UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PENDIDIKAN KEJURUAN

dokumen-dokumen yang mirip
SPEKTRUM KEAHLIAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

SPEKTRUM KEAHLIAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN (HASIL PENATAAN )

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SERTIFIKASI GURU MELALUI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015

Kepala, Syawal Gultom NIP

LAMPIRAN 7 KODE BIDANG STUDI/MATA PELAJARAN

Cara Membuat Soal di E-Xam Editor

Lampiran 1 Linieritas Kualifikasi S-1/D-IV dengan Bidang Studi Sertifikasi

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

TABEL 2 KONVERSI BIDANG STUDI SECARA TIDAK LANGSUNG

DAFTAR NAMA KOMPETENSI KEAHLIAN (PROGRAM KEAHLIAN) UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 KOMPETENSI KEAHLIAN

DAFTAR PENYESUAIAN/KONVERSI BIDANG STUDI SERTIFIKASI SEBELUM DAN SETELAH 2009

Lampiran Surat Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor : 33022/B.B4/GT/2017 Tanggal : 6 November 2017

TABEL 1 KONVERSI BIDANG STUDI SECARA LANGSUNG

HASIL SELEKSI PPDB SMK NEGERI DKI JAKARTA (PASSING GRADE) TAHUN 2016

JENIS-JENIS JABATAN FUNGSIONAL GURU

Nomor : /J/LL/ Oktober 2012 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Penyesuaian Kode dan Nama Bidang Studi Sertifikasi

INFORMASI RAMBU-RAMBU PENYESUAIAN/KONVERSI KODE DAN NAMA BIDANG STUDI SERTIFIKASI GURU

INFORMASI RAMBU-RAMBU

Mekanisme Pendataan Sertifikasi Kedua

PROGRAM ALIH FUNGSI PEDOMAN. Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik Bagi Guru SMK/SMA

Daftar Lengkap Passing Grade SMK Negeri DKI Jakarta

Pedoman ini diharapkan menjadi acuan umum bagi para pihak yang terlibat dalam Penyelenggaraan UKK tahun pelajaran 2017/2018.

Nomor : 13047/J/LL/ Juni 2014 Lampiran : 1 (satu) berkas Hal : Penyelesaian Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2014 dan Sertifikasi Kedua

Berikut Daftar Passing Grade masuk SMK Negeri di DKI Jakarta Tahun

Lampiran I Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Calon Peserta PPG Dalam Jabatan

PASSING GRADE SMK NEGERI DKI JAKARTA 2009

PASS IN GRADE SMK REGULER DKI JAKARTA ( TAHAP I AKHIR ) TAHUN 2011

DAYA TAMPUNG PESERTA DIDIK BARU SMK NEGERI PERSYARATAN SPESIFIK KOMPETENSI KEAHLIAN

Pedoman Pengisian Blangko Ijazah dan Transkrip Nilai SMK Tahun Pelajaran 2015/2016

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 69 TAHUN 2009 TANGGAL 5 OKTOBER 2009

Nomor : 812/E4.1/ Juni 2013 Lampiran : -- Hal : Sosialisasi Rintisan Kolaborasi PPG SMK Produktif

PROSEDUR PENDAFTARAN PMDK POLBAN POLBAN Sekolah Siswa. Mulai. Mempersiapkan: - Scan SK Penetapan Nomor

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2012 Direktur Pembinaan SMK, Dr. Joko Sutrisno NIP

PANDUAN PENDAFTARAN ONLINE

PEDOMAN PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK) SMK TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PERLUASAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEBUTUHAN GURU

Frequently Asked Question. Ujian Masuk (UM) Universitas Pertamina (UP) 2018

Frequently Asked Question. Ujian Masuk (UM) Universitas Pertamina (UP) 2018

PEDOMAN PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK) SMK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ii

PENETAPAN KUOTA ROMBONGAN BELAJAR KELAS X JENJANG SMK PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Peran Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Dalam Mendukung Pendidikan Kejuruan. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 2016

1. Bingkai blangko Ijazah SMK kombinasi warna hijau, kuning, dan hitam. 2. Ijazah diisi oleh panitia yang dibentuk Kepala Sekolah.

DAYA TAMPUNG SEKOLAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010 /2011. (1) Daya tampung Peserta Didik Baru pada SMP di Kota Yogyakarta sebagai berikut :

Lampiran 1 No Program Studi Jen. Kode No Program Studi Jen. Kode Ilmu Kedokteran S-3

PEDOMAN PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK) SMK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PANDUAN SINGKAT TATA KELOLA KOMUNITAS GTK

PEDOMAN PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK) SMK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

b. Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).

KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 0283/SKEP/BSNP/I/2018 TENTANG KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO REKAP PESERTA UJIAN NASIONAL SMK TAHUN AJARAN 2012/2013 ** DAFTAR CALON PESERTA UJIAN NASIONAL **

DATA TK/RA KOTA BALIKPAPAN Per 29 Februari 2016

No Program Studi S1/D4 pada Perguruan Tinggi Prodi SMK Prodi Umum. Agribisnis Produksi Tanaman. Teknik Otomotif. Teknik Mesin

PPDB Pemenuhan Daya Tampung SMK

Kode Rumpun Level 100 MATEMATIKA DAN ILMU

Penjaringan Siswa Unggul Daerah (PSUD) Tahun Ajaran 2018/2019

Peran Diklat dan LPTK dalam Sertifikasi Guru Kejuruan Berdasarkan Spektrum Pendidikan Menengah Kejuruan

1. Siapkan Nomor Peserta Sertifikasi dan NUPTK yang sudah dimiliki. 2. Dalam ruang ujian dihadapan computer tampil layar:

K E P U T U S A N DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 163/DIKTI/KEP/2007

PPDB Online Kota Bekasi Tahun SMP, SMA & SMK Dilaksanakan 100% Online, SD Seleksi Dasar Usia Peserta Didik

LAMPIRAN 1. DAFTAR RUMPUN ILMU

NAMA RUMPUN ILMU, SUB RUMPUN ILMU DAN BIDANG ILMU DALAM RUMPUN

DAFTAR KODE DAN NAMA PROGRAM STUDI PERGURUAN TINGGI ASAL (K46)

Rumpun Ilmu. Kode Rumpun Select 100 MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (MIPA) 140 ILMU TANAMAN. Klik pada tanda + untuk memilih.

Pengembangan Kurikulum 2013

DIREKTORAT JENDERAL. Jalan Jenderal Gatot Subroio Kav 51 Lt SATelepon (021) , Faximile (021) Jakarta Selatan 12950

KODING RUMPUN, SUB RUMPUN DAN BIDANG ILMU

POKOK-POKOK PIKIRAN TENTANG POLA PENINGKATAN KUALIFIKASI DAN SERTIFIKASI TENAGA PENDIDIK SMK

KATA PENGANTAR. Sekretaris Jenderal, Ainun Na im NIP

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DI SMK NEGERI 9 SURAKARTA TESIS. Oleh : Ties Setyaningsih

MANAJEMEN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

KODING RUMPUN, SUB RUMPUN DAN BIDANG ILMU

DATA TK/RA KOTA BALIKPAPAN Per 31 Januari 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA MATARAM NOMOR : 868/1884/2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG DINAS PENDIDIKAN Jl. Pattimura No. 5 Telp (0321) Fax , JOMBANG KODE POS

PEMERINTAH KOTA JAYAPURA DINAS PENDIDIKAN Jalan Balai Kota No.1 Entrop Jayapura Telepon (0967) , Fax (0967) JAYAPURA

u Agrobisnis dan Agroteknologi

PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI MELALUI DIPA DIREKTORAT PEMBINAAN PTK PENDIDIKAN DASAR

PROGRAM SERTIFIKASI PENDIDIK DAN SERTIFIKASI KEAHLIAN BAGI GURU SMK/SMA (KEAHLIAN GANDA)

Lampiran Surat Tugas Kepala Bidang SMK Nomor : 021 / Tanggal : 6 Januari 2012 AKREDITASI REKOMENDASI WILAYAH

SERIAL REVITALISASI SMK. Supervisor Industri Sebagai Guru Tamu di SMK

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA MATARAM. NOMOR : 422.1/1211/Dikp.A/V/2016. T e n t a n g

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN

KEPALA DINAS BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN BIDANG TANAMAN PANGAN BIDANG TANAMAN HORTIKULTURA BIDANG PETERNAKAN

KEPALA DINAS BIDANG PENDIDIKAN DASAR SEKSI PENGEMBANGAN DATA PENDIDIKAN SEKSI TAMAN KANAK-KANAK SEKSI SEKOLAH MENENGAH ATAS SEKSI SEKOLAH DASAR

UPT BUPATI PEKALONGAN,

KEPALA DINAS. Subbag Penyusunan Program dan Pelaporan. Bidang Perlindungan Tanaman dan Pembinaan Usaha. Seksi Identifikasi dan Pengendalian OPT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 KEPALA DINAS BIDANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Inilah Cara Untuk Mengetahui Linearitas Jurusan Menurut DIKTI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan anggaran 20% APBN untuk. pendidikan. Dalam Undang-Undang 1945 Pasal 31 ayat 1 dan 2 yang

PROGRAM PEGEMBANGAN PENDIDIKAN KEJURUAN BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEJURUAN DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH

CURRICULUM AND THE PATTERN OF CONCENTRATIONSMK AND ITS RELEVANCE TO PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITY OF PALANGKARAYA

PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI GURU PNSD MELALUI MEKANISME TRANSFER DAERAH


BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 23 TAHUN 2008 SUB BAGIAN UMUM SEKSI

STRUK UK UR O R O GANISA GANISA DIN DI AS AS DAE RAH KABUP UP TEN N A B NGKA T HUN UN

Analisa Profil Data Mahasiswa Baru terhadap Program Studi yang dipilih di Perguruan Tinggi Swasta Jawa Tengah dengan Menggunakan Teknik Data Mining

Transkripsi:

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PENDIDIKAN KEJURUAN ------------------------------------------------------------------------------------------------- SITI MARFU AH 4/18/2016

PENDIDIKAN KEJURUAN A. Pengertian Pendidikan Kejuruan Negara negara berkembang di seluruh dunia, pada umumnya menyelengarakan dua jenis pendidikan utama yaitu pendidikan umum (general education) dan pendidikan kejuruan (vocational education). Hal tersebut seperti dinyatakan oleh Jandhyala B G Tilak (2002:46) dalam Vocational Handbook on Educational Research in the Asia Pasific Region sebagai berikut : Pendidikan umum atau kejuruan? Ini merupakan pilihan di banyak negara-negara berkembang. Dalam kehidupan manusia, pendidikan umum menciptakan manusia umum dan pendidikan kejuruan dan vokasional menciptakan manusia khusus. Pendidikan kejuruan mempunyai keuntungan, ketrampilan-ketrampilan khusus yang sesuai dengan pekerjaan, yang dapat membuat pekerja lebih siap terhadap pekerjaan yang diperoleh dan membuat mereka lebih produktif. Prosser dan Quigley dalam Surya Dharma (2013) menyatakan bahwa esensi dari pendidikan kejuruan adalah mengajarkan kebiaaan berfikir dan bekerja melalui pelatihan yang berulang ulang. Terdapat tiga kebiasaan yang harus diajarkan yaitu : 1. Kebiasaan beradaptasi dengan lingkungan kerja, 2. Kebiasaan dalam proses pelaksanaan kerja, dan 3. Kebiasaan berfikir ( dalam pekerjaan ). Wenrich dan Galloway (1988) mengemukakan bahwa pendidikan kejuruan sama dengan pendidikan teknik dan sama dengan pendidikan okupasi. Istilah pendidikan kejuruan, pendidikan teknik, dan pendidikan okupasi dapat digunakan secara bergantian. Istilah-istilah tersebut memiliki konotasi yang berbeda, namun ketiga istilah tersebut merupakan pendidikan untuk bekerja. Lebih lanjut Wenrich dan Galloway lebih lanjut mengemukakan bahwa pendidikan kejuruan dapat diartikan sebagai pendidikan yang spesial yang berfungsi menyiapkan peserta didik untuk memasuki pekerjaan tertentu atau pekerjaan keluarga, atau untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja. Calhoun (1982) menyatakan bahwa pendidikan kejuruan adalah suatu program pendidikan yang menyiapkan individu peserta didik menjadi tenaga kerja profesional, juga siap untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Clarke dan Winch (2007) mendefinisikan pendidikan kejuruan sebagai pendidikan yang menyiapkan anak-anak muda dan orang dewasa untuk memasuki lapangan kerja, dimana proses pembelajarannya berkaitan dengan masalah dan praktik. Henry dan Thomson dalam Berg (2002) mendeskripsikan pendidikan kejuruan sebagai berikut, pendidikan kejuruan itu identik dengan belajar bagaimana untuk bekerja, pendidikan kejuruan berupaya bagaimana untuk meningkatkan kompetensi teknik dan posisi seseorang di lingkungan melalui penguasaan teknologi dan pendidikan kejuruan berkaitan erat dengan kebutuhan 2

pasar kerja. Oleh karena itu sering dipandang sebagai sesuatu yang memberikan kontribusi yang kuat terhadap ekonomi nasional. Sanders dalam Margarita Pavlova (2009), membedakan pengertian konsep pendidikan teknik dan pendidikan kejuruan. Konsep pendidikan teknik adalah menggunakan teknologi untuk menyesaikan masalah dan memenuhi keinginan dan kebutuhan. Sedangkan konsep pendidikan kejuruan adalah berhubungan dengan ketrampilan dalam menggunakan peralatan-peralatan dan mesin-mesin. Lebih lanjut Stevenson dalam Margarita Pavlova (2009) mengidentifikasikan perbedaan pendidikan teknik dan pendidikan kejuruan sebagai berikut : Pengetahuan umum Pendidikan Teknik Pengetahuan khusus Pendidikan Kejuruan Pengetahuan yang bersifat teori Pengetahuan yang bersifat praktis/bermanfaat Pemahaman konsep Kemampuan kreatif Ketrampilan intelektual Persiapan untuk hidup Pemilikan ketrampilan Kemampuan reproduktif Ketrampilan fisik Persiapan untuk bekerja Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang terampil, siap kerja dan produktif pada bidang tertentu. Pendidikan kejuruan diselenggarakan dengan membawa suasana kerja ke bangku sekolah, sehingga didalam prosesnya peserta didik akan belajar bagaimana cara bekerja. Pendidikan kejuruan membekali peserta didik pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman bekerja secara efektif dan efisien, serta kemampuan untuk selalu beradaptasi dan mengantisipasi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. B. Prinsip-prinsip Dasar Pendidikan Kejuruan Dr. Charles A. Prosser yang merupakan bapak Pendidikan Kejuruan, memberikan 16 prinsip dasar pendidikan kejuruan. Pendidikan Kejuruan akan berhasil bila memenuhi 16 prinsip dasar tersebut. Prinsip-prinsip dasar pendidikan kejuruan adalah sebagai berikut : 1. Pendidikan kejuruan akan efektif apabila disediakan lingkungan belajar yang sama sesuai dengan masalah yang sama atau merupakan replika / tiiruan terhadap lingkungan dimana mereka kelak bekerja. 2. Latihan kejuruan dapat diberikan secara efektif hanya jika latihan dilaksankan dengan cara yang sama, operasi sama, peralatan sama dengan macam kerja yang akan dilaksanakan kelak. 3. Pendidikan kejuruan akan efektif apabila individu dilatih secara langsung dan spesifik untuk membiasakan cara bekerja dan berfikir secara teratur. 3

4. Pendidikan akan efektif jika membantu individu untuk mencapai cita-cita, kemampuan, dan keinginan yang lebih tinggi. 5. Pendidikan kejuruan untuk satu jenis keahlian, posisi, dan ketrampilan akan efektif hanya jika diberikan pada kelompok individu yang merasa memerlukan, menginginkan dan mendapatkan keuntungan daripadanya. 6. Pendidikan kejuruan akan efektifjika pengalaman pelatihan yang dilakukan akan mellatih membiasakan bekerja dan berfikir secara teratur, sehingga merupakan sarana yang betulbetul diperlukan untuk meningkatkan prestasi kerja. 7. Pendidikan kejuruan yang efektif apabila instruktur mempunyai pengalaman yang berhasil di dalam menerapkan ketrampilan dan pengetahuan mengenai operasi dan proses. 8. Untuk setiap jenis pekerjaa, individu minimum harus memiliki kemampuan berproduksi agar bisa mempertahankan diri sebagai karyawan pada pekerjaan tersebut. 9. Pendidikan kejuruan harus memahami posisinya di masyarakat, melatih individu untuk memenuhi tuntutan pasar tenaga kerja dan menciptakan kondisi kerja yang lebih baik. 10. Kebiasaan kerja akan terjadi, apabila pendidikan kejuruan memberi pelatihan dengan pekerjaan yang nyata, dan bukan pekerjaan untuk latihan atau pekerjaan yang bersifat tiruan. 11. Hanya dengan memberi pelatihan yang bersumber dari dunia kerja yang konsisten, mereka akan memiliki pengalaman tuntas dalam pekerjaan. 12. Untuk setiap jenis pekerjaan, terdapat satu batang tubuh isi, satu materi yang sangat tepat untuk satu jenis pekerjaa, belum tentu cocok untuk pekerjaan yang lain. 13. Pendidikan kejuruan akan menuju pada pelayanan sosial yang efisien apabila diselenggarakan dan diberikan pada saat itu memerlukan dan mereka mendapat keuntungan dari program tersebut. 14. Pendidikan kejuruan secara sosial akan efektif apabila metode pembelajaran memperhatikan kepribadian siswa dan karakteristik kelompok yang dilayani. 15. Administrasi dalam pendidikan kejuruan akan efisien bila dilaksanakan dengan fleksibel, dinamis, dan tidak kaku. 16. Walaupun setiap usaha perlu dilaksanakan sehemat mungkin, pembiayaan pendidikan kejuruan yang kurang dari batas minimum tidak bisa dilaksanakan secara efektif, dan jika pengajaran tidak bisa dijangkau biaya minimumnya, sebaiknya pendidikan kejuruan tidak perlu dilaksanakan. C. Posisi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam Pendidikan Nasional Pendidikan di Indonesia diselenggarakan melalui jalur, jenjang dan jenis pendidikan. Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Terdapat tiga jalur pendidikan yaitu 4

jalur pendidikan formal, nonformal dan informal. Pendidian formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang akan dikembangkan. Jenjang pendidikan terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Selanjutnya jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan dan suatu satuan pendidikan. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, non formal dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Jenis pendidikan meliputi pendidikan umum, kejuruan, vokasi, profesional, akademik, keagamanaan dan khusus. Dengan demikian, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) termasuk pada jalur pendidikan formal, jenjang pendidikan menengah, dan jenis pendidikan kejuruan. Formal Jalur Pendidikan Non Formal Informal Dasar Jenjang Pendidikan Menengah Sistem Pendidikan Nasional Tinggi Umum Kejuruan Vokasi Jenis Pendidikan Akademik Profesional Keagamaan Khusus Gambar 1. Diagram Sistem Pendidikan Nasional 5

Di Indonesia, antar pendidikan kejuruan, vokasi dan profesional dibedakan berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 15, dengan penjelasan sebagai berikut : Pendidikan Kejuruan, merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Pendidikan Vokasi, merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara dengan program sarjana. Pendidikan Profesi, merupakan pendidikan tinggi yang dilaksanakan setelah program sarjana, yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlan khusus. Jenis jenis pendidikan kejuruan disusun dalam spektrum pendidikan kejuruan, yang dituangkan dalam Keputusan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah No. : 7013/D/KP/2013 tanggal 4 Desember 2013. Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan ditunjukkan pada tabel 2 berikut ini : NO. BIDANG PROGRAM PAKET NOMOR KODE 1 Teknologi dan Rekayasa 1.1 Teknik Bangunan 1.1.1 Teknik Konstruksi Baja 001 1.1.2 Teknik Konstruksi Kayu 002 1.1.3 Tekniok Konstruksi Batu dan Beton 003 1.1.4 Teknik Gambar Bangunan 004 1.2 Teknik Furnitur 1.2.1 Teknik Furnitur 005 1.3 Teknik Plambing dan Sanitasi 1.3.1 Teknik Plambing dan Sanitasi 006 1.4 Geomatika 1.4.1 Geomatika 007 1.5 Teknik Ketenagalistrikan 1.5.1 Teknik Pembangkit Tenaga Listrik 1.5.2 Teknik Jaringan Tenaga Listrik 1.5.3 Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik 008 009 010 1.5.4 Teknik Otomasi Industri 011 1.5.5 Teknik Pendingin dan Tata Udara 012 1.6 Teknik Mesin 1.6.1 Teknik Pemesinan 013 1.6.2 Teknik Pengelasan 014 1.6.3 Teknik Fabrikasi Logam 015 6

NO. BIDANG PROGRAM PAKET NOMOR KODE 1.6.4 Teknik Pengecoran Logam 016 1.6.5 Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri 017 1.7 Teknik Pesawat Udara 1.6.6 Teknik Gambar Mesin 018 1.7.1 Pemeliharaan dan Perbaikan Motor dan Rangka Pesawat Udara (Airframe Power Plant) 1.7.2 Pemesinan Pesawat Udara (Aircraft Machining) 1.7.3 Konstruksi Badan Pesawat Udara (Aircraft Sheet Metal Forming) 1.7.4 Konstruksi Rangka Pesawat Udara (Airframe Mechanics) 1.7.5 Kelistrikan Pesawat Udara (Aircraft Electricity) 1.7.6 Elektronika Pesawat Udara (Aviation Electronis) 1.7.7 Pemeliharaan dan Perbaikan Instrumen Elektronika Pesawat Udara (Electrical Avionics) 019 020 021 022 023 024 025 1.8 Teknik Grafika 1.8.1 Persiapan Grafika 026 1.9 Teknik Instrumentasi Industri 1.8.2 Produksi Grafika 027 1.9.1 Teknik Instrumentasi Logam 028 1.9.2 Kontrol Proses 029 1.9.3 Kontrol Mekanik 030 1.10 Teknik Industri 1.10.1 Teknik Pelayanan Produksi 031 1.10.2 Teknik Pergudangan 032 1.11 Teknologi Tekstil 1.11.1 Teknik Pemintalan Serat Buatan 1.12 Teknik Perminyakan 1.13 Geologi Pertambangan 033 1.11.2 Teknik Pembuatan Benang 034 1.11.3 Teknik Pembuatan Kain 035 1.11.4 Teknik Penyempurnaan Tekstil 1.12.1 Teknik Produksi Minyak dan Gas 1.12.2 Teknik Pemboran Minyak dan Gas 1.12.3 Teknik Pengolahan Minyak, Gas dan Petrokimia 036 037 038 039 1.13.1 Geologi Pertambangan 040 7

NO. BIDANG PROGRAM PAKET NOMOR KODE 1.14 Teknik Kimia 1.14.1 Kimia Analisis 041 1.14.2 Kimia Industri 042 1.15 Teknik Otomotif 1.15.1 Teknik Kendaraan Ringan 043 1.15.2 Teknik Sepeda Motor 044 1.15.3 Teknik Alat Berat 045 1.15.4 Teknik Perbaikan Bodi Otomotif 046 2 Teknologi Informasi dan Komunikasi 1.16 Teknik Perkapalan 1.17 Teknik Elektronika 1.18 Teknik Energi Terbarukan 2.1 Teknik Komputer dan Informatika 2.2 Teknik Telekomunikasi 2.3 Teknik Broadcasting 1.16.1 Teknik Konstruksi Kapal Baja 1.16.2 Teknik Konstruksi Kapal Kayu 1.16.3 Teknik Konstruksi Kapal Fiberglass 1.16.4 Teknik Instalasi Pemesinan Kapal 047 048 049 050 1.16.5 Teknik Pengelasan Kapal 051 1.16.6 Kelistrikan Kapal 052 1.16.7 Teknik Gambar Rancang Bangun Kapal 053 1.16.8 Interior Kapal 054 1.17.1 Teknik Audio Video 055 1.17.2 Teknik Elektronika Industri 056 1.17.3 Teknik Elektronika Komunikasi 057 1.17.4 Teknik Mekatronika 058 1.17.5 Teknik Ototronik 059 1.18.1 Teknik Energi Hidro 060 1.18.2 Teknik Energi Surya dan Angin 061 1.18.3 Teknik Energi Biomassa 062 2.1.1 Rekayasa Perangkat Lunak 063 2.1.2 Teknik Komputer dan Jaringan 064 2.1.3 Multimedia 065 2.2.1 Teknik Transmisi Telekomunikasi 066 2.2.2 Teknik Suitsing 067 2.2.3 Teknik Jaringan Akses 068 2.3.1 Teknik Produksi dan Penyiaran Program Radio dan Pertelevisian 069 8

NO. BIDANG PROGRAM PAKET NOMOR KODE 3 Kesehatan 3.1 Kesehatan 3.1.1 Keperawatan 070 3.1.2 Keperawatan Gigi 071 3.1.3 Analis Kesehatan 072 3.1.4 Farmasi 073 3.1.5 Farmasi Industri 074 3.2 PekerjaanSosial 3.2.1 PekerjaanSosial 075 4 Agrobisnis dan Agroteknologi 5 Perikanan dan Kelautan 4.1 Agribisnis Produksi Tanaman 4.2 Agribisnis Produksi Ternak 4.1.1 Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 4.1.2 Agribisnis Tanaman Perkebunan 4.1.3 Agribisnis Perbenihan dan Kultur Jaringan Tanaman 4.2.1 Agribisnis Ternak Ruminansia 076 077 078 079 4.2.2 Agribisnis Ternak Unggas 080 4.2.3 Agribisnis Aneka Ternak 081 4.3 Kesehatan Hewan 4.3.1 Kesehatan Hewan 082 4.4 Agribisnis PengolahanHasil PertaniandanPerik anan 4.5 Mekanisasi Pertanian 4.4.1 Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian 4.4.2 Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan 4.4.3 Pengawasan Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan 083 084 085 4.5.1 Alat Mesin Pertanian 086 4.5.2 Teknik Tanah dan Air 087 4.6 Kehutanan 4.6.1 Teknik Inventarisasi dan Pemetaan Hutan 5.1 Teknologi Penangkapan Ikan 5.2 Teknologi dan Produksi Perikanan Budidaya 4.6.2 Teknik Konservasi Sumberdaya Hutan 4.6.3 Teknik Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan 088 089 090 4.6.4 Teknik Produksi Hasil Hutan 091 5.1.1 Nautika Kapal Penangkap Ikan 5.1.2 Teknika Kapal Penangkap Ikan 092 093 5.2.1 Budidaya Perikanan 094 5.2.2 Budidaya Krustacea 095 5.2.3 Budidaya Kekerangan 096 5.2.4 Budidaya Rumput Laut 097 5.3 Pelayaran 5.3.1 Nautika Kapal Niaga 098 9

NO. BIDANG PROGRAM PAKET NOMOR KODE 6 Bisnis dan Manajemen 5.3.2 Teknika Kapal Niaga 099 6.1 Administrasi 6.1.1 Administrasi Perkantoran 100 6.2 Keuangan 6.2.1 Akuntansi 101 6.2.2 Perbankan 102 6.2.3 Perbankan Syariah 103 6.3 Tata Niaga 6.3.1 Pemasaran 104 7 Pariwisata 7.1 Kepariwisataan 7.1.1 Usaha Perjalanan Wisata 105 8 Seni Rupa dan Kriya 7.1.2 Akomodasi Perhotelan 106 7.2 Tata Boga 7.2.1 Jasa Boga 107 7.2.2 Patiseri 108 7.3 Tata Kecantikan 7.3.1 Tata Kecantikan Rambut 109 7.3.2 Tata Kecantikan Kulit 110 7.4 Tata Busana 7.4.1 Tata Busana 111 8.1 Seni Rupa 8.1.1 Seni Lukis 112 8.2 Desain dan Produksi Kriya 8.1.2 Seni Patung 113 8.1.3 Desain Komunikasi Visual 114 8.1.4 Desain Interior 115 8.1.5 Animasi 116 8.2.1 Desain dan Produksi Kriya Tekstil 8.2.2 Desain dan Produksi Kriya Kulit 8.2.3 Desain dan Produksi Kriya Keramik 8.2.4 Desain dan Produksi Kriya Logam 8.2.5 Desain dan Produksi Kriya Kayu 9 Seni Pertunjukan 9.1 Seni Musik 9.1.1 Seni Musik Klasik 122 117 118 119 120 121 9.1.2 Seni Musik Non Klasik 123 9.2 Seni Tari 9.2.1 Seni Tari 124 9.3 Seni Karawitan 9.3.1 Seni Karawitan 125 9.4 Seni Pedalangan 9.4.1 Seni Pedalangan 126 9.5 Seni Teater 9.5.1 Pemeranan 127 9.5.2 Tata Artistik 128 Tabel 2. Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan 10

Berdasarkan Tabel 2 diatas, dapat dijelaskan bahwa jumlah bidang keahlian di SMK sebanyak 9, jumlah program keahlian sebanyak 43, dan paket keahlian sebanyak 128. Dengan jumlah paket keahlian sebanyak 128, diharapkan lulusan SMK relevan dengan kebutuhan di dunia usaha dan dunia industri. D. Hubungan Struktur Pendidikan dan Tenaga Kerja Sarjana (S1,S2,S3) Tenaga Akademik Tenaga Profesional Spesialis (I,II,III) Teknisi Diploma SMA Pelatihan Juru Teknik SMK SLTP Pelatihan Juru Teknik Pembantu SLTP SD Tenaga Kasar SD Pendidikan Umum dan Struktur Tenaga Pendidikan Kejuruan, Akademik Tenaga Kerja Vokasi dan Profesional Gambar 1. Hubungan Struktur Pendidikan dan Tenaga Kerja Sumber : Tantangan Guru SMK Abad 21, Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah, Kemdikbud, 2013 Berdasarkan gambar 1 dapat diketahui bahwa jumlah tenaga kerja yang terbanyak adalah lulusan SMA/SMK, dan berangsur-angsur semakin sedikit untuk lulusan SLTP dan Diploma, lulusan SD dan perguruan tinggi. Lulusan SD menjagi tenaga kasar, lulusan SMP menjadi tenaga kerja semiskill/juru teknik pembantu, lulusan SMA/SMK menjadi juru teknik, lulusan Diploma menjadi teknisi dan lulusan perguruan tinggi spesialis I,II, dan III menjadi tenaga profesional. Lulusan SMP dan SMA yang akan masuk ke dunia kerja, perlu diberi pelatihan terlebih dahulu. Sedangkan lulusan SMK Diploma/Politeknik dan Spesialis yang akan memasuki dunia kerja tidak perlu dilatih, karena pendidikan tersebut telah menghasilkan lulusan yang siap pakai. 11

E. Pembelajaran Pada Pendidikan Kejuruan Perubahan struktur industri yang terjadi di masyarakat, diversifikasi nilai-nilai sosial, munculnya pendekatan pembejaran multistrategi, pergeseran dalam pendekatan pembelajaran, dan penghargaan untuk kecepatan menyebabkan peserta didik tidak hanya mengandalkan apa yang dipelajari di sekolah. Oleh karena itu menurut Rau et al (2006), pendidikan di era seperti sekarang adalah bagaimana mengembangkan kemampuan peserta didik dalam learning how to learn dan relearning serta membawa kemampuan belajar seumur hidup, menjadi isu penting dalam pendidikan kejuruan. Lebih lanjut Rau menyampaikan kurikulum yang ideal untuk pendidikan kejuruan harus memiliki fitur dan didukung langkah-langkah : 1) struktur kurikulum yang fleksibel, 2) bahan ajar yang menarik, 3) pendekatan pengajaran yang beragam, 4) menggunakan mekanisme penilaian berbasis kompetensi, 5) akses yang mudah untuk mengikuti program pelatihan guru lanjutan. Selain itu proses belajar mengajar hendaklah dilakukan dengan menitikberatkan pada : 1) fleksibilitas, 2) kemampuan beradaptasi, 3) pencapaian kompetensi peserta didik. Proses pembelajaran di pendidikan kejuruan harus dilakukan dengan mengedepankan aspek penguasaan Teknologi Informasi dan komunikasi (TIK). Penguasaan terhadap TIK menjadi penting karena dengan perkembangan teknologi dan informasi begitu cepat sehingga manusia mampu bergerak tanpa dibatasi oleh wilayah teritori suatu negara, dimana pengetahuan mampu ditransformasikan secara cepat. Sehingga siapapun yang mampu menguasai informasi akan menjagi pemenang (Hsiung, 2000). Selain itu, proses pembelajaran pada pendidikan kejuruan juga harus diarahkan pada pemberian pengalaman belajar (learning experience) yang bermakna (Surya Dharma, 2013). Melalui proses tersebut diharapkan dapat dihasilkan lulusan yang kompeten dan tidak sekedar berkutat pada seberapa tinggi pendapatan yang diperoleh setelah peserta didik lulus atau permasalahan ketenagakerjaan yang muncul setelah peserta didik lulus dari sekolah menengah kejuruan. Menurut European Centre for the Development of Vocational Training (Cedefop,2011), pengalaman belajar peserta didik yang diperoleh dari sekolah kejuruan merupakan suatu aspek yang penting dengan pertimbangan : 1. Adanya perubahan langsung dan cepat sebagai hasil dari pengalaman belajar peserta didik. Setiap peserta didik yang terlibat dalam pembelajaran dapat memperoleh ketrampilan dan pengetahuan, serta mampu meningkatkan kapasitas peserta didik yang pada prinsipnya memungkinkan proses pengambilan keputusan yang lebih efisien untuk berbagai aspek kehidupan, termasuk kesehatan, keluarga, keterlibatan dalam masyarakat dan partisipasi sosial. 12

2. Pada konteks pembelajaran, peserta didik di sekolah kejuruan dapat membentuk kelompok sosial baru, memodifikasi jaringan sosial sebelumnya, dan membentuk hubungan dengan guru atau instruktur (tutor) 3. Pengalaman belajar yang positif dapat dijadikan potensi untuk mengatasi kesenjangan struktur sosial. Struktur mengacu pada faktor-faktor seperti sosial, etnis, jender, dan agama yang mempengaruhi kesempatan setiap individu. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengalaman belajar yang diperoleh dari pendidikan kejuruan perlu diarahkan pada pengembangan kapasitas individu untuk menemukan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana melakukannya, serta mampu meningkatkan kebiasaan pengarahan diri sendiri (self directing) peserta didik. Menurut Cedefop (2011) pembelajaran pada pendidikan kejuruan yang terbukti memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik setelah kembali ke masyarakat adalah pembelajaran yang terkait dengan : 1. Isi pembelajaran (content of learning); 2. Dampak pada ketrampilan dan kompetensi peserta didik (impact on skill and competences); 3. Hubungan dengan individu lain (relationship with other individuals); 4. Pengakuan atas prestasi (recognition of achievement); 5. Potensi untuk kemajuan pendidikan (potential for education progression); 6. Potensi untuk sukses di pasar tenaga kerja (potential for seccess in the labour market). Karakter tersebut diatas tidaklah terpisah antara satu dengan yang lain. Seperti isi pembelajaran, tentu saja sangat terkait dengan pencapaian keterampilan dan kompetensi yang dicapai peserta didik, demikian juga keterampilan dan kompetensi yang dicapai senantiasa melibatkan individu lain dalam satu satuan pembelajaran. Di dalam pembelajaran pendidikan kejuruan, situasi dan kondisi pembelajaran khususnya pembelajaran praktik, seharusnya dilakukan dengan metode, strategi, dan teknik yang mirip dengan dunia kerja sesungguhnya. Antar individu peserta didik dilatih untuk bekerja sama dalam satu tim yang kuat dalam rangka mewujudkan suatu bentuk pekerjaan/produk tertentu sebagai pencapaian akhir suatu pembelajaran praktik. F. Penilaian Hasil Belajar Pada Pendidikan Kejuruan Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang Tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidikan dan Satuan Pendidikan, menyatakan bahwa Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar. 13

a. Penilaian Sikap Penilaian sikap adalah kegiatan untuk mengetahui kecenderungan perilaku spiritual dan sosial siswa dalam kehidupan sehari hari di dalam kelas dan di luar kelas sebagai hasil pendidikan. Teknik penilaian sikap digambarkan dalam skema berikut : Gambar 2. Skema Penilaian Sikap Sumber : Panduan Penilaian pada Sekolah Menengah Kejuruan, Kemdikbud, 2015 b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan Penilaian kompetensi pengetahuan dimaksudkan untuk mengukur ketercapaian aspek pada Taksonomi Bloom. Kemampuan dimaksud adalah mulai dari pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi yang terdapat pada setiap Kompetendi Dasar. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan menggunakan teknik dan instrumen sebagai berikut : 14

Gambar 3. Skema Penilaian Pengetahuan Sumber : Panduan Penilaian pada Sekolah Menengah Kejuruan, Kemdikbud, 2015 c. Penilaian Ketrampilan Penilaian Ketrampilan adalah suatu penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan untuk melakukan tugas tertentu didalam berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Teknik penilaian ketrampilan digambarkan dalam skema berikut : Gambar 4. Skema Penilaian Ketrampilan Sumber : Panduan Penilaian pada Sekolah Menengah Kejuruan, Kemdikbud, 2015 Penilaian kinerja digunakan untuk mengukur pencapaian pembelajaran yang berupa ketrampilan proses dan/atau hasil (produk). Penilaian kinerja yang menekankan pada hasil (produk) biasa disebut dengan penilaian produk, sedangkan penilaian kinerja yang menekankan pada penilaian proses disebut dengan penilaian praktik. Aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja adalah proses pengerjaannya atau kualitas produknya atau keduaduanya. Penilaian proyek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa rangkaian kegiatan penelitian/investigasi mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian data, pengolahan dan penyajian data, serta pelaporan. Penilaian portofolio merupakan peniaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang bersifat reflektif integratif yang menunjukkan perkembangan kemampuan 15

siswa dalam satu periode tertentu. Beberapa tipe portofolio yaitu portofolio dokumentasi, portofolio proses dan portofolio pameran. d. Penilaian Praktik Kerja Lapangan Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan program pembelajaran khas SMK yang diprogramkan yang diselenggarakan secara khusus di masyarakat. Program PKL disusun bersama antara sekolah dan masyarakat (dunia usaha dan industri) dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik, sekaligus merupakan wahana kontribusi bagi dunia usaha dan industri terhadap upaya pengembangan pendidikan di SMK. Penilaian PKL merupakan integrasi dari penilaian seluruh kompetensi inti siswa. Sekolah sepenuhnya menyerahkan penilaian kepada institusi atau mitra industri dengan pedoman dan rubrik penilaian yang dirancang oleh sekolah. 16

DAFTAR PUSTAKA Cepefop. (2008). Vocational Education and Training is Good for You : The Social Benefits of VET for individuals, Luxemburg : Publications Office of the European Union. Diambil dari http : // www. cedefop. europa. eu /en /publications-and-resources /publications /5517. Rau, D, Chu, S, Lin, Y, Chang, M. (2006). Development and Teaching Approaches of Technical and Vocational Education Curricula. Puerto Rico : 9 th International Conference on Engineering Education. Diambil dari http : //www. icee. usm. edu/ icee/ conferences / icee2006/papers/3072.pdf. Prosser, C.A, Quigley, T.H. (1949). Vocational Educational in a Demograp, American Technical Society. Wenrich, R.C, Wenrich, J.W, Galloway, J.D. (1988). Administration of Vocational Education. Tilak, J.B.G. (2002). Vocational Education and Training in Asia. India : Springer International Handbooks of Education. Dharma, S, et.al. (2013). Tantangan Guru SMK Abad 21. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.. (2015). Panduan Penilaian pada Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta : Kemdikbud.. (2015). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidikan dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah. 17