Gambar 3. Karakter morfometrik dan meristik Kryptopterus spp. yang diukur

dokumen-dokumen yang mirip
- Keterkaitan faktor fisika-kimia perairan terhadap karakter morfometrik tubuh. spp. dari bebcrapa lokasi penelitian di sungai Kampar dan sungai

KARAKTERISTIK MORFOMETRIK DAN MERISTIK IKAN LAIS DANAU (Ompok hypophthalmus Bleeker, 1846) DI SUNGAI TAPUNG DAN SUNGAI SIAK

MORFOMETRIK DAN MERISTIK IKAN BUNTAL HIJAU (Tetraodon nigroviridis, Marion de Procé (1822)) DI MUARA PERAIRAN BENGKALIS PROVINSI RIAU

MORFOMETRIK IKAN SELAIS PANJANG LAMPUNG (Kryptopterus apogon) DI SUNGAI KAMPAR KIRI DAN SUNGAI TAPUNG, PROVINSI RIAU

3 METODE PENELITIAN. Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI MORFOLOGI BEBERAPA JENIS IKAN LALAWAK (Barbodes spp) DI SUNGAI CIKANDUNG DAN KOLAM BUDIDAYA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan September 2014.

MORFOMETRIK IKAN TAPAH (Wallago leeri Bleeker, 1851) DARI SUNGAI SIAK DAN SUNGAI KANDIS PROVINSI RIAU

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Cuvier (1829), Ikan tembakang atau lebih dikenal kissing gouramy,

Keragaman jenis dan struktur morfometrik Kryptopterus spp. di Sungai Batang Hari

JUPE, Volume 1 ISSN Desember 2016 IDENTIFIKASI JENIS IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI PANTAI JERANJANG

MORFOMETRIK DAN MERISTIK IKAN BUNTAL PISANG (Tetraodon lunaris) DI PERAIRAN LAUT DAN PAYAU KABUPATEN BENGKALIS. Mahasiswa Program Studi S1 Biologi

MERISTIK, MORFOMETRIK DAN POLA PERTUMBUHAN IKAN SEPAT MUTIARA (Trichogaster leeri) DI RAWA BANJIRAN SUNGAI TAPUNG RIAU

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR KEP.25/MEN/2006 TENTANG PELEPASAN VARIETAS IKAN PATIN PASUPATI SEBAGAI VARIETAS BENIH UNGGUL

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

Keragaman Jenis dan Struktur Morfometrik Kryptopterus spp. di DAS Batang Hari (Diversity and morphometric structure of Kryptopterus

3. METODE PENELITIAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PELEPASAN BENIH SEBAR IKAN LELE MANDALIKA

Keanekaragaman Genetika Ikan Lais Cryptopterus spp. dari Propinsi Riau Berdasarkan Sitokrom-b DNA Mitokondria

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/KEPMEN-KP/2013 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.66/MEN/2011 TENTANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Keywords: Kampar rivers, Ompok sp, relative growth, Siak rivers

IDENTIFIKASI IKAN. Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA. Mata Kuliah Iktiologi

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 26/MEN/2004 TENTANG PELEPASAN VARIETAS IKAN LELE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. pendugaan stok ikan. Meskipun demikian pembatas utama dari karakter morfologi

Studi Morfometrik dan Meristik Ikan Lemeduk (Barbodes schwanenfeldii) di Sungai Belumai Kabupaten Deli Serdang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 9 bulan dimulai dari bulan Agustus 2011

2. TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Ikan Belida (Chitala lopis) (Dokumentasi BRPPU Palembang, 2009)

Abstract. Keywords : Thynnichthys thynnoides, Pinang Luar Oxbow Lake, morphometric, meristic, growth patterns

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.48/MEN/2012 TENTANG

MORFOMETRIK DAN MERISTIK IKAN IKAN PARANG PARANG (Chirocentrus dorab Forsskal, 1775) DI PERAIRAN BENGKALIS

BAB I PENDAHULUAN. Sungai Tabir merupakan sungai yang berada di Kecamatan Tabir Kabupaten

Torani (Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan) Vol.25 (1) April 2015: ISSN:

2014, No Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

I. PENDAHULUAN. sumber daya perairan, baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Perikanan adalah

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

bio.unsoed.ac.id TELAAH PUSTAKA A. Morfologi dan Klasifikasi Ikan Brek

Abstract Keywords : Osteochilus wandersii, Rokan Kiri River, morphometric, meristic, growth patterns

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19/KEPMEN-KP/2015 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI BATANGHARI

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.79/MEN/2009 TENTANG PELEPASAN VARIETAS IKAN NILA LARASATI SEBAGAI BENIH BERMUTU

3. METODE PENELITIAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 44/MEN/2006 TENTANG

INVENTARISASI JENIS-JENIS IKAN BUNTAL (FAMILI TETRAODONTIDAE) DI MUARA PERAIRAN BENGKALIS, KABUPATEN BENGKALIS, PROVINSI RIAU

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Desember 2013 di Sungai

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 45/MEN/2006 TENTANG

TINJAUAN PUSTAKA. : Actinopterygii. : Cypriniformes. Spesies : Barbichthys laevis (Froese and Pauly, 2012)

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 52/MEN/2004 T E N T A N G PELEPASAN VARIETAS IKAN NILA JICA SEBAGAI VARIETAS BARU

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.09/MEN/2012 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA SRIKANDI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sungai Tabir terletak di Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin. Sungai Tabir

TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Oleh

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PELEPASAN IKAN LELE MUTIARA.

Keanekaragaman ikan lais (kryptopterus spp) berdasarkan karakter morfologi di danau teluk kota jambi

Kryptopterus spp. dan Ompok spp.

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.47/MEN/2012 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA MERAH NILASA

3 METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan lokasi

STUDI MORFOMETRIK DAN MERISTIK IKAN LEMEDUK (Barbodes schwanenfeldii) DI SUNGAI BELUMAI KABUPATEN DELI SERDANG ANITA RAHMAN

3. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan unsur penting bagi kehidupan makhluk hidup baik manusia,

I. PENDAHULUAN. tengah dan selatan wilayah Tulang Bawang Provinsi Lampung (BPS Kabupaten

Gambar 3. Peta lokasi penelitian

n. TINJAUAN PUSTAKA 2,1. Sistimatika dan Ciri Morfologi Ikan Lais Cryptopterus spp.

Stasiun 1 ke stasiun 2 yaitu + 11,8 km. Stasiun '4.03"LU '6.72" BT. Stasiun 2 ke stasiun 3 yaitu + 2 km.

III. MATERI DAN METODE. dan Laboratorium Pemuliaan dan Genetika Fakultas Pertanian dan Peternakan

BAB I PENDAHULUAN. Danau merupakan sumber daya air tawar yang berada di daratan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dengan

METODE PENELITIAN. Seruai Desa Namu Suro Kecamatan Biru-biru Kabupaten Deli Serdang

III. METODOLOGI. Bawang, Provinsi Lampung selama 6 bulan dimulai dari bulan April 2013 hingga

MORFOMETRIK DAN MERISTIK IKAN PARANG- PARANG (Chirocentrus dorab Forsskal, 1775) DI PERAIRAN BENGKALIS

Pengenalan Jenis Ikan, Identifikasi dan Pengamatan Ciri-Ciri Seksual Sekunder Pada Ikan Cupang (Betta sp.)

METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2. Alat dan Bahan

III. MATERI DAN METODE

INVENTARISASI JENIS-JENIS IKAN DI SUNGAI SINGINGI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Kajian Aspek Reproduksi Ikan Lais Ompok hypophthalmus di Sungai Kampar, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pulau Pramuka I II III

Akuatik- Jurnal Sumberdaya Perairan

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae

III. METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Penilaian Masyarakat di sekitar Sungai Terhadap Keberadaan Ekosistem Sungai Siak


I. PENDAHULUAN. Waduk merupakan salah satu bentuk perairan menggenang yang dibuat

BAB I PENDAHULUAN. Jenis kerang yang banyak terdapat di wilayah Kabupaten Cilacap yaitu jenis

KATA PENGANTAR. Pekanbaru, Desember Penulis

PERBEDAAN KARAKTERISTIK ANTARA IKAN LELE DUMB0 DAN LELE AFRIKA (CZarias gariepimus Burchell) \i :*t.,\ Oleh : *,, Imron Hamsyah C SKRIPSI

INVENTARISASI JENIS-JENIS IKAN CYPRINIFORMES DI SUNGAI ROKAN KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU

I. MATERI DAN METODE PENELITIAN Letak Giografis Lokasi Penelitian Pekanbaru terletak pada titik koordinat 101 o o 34 BT dan 0 o 25-

3. METODE PENELITIAN

KARAKTERISTIK MORFOLOGI IKAN ASANG (Osthechilus haselti CV) BERDASARKAN TRUSS MORFOMETRIK PADA HABITAT PERAIRAN YANG BERBEDA.

Beberapa contoh air, plankton, makrozoobentos, substrat, tanaman air dan ikan yang perlu dianalisis dibawa ke laboratorium untuk dianalisis Dari

3. METODE PENELITIAN

SWAMP EELS (Synbranchus sp.) JENIS YANG BARU TERCATAT (NEW RECORD SPECIES) DI DANAU MATANO SULAWESI SELATAN *)

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Struktur Morfologis Klasifikasi

Meliawati, Roza Elvyra, Yusfiati

3. METODE PENELITIAN

Tabel 1. Komposisi nukleotida pada gen sitokrom-b parsial DNA mitokondria Cryptopterus spp.

bentos (Anwar, dkk., 1980).

Transkripsi:

6 memiliki jari-jari bercabang, jumlah jari-jari sirip ini ditentukan sebanyak jumlah jari-jari bercabang ditambah dua. Sedangkan pada sirip punggung ditentukan sebanyak jumlah jari-jari bercabang ditambah satu. ; r.' «BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN. Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah eksplorasi potensi keanekaragaman jenis ikan lais Kryptopterus spp. secara morfologi melalui karakterisasi morfometrik dan meristik, dengan target khusus menghasilkan buku referensi mengenai jenis-jenis ikan lais Kryptopterus spp. terkait dengan kekhasan habitat sungai paparan banjir di provinsi Riau. Tujuan tersebut dicapai dalam 2 tahun penelitian. Tujuan penelitian tahun pertama (sudah dilakukan) adalaih untuk mengidentifikasi jenis-jenis dalam genus Kryptopterus berdasarkan karakter morfometrik dan meristik; dan menganalisis hubungan kekerabatan secara intraspesies maupun interspesies berdasarkan karakter morfometrik dan meristik. Tujuan penelitian tahun kedua (sudah dilakukan) adalah untuk menganalisis peranan faktor fisika-kimia habitat terhadap perbedaan karakter morfometrik ikan lais Kryptopterus spp.; ekplorasi lanjutan untuk melengkapi data karakter morfometrik dan meristik tahun pertama terhadap jenis K apogon dan K. cryptopterus; serta menyusun buku referensi penelitian mengenai jenis-jenis ikan lais Kryptopterus spp. terkait kekhasan habitatnya di sungai paparan banjir di provinsi Riau. Karakterisasi jenis-jenis ikan lais Kryptopterus spp. secara morfologi ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan acuan bagi peneliti lainnya untuk pengembangan sumberdaya hayati sungai paparan banjir umumnya, dan khususnya terhadap ikan lais di provinsi Riau. a. BAB IV. METODE PENELITIAN n Penelitian ini merupakan gabungan penelitian lapangan dan laboratorium. Penelitian dirancang selama dua tahun. Penelitian tahun pertama dan tahun kedua sudah dilakukan. V

4.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih adalah beberapa lokasi di sungai Kampar (Mentulik, Buluh Cina, Langgam) dan sungai Indragiri (Kampung Pulau, Pulau Jum'at, Kuala Cinaku). Sungai Indragiri dan Sungai Kampar adalah 2 sungai besar di Propinsi Riau. Sungai Kampar ditetapkan sebagai pusat produksi perikanan air tawar di Provinsi Riau dengan SK Gubemur No. 99/11/2000. Sungai Kampar terletak di kabupaten Kampar dan kabupaten Pelalawan, dapat ditempuh sekitar 1-2 jam dari kota Pekanbaru, tetapi jalan menuju ke stasiun penelitian umumnya jalan tanah, kalau sudah turun hujan jalan tanah menjadi sangat licin, sedangkan kalau musim kemarau jalan tanah tersebut sangat berdebu. Sungai Indragiri terletak di kabupaten Indragiri dan dapat ditempuh sekitar 6 jam dari kota Pekanbaru. ; 4.2. Ruang Lingkup Penelitian Pada tahun kedua ini, penelitian terdiri dari: 1. Eksplorasi lanjutan ke lapangan untuk melengkapi kekurangan data karakterisasi morfometrik meristik dan hubungan kekerabatan pada penelitian tahun pertama terhadap K. apogon dan K. cryptopterus. ^ - 2. Analisis keterkaitan data faktor fisika-kimia perairan pada beberapa lokasi penelitian di sungai Kampar (Mentulik, Buluh Cina, Langgam) dan sungai Indragiri (Kampung Pulau, Pulau Jum'at, Kuala Cinaku) yaitu suhu, kekeruhan, kecepatan arus dan ph perairan terhadap karakter morfometrik Kryptopterus spp. yang belum dilakukan pada penelitian tahun pertama penelitian; 3. Pengumpulan informasi sekunder yang dipunyai Dinas Perikanan dan Balai Konservasi Sumberdaya Alam provinsi Riau mengenai ikan lais Kryptopterus spp. 4. Penyusunan buku referensi jenis-jenis ikan lais terkait dengan kekhasan habitatnya di sungai-sungai provinsi Riau....

4.4.2. Eksplorasi dan pengkoleksian lanjulan ke lapangan untuk melengkapi kekurangan data pada tahun pertama terhadap ikan lais K. apogon dan K. cryptopterus. ' ' ^-'t.-^'j-'.r...x.., /"..'-.s,- ;r'<n-^- =.i,>,'vo..i,-,. Ikan lais dari jenis Kryptopterus apogon dan K. cryptopterus yang tertangkap oleh nelayan di sungai Kampar pada beberapa lokasi penelitian (Mentulik, Buluh Cina, Langgam) dan sungai Indragiri (Kampung Pulau, Pulau Jum'at, Kuala Cinaku) dikumpulkan. Selanjutnya ikan-ikan diawetkan dengan formalin 4-10% dan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengukuran morfometrik dan meristik tubuhnya. Skema karakter morfometrik dan meristik yang diukur untuk mengidentifikasi jenis-jenis ikan Kryptopterus spp. disajikan pada Gambar 3. Gambar 3. Karakter morfometrik dan meristik Kryptopterus spp. yang diukur Karakter morfometrik dan meristik yang diukur adalah panjang total (PT), panjang standar (PS), tinggi tubuh (TT), panjang kepala (PK), tmggi kepala (TK), lebar kepala (LK), panjang moncong (PMC), diameter mata (DM), jarak interorbital (JIO), sungut rahang atas (SRA), sungut rahang bawah (SRB), panjang di depan sirip pimggung (PDSP), panjang di depan sirip dada (PDSD), panjang di

depan sirip perut (PDSPr), panjang di depan sirip dubur (PDSDb), panjang sirip punggung (PSP), panjang sirip dada (PSD), panjang duri sirip dada (PDrSD), panjang sirip perut (PSt'r), panjang dasar sirip dubur (PSDb), panjang sirip ekor (PSE) dan tinggi batang ekor (TBE). Sedangkan karakter meristik yang diukur adalah jumlah jari-jari pada sirip punggung (sp), sirip dada (dd), sirip perut (pr), sirip dubur (db) dan sirip ekor (se). Analisis kekerabatan baik secara intraspesies maupun interspesies dilakukan berdasarkan karakter morfometrik. Informasi mengenai nisbah atau perbandingan suatu karakter terhadap karakter lain dari ukuran morfometrik disajikan pada Tabel 1. Data nisbah lebih bersifat universal karena tidak tergantung ukuran sampel ikan. 10 Tabel 1. Nisbah karakter morfometrik yang diukur pada Kryptopterus spp. Simbol nisbah Nisbah karakter morfometrik Nl = PDSP/PT panjang bagian di depan sirip punggung/panjang tubuh N2 = PDSDb/PT panjang bagian di depan sirip dubur/panjang tubuh N3 PDSPr/PT panjang bagian di depan sirip perut/panjang tubuh ^ ^ N4 = PDSD/PT panjang bagian di depan sirip dada/panjang tubuh N5 = PSP/PT panjang sirip punggung/panjang tubuh N6 = PSDb/PT panjang sirip dubur/panjang tubuh N7 PSPr/PT panjang sirip perut/panjang tubuh N8 = PSD/PT panjang sirip dada/panjang tubuh N9 = PDrSD/PT panjang duri pada sirip dada/panjang tubuh NIO PSE/PT panjang sirip ekor/panjang tubuh Nil = TBE/PT tinggi batang ekor/panjang tubuh N12 11/PT tinggi tubuh/panjang tubuh N13 PK/PT panjang kepala/panjang tubuh N14 = LK/PT N15 = TK/PT lebar kepala/panjang tubuh tinggi kepala/panjang tubuh N16 = PMC/PK panjang moncong/panjang kepala N17 = JIO/PK jarak interorbital/panjang kepala N18 = DM/PK diameter mata/panjang kepala N19 = SRA/PK panj ang sungut pada rahang atas/panj ang kepala N20 SRB/PK panjang sungut pada rahang bawah/panjang kepala Data nisbah karakter morfometrik N1-N20 memberikan gambaran kondisi dan bentuk tubuh ikan secara keseluruhan. Karakter N1-N15 memberikan gambaran

14 bentuk tubuh. Karakter N13-N20 memberikan gambaran bentuk kepala. Tujuan dibuatnya data nisbah karakter morfometrik ini supaya data bersifat universal dan tidak dipengaruhi oleh besar atau kecilnya ukuran sampel ikan. Sedangkan karakter meristik tidak dibandingkan rasionya dengan panjang tubuh ataupun panjang kepala, karena karakter meristik merupakan karakter penciri masingmasing jenis. 4.4.3. Analisis keterkaitan faktor fisika kimia perairan terhadap karakter morfometrik tubuh Kryptopterus spp dari beberapa lokasi penelitian di sungai Kampar (Mentulik, Buluh Cina, Langgam) dan sungai Indragiri (Kampung Pulau, Pulau Jum'at, Kuala Cinaku). Pengukuran faktor fisika kimia perairan (Tabel 2) dilakukan pada setiap lokasi penelitian tempat pengambilan ikan, baik di sungai Kampar (Mentulik, Buluh Cina, Langgam) maupun di sungai Indragiri (Kampung Pulau, Pulau Jum'at, Kuala Cinaku). Faktor fisika kimia perairan yang dipilih adalah faktor khas pada ekosistem sungai paparan banjir yang dapat mempengaruhi perbedaan karakter morfometrik tubuh ikan. Tabel 2. Faktor Fisika Kimia Perairan yang Diukur Faktor Alat Satuan Lokasi Suhu Termometer C Insitu Kekeruhan Turbiditimeter NTU Insitu Kecepatan arus Pelampung dan tali M/dt Insitu ph ph meter - Insitu Ketr. Insitu = diukur di lokasi pengambilan ikan Analisis data : ^. - Identifikasi jenis-jenis ikan Kryptopterus spp. dilakukan berdasarkan karakter morfometrik dan meristik. Gambaran bentuk tubuh setiap jenis ikan dianalisis dari data nisbah karakter morfometrik. Keeratan hubungan antar karakter morfometrik yang diukur, dianalisis secara multivariat dengan Principal Component Analysis atau analisis komponen utama (Kovach, 1999). - Hubungan kekerabatan baik secara interspesies maupun intraspesies dalam genus Kryptopterus dianalisis dengan NTSys versi 2,02 (Rolf, 1998).