KARYA TULIS ILMIAH PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN PELAKSANAAN NILAI PANCASILA PADA ERA REFORMASI

dokumen-dokumen yang mirip
Jl. Lembang Terusan No. D57, Menteng Jakarta Pusat, 10310, Indonesia Telp. (021) , Fax (021) Website:

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI

Manfaat Belajar Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA UPACARA BENDERA TANGGAL 17 AGUSTUS 2012 TINGKAT KABUPATEN KULONPROGO Wates, 17 Agustus 2012

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

mengenai perubahan representasi kartun Panji Koming terhadap dua kondisi politik yang berbeda juga mewakili apa yang terjadi terhadap media-media

LAPORAN PENGAMATAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

Pendidikan Pancasila di Indonesia

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia.

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

PANCASILA PADA MASA REFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA. : Shafri Bagus Setiaji. Nim :

WAKIL BUPATI KULON PROGO Sambutan Pada Acara. UPACARA BENDERA 17 OKTOBER 2013 TINGKAT KABUPATEN KULON PROGO Wates, 17 Oktober 2013

BAB I PENDAHULUAN. di kenal dengan pendidikan civic. Demikian pula masa Presiden Soeharto,

Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat malam, Salam sejahtera bagi kita semua. Yang kami hormati ; Bapak-Ibu Tamu Undangan, dan Hadirin yang berbahagia.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

MATRIKS ANALISIS ELEMEN KOMPETENSI

Memilih Calon Anggota DPR RI yang Cermat (Cerdas dan Bermanfaat) (16/U)

1. Memiliki sifat pancasila sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa)

PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

Pendidikan Kewarganegaraan

SAMBUTAN PADA ACARA SYUKURAN PERINGATAN HARI BHAYANGKARA KE-69 TAHUN 2015 DIRANGKAIKAN DENGAN BUKA PUASA BERSAMA TANGGAL 1 JULI

B. Tujuan C. Ruang Lingkup

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PELAKSANA HARIAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA SOSIALIASASI 4 PILAR KEBANGSAAN BAGI HAMONG PROJO KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah program pendidikan berdasarkan nilainilai

SEJARAH DAN PENILAIAN KRITIS MARHAENISME TERHADAP KAPITALISME DI INDONESIA SKRIPSI. Oleh: Rahmat Churniawan NIM

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data antara lain: - Tinjauan Pustaka : Buku Mengapa Kami Memilih Golput.

MEMBUMIKAN SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA DI NKRI

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi mengakibatkan kaburnya batas-batas antar negara baik

KEWARGANEGARAAN. Ruang Lingkup Mata Kuliah Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi : Etika Berkewarganegaraan. Rizky Dwi Pradana, M.Si PSIKOLOGI PSIKOLOGI

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

I. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar.

TUGAS AKHIR PANCASILA. Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern. dan Global Reformasi

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

NEGARA ORDE BARU DAN PENGENDALIAN PARTAI POLITIK (Studi Deskriptif Kebijakan Pemerintahan Orde Baru terhadap Partai Persatuan Pembangunan)

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Nasionalisme melahirkan sebuah kesadaran melalui anak-anak bangsa. penindasan, eksploitasi dan dominasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah memiliki peranan dan tanggung jawab yang sangat penting dalam

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA

MAHASISWA SEBAGAI UJUNG TOMBAK PEMBELA MERAH PUTIH. Membangun(kan) Nasionalisme Pemuda

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA DIALOG INTERAKTIF FORKOMPINDA KABUPATEN SEMARANG BERSAMA FKUB, TOKOH MASYARAKAT DAN LINTAS AGAMA

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. akuntabilitas bagi mereka yang menjalankan kekuasaan. Hal ini juga

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila tidak terbentuk begitu saja dan bukan hanya diciptakan oleh

PANDANGAN AKHIR FRAKSI PARTAI DAMAI SEJAHTERA DPR-RI TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PARTAI POLITIK

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini globalisasi berkembang begitu pesat, globalisasi mempengaruhi

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah/Tulisan RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA

KEPUTUSAN RAPAT PIMPINAN PUSAT FKPPI 2014

MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan teknis (skill) sampai pada pembentukan kepribadian yang kokoh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan dan dialami serta disadari oleh manusia dan masyarakat Indonesia.

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

TUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Sambutan Presiden RI pada Perayaan tahun Baru Imlek Nasional 2564, Jakarta, 19 Februari 2013 Selasa, 19 Pebruari 2013

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu

PENGAMALAN SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA TIMPANG TINDIHNYA KEADILAN DI NEGERI KEPULAUAN. Dosen : Drs.

PANCASILA : LAHIR, HIDUP DAN BERTAHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bertambah dalam menghadapi era globalisasi, untuk menghadapi globalisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

FORMAT POLITIK ORDE BARU DAN KEBIJAKAN FUSI PARTAI POLITIK TAHUN 1973 SKRIPSI. Oleh: M. Iqbal Ibrahim Hamdani NIM

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

PROGRAM TAHUNAN STANDAR KOMPETANSI / 2.2 Mendeskripsikan suasana kebatinan konstitusi yang pertama 2 4

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Keberhasilan adalah dambaan dan impian setiap orang, baik anak-anak,

Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa-2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

TUGAS AKHIR KONFLIK DI INDONESIA DAN MAKNA PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan

31. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang

DAMPAK PENGGUNAAN TELEPON SELULAR PADA POLA KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ORANGTUA DAN ANAK DALAM KELUARGA

BUPATI KULON PROGO Sambutan Pada Acara UPACARA BENDERA 17 APRIL 2014 TINGKAT KABUPATEN KULON PROGO Wates, 17 April 2014

DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG

Transkripsi:

KARYA TULIS ILMIAH PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN PELAKSANAAN NILAI PANCASILA PADA ERA REFORMASI Oleh : 1. Fauzi R. I. Karo-Karo (13071010) 2. Vicky Zulfikar Adhi Putra (13071019) 3. Nevi Yuliana Inkiriwang (13071046) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multimedia Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2014

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan karya tulis ilmiah yang membahas tentang Pelaksanaan Pancasila pada era Reformasi dengan lancar. Dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini, kami mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang terkait yang memberi fasilitas dan turut membantu sehingga karya tulis ilmiah ini dapat selesai dengan lancar. Dan pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu pembuatan karya tulis ilmiah ini. Melalui kata pengantar inilah, kami mohon maaf apabila dalam isi karya tulis ilmiah ini terdapat kekurangan dan mungkin dapat menyinggung pembaca. Penulis juga menerima saran dan kritikan yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan Dengan ini kami mempersembahkan karya tulis ilmiah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi karya tulis ilmiah ini sehingga dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Sekian terima kasih. Penulis,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pancasila merupakan dasar dari Negara kita dimana Pancasila juga digunakan sebagai alat pemersatu bangsa dimana Indonesia memiliki rakyat yang cukup banyak dengan budaya yang dimiliki masing-masing dari rakyat tersebut. Sebagaimana pada awalnya nilai-nilai pancasila dijadikan dasar Negara Indonesia pada era Orde Lama yang kala itu runtuh dan kembali dimulai lagi oleh Presiden Soeharto pada era Orde Baru yang juga runtuh pada tahun 1998 yang sering kita kenal sebagai Reformasi. Setelah runtuhnya Orde Baru kita terus menyikapi atau memahami peran Pancasila di era Reformasi ini, tetap dalam konteks-nya sebagai dasar Negara dan ideologi bangsa dimana agar setiap warga Negara Indonesia dapat memiliki pemahaman atau persepsi dan sikap atas kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila sebagai warga Negara dalam kehidupan bermasyarakat. Serta bagaimana perkembangan nilai-nilai pancasila yang diterapkan di era Reformasi saat ini. Cukup ironis melihat banyak warga Negara Indonesia yang pada era reformasi ini rasanya semakin lupa terhadap Pancasila bahkan terkadang merasa asing pada Pancasila itu sendiri. Dan ini menjadi tanda tanya besar kenapa pada setelah runtuhnya Orde Baru, kita sebagai anak bangsa seperti tidak peduli dengan Pancasila yang dimana adalah dasar Negara kita dan ideologi Negara kita. Dapat kita lihat sekarang, di era Reformasi saat ini sangat tidak jelas, seperti tidak memiliki arah khususnya dalam penerapan nilai-nilai pancasila di era Reformasi ini. Dimana Pancasila adalah ideologi Negara kita yang berasal dari penggabungan nilai-nilai luhur yang berasal dari akar budaya kehidupan bermasyarakat yang serasa mulai pudar dan ditinggalkan, maka sebab itu Pancasila masih sangat diperlukan khususnya dalam hal pembelajaran atau pendidikan sedari kecil maupun tingkat universitas, agar penerapan nilai-nilai Pancasila tidak akan memudar dan

hilang ditelan waktu karena adanya ketidakpedulian dari petinggi negeri ini untuk menjaga identitas bangsanya atau ideologinya yaitu Pancasila. B. Tujuan Penulisan Makalah ini ditulis guna untuk mengetahui sejauh mana nilai-nilai Pancasila yang telah diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dalam bidang ekonomi, politik, dan hukum pada era reformasi sekarang ini. C. Landasan Teori Sepertinya warga Indonesia perlu bercermin atau belajar dari bangsa bangsa lain yang taat dan konsisten menjaga ideologi bangsanya. Bisa kita contohkan bagaimana konsistennya rakyat jepang yang sampai saat ini menjunjung tinggi nilai-nilai leluhur mereka yang menjadikan rakyatnya benar-benar mencintai bangsanya sendiri sehingga mempunyai rasa tanggung jawab atas bangsa sendiri dan mempunyai satu visi untuk membangun bangsa agar lebih maju.

BAB II PEMBAHASAN Indonesia, suatu Negara yang besar dan memiliki jumlah rakyat yang cukup banyak, juga budaya yang beragam dari setiap rakyatnya tersebut. memiliki ideologi atau dasar Negara yang disebut Pancasila yang disahkan pada 18 Agustus 1945 dan telah banyak mengalami perkembangan sesuai dengan kebutuhan disetiap eranya. Berbicara penerapan nilai-nilai Pancasila diera Reformasi seperti saat ini dapat kita lihat sendiri bagaimana nilai-nilai Pancasila itu sendiri seakan tidak diterapkan dan tidak memiliki kekuatan untuk dapat menuntun masyarakatnya sendiri. Cukup disayangkan Pancasila tak sepopuler dimasa-masa Orde Lama. Bagaimana dapat dilihat kondisi saat ini diera Reformasi yang katanya lebih demokratis malah justru para elit politik dan masyarakan serasa tidak peduli dengan Pancasila itu sendiri. Memang kita akui, pada era Orde Lama dan Orde Baru Pancasila kerap dijadikan sebagai alat kekuasaan yang otoriter di era tersebut. Bangkit dari kesalahan dan kelemahan pada masa lalu, bahwa Pancasila harus tetap menjadi Ideologi Bangsa ini. Karena Pancasila akan menjadi dasar dari penuntasan persoalan kebangsaan dalam negeri seperti globalisasi yang terus mendikte negeri ini, belum lagi persoalan krisis ekonomi yang sampai sekarang belum terlihat penyelesaiannya. Yang dilihat hanya perseturuan dari pihak-pihak elit politik saja yang terus mengatakan mereka peduli terhadap bangsa ini tapi nyatanya dapat kita lihat mereka hanya peduli pada kelompok mereka saja, hal ini dapat dilihat pada era kepemimpinan Presiden yang sekarang tengah memimpin yang seakan tidak memperdulikan bahkan tidak menerapkan nilai-nilai Pancasila pada rakyatnya sehingga rasa cinta pada negeri sendiri perlahan pudar. Pada era Reformasi seperti sekarang ini Pancasila terus dikaitkan sebagai pengalaman pada Orde Baru yang sangat otoriter. Karena Pancasila pernah dipakai sebagai legitimasi Ideologis pada masa itu,

sampai kala itu muncul suatu kritik yang menganggap bahwa pemerintahan Orde Baru itu Anti Pancasila. Oleh sebab itu Pancasila ikut disalahkan sebagai salah satu penyebab kehancuran Negara ini, bagi salah satu pendapat orang-orang di era Reformasi saat ini. Dapat dilihat bagaimana orang awam yang tidak pernah membicarakan Pancasila bahkan mungkin mereka beranggapan bahawa Pancasila tidak bergitu penting dalam hidup mereka. Padahal dalam konteksnya sudah jelas Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa dan juga sebagai kedudukan dalam kehidupan bermasyarakat seperti isi dalam Pancasila itu sendiri. Bahkan bisa dilihat anak-anak remaja saat ini banyak yang tidak dapat menghapal isi dari Pancasila itu sendiri. Cukup ironis melihatnya, mereka para penerus bangsa dan para calon pemimpin bangsa banyak yang tidak dapat menghapal dasar Negara atau Ideologi Bangsa mereka sendiri. Ini sangat dapat menyebabkan hilangnya rasa cinta tanah air dalam diri mereka, karena mereka sendiri tidak tahu dasar Negara mereka. Apakah masih ada kepedulian para pemimpin diatas sana tentang ini? Pada satu sisi era Reformasi saat ini seperti terlihat malu-malu dalam menampakan dirinya terhadap penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Dapat dilihat dari kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan dari petinggi-petinggi negeri ini yang tidak pernah mengaitkannya dengan Pancasila lagi. Sungguh sangat jauh berbeda pada era Orde Baru yang sering kali mengkaitkan Pancasila dalam setiap mengeluarkan kebijakan-kebijakannya. Seperti apa yang kita lihat kondisi saat ini, apakah petinggi-petinggi diera Reformasi ini konsisten dan komitmen dalam menerapkan dan melaksanakan nilai-nilai Pancasila? pendapat kami, mungkin mereka yang sedang duduk enak diatas sana sama sekali tidak peduli dengan pertanyaan tersebut bisa dikatakan ogahogahan mungkin kalian juga akan berpendapat seperti itu. Apa mungkin para petinggi-petinggi negeri itu memiliki cara sendiri dalam menerapkan Pancasila? Mungkin saja karena mereka tidak ingin dianggap sama seperti 2 rezim sebelumnya yang menjadikan

Pancasila sebagai alat kekuasaan. Untuk saat-saat belakangan ini ada beberapa yang mulai membicarakan Pancasila dan menjadikannya sebagai wacana publik. Dapat dilihat dari kepesatan perkembangan teknologi yang begitu mudah membuat wacana publik seperti yang dilakukan beberapa aktivis yang peduli terhadap Pancasila dan juga beberapa pelaku Media yang juga memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai alat untuk memulainya lagi untuk membicarakan Pancasila walaupun itu dari dunia maya terlebih dahulu, agar masyarakat dapat kembali terbiasa dengan Pancasila dan menjadikannya sebagai dasar negaranya dan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, agar rasa cinta tanah air dapat timbul kembali dan sama-sama membangun bangsa ini agar lebih maju, sama seperti yang dilakukan Jepang yang terus konsisten menjaga nilai-nilai dari leluhur mereka yang terbukti sampai sekarang rakyat Jepang masih terus sangat mencintai bangsanya sendiri dan dapat mandiri ditanahnya sendiri tanpa ada bantuan dari bangsa lain dalam era globalisasi seperti sekarang. Mulailah kembali membahas Pancasila dan mulai membicarakannya dalam kehidupan bermasyakat, karena dengan seperti itu Pancasila akan kembali kokoh sebagai alat pemersatu bangsa dan alat penyelesaian masalah yang sangat kompleks dalam negeri ini. Juga kita akan tetap menjaga kesetiaan kita terhadap Negara ini, karena kita juga tidak ingin menyia-nyiakan pengorbanan para pahlawan terdahulu yang juga telah menciptakan Pancasila.

KESIMPULAN Dari apa yang dapat kita lihat sekarang ini, pemerintah seakan tidak peduli dengan Pancasila, bahkan mungkin menyentuhnya saja tidak pernah. Daripada terus mengharapkan yang tidak pasti dari mereka yang hanya terus lebih mementingkan kepentingan kelompok mereka dibanding kepentingan bangsa ini. Mulailah dari kita sendiri untuk mulai menerapkan nilai-nilai yang ada pada Pancasila dikehidupan bermasyakarat, mencoba untuk terus mencintai bangsa kita sendiri dan tidak menyia-nyiakan nyawa mereka para pahlawan kita yang telah memerdekakan kita dan menghasilkan Pancasila yang menjadi dasar Negara kita. Mungkin ada benarnya, beberapa orang pada era Reformasi saat ini seakan ogah-ogahan terhadap pancasila itu sendiri karena efek dari pada 2 rezim sebelumnya yang menjadikan Pancasila sebagai alat kekuasaan mereka. Tapi untuk terlepas dari kelemahan dan kesalaham masa lalu mari kita mulai lagi membahas Pancasila dan mulai menerapkan kembali nilainilai dalam Pancasila itu sendiri dalam kehidupan sosial kita.

DAFTAR PUSTAKA 1. Buku Kewarganegaraan. 2005. Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara. Jakarta: Penerbit Yudhistira. 2. Suwarno, P. J. 2008. Pancasila budaya bangsa Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. 3. http://id.wikipedia.org/wiki/sejarah_indonesia