Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 006/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 007/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang

ANGGARAN DASAR. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

ANGGARAN DASAR DEWAN PENGURUS PUSAT IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KONSTRUKSI INDONESIA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAERAH KERJA, DAN WAKTU. Pasal 1 NAMA

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) MUKADIMAH. BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU Pasal 1 NAMA

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR TATA LINGKUNGAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) MUKADIMAH

M U K A D I M A H DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENGUSAHA PENGADAAN BARANG DAN JASA INDONESIA ( A S P A N J I )

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL DEWAN PENGURUS PUSAT

ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MUKADIMAH BAB I NAMA, TEMPAT, WAKTU DAN SIFAT. Pasal 1 NAMA

ANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN PERUSAHAAN KONTRAKTOR AIR INDONESIA ( GAPKAINDO )

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR ASOSIASI TENAGA TEKNIK INDONESIA (ASTTI)

ASOSIASI PENELITI KESEHATAN INDONESIA APKESI ANGGARAN DASAR (AD)

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN BANK PERKREDITAN RAKYAT INDONESIA (PERBARINDO) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENGENDALIAN HAMA INDONESIA ( A S P P H A M I ) M U K A D I M A H

Anggaran Dasar (AD) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR ASOSIASI REAL ESTATE BROKER INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2000 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

KEPPRES 61/2000, PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA

ASOSIASI PENGUSAHA ALAT KESELAMATAN PELAYARAN INDONESIA AD/ART ASPESINDO KEPULAUAN RIAU

ANGGARAN DASAR A P K L I N D O

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA DPD AREBI JABAR 2016 [KOMPAK KUAT HEBAT]

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA

BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia

JAKARTA 11 DESEMBER ANGGARAN 2012 DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA. BAB I KATENTUAN UMUM Pasal 1

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP)

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL DEWAN PENGURUS PUSAT

ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR ORARI H A S I L M U N A S U S

ANGGARAN DASAR IKATAN ARSITEK INDONESIA

Musyawarah Nasional III Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (MUNAS HIMNI ) Gunungsitoli - Kepulauan Nias Juli Page 1 of 21

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN HOTEL & RESTORAN INDONESIA. Disempurnakan Pada Munas XV Februari 2010

MUKADIMAH. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE INDONESIA

ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA"

ANGGARAN DASAR ASOSIASI TENAGA TEKNIK INDONESIA ( AD ASTTI )

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG

ASOSIASI TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA ASTAKI ANGGARAN DASAR ASTAKI ANGGARAN DASAR (AD)

ANGGARAN DASAR ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA-AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS-AIPA PEMBUKAAN

MUKADDIMAH. Forum Pimpinan Fakultas Bidang Ilmu Pertanian PTM se Indonesia (FPF-BIP PTM) mempunyai:

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14 TAHUN 2004 TANGGAL : 18 PEBRUARI 2004 ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI MUKADIMAH

:: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga:

ANGGARAN DASAR ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA (AMAN) Ditetapkan oleh Kongres Masyarakat Adat Nusantara Ke-Lima (KMAN V) Deli Serdang, 19 Maret 2017

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

ANGGARAN DASAR (AD) AMAN Ditetapkan oleh Kongres Masyarakat Adat Nusantara Ke-Empat (KMAN IV) Tobelo, 24 April 2012

BAB I UMUM. Pasal 1. (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) BAB I. Pasal 1 STRUKTUR ORGANISASI ASITA

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

MERCEDES BENZ CLUB MEDAN (MBCM) ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR SINEMATOGRAFER INDONESIA

AD dan ART. Ditulis oleh AMPI Kukar Selasa, 28 May :42 - P E M B U K A A N

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR ASOSIASI FAKULTAS EKONOMI SE-INDONESIA (AFEI)

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA DEWAN PENGURUS PUSART IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERSI INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN DASAR ORGANDA M U K A D I M A H

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) (SEKARPURA II) PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI)

ANGGARAN DASAR MUKADIMAH

Lampiran II Keputusan Musyawarah Nasional Asosiasi Karoseri Indonesia Ke VI Tahun 2012 Nomor : KEP-O4/MUNAS/VI/2012 Tanggal 01 Juli 2012

A N G G A R A N D A S A R

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM

ANGGARAN DASAR ORGANISASI IKATAN ALUMNI STM PEMBANGUNAN/SMKN 26 JAKARTA JAKARTA (IASPEM26)

ANGGARAN DASAR IKATAN JURNALIS TELEVISI INDONESIA (IJTI)

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

BAB II A S A S Pasal 2 AP2TKILN Berasaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945

PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA (PPI) DELFT

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

Transkripsi:

Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 006/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENGUSAHA KOMPUTER INDONESIA (APKOMINDO). Bunyi Anggaran Dasar APKOMINDO 2014 sebagai pengganti Anggaran Dasar APKOMINDO 2008 revisi 2012 adalah sebagai berikut: MUKADIMAH Perkembangan komputerisasi telah sedemikian maju dengan pesatnya. Maka, sejalan dengan kemajuan teknologi dan kecepatan pembangunan di tanah air, pengelolaan teknologi komputer harus dilakukan secara rasional, konsepsional, dan sistematis berdasarkan pengetahuan mengenai kebutuhan dan kekuatan pasar di Indonesia pada dasarnya dan dunia umumnya. Di sisi lain, kemajuan teknologi di bidang komputer yang semakin canggih harus diimbangi pula dengan adanya hubungan yang serasi di antara sesama pengusaha komputer. Dengan adanya rasa kebersamaan yang mendalam, akan menciptakan komunikasi timbal balik yang lancar dan harmonis sehingga kendala-kendala yang mungkin timbul dapat dihindari sedini mungkin. Dan dalam rangka meningkatkan komunikasi dan pembinaan hubungan dalam wadah inspirasi dan aspirasi bagi perusahaan dan para pengusaha komputer di Indonesia serta untuk menciptakan dinamika yang sehat bagi pembangunan yang sedang berlangsung, perlu diciptakan iklim yang menjamin pertumbuhan teknologi komputer nasional umumnya dan kemajuan dunia usaha komputer khususnya. Maka setelah mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, pengusaha-pengusaha yang bergerak dibidang komputer dan perangkat penunjangnya di Jakarta bersama asosiasiasosiasi pengusaha komputer di Medan, Padang, Palembang, Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Malang, dan Bali bersepakat untuk melebur ke dalam satu wadah bernama Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (APKOMINDO) dengan Anggaran Dasar sebagai berikut. Halaman 1/15

BAB I KETENTUAN UMUM PASAL I NAMA DAN WAKTU SERTA KEDUDUKAN 1.1 Nama wadah asosiasi ini adalah: ASOSIASI PENGUSAHA KOMPUTER INDONESIA selanjutnya disingkat APKOMINDO. Di dalam bahasa Inggris, diterjemahkan menjadi INDONESIA COMPUTER BUSINESS ASSOCIATION dengan singkatan ICBA. 1.2 Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (APKOMINDO) berbadan hukum dengan akta pengukuhan dari Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia, Nomor 05, tanggal 10 Agustus 2012. 1.3 Pada tanggal 20 September 1991 beberapa Pengusaha komputer di Jakarta mendeklarasikan berdirinya Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia. Diaktakan pada tanggal 13 Desember 1991; oleh ANTHONY DJOENARDI SH, notaris di Jakarta dengan Akte No. 96 tanggal 21 Februari 1992. 1.4 Pada tanggal 8 dan 9 bulan Desember tahun 2000, APKOMINDO Jakarta bersama asosiasi-asosiasi pengusaha komputer di Medan, Padang, Palembang, Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Malang, dan Bali bersepakat untuk melebur ke dalam satu wadah nasional menggunakan nama Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (APKOMINDO). 1.5 APKOMINDO didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. PASAL 2 AZAS DAN LANDASAN 2.1 APKOMINDO berazaskan Pancasila. 2.2 APKOMINDO berlandaskan: 2.2.1 Undang-undang dasar 1945 sebagai landasan konstitutional. 2.2.2 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri sebagai landasan struktural. 2.2.3 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga APKOMINDO sebagai Landasan Asosiasi. PASAL 3 SIFAT DAN IDENTITAS 3.1 APKOMINDO mempunyai sifat independen, tidak berpolitik, tidak berafiliasi dengan golongan dan atau partai politik manapun, serta merupakan organisasi yang bersifat Nir Laba. Halaman 2/15

3.2 Sebagai identitas, APKOMINDO memakai Lambang dan Warna sebagai berikut: Lambang APKOMINDO terdiri dari bola dunia yang dikelilingi dua orbit electron dan tulisan APKOMINDO. PASAL 4 MAKSUD DAN TUJUAN 4.1 APKOMINDO mempunyai maksud dan tujuan di bidang sosial. PASAL 5 KEGIATAN APKOMINDO Untuk mencapai maksud dan tujuan sebagaimana tercantum pada pasal 4 tersebut di atas, maka APKOMINDO mempunyai tugas-tugas pokok sebagai berikut: 5.1 Membina dan mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan di antara para anggotanya. 5.2 Membina dan mengembangkan kerjasama yang serasi dan sepadan serta memelihara kerukunan untuk mencegah persaingan yang tidak sehat di antara sesama anggota. 5.3 Menciptakan serta mengembangkan iklim usaha yang dapat meningkatkan peran serta dan profesionalisme anggota dalam Pembangunan Nasional. 5.4 Menyelenggarakan komunikasi dan konsultasi diantara anggota, antara anggota dengan pemerintah dan antara anggota dengan asosiasi/organisasi lain di dalam dan di luar negeri, serta dunia usaha pada umumnya. 5.5 Menyelenggarakan hubungan kerja sama dengan lembaga pemerintah dan negara Republik Indonesia, badan perekonomian dan badan-badan lain baik di tingkat nasional maupun internasional yang berkaitan dengan dan bermanfaat bagi APKOMINDO. 5.6 Membina anggota untuk menjalankan kode etik usaha sesuai dengan pedoman etika kerja dan usaha APKOMINDO. BAB II ORGANISASI PASAL 6 STRUKTUR ORGANISASI 6.1 Struktur organisasi APKOMINDO terdiri dari: 6.1.1 Dewan Pengurus Pusat (DPP). 6.1.2 Dewan Pengurus Daerah Provinsi (DPD Provinsi). 6.1.3 Dewan Pengurus Daerah Kabupaten/Kota (DPD Kabupaten/Kota). Halaman 3/15

6.2 Dewan Pengurus Pusat bersifat nasional dan berada di ibu kota negara. 6.3 DPD Provinsi bersifat koordinatif pada tingkat Provinsi dan berada di ibu kota Provinsi. 6.4 DPD Kabupaten/Kota bersifat regional lokal dan berada di ibu kota Kabupaten/Kota. PASAL 7 PERANGKAT APKOMINDO Perangkat APKOMINDO terdiri dari: 7.1 Musyawarah Nasional dan Musyawarah Nasional Luar Biasa. 7.2 Musyawarah Daerah dan Musyawarah Daerah Luar Biasa APKOMINDO Provinsi. 7.3 Musyawarah Daerah dan Musyawarah Daerah Luar Biasa APKOMINDO Kabupaten/ Kota. 7.4 Dewan Pengawas APKOMINDO Pusat disingkat DPA Pusat. 7.5 Dewan Pengawas APKOMINDO Provinsi disingkat DPA Provinsi disertai nama Provinsi yang bersangkutan. 7.6 Dewan Pengawas APKOMINDO Daerah Kabupaten/Kota disingkat DPA Kabupaten/Kota disertai nama Kabupaten/Kota yang bersangkutan. 7.7 Dewan Pengurus Pusat APKOMINDO disingkat DPP APKOMINDO. 7.8 Dewan Pengurus Daerah APKOMINDO Provinsi, disingkat DPD APKOMINDO disertai nama Provinsi yang bersangkutan. 7.9 Dewan Pengurus Daerah APKOMINDO Kabupaten/Kota, disingkat DPD APKOMINDO disertai nama Kabupaten/Kota yang bersangkutan. PASAL 8 DEWAN PENGAWAS APKOMINDO PUSAT 8.1 Dewan Pengawas APKOMINDO Pusat disingkat DPA Pusat diangkat dan dikukuhkan dalam MUNAS. 8.2 Anggota Dewan Pengawas APKOMINDO Pusat disingkat DPA Pusat, adalah: 8.2.1 Para Pendiri APKOMINDO seperti yang tertera pada Akte Pendirian. APKOMINDO serta bersedia menjadi anggota DPA Pusat. 8.2.2 Para Mantan Ketua DPP APKOMINDO yang memenuhi syarat dan bersedia menjadi anggota DPA Pusat. 8.2.3 Anggota APKOMINDO yang bersedia, diusulkan dan dipilih oleh MUNAS setelah terbentuknya DPP pada setiap periode kepengurusan baru. 8.3 Jumlah Anggota DPA Pusat harus ganjil, maksimal adalah 2 (dua) kali jumlah Anggota Pendiri dan para Mantan Ketua DPP ditambah 1(satu) orang atau minimal 7 (tujuh) orang. 8.4 Masa jabatan DPA Pusat sama dengan masa jabatan Dewan Pengurus Pusat. Halaman 4/15

8.5 Jabatan DPA Pusat tidak dapat dirangkap dengan jabatan lain di dalam perangkat APKOMINDO, kecuali merangkap jabatan DPA Daerah. 8.6 Tugas, kewajiban, dan wewenang DPA Pusat: 8.6.1 Memberikan saran, pertimbangan dan masukan kepada DPP APKOMINDO dalam menjalankan visi dan misi APKOMINDO dalam bentuk program-program kerja APKOMINDO. 8.6.2 Melakukan fungsi pengawasan pelaksanaan kegiatan DPP APKOMINDO. 8.6.3 Membekukan sementara kegiatan DPP. PASAL 9 DEWAN PENGURUS PUSAT APKOMINDO 9.1 Dewan Pengurus Pusat APKOMINDO berkedudukan di ibu kota negara. 9.2 Dewan Pengurus Pusat APKOMINDO sekurang-kurangnya terdiri dari : 1.(satu) orang Ketua Umum. 1 (satu) orang Sekretaris Jenderal. 1 (satu) orang Bendahara Umum. 9.3 Masa bhakti Dewan Pengurus Pusat adalah 3 (tiga) tahun. 9.4 Masa Jabatan Ketua Umum maksimal 2 (dua) kali masa jabatan. 9.5 Anggota Dewan Pengurus Pusat tidak boleh merangkap jabatan pada Organisasi lain yang dapat menimbulkan kerugian atau konflik kepentingan dengan APKOMINDO. 9.6 Tugas dan kewajiban DPP APKOMINDO: 9.6.1 Melaksanakan tugas-tugas pokok APKOMINDO sesuai dengan Pasal 5 Anggaran Dasar APKOMINDO. 9.6.2 Menyelenggarakan MUNAS. 9.6.3 Melakukan pengembangan dan pembinaan ke DPD Provinsi atau DPD Kabupaten/Kota bila DPD Provinsi belum terbentuk. 9.6.4 Melaksanakan program kerja dan kebijakan yang sudah digariskan dalam MUNAS dan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS). 9.6.5 Mewakili APKOMINDO dalam tugas yang berskala Nasional dan Internasional. 9.7 Wewenang DPP : 9.7.1 Melantik dan mengukuhkan DPD Provinsi. 9.7.2 Melantik dan mengukuhkan DPD Kabupaten/Kota bila DPD Provinsi setempat belum terbentuk. PASAL 10 DEWAN PENGAWAS APKOMINDO PROVINSI 10.1 Dewan Pengawas APKOMINDO Provinsi disingkat DPA Provinsi diangkat dan dikukuhkan oleh MUSDA Provinsi. Halaman 5/15

10.2 Anggota Dewan Pengawas APKOMINDO Provinsi disingkat DPA Provinsi, adalah: 10.2.1 Para Pendiri APKOMINDO Daerah Provinsi / Ibu kota Provinsi atau para Pendiri Asosiasi Pengusaha Komputer Provinsi / Ibu kota Provinsi yang sebelumnya yang telah setuju untuk bergabung dengan APKOMINDO yang masih bersedia menjadi anggota DPA Provinsi. 10.2.2 Para Mantan Ketua DPD Provinsi / Ibu kota Provinsi yang memenuhi syarat dan bersedia menjadi anggota DPA Provinsi. 10.2.3 Anggota APKOMINDO yang bersedia, diusulkan dan dipilih oleh MUSDA Provinsi setelah terbentuknya DPD Provinsi pada setiap periode kepengurusan baru. 10.3 Jumlah Anggota DPA Provinsi harus ganjil, maksimal adalah 2 (dua) kali jumlah Anggota Pendiri Provinsi dan Mantan Ketua DPD Provinsi ditambah 1(satu) orang atau minimal 5 (lima) orang. 10.4 Masa jabatan DPA Provinsi sama dengan masa jabatan DPD Provinsi 10.5 Jabatan DPA Provinsi tidak dapat dirangkap dengan jabatan lain di dalam perangkat APKOMINDO, kecuali merangkap jabatan DPA Kabupaten/Kota atau DPA Pusat. 10.6 Tugas, Tanggung jawab, dan Wewenang DPA Provinsi APKOMINDO: 10.6.1 Memberikan saran, pertimbangan, dan masukan kepada DPD Provinsi APKOMINDO dalam menjalankan program-program kerja APKOMINDO. 10.6.2 Melakukan fungsi pengawasan pelaksanaan kegiatan DPD APKOMINDO Provinsi. 10.6.3 Membekukan sementara kegiatan DPD Provinsi. 10.7 DPD Provinsi yang baru terbentuk, yang tidak dapat membentuk DPA Provinsi, Fungsi DPA Provinsi untuk sementara dilakukan oleh DPP sampai syarat pembentukan DPA Provinsi terpenuhi. PASAL 11 DEWAN PENGURUS DAERAH PROVINSI 11.1 Dewan Pengurus Daerah APKOMINDO Provinsi berkedudukan di Ibu kota Provinsi. 11.2 Dewan Pengurus Daerah APKOMINDO Provinsi sekurang-kurangnya terdiri dari 1 (satu) orang Ketua. 1 (satu) orang Sekretaris. 1 (satu) orang Bendahara. 11.3 Masa bhakti Dewan Pengurus Daerah APKOMINDO Provinsi adalah 3 (tiga) tahun. 11.4 Masa jabatan Ketua maksimal 2 (dua) kali masa jabatan. 11.5 Anggota Dewan Pengurus Daerah Provinsi tidak boleh merangkap jabatan pada Organisasi lain yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dengan APKOMINDO. Halaman 6/15

11.6 Tugas dan kewajiban DPD APKOMINDO Provinsi: 11.6.1 Melaksanakan tugas-tugas pokok APKOMINDO sesuai dengan Pasal 5 Anggaran Dasar APKOMINDO. 11.6.2 Menyelenggarakan MUSDA Provinsi, 11.6.3 Melakukan pengembangan dan pembinaan ke DPD Kabupaten/Kota bila DPD Kabupaten/Kota belum terbentuk. 11.6.4 Melaksanakan program kerja dan kebijakan yang sudah digariskan dalam MUSDA dan Rapat Kerja Daerah Provinsi. 11.6.5 Mewakili APKOMINDO dalam tugas yang berskala Provinsi. 11.7 Wewenang DPD Provinsi: 11.7.1 Melantik dan mengukuhkan DPD Kabupaten/Kota. PASAL 12 DEWAN PENGAWAS APKOMINDO KABUPATEN/KOTA 12.1 Dewan Pengawas APKOMINDO Kabupaten/Kota diangkat dan dikukuhkan dalam MUSDA Kabupaten/Kota. 12.2 Anggota Dewan Pengawas Asosiasi Kabupaten/Kota disingkat DPA Kabupaten/Kota, adalah: 12.2.1 Para Pendiri APKOMINDO Daerah Kabupaten/Kota atau para Pendiri Asosiasi Pengusaha Komputer Kabupaten/Kota yang sebelumnya telah setuju untuk bergabung dengan APKOMINDO yang masih bersedia menjadi anggota DPA Kabupaten/Kota. 12.2.2 Para Mantan Ketua DPD Kabupaten/Kota yang memenuhi syarat dan bersedia menjadi anggota DPA Kabupaten/Kota. 12.2.3 Anggota APKOMINDO yang bersedia, diusulkan dan dipilih dalam MUSDA Kabupaten/Kotam setelah terbentuknya DPD pada setiap periode kepengurusan baru. 12.3 Jumlah anggota DPA Kabupaten/Kota harus ganjil, maksimal adalah 2 (dua) kali jumlah Anggota Pendiri dan para Mantan Ketua DPD Kabupaten/Kota ditambah 1(satu) orang atau minimal 3 (tiga) orang. 12.4 Masa jabatan DPA Kabupaten/Kota sama dengan masa jabatan DPD Kabupaten/Kota. 12.5 Jabatan DPA Kabupaten/Kota tidak dapat dirangkap dengan jabatan lain di dalam perangkat APKOMINDO kecuali jabatan DPA Provinsi atau DPA Pusat. 12.6 Tugas, Tanggung jawab dan Wewenang DPA Kabupaten/Kota: 12.6.1 Memberikan saran, pertimbangan, dan masukan kepada DPD APKOMINDO Kabupaten/Kota dalam menjalankan program-program kerja APKOMINDO. 12.6.2 Melakukan fungsi pengawasan pelaksanaan kegiatan DPD APKOMINDO Kabupaten/Kota. 12.6.3 Membekukan sementara kegiatan DPD Kabupaten/Kota. Halaman 7/15

12.7 DPD Kabupaten/Kota yang baru terbentuk, yang tidak dapat membentuk DPA Kabupaten/Kota, fungsi DPA Kabupaten/Kota untuk sementara dilakukan oleh DPD Provinsi dan/atau oleh DPP sampai DPA Kabupaten/Kota dapat terpenuhi. PASAL 13 DEWAN PENGURUS DAERAH KABUPATEN/KOTA 13.1 Dewan Pengurus Daerah APKOMINDO Kabupaten/Kota berkedudukan di Kabupaten/Kota. 13.2 Dewan Pengurus Daerah APKOMINDO Kabupaten/Kota sekurang-kurangnya terdiri dari: 1 (satu) orang Ketua. 1 (satu) orang Sekretaris. 1 (satu) orang Bendahara. 13.3 Masa bhakti Dewan Pengurus Daerah APKOMINDO Kabupaten/Kota 3 (tiga) tahun. 13.4 Masa jabatan Ketua maksimal 2 (dua) kali masa jabatan. 13.5 Anggota Dewan Pengurus Daerah Kabupaten/Kota tidak boleh merangkap jabatan pada Organisasi lain yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dengan APKOMINDO. 13.6 Tugas dan kewajiban DPD Kabupaten/Kota: 13.6.1 Melaksanakan tugas-tugas pokok APKOMINDO sesuai dengan Pasal 5 Anggaran Dasar APKOMINDO. 13.6.2 Menyelenggarakan MUSDA Kabupaten/Kota. 13.6.3 Melaksanakan program kerja dan kebijakan yang sudah digariskan dalam MUSDA dan Rapat Kerja Daerah Kabupaten/Kota. 13.6.4 Mengembangkan dan membina Anggota. 13.6.5 Mewakili APKOMINDO dalam tugas yang berskala Kabupaten/Kota. 13.7 Wewenang DPD Kabupaten/Kota: 13.7.1 Menegakkan disiplin dan etika organisasi. 13.7.2 Mengangkat dan memberhentikan anggota. BAB III PERTEMUAN DAN RAPAT-RAPAT LAINNYA PASAL 14 MUSYAWARAH NASIONAL DAN MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA 14.1 Musyawarah Nasional disingkat MUNAS, adalah forum yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam Asosiasi. 14.2 MUNAS memilih, mengangkat, dan memberhentikan Dewan Pengurus Pusat. Halaman 8/15

14.3 MUNAS memilih, mengangkat dan memberhentikan Dewan Pengawas APKOMINDO Pusat. 14.4 MUNAS menetapkan garis besar program kerja satu masa periode kepengurusan 3 (tiga) tahun. 14.5 MUNAS diselenggarakan 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun semasa periode kepengurusan berjalan oleh DPP APKOMINDO. 14.6 Musyawarah Nasional Luar Biasa disingkat MUNASLUB diselenggarakan apabila ada hal-hal mendesak yang memerlukan keputusan setingkat Musyawarah Nasional. PASAL 15 MUSYAWARAH DAERAH PROVINSI DAN MUSYAWARAH DAERAH LUAR BIASA PROVINSI 15.1 Musyawarah Daerah Provinsi disingkat MUSDA Provinsi, adalah forum yang memiliki kekuasaan tertinggi di tingkat Provinsi. 15.2 MUSDA Provinsi diselenggarakan 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun. 15.3 MUSDA Provinsi memilih, mengangkat, dan memberhentikan Dewan Pengurus Daerah APKOMINDO Provinsi. 15.4 MUSDA Provinsi memilih, mengangkat, dan memberhentikan Dewan Pengawas APKOMINDO Provinsi. 15.5 MUSDA Provinsi menetapkan garis besar program kerja DPD APKOMINDO Provinsi. 15.6 Musyawarah daerah Luar Biasa Provinsi dapat diselenggarakan apabila ada halhal mendesak yang memerlukan keputusan setingkat Musyawarah Daerah Provinsi. PASAL 16 MUSYAWARAH DAERAH KABUPATEN/KOTA DAN MUSYAWARAH DAERAH LUAR BIASA KABUPATEN/KOTA 16.1 Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota disingkat MUSDA Kabupaten/Kota, adalah forum yang memiliki kekuasaan tertinggi di tingkat Kabupaten/Kota. 16.2 MUSDA Kabupaten/Kota diselenggarakan 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun. 16.3 MUSDA Kabupaten/Kota memilih, mengangkat, dan memberhentikan Dewan Pengurus Daerah APKOMINDO Kabupaten/Kota. 16.4 MUSDA Kota /Kabupaten memilih, mengangkat, dan memberhentikan Dewan Pengawas APKOMINDO Kabupaten/Kota. 16.5 MUSDA Kabupaten/Kota menetapkan garis besar program kerja DPD APKOMINDO Kabupaten/Kota. 16.6 Musyawarah Daerah Luar Biasa Kabupaten/Kota dapat diselenggarakan apabila ada hal-hal mendesak yang memerlukan keputusan setingkat Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota. Halaman 9/15

PASAL 17 JENIS PERTEMUAN DAN RAPAT 17.1 Pertemuan dan rapat-rapat terdiri dari: 17.1.1 Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS). 17.1.2 Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS). 17.1.3 Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) Provinsi atau RAKERDA Kabupaten/Kota. 17.1.4 Rapat Pimpinan Daerah (RAPIMDA) Provinsi atau RAPIMNAS Kabupaten/ Kota. 17.1.5 Rapat Anggota. PASAL 18 RAPAT KERJA NASIONAL (RAKERNAS) 18.1 Rapat Kerja Nasional disingkat RAKERNAS diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Pusat. 18.2 RAKERNAS melakukan evaluasi hasil kerja tahun sebelumnya dan menyusun rencana kerja tahun berikutnya. 18.3 RAKERNAS diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun. PASAL 19 RAPAT KERJA DAERAH (RAKERDA) PROVINSI DAN RAKERDA KABUPATEN/KOTA 19.1 Rapat Kerja Daerah disingkat RAKERDA diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Daerah sesuai jenjang masing-masing. 19.2 RAKERDA melakukan evaluasi hasil kerja tahun sebelumnya dan menyusun rencana kerja tahun berikutnya sesuai jenjang masing-masing. 19.3 RAKERDA diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun. PASAL 20 RAPAT PIMPINAN NASIONAL (RAPIMNAS) 20.1 Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Pusat. 20.2 RAPIMNAS diselenggarakan untuk membahas berbagai hal penting di tingkat nasional yang harus diputuskan secara kolektif. 20.3 RAPIMNAS diadakan bilamana diperlukan. Halaman 10/15

PASAL 21 RAPAT PIMPINAN DAERAH (RAPIMDA) PROVINSI DAN RAPIMDA KABUPATEN / KOTA 21.1 Rapat Pimpinan Daerah (RAPIMDA) diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Daerah. 21.2 RAPIMDA diselenggarakan untuk membahas berbagai hal penting di tingkat Daerah yang harus diputuskan secara kolektif. 21.3 RAPIMDA diadakan bilamana diperlukan. PASAL 22 RAPAT ANGGOTA 22.1 Rapat Anggota diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Daerah APKOMINDO Kabupaten/Kota. 22.2 Rapat Anggota diselenggarakan untuk membahas berbagai hal yang berhubungan dengan kegiatan organisasi. 22.3 Rapat Anggota diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun. BAB IV KEANGGOTAAN PASAL 23 KRITERIA DAN SYARAT KEANGGOTAAN 23.1 Anggota APKOMINDO terdiri atas: 23.1 Anggota Biasa 23.2 Anggota Luar Biasa 23.3 Anggota Kehormatan PASAL 24 HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA 24.1 Hak anggota adalah: 24.1.1. Anggota Biasa mempunyai hak suara, hak menyatakan pendapat, hak memilih dan hak dipilih. 24.1.2. Anggota Luar Biasa hanya mempunyai hak menyatakan pendapat. 24.1.3. Anggota Kehormatan hanya mempunyai hak menyatakan pendapat baik diminta maupun tidak. 24.1.4. Anggota berhak mendapatkan fasilitas sesuai dengan program dan kegiatan APKOMINDO. Halaman 11/15

24.2 Kewajiban Anggota. 24.2.1 Anggota wajib menaati perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. 24.2.2 Anggota wajib menjaga nama baik APKOMINDO. 24.2.3 Anggota wajib menjunjung tinggi, memelihara, dan menaati ketentuanketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan organisasi lainnya. PASAL 25 HILANGNYA KEANGGOTAAN Setiap Anggota akan kehilangan keanggotaannya bila: 25.1 Mengundurkan diri atas kemauannya sendiri atau meninggal dunia. 25.2 Semua ijin usaha Perusahaannya sudah tidak berlaku atau dinyatakan pailit berdasarkan keputusan pengadilan. 25.3 Pengusaha yang bersangkutan menghentikan usaha-usahanya di bidang komputer, perlengkapan komputer atau jasa yang berkaitan dengan Komputer. 25.4 Tidak lagi mewakili pemilik seperti yang diatur lebih jauh di dalam ART. 25.5 Anggota yang bersangkutan melanggar ketentuan AD/ART. PASAL 26 PEMBENTUKAN DPD APKOMINDO 26.1 DPD APKOMINDO KOTA / KABUPATEN dapat dibentuk bilamana sekurangkurangnya terdapat 5 (lima) Pengusaha Komputer yang memenuhi syarat sebagai Anggota Biasa. 26.2 DPD APKOMINDO PROVINSI dapat dibentuk bilamana sekurang-kurangya terdapat 3 (tiga) DPD APKOMINDO Kabupaten/Kota. BAB V KEUANGAN DAN ASET APKOMINDO PASAL 27 KEUANGAN 27.1 Keuangan DPP APKOMINDO dan setiap DPD APKOMINDO adalah terpisah dan masing-masing berdiri sendiri. 27.2 Sumber Keuangan dari: 27.2.1 Uang pangkal Anggota. 27.2.2 Uang Iuran Anggota. 27.2.3 Kontribusi kegiatan Anggota dan Pameran. 27.2.4 Sumbangan-sumbangan yang sah dan tidak mengikat. Halaman 12/15

27.2.5 Kontribusi DPD-DPD. PASAL 28 ASET 28.1 Aset DPP APKOMINDO dan DPD APKOMINDO adalah terpisah dan masing masing berdiri sendiri. 28.2 Aset terdiri dari: 28.2.1 Uang tunai, dan surat-surat berharga lainnya. 28.2.2 Barang bergerak maupun tidak bergerak yang terdaftar dan tercatat sebagai milik DPP dan DPD Provinsi / Kota / Kabupaten APKOMINDO yang bersangkutan. 28.2.3 HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual). 28.2.4 Piutang. BAB VI PENUTUP PASAL 29 PERUBAHAN / PENYEMPURNAAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Perubahan dan penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dilakukan dalam Musyawarah Nasional (MUNAS) atau Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB). PASAL 30 PEMBUBARAN ASOSIASI APKOMINDO hanya dapat dibubarkan melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB) yang khusus diadakan untuk maksud tersebut atas permintaan tertulis dari 9/10 (sembilan per sepuluh) jumlah DPD APKOMINDO Provinsi / Kota/Kabupaten dengan persetujuan tertulis minimal 9/10 (sembilan per sepuluh) anggotanya yang mempunyai hak suara. PASAL 31 Anggaran Rumah Tangga Rincian ketentuan-ketentuan yang belum diatur dalam Anggaran dasar ini diatur lebih lanjut di dalam Anggaran Rumah Tangga. Halaman 13/15

1. Untuk DPP : Lampiran: Logo APKOMINDO 2. Contoh Untuk DPD Provinsi : DPD Provinsi XXXXXXX 3. Contoh Untuk DPD Kota / Kabupaten: DPD Kota / Kabupaten XXXXX Halaman 14/15

Ditetapkan Di : Batam. Pada Tanggal : 1 Maret 2014. MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA ASOSIASI PENGUSAHA KOMPUTER INDONESIA 2014. PIMPINAN SIDANG, H. Ridwan : ( ) Ketua merangkap Anggota. H. Hendra Widya : ( ) Sekretaris merangkap Anggota. Komang Purnama : ( ) Anggota. Halaman 15/15