karena yang dipakai adalah Range nilai 50/100 = 0,5 V 55, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala 0-250 maka nilai 55/100 = 0,55 ma 17

8 10 50, karena yang dipakai adalah Range nilai 50/100 = 0,5 V 75, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala 0-250 maka nilai 75/100 = 0,75 ma 52, karena yang dipakai adalah Range nilai 52/100 = 0,52 V 95, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala 0-250 maka nilai 95/100 = 0,95 ma Tabel Dioda ke 2 ( IN4002 ) Vsumber (Volt) VD (Volt) ID (Ampere) 0 0,2 V 0 A 0.1 0,3 V 3 µa 0.3 0,35 V 16 µa 0.5 0,38 V 31 µa 0.7 0,4 V 43 µa 0.9 0,4 V 0,05 ma 1 0,42 V 0,06 ma 2 0,45 V 0,16 ma 4 0,5 V 0,35 ma 6 0,52 V 0,55 ma 8 0,55 V 0,75 ma 10 0,55 V 0,95 ma 18

Praktikum Pengukuran Dioda Ke 2 ( IN4002 ) Vsumber (Volt) 0 VD IN4002 (Volt) ID IN4002 (Ampere) 0.1 20, karena yang dipakai adalah Range nilai 20/100 = 0,2 V 0. 0.3 30, karena yang dipakai adalah Range nilai 30/100 = 0,3 V 4, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 50µA dan yang dilihat adalah skala 0-50 maka nilai arus 4 µa 35, karena yang dipakai adalah Range 16, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 19

0.5 nilai 35/100 = 0,35 V 50µA dan yang dilihat adalah skala 0-50 maka nilai arus 16 µa 0.7 38, karena yang dipakai adalah Range nilai 38/100 = 0,38 V 31, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 50µA dan yang dilihat adalah skala 0-50 maka nilai arus 31 µa 0.9 40, karena yang dipakai adalah Range nilai 40/100 = 0,4 V 43, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 50µA dan yang dilihat adalah skala 0-50 maka nilai arus 43 µa 40, karena yang dipakai adalah Range nilai 40/100 = 0,4 V 5, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala 0-250 maka nilai 5/100 = 0,05 ma 20

1 2 42, karena yang dipakai adalah Range nilai 42/100 = 0,42 V 6, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala 0-250 maka nilai 6/100 = 0,06 ma 4 45, karena yang dipakai adalah Range nilai 45/100 = 0,45 V 15, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala 0-250 maka nilai 15/100 = 0,15 ma 50, karena yang dipakai adalah Range nilai 50/100 = 0,5 V 35, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala 0-250 maka nilai 35/100 = 0,35 ma 21

6 8 52, karena yang dipakai adalah Range nilai 52/100 = 0,52 V 55, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala 0-250 maka nilai 55/100 = 0,55 ma 10 55, karena yang dipakai adalah Range nilai 55/100 = 0,55 V 75, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala 0-250 maka nilai 75/100 = 0,75 ma 55, karena yang dipakai adalah Range nilai 55/100 = 0,55 V 95, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala 0-250 maka nilai 95/100 = 0,95 ma 22

1.4.2.3 Dioda dengan Reverse Bias a. Alat dan Komponen yang digunakan : 1. Multimeter Analog : 1 Buah 2. Dioda : 2 Buah 3. Catu Daya : 1 Buah 4. Kawat Penghubung : Beberapa utas 5. Resistor : 1 Buah b. Langkah Percobaan Praktikum : 1. Mengatur Catu daya sebesar 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 V 2. Lakukan Kalibrasi 3. Pasang kawat penghubung diujung kaki dioda dan diujung kaki resistor 4. Putar Range Selector Switch ke Posisi DCV 5. Mengukur Tegangan Dioda 6. Putar Range Selector Switch ke Posisi DCA 23

7. Kemudian menghitung Arus Dioda, dengan memutus rangkaian (Open Circuit) dan kemudian menghubungkan terminal alat ukur pada titik yang telah terputus tersebut c. Hasil Praktikum : Dioda Kecil Vsumber VD ID (Volt) (Volt) (Ampere) 0 0 V 0 A 1 1 V 0 A 2 1,8 V 0 A 3 2,8 V 0 A 4 3,8 V 0 A 5 4,7 V 0 A 6 5,8 V 0 A 7 6,9 V 0 A 8 7,8 V 0 A 9 8,8 V 0 A 10 9,8 V 0 A Dioda Besar Vsumber VD ID (Volt) (Volt) (Ampere) 0 0 V 0 A 1 1 V 0 A 2 1,8 V 0 A 3 2,8 V 0 A 4 3,8 V 0 A 5 4,8 V 0 A 6 5,8 V 0 A 7 6,6 V 0 A 8 7,6 V 0 A 9 8,6 V 0 A 10 9,8 V 0 A Praktikum Pengukuran Dioda Reverse Bias Vsumber (Volt) 0 VD Kecil (Volt) VD Besar (Volt) 0. 0. 24

1 2 1, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCV 10 dan yang dilihat adalah skala 0-10 maka nilai 1 V 1, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCV 10 dan yang dilihat adalah skala 0-10 maka nilai 1 V 3 1,8, karena yang dipakai adalah maka nilai 1,8 V 1,8, karena yang dipakai adalah maka nilai 1,8 V 2,8, karena yang dipakai adalah 2,8, karena yang dipakai adalah 25

4 maka nilai 2,8 V maka nilai 2,8 V 5 3,8, karena yang dipakai adalah maka nilai 3,8 V 3,8, karena yang dipakai adalah maka nilai 3,8 V 6 4,7, karena yang dipakai adalah maka nilai 4,7 V 4,8, karena yang dipakai adalah maka nilai 4,8 V 26

7 5,8, karena yang dipakai adalah maka nilai 5,8 V 5,8, karena yang dipakai adalah maka nilai 5,8 V 8 6,9, karena yang dipakai adalah maka nilai 6,9 V 6,6, karena yang dipakai adalah maka nilai 6,6 V 7,8, karena yang dipakai adalah maka nilai 7,8 V 7,6, karena yang dipakai adalah maka nilai 7,6 V 27

9 10 8,8, karena yang dipakai adalah maka nilai 8,8 V 8,6, karena yang dipakai adalah maka nilai 8,6 V 9,8, karena yang dipakai adalah maka nilai 9,8 V 9,8, karena yang dipakai adalah maka nilai 9,8 V Arus Dioda Reverse Bias Semua Arus Dioda Reverse Bias bernilai 0 karena tegangan dengan hubungan arah balik menyebabkan timbul medan listrik yang arahnya menolak elektron, sehingga dioda tidak menghantarkan arus listrik atau arus nya terlampau kecil sehingga tidak dapat dilihat di multimeter analog oleh jangkauan mata. 28

1.4.2.4 Light Emitting Diode (LED) LED (Light Emitting Dioda) adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya pada saat mendapat arus bias maju (forward bias). Untuk menguji LED berfungsi atau tidak, kita beri hambatan 10Ω kemudian probe merah ditempelkan pada kaki positif LED sedangkan probe hitam ditempelkan pada kaki negatif LED, LED akan menyala. a. Alat dan Komponen yang digunakan : 1. Multimeter Analog : 1 Buah 2. Dioda : 1 Buah 3. LED : 1 Buah 4. Catu Daya : 1 Buah 5. Kawat Penghubung : Beberapa utas 6. Resistor : 1 Buah b. Langkah Percobaan Praktikum : 1. Susun rangkaian seri antara dioda, led, dan resistor 2. Beri tegangan sumber sebesar 5 Volt, ukur arus yang mengalir pada rangkaian 3. Lampu LED menyala 29

4. Mengubah arus catu daya menjadi 0,24, Lampu LED menyala. 5. Catu daya matikan, lalu ubah posisi kaki diode D1 (dibalik) 6. Beri tegangan sumber sebesar 5 Volt, ukur arus yang mengalir pada rangkaian. Maka Arus bernilai 0 dan lampu LED mati. 1.5 Laporan Akhir 1.5.1 Gambar bentuk kurva dari tabel hasil pengukuran di atas dan Buktikan kurva karakteristik dioda tersebut 1 Forward Bias IN4001 ID (ma) 0 0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 0,45 0,5 0,55 30

1 Reverse Bias IN4001 ID (ma) 0 0 2 4 6 8 10 12 1 Forward Bias IN4001 ID (ma) 0 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 1 Reverse Bias IN4002 ID (ma) 0 0 2 4 6 8 10 31

1.5.2 Lakukan analisis dan berikan kesimpulan dari hasil percobaan yang telah dilakukan Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan terlihat bahwa dioda berguna menyearahkan arus pada satu arah karena pada sifat dioda yaitu mengalirkan arus hanya dalam satu arah. Untuk arah yang searah tegangan (Forward bias), sedangkan pada arah balik (Reverse Bias) arus yang di lewatkan sangat kecil, sehingga dapat diabaikan atau dianggap 0. Praktikum ini mempelajari hubungan perubahan tegangan dan arus listrik sehingga semakin besar tegangan dioda maka semakin besar pula arus diodanya, namun dari grafik terlihat hubungan antara tegangan dioda dan arus dioda tidak linear, hal ini disebabkan karena adanya potensial penghalang (Potensial Barier). Ketika tegangan dioda lebih kecil dari tegangan penghambat tersebut maka arus dioda akan kecil, ketika tegangan dioda melebihi potensial penghalang maka arus dioda akan naik. 1.6 Kesimpulan Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan membuktikan bahwa : - Bila tegangan anoda nol terhadap katoda, maka anoda tidak menghisap elektron dari katoda. Sebenarnya ada beberapa elektron dengan kecepatan tinggi dapat mencapai anoda, dan eloran elektron ini menghasilkan arus listrik yang sangat kecil sekali, tidak terlihat pada ampere meter, sehingga dapat diabaikan. - Bila tegangan anoda negatif terhadap katoda (tegangan dengan hubungan arah balik), maka akan timbul medan listrik yang arahnya menolak elektron, sehingga dioda tidak menghantarkan arus listrik. - Bila tegangan anoda positif terhadap katoda (tegangan yang diberikan adalah arah maju), maka timbul medan listrik yang arahnya menghisap elektron, sehingga dioda menghantarkan arus listrik. - Semakin besar tegangan dioda maka semakin besar pula arus dioda - Ketika tegangan dioda lebih kecil dari tegangan penghambat maka arus dioda akan kecil - Ketika tegangan dioda melebihi potensial penghalang maka arus dioda akan naik - LED (Light Emitting Dioda) yang dapat memancarkan cahaya pada saat mendapat arus bias maju (forward bias) 32

1.7 Daftar Pustaka Kho, Dickson, 2014 Fungsi Dioda dan Cara Mengukurnya, http://teknikelektronika.com/fungsi-dioda-cara-mengukur-dioda/, diakses pada tanggal 14 Oktober 2016, pukul 18:45, 2013 Karakteristik Dioda, http://komponenelektronika.biz/karakteristik-dioda.html, diakses pada tanggal 14 Oktober 2016, pukul 19:08, 2012 Dioda, http://penunjangbelajar.blogspot.co.id/2012/07/dioda.html, diakses pada tanggal 15 Oktober 2016, pukul 06:52 Saputra, Devan, Dioda, https://www.academia.edu/5189398/dioda, diakses pada tanggal 15 Oktober 2016, pukul 07:08, 2013 Dioda, https://www.coursehero.com/file/p5fac2h/, diakses pada tanggal 15 Oktober 2016, pukul 07:11 Kesuma, Herman, 2012 Macam-macam Dioda Semikonduktor,https://hermawanpujakesuma.wordpress.com/2012/09/16/macam-macam-diodasemikonduktor/, diakses pada tanggal 19 Oktober 2016, pukul 23:06 33