Pengenalan Huruf Pada Citra Digital Menggunakan Algoritma Template Matching

dokumen-dokumen yang mirip
KLASIFIKASI HURUF KATAKANA DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING CORRELATION

DETEKSI KERUSAKAN JALUR PCB (PRINTED CIRCUIT BOARD) MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING

Aplikasi Pembelajaran Pengenal Aksara Bali Menggunakan Metode Template Matching

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGENALAN KARAKTER PADA PLAT NOMOR KENDARAAN BERBASIS OPTICAL CHARACTER RECOGNITION MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING CORRELATION

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGENALAN KATA AKSARA JAWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR

PENGENALAN ANGKA PADA PLAT NOMOR DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

PENGENALAN RAMBU LALU LINTAS MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING INTEGRAL PROYEKSI

Aplikasi Pembelajaran Pengenal Aksara Bali Menggunakan Metode Template Matching

Aplikasi Pengolahan Citra Dalam Pengenalan Pola Huruf Ngalagena Menggunakan MATLAB

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan pengetahuan dibidang kecerdasan buatan sedemikian

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGENALAN RAMBU LALU LINTAS MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING INTEGRAL PROYEKSI

Template Matching Integral Proyeksi untuk Pengenalan Rambu Lalu Lintas Integral Projection Template Matching for Traffic Sign Recognition

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan proses pengolahan citra digital (digital image processing), dimana data berupa

Identifikasi dan Kumulasi Pilihan Jawaban Responden Pada Kertas Lembar Jawaban Menggunakan Metoda Template Matching

APLIKASI PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN ALGORITMA HAMMING DISTANCE

BAB 1 PENDAHULUAN. memindahkan data secara manual ke dalam komputer untuk dapat diolah lebih

ANALISA BATAS SUDUT KEMIRINGAN HASIL PEMINDAIAN DOKUMEN MENGGUNAKAN TEMPLATE MATCHING CORRELATION

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. banyak kemungkinan tulisan dengan huruf yang khas mempunyai histories

PENGENALAN AKSARA BALI MENGGUNAKAN METODE ZONING DAN KNN

RANCANG BANGUN PENGENALAN AKSARA BALI CETAK DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING DAN LIBRARY OPENCV PADA ANDROID TUGAS AKHIR

DETEKSI DAN SEGMENTASI OTOMATIS DERET PADA CITRA METERAN AIR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGKONVERSIAN IMAGE MENJADI TEKS UNTUK IDENTIFIKASI PLAT NOMOR KENDARAAN. Sudimanto

yang standar. Tugas akhir ini lebih berorientasi pada pengenalan fiturnya, sehingga pembahasan lebih ditekankan pada ekstraksi fitur bentuk geometri.

Tidak ada tepat satu teori untuk menyelesaikan problem pengenalan pola Terdapat model standar yang dapat dijadikan teori acuan

Pola adalah entitas yang terdefinisi dan dapat diidentifikasi melalui ciri-cirinya (features).

OPTICAL CHARACTER RECOGNITION

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Permasalahan

PENGENALAN AKSARA BALI MENGGUNAKAN METODE MODIFIED DIRECTION FEATURE DAN ALGORITMA GENERALIZED LEARNING VECTOR QUANTIZATION (GLVQ)

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini, teknologi komputer telah berkembang dengan pesat dan telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN SISTEM PENYIMPANAN DATA FITUR CITRA TULISAN TANGAN AKSARA BALI

Nama : Raden Septiana Faza NPM : Jurusan : Teknik Informatika Pembimbing 1 : Dr. Rodiah Pembimbing 2 : Fitrianingsih, Skom.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Aksara Jawa merupakan salah satu peninggalan budaya yang tak ternilai

Sistem Pembaca Teks Bahasa Indonesia Otomatis Menggunakan Kamera Web Dengan Metode Integral Proyeksi

1 BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran yang diperoleh dari sekolah adalah pengenalan dan pemahaman akan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Penggunaan template matching sebagai salah satu metode dalam mengenali simbol juga mengalami perkembangan, yang terbaru adalah algoritma Optimized

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1

Dewasa ini teknologi robotik dan informasi telah berkembang dengan cepat. Begitu

BAB II LANDASAN TEORI. bahasa Jawa yang pada dasarnya terdiri atas dua puluh aksara pokok (nglegena),

PENGENALAN AKSARA JAWA MENGGUNAKAN OPERATOR PREWITT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Penggunaan Jaringan Syaraf Tiruanuntuk Membaca Karakter pada Formulir Nilai Mata Kuliah

PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA

Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 1, Tahun 2012, p

PENGENALAN BILANGAN ARAB MENGGUNAKAN TEMPLATE MATCHING

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. a. Pustaka satu (1) diambil dari jurnal Telkom UniversityMuhammad

APLIKASI PENGENALAN KARAKTER HURUF HIJAIYAH UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) SKRIPSI

IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA DAN ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) DALAM PENGENALAN BENTUK BOTOL

Identifikasi Tanda Tangan Dengan Ciri Fraktal dan Perhitungan Jarak Euclidean pada Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

IDENTIFIKASI JENIS BATU AKIK MENGGUNAKAN METODE LEARNING VEKTOR QUANTIZATION (LVQ)

BAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina,

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

TUGAS AKHIR APLIKASI PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DENGAN METODE OPTICAL CHARACTER RECOGNITION (OCR)

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1. Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. warisan budaya yang ada di Bali yang perlu mendapatkan perhatian karena mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. teks digital yang dapat dikenali oleh komputer maupun teks non digital seperti

Pengenalan Telur Berdasarkan Karakteristik Warna Citra Yustina Retno Wahyu Utami 2)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Implementasi antar muka dalam tugas akhir ini terdiri dari form halaman

BAB I.PENDAHULUAN. tersebut menghasilkan ciri khas tersendiri untuk masing-masing daerahnya, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. dengan memanfaatkan ciri wajah yang telah tersimpan pada database atau wajah

BAB 2 LANDASAN TEORI. metode yang digunakan sebagai pengawasan kendaraan yang menggunakan pengenalan

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

JURNAL TEODOLITA. VOL. 14 NO. 1, Juni 2013 ISSN DAFTAR ISI

BINERISASI CITRA DOKUMEN DENGAN FILTERISASI HOMOMORPHIC

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, lahan parkir menjadi kebutuhan utama pengguna kendaraan,

BAB 1 Persyaratan Produk

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

Rancang Bangun Sistem Pengelolaan Dokumen-dokumen Penting Menggunakan Text Mining

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS SISTEM

Oleh: Ulir Rohwana ( ) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. H. M. Isa Irawan, M.T.

Penerapan Teknologi Optical Character Recognition Untuk Mendeteksi Plat Nomor Kendaraan

PENGUKURAN KECEPATAN OBYEK DENGAN PENGOLAAN CITRA MENGGUNAKAN METODE THRESHOLDING SKRIPSI. Disusun Oleh : Hery Pramono NPM.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGGUNAAN MOMENT AFFINE UNTUK KARAKTERISASI HURUF JAWI CETAK

PENGENALAN HURUF TULISAN TANGAN BERBASIS CIRI SKELETON DAN STATISTIK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN. Disusun oleh : Mario Herryn Tambunan ( )

Jurnal TIMES, Vol. III No 2 : 1-5, 2014 ISSN : Character Recognition Dengan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan pemprosesan sinyal suara. Berbeda dengan speech recognition

IMPLEMENTASI OPTICAL CHARACTER RECOGNITION (OCR) DENGAN PENDEKATAN METODE STRUKTUR MENGGUNAKAN EKSTRAKSI CIRI VEKTOR DAN REGION

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Rekognisi karakter optik merupakan salah satu aplikasi pengenalan pola yang

Transkripsi:

Pengenalan Huruf Pada Citra Digital Menggunakan Algoritma Template Matching Munjiat Setiani Asih, ST, M.Kom Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. H.M. Joni No. 70C Medan 20152 Indonesia E-mail : munjiat.stth@gmail.com Abstrak Template matching merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengenali pola tertentu didalam citra digital. Manusia dapat mengenali huruf dengan mudah, baik dalam bentuk gambar, dokumen, ataupun bentuk lainnya yang sulit untuk digambarkan. Berbeda halnya dengan komputer, komputer harus memiliki algoritma tertentu untuk mengenali objek yang ada di alam ini. Misalnya komputer akan diajarkan untuk mengenali huruf didalam gambar, maka pengguna harus mengajarkan komputer pola-pola tertentu untuk dijadikan sebagai basis pengetahuan komputer tersebut. Algoritma template matching merupakan salah satu algoritma yang dapat dimanfaatkan untuk mengenali pola huruf didalam citra digital. Pemanfaatan metode ini dapat digunakan pada aplikasi OCR (Optical Character Recognition) untuk mengenali huruf dalam dokumen yang berbentuk citra digital. OCR merupakan salah satu contoh aplikasi yang dapat mengenali karakter didalam citra digital. Algoritma template matching akan membandingkan data masukan dengan data yang digunakan untuk pelatihan yang sudah dikenali sebelumnya. (Kata Kunci: Template Matching, Pengenalan Pola, Citra Digital, Huruf, Optical Character Recognition) 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi yang berkembang pesat sudah merambah kedalam bidang sistem cerdas. Salah satu penerapan sistem cerdas ini yaitu pengenalan pola huruf pada citra digital yang dapat dikenali oleh komputer. Dengan adanya pengenalan huruf dapat membantu pengguna untuk mengenali huruf, terutama dibidang pendidikan yang berkaitan dengan pengenalan dasar huruf. Berbeda dengan manusia yang memiliki kecerdasan alami, komputer harus memiliki algoritma tertentu yang digunakan untuk membentuk kecerdasan yang akan dimilikinya untuk mengenali huruf didalam citra digital. Algoritma yang dapat digunakan yaitu algoritma template matching, algoritma ini memanfaatkan kemiripan template untuk memeriksa kemiripan antara gambar satu dengan gambar yang lainnya. Semakin dekat nilai piksel antara gambar tersebut maka gambar tersebut akan semakin mirip dengan gambar masukan. Algoritma template matching merupakan algoritma yang sangat mudah untuk diterapkan, tetapi memiliki kelemahan. Salah satu kelemahan algoritma ini yaitu membutuhkan tempat penyimpanan yang besar untuk menampung citra training, semakin banyak citra training yang dimiliki sistem maka semakin baik pula aplikasi mengenali huruf yang ada pada citra digital masukan. 2. Pengenalan Pola Pola dapat diartikan sebagai model atau contoh. Secara umum pola dapat didefinisikan sebagai hubungan data analog ataupun digital, kejadian atau konsep yang dapat dibedakan. Bentuk wajah, sidik jari, mata, nada sebait musik, lintasan yang dibuat secara zig-zag, semuanya merupakan contoh dari pola-pola yang berlainan. Secara umum pengenalan pola dapat dibedakan menjadi dua yaitu pengenalan pola langsung (konkret) dan tidak langsung (konseptual). Pengenalan pola langsung mencakup pengenalan visual dan aural spasial (krakter, gambar, sidik jari, tanda tangan, dsb) dan temporal (gelombang, ucapan, ECG, dsb) dimana seseorang membutuhkan sensor.

3. OCR (Optical Character Recognition) OCR (Optical Character Recognition) adalah sebuah aplikasi komputer yang digunakan untuk mengenali/mengidentifikasi citra huruf untuk dikonversikan kebentuk file tulisan. Sistem pengenalan huruf ini dapat meningkatkan kecerdasan yang dimiliki oleh komputer. Sistem pengenalan huruf yang cerdas sangat dibutuhkan saat sekarang ini dalam bidang-bidang tertentu yang membutuhkan pembacaan karakter dalam citra, misalnya koleksi pustaka digital seperti google book, koleksi sastra kuno digital dan lain sebagainya. Secara umum proses OCR dapat dilihat pada gambar berikut. File Input (Citra Digital) Preprocessing Segmentasi Normalisasi Ekstraksi Fitur Recognition ASCII Text Gambar 1. Proses OCR Secara Umum 4. Template Matching Template matching merupakan algoritma yang banyak digunakan untuk mengenali pola, algoritma ini banyak dipilih karena penerapannya yang sangat sederhana dan mudah. Citra masukan akan dibandingkan dengan citra yang terdapat didalam basis data. Citra masukan dijadikan sebagai pusat dari bagian citra digital yang akan dibandingkan dan dihitung seberapa banyak titik yang paling sesuai dengan template. Langkah ini diulangi terus menerus sampai seluruh citra selesai dibandingkan dengan citra masukan. kesesuaian titik yang paling mendekati atau error minimum yang paling kecil antara citra masukan dan citra yang terdapat dalam basis data menandakan bahwa citra tersebut merupakan citra yang paling sesuai dengan citra masukan. Tingkat kesesuaian citra masukan dengan citra yang terdapat didalam basis data dapat dihitung berdasarkan nilai error terkecil dengan menggunakan persamaan berikut.,, 1 I adalah pola piksel masukan yang akan dibandingkan. T adalah pola piksel citra template (citra yang terdapat dalam basis data). Template dengan nilai error paling kecil adalah template yang paling sesuai dengan citra masukan yang dibandingkan.

5. Analisis Template Matching Untuk mengenali huruf dalam citra digital, terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan antara lain: 1. Citra masukan harus dirubah terlebih dahulu menjadi citra biner agar memudahkan proses pengenalan huruf 2. Lakukan pemisahan huruf didalam citra 3. Ubah resolusi citra huruf/sesuaikan dengan citra didalam basis data 4. Lakukan proses pengenalan huruf dengan manggunakan rumus template matching Untuk lebih jelasnya lihat contoh berikut: Gambar 2. Citra Input Secara kasat mata manusia dapat mengenali citra input tersebut merupakan huruf "M", tetapi komputer harus melakukan pengenalan huruf tersebut dengan algoritma template matching. Setelah diketahui citra input selanjutnya diperoleh citra yang terdapat didalam basis data sebagai berikut: (a) (b) (c) (d) Gambar 3 (a) Huruf A (b) Huruf N (c) Huruf M (d) Huruf Z Dari gambar 3, nilai piksel dari citra diambil dan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Citra Yang Terdapat Dalam Basis Data A 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 N 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 M 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 Z 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0

Sedangkan untuk citra masukan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. Nila Citra masukan M 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 Hasil dari perhitungan error menggunakan persamaan (1) dapat dilihat pada tabel 3 berikut. Tabel 3. Hitungan Error A (1-0) 2 + (1-0) 2 + (0-1) 2 + (0-1) 2 + (0-1) 2 + (1-0) 2 + (1-0) 2 + (1-0) 2 + (0-1) 2 + (1-0) 2 + (1-1) 2 + (1-0) 2 + (0-1) 2 + (1-0) 2 + (0-0) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (1-0) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (0-0) 2 + (0-0) 2 + (0-1) 2 + (0-1) 2 + (0-1) 2 + (0-1) 2 + (0-1) 2 + (0-0) 2 + (0-0) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (0-0) 2 + (0-0) 2 + (1-1) 2 + (0-0) 2 = 19 N (0-0) 2 + (1-0) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (1-0) 2 + (0-0) 2 + (0-0) 2 + (0-1) 2 + (1-0) 2 + (1-1) 2 + (1-0) 2 + (1-1) 2 + (0-0) 2 + (0-0) 2 + (1-1) 2 + (0-1) 2 + (1-0) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (0-0) 2 + (0-0) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (0-1) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (0-0) 2 + (0-1) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (1-0) 2 + (0-1) 2 + (1-1) 2 + (0-0) 2 + (0-0) 2 + (0-1) 2 + (0-0) 2 = 12 M (0-0) 2 + (0-0) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (0-0) 2 + (0-0) 2 + (0-0) 2 + (1-1) 2 + (0-0) 2 + (1-1) 2 + (0-0) 2 + (1-1) 2 + (0-0) 2 + (0-0) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (0-0) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (0-0) 2 + (0-0) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (0-0) 2 + (0-0) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (0-0) 2 + (0-0) 2 + (1-1) 2 + (0-0) 2 = 0 Z (0-0) 2 + (0-0) 2 + (0-1) 2 + (0-1) 2 + (0-1) 2 + (0-0) 2 + (0-0) 2 + (1-0) 2 + (1-1) 2 + (1-0) 2 + (1-1) 2 + (1-0) 2 + (0-1) 2 + (0-0) 2 + (1-0) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (1-0) 2 + (0-1) 2 + (1-1) 2 + (1-0) 2 + (1-0) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (0-1) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (1-0) 2 + (1-0) 2 + (0-1) 2 + (0-1) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (1-1) 2 + (1-0) 2 + (0-0) 2 + (0-1) 2 + (0-1) 2 + (0-1) 2 + (0-1) 2 + (0-1) 2 + (0-0) 2 = 23

Dari perhitungan yang dilkaukan didapatkan bahwa nilai yang terkecil yaitu 0, nilai error 0 tersebut yaitu karakter 'M'. Sedangkan karakter lain yang memiliki nilai terkecil berikutnya yaitu 12 dengan karakter huruf 'N'. Dengan demikian dapat dilihat bahwa dengan menggunakan algoritma template matching, komputer dapat mengenali huruf didalam citra digital dengan baik. 6. Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Algoritma template matching memiliki kelebihan dari segi penerapan algoritma yang sederhana, sehingga pemrogram dapat dengan mudah membuat aplikasi pengenalan huruf menggunalan algoritma ini. 2. Algoritma template matching membutuhkan penyimpanan yang cukup besar untuk menyimpan data pengetahuan yang akan dibandingkan dengan data input, semakin banyak data yang terdapat didalam database maka akan semakin akurat data yang akan dikenali menggunakan algoritma template matching. 7. Refrences [1] Made Sulatri Dewi, Made Windu Antara Kesiman, I Made Gede Sunarya. "Aplikasi Pembelajaran Pengenalan Aksara Bali Menggunakan Metode Template Matching". JANAPTI Vol. 3 No. 1. 2014. [2] Ni Kadek Ayu Wirdiani. "Pembentukan Pola Khusus Untuk Ekstraksi Ciri Pada Sistem Pengenalan Aksara Bali Cetak". Universitas Udayana Denpasar. 2011. [3] Rendra Pranadipa, Vika Novitasari, Maya Kurniawati, Nurlia Puspitasari, Yana Bonita. "Pengenalan Angka Pada Plat Nomor Dengan Metode Template Matching". Universitas Brawijaya. 2013. [4] Rezki Trianto, Ni Nengah Dewi Merdekawati, Rizkie Purnama Shakti Nugraha, Dita Nur Yuni Astiti, Happy Gagas Tri Atmojo. "Klasifikasi Huruf Katakana Dengan Metode Template Matching Correlation". Universitas Brawijaya. 2013. [5] Suryo Hartanto, Aris Sugiharto, Sukmawati Nur Endah. "Optical Character Recognition Menggunakan Algoritma Template Matching Correlation". JOINT Vol. 1 No.1. 2012.