Perilaku dan Proses Mental

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN TEORI

Sunardi, plb fip upi

TERAPI MODALITAS DALAM KEPERAWATAN JIWA

Psikoterapi M. Faisal Idrus

INTERVENSI DALAM PSIKOLOGI KLINIS. DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id

APLIKASI KONSEP-KONSEP PSIKOANALAISIS DALAM KONSELING KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan dari fungsi psikologis seperti pembicaraan yang kacau, delusi,

PERSOALAN DEPRESI PADA REMAJA

Psikologi Konseling Pendekatan Konseling Rasional Emotif (Rational Emotive Therapy)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

MODUL PERKULIAHAN. Kesehatan Mental. Kesehatan Mental yang Berkaitan dengan Kesejahketaan Psikologis (Penyesuaian Diri)

MODUL VII COGNITIVE THERAPY AARON BECK

SILABUS PSIKOLOGI ABNORMAL

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

SIJIL PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING. WPK 913 Kaedah Terapi Minggu 2

Psikologi Konseling Psychoanalysis Therapy and Person Center Therapy

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki. suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data Badan Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. kelompok atau masyarakat yang dapat dipengaruhi oleh terpenuhinya kebutuhan dasar

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. (Djarwanto, 1990)

Psikologi Konseling MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pengantar Psikologi Abnormal

BAB I PENDAHULUAN. dan pengetahuan. Howard L. Kingskey mengatakan bahwa learning is the process

Gangguan Kepribadian. Mustafa M. Amin Departemen Psikiatri FK USU

1. Bab II Landasan Teori

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG

Reality Therapy. William Glasser

Edukasi Kesehatan Mental Intensif 15. Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini

BAB I PENDAHULUAN. perilaku, dan sosialisasi dengan orang sekitar (World Health Organization,

BAB II TINJAUAN TEORETIS

Dua komponennya yaitu kesadaran akan sensasi fisiologis dan kesadaran bahwa ia gugup

BAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN. Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya

Terapi Psikososial Psikoterapi Konseling Rehabilitasi Psikiatrik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Psikologi Konseling Konseling Berbasis Problem

PROSES TERJADINYA MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa pada manusia. Menurut World Health Organisation (WHO),

PERSPEKTIF DAN MAKNA PENDEKATAN KONSELING

Psikologi Konseling Agustini, M.Psi., Psikolog MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB I PENDAHULUAN. keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Riyadi & Purwanto, 2009). Hal ini

MODEL TERAPI KONSELING. Teori dan Praktek

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI DI RSJD. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. Oleh : AGUNG NUGROHO

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Jones (2007) mendefinisikan gaya kepemimpinan sebagai cara seorang

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa (Mental Disorder) merupakan salah satu dari empat

LAPORAN PENDAHULUAN (LP) ISOLASI SOSIAL

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 GAMBARAN POLA ASUH

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun teori-teori yang dijelaskan adalah teori mengenai

BAB I PENDAHULUAN. fenomena---teori adalah untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa adalah berbagai karakteristik positif yang. menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS PSIKIATRI

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan dalam kehidupan dapat memicu seseorang

Psikologi Konseling Agustini, M.Psi., Psikolog MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

PENDAHULUAN (MATERI) Pengertian Psikologi Pendakatan dalam Psikologi: Sub disiplin Psikologi Bidang terapan Psikologi

Psikologi Konseling Gestalt Therapy and Behavior Therapy

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

A. Identitas : Nissa (Nama Samaran)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

GANGGUAN MOOD. dr. Moetrarsi SKF., DTM&H, Sp.KJ

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

A. Pemeriksaan penunjang. - Darah lengkap

16/02/2016 ASKEP KEGAWATAN PSIKIATRI MASYKUR KHAIR TENTAMEN SUICIDE

BAB 1 PENDAHULUAN. pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham yang spesifik sering

BAB I PENDAHULUAN. lansia. Semua individu mengikuti pola perkemban gan dengan pasti. Setiap masa

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat

DAFTAR KOMPETENSI KLINIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dirasakan sebagai ancaman (Nurjannah dkk, 2004). keadaan emosional kita yang dapat diproyeksikan ke lingkungan, kedalam

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang

GANGGUAN MOOD (ALAM PERASAAN)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hasil akhir dari pendidikan seseorang individu terletak pada sejauh mana hal

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan perkembangan seseorang bisa dilihat sejak usia dini, khususnya pada usia

Mengenal Gangguan Stress Pasca Trauma

BAB II TINJAUAN TEORI. pengecapan maupun perabaan (Yosep, 2011). Menurut Stuart (2007)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 18 pasal 1 Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Stres senantiasa ada dalam kehidupan manusia yang terkadang menjadi

1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Faktor-Faktor Pendulung..., Nisa Nur Fauziah, FPSI UI, 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang Latarbelakang Pengadaan Proyek

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan

BAB II TINJAUAN TEORI. menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi seseorang dalam

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Fobia sering kali dimiliki seseorang. Apabila terdapat perasaan takut

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa adalah berbagai karakteristik positif yang menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

EMOSI DAN SUASANA HATI

BAB I PENDAHULUAN. membentuk manusia yang berkualitas, berkompeten, dan bertanggung jawab

Psikologi Konseling Agustini, M.Psi., Psikolog MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

GENDER DAN KESEHATAN MENTAL

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individual dan makhluk sosial. Sejak manusia

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa.

Transkripsi:

MODUL PERKULIAHAN Perilaku dan Proses Mental Psikoterapi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 14 61093 (A21616AA) Abstract Penjelasan tentang Psikoterpi Kompetensi Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengkomunikasikan tentang pengertian psikoterpai dan teknik-teknik psikoterapi

Psikoterapi Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara klien dan terapis yang menggunakan prinsip-psinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien supaya membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu. Ciri-ciri dari defenisi mengenai psikoterapi ini, seperti penjelasan dibawah ini: Interaksi Sistematis Psikoterapi adalah suatu proses yang menggunakan suatu interaksi antara kline dan terapis. Kata sistematis di sini berarti terapis menyusun interaksi-interaksi dengan suatu rencana dan tujuan khusus yang menggambarkan segi pandangan teoritis terapis. Prinsipprinsip Psikologis Psikoterapis menggunakan prinsip-prinsip penelitian, dan teori-teori psikologis serta menyusun interaksi teraupetik. Tingkah Laku, Pikiran dan Perasaan Psikoterapi memusatkan perhatian untuk membantu pasien mengadakan perubahanperubahan behavioral, kognitif dan emosional serta membantunya supaya menjalani kehidupan yang lebih penuh perasaan. Psikoterapi mungkin diarahkan pada salah satu atau semua ciri dari fungsi psikologis ini. Tingkah Laku Abnormal, Memecahkan Masalah, dan Pertumbuhan Pribadi Sekurang-kurangnya ada tiga kelompok klien yang dibantu oleh psikoterapi. Psikoterapi sangat berguna untuk: 1. Membantu penderita dalam memahami dirinya, mengetahui sumber-sumber psikopatologi dan kesulitan penyesuaian diri, memberi perspektif masa depan yang lebih cerah. 2. Membantu penderita mendiagnosis bentuk-bentuk psikopatologi 3. Membantu penderita menentukan langkah-langkah praktis dan pelaksanaan pengobatannya. Ciri psikoterapi : 1. Proses : Interaksi 2 pihak, formal, profesional, legal, etis 2. Tujuan : Perubahan kondisi psikologis pribadi yang positif/optimal (afektif, kognitif, individu - perilaku/kebiasaan) 3. Tindakan, berdasar : ilmu (teori-teori), teknik, skill yang formal - assessment (data yang diperoleh melalui proses assessment wawancara, observasi, tes, dsb) 2

1. Psikoanalisis Teori psikoanalitik tentang kepribadian menyatakan bahwa setiap individu terdapat kekuatan-kekuatan yang saling berlawanan (id, ego, dan superego) yang menyebabkan konflik internal tidak terhindarkan. Freud percaya bahwa gangguan psikologi disebabkan oleh konflik tersebut, yang bisasnya berawal pada masa anak-anak dini, di mana individu tidak menyadarinya; impuls dari emosi yang terlibat telah direpresi ke bawah sadar. Konflik bawah sadar antara impuls agresif dan seksual dari id dan larangan-larangan yang dikeluarkan oleh ego dan superego dianggap Freud sebagai yang paling penting untuk tindakan maladaptif selanjutnya. Asumsi penting dari psikoanalisis adalah bahwa masalah yang dialami seseorang pada saat ini tidak dapat dipecahkan dengan baik tanpa memahami sepenuhnya dasar bawah sadarnya dalam hubungan awal dengan orangtua dan saudara kandungnya. Tujuan psikoanalisis adalah mengangkat konflik (emosi dan motif yang direpresi) ke kesadaran sehingga dapat ditangani dengan cara yang lebih rasional dan realistik. Asosiasi Bebas dan Analisis Mimpi Asosiasi bebas klien diminta membebaskan kekangan terhadap pikiran dan perasaanya, dan diminta mengatakan apa saja yang muncul dipikiran tanpa mensensor atau mengeditnya. Analisis mimpi Freud yakin bahwa mimpi adalah jalan kerajaan menuju ke alam bawah sadar, Freud membedakan antara isi mimpi manifes (jelas sadar) dan isi mimpi laten (tersembunyi, tidak disadari). Transferensi Kecenderungan klien untuk menjadikan ahli terapi sebagai respons emosional. Freud berpendapat bahwa transferensi sikap ini sebagai cara untuk menjelaskan kepada pasien asal mula banyak kekuatiran dan ketakutan mereka dari masa anak-anak. Interpretasi Merupakan suatu hipotesis yang meringkaskan suatu segmen perilaku klien dan menawarkan suatu penjelasan tentang motivasinya. Interpretasi mungkin juga berbentuk meminta perhatian terhadap resistensi pasien. Working Through Sambil analisis berjalan, pasien mengalami proses reedukasi yang panjang yang dikenal sebagai working through. Dengan memeriksa konflik yang sama saat hal itu muncul diberbagi situasi, klien menjadi memehaminya dan melihat betapa meresapnya (pervasifnya) sikap dan perilaku. Psikoanalisis merupakan proses yang panjang, intensif dan mahal. Klien dan ahli analisis biasanya bertemu dalam sesi 50 menit selama beberapa kali setiap minggu selama sedikitnya satu tahun, dan sering kali beberapa tahun. Psikoanalisis paling berhasil pada 3

individu yang sangat bermotivasi untuk memecahkan masalahnya, yang dapat memverbalisasikan perasaanya dengan cukup mudah, dan yang dapat menerimanya. 2. Terapi Psikoanalitik atau Terapi Psikodinamik Mereka memiliki kesamaam pandangan bahwa gangguan mental berakar dari konflik dan ketakutan bahwa sadar. Ahli analisis ego (seperti Karen horney dan Heinz hartman) memberikan penekanan yang lebih besar pada peranan ego yang rasional dan pemecah masalah dalam mengarahkan perilaku dan dengan demikian memberikan penekanan yang lebih lemah pada peranan dorongan seksual dan agresif bawah sadar. Tetapi yang masih penting adalah keyakinan ahli terapi psikoanalitik bahwa motif dan ketakutan bawah sadar adalah inti dari sebagian besar masalah emosional dan bahwa tillikan serta proses working through adalah penting untuk menyembuhkan (Auld dan Hyman, 1991). Terapi psikoanalitik biasanya lebih singkat, lebih flekibel, dan tidak terlalu intensif. Sesi dijadwalkan lebih jarang, biasanya satu kali dalam setiap minggunya. Terdapat penekanan yang lebih lemah pada rekonstruksi lengkap masa anak-anak dan lebih diperhatikan masalah yang ditimbulkan dari cara individu sekarang berinteraksi dengan orang lain. 3. Terapi Perilaku Terapi perilaku didasarkan pada prinsip belajar dan pengkondisian, ahli terapi perilaku berpendapat bahwa perilaku maladaptif merupakan cara yang dipelajari untuk mengatasi stress dan sebagian teknik yang dikembangkan dalam penelitian ekspetrimental tentang belajar dapat digunakan untuk mengganti respons yang lebih tepat. Ahli terapi menyatakan bahwa, walaupun pencapaian tilikan adalah tujuan yang penting, tetepi hal ini tidak menjamin perubahan perilaku. Desensitisasi dan Pemaparan Sistematik Desensitisasi sistematik dapat dipandang sebagai proses deconditioning atau counterconditioning. Prosedur ini sangat efektif untuk menghilangkan rasa takut atau fobia. Prinsip terapi adalah memasukkan suatu respons yang bertentangan dengan kecemasan---- yaitu, relaksasi. Penguatan sistematik (systematic reinforcement) proses belajar yang mendasari adalah counterconditioning atau pemadaman, desensitisasi sismtematik dan pemaparan didasarkan pada prinsip pengkondisian klasik, penguatan sistematik merupakan metode yang efektif untuk memodifikasi perilaku, terutama anak-anak. Pemodelan Cara lain yang efektif untuk mengubah perilaku adalah pemodelan (modeling : mencontoh ), yang menngunakan observasional. Karena mengamati contoh lain adalah prinsip utama dalam proses belajar pada manusia, mengamati orang yang menunjukan perilaku adaptif harus mengajarkan orang dengan respons maladaptif strategi mengatasi masalah yang 4

lebih baik. Pemodelan adalah cara yang efektif untuk mangatasi kecemasan dan ketakutan karena memberikan kesempatan kepada klien untuk mengamati orang lain mengalami situasi penimbul kecemasan tanpa menjadi terluka. Pengulangan Perilaku Dalam sesi terapi, pemodelan sering kali dikombinasikan dengan permainan simulasi (roleplaying), atau pengulangan perulaku. Ahlil terapi membantu klien mengulang atau mepraktekkan perilaku yang lebih adaptif. Bidang lain di mana pengulangan perilaku digunakan untuk membentuk kecakapan social adalah pelatihan ketegasan dengan melatih respon ketegasan (pertama dalam permainan simulasi dengan ahli terapi dan kemudian dalam situasi kehidupan nyata), klien tidak hanya mengurangi kecemasan tetapi juga membentuk teknik yang lebih efektif. Ahli terapi menentukan jenis situasi di mana klien adalah pasif dan kemudian membantunya memikirkan hal itu dan mempraktekkan beberapa respons ketegasan yang mungkin efektif. Ahli terapi mencoba mengajarkan klien untuk mengekspresikan kebutuhannya dalam cara yang langsung dan kuat, tetapi tidak dipandang oleh orang lain sebagai permusuhan atau ancaman. Pengaturan Dirii Pengaturan dini melibatkan pemantuan, atau pengamatan perilaku diri sendiri dan menggunakan berbagi teknik penguatan diri sendiri, menghukum diri sendiri, pengendalian atas kondisi stimulus, mengedepankan respons bertentangan untuk merubah perilaku maladptif. Penguatan diri adalah memberi hadiah kepada diri anda segera setelah mencapai tujuan spesifik ; hadiah dapat berupa pujian untuk diri sendiri, menonton program televise kesukaan, menelpon kawan, makan makanan kesukaan. Menghukum diri sendiri adalah menyusun beberapa konsekuensi yang tidak menyenangkan karena gagal mencapai tujuan, seperti malarang diri anda untuk menikmati yang anda sukai (tidak menonton program televisi favorit, misalnya) atau melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan (seperti membersihkan kamar). 4. Terapi Perilaku Kognitif Terapi kognitif perilaku adalah istilah umum untuk metode terapi yang menggunakan teknik modifikasi perilaku tetapi juga memasukkan prosedur yang dirancang untuk merubah keyakinan maladaptif. Ahli terapi mencoba membantu orang yang mengembalikan emosional yang mengganggu, seperti kecemasan dan depresi, dengan mengajarkan mereka cara yang lebih efektif untuk menginterpretasikan dan memikirkan pengalaman mereka. Kompone perilaku dari terapi menjadi peranan jika ahli terapi mendorong klien untuk membentuk jalan alternatif menguji implikasinya. 5

5. Terapi Humanistik Terapi humanistik menekankan kecenderungan alami individu ke arah pertumbuahan dan aktualisasi dini. Terapi humanistik membantu orang mengenali diri mereka yang sesungguhnya dan membuang keputusannya sendiri tentang kehidupan dan perilaku mereka. Tujuan terapi hunistik adalah mempermudah eksplorasi pikiran dan perasaan individu itu sendiri dan membantu individu sampai pada pemecahannya sendiri. 1. Pendekatan Eklektik Untuk membantu seorang klien memahami asal mula masalahnya, ahli terapi ekektik mungkin menduskisikan aspek tertentu riwayat pasien tetapi mungkin merasa tidak perlu mengeksplorasi pengalaman masa anak-anak seluas yang dilakukan ahli psikoanalisis. ahli terapi ini memilih dari berbagi teknik yang paling tepat untuk klien tertentu. Sebagian ahli terapi menkhususkan diri dalam masalah spesifik, seperti alkoholisme, disfungsi seksual atau depresi. 2. Terapi Kelompok Terapi kelompok memberikan kesempatan bagi para klien untuk memecahkan masalahnya dengan kehadiran orang lain, untuk mengamati bagaimana reaksi orang lain terhadap perilaku mereka, dan untuk mencoba metode resposns yang baru jika metode lama terbukti tidak memuaskan. Terapi kelompok sering digunakan sebagai pelengkap psikoterapi individual. Ahli terapi dengan berbagai orientasi (psikoanalitik, humanistik, dan kognitif perilaku) telah memodifikasi teknik mereka agar dapat diterapkan dalam kelompok terapi. Ahli terapi biasanya tetap berada di belakang layar, memberi kesempatan bagi para anggota untuk saling bertukar pengalaman, mengomentari perilaku seseorang, dan mendiskusikan masalah mereka sendiri dan masalah para anggota lain dari kelompok itu. Tetapi, di sebagian kelompok, ahli terapi berperan sangat aktif. 3. Terapi Marital dan Keluarga Terapi marital dan terapi keluarga dapat dianggap bentuk khusus terapi kelompok. Penelitian menunjukkan bahwa terapi bersama untuk kedua pasangan lebih efektif dalam memcahkan masalah perkawinan dibandingkan terapi individual kepada hanya salah satu pasangan (gurman dan keniskern, 1981). Terdapat banyak pendekatan terapi marital, tetapi sebagian besar difokuskan pada membantu pasangan mengkomunikasikan perasaan mereka, membentuk pemahaman dan kepekaan yang lebih besar terhadap kebutuhan satu sama lain, dan mendapatkan cara yang lebih efektif untuk mengatasi konflik mereka. Dasar pikiran terapi keluarga adalah bahwa masalah yang ditunjukkan oleh seorang pasien merupakan tanda ada sesuatu yang tidak benar diseluruh keluarga ; sistem keluarga tidak berjalan dengan baik, kesulitan mungkin terletak dalam komunikasi yang buruk di antara anggota keluarga atau dalam 6

persekongkolan beberapa anggota keluarga, sehingga mengucilkan anggota keluarga lainnya. Di dalam terapi keluarga, keluarga bertemu secara teratur dengan satu atau dua orang ahli terapi (biasanya seorang pria dan wanita). Ahli terapi, sambil mengamati interaksi di antara anggota keluarga, mencoba membantu tiap anggota untuk menyadari cara dirinya berhubungan dengan orang lain dan bagaimana tindakannya berperan dalam timbulnya masalah keluarga. Kadang-kadang rekaman videotape diputar ulang untuk membuat anggota keluarga menyadari bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain. Di lain waktu, ahli terapi mungkin mengunjungi keluarga di rumahnya untuk mengamati konflik dan percakapan yang terjadi dalam situasi alaminya. EFEKTIVITAS PSIKOTERAPI Menilai Psikoterapi Psikoterapi dianggap efektif jika perbaikan klien setelah terapi lebih besar dibandingkan perbaikan yang terjadi tanpa terapi dalam periode waktu yang sama. Sebagian orang melaporkan bahwa mereka merasa lebih baik karena semata-mata untuk menyenangkan ahli terapi atau untuk meyakinkan diri mereka bahwa uang yang dikeluarkan adalah berguna. Penilaian suatu kemajuan harus mencakup sekurangnya tiga pengukuran yang independen : penilaian klien tentang kemajuan ; penilaian ahli terapi ; dan penilain pihak ketiga, seperti anggota keluarga dan kawan atau klinisi yang tidak terlibat dalam terapi. Parameter keberhasilan lainnya yang dapat digunakan dalam menilai efektivitas psikoterapi antara lain skor pada tes (seperti Minnesota Multiple Personality Inventor atau Beck Depresion Invetory) dan, pada kasus terapi perilaku, perubahan pada perilaku sasaran (seperti menurunnya tindakan kompulsif). Pengukuran kemajuan dalam kehidupan seseorang di luar situasi terapi----bekerja secara lebih efektif di tempat kerja atau sekolah, lebih jarang minum minuman keras, penurunan aktifitas antisosial----lebih bermakna tetapi sering kali sulit untuk didapatkan dalam penilitian jangka panjang efektivitas psikoterapetik. Membandingkan Psikoterapi Psikoterapi menghasilkan perbaikan yang lebih besar dibandingkan tanpa terapi, sejumlah tinjauan telah menganalisis peneletian di mana hasil dari psikoterapi yang berbeda dibandingkan (sebagai contohnya, Bertin & Lambert, 1978; Smith, Glass, & Miller, 1980; Ranchman & Wilson, 1980) Faktor Umum Dalam Psikoterapi Faktor lain yang umum untuk sebagian besat psikoterapi, tetapi yang kurang diperhatikan saat ahli terapi menulis apa yang mereka lakukan, mungkin lebih penting (Garfield, 1980; Orlinsky & Howard, 1987) 7

Hubungan Interpersonal Yang Hangat dan Saling Percaya Penelitian menyatakan bahwa ahli terapi perilaku yang berpengalaman menunjukkan cukup banyak empati dan kedalaman keterlibatan interpersonal seperti yang ditunjukkan oleh ahli terapi psikoananlitik yang berpengalaman (Sloane dkk., 1975). Ahli terapi memahami masalah kita dan percaya kita dapat memecahkannya mendapatkan kepercayaan kita, yang meningkatkan rasa kompetensi dan percaya diri kita bahwa kita dapat berhasil. Ketentraman Hati dan Dukungan Dalam faktanya, ahli terapi yang paling berhasil, tanpa memandang metode psikoterapinya, adalah yang membentuk hubungan yang membantu dan suportif dengan kliennya (Luborsky dkk.,1985). Desensitasi Teknik terapi perilaku khusus yang ditujukan untuk membantu individu untuk membuang ketakutannya terhadap objek atau situasi tertentu. Dari sudut pandang teori belajar, mendiskusikan pegalaman menakutkan secara berulang di dalam lingkungan terapetik yang aman (di mana hukuman tidak akan terjadi) akan secara bertahap memadamkan kecemasan yang berkaitan dengan pengalaman tersebut. Penguatan Respons Adaptif Ahli terapi perilaku menggunakan penguatan (reinforcement) sebagai teknik untuk meningkatkan sikap dan tindakan positif. Ahli terapi perlu menyadari perannya dalam mempengaruhi klien dengan cara penguatan dan harus menggunakan pengetahuan ini secara sadar untuk memudahkan timbulnya perubahan yang diinginkan. Pemahaman Atau Tilikan Memberikan klien penjelasan atas perilaku atau perasaan yang ia rasakan sangat mengganggunya dan menunjukkan sejumlah aktivitas (seperti asosiasi bebas atau latihan relaksasi) yang diyakini oleh ahli terapi maupun klien dapat menghilangkan masalahmasalah pasien. TERAPI BIOLOGIS Pendekatan biologis dalam penyembuhan prilaku abnormal berpendapat bahwa gangguan mental, seperti penyakit fisik, disebabkan oleh disfungsi biokimiawi atau fisiologis diotak. Beberapa teori biologis telah dibahas dalam mendiskusikan etiologi skizofrenia dan gangguan mood. Terapi biologis mencakup pemakaian obat dan terapi elektro konvulsif. \ 8

OBAT PSIKOTERAPETIK Sejauh ini terapi biologis yang paling berhasil adalah pemakaian obat untuk memodifikasi mood dan prilaku. Penentuan pada awal tahun 1950-an obat yang menghilangkan sebagian gejala skizofrenia merupakan sebuah terobosan besar dalam terapi individu yang mengalami gangguan parah. Beberapa kelompok obat dikembangkan untuk menghilangkan kecemasan: 1. Obat Kecemasan. Obat yang menurunkan kecemasan masuk ke golongan yang dinamakan benzodiazepin. 2. Obat Antipsikotik. Sebagian besar obat anti psikotik yang menghilangkan gejala skizofrenia masuk ke golongan yang dinamakan phenothiazine. 3. Bat Antidepresan Obat Antidepresan membantu menaikan mood individu terdepresi. TERAPI ELEKTROKONVULSIF Pada terapi elektrokonvulsif (ECT), juga dikenal sebagai electroshock therapy, arus listrik kecil dialirkan ke otak untuk menghasilkan kejang yang mirip dengan kejang epileptik. ECT merupakan terapi yang popular pada tahun 1940 sampai 1960, sebelum obat antipsikotik dan anti depresan mudah diperoleh. Sekarang, ECT hanya digunakan pada kasus depresi parah jika pasien tidak berespons terhadap terapi obat. Psikoterapi adalah salah satu jenis pengobatan yang diberikan pada seseorang yang memiliki gangguan masalah mental atau ketidakmampuan untuk menghadapi kehidupan. Dalam pelaksanaan psikoterapi, seorang konselor atau terapis berbicara kepada pasien tentang masalah yang yang berkaitan dengan pasien membantunya memberikan solusi tentang permasalahan hidup yang ia hadapi. Hal ini juga dikenal sebagai konseling, terapi bicara atau terapi psikososial. Problem mental dapat terjadi karena suasana hati seseorang sering dipengaruhi oleh proses pemikiran yang berubah. Pikiran negatif cenderung membuat seseorang sulit untuk memiliki pandangan positif tentang kehidupan yang mereka jalani. Kondisi ini sering kurang dipahami. Jika mereka menyadari hal ini dan dan mengetahui cara menghadapi, mereka mungkin dapat mengatasi berbagai situasi sulit yang mereka alami dalam hidup. Psikoterapi adalah proses di mana proses pemikiran pasien dipengaruhi oleh perbincangan dengan psikolog. Meskipun psikoterapi berguna dalam beberapa pasien, tidak semua pasien mendapat manfaat dengan itu. Kadang kadang penderita kesehatan mental juga memerlukan obat medis sebagai pendukung pengobatan psikoterapi untuk membantu untuk membuat pasien lebih responsif terhadap psikoterapi. 9

Jenis Gangguan Yang dapat Diatasi Dengan Psikoterapi Seperti metode pengobatan lainnya, Psikoterapi dapat digunakan untuk mengatasi beberapa kondisi terutama yang berkaitan dengan gangguan pikiran dan serta masalah lain dalam kehidupan sehari-hari. Psikoterapi dapat digunakan untuk mengatasi kondisi sementara seperti stres, masalah dengan hubungan, atau bahkan gangguan tidur. Selain itu, metode psikoterapi juga efektif dalam mengatasi penyakit mental yang serius seperti depresi, kecemasan, gangguan obsesif-kompulsif, dan manik depresif psikosis. Meski bisa dibilang lebih sulit, psikoterapi juga dapat digunakan untuk mentasi kondisi seperti skizofrenia, kecanduan merokok, alkohol atau konsumsi obat serta gangguan mental lainnya. Ada dua jenis metode terapi yang digunakan, yaitu psikoterapi individu dan psikoterapi kelompok. Psikoterapi individu merupakan terapi di mana penderita gangguan mental secara perseorangan melakukan konsultasi atau melakukan perbincangan dengan seorang psikeater untuk mengatasi masalah kehidupan yang meraka alami. Sedangkan psikoterapi kelompok merupakan psikoterapi yang menggunakan orang orang terdekat seperti keluarga atau teman teman mereka untuk memberikan saran atau nasihat tentang masalah kehidupan yang dihadapi. Dalam psikoterapi kelompok, orang orang sekitar mengambil peran psikeater. Berbagai Teknik untuk psikoterapi Teknik untuk psikoterapi bervariasi dengan jenis penyakit mental dan keahlian psikoterapis. Ada beberapa jenis psikoterapi, beberapa di antaranya dijelaskan sebagai berikut. Terapi Perilaku Kognitif Terapi perilaku kognitif adalah jenis psikoterapi yang menekankan pasien untuk memperoleh kesadaran berfikir positif dan memiliki keyakinan yang kuat. dalam metode ini digunakan cara-cara untuk merubah individu menjadi pengalaman dan cara pandang yang lebih sehat dan positif. Perubahan dalam cara berpikir menyebabkan perubahan dalam cara seseorang bertindak dan menghasilkan sikap yang lebih positif terhadap kehidupan. Terapi perilaku kognitif digunakan untuk berbagai macam kondisi seperti depresi, kecemasan, gangguan bipolar, gangguan makan dan lain lain. Terapi perilaku kognitif membantu untuk mengubah pikiran negatif menjadi pikiran yang lebih positif. 10

Terapi Perilaku dialektis Dalam Terapi Perilaku dialektis, terapis setuju dengan pasien bahwa perilaku yang dimilikinya benar, tetapi pada saat yang sama mendorong mereka untuk mengubah perilaku menjadi lebih baik. Terapi Perilaku dialektis dapat digunakan pada pasien dengan kecenderungan bunuh diri. Terapi psikodinamik Terapi psikodinamik menekankan pada perbincangan konflik bawah sadar yang dihadapi. Pasien akan dibuat untuk memiiki kesadaran. Mereka diajarkan bagaimana menangani ini untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Terapi Interpersonal Terapi Interpersonal dilakukan untuk membantu pasien dalam membangun dan mempertahankan hubungan. Jenis terapi ini membimbing pasien bagaimana cara membangun hubungan dan berurusan dengan orang lain. Dalam terapi ini, pasien didorong untuk mengikuti rutinitas tertentu dan meningkatkan hubungan dengan orang lain. Daftar Pustaka Atkinson & Hilgard s, 2009, Introduction to Psychology, Cengage Learning, UK Robert E. Slavin, Psikologi pendidikan teori dan praktik, (Jakarta:PT Indeks, 2011) Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan, edisi keenam, jilid 1, (Jakarta:Penerbit Erlangga, 2008) 11