BAB 4 PERKEMBANGAN POLITIK, EKONOMI DAN PERUBAHAN MASYARAKAT DI INDONESIA PADA TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
A. Pengertian Orde Lama

LATIHAN SOAL TATA NEGARA ( waktu : 36 menit )

Masa Pemerintahan Orde Lama. Masa Pemerintahan Orde Baru

SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

sherila putri melinda

LATAR BELAKANG LAHIRNYA DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

SEMESTER 1 KELAS XII SMA/MA/SMK/MAK KTSP

INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL ( )

SISTEM PRESIDENSIIL TAHUN

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Dinamika Penerapan Demokrasi

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPA 2011

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Kelompok 10. Nama :- Maria Yuni Artha (197) - Neni Lastanti (209) - Sutarni (185) Kelas : A5-14

TENACIOUS Sejarah UKK Sem. I XII

Pemilu Belum siapnya pemerintah baru, termasuk dalam penyusunan perangkat UU Pemilu;

Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia

BAB 4 PERKEMBANGAN POLITIK DAN EKONOMI KEDAULATAN. Kata Kunci

7. Kabinet Karya/Juanda (31 Jul Agt 1955), dibentuk pada saat negara dalam situasi memprihatinkan, dan tidak berdasar atas dukungan dari

Demokrasi Sudah Digagas Jauh Sebelum Merdeka

ASSALAMU'ALAIKUM WR.WB

TUGAS FINAL PEMILU INDONESIA

KISI-KISI UAS SEJARAH

PELAKSANAAN UUD 1945 PADA MASA ORDE LAMA DAN ORDE BARU FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011

Sistem Pemerintahan Negara Indonesia semenjak 1945

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PEREKONOMIAN INDONESIA

PENGARUH DEMOKRASI LIBERAL DI INDONESIA

SILABUS PEMBELAJARAN

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEJARAH INDONESIA SMK NEGERI 3 JEPARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA SHINTA HAPPY YUSTIARI, S.AP, MPA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,

SEMESTER 1 KELAS XII SMA/MA/SMK/MAK KTSP

MPR Pasca Perubahan UUD NRI Tahun 1945 (Kedudukan MPR dalam Sistem Ketatanegaraan)

2015 PERKEMBANGAN SISTEM POLITIK MASA REFORMASI DI INDONESIA

A. ORDE LAMA ( ) 1. Demokrasi Liberal ( )

A. Kehidupan Politik Indonesia di Masa Demokrasi Parlementer B. Kehidupan Ekonomi Indonesia di Masa Demokrasi Parlementer C.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Terdapat beberapa hal yang penulis simpulkan berdasarkan permasalahan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1. Pembentukan Badan Perencana Pembangunan Nasional

Presiden Seumur Hidup

SEJARAH PEMILU DI INDONESIA. Muchamad Ali Safa at

Kelas : 11 IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Rabu, 10 Desember 2014 Mata pelajaran : PKN Waktu : WIB

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

B A B VII SEJARAH UUD DI INDONESIA

Sejarah Lahirnya Demokrasi

Antiremed Sejarah. Persiapan UAS 1 - Sejarah Kelas 12

Memahami usaha mempertahankan Kemerdekaan. Mendeskripsikan peristiwa peristiwa politik dan ekonomi. Indonesia pasca pengakuan kedaulatan

Latihan Soal UM Unair 2015 IPS MATEMATIKA

DEMOKRASI LIBERAL. 1. KABINET Natsir (September 1950 April 1951) Kabinet ini didominasi oleh partai Masyumi

RANGKUMAN KN DEMOS KRATOS DEMOKRASI RAKYAT ARTI : RAKYAT MEMERINTAH PEMERINTAHAN. a) SEJARAH DEMOKRASI. b) PRINSIP DEMOKRASI

Tap XXXIII/MPRS/1967

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959)

Bab II. Tinjauan Pustaka

SMP. 1. Jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara 2. Susunan ketatanegaraan suatu negara 3. Pembagian & pembatasan tugas ketatanegaraan

LATIHAN SOAL BAB 3 DEMOKRASI LIBERAL

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya

DAN TERJADINYA A REFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. didalam Undang-Undang Dasar 1945 Pembukaan alinea pertama Bahwa sesungguhnya

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun

Tugas Mandiri Sejarah Sejarah Pemilu di Indonesia. Oleh : Mohamad Candra XI IPA 7 16

e. Senat diharuskan ada, sedangkan DPR akan terdiri dari gabungan DPR RIS dan Badan Pekerja KNIP;

BAB I PENDAHULUAN. berposisi di baris depan, sebagai komunitas sosial yang memotori perwujudan

II. TINJAUAN PUSTAKA. diartikan sebagai rancangan atau buram surat, ide (usul) atau pengertian yang

PEMBERONTAKAN GERAKAN 30 SEPTEMBER PKI 1965

PEMETAAN STANDAR ISI

Mata Kuliah Kewarganegaraan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gagalnya Konstituante dalam menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) dan

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP

PENETAPAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1960 TENTANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT GOTONG ROYONG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PEMBERLAKUAN ASAS TUNGGAL PANCASILA DI INDONESIA PADA ORDE BARU. pemerintahan sebelumnya yakni Demokrasi Parlementer.

REFORMASI TENTANG UNDANG-UNDANG KEPARTAIAN DI INDONESIA. Drs. ZAKARIA

GERAKAN REFORMASI. (Kuliah ke 10) 1

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dinamika hubungan sipil dan militer pada masa Demokrasi Liberal (1950-

PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG

BAB III KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MASA DEMOKRRASI TERPIMPIN. A. Latar Belakang Lahirnya Masa Demokrasi Terpimpin

KISI-KISI SOAL SEMESTER GASAL

PENDIDIKAN PANCASILA

Demokrasi Parlementer (Liberal)

BAB III PROFIL PEMERINTAHAN INDONESIA

Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa-2

BAB V KESIMPULAN. faktor yang mempengaruhi didirikannya Bank Indonesia. Faktor yang paling

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MODUL KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA MATERI : KEHIDUPAN POLITIK MASA AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA

Ulangan Akhir Semester (UAS) Semester 1 Tahun Pelajaran

UKBM SEJARAH 3.5/4.5/1/5-1

PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA

I. PILIHLAH JAWABAN YANG BENAR

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kebangsaan

IV. GAMBARAN UMUM PILEG. pada 9 April Dalam pemilihan umum legislatif di provinsi Lampung

Tes Wawasan Kebangsaan Tes Intelejensi Umum Tes Karakteristik Pribadi

SISTEM EKONOMI INDONESIA

XII AK 1 SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA INDONESIA DISUSUN OLEH: A HASLINDA LESTARI ABD KADIR JAELANI ACHMAD RIADY DIANA DAMAYANTI HARDIANA R YULIANTI

Tes Wawasan Kebangsaan Tes Intelejensi Umum Tes Karakterisik Pribadi

BAB IV ANALISIS TENTANG KONSEP SYURA DALAM ISLAM ATAS PELAKSANAAN DEMOKRASI KONSTITUSIONAL DI INDONESIA MENURUT MAHFUD MD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

TUGAS KELOMPOK REPUBLIK INDONESIA SERIKAT ( )

Demokrasi: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Antara Teori dan Pelaksanaanya di Indonesia. Rizky Dwi Pradana, M.Si. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

S a o l a CP C N P S W w a a w s a a s n a Ke K b e a b n a g n s g a s a a n

Transkripsi:

BAB 4 PERKEMBANGAN POLITIK, EKONOMI DAN PERUBAHAN MASYARAKAT DI INDONESIA PADA TAHUN 1950-1965 Standar Kompetensi 1. Menanalisis perjuangan bangsa Indonesia sejak proklamasi hingga lahirnya orde baru. Kompetensi Dasar 1.4 Menganalisis perkembangan politik dan ekonomi serta perubahan masyarakat di Indonesia di tengah-tengah usaha mengisi kemerdekaan Tujuan Pembelajaran 1. Membandingkan sistem dan struktur politik pada masa demokrasi liberal dengan demokrasi terpimpin. 2. Mendeskripsikan perkembangan ekonomi pada masa demokrasi liberal 3. Mendeskripsikan perkembangan ekonomi pada masa demokrasi terpimpin.

Peta Konsep Kehidupan Politik Demokrasi Liberal Kehidupan Ekonomi Demokrasi Terpimpin Kehidupan Politik Kehidupan Ekonomi

A. Perkembangan politik dan perubahan masyarakat di Indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan. 1. Masa Demokrasi Liberal Pada masa berlakunya Konstitusi RIS ( 1949 ) dan UUDS ( 1950 ) bangsa kita melaksanakan pesta Demokrasi Liberal dengan menggunakan sistem pemerintahan secara parlementer, di mana kepal negara adalah presiden sedangkan kepala pemerintahan dipimpin oleh Perdana Menteri dan bertanggung jawab pada Parlemen ( DPR ). Pada masa itu situasi politik tidak stabil karena sering terjadi nya pergantian kaabinet dan sering terjadi pertentangan politik di antara partai-partai yang ada. Adapun kabinet yang pernah memerintah antara lain :

1. KABINET NATSIR ( 6 September 1950 20 Maret 1951 ) 2. KABINET SUKIMAN (27 April 1951 3 April 1952) 3. KABINET WILOPO (3 April 1952 3 Juni 1953) 4. KABINET ALI SASTROAMIJOYO I (31 Juli 1953 12 Agustus 1955) 5. KABINET BURHANUDDIN HARAHAP (12 Agustus 1955 3 Maret 1956) 6. KABINET ALI SASTROAMIJOYO II (20 Maret 1956 4 Maret 1957) 7. KABINET DJUANDA ( 9 April 1957-5 Juli 1959) 2. Pemilihan Umum Tahun 1955 Pemilihan Umum Indonesia 1955 adalah pemilihan umum pertama di Indonesia dan diadakan pada tahun 1955. Pemilu ini sering dikatakan sebagai pemilu Indonesia yang paling demokratis. Pemilu ini bertujuan untuk memilih anggota-anggota DPR dan Konstituante. Jumlah kursi DPR yang diperebutkan berjumlah 260, sedangkan kursi Konstituante berjumlah 520 (dua kali lipat kursi DPR) ditambah 14 wakil golongan minoritas yang diangkat pemerintah.

Poster pemilu tahun 1955 Hasil Lima besar dalam Pemilu ini adalah Partai Nasional Indonesia mendapatkan 57 kursi DPR dan 119 kursi Konstituante (22,3 persen), Masyumi 57 kursi DPR dan 112 kursi Konstituante (20,9 persen), Nahdlatul Ulama 45 kursi DPR dan 91 kursi Konstituante (18,4 persen), Partai Komunis Indonesia 39 kursi DPR dan 80 kursi Konstituante (16,4 persen), dan Partai Syarikat Islam Indonesia (2,89 persen).

3. Konferensi ASIA-AFRIKA Konferensi Asia-Afrika diprakasai oleh Perdana Menteri RI, Ali Mr. Ali Sastroamidjojo. Hal itu mendapat dukungan dari negara India, Pakistan, Srilangka, dan Burma. Konferensi Asia-Afrika diselenggarakan pada tanggal 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung. Dihadiri oleh wakil-wakil 29 negara (23 Asia, 6 Afrika). Negara yang tidak hadir adalah Federasi Afrika Tengah yang disebabkan negara tsb masih dikuasai Inggris. Konferensi Asia-Afrika berhasil mencetuskan 10 prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang dikenal dengan nema Bandung Spirit atau Dasasila Bandung.

4. Masa Demokrasi Liberal a. Keadaan ekonomi pada masa Demokrasi Liberal Meskipun Indonesia telah merdeka tetapi Kondisi Ekonomi Indonesia masih sangat buruk. Upaya untuk mengubah stuktur ekonomi kolonial ke ekonomi nasional yang sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia berjalan tersendat-sendat. b. Kebijakan Pemerintah untuk mengatasi masalah Ekonomi pada Masa Demokrasi Liberal 1. Gunting Syafruddin 2. Sistem Ekonomi Gerakan Benteng 3. Nasionalisasi De Javasche Bank 4. Sistem Ekonomi Ali-Baba 5. Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT) 6. Musyawarah Nasional Pembangunan

5. Masa Demokrasi Terpimpin a. Dekrit Presidn dan Tindak Lanjutnya Latar belakang Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Kehidupan kenegaraan pada masa Demokrasi Liberal tidak pernah stabil, kehidupan ekonomi sangat menyedihkan, dan kegagalan konstituante menyusun undang-undang baru. Maka pada tanggal 22 April 1959 di depan sidang konstituante, Presiden Soekarno menyarankan untuk kembali pada UUD 1945. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang berisi : 1. Pembubaran Konstituante. 2. Berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950. 3. Pembentukkan MPRS dan DPAS. Tindak Lanjut Dekrit Presiden Dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 oleh Presiden Soekarno, maka berakhirlah masa demokrasi Liberal di Indonesia dan digantikan dengan Demokrasi Terpimpin.Sebagai tindak lanjut Dekrit Presiden adalah penataan kehidupan politik sesuai ketentuan-ketentuan demokrasi terpimpin.

b. Kehidupan Politik di Masa Demokrasi Terpimpin c. Sistem Ekonomi Terpimpin Berdasarkan Penpres No. 7 Tahun 1959 tanggal 31 Desember 1959, kehidupan partai politik ditata dengan menetapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh partai politik. Partai politik yang tidak memenuhi syarat dihapuskan. Langkah yang ditempuh pemerintah untuk memperbaiki kondisi ekonomi negara serta menunjang pembangunan ekonomi : 1. Devaluasi 2. Pembentukan Front Nasional 3. Pembentukan Kabinet Kerja 4. Pembentukan Badan Perancang Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Deklarasi Ekonomi (Dekon) 6. Kenaikan laju inflasi 7. Meningkatkan Perdagangan dan Perkreditan Luar Negeri 8. Pembentukan Komando Tertinggi Operasi Ekonomi (KOTOE) dan Kesatuan Operasi (KESOP) 9. Konfrontasi Ekonomi dalam rangka perjuangan pembebasan Irian Barat

BAB 5 PERKEMBANGAN PEMERINTAHAN ORDE BARU Standar Kompetensi 1. Menanalisis perjuangan orde baru sampai dengan Reformasi. Kompetensi Dasar 1.4 Menganalisis perkembangan pemerintahan Orde Baru. Tujuan Pembelajaran 1. Mendeskripsikan proses peralihan kekuasaan politik setelah peristiwa G 30 S/PKI. 2. Mengidentifikasikan ciri-ciri pokok kehidupan sosial, politik, ekonommi, dan pembangunan pemerintah Orde Baru. 3. Mendeskripsikan proses menguatnya peran negara dan dampaknya terhadap kehidupan sosial-politik masyarakat pada masa Orde Baru.

Peta Konsep Masa Orde Baru Lahirnya Orde Baru Kebijakan Pemerintah Orde Baru Negara di Masa Orde Baru

A. Lahirnya Pemerintahan Orde Baru 1. Proses Keluarnya Supersemar Tanggal 11 Maret 1966 di Istana Negara diadakan Sidang Kabinet Dwikora yang dipimpin Presiden Soekarno dengan tujuan mencari jalan keluar terbaik agar dapat menyelesaikan krisis yang memuncak secara bijak. Presiden mengeluarkan surat perintah yang ditujukan kepada Letnan Jenderal Soeharto selaku Menteri Panglima Angkatan Darat untuk mengambil tindakan menjamin keamanan, ketenangan, dan kestabilan jalannya pemerintahan demi keutuhan bangsa dan negara Republik Indonesia. Yang merumuskan surat perintah tersebut adalah ketiga perwira tinggi, yaitu Mayor Jenderal Basuki Rakhmat, Brigadir Jenderal M. Yusuf, dan Brigadir Jenderal Amir Machmud bersama Brigadir Jenderal Subur, Komandan Pasukan Pengawal Presiden Cakrabirawa. Surat itulah yang kemudian dikenal sebagai Surat Perintah 11 Maret 1966 atau Supersemar.

B. Peristiwa-Peristiwa Politik pada Masa Orde Baru 1. Tritura (Tri Tuntutan Rakyat) Isi tritula : 1. Pembubaran PKI. 2. Pembersihan kabinet dari unsur-unsur G 30 S / PKI. 3. Penurunan harga/perbaikan ekonomi. 2. Sidang Umum MPRS Sidang Umum IV MPRS yang diselenggarakan pada tanggal 17 Juni 1966 telah menghasilkan beberapa ketetapan yang dapat memperkokoh tegaknya Orde Baru. 3. Nawaksara MPRS meminta pertanggungjawaban terhadap Presiden Sukarno dalam Sidang Umum MPRS 1966 atas pemberontakan G30 S/ PKI, kemerosotan ekonomi dan moral. Untuk memenuhi permintaan MPRS, maka Presiden Sukarno menyampaikan amanatnya pada tanggal 22 Juni 1966 yang berjudul Nawaksara (sembilan pasal). 4. Politik Luar Negeri Politik luar negeri Indonesia pada masa yang condong kepada salah satu blok pada masa Demokrasi Terpimpin merupakan pengalaman pahit bagi bangsa Indonesia. Politik luar negeri yang memihak kepada salah satu blok dinyatakan salah oleh MPRS (kemudian MPR). Indonesia harus kembali ke politik luar negeri yang bebas dan aktif serta tidak memencilkan diri. Sebagai landasan kebijakan politik luar negeri Orde Baru telah ditetapkan dalam Tap No. XII/ MPRS / 1966.

5. Pemilihan Umum Pemilihan Umum pada masa Orde Baru pertama kali dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 1971. Pemilu pada waktu itu berbeda dengan pemilu tahun 1955 karena telah menggunakan sistem distrik bukan sistem proporsional. Dalam sistim distrik ini partai-partai harus memperebutkan perwakilan yang disediakan untuk sesuatu daerah. Pemilu tahun 1977 diikuti oleh 10 kontestan, yakni PKRI, NU, Parmusi, Parkindo, Murba, PNI, Perti, IPKI, dan Golkar.

6. Sidang MPR Tahun 1973 Dengan Pemilu I 1971, maka untuk pertama kali RI mempunyai MPR tetap, yakni bukan MPRS. Pimpinan MPR dan DPR hasil Pemilu I adalah Idham Chalid. Selanjutnya MPR ini mengadakan sidang pada bulan Maret 1973 yang menghasilkan beberapa keputusan di antaranya sebagai berikut : Tap IV /MPR /73 tentang Garis- garid Besar Haluan Negara sebagai pengganti Manipol. Tap IX /MPR /73 tentang pemilihan Jenderal Soeharto sebagai Presiden RI. Tap XI /MPR /73 tentang pemilihan Sri Sultan Hamengkubuwana IX sebagai Wakil Presiden RI. Dengan demikian RI telah memiliki Presiden dan Wakil Presiden sesuai dengan amanat UUD 1945.

BAB 6 BERAKHIRNYA PEMERINTAHAN ORDE BARU DAN MUNCULNYA REFORMASI Standar Kompetensi 2. Menanalisis perjuangan sejak Orde Baru sampai Reformasi. Kompetensi Dasar 2.2 Menganalisis proses jatuhnya pemerintahan Orde Baru dan terjadinya Reformasi. 2.3 menganalisis perkembangan polotik dan ekonomi serta perubahan masyarakat di Indoesia pada masa Reformasi. Tujuan Pembelajaran 1. Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab tuntutan reformasi dan jatuhnya pemerintahan Orde Baru. 2. Menghubungkan krisis politik, ekonomi, dan sosial dengan jatuhnya pemerintahan Orde Baru. 3. Merekonstruksi jatuhnya pemerintahan Orde Baru secara kronologis. 4. Mendeskripsikan perkembangan politik setelah 21 Mei 1998. 5. Mendeskripsikan kondisi ekonomi masyarakat pada masa reformasi. 6. Mendeskripsikan kondisi sosial masyarakat pada masa reformasi.

Peta Konsep Krisis Sosial Krisis Multidimensional Krisis Politik Jatuhnya Pemerintahan Orde Baru Krisis Ekonomi Perkembangan Politik Setelah 21 Mei 1998 Munculnya Reformasi Perkembangan Eonomi dan Sosial

1. Awal Pemerintahan Orde Baru 1. Penyebab Jatuhnya Pemerintahan Orde Baru Penyebab utama runtuhnya kekuasaan Orde Baru adalah adanya krisis moneter tahun 1997. Sejak tahun 1997 kondisi ekonomi Indonesia terus memburuk seiring dengan krisis keuangan yang melanda Asia. 2. Kronologi Jatuhnya Pemerintahan Orde Baru 12 Mei 1998 Tragedi Trisakti Mal Ratu Luwes di Jl. S. Parman termasuk salah satu yang dibakar di Solo 18 mei 1998 Mahasiswa menduduki gedung MPR 21 mei 1998 Soeharto meletakkan jabatan

A 22 Januari 1998 Rupiah melemah terhadap dollar AS, nilai mata uang rupiah menembus angka 17.000 per dollar B 2 February 1998 Presiden soeharto, mengangkat wiranto menjadi panglima ABRI(Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) C 10 Maret 1998 Soeharto kembali terpilih menjadi presiden D 4 Mei 1998 Harga bahan bakar melonjak 71%. E 9 Mei 1998 Presiden soehato berangkat ke mesir untuk menghadiri pertemuan Negara-negara berkembang G-15 F 12 Mei 1998 Tragedi trisakti G 13-14 mei 1998 Kerusuhan masa yang terjadi di Jakarta dan solo H 18 mei 1998 Mahasiswa menduduki gedung MPR I 19 mei 1998 Presiden soeharto berbicara di TVRI, ia menyatakan tidak akan mengundurkan diri, tetapi kan segera mengadakan perubahan kainet, akan membentuk komite reformasi, dan segera mengadakan pemilu. Beberapa tokoh agama dan tokoh masyarakat bertemu dengan presiden soeharto. J 20 mei 1998 Amien Rais membatalkan rencana demontrasi besar-besaran di monas karena dijaga ketat. Demonstrasi besar lainya juga terjadi di yogyakarta termasuk sri sultan hamengkubuwono IX, surakarta, dan bandung. K 21 mei 1998 Soeharto meletakkan jabatan

1. Gerakan Reformasi 2. Pembentukan Pemerintahan Indonesia Gerakan reformasi bertujuan memperbaharui tatanan kehidupan masyarakat, berbangsa, bemegara, agar sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. 2. Latar Belakang Munculnya Reformasi Krisis Ekonomi Ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Nilai tukar rupiah turun dari Rp. 2.575,00 menjadi Rp. 2.603,00 pada 1 Agustus 1997. Krisis Politik Ditandai dengan kemenangan mutlak Golkar dalam Pemilihan Umum 1997 yang dinilai penuh kecurangan. Krisis Kepercayaan Pemerintahan Orde Baru yang diliputi KKN secara terselubung maupun terang-terangan pada bidang parlemen, kehakiman, dunia usaha, perbankan, peradilan, pemerintahan sudah berlangsung lama sehingga disana-sini muncul ketidakadilan, kesenjangan sosial, rusaknya system politik, hukum, dan ekonomi mengakibatkan timbul ketidak percayaan rakyat terhadap pemerintahan dan pihak luar negeri terhadap Indonesia. Krisis Hukum Orde Baru banyak terjadi ketidak adilan dibidang hukum, dalam kekuasaan kehakiman berdasar Pasal 24 UUD 1945 seharusnya memiliki kekuasaan yang merdeka terlepas dari kekuasaan eksekutif, tapi Kenyataannya mereka dibawah eksekutifpengadilan sulit terwujud bagi rakyat, sebab hakim harus melayani penguasa. Sehingga sering terjadi rekayasa dalam proses peradilan.

3. Perkembangan Politik setelah 21 Mei 1998 Masa Pemerintahan B.J. Habibie Setelah B.J. Habibie dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia pada tanggal 21 Mei 1998. Tugas Habibie menjadi Presiden menggantikan Presiden Soeharto sangatlah berat yaitu berusaha untuk mengatasi krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997. Langkah-langkah Pemerintahan Habibie 1 Pembentukan Kabinet 2 Upaya Perbaikan Ekonomi 3 Reformasi di Bidang Politik 4 Reformasi di Bidang Hukum 5 Masalah Dwi Fungsi ABRI 6 Sidang Istimewa MPR Lepasnya Timor Timur 7 8 Pemilihan Umum 1999 9 Sidang Umum MPR Hasil Pemilu 1999

4. Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat Pada Masa Reformasi Kondisi Sosial Masyarakat Sejak krisis moneter tahun 1997 perusahaan swasta mengalami kerugian dan kesulitan dalam membayar gaji karyawan. Harga sembako semakin tinggi, banyak karyawan yang menuntut kenaikan gaji yang akhirnya berimabas pada memphkkan karyawannya. Karyawan yang di PHK itu menambah jumlah pengangguran sehingga jumlah pengangguran mencapai 40 juta orang. Dampaknya adalah maraknya tindakan kriminalitas yang terjadi dalam masyarakat.oleh karena itu pemerintah harus membuka lapangan kerja baru dan menarik kembali para investor untuk menanamkan modalnya ke Indonesia sehingga dapat membuka lapangan kerja. Kondisi Ekonomi Masyarakat Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyat, pemerintah melihat 5 sektor kebijakan yang harus digarap yaitu : Perluasan lapangan kerja secara terus menerus melalui investasi dalam dan luar negeri seefisien mungkin Penyediaan barang kebutuhan pokok sehari-hari untuk memenuhi permintaan pada harga yang terjangkau Penyediaan fasilitas umum seperti : rumah, air minum, listrik, bahan bakar, komunikasi,angkutan, dengan harga yang terjangkau Penyediaan ruang sekolah, guru dan buku-buku untuk pendidikan umum dengan harga terjangkau Penyediaan klinik, dokter dan obat-obatan untuk kesehatan umum dengan harga yang terjangkau pula.