BAB I PENDAHULUAN 1.1.LatarBelakang Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara guru dan siswa dalam menyampaikan materi agar tercapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Kedua pihak tersebut memiliki peranan penting dalam proses transfer ilmu dan nilai. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sinergi yang baik antara keduanya agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Dalam mencapai tujuan pembelajaran tidaklah mudah, khususnya pada mata pelajaran matematika. Hal ini disebabkan karena pada mata pelajaran ini memiliki objek kajian yang bersifat abstrak berupa konsep, fakta, prinsip, dan operasi. Objek kajian matematika tersebut tersusun secara hirarkis mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks, dari yang konkret sampai yang abstrak. Berdasarkan Peraturan Menteri Perguruan Nasional No. 22 tahun 2006 disebutkan bahwa pembelajaran matematika bertujuan agar siswa memiliki lima kemampuan dasar. Pertama, yaitu memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.kedua, yaitu menggunakan penalaran pada pola dan sifat, serta melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. Aspek ketiga, yaitu memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Keempat, yaitu mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. Kelima, yaitu memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah (Depdiknas, 2006). 1
Kelima kemampuan tersebut harus dimiliki oleh setiap siswa mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Kemampuan ini dapat dikuasai dengan baik oleh siswa apabila semua komponen pendidikan mendukung. Komponen pendidikan yang dimaksud yaitu dapat berwujud guru, siswa itu sendiri, lingkungan sekolah,sarana dan prasarana, kurikulum pendidikan, media pembelajaran, model pembelajaran, dan lain sebagainya. Namun dalam hal ini guru memiliki peran yang sangat menentukan dalam mengajarkan materi pembelajaran. Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh guru yaitu menetapkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik kelas. Bilangan merupakan materi pelajaran matematika yang baru dikenal siswa pada saat sekolah menengah pertama, dan pemahaman bilangan di sekolah tingkat pertama masih sebatas konsep-konsep dasar yang masih dangkal. Perlu pemahama yang mendasar tentang konsep-konsep bilangan untuk memperdalamnya di sekolah menengah atas. Apabila bekal pemahaman siswa tentang konsep-konsep dasar bilangan pada sekolah menengah pertama sudah tidak ada, maka siswa akan kesulitan untuk memahami materi bilangan di sekolah menengah atas. Apabila siswa enggan untuk mendiskusikan kesulitannya itu, maka siswa akan lebih sulit dalam memahami materi lanjutan bilangan, Sehingga memang perlu adanya diskusi bersama untuk mempermudah pemahaman siswa tentang materi bilanganyang dirasa sulit. Ketidakpaduan antara fakta yang terjadi di lapangan dengan idealitas sebuah pembelajaran matematika menuntut guru untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam proses pembelajaran. Di sisi lain, guru juga kesulitan ketika berusaha untuk meningkatkan prestasi belajar siswa mengingat tingkat kecerdasan rata-rata siswa masih jauh dari standar yang di inginkan, lebih-lebih tanpa menggunakan model yang tepat dalam pembelajaran. Peran guru dalam hal ini yaitu mampu menggunakan metode, model, atau strategi pembelajaran yang memungkinkan bagi siswa agar tertarik pada mata pelajaran matematika. Salah satu hal yang dapat diterapkan oleh guru dalam hal ini adalah memilih metode pembelajaran tertentu agar siswa lebih aktif pada saat proses kegiatan belajar mengajar. 2
Model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk berinteraksi satu sama lain adalah model pembalajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif membantu siswa belajar setiap mata pelajaran mulai dari ketrampilan dasar sampai pemecahan masalah. Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa tipe, salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang dapat membangun kepercayaan diri dan mendorong partisipasi mereka dalam kelas adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) (Widarwati, 2007). Strategi pembelajaran kooperatif tipe TPS memberikan siswa lebih banyak waktu berfikir untuk merespon dan saling membantu. Guru hanya memperkirakan dan melengkapi penyajian singkat, sedangkan siswa membaca tugas atau meteri pembelajaran yang belum diketahui. Pada saat proses belajar mengajar siswa tampak menuju pemenuhan sendiri kebutuhan intelektual dan mengembangkan individu berpotensi dengan melibatkan siswa sebagai pemikir dari pada pengumpul pengetahuan (Chotimah, 2009). Pada pelaksanaannya model pembelajaran TPS ini dapat dimodifikasi dengan menambahkan strategi pendekatan pembelajaran yang lain. Dalam hal ini peneliti memodifikasi model TPS dengan mewajibkan siswa membuat pertanyaan sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran yaitu pendekatan tersebut adalah questions student have. Pendekatan ini peneliti tetapkan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil prestasi belajar siswa. Oleh sebab itu peneliti akan mengembangkan suatu pemecahan masalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang dengan menggunakan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Think- Pair-Share yang dinyatakan dalam judul penelitian Penerapan Strategi Questions Student Have Melalui Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Pada Materi Bilangan Siswa Kelas Vii Mts Muhammadiyah 1 Malang 3
1.2 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang penelitian di atas maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimanakah penerapan strategi questions student have melalui pembelajaran kooperatif think pair share pada materi bilangan siswa kelas VII MTS Muhammadiyah 1 Malang? 2) Bagaimanakah hasil belajar siswa melalui penerapan strategi questions student have melalui pembelajaran kooperatif think pair share pada materi bilangan siswa kelas VII MTS Muhammadiyah 1 Malang? 1.3 TujuanPenelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan : 1) Mendeskripsikan penerapan strategi questions student have secara berpasangan melalui pembelajaran kooperatif think pair share pada materi bilangan siswa kelas VII MTS Muhammadiyah 1 Malang. 2) Mendiskripsikan hasil belajar siswa melalui penerapan strategi questions student have secara berpasangan melalui pembelajaran kooperatif think pair share pada materi bilangan siswa kelas VII MTS Muhammadiyah 1 Malang 1.4 ManfaatPenelitian Manfaat diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1) Teoritis Penelitian ini bermaksud untuk menerapkan strategi questions student have secara berpasangan dalam pembelajaran Matematika dalam upaya untuk meningakatkan hasil belajar siswa. 2) Praktis Bagi siswa dapat labih termotivasi dan berperan aktif dalam pembelajaran sehingga dalam pembelajaran tidak cenderung pasif dan monoton.bagi guru sebagai alternatifyang dapat digunakan agar siswa lebih termotivasi, berpartisipasi serta mampu menyelesaikan masalah dalam kelompok. Sedangkan untuk sekolah yang merupakan instalasi lembaga dapat menjadi inovasi dalam pemahaman dan penekanan materi terhadap siswa. Adapun untuk peneliti dapat mengetahui bagaimanakah pelaksanaan strategi questions student have secara 4
berpasangan dalam pembelajaran Matematika pada materi bilangan siswa kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang. 1.4 DefinisiOperasional Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dan juga memberikan gambaran yang jelas berikut ini dijelakan beberapa istilah yang ada dijudul sebagai berikut : 1) Hasil belajar adalah kemampuan yangdimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar dan setiap usaha yang dilakukan guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai prestasi belajar, dalam hal ini adalah nilai matematika masing-masing siswa setelah pelaksanaan strategi questions student have. 2) Pembelajaran kooperatif adalah suatu kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan siswa lainya dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru secara terstruktur. Melalui pembelajaran kooperatif siswa dapat menyelesaikan tugas secara bersama sehingga segala bentuk permasalahan atau kesulitan diselesaikan secara bersama. 3) Questions student have merupakan suatu metode pembelajaran yang menjadikan siswa agar memiliki keberanian dalam mengemukakan pendapat agar siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran. 4) Pembelajaran kooperatif dengan pendekatan strategi questions student have bertujuan untuk mengajarkan siswa agar lebih mandiri dalam menyelesaikan soal-soal yang dapat membangkitkan rasa percaya diri siswa. Selain itu, model TPS ini juga mengajarkan siswa untuk bisa menerima perbedaan pendapat dan bekerja sama dengan lain. Melalui metode ini siswa dapat memaksimalkan potensi atau kemampuan yang dimiliki karena telah terbentuk sikap percaya diri siswa ketika mengerjakan soal. 5