FILSAFAT DAN LOGIKA. Topik 13 SARANA BERPIKIR DEDUKSI DAN INDUSKI

dokumen-dokumen yang mirip
Topik 13 SARANA BERPIKIR

Sebuah Pengantar Populer Karangan Jujun S. Sumantri Tentang Matematika Dan Statistika

Filsafat Ilmu dan Logika. Matematika dan Statistika

SARANA BERPIKIR ILMIAH

FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA

SARANA BERPIKIR ILMIAH ILLIA SELDON MAGFIROH KULIAH IX METODE ILMIAH PROGRAM STUDI AGRIBISNIS, UNIVERSITAS JEMBER 2017

SARANA BERFIKIR ILMIAH

EPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR

ILMU DAN MATEMATIKA. Ilmu berasal dari bahasa Arab alima, bahasa Inggris science, bahasa latin scio dan di Indonesiakan menjadi sains.

SARANA BERFIKIR ILMIAH

SARANA BERFIKIR ILMIAH

Pendahuluan Syarat agar dapat melakukan penelitian ilmiah dengan baik : 1. Paham konsep dasar ilmu pengetahuan (IP) 2. Menguasai metodologi penelitian

TKS 4209 PENELITIAN DAN STATISTIKA 4/1/2015

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi

BAB 2 LANDASAN TEORI

SARANA BERFIKIR ILMIAH

BAB V METODE-METODE KEILMUAN

SARANA BERPIKIR ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Dr. Howard Gardner mengusulkan dalam bukunya, Frames Of Mind: The Theory Of. kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk

BAB 2 PROSES PENELITIAN ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Dr. Howard Gardner mengusulkan dalam bukunya, Frames Of Mind: The Theory

Bab 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada berbagai bidang sebagai dasar bagi pengambilan

METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN

SARANA BERFIKIR ILMIAH.

SARANA BERPIKIR ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 6 ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN. Agung Suharyanto,M.Si PSIKOLOGI - UMA 2017

upaya untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori. sebagai cara dan proses penemuan melalui pengamatan atau penyelidikan yang

FILSAFAT METODE PENELITIAN

BIOSTATISTIKA. Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegororo 2007

PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

Mengolah dan Menganalisis Data

1. Sekumpulan angka untuk menerangkan sesuatu, baik angka yang belum tersusun maupun angka angka yang sudah tersusun dalam suatu daftar atau grafik.

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

METODE, PROSES, SIKAP DAN IMPLIKASI ILMIAH. Topik ke-3

BAB II HAKIKAT DAN PERANAN MATEMATIKA

METODE PENELITIAN. Wuryansari Muharini Kusumawinahyu

Halaman ini belum atau baru diterjemahkan sebagian dari bahasa Inggris. Bantulah Wikipedia untuk melanjutkannya. Lihat panduan penerjemahan Wikipedia.

Konsep dasar teori dan penelitian sosial ekonomi. Mayang Adelia Puspita, SP. MP

PENELITIAN DAN STATISTIK

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang

MAKALAH FILSAFAT ILMU. Penalaran Induktif dan Penalaran Deduktif. Patricia M D Mantiri Pend. Teknik Informatika. Tema: Disusun oleh:

Distribusi Peluang. Kuliah 6

Pengertian Metodologi Penelitian. Hubungan Ilmu dan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siti Nurhayati Basuki, 2013

BAB Ι PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, DAN PENELITIAN

Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah

TULI SAN POPULER & ARTI KEL I LMI AH

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA CIREBON

BAB 2 LANDASAN TEORI

Mata kuliah Rancangan Percobaan Kode / SKS : TPP 2202 / 3 SKS (wajib) Semester : IV / Genap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antara dua variabel yang terdiri dari variabel tak bebas (Y ) dengan

Probability and Random Process

Pengantar Sosiologi. Yesi Marince.S.IP., M.Si

PENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

Jurnal Thariqah Ilmiah Vol. 02 No. 02 Juli 2015 FUNGSI BAHASA SEBAGAI SARANA PENUNJANG KEGIATAN ILMIAH. Oleh: Ali Asrun Lubis, S.Ag., M.Pd 1.

BAB I PENDAHULUAN. Statistika adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari prosedur-prosedur

BAB I PENDAHULUAN. pertanyaan dalam penelitian dibidang ilmu sosial. (structural equation modeling, SEM), karena bisa dikatakan bahwa pemodelan

TKS Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

PROSES BERPIKIR ILMIAH

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

ESTIMASI PARAMETER PADA SISTEM PERSAMAAN SIMULTAN DENGAN METODE LIMITED INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (LIML) SKRIPSI

ISTILAH, SIMBOL, DAN OBJEK YANG DIBERI SIMBOL DALAM MATEMATIKA. Oleh: Sugiyono, FMIPA UNY ABSTRAK

RESUME PERKULIAHAN MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business

UKURAN PENYEBARAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

Sarana Berfikir Ilmiah. Sarana. Berfikir Ilmiah. Afid Burhanuddin. Pohon Filsafat. Afid Burhanuddin 1

SARANA BERFIKIR ILMIAH

Kegiatan Belajar 1 menerangkan konsep chi square. Kegiatan Belajar 2 menerangkan uji kepatutan (goodness of fit). Kegiatan Belajar 3 menerangkan tes

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik, diperlukan metode

TKS 4209 PENDAHULUAN 4/1/2015

KONSEP DASAR DAN HAKEKAT PENELITIAN

Hubungan Ilmu Pengetahuan dengan Penelitian Disusun oleh: Ida Yustina, Prof. Dr.

MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR

STATISTIKA DASAR MAF Dosen: Dr. Lutfi Rohman Wenny Maulina, M.Si

MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI

RAGAM PENELITIAN PERTEMUAN KE-3. 5/7/2011 Anrinal - FTI ITP 1

METODE PENELITIAN DAN PENELITIAN SAMPEL. (Dharminto)

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

SOSIOLOGI POLITIK. oleh : Yesi Marince, M.Si. 4 October 2012 yesimarince-materi-01 1

BAB III METODA PENELITIAN. itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.

JENIS-JENIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya matematika rekayasa, yang menggunakan bilangan untuk menirukan proses

BAB 2 LANDASAN TEORI. Anak anak yang cerdas secara matematis sering tertarik dengan bilangan dan

Transkripsi:

FILSAFAT DAN LOGIKA Topik 13 SARANA BERPIKIR DEDUKSI DAN INDUSKI

MATEMATIKA SEBAGAI BAHASA Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna. Lambang matematika bersifat artifisial yang baru mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan padanya.

MATEMATIKA SEBAGAI BAHASA Lambang matematika bersifat individual berupa perjanjian yang berlaku khusus untuk masalah yang sedang dikaji Matematika adalah bahasa yang berusaha menghilangkan sifat kabur, majemuk dan emosional dari bahasa verbal.

MATEMATIKA SEBAGAI BAHASA Bahasa bersifat kabur karena arti yang dikandung tidak jelas dan tidak eksak sehingga suatu pengertian harus dijelaskan panjang lebar, bertele-tele dan tidak komunikatif. Bahasa bersifat kabur karena sering berputarputar (sirkular) dalam dalam mempergunakan katakata terutama dalam memberikan definisi.

MATEMATIKA SEBAGAI BAHASA Bahasa bersifat majemuk karena sebuah kata mempuyai lebih dari satu arti sehingga menimbulkan kekacauan semantik dengan menggunakan satu kata sama untuk maksud berbeda. Bahasa bersifat emosional karena peranannya yang multi fungsi sebagai sarana komunikasi emotif, afektif dan simbolik

MATEMATIKA SEBAGAI BAHASA Matematika sebagai bahasa dapat menyampaikan informasi yang jelas, singkat dan tepat serta ekonomis kata-kata. Suatu rumus yang singkat, jika ditulis dengan bahasa verbal memerlukan kata-kata yang panjang dan makin besar peluang terjadinya salah informasi.

SIFAT KUANTITATIF MATEMATIKA Matematika sebagai bahasa simbolik memungkinkan terwujudnya komunikasi yang cermat dan cepat Matematika mengembangkan bahasa numerik yang dapat melakukan pengukuran kuantitatif, sehingga mengetahui sesuatu secara eksak serta menghasilkan daya prediktif dan kontrol yang lebih cermat dan tepat.

SIFAT KUANTITATIF MATEMATIKA Matematika sebagai bahasa simbolik memungkinkan terwujudnya komunikasi yang cermat dan cepat Matematika memungkinkan ilmu pengetahuan mengalami perkembangan dari tahap kualitatif ke kuantitatif. Pada tahap kualitatif, yakni ketika ilmu mengalami perkembangan pada tahap sistematika dan komparatif bahasa lebih berperan.

SIFAT KUANTITATIF MATEMATIKA Pada tahap sistematika, ilmu menggolongkan obyek empiris ke dalam kategori tertentu dengan menemukan ciri-ciri umum suatu kelompok. Pada tahap komparatif, dilakukan perbandingan obyek atau kategori yang satu dengan yang lain untuk menemukan hubungan sebab akibat.

MATEMATIKA SARANA DEDUKTIF Pada tahap kuantitatif dilakukan pengukuran terhadap obyek yang sedang dikaji sehingga hubungan sebab akibat dapat ditentukan secara eksak. Logika menghadapi masalah yang semakin sehingga berkembang menjadi matematika. rumit,

MATEMATIKA SARANA DEDUKTIF Matematika menemukan pengetahuan baru berdasarkan premis-premis tertentu yang merupakan konsekuensi pernyataan sebelumnya. Matematika digunakan sebagai sarana berpikir deduktif dengan mengambil kesimpulan berdasarkan premis-premis yang kebenarannya telah ditentukan.

MATEMATIKA SARANA DEDUKTIF Matematika berfungsi sebagai alat berpikir logis (Ludwig Wittgenstein, 1972). Matematika merupakan pengetahuan yang disusun secara konsisten berdasarkan logika deduktif (Bertrand Russell dan Alfred Whitehead, 1910).

MATEMATIKA SARANA DEDUKTIF Matematika merupakan pengetahuan yang bersifat rasional yang kebenarannya tidak bergantung kepada pembuktian secara empiris Immanuel Kant mengatakan bahwa matematika merupakan pengetahuan sintetik a priori yang eksistensinya tergantung dari pengalaman.

KEBENARAN MATEMATIKA Kebenaran matematika tidak ditentukan secara faktual, namun dilihat dari konsistensi berbagai postulat, definisi dan aturan lainnya. Kebenaran matematika bersifat jamak, misalnya jumlah sudut segitiga 180o atau bidang (Euclid), lebih dari 180o atyau bola Riemann), kurang dari 180o atau pelana (Lobachevski).

MATEMATIKA SEBAGAI SARANA BERPIKIR DEDUKSI Matematika merupakan bentuk tertinggi logika, memberikan sistem pengorganisasian ilmu yang logis dan memberikan model yang mengandung informasi jelas, singkat dan tepat. Matematika merupakan ratu sekaligus pelayanan ilmu.

PERKEMBANGAN STATISTIKA Kesimpulan induktif tidak memberikan kepastian dalam kebenaran, namun sekedar memberikan peluang. Statistika merupakan pengetahuan yang memungkinkan penarikan kesimpulan induktif berdasarkan peluang.

PERKEMBANGAN STATISTIKA Kesimpulan induktif tidak memberikan kepastian dalam kebenaran, namun sekedar memberikan peluang. Peluang merupakan dasar teori statistika. Thomas Bayes (1763) mengembangkan teori peluang subyektif (misalnya tinggi rendahnya kecelakaan diduga karena sopir) yang melengkapi teori peluang obyektif.

PERKEMBANGAN STATISTIKA Abraham Demoivre (1754) mengembangkan teori galat atau teori kekeliruan (theory of error). Thomas Simpson (1757) mengembangkan distribusi berlanjut (continuous distribution) suatu variabel, distribusi normal.

PERKEMBANGAN STATISTIKA Karl Pearson (1936) menemukan distribusi dalam kurva tidak normal. Konsep statistika sering dikaitkan dengan distribusi variabel dalam suatu populasi. Karl Friedrich Gauss (1855) menemukan teknik kuadrat terkecil (least squares), simpangan baku dan galat baku untuk rata-rata (the standard error of the mean).

PERKEMBANGAN STATISTIKA Karl Pearson melanjutkan Gauss dengan menciptakan konsep regresi, korelasi, distribusi chi-kuadrat dan analisis statistika untuk data kualitatif. Ronald Alymer Fisher (1962) mengembangkan disain eksperimen, analisis varians, analisis kovarians, distribusi z, distribusi t, uji signifikan dan teori perkiraan (theory of estimation)

PERKEMBANGAN STATISTIKA Statistika teoritis merupakan pengetahuan yang mengkaji dasar-dasar teori statistika, dimulai dari teori penarikan contoh, distribusi, penaksiran dan peluang. William Serly Gosset mengembangkan konsep pengambilan contoh

PERKEMBANGAN STATISTIKA Statistika terapan merupakan penggunaan statistika teoritis yang disesuaikan dengan bidang penerapannya. Contoh statistika terapan misalnya cara mengambil sebagian populasi sebagai contoh, cara menghitung rentang kekeliruan dan peluang.

STATISTIKA SARANA BERPIKIR INDUKTIF Ilmu adalah pengetahuan yang telah teruji kebenarannya. Semua pernyataan ilmiah bersifat faktual sehingga dapat diuji dengan panca indera. Pengujian empiris merupakan salah satu mata rantai dalam metoda ilmiah yang membedakan ilmu dari pengetahuan lain.

STATISTIKA SARANA BERPIKIR INDUKTIF Pengujian merupakan proses pengumpulan fakta yang relevan dengan hipotesis, sehingga sekiranya hipotesis didukung fakta empiris, maka hipotesis tersebut diterima kebenarannya. Pengujian mengharuskan untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus individual atau penarikan secara induktif.

STATISTIKA SARANA BERPIKIR INDUKTIF Penarikan kesimpulan secara induktif menghadapkan pada banyaknya kasus yang harus diamati sampai kepada kesimpulan secara umum. Statistika memberikan cara untuk menarik kesimpulan bersifat umum dengan jalan mengamati hanya sebagian populasi yang bersangkutan

KARAKTERISTIK BERPIKIR INDUKTIF Kesimpulan induktif hanya mempunyai peluang untuk benar, maka meskipun premis-premisnya benar dan prosedur penarikannya sah, kesimpulannya belum tentu benar.. Tingkat ketelitian kesimpulan induktif tergantung pada besarnya contoh yang diambil dan makin besar contoh yang diambil akan makin tinggi pula tingkat ketelitiannya.

KARAKTERISTIK BERPIKIR INDUKTIF Kekeliruan dalam penarikan kesimpulan tidak dapat dihindari karena menggunakan panca indera. Alat untuk mengumpulkan fakta punya kekurangan. Statistika bersifat pragmatis, hanya berusaha mencapai kebenaran yang dapat dipertanggung jawabkan, karena tidak dapat mencapai kebenaran absolut.

KARAKTERISTIK BERPIKIR INDUKTIF Statistika mampu mengetahui hubungan kausalita antara dua faktor terjadi secara kebetulan atau bersifat empiris. Pengamatan sepintas memberikan kesan adanya hubungan kausalita beberapa faktor dan setelah diteliti bersifat kebetulan. Statistika berfungsi meningkatkan ketelitian dalam menarik kesimpulan.