BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan khususnya bagi masyarakat petani. mereka mampu memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia secara efektif

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. organisasi, dan juga memiliki teknologi, tetatpi di dalam organisasi tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional, sistematis,

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kendaraan di kota-kota besar di Indonesia setiap tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat atau wadah dimana semua orang berkumpul, berkerjasama secara rasional

BAB I PENDAHULUAN. harus ditunjang oleh suatu sistem manajemen yang koorporatip dan

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dari bagian-bagian yang saling berkaitan untuk membentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi.

BAB I PENDAHULUAN. Searah dengan perkembangan zaman, khususnya Negara Indonesia yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Istilah pemimpin digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. akan mengemukakan pendapat para ahli tentang definisi manajemen.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adanya berbagai jenis kegiatan pembangunan di lingkungan. pengawasan yang tepat. Ini bertujuan untuk menjaga kemungkinan agar

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal yang teramat penting pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. demikian bukanlah sekedar merupakan aset produksi, melainkan juga menjadi kunci strategi

BAB I PENDAHULUAN. bantu pengawasan ini dapat menunjang terwujudnya proses pengawasan yang sesuai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN. adalah rendahnya tingkat kinerja pegawai struktural di Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Bandung Barat.

I. PENDAHULUAN. Dunia bisnis dituntut untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang dalam bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai apa yang ingin diketahui. Kasiram(2008:149).

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV BINTANG PUTRA DJOKDJA. Aris Hadi Setiawan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung merupakan ibu kota provinsi Jawa Barat. Visi Kota. Bandung dalam jangka waktu Tahun , yaitu "Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan bergulirnya era reformasi, maka tuntutan akan. membutuhkan adanya kepastian dalam menerima pelayanan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, birokrasi dipergunakan untuk menyebut badan-badan pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA KARYAWAN PADA PT SUMBER FAJAR INTI ABADI DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitasnya secara terus menerus dan berkelanjutan (continuous

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dengan prestasi kerja yaitu proses melalui mana organisasi. mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. komputerisasi, baik sistem informasi manajemen maupun usaha-usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Awal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komitmen Organisasi paling sering didefinisikan yaitu: 2. Keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi;

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk pencapaian tujuan perusahaan agar lebih terarah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB I PENDAHULUAN. industri terutama industri pulp dan kertas tumbuh rata-rata sebesar 3,74% per

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. kekuasaannya dalam rangka mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengelola suatu instansi/lembaga/perusahaan peran pegawai yang

BAB II LANDASAN TEORITIS. Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. atau unjuk kerja atau penampilan kerja. Kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB II LANDASAN TEORI. Kepemimpinan dimasukkan dalam kategori ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggara setiap organisasi dalam melakukan kegiatan kerjasama

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan organisasi tidak terlepas dari unsur-unsur yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada Bab ini akan diuraikan beberapa kesimpulan berdasarkan hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

METODOLOGI PENELITIAN. suatu fenomena tertentu serta menganalisis hubungan-hubungan antara suatu

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial yang cenderung untuk selalu hidup bermasyarakat. Hal ini nampak baik

LAMPIRAN 2 REKAPITULASI HASIL KUESIONER VARIABEL MOTIVASI NO MO01 MO02 MO03 MO04 MO05 MO06

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. benda. Ada tiga jenis tingkat kecelakaan berdasarkan efek yang ditimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. wadah, organisasi relatif bersifat statis, sedangkan sebagai suatu rangkaian

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mardiana (2005: 15) Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi maupun industri. Dengan adanya globalisasi maka dunia usaha mau

BAB I. PENDAHULUAN. manusia untuk meningkatkan dan pemerataan taraf hidup semua anggota

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang orang yang memiliki satu tujuan dengan dengan dirinya.

BAB II LANDASAN TEORITIS. suatu iklim yang sehat dan menyegarkan pada kehidupan organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia merupakan kunci utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Daerah, penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh daerah otonom sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. organisasi dipandang

BAB V ANALISIS DATA. A. Peranan Manajemen Syukur dalam Menunjang Peningkatan Kinerja Pegawai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penataan sumber daya manusia perlu diupayakan secara bertahap dan

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Abdul kadir ( 2003:202) perangkat lunak (software) yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. memberikan warna terhadap pelayanan publik. Dinas Pekerjaan Umum

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah dilantik. Bandung mempunyai tugas pokok membantu kepala daerah dalam

BAB I PENDAHULUAN. perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan tidak

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaannya Oleh karena itu keberadaan suatu perusahaan yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembagian daerah di Indonesia pada dasarnya diatur dalam undangundang

BAB I PENDAHULUAN. dituntut bekerja lebih cepat, efektif dan efesien. Oleh karena itu ketertiban tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Penyuluhan pertanian merupakan suatu keniscayaan sekaligus. merupakan kewajiban Pemerintah untuk menyelenggarakannya.

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

b. penyelenggaraan pembinaan dan pelatihan olahraga bagi olahragawan; c. penyelenggaraan pembinaan prestasi olahraga bagi olahragawan; d. penerapan me

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Titik tolak pembangunan di Kota Bandung adalah meningkatkan ketahanan pangan dan pengembangan usaha tani yang berwawasan agri bisnis yang merupakan tuntutan kebutuhan manusia dalam mempertahankan kelangsungan hidup sehari-hari dan untuk meningkatkan pendapatan sekaligus kesejahteraan khususnya bagi masyarakat petani. Kenyataan yang dihadapi pada saat sekaranga adalah pelaksanaan pembangunan pertanian yang terdiri dari para petani dengan skala usaha kecil, status pemilikan lahan yang sempit, modal kecil, dan pendidikan rendah. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar mereka mampu memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia secara efektif dan efisien. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 22 tahun 2000 tentang pembentukan dan susunan organisasi Dinas Daerah Kota Bandung dan Keputusan Walikota Bandung Nomor 11 Tahun 2001 tentang organisasi dan tata kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Bandung, bahwa dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan daerah dibidang pertanian tanaman pangan, serta pelaksana pelayanan teknis administrasi ketatausahaan dalam hal penyusunan rencana dan program kerja, umum dan keuangan, kepegawaian dan tatalaksana serta hubungan masyarakat dan 1

2 hukum dan pelaksanakan tugas lain yang dibebankan Walikota sesuai bidang tugasnya. Keberadaan manusia merupakan motor penggerak utama yang baik dalam organisasi, maka jika sebuah organisasi memiliki prosedur kerja yang baik, memiliki struktur organisasi, dan juga memiliki teknologi, tetapi didalam organisasi tersebut tidak memiliki manusia yang berkualitas maka semua komponen diatas tidak mempunyai arti apa-apa dalam upaya menggerakan organisasi. Otonomi daerah memaksa organisasi-organisasi pemerintah untuk memberdayakan dan mengoptimalkan segenap sumber daya manusia yang mereka miliki guna meningkatkan kinerja para pegawainya. Sumber-sumber daya yang dimiliki dinas sangat terbatas dan apabila sumber daya tersebut dikelola dengan tidak efektif dan tidak efisien maka dalam menjalankan tugasnya dinas tersebut tidak akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Sumber daya manusia menempati kedudukan yang paling penting diantara sumber-sumber daya yang lainnya, dengan demikian bagaimana berlimpahnya sumber daya lain, tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas tidak akan lancar atau sebaliknya. Pegawai dinas sebagai sumber daya manusia secara teoritis mempunyai tiga peran penting, yaitu sebagai pengembang misi organisasi, sebagai pimpinan organisasi, dan sebagai pekerja pada masing-masing peran tersebut setiap orang harus menyadari dimana seharusnya ia berdiri dan apa yang harus dilakukan.

3 Manajemen sumber daya manusia adalah suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari peranan manusia dalam organisasi. Fokus manajemen sumber daya manusia hanyalah masalah yang berhubungan tenaga manusia saja. Salah satu cakupan manajemen sumber daya manusia adalah pemberdayaan sumber daya manusia intinya adalah bagaimana mengelola sumber daya manusia agar berdayaguna. Pemberdayaan bertujuan menghapuskan hambatan-hambatan sebanyak mungkin guna membebaskan organisasi dan orang-orang yang bekerja didalamnya, melepaskan mereka dari halangan-halangan yang hanya memperlambat reaksi dan merintangi aksi mereka. Pemberdayaan sumber daya manusia merupakan suatu aktivitas atau kegiatan yang dilaksanakan agar sumber daya manusia didalam organisasi dapat digunakan secara objektif untuk mencapai tujuan organisasi, khususnya yang terkait dengan kinerja pegawai. Kinerja pegawai adalah sesuatu yang dicapai oleh pegawai, prestasi kerja yang diperlihatkan oleh pegawai, dan kemampuan kerja yang berkaitan dengan penggunaan peralatan kantor serta catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama suatu periode waktu tertentu dan dengan penuh kesungguhan dan tanggung jawab. Pegawai yang bekerja dengan penuh kesungguhan dan tanggung jawab akan selalu berusaha sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja, dan sistim kerja yang telah ditentukan sehingga apabila seluruh pegawai bekerja dengan penuh kesungguhan dan tanggung jawab, tentu saja hal ini akan mempunyai hubungan yang erat

4 dengan aspek keberhasilan organisasi didalam usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan Berdasarkan hasil penjajakan yang peneliti lakukan pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Bandung ditemukan kenyataannya, bahwa kinerja pegawai dinas masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari indikatorindikator, sebagai berikut : 1. Masih kurangnya kualitas kerja pegawai dinas dalam menjalankan tugas yang dibebankan. Hal ini terlihat masih adanya penataan arsip-arsip dinas yang tidak tertata dengan rapih dilemari arsip dan hanya disimpan tertumpuk dibawah laci meja, jika dibutuhkan kembali akan mengalami kesulitan dan memakan waktu yang cukup lama.contohnya : Pegawai Sub Bagian Kepegawaian dan Tatalaksana yang melaksanakan tugas dalam menyimpan data-data tentang kepegawaian dan data tentang susunan organisasi dan tata kerja yang mengalami kesulitan dan memakan waktu yang cukup lama. 2. Kurangnya tanggungjawab dan kesadaran pegawai dalam kehadiran pada jam kerja, terlihat masih adanya para pegawai pada jam istirahat terkadang langsung pulang hal ini tidak sesuai dengan ketetapan waktu yang ditetapkan pada jam kerja yaitu jam 07.30 sampai dengan 16.00 mulai dari hari senin sampai jum at, tetapi pada kenyataannya sebagian para pegawai langsung pulang pada jam 12.00 saat jam istirahat. Contohnya : Pada Sub Dinas Sarana dan Prasarana, data-data yang

5 dibutuhkan mengalami kesulit karena para pegawai terkadang tidak ada ditempat. Berdasarkan indikator diatas masalah-masalah tersebut disebabkan karena pimpinan belum sepenuhnya memahami maksud dari pemberdayaan sumber daya manusia, hal ini terlihat dari faktor-faktor : 1. Kepala Dinas kurang memperhatikan atau menilai pegawai didalam melaksanakan program kerjanya sehingga pegawai cenderung masih mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaannya. Hal ini terlihat dari pegawai dinas yang masih ada kesulitan dalam mencari data-data kedinasan serta kurang mengembangkan visi dinas, yaitu sebagai pengarah pembangunan pertanian tanaman pangan yang efektif, efisien dan pemberi layanan prima untuk masyarakat. 2. Kepala Dinas kurang menyemangati para pegawainya dalam hal ini memberikan penghargaan agar menciptakan kegairahan dan semangat dalam melaksanakan pekerjaanya serta membantu para pegawai berkembang atau memberikan pemikirannya untuk kemajuan dinas, dengan demikian para pegawai akan mematuhi ketentuan jam kerja yang telah ditentukan karena dirinya merasa dibutuhkan oleh organisasi.

6 Berdasarkan Permasalahan tersebut diatas, peneliti merasa tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai pemberdayaan sumber daya manusia dan kemampuan kerja yang dituangkan dalam bentuk usulan penelitian skripsi yang mengambil judul : HUBUNGAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KOTA BANDUNG B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut diatas, maka peneliti mengidentifikasikan masalah, sebagai berikut : 1. Sejauhmana hubungan pemberdayaan sumber daya manusia dengan kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Bandung. 2. Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan pemberdayaan sumber daya manusia dengan kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Bandung. 3. Usaha-usaha apa saja yang harus dilakukan untuk menanggulangi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pemberdayaan sumber daya manusia dengan kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Bandung

7 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian. 1. Tujuan Penelitian a. Menemukan data dan informasi yang sebenarnya tentang pelaksanaan pemberdayaan sumber daya manusia dengan kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Bandung. b. Mengembangkan data dan informasi yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan pemberdayaan sumber daya manusia dengan kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Bandung. c. Menerapkan data dan Informasi untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pemberdayaan sumber daya manusia dengan kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Bandung. 2. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Teoritis Menambah pengetahuan peneliti secara teoritis yang diperoleh selama kuliah, serta menambah wawasan dan pengetahuan dibidang Ilmu Administrasi Negara khususnya mengenai pelaksanaan pemberdayaan sumber daya manusia dengan kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Bandung. b. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini sebagai sumbangan pemikiran dan bahan masukan bagi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Bandung mengenai pemberdayaan sumber daya manusia dengan kinerja pegawai.

8 D. Kerangka Pemikiran Sasaran dalam memecahkan masalah yang peneliti kemukakan diperlukan suatu anggapan dasar atau kerangka pemikiran yang berupa teori serta pendapat dari para ahli yang kebenarannya tidak dapat diragukan lagi, maka untuk mengarahkan penelitian ini peneliti bermaksud akan mengemukakan definisi dari para ahli. Aileen Michell dalam bukunya Empowering People (1998:12) diterjemahkan oleh Agus M. Harjana mengemukakan : Pemberdayaan sumber daya manusia adalah suatu tindakan yamg dilakukan oleh pimpinan organisasi atau manajer atau kepala dengan cara memberikan kekuasaan atau wewenang kepada anggota organisasi yang berada dibawahnya agar bisa mengambil keputusan (Decision Making) terhadap masalah yang dihadapi dengan pribadinya masing-masing serta bertanggungjawab atas tugas-tugas yang dikerjakannya. Berdasarkan uraian pendapat para ahli bahwa sumber daya manusia merupakan faktor yang paling penting dalam melaksanakan suatu pekerjaan pada suatu organisasi, dan didukung dengan sumber-sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan Menurut Malayu S.P Hasibuan dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia (2000:22) mengemukakan bahwa : Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peran tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Pemberdayaan sumber daya manusia dapat mencapai tujuan yang diharapkan maka pelaksanaannya perlu berlandaskan pada beberapa prinsip-

9 prinsip pemberdayaan sumber daya manusia sebagaimana dikemukakan oleh Aileen Michell dalam bukunya yang berjudul Empowering people (1998:122) diterjemahkan oleh Agus M. Harjana, sebagai berikut: 1. Mengembangkan visi bersama 2. Mendidik 3. Menjauhkan rintangan-rintangan 4. Mengungkapkan 5. Menyemangati 6. Memperlengkapi 7. Menilai 8. Mengharapkan Peneliti juga akan mengemukakan tentang definisi kinerja menurut Agus Dharma dalam bukunya Manajemen Prestasi Kerja (1995:174) adalah: Kinerja pegawai adalah sesuatu yang dicapai oleh pegawai, prestasi kerja yang diperlihatkan oleh pegawai, dan kemampuan kerja yang berkaitan dengan penggunaan peralatan kantor. Menurut Mangkunegara dalam bukunya Menejemen Sumber Daya Manusia (2001:69) mengemukakan bahwa: Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggu jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Faustino Cardoso Gomes dalam bukunya Menejemen Sumber Daya Manusia (1995:142) mengemukakan bahwa: Performansi adalah Catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama suatu periode waktu tertentu. Pelaksanaan kinerja dalam upaya mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya maka diperlukan langkah-langkah kinerja

10 pegawai yang dikemukakan oleh Faustino Cardoso Gomes dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia (1995:142) menyatakan faktor-faktor Kinerja pegawai meliputi: 1. Quantity of work : Jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan. 2. Quality of work : Kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapanya. 3. Job knowledge : Luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilanya. 4. Creativeness : Keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalanpersoalan yang timbul. 5. Cooperation : Kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain (sesama anggota organisasi). 6. Dependability : Kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja. 7. Initiative : Semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggungjawabnya. 8. Personal qualities : Menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramahtamahan, dan integritas pribadi. Aileen Mitcheell Stewart (1998:247), menguraikan: Sejumlah faktor yang menunjukan keberhasilan pemberdayaan, bahwa pemberdayaan berjalan baik jika. Staf tampak lebih gembira (setelah sedikit masalah pada tahap awal sudah teratasi), merasa mantap dan gembira atas apa yang terjadi, standar kinerja sekurang-kurangnya dapat dipertahankan dan mungkin malah meningkat, kesalahan dan keluhan menurun, absensi staf berkurang, staf bersedia menerima kritikan yang membangun, pimpinan bersedia menerima kritikan yang membangun dari staf, hubungan staf lebih terbuka, pimpinan menggunakan lebih sedikit waktu untuk perencanaan strategi, dan sebagainya.

11 E. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut : Ada Hubungan Antara Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Dengan Kinerja Pegawai Pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Bandung. 1. Manajemen sumber daya manusia adalah suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari peranan manusia dalam organisasi. Fokus manajemen sumber daya manusia hanyalah masalah yang berhubungan tenaga manusia saja 2. Pemberdayaan bertujuan menghapuskan hambatan-hambatan sebanyak mungkin guna membebaskan organisasi dan orangorang yang bekerja didalamnya, melepaskan mereka dari halangan-halangan yang hanya memperlambat reaksi dan merintangi aksi mereka 3. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggu jawab yang diberikan kepadanya.

12 F. Lokasi dan Lamanya penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jl. Surapati No.71, Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40134 (022) 2503884 2. Lamanya Penelitian Lamanya penelitian dilaksanakan, dimulai dari tahap persiapan yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan laporan penelitian dan sampai kepada tahap sidang Skripsi. untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 1.

13