KCMI ( Kode Cadangan Mineral Indonesia )

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR PENDAHULUAN RUANG LINGKUP KOMPETENSI DAN TANGGUNG JAWAB ISTILAH PELAPORAN PELAPORAN UMUM...

KODE PELAPORAN HASIL EKSPLORASI, SUMBERDAYA MINERAL DAN CADANGAN BIJIH INDONESIA KOMITE CADANGAN MINERAL INDONESIA. Kode-KCMI 2011

Tugas 1. Metoda Perhitungan Cadangan (TA3113)

Pedoman pelaporan, sumberdaya, dan cadangan mineral

KONSEP PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PELAPORAN BAHAN GALIAN LAIN DAN MINERAL IKUTAN. Oleh : Tim Penyusun

Oleh: Uyu Saismana 1 ABSTRAK. Kata Kunci : Cadangan Terbukti, Batugamping, Blok Model, Olistolit, Formasi.

PENYUSUNAN PEDOMAN TEKNIS EKSPLORASI BIJIH BESI PRIMER. Badan Geologi Pusat Sumber Daya Geologi

Progres Implementasi Panduan Pelaporan Publik Cadangan Minerba di Indonesia. Andre Alis Komite Implementasi KCMI PERHAPI

MAKALAH MANAJEMEN TAMBANG KLASIFIKASI SUMBERDAYA DAN CADANGAN MINERAL

KONSEP PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI BAHAN GALIAN TERTINGGAL DAN BAHAN GALIAN BERPOTENSI TERBUANG PADA WILAYAH USAHA PERTAMBANGAN. Oleh : Tim Penyusun

SNI Standar Nasional Indonesia. Tata cara umum penyusunan laporan eksplorasi bahan galian BSN. ICS Badan Standardisasi Nasional

SNI Standar Nasional Indonesia. Pengawasan eksplorasi bahan galian BSN. ICS Badan Standardisasi Nasional

BAB III LANDASAN TEORI

3. SNI Amandemen 1, , baru menyentuh klasifikasi berdasarkan tipe endapan batubara di Indonesia. Hanya saja karena terlalu banyaknya klas

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Repub

PENYELIDIKAN EKSPLORASI BAHAN GALIAN

Pedoman pelaporan, sumberdaya, dan cadangan batubara

MASYARAKAT GEOLOGI EKONOMI INDONESIA (A Commission of Indonesian Association of Geologists - IAGI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Penyusunan Basis Data Assay

Klasifikasi Sumberdaya Mineral dan Cadangan

SARI ABSTRACT PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penambangan (mining) dapat dilakukan dengan menguntungkan bila sudah jelas

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Pertambangan adalah salah satu jenis kegiatan yang melakukan ekstraksi mineral dan bahan tambang lainnya dari dalam bumi.

PROGRAM STUDI MAGISTER REKAYASA PERTAMBANGAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016

Laporan Kegiatan Pengeboran Eksplorasi dan Geotech periode April 2018

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud Tujuan

Dokumen Kurikulum Program Studi : Doktor Rekayasa Pertambangan

Istilah-istilah dalam Tambang Bawah Tanah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk JULI 2014

LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk SEPTEMBER 2013

COKAL Bumi Barito Mineral (BBM) Menyelesaikan Studi EIS (AMDAL)

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

STANDAR AKUNTANSI INDUSTRI BATUBARA

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK PERTAMBANGAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian dunia dimana batasan penghambat menjadi semakin berkurang

BSN. Evaluasi laporan penyelidikan umum dan eksplorasi bahan galian SNI Standar Nasional Indonesia. Badan Standardisasi Nasional

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Proses ini berlangsung selama jutaan tahun dimulai ketika batuan ultramafik

LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE OKTOBER TAHUN 2014 PT ADARO ENERGY, TBK

LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk FEBRUARI 2014

LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE JANUARY 2014 PT ADARO ENERGY Tbk

KONSEP PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PENETAPAN DAN PENGAWASAN SUMBER DAYA DAN CADANGAN BAHAN GALIAN. Oleh : Tim Penyusun

Bab II. Kriteria Geologi dalam Eksplorasi

DIY. 3. Dinas 1) 2) 3) 4) B. Permohonan 1)

KONSEP PENYUSUNAN RANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG KONSERVASI BAHAN GALIAN

LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE NOVEMBER TAHUN 2013 PT ADARO ENERGY, tbk

LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE NOVEMBER TAHUN 2014 PT ADARO ENERGY, TBK

LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE AGUSTUS TAHUN 2014 PT ADARO ENERGY, TBK

LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE DESEMBER TAHUN 2013 PT ADARO ENERGY, tbk

Standar Audit SA 501. Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan

LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE DESEMBER TAHUN 2014 PT ADARO ENERGY, TBK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perencanaan dan Manajemen Eksplorasi

CKRA dan Cokal memasuki Tahap Perjanjian Pelaksanaan Penawaran

PEDOMAN PELAPORAN DAN ESTIMASI SUMBERDAYA DAN CADANGAN BATUBARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009

BAB III LANDASAN TEORI

PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI

BIJIH BESI OLEH : YUAN JAYA PRATAMA ( ) KEOMPOK : IV (EMPAT) GENESA BIJIH BESI

Penawaran Umum Perdana Saham PT Toba Bara Sejahtra Tbk

Ditulis oleh Aziz Rabu, 07 Oktober :16 - Terakhir Diperbaharui Minggu, 11 Oktober :06

BAB IX EVALUASI FINANSIAL

BAB V PEMBAHASAN DAN INTERPRETASI

LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk MEI 2014

PEMODELAN KADAR NIKEL LATERIT DAERAH PULAU OBI DENGAN PENDEKATAN METODA ESTIMASI ORDINARI KRIGING

BAB 2 LANDASAN TEORI

TA5212 Eksplorasi Cebakan Mineral. Pengenalan Eksplorasi Geokimia

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan BAB 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA UTARA TENTANG REKLAMASI DAN PASCA TAMBANG

LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE SEPTEMBER TAHUN 2014 PT ADARO ENERGY, TBK

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

DATA SUMBER DAYA SEBAGAI DASAR PENERAPAN DAN PERENCANAAN KONSERVASI

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG

LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk MARET 2014

Rangkuman Sumber Daya dan Cadangan Batubara yang tercantum dalam Laporan JORC MIP ditampilkan dalam tabel berikut ini:

- 4 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TENTANG PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA.

BAB III DATA DAN PENGOLAHAN DATA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

STUDI PERBANDINGAN ANTARA METODE POLIGON DAN INVERSE DISTANCE PADA PERHITUNGAN CADANGAN Ni PT. CIPTA MANDIRI PUTRA PERKASA KABUPATEN MOROWALI

KLASIFIKASI SUMBERDAYA DAN CADANGAN BATUBARA DAN MINERAL MENURUT SNI

LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk APRIL 2014

BAB I PENDAHULUAN. administratif termasuk ke dalam provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Di Pulau

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pertambangan merupakan suatu aktifitas untuk mengambil

Tambang Terbuka (013)

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSII JAWA TENGH NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

Transkripsi:

KCMI ( Kode Cadangan Mineral Indonesia ) Perkembangan dunia menuntut adanya transparansi, standarisasi dan accountability termasuk di dalam dunia eksplorasi dan pertambangan mineral dan batubara di Indonesia. Sejalan dengan itu di beberapa belahan dunia lain telah dikembangkan dan diberlakukan beberapa Kode yang menjadi acuan dalam pelaporan hasil eksplorasi, sumberdaya dan cadangan mineral dan batubara. Selama ini masyarakat pertambangan Indonesia menganggap bahwa laporan yang kredibel adalah laporan yang memenuhi kode JORC (Australasian Code for Reporting of Exploration Results, Mineral Resources and Ore Reserves). Karena kondisi di atas, Indonesia perlu mengembangkan Kode Pelaporan Hasil Eksplorasi, Sumberdya Mineral dan Cadangan Bijih sendiri yang akan diacu oleh Competent Person Indonesia. Kode ini diformulasikan dengan maksud untuk menetapkan standard minimum untuk pelaporan hasil eksplorasi, sumberdaya dan cadangan mineral dan batubara yang sesuai dengan standard internasional, agar dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan usaha pertambangan. Kode ini sebagian besar diadopsi dari Australasian Code for Reporting of Exploration Results, Mineral Resources and Ore Reserves The JORC Code 2004 Edition. Kode ini diberlakukan bagi setiap Competent Person Indonesia anggota Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) dan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), dan diusulkan agar diadopsi dan tercantum dalam daftar peraturan Bursa Efek Indonesia. Azas utama yang terdapat pada kode ini meliputi : Transparansi Penyajian informasi laporan harus cukup serta lengkap dan tidak membuat bingung bagi pembacanya Materiality Laporan berisi data atau informasi yang diperlukan investor dan penasihat mengenai keputusan yang akan di ambil nantinya

Kompeten Hasil laporan dapat dipertanggung jawabkan dan sesuai kode etik atau aturan organisasi yang menaunginya Laporan yang dikeluarkan suatu perusahaan mengenai cadangan sumber daya dianjurkan untuk memasukkan hasil-hasil Eksplorasi, Sumberdaya Mineral dan Cadangan Bijih yang disajikan secara jelas. Kode ini dapat diterapkan untuk semua mineral padat, termasuk intan dan batumulia lainnya, mineral industri dan batubara, dimana Laporan Publik dari Hasil-hasil Eksplorasi, Sumberdaya Mineral dan Cadangan Bijih disyaratkan oleh institusi yang memerlukannya. Sebuah perusahaan yang menerbitkan Laporan Publik harus mengumumkan nama atau namanama dari CPI ( Competent Person Indonesia ) tersebut, menyatakan apakah CPI itu sebagai pegawai tetap perusahaan, dan jika tidak, harus mencantumkan nama perusahaan dimana CPI bekerja. Laporan tersebut dapat dikeluarkan dengan izin tertulis dari seorang atau beberapa CPI berkenaan dengan bentuk dan isi laporan tersebut. Dokumen yang menerangkan secara rinci Hasil-hasil Eksplorasi, estimasi Sumberdaya Mineral dan Cadangan Bijih, dimana Laporan Publik tentang Hasil-hasil Eksplorasi, Sumberdaya Mineral dan Cadangan Bijih didasarkan, harus disiapkan oleh, atau dibawah pengarahan dari, dan ditanda-tangani oleh seorang atau beberapa CPI. Dokumen tersebut harus menyediakan gambaran yang wajar tentang Hasil-hasil Eksplorasi, Sumberdaya Mineral atau Cadangan Bijih yang sedang dilaporkan. CPI ( Competent Person Indonesia ) merupakan : Terdaftar sebagai CPI PERHAPI atau IAGI Mempunyai pengalaman sekurang-kurangnya lima tahun dalam bidang yang sesuai dengan bentuk mineralisasi dan jenis cebakan yang sedang dipertimbangkan oleh kegiatan CPI tersebut

Penyusunan laporan eksplorasi harus sesuai dengan pengalaman bidang eksplorasi CPI Laporan Publik yang berhubungan dengan Hasil-hasil Eksplorasi, Sumberdaya Mineral atau Cadangan Bijih mestinya hanya menggunakan istilah-istilah yang ditetapkan dalam Gambar 1 Gambar 1 Hubungan antara Hasil Eksplorasi,Sumber daya Mineral dan Cadangan Bijih Dalam penyusunan laporan-umum,setiap perusahaan harus meliputi : Penjelasan umum mengenai tipe dan sifat alamiah dari mineralisasi Secepatnya melaporkan perubahan tentang sumber daya mineral atau cadangan bijih sedikitnya setahun sekali Kualitas,kadar,tonase dari mineral yang di eksplorasikan sumberdaya dan cadangan nya

Laporan hasil eksplorasi terdiri dari data dan informasi yang diperoleh dari program eksplorasi yang mungkin berguna bagi investor. Laporan harus meliputi informasi yang relevan seperti konteks ekplorasi, jenis dan metode percontoan, interval percontoan dan metodenya, lokasi conto yang relevan; distribusi, dimensi dan lokasi relatif semua data assay yang relevan, metodemetode agregasi data, status kepemilikan lahan ditambah lagi informasi tentang kriteria lainnya. Semua informasi yang berhubungan dengan target eksplorasi harus dijelaskan sehingga tidak disalah persepsikan atau disalah mengertikan sebagai estimasi Sumberdaya Mineral atau Cadangan Bijih. Macam-macam Pelaporan pada kode KCMI: PELAPORAN SUMBER DAYA MINERAL Sumberdaya Mineral adalah suatu konsentrasi atau keterjadian dari material yang memiliki nilai ekonomi pada atau di atas kerak bumi, dengan bentuk, kualitas dan kuantitas tertentu yang memiliki keprospekan yang beralasan untuk pada akhirnya dapat diekstraksi secara ekonomis. Sumberdaya Mineral dikelompokkan lagi berdasar tingkat keyakinan geologinya, kedalam kategori Tereka, Tertunjuk dan Terukur. Sumberdaya Mineral Tereka Bagian dari Sumberdaya dimana tonase, kadar, dan kandungan mineral dapat diestimasi dengan tingkat kepercayaan rendah. Hal ini hanya berdasarkan dari informasi yang diperoleh melalui teknik yang memadai dari lokasi mineralisasi seperti singkapan, paritan uji, sumuran uji dan lubang bor tetapi kualitas dan tingkat kepercayaannya terbatas atau tidak jelas. Sumberdaya Mineral Tertunjuk Bagian dari Sumberdaya Mineral dimana tonase, densitas, bentuk, karakteristik fisik, kadar dan kandungan mineral dapat diestimasi dengan tingkat kepercayaan yang wajar. Lokasi pengambilan data masih terlalu jarang atau spasinya belum tepat untuk memastikan kemenerusan geologi dan/ atau kadar, tetapi secara meruang cukup untuk mengasumsikan kemenerusannya.

Sumberdaya Mineral Terukur Bagian dari Sumberdaya Mineral dimana tonase, densitas, bentuk, karakteristik fisik, kadar dan kandungan mineral dapat diestimasi dengan tingkat kepercayaan yang tinggi. Lokasi informasi pada kategori ini secara meruang adalah cukup rapat untuk memastikan kemenerusan geologi dan kadar Laporan Publik mengenai Sumberdaya Mineral harus secara spesifik menyebut satu atau lebih kategori apakah Tereka, Tertunjuk atau Terukur. Kategori tidak boleh dilaporkan dalam bentuk kombinasi (gabungan) kecuali rincian mengenai masingmasing kategori juga diberikan. Sumberdaya Mineral tidak boleh dilaporkan sebagai kandungan logam atau kandungan mineral kecuali hubungannya dengan tonase dan kadar disebutkan. Sumberdaya Mineral tidak boleh digabungkan dengan Cadangan Bijih. PELAPORAN CADANGAN BIJIH Cadangan Bijih adalah bagian dari Sumberdaya Mineral Terukur dan / atau Tertunjuk yang dapat ditambang secara ekonomis. Pada saat laporan dibuat, pengkajian ini menunjukkan bahwa ekstraksi telah dapat dibenarkan dan masuk akal. Cadangan Bijih dipisahkan berdasar naiknya tingkat keyakinan menjadi Cadangan Bijih Terkira dan Cadangan Bijih Terbukti. Cadangan Bijih Terkira Bagian Sumberdaya Mineral Tertunjuk yang ekonomis untuk ditambang, dan dalam beberapa kondisi, juga merupakan bagian dari Sumberdaya Mineral Terukur. Cadangan Bijih Terkira memiliki tingkat keyakinan yang lebih rendah dibanding dengan Cadangan Bijih Terbukti, tetapi sudah memiliki kualitas yang cukup sebagai dasar membuat keputusan untuk pengembangan suatu cebakan.

Cadangan Bijih Terbukti Bagian dari Sumberdaya Mineral Terukur yang ekonomis untuk ditambang. Jenis mineralisasi atau faktor-faktor lainnya dapat menyebabkan Cadangan Bijih Terbukti tidak dapat ditetapkan untuk beberapa cebakan tertentu. Jika tidak ada prospek yang beralasan untuk pada akhirnya diekstraksi secara ekonomis untuk semua ataupun sebagian dari material termineralisasi seperti yang telah dijelaskan dalam Pasal 36, maka material ini tidak dapat diklasifikasikan baik sebagai Sumberdaya Mineral maupun Cadangan Bijih. Jika sebagian dari material termineralisasi saat ini bernilai sub-ekonomis, tetapi ada harapan yang masuk akal bahwa kemudian akan menjadi ekonomis, maka material tersebut dapat diklasifikasikan sebagai Sumberdaya Mineral. Jika studi keteknikan dan keekonomian menunjukkan bahwa ekstraksi secara ekonomis dapat dijustifikasi dengan asumsi kondisi yang realistis, maka material tersebut dapat diklasifikasikan sebagai Cadangan Bijih. Petunjuk tersebut diterapkan secara sama untuk mineralisasi insitu kadar rendah. PELAPORAN SUMBERDAYA DAN CADANGAN BATUBARA Persyaratan untuk pelaporan batubara umumnya mirip dengan komoditas lainnya, dengan penggantian istilah seperti mineral/ bijih dengan batubara dan kadar dengan kualitas. Cadangan Batubara Layak Jual, menggambarkan peningkatan nilai ekonomi atau di pihak lain peningkatan kualitas produk batubara dimana faktor modifikasi berkenaan dengan penambangan, dilusi dan pencucian yang sudah dipertimbangkan, dapat dilaporkan ke publik bersama dengan Cadangan Batubara. Dasar-dasar dari estimasi perolehan untuk mencapai Cadangan Batubara Layak Jual harus dinyatakan.

PELAPORAN EKSPLORASI, SUMBERDAYA DAN CADANGAN INTAN DAN BATU MULIA LAINNYA ( PASAL 40-43) Persyaratan untuk pelaporan intan dan batu mulia lainnya umumnya mirip dengan komoditas lainnya, dengan penggantian istilah seperti mineral dengan intan dan kadar dengan kadar dan kandungan nilai ratarata intan. Istilah kualitas tidak bisa diganti oleh kadar, karena dalam cebakan intan hal ini memiliki arti sangat berbeda. Laporan mengenai intan yang diperoleh dari program pengambilan conto dengan metode recovery dan angka recovery intan serta mempunyai batas ukuran terkecil ( Lower Cut-off Size ). Bila penentuan kadar intan pada Sumberdaya Mineral atau Cadangan Bijih dilakukan dengan metode batasan ukuran lubang ayak microdiamond PELAPORAN HASIL EKSPLORASI, SUMBERDAYA MINERAL DAN CADANGAN BIJIH UNTUK MINERAL INDUSTRI ( PASAL 44 ) Untuk keperluan Kode KCMI, mineral industri yang dapat dipertimbangkan mencakup komoditi seperti kaolin, fosfat, batugamping, talk, dll.

SNI 5015:2011 Standar ini merupakan pedoman untuk pelaporan hasil eksplorasi dan estiamsi ( kriteria klasifikasi dan kualifikasi ) sumberdaya dan cadangan batubara.pengelompokan sumberdaya dan cadagan batubara didasarkan atas tingkat keyakinan geologi dan kelayakan ekonomi. Sumberdaya Batubara adalah bagian dari endapan batubara dalam bentuk dan kuantitas tertentu serta mempunyai prospek beralasan yang memungkinkan untuk ditambang secara ekonomis. Cadangan Batubara adalah bagian dari sumberdaya batubara tertunjuk dan terukur yang dapat ditambang secara ekonomis. Pada SNI 5015:2011 ini lebih menekan kan pada batubara yang meliputi estimasi ( kriteria klasifikasi dan kualifikasi ),persyaratan,pelaporan dan pemeriksaan laporan sumberdaya dan cadangan batubara Sumberdaya Batubara Tereka Bagian dari total estimasi sumberdaya batubara yang kualitas dan kuantitasnya hanya dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan yang rendah Sumberdaya Batubara Terukur Bagian dari total estimasi sumberdaya batubara yang kualitas dan kuantitasnya hanya dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan yang tinggi,didasarkan pada informasi yang didapatkan dari titik-titik pengamatan yang diperkuat dengan data pendukung Sumberdaya Batubara terkira Bagian dari sumberdaya batubara tertunjuk yang dapat ditambang secara ekonomis setelah faktor-faktor penyesuai terkait diterapkan

Berdasarkan proses sedimentasi dan pengaruh tektonik,karakteristik geologi dapat dikelompokkan menjadi tiga : Tabel 1 Karakteristik Geologi berdasarkan Proses Sedimentasi dan Pengaruh Tektonik

Persyaratan jarak titik informasi untuk setiap kondisi geologi dan kelas sumberdaya nya terlihat pada tabel 2 Tabel 2 Jarak Titik Informasi menurut Kondisi Geologi Pelaporan sumberdaya batubara hendaknya diestimasi dan dilaporkan untuk masingmasing lapisan batubara terdiri atau masing-masing kelompok lapisan batubara dalam suatu endapan batubara.sedangkan pelaporan cadangan batubara hanya bisa diturunkan dari sumberdaya tertunjuk dan/atau sumberdaya terukur yang terdapat didalam suatu rencana tambang.untuk pelaporan cadangan batubara dengan metoden penambangan terbuka dan penambangan bawah tanah harus dilakukan secara terpisah. Secara umum antara KCMI dan SNI 5015:2011 sama-sama membahas mengenai ketentuan dari sumberdaya dan cadangan suatu bahan galian,tetapi pada SNI hanya dikhususkan untuk batubara saja.

JORC ( JOINT ORE RESERVES COMMITTE ) TAHUN 2012 Joint Ore Reserves Committee (JORC) Code adalah alat untuk membantu geologist untuk menyampaikan resiko yang dihadapi dalam proyek tambang kepada pembuat keputusan finansial yang tidak mengerti geologi. Jika perkiraan sumberdaya berdasarkan data yang lemah atau tidak cukup maka resikonya tinggi. Data yang banyak dan dapat dipercaya akan menghasilkan resiko yang kecil dan perhitungan sumberdaya yang akurat. JORC (Joint Ore Reserves Committee) Code adalah kode yang berasal dari Australia sebagai standar pelaporan hasil eksplorasi, estimasi sumberdaya dan cadangan dengan cakupan lebih luas, tidak hanya batubara, tetapi juga berbagai tipe mineral bijih dan telah diterima sebagai standar untuk tujuan pelaporan professional di dunia. Pada Kode JORC terdapat beberapa revisi dari terbitan awalnya yang diterbitkan pada tahun 1989. Edisi terbaru dari kode JORC saat ini adalah tahun 2012. Adapun revisi pertama pada kode JORC ini dilakukan pada tahun 1992 Prinsip-prinsip dasar JORC Code adalah transparansi, materialitas, dan kompetensi. JORC Code mengharuskan seluruh kegiatan eksplorasi yang dilakukan harus berada dibawah Competent Person. Competent Person adalah member dari The Australasian Institute of Mining and Metallurgy, atau Australian Institute of Geoscientist, atau Recognised Overseas Proffesional Organisation. Competent Person harus memiliki minimum 5 tahun pengalaman tentang suatu tipe mineralisasi atau keahlian tertentu. JORC Code memberikan pedoman yang luas dalam penetapan standar mengenai klasifikasi sumberdaya atau cadangan dengan tingkat kepercayaan geologi yang tinggi yang juga mempertimbangkan modifying factors, antara lain pertambangan, metalurgi, ekonomi, marketing, hukum, lingkungan, sosial, dan pemerintah.

Fungsi Kode JORC a. Menetapkan standar minimal dari pelaporan hasil eksplorasi, sumber daya dan cadangan kepada publik. b. Menyediakan sebuah kode (dan petunjuk) penggolongan perkiraan tonase menurut keyakinan geologi dan pertimbangan teknik atau ekonomi. c. Menjelaskan kualifikasi dan jenis pengalaman yang dibutuhkan untuk menjadi Competent Person. d. Menyediakan daftar rangkuman kriteria utama yang dipertimbangkan ketika menyediakan laporan hasil eksplorasi, sumber daya, dan cadangan. Hal yang tidak diatur dalam Kode JORC a. Tahapan yang digunakan oleh Competent Person untuk memperkirakan dan menggolongkan sumber daya dan cadangan (metodologi). b. Sistem dan atau jenis-jenis pelaporan internal perusahaan. Keuntungan menggunakan Kode JORC a. Tersedianya standar internasional yang telah diakui agar investor dan lembaga keuangan yang potensial dan siap menilai kelayakan standard sebuah perusahaan tambang serta kondisi sumberdaya dan cadangannya. b. Adanya pengertian dan penjelasan yang jelas agar manajemen perusahaan mengerti tingkat keyakinan perkiraan sumberdaya dan cadangan internalnya sehingga mereka dapat mengerti tingkat resiko keuangan yang dihadapi dalam proyek mereka.

Perbedaan Joint Ore Reserves Committe (JORC) Code dan Kode Cadangan Mineral Indonesia (KCMI) JORC dan KCMI merupakan suatu klasifikasi dari sumberdaya dan cadangan yang sama-sama digunakan dalam industri pertambangan. Namun pada dasarnya, antara JORC dan KCMI memiliki beberapa perbedaan tersendiri. JORC (The Joint Ore Reserves Committee) dalam pengertiannya merupakan ketetapan standarstandar minimum, rekomendasi dan petunjuk dalam pelaporan publik di area Australia yang menyangkut hasil eksplorasi, sumber daya mineral dan cadangan bijih. Berdasarkan definisi di atas dapat dengan jelas ditemukan hal yang paling mendasar, yakni cakupan maupun objek yang dibahas dalam JORC, merupakan mineral dan bijihlah yang menjadi topik bahasan utama. Pada JORC, kita dapat menemukan mengenai prinsip-prinsip dasar dalam pengoperasian dan pengaplikasian JORC yaitu transparansi, materialitas, dan kompetensi. Kemudian, kita dapat menemukan bahwa JORC menitikberatkan yang dapat melakukan klasifikasi dan yang diakui adalah yang dilakukan oleh Competent Person. Meskipun sebagian besar kode KCMI merupakan adopsi dari Australian Code For Reporting Of Exploration Results, Mineral Resources And Ore Reserves the JORC Code 2004 edition. Namun, Kode KCMI ini sedikit lebih dapat diterapkan untuk segala mineral padat, termasuk intal dan batumulia lainnya, mineral industri dan batubara. Meskipun terdapat beberapa perbedaan di antara keduanya, Kode KCMI dan JORC Code mempunyai kesamaan, yaitu menjadi standar klasifikasi hasil pelaporan sumberdaya alam dan cadangan yang ada.