PERTEMUAN I & II: Oleh: Melinda Rahma Arullia, SE

dokumen-dokumen yang mirip
Kegiatan- kegiatan tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank lainnya. Menurut Manurung dan Manurung (2009: 7) mendefinisikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari dan menyalurkan ke dalam masyarakat.

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

Perkembangan Perbankan di Indonesia

Sistem Informasi Perbankan, Pertemuan Ke-1 PENGENALAN BANK. DEFINISI BANK BANK Bahasa ITALIA Banco yang artinya Bangku

RUANG LINGKUP PERBANKAN KOMPUTERISASI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN, MANAJEMEN, 2 SKS

PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998.

ANDRI HELMI M, A.Md., SE., MM.

KLIPPING BANK OLEH : NUR. FRATIWI KELAS : X IPS 4

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah terdapat beberapa jenis bank yang di Indonesia :

SISTEM KEUANGAN DAN PERBANKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN PENGERTIAN BANK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta, hasil

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih

BAB II LANDASAN TEORI. demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama

Ruang Lingkup Perbankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayat 2 dijelaskan bahwa, bank adalah badan usaha yang menghimpun

Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, yang dimaksud lembaga keuangan adalah semua badan yang rnelalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB II LANDASAN TEORITIS

Soal Pilihan Ganda Bab Perbankan

BAB II BANK SEBAGAI PENYALUR KREDIT. bahwa bank berasal dari bahasa Italia, banca yang berarti bence yaitu suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

Peranan Bank dan Perekonomian

SISTEM PERBANKAN. Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi bank menurut UU No. 10/1998 tentang Perbankan Pasal 1, yaitu. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Kebijakan moneter Bank Indonesia dilaksanakan dalam rangka mencapai

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah. mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dibuktikan dengan

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi

Ronny Kusnandar ISSN Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam. perekonomian suatu negara baik sebagai sumber permodalan maupun sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan pembangunan ekonomi nasional. Bank berfungsi. menghimpun dana dari masyarakat (to receive deposit) dan kemudian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembiayaan atau pembayaran baik dalam menghimpun dana maupun lembaga. yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank

Bab I. Pendahuluan. Bank merupakan sebuah lembaga keuangan (financial institution) yang

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah kredit melalui perbankan. penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha. Bank

MODUL SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA (2 SKS) BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA & KONSEP SYARIAH. Oleh : Feni Fasta, SE, M.Si

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara, peranan bank sangatlah penting. Pembangunan ekonomi di suatu

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

FUNGSI DAN PERAN BANK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH. (Studi Kasus PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk)

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

SEKTOR MONETER, PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN BY : DIANA MA RIFAH

BAB II LANDASAN TEORI

SEJARAH BANK INDONESIA : PERBANKAN Periode

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karolina, 2014 Pengaruh Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang. Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi

JUMLAH SOAL DIUJIKAN 50 DARI 60 SOAL X UTS EKONOMI SEMESTER GENAP

BAB I PENDAHULUAN. pada kegiatan ekonomi baik di negara maju maupun negara berkembang. Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini banyak orang berlomba untuk berinvestasi. Baik itu dari kalangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam berbagai alternatif investasi.

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE. MM

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

BAB II KEDUDUKAN BANK INDONESIA DALAM SISTEM KEUANGAN NEGARA. Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi dapat juga diartikan sebagai perkembangan

Kegiatan yang dilakukan Bank Umum

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan kemudahan untuk mendirikan bank, cukup dengan setor modal

Pertemuan 7. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM KEUANGAN INDONESIA

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007

Bab 10 Pasar Keuangan

I. PENDAHULUAN. Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang memegang. peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan terutama dalam

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-undang Nomor

Transkripsi:

PERTEMUAN I & II: LEMBAGA KEUANGAN DAN PERKEMBANGAN PERBANKAN DI INDONESIA Tujuan Pembelajaran: Oleh: Melinda Rahma Arullia, SE 1. Memahami dan mengerti mengenai fungsi dan peranan lembaga keuangan bank dan non bank, jenis-jenis lembaga keuangan bank dan non bank serta sejarah perkembangannya. 2. Memahami dan mengerti tentang kondisi perbankan di Indonesia dalam beberapa masa sebelum deregulasi, setelah deregulasi serta pada masa krisis ekonomi dan pasca krisis ekonomi Sumber: 1. Sigit Triandaru & Totok Budisantoso. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat. 2. Kasmir. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Keenam. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 1. LEMBAGA KEUANGAN DAN PERBANKAN DI INDONESIA BARTER UANG BARANG UANG (UANG LOGAM & UANG KERTAS) LEMBAGA KEUANGAN (LKB & LKBB) U N I V E R S I T A S G U N A D A R M A J A K A R T A Page 1

Sistem Keuangan Indonesia LKB LKBB Bank Sentral Bank Umum BPR Pasar Modal Pasar Uang dan Valas Koperasi simpan Pinjam Pegadaian Leasing Asuransi Anjak Piutang Modal Ventura Dana Pensiun Kartu Plastik A. PENGERTIAN, FUNGSI DAN PERANAN LEMBAGA KEUANGAN BANK DAN NON BANK 1. LKB (Lembaga Keuangan Bank) Adalah lembaga keuangan yang memberikan jasa keuangan yang paling lengkap dengan melakukan usaha menyalurkan dana atau memberikan kredit dan menghimpuun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan. 2. LKBB (Lembaga Keuangan Bukan Bank) Adalah semua badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan surat berharga dan menyalurkan dana kepada masyarakat terutama membiayai investasi perusahaan. Lembaga keuangan bukan bank mulai banyak didirikan pada tahun 1972 yang tujuannya adalah untuk mendorong perkembangan pasar uang dan pasar modal serta membantu permodalan perusahaan terutama pengusaha golongan ekonomi lemah. Dasar hukum pendirian LKBB adalah sebagai berikut: - UU no 15 tahun 1952 tentang bursa (lembaran negara no 67 tahun 1952) U N I V E R S I T A S G U N A D A R M A J A K A R T A Page 2

- SK menteri keuangan No.kep.38/MK/IV/1972 tanggal 18 januari 1972 tentang perubahan dan tambahan surat keputusan menteri keuangan nokep 792/MK/IV/1970 tanggal 7 desember 1970. Jenis lembaga keuangan Fungsi Menghimpun dana Fungsi Menyalurkan Dana Bank - Secara langsung - Modal kerja, konsumsi, - Secara tidak langsung investasi - Kepada masyarakat individu atau kepada badan usaha - Jangka pendek/jangka menengah/jangka panjang Lembaga Keuangan - Secara tidak langsung - Untuk investasi Bukan Bank - Kepada badan usaha - Jangka menengah/jangka panjang Fungsi bank: 1. Sebagai perantara keuangan (Financial inttermediary institution) 2. Agent of trust 3. Agent of development 4. Agent of service B. JENIS-JENIS LEMBAGA KEUANGAN BANK DAN NON BANK 1. Jenis LKB a. Berdasarkan UU no.14 tahun 1967 1) Berdasarkan fungsinya. Menurut UU Pokok Perbankan nomor 14 tahun 1967 jenis perbankan menurut fungsinya terdiri dari bank umum, bank pembangunan, bank tabungan,bank pasar, bank desa, lumbung desa, bank pegawai dan bank lainnya. Namun setelah keluar UU pokok perbankan no 7 tahun 1992 dan ditegaskan lagi dengan keluarnya UU Ri nomor 10 tahun 1998, jenis perbankan terbagi menjadi dua yaitu: a) Bank Umum (commercial bank) - Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan dalah umum dan wilayah operasinya dapat dilakukan diseluruh wilayah. - Bank umum dapat berbentul PT, Perusahaan Daerah, Koperasi, Perusahaan Perseroan (Persero) U N I V E R S I T A S G U N A D A R M A J A K A R T A Page 3

b) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) - Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dallam lalu lintas pembayaran. Artinya disini kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan bank umum. dapat berbentuk PT, Perusahaan Daerah, Koperasi atau bentuk lain yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah. 2) Berdasarkan kepemilikan a) Bank milik pemerintah Dimana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah juga. Ex: BNI 46, BRI, BNI. Sedangkan milik pemerintah daerah BPD DIY, Bank DKI dll b) Bank milik swasta nasional Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, sehingga keuntungannya adalah milik swasta. Ex: Bank Muammalat, BCA, BII dan lainnya. c) Bank milik koperasi Kepemilikan-kepemilikan saham ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Ex: Bank Umum Koperasi Indonesia. d) Bank milik asing Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Jjelas kepemilikannyapun dimiliki oleh pihak luar negeri. Ex: ABN AMRO bank, Standard Chartered bank, City Bank, Bank of Tokyo dll. e) Bank milik campuran Saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional dan kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara indonesia. Ex: Bank Sakura Swadarma, Sanwa Indonesia Bank dll. 3) Berdasarkan dari cara menentukan harga a) Bank yang berdasarkan prinsip konvensional Pada bank konvensional cara penentuan harganya adalah sebagai berikut: 1) Menentukan bunga sebagai harga (spread based), baik untuk produk simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito. 2) Biaya biaya ditentukan dalam prosetase atau nominal tertentu (fee based) U N I V E R S I T A S G U N A D A R M A J A K A R T A Page 4

b) Bank yang berdasarkan prinsip syariah Bank ini menetapkan harga dengan aturan perjanjian hukum islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya. Prinsip syariah seperti prinsip bagi hasil (mudharabah). 4) Berdasarkan segi status a) Bank Devisa Adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan. Misalnya transfer keluar negeri, inkaso keluar negeri, pembukaan dan pembayaran L/C, dll. b) Bank non Devisa Merupakan bank yang belum mempunyai ijin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti hanya bank devisa dimana transaksi yang dilakukan masih dalam batas-batas negara. 2. Jenis LKBB: - Lembaga pembiayaan pembangunan (development finance corporation) - Lembaga perantara dan penerbitan surat-surat berharga (Investmet finance corporation) yang kini berjumlah 9 buah - Lembaga keuangan lainnya yang diatur kemudian. Hingga kini terdapat 2 LKBB jenis lainnya yaitu PT.Papan Sejahtera dan PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia. C. PENGENALAN SISTIM KEUANGAN DI INDONESIA Sistem keuangan (financial system) pada umumnya merupakan suatu kesatuan sistem yang dibentuk dari semua lembaga keuangan yang ada dan yang kegiatan utamanya dibidang keuangan adalah menarik dana dari dan menyalurkannya kepada masyarakat. Keberadaan sistem keuangan ini diharapkan dapat melaksanakan fungsinya sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediation) dan lembaga transmisi yang mampu menjembatani mereka yang kelebihan dan kekurangan dana serta memperlancar transaksi ekonomi. Di Indonesia sistem keuangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sistem moneter dan lembaga keuangan lainnya. Di bawah ini merupakan bagan sistem keuangan Indonesia: U N I V E R S I T A S G U N A D A R M A J A K A R T A Page 5

Sistem Moneter Lembaga Keuangan Bukan Bank Otoritas Moneter Sistem Perbankan Lembaga Pembiayaan Pembangunan Pemerintah Pusat & lembaga Keuangan & Moneter Pemerintah Bank umum Lembaga penerbitan dan perdagangan surat-surat berharga BI BPR Lembaga Keuangan non bank lainnya Bank Campuran PERKEMBANGAN PERBANKAN DI INDONESIA D. KONDISI SEBELUM DEREGULASI Latar belakang deregulasi (perubahan-perubahan yang dimotori oleh otoritas moneter untuk meingkatkan kinerja dunia perbankan dan kinerja sektor rill) perbankan adalah tingkat inflasi yang tinggi serta kondisi ekonomi makro secara umum yang tidak bagus terjadi bersamaan dengan kondisi perbankan yang tidak dapat memobilisasikan dana dengan baik sehingga memaksa pemerintah untuk melakukan serangkaian kebijakan berupa deregulasi sektor riil dan sektor moneter. 1. Paket 1 juni 1983 - Pengurangan KLBI kecualiuntuk sektor-sektor tertentu - Pemberian kebebasan bank untuk menetapkan suku bunga simpanan dan pinjaman kecuali untuk sektor-sektor tertentu. - Penghapusan pagu kredit dan pembatasan aktiva lain sebagai instrument pengendali jumlah uang beredar. - Tahun 1984 BI mengeluarkan SBI - Tahun 1985 dikeluarkannya ketentuan perdagangan SBPU dan fasilitas diskontooleh BI 2. Paket 27 Oktober 1988 yang berisi tentang: - Pengerahan dana masyarakat yang meliputi kemudahan pembukaan kantor cabang pemerintah termasuk pembukaan kantor cabang baru, kejelasan aturan pendirian bank swasta (modal disetor bank umum 10 Miliyar dan BPR minimal 50 juta, BPR dapat diangkat menjadi bank umum, BPR dapat menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, deposito dan giro dan kemudahakan dalam mendirikan bank campuran), bank dan lembaga keuangan bukan bank dapat menerbitkan sertifikat deposito tanpa memerlukan izin dan semua bank dapat memberikan layanan tabanas dan tabungan lainnya. U N I V E R S I T A S G U N A D A R M A J A K A R T A Page 6

- Efisiensi lembaga keuangan yang meliputi BUMN dan BUMD dapat menempatkan sampai 50% dananya pada bank nasionalmanapun, batas maksimalpemberian kredit (BMPK) nagi lembaga keuangan dan bukan lembaga keuangan. - Pengendalian kebijakan moneter - Pengembangan pasar modal - Dilanjutkan paket 20 desember 1988 yang berisi tentang - Kemudian dilanjutkan peket 25 maret 1989 - Paket januari 1990 3. Paket 28 februari 1991 - Berisi penyempurnaan paket sebelumnya menuju lembaga keuangan dengan prinsip kehati-hatian sehingga masyarakat tetap percaya terhadap lembaga keuangan. - Kemudian disusul oleh UU no. 7 tentang perbankan ditetapkan tahun 1992 4. Paket 29 mei 1993 yang berisi tentang penyempurnaan aturan kesehatan bank yang meliputi: - Rasio Kecukupan Modal (CAR), bank dapat memasukkan laba tahun lalu ke dalam modal sendiri - Cadangan minimum diturunkan dari 1% menjadi 0,5% - Batas maksimum pemberian kredit (BPMK). - Kredit usaha kecil(kuk) - Pembentukan cadangan piutang - Rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga 5. Paket Juli 1997 - Pemberian pagu kredit terhadap perusahaan pengembang property karena kredit macet bidang property meningkat - Sebelumnya pada bulan April BI menaikkan cadangan minimal 3% ke 5%. E. KONDISI SETELAH DEREGULASI Ciri kondisi perbankan setelah deregulasi: 1. Meningkatnya kepastian hukum terutama yang berkaitan dengan usaha perbankan 2. Jumlah bank swasta meningkat karena mudahnya prosedur pendirian bankswasta 3. Tingkat persaingan bank semakin kuat dan kebijakan diskriminatif yang menguntungkan bank-bank tertentu semakin dihindari 4. Adanya SBI dan SBPU 5. Kepercayaan meningkat karena merasa amana dan untung menyimpan maupun meminjam dana di bank 6. Mobilisasi dana meningkat demi semakin kuatnya sektor riil. U N I V E R S I T A S G U N A D A R M A J A K A R T A Page 7

F. KONDISI SAAT KRISIS EKONOMI Perkembangan perbankan yang kuat terhenti karena adanya krisis ekonomi yangterjadi pada akhir 1990 an. Kondisi perbankan di Indonesia pasca krisis ekonomi adalah sebagai berikut: 1. Tingkat kepercayaan masyarakat dalam dan luar negeri menurun drastis. - Kepercayaan masyarakat untuk menyimpan dana pada bank turun karena masyarakat banyak memperoleh informasi tentang permasalahan yang terdapat pada bank-bank yang ada. Banyak bank yang melanggar aturan-aturan kesehatan bank dari bank Indonesia, banyak bank yang kesulitan likuiditas, banyak cerita tentang kredit macet, banyak bank yang ditutup, adanya masalah pengembalian dana simpanan nasabah dan masalah perbankan lain. - Kepercayaan bank untuk menyalurkan dananya kepada masyarakat juga hilang karena khawatir masyarakat tidak mampu mengembalikan pinjamandengan berbagai macam sebab baik karena sektor rill yang sedang acau, debitor tidak mampu membayar bunga yang tinggi atau banyak debitor yang tidak mau membayar pinjaman meskipun sebenarnya mampu. 2. Sebagian bank dalam keadaan tidak sehat 3. Kebijakan spread (dilakukan karena kebijkan uang ketat yang dilakukan otoritas moneter dengan dinaikkannya SBI) negatif sehingga bank harus menanggung rugi dalam kegiatan usahanya. 4. Munculnya peraturan perundangan yang baru yang menjamin independensi bank sentral dan lebih menjamin kegiatan bank yang bebas korupsi dan kolusi. 5. Jumlah bank menurun karena sektor riil yang lemah, proporsikredit bermasalah yang tinggi dan likuiditas yang rendah sehingga memaksa BI untuk melikuidasi beberapa bank. G. KONDISI PERBANKAN TERKINI. Tiga hal penting menandai kondisi terakhir sektorperbankan di Indonesia.ketiga hal tersebut adalah: 1. Selesainya penyusunan arsitektur perbankan Indonesia (API). Munculnya API ini dipicu oleh adanya krisis perbankan dan krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia mulai tahun 1997. Salah satu landasan penting penyusunan API adalah usaha BI untuk menerapkan 25 basel core prinsiple. 2. Serangkaian rencana dan komitmen pemerintah, DPR dan BI untuk membentuk dan menyusun: a) lembaga penjamin simpanan b) lembaga pengawas perbankan yang independen c) otoritas jasa keuangan 3. Kinerja keuangan lebih menunjukkan kondisi masa peralihan atau masa pemulihan dari krisis ekonomi kearah kondisi perbankan yang lebih sesuai dengan praktikpraktik perbankan yang lebih baik. Praktik perbankan yang lebih baik ini antara lain mengarah pada: a) manajemen pengelolaan resiko yang lebih baik b) struktur perbankannasional yang lebih baik U N I V E R S I T A S G U N A D A R M A J A K A R T A Page 8

c) penerapan prinsip kehati-hatian (prudential banking) yang konsisten d) menyalurkan dana masyarakat kearah yang lebih mencerminkan bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary) dengan tetap berlandaskan prinsip kehati-hatian. U N I V E R S I T A S G U N A D A R M A J A K A R T A Page 9