JURNAL PRAKTIKUM FISIKA DASAR MENENTUKAN FOKUS LENSA

dokumen-dokumen yang mirip
g. Lensa Cembung Jadi kalau pada cermin pembahasan hanya pada pemantulan maka pada lensa pembahasan hanya pada pembiasan

BAB 11 CAHAYA & ALAT OPTIK

PERCOBAAN PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA CEMBUNG

L E N S A. I. TUJUAN INSTRUKIONAL UMUM Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan dapat mengetahui sifat lensa dan penggunaannya.

fisika CAHAYA DAN OPTIK

Kata kunci : bayangan, jarak fokus, lensa tipis

JARAK FOKUS LENSA TIPIS

*cermin datar terpendek yang diperlukan untuk dapat melihat seluruh bayangan adalah: SETENGAH dari TINGGI benda itu.

ALAT - ALAT OPTIK. Bintik Kuning. Pupil Lensa. Syaraf Optik

1. Apabila cahaya dipancarkan ke dalam botol bening yang tertutup cahaya tersebut akan... a. dipantulkan botol

Latihan Soal Optik Geometrik SMK Negeri 1 Balikpapan Kelas XI Semua Jurusan

OPTIKA. Gb.1. Pemantulan teratur. i p. Gb.3. Hukum pemantulan A A B B C C. Gb.4. Pembentukan bayangan oleh cermin datar A.

ALAT-ALAT OPTIK B A B B A B

ALAT-ALAT OPTIK B A B B A B

ALAT ALAT OPTIK MATA KAMERA DAN PROYEKTOR LUP MIKROSKOP TEROPONG

OPTIKA CERMIN, LENSA ALAT, ALAT OPTIK. PAMUJI WASKITO R, S.Pd GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN

ALAT-ALAT OPTIK. Beberapa jenis alat optik yang akan kita pelajari dalam konteks ini adalah:

7.4 Alat-Alat Optik. A. Mata. Latihan 7.3

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

6.4! LIGHT ( B. LENSA ) NOOR

Optika adalah ilmu fisika yang mempelajari cahaya.

Alat optik adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya yang. menggunakan cermin, lensa atau gabungan keduanya untuk melihat benda

OLIMPIADE SAINS NASIOANAL

EKSPERIMEN FISIKA DASAR II

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

Laporan Praktikum Fisika Dasar 2 Pembiasan Cahaya Pada Lensa Gabungan Dosen Pengasuh: Jumingin, S.Si. Disusun Oleh: Lilis Sonia

OPTIK GEOMETRI. 1. Pemantulan pada cermin datar

3.1.3 menganalisis pembentukan bayangan pada lup,kacamata, mikroskop dan teropong

CAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 10 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM

BAB III OPTIK. 2. Pemantulan teratur : terjadi jika suatu berkas cahaya sejajar datang pada permukaan yang halus atau rata.

BAHAN AJAR. 1. Mata. Diagram susunan mata dapat dilihat pada gambar berikut.

KUMPULAN SOAL UJIAN NASIONAL DAN SPMB

Macam-macam berkas cahaya: 1. Berkas mengumpul (Konvergen) 2. Berkas Menyebar ( divergen) 3. Berkas Sejajar.

PENDALAMAN MATERI CAHAYA

Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s.

kacamata lup mikroskop teropong 2. menerapkan prnsip kerja lup dalam menyelesaikan permasalahan yang berhubungan

PEMANTULAN CAHAYA LAPORAN PRAKTIKUM OPTIK. Disusun oleh: Nita Nurtafita

c n = v Konsep Cahaya Normal cahaya datang udara air cahaya bias Normal cahaya bias udara air i cahaya datang Tabel Indeks Bias Beberapa zat Medium

biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias

15B08064_Kelas C TRI KURNIAWAN OPTIK GEOMETRI TRI KURNIAWAN STRUKTURISASI MATERI OPTIK GEOMETRI

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq

2. MATA DAN KACAMATA A. Bagian Bagian Mata Diagram mata manusia ditunjukkan pada gambar berikut.

Alat Optik dalam Kehidupan

ALAT - ALAT OPTIK MATA

Cahaya Pemantulan Pembiasan Cermin lengkung Lensa Alat optik lain Cacat mata Kata Kunci 236 Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VIII

Antiremed Kelas 08 Fisika

SMP kelas 8 - FISIKA BAB 7. CAHAYA DAN ALAT - ALAT OPTIKLATIHAN SOAL BAB 7. 1 dan 2. 1 dan 3. 2 dan 4. 3 dan 4

A. ALAT-ALAT OPTIK Alat-Alat Optik Bagian-bagian mata Kornea mata: Otot siliar: Iris: Pupil: Lensa mata: Retina:

A. MATA Merupakan alat Indra kita untuk melihat keadaan disekitar kita. Bagian-bagian mata No Bagian Mata Fungsinya 1 Lensa mata Memfokuskan bayangan

ALAT OPTIK. Bagian-bagian Mata

13. Cahaya; Optika geometri

2. Lup (Kaca Pembesar) Pembesaran bayangan saat mata berakomodasi maksimum

Sifat-Sifat Cahaya dan Hubungannya dengan Berbagai Alat-Alat Optik

Alat-Alat Optik. Bab. Peta Konsep. Gambar 18.1 Pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Bagian-bagian mata. rusak Mata. Cacat mata dibantu.

ALAT OPTIK ALAT OPTIK

Lensa dan Alat Optik

PENBENTUKAN BAYANGAN OLEH LENSA

O L E H : B H E K T I K U M O R O W AT I T R I W A H Y U N I W I N D Y S E T Y O R I N I M A R I A M A G D A L E N A T I T I S A N I N G R O H A N I

ALAT-ALAT OPTIK. Adalah alat-alat yang ada hubungannya dengan cahaya. Created by Ius 201

2. SISTEM OPTIK DALAM FOTOGRAMETRI

Kisi kisi Soal Uji Coba

C E R M I N. Oleh: Anggi Budi Wirawan NIT: Akademi Pelayaran Niaga Semarang Desember

FIS 1 A. PENDAHULUAN C. PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN B. PEMANTULAN CAHAYA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) Satuan Pendidikan : SMPK Santo Yusup Mojokerto

memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.

PENBENTUKAN BAYANGAN OLEH CERMIN

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Gina Gusliana, 2014

1. Rumus descrates umum pada cermin Cara 1. Maka diperoleh

Lampiran I. Soal. 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 3. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya!

PEMBIASAN PADA KACA PLAN PARALEL

Referensi : 1.Fisika Universitas edisi kesepuluh, schaum 2.Optics, Sears 3.Fundamental of Optics, Jenkin and White

CAHAYA. Kamu dapat menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. akibat. Tegak lurus.

Kondisi Mata By I Nengah Surata

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Gina Gusliana, 2014

BBM 8 CAHAYA DAN ALAT OPTIK

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA

Kisi kisi Soal Akhir

Laboratorium inquiry : Cermin cembung dan Lensa Cekung

LATIHAN SOAL FISIKA KELAS X SEMESTER 2 KERJAKAN SOAL DI BAWAH INI DENGAN CARA MEMBERI TAND X PADA PILIHAN JAWABAN YANG BENAR.

1. Perhatikan gambar di bawah ini! Jumlah getaran yang terbentuk dari k-l-m-no-n-m-l-k

Alat-Alat Optik dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Cahaya. Bab. Peta Konsep. Gambar 17.1 Pensil yang dicelupkan ke dalam air. Cermin datar. pada. Pemantulan cahaya. Cermin lengkung.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengerian Lensa, Jenis Lensa dan Pembiasan pada Lensa

memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.

PADANAN LITERASI SAINS

PRESENTASI EKSPERIMEN FISIKA DASAR II

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FISIKA DASAR II CINCIN NEWTON. (Duty Millia K)

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

Cahaya dan Alat Optik

Fisika Optis & Gelombang

BAB V PENUTUP. dapat disimpulkan bahwa penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based

Gelombang Cahaya. Spektrum Gelombang Cahaya

DAFTAR ISI Riskan Qadar, 2015

BAB IV BIOOPTIK FISIKA KESEHATAN

OPTIK IRA RAHAYU

Eksperimen 1 : Pemantulan Fenomena pemantulan berulang pada cermin datar.

dan juga urutan jalannya cahaya ketika cahaya yang dipantulkan benda masuk ke mata sehingga benda bisa dilihat. Kornea, merupakan bagian paling depan

10 cm. 168 cm e. 100 cm dan 79 cm

Skor Evaluasi pada Observasi Awal

Transkripsi:

JURNAL PRAKTIKUM FISIKA DASAR MENENTUKAN FOKUS LENSA Disusun oleh : Nama : 1. Richard Erbachan (141810301003) 2. Evan Agus M (141810301019) 3. Muhammad Ilham F. (141810301025) 4. Diramisti P. (141810301026) Jurusan : Kimia Kelompok /shift: 1/IV LABORATORIUM FISIKA DASAR JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2014

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lensa adalah benda bening yang tembus cahaya dengan bentuk permukaannnya merupakan garis sferis. Garis hubung antara pusat lengkungan kedua permukaan disebut sumbu utama. Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan kedua akan membuat bayangan akhir. Lensa dibedakan menjadi dua macam, lensa tebal dan lensa tipis. Dalam percobaan ini dilakukan percobaan mengenai lensa, dimana tujuannya adalah untuk mengetahuia jarak fokus lensa baik lensa cekung maupun lensa cembung. Pada percobaan menentukan jarak fokus lensa cembungdilakukan dengan 2 metode yaitu pergeseran benda sedangkan lensa cembung tetap dan pergeseran benda lensa cembung sedangkan benda tetap. Percobaan kedua untuk menentukan jarak fokus lensa cekung dilakukan denga 2 cara yaitu dengan menggunakan cermin cembungdan cermin cekung (lensa divergen). Pada percobaan kali ini lensa yang digunakan adalah lensa tipis yang ketebalannya t = 0 dan peralatan yang digunakan juga cukup sederhana yaitu menggunakan sumber cahaya dan perlengkapannya 1 set, lensa cembung, lensa cekung, cermin cekung, layar dan mistar. Mempelajari tentang lensa sangat penting karena dalam kehidupan sehaarihari kita dekat dengan penggunaan lensa. Misalnya kamera yang kita gunakan untuk memotret, dan kacamata minus yang digunakan oleh orang-orang rabun jauh. Dalam dunia pendidikan, prinsip lensa juga kita temui pada penggunaan mikroskop dan teleskop, bahkan di jurusan kimia pada spelitofotometer juga menggunakan prinsip kerja lensa, dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Oleh karena itu sangat penting dilakukan percobaan ini.

1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari percobaan kali ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perbedaan bentuk bayangan yang dibentuk dari lensa cekung dan lensa cembung? 2. Bagaimana perbandingan antara jarak focus dari lensa cembung dan lensa cekung? 3. Bagaimana pengaruh posisi benda terhadap bentuk bayangan yang terjadi? 4. Bagaimana pengaruh jarak antara lensa cembung dan lensa cekung terhadap hasil bayangan yang terjadi? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari percobaan menentukan fokus lensa adalah sebagai berikut: 1. Mampu mengetahui perbedaan bentuk bayangan yang dibentuk dari lensa cekung dan lensa cembung. 2. Mampu mengetahui perbandingan antara jarak fokus dari lensa cembung dan lensa cekung. 3. Mengetahui pengaruh posisi benda terhadap bentuk bayangan yang terjadi. 4. Mampu mengetahui pengaruh jarak antara lensa cembung dan lensa cekung terhadap hasil bayangan yang terjadi. 1.4 Manfaat Adapun manfaat yang diharapkan diterima oleh mahasiswa setelah melakukan pengukuran jarak fokus lensa cembung dan lensa cekung adalah dapat menganalisa prinsip penggunaan alat optik semisal kamera, mikroskop, kacamata minus, lup, dan lain-lain.

BAB 2. DASAR TEORI Lensa adalah suatu medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan melengkung (biasanya sferis), meskipun satu dari permukaan lensa itu dapat merupakan bidang datar. Karena itu suatu gelombang datang mengalami dua pembiasan ketika melewati lensa tersebut. Untuk menyederhanakan anggaplah bahwa medium kedua sisi lensa tersebut adalah sama dan mempunyai indeks bias satu (seperti udara) dan indeks bias lensa adalah n (Alonso,1992). Lensa dibagi menjadi dua jenis yaitu cembung (+) dan lensa cekung (-). Lensa-lensa ini mempunyai perbedaan. Lensa cembung merupakan lensa konvergen yang bersifat mengumpulkan sinar, sedangkan lensa cekung merupakan lensa divergen yang sifatnya menyebarkan sinar (Yulianti,1997). Menurut Wiley (1984), lensa dibedakan menjadi dua bagian, yaitu lensa tebal dan lensa tipis (ketebalan t=0). Pada lensa tipis, kedua bidang utamanya berimpit sehingga pembiasan berganda dipermukaan lensa tipi situ dipandang sebagai pembiasan tunggal dibidang utamanya. Dengan demikan pembiasan ganda oleh susunan 2 lensa tipis boleh dipandang sebagai gabungan di dua bidang utama kedua lensa tersebut seperti halnya dengan pembiasan oleh suatu lensa tebal (Soedojo, 1992). Lensa memiliki bagian-bagian penting. Permukaan lensa depan berupa suatu busur lingkaran atau suatu bidang datar. Permukaan lensa yang berupa suatu busur lingkaran tentu saja mengikuti persamaan lingkaran dan memiliki radius kelengkungan (R) (Zemansky,1994). Lensa yang memiliki permukaan datar dianggap memiliki radius kelengkungan yang besarnya tak terhingga, lensa juga memiliki pusat kelengkungan dan titik fokus. Pusat optik adalah titik dimana lensa dimana berkas sinar yang melalui titik akan diteruskan tanpa dibiaskan, fokus utama (F) adalah dimana berkas sinar sejajar akan dikumpulkan. Jarak fokus pada lensa merupakan jarak antara pusat optik dan fokus utama lensa (Sutrisno,1979). Sumbu utama sebuah lensa adalah garis yang ditentukan oleh dua pusat C1 dan C2 dimana sinar datang dipermukaan pertama dibiaskan sepanjang sinar. Jika

diteruskan akan melewati sumbu utama dan karena itu merupakan bayangan yang dihasilkan oleh permukaan pembias pertama (Arkundato, 2007). Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung: Gambar 2.1 Sinar istimewa pada lensa cembung Gambar 2.2 Sinar istimewa pada lensa cembung Gambar 2.3 Sinar istimewa pada lensa cembung (Sunaryono, 2010). Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung: Gambar 2.4 Sinar istimewa pada lensa cekung Gambar 2.5 Sinar istimewa pada lensa cekung

Gambar 2.6 Sinar istimewa pada lensa cekung (Sunaryono, 2010). Lensa dapat membentuk bayangan yang dapat diperkecil atau diperbesar, sehingga lensa bayangan digunakan dalam alat-alat optic seperti kacamata, mikroskop, lup, kamera dan teropong. Kacamata digunakan untuk membantu penglihatan bagi penderita miopi, hipermetropi, presbiopi dan astigmatisme. Mikroskop digunakan untuk melihat benda kecil sehingga terlihat lebih besar. Kamera digunakan untuk mengambil gambar dengan menggunakan fokus lensa. Teropong digunakan untuk melihat benda jauh agar tampak dekat. (Purwoko, 2007)

BAB 3. METODE KERJA 3.1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan kali ini adalah sebagai berikut: 1. Sumber cahaya dan perlengkapannya 1 set digunakan sebagai sumber pencahayaan yang nantinya dapat menembus lensa dan terbentuk bayangan. 2. Lensa cembung dan lensa cekung digunakan sebagai objek atau benda yang akan diukur fokusnya. 3. Layar adalah sebagai tempat terbentuknya bayangan. 4. Mistar digunakan sebagai alat untuk mengukur jarak antara benda dengan lensa, lensa dengan layar, atau/dan lensa satu dengan lensa lainnya. 3.2 Desain Percobaan Berikut ini merupakan desain percobaan yang telah dilakukan: 1. Menentukan Jarak Fokus Lensa Cembung a) Pergeseran benda, sedangkan lensa cembung tetap. PQ< ---PQ----- >PQ (+) D f f S Gambar 3.1 Rangkaian Percobaan (Sumber: Petunjuk Praktikum Fisika Dasar, 2014) b) Pergeseran Lensa Cembung, sedangkan benda tetap PQ (+) (+) D A digeser B H L

Gambar 3.2 Rangkaian Percobaan (Sumber: Petunjuk Praktikum Fisika Dasar, 2014) 2. Menentukan Jarak Fokus Lensa Cekung PQ (+) d D V1 PQ (+) D d V2 Gambar 3.3 Rangkaian percobaan menentukan fokus lensa divergen (Sumber: Petunjuk Praktikum Fisika Dasar, 2014) 3.3 Langkah Kerja Berikut ini merupakan langkah langkah dalam melakukan percobaan kali ini: 3.3.1 Menentukan jarak fokus lensa cembung A. Pergeseran objek/benda sedangkan lensa cembung tetap (3.1) 1. Letak fokus pertama (F) atau fokus kedua (F ) ditentukan terlebih dahulu. 2. Benda diletakkan pada jarak antara F dengan lensa, jaraknya dicatat. 3. Bentuk bayangan didapatkan pula yang terjadi pada point 2 dan jaraknya dicatat yang diukur dari lensa. 4. Point 2 dan 3 diulangi sebanyak 3 kali. 5. Benda diletakkan antara F dan 2 kali F dan jaraknya dicatat dari lensa. 6. Bentuk bayangan didapatkan yang terjadi pada point 5 dan jaraknya di catat dari lensa. 7. Point 5 dan 6 diulangi sebanyak tiga kali. 8. Benda diletakkan pada jarak yang lebih jauh dari 2 kali F dan jaraknya dicata dari lensa.

9. Bentuk bayangan didapatkan yang terjadi pada point 8 dan jaraknya dicatat yang dikur dari lensa. 10. Point 8 dan 9 diulangi sebanyak tiga kali. B. Pergeseran lensa cembung sedangkan benda tetap 1. Peralatan dilandasan optis yang telah disediakan disusun. Kedudukan benda dan layar (1) dicatat. 2. Benda digeser sepanjang landasan optis (posisi di A). Sehingga diperoleh bayangan yang jelas(nyata,terbalik dan diperbesar) di layar. Posisi pandang tersebut (H1) dicatat diulangi 3 kali pengukuran, 3. Lensa (posisi di B) digeser kembali hingga diperoleh bayangan yang jelas (nyata,terbalik dan diperbesar) dilayar posisi kedua (H2) dicatat, diulangi 3 kali pengukuran. 4. Nilai H didapatkan yaitu: H=H1 H2. 3.3.2 Menentukan Jarak Fokus Lensa Cekung 1. Peralatan dilandasan optis yang telah disediakan disusun, bayangan yang jelas didapatkan pada layar, dicatat jarak antara lensa cembung dan layar (V1). 2. Sebuah lensa cekung, diletakkan antara lensa cembung dan layar. 3. Layar digeser hingga diperoleh bayangan yang jelas. Jarak dicatat antara lensa dan layar (V2) dan jarak anatara lensa cembung dan l;ensa cekung (d). 4. Dengan posisi yang sama diulangi, tiga kali pengukuran. 3.4 Metode Analisis Adapun metode analisis dari percobaan kali ini adalah : 1. Lensa Cembung 1 = 1 + 1 = S+S..(3.1) f S S S.S f = S.S S+S.(3.2) 2f = S(S+S ) (S.S ) = S.S+S.S S.S = S = ( S 2S (S+S ) 2 (S+S ) 2 (S+S ) 2 S+S )2..(3.3) f = ( S S+S )4 ( S ) 2 + ( S S+S )4 ( S) 2...(3.4)

f ± f =...(3.5) I = f f x100%...(3.6) K = 100% I...(3.7) AP = 1 Log ( f f )...(3.8) Jarak Fokus Positif Lensa Cembung f p = L2 H 2 4L > H = H 1 H 2 (3.9) 2f p = (2L)4L (L2 H 2 )4 = L2 +H 2 2L (4L) 2 4L 2.. (3.10) 2f p = ( 2H)(4L) = 2H = H.(3.11) 2H (4L) 2 4L 2L f p = ( 2f p 2L )2 ( L) 2 + ( 2f p 2H )2 ( H) 2.(3.12) I = f f x100%...(3.13) K = 100% I.(3.14) AP = 1 Log ( f f )...(3.15) 2. Lensa Cekung 1 = 1 1 f n V 2 = (V 1 d) (V 2 ) V 1 d V 2 (V 1 d).(3.16) f n = V 2 (V 1 d) V 1 d V 2.(3.17) 2f n = V 2 (V 1 V 2 d) (V 1 V 2 V 2 d) V = 2 2V 1 (V 1 V 2 d) 2 (V 1 V 2 d) 2.(3.18) 2f n = (V 1 d)(v 1 V 2 d) (V 2 (V 1 d))( 1) V = 2 2V 2 (V 1 V 2 d) 2 (V 1 V 2 d) 2.(3.19) 2f n = V 2 (V 1 V 2 d) ( (V 2 (V 1 d))) V 2 = 2 2d (V 1 V 2 d) 2 (V 1 V 2 d) 2...(3.20) f n = ( 2f n 2V 1 ) 2 ( V 1 ) 2 + ( 2f n 2V 2 ) 2 ( V 2 ) 2 + ( 2f n 2d )2 ( d) 2.(3.21) f ± f =.(3.22) I = f f x100%...(3.23) K = 100% I...(3.24) AP = 1 Log ( f f )...(3.25)

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Berikut ini merupakan hasil dari percobaan yang telah dilakukan: A) Lensa Cekung 1. Pergeseran objek antara f dan lensa S (cm) S (cm) Š (cm) F (cm) F (cm) I (%) K (%) AP 17,4 21,1 21,1 9,5 0,0177 0,18 99,82 4 17,4 21,1 21,1 9,5 0,0177 0,18 99,82 4 17,4 21,1 21,1 9,5 0,0177 0,18 99,82 4 2. Pergeseran objek antara f dan 2f S (cm) S (cm) Š (cm) F (cm) F (cm) I (%) K (%) AP 10 77 43 8,85 0,0374 0,004 99,996 3 14 30,5 43 9,59 0,0237 0,0024 99,9976 4 18 21,5 43 9,79 0,0802 0,0018 99,9982 4 3. Pergeseran objek lebih dari 2f S A S (cm) Š (cm) F (cm) F (cm) I (%) K (%) (cm) P 22 18 15,16 9,9 1,431 0,144 99,856 4 24 17 15,16 9,95 0,01208 0,0012 99,9988 4 26 10,5 15,16 10,09 0,000575 0,000064 99,999936 4 B) Lensa Cembung H 1 (cm) H 2 (cm) H (cm) L (cm) F (cm) F (cm) I (%) K (%) AP 22 15,5 6,5 40 9,5 0,132 1,34 98,66 3 21,5 16,5 5,0 40 9,5 0,133 1,36 98,64 3 21,5 17 4,5 40 9,5 0,1287 1,30 98,70 3

4.2 Pembahasan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil seperti pada table. Pada lensa cembung bayangan yang dibentuk pada layar adalah nyata, terbalik dan diperbesar. Ini sebabnya pada hasil yang didapat, semakin dekat jarak lensa ke layar dan jarak lensa ke benda maka semakin jauh dan semakin besar pula bayangan yang dibentuk oleh lensa. Sedangkan pada percobaan lensa cekung, digunakan 2 lensa yaitu lensa cekung dan lensa cembung. Bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung akan menjadi objek dari lensa cekung. Semakin besar jarak yang dibentuk bayangan pertama maka bayangan kedua yang terbentuk juga semakin jauh. Pada pembiasan pertama, bayangtan oleh lensa cembung yang terbentuk menjadi nyata, terbalik, diperbesar. Akan tetapi, bayangan lensa cembung ini kemudian dibiaskan oleh lensa cekung sesuai dengan sifatnya, yaitu divergen. Cahaya disebabkan oleh lensa cekung, akibatnya tidak ada bayangan fokus yang terbentuk. Pada percobaan menggunakan lensa cekung, perlakuan yang dilakukan ialah mengubah posisi layar pada landasa statis. Semakin jauh jarak antara lensa cembung dan layar, jarak fokus lensa semakin kecil. Hasil ini sebanding dengan jauhnya jarak antara lensa cekung dan layar. Hasil bayangan yang diperoleh pada percobaan tersebut adalah nyata, terbalik dan diperbesar. Sehingga diperoleh bahwa nilai jarak antara lensa cembung dan layar sejajar dengan nilai jarak lensa cekung terhadap layar. Namun, nilai tersebut berkebalikan dengan nilai fokus lensa cekung yang semakin kecil. Bahkan jika nilai jarak antara lensa dan layar semakin kecil dan diperkecil lagi, jarak fokus lensa cekung dapat bernilai tak terhingga (~). Sehingga hasil bayangan yang diperoleh pun tidak dapat diketahui dan menjadi maya. Pada percobaan ini dilakukan beda perlakuan mengenai jarak benda terhadap lensa. Dengan perlakuan tersebut maka akan didapatkan hasil yang berbeda pada tahap perlakuan. Pada percobaan menggunakan lensa cembung, saat benda diletakkan antara F dengan lensa hasil bayangan yang terbentuk ialah nyata, terbalik dan diperkecil. Sedangkan saat benda pada jarak antara T hasil bayangan yang terbentuk menjadi nyata, terbalik, dan diperbesar. Namun, saat posisi benda

diletakkan lebih jauh dan 2 kali f, hasil bayangan yang terbentuk menjadi maya, terbalik dan diperbesar, karena hasil bayangannya tidak terlihat pada layar. Sedangkan pada lensa cekung, semakin besar jarak yang dibentuk bayangan pertama, maka bayangan kedua yang dibentuk juga semakin jauh. Cahaya yang disebabkan oleh lensa cekung, akibatnya tidak ada bayangan fokus yang terbentuk. Oleh karena itu bayangan S dan fokusnya tidak ada. Pengaruh jarak antara lensa cembung dan lensa cekung terhadap bayangan yang dibentuk adalah semakin jauh jarak antara keduanya, maka bayangan yang terbentuk juga semakin jauh. Pada pembiasan pertama, bayangan oleh lensa cembung yang terbentuk menjadi nyata, terbalik dan diperbesar. Akan tetapi bayangan lensa cembung ini kemudian dibiaskan oleh lensa cekung sesuai dengan sifat divergennya, yaitu menyebarkan sinar atau cahaya. Akibatnya tidak ada fokus yang terbentuk.

BAB 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari percobaan kali ini adalah : 1. Bayangan yang dihasilkan oleh lensa cembung adalah nyata, terbalik dan diperbesar untuk benda pada jarak antara F dengan lensa. Nyata, terbalik dan diperbesar untuk benda antara F dan benda pada jarak antara 2 kali F. Maya, terbalik dan diperbesar untuk benda lebih dari 2 kali F. 2. Bayangan yang dihasilkan pada lensa cekung yaitu nyata, terbalik dan diperbesar. 3. Lensa cembung dan lensa cekung terdapat perbedaan hasil bayangan yaitu pada benda dengan jarak antara F dengan lensa dan benda dengan jarak lebih jauh dari 2 kali F. 5.2 Saran Adapun saran untuk praktikum pada percobaan kali ini adalah sebagai berikut: 1. Dalam melakukan percobaan, praktikan sebaiknya dapat berkontribusi semua agar percobaannya cepat selesai dan praktikan dapat mengambil ilmunya. 2. Praktikan seharusnya agar dapat bekerja sama satu sama lain dalam melakukan percobaan. 3. Praktikan diharapkan tidak bergurau saat melakukan percobaan.

DAFTAR PUSTAKA Alonso, M. 1992. Dasar Dasar Fisika Untuk Universitas Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga Arkundato, A. 2007. Fisika Dasar. Jakarta : Universitas Terbuka Purwoko. 2007. Fisika. Jakarta : Ghalia Indonesia Soedojo, P. 1992. Optika. Yogyakarta : Gajah Mada University Press Sunaryono. 2010. Super Trik dan Tips Fisika. Jakarta : Wahyu Media Sutrisno. 1979. Fisika Dasar Gelombang dan Optik. Bandung : Institut Teknik Bandung Yulianti, N. 1997. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Jember : Universitas Jember Zemansky, S. 1994. Fisika Untuk Universitas Mekanika, Panas dan Bunyi. Jakarta : Bina Cipta