RANCANG BANGUN KETEL UAP PADA RUMAH SAKIT DENGAN KAPASITAS 400 TEMPAT TIDUR

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR SEBAGAI PENGGERAK TURBIN DENGAN KAPASITAS UAP HASIL. 40 TON/JAM, TEKANAN KERJA 17 ATM DAN SUHU UAP 350 o C

PERENCANAAN KETEL UAP TEKANAN 6 ATM DENGAN BAHAN BAKAR KAYU UNTUK INDUSTRI SEDERHANA RUSNOTO

Tekad Sitepu, Sahala Hadi Putra Silaban Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara

PERANCANGAN KETEL UAP PIPA API JENIS SCOTCH KAPASITAS. 10 TON UAP Jenuh/jam TEKANAN 15 Kg/cm 2 TUGAS AKHIR

PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 2012

PENCEGAHAN KERAK DAN KOROSI PADA AIR ISIAN KETEL UAP. Rusnoto. Abstrak

BAB II LANDASAN TEORI. Ketel uap pada dasarnya terdiri dari bumbung (drum) yang tertutup pada

MODIFIKASI MESIN PEMBANGKIT UAP UNTUK SUMBER ENERGI PENGUKUSAN DAN PENGERINGAN PRODUK PANGAN

MENENTUKAN JUMLAH KALOR YANG DIPERLUKAN PADA PROSES PENGERINGAN KACANG TANAH. Oleh S. Wahyu Nugroho Universitas Soerjo Ngawi ABSTRAK

ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR PADA KETEL UAP

BAB I PENDAHULUAN. uap dengan kapasitas dan tekanan tertentu dan terjadi pembakaran di

MENAIKKAN EFISIENSI BOILER DENGAN MEMANFAATKAN GAS BUANG UNTUK PEMANAS EKONOMISER

Farel H. Napitupulu Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin FT USU. m& = konsumsi bahan bakar (kg/s) LHV = low heating value (nilai kalor bawah) (kj/kg)

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan pesat. akhirnya akan mengakibatkan bertambahnya persaingan khususnya

PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI MINYAK CENGKEH PADA SISTEM PENYULINGAN KONVENSIONAL

ANALISA PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DENGAN MELAKUKAN PENGUJIAN NILAI KALOR TERHADAP PERFOMANSI KETEL UAP TIPE PIPA AIR DENGAN KAPASITAS UAP 60 TON/JAM

PERFORMANSI KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 18 TON/JAM DI PKS MERBAUJAYA INDAHRAYA

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER BERSIRIP

Lampiran 1. Perhitungan kebutuhan panas

TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar.

PENINGKATAN KUALITAS PENGERINGAN IKAN DENGAN SISTEM TRAY DRYING

NASKAH PUBLIKASI INOVASI TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN VARIASI KETINGGIAN CEROBONG

PEMANFAATAN PANAS TERBUANG

ANALISA BAHAN BAKAR KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON UAP/JAM PADA PTPN II PKS PAGAR MERBAU

BAB IV PERHITUNGAN DATA

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM DENGAN BAHAN BAKAR BATUBARA

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER YANG DIPASANG DIDINDING BELAKANG TUNGKU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan memakai bahan bakar antara lain bahan bakar padat dan bahan bakar cair,

Modifikasi Ruang Panggang Oven

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN AIR HEATER TANPA SIRIP

MESIN PENGERING KAYU SEDERHANA UNTUK HOME INDUSTRI. Murni *)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Ketel Bertenaga Listrik (Electric Boiler)

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 4500 Kg/JAM TEKANAN KERJA 9 kg/cm 2 BAHAN BAKAR AMPAS TEBU

BAB III PROSES PEMBAKARAN

ANALISA EFISIENSI KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON/JAM TEKANAN KERJA 20 BAR DI PABRIK KELAPA SAWIT

Analisa Teknis Evaluasi Kinerja Boiler Type IHI FW SR Single Drum Akibat Kehilangan Panas di PLTU PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan ketentuan peraturan perundangan bahwa ketel uap adalah suatu

1. Bagian Utama Boiler

BAB IV PEMILIHAN SISTEM PEMANASAN AIR

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

BAB V TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. No. Turbin Gas Turbin Uap

Studi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air

No. Karakteristik Nilai 1 Massa jenis (kg/l) 0, NKA (kj/kg) 42085,263

ANALISA PERFORMANSI KETEL UAP DENGAN KAPASITAS 260 TON/JAM DAN TEKANAN 86 BAR DI UNIT 3 PADA PLTU SEKTOR PEMBANGKIT BELAWAN

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN DATA

Uji kesetimbangan kalor proses sterilisasi kumbung jamur merang kapasitas 1.2 ton media tanam menggunakan tungku gasifikasi

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 10 TON/JAM TEKANAN KERJA 10 KG/CM 2 TEMPERATUR 173,75 C BAHAN BAKAR BATUBARA

DESAIN DAN ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR TIPE CES

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI BEJANA PENGUAP DENGAN PIPA API MENGGUNAKAN VARIASI DEBIT GELEMBUNG UDARA PADA TUNGKU PEMBAKARAN SEKAM PADI DENGAN AIR HEATER

Gbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

PERANCANGAN KETEL UAP LANCASHIRE DENGAN KAPASITAS 10 TON PER JAM SKRIPSI

BAB IV PEMBAHASAN KINERJA BOILER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. listrik dimana generator atau pembangkit digerakkan oleh turbin dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TERMODINAMIKA PERFORMA HRSG PT. INDONESIA POWER UBP PERAK-GRATI SEBELUM DAN SESUDAH CLEANING DENGAN VARIASI BEBAN

Analisis Pemenuhan Kebutuhan Uap PMS Parindu PTP Nusantara XIII (PERSERO)

BAB III PERANCANGAN EVAPORATOR Perencanaan Modifikasi Evaporator

ANALISA KETEL UAP PIPA AIR BERBAHAN BAKAR CANGKANG DAN FIBER DI PTPN IV PKS BAH JAMBI DENGAN KAPASITAS 45 TON UAP/JAM LAPORAN TUGAS AKHIR

PENGARUH VARIASI TINGGI BEBAN TERHADAP EFISIENSI KOMPOR MINYAK TANAH BERSUMBU

ANALISA EFISIENSI PERFORMA HRSG ( Heat Recovery Steam Generation ) PADA PLTGU. Bambang Setyoko * ) Abstracts

Karakterisasi Gasifikasi Biomassa Sampah pada Reaktor Downdraft Sistem Batch dengan Variasi Air Fuel Ratio

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

Oleh : Dimas Setiawan ( ) Pembimbing : Dr. Bambang Sudarmanta, ST. MT.

PENGARUH SUHU DAN TEKANAN TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI THERMAL SIKLUS RANKINE PADA PEMBANGKIT DAYA TENAGA UAP. Oleh ( ) TEKNIK MESIN UNILA

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat digunakan untuk pemanas. menghasilkan uap. Dimana bahan bakar yang digunakan berupa

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.

PERANCANGAN TANGKI PEMANAS AIR TENAGA SURYA KAPASITAS 60 LITER DAN INSULASI TERMALNYA

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15 Nomor ISSN INOVASI MESIN PENGERING PAKAIAN YANG PRAKTIS, AMAN DAN RAMAH LINGKUNGAN

PENINGKATAN UNJUK KERJA KETEL TRADISIONAL MELALUI HEAT EXCHANGER

Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure

ANALISIS EFISIENSI TURBIN GAS TERHADAP BEBAN OPERASI PLTGU MUARA TAWAR BLOK 1

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut.

PENGARUH STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN PANAS BUANG KONDENSOR UNTUK PEMANAS AIR

PERANCANGAN KETEL UAP KAPASITAS UAP 216 KG / 3 JAM

ANALISIS PERFORMA BOILER BASUKI BERDASARKAN RASIO ANTARA BAHAN BAKAR DAN STEAM DI PT. INDO ACIDATAMA Tbk.

ANALISA KETEL UAP PIPA AIR BERBAHAN BAKAR CANGKANG DAN FIBER PADA PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS 30 TON TBS/JAM

PEMBUATAN ALAT PENGERING SERBUK TEMBAGA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM REFRIGERASI KOMPRESI UAP

Karakteristik Perpindahan Panas dan Pressure Drop pada Alat Penukar Kalor tipe Pipa Ganda dengan aliran searah

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

OLEH : SIGIT P.KURNIAWAN

BAB V KESIMPULAN. parafin dengan serbuk logam sebagai heat storage materials penulis dapat

III. METODOLOGI PENELITIAN

Analisa Pengaruh Variasi Kapasitas Uap Terhadap Efisiensi Ketel Uap Di Pt. Sinar Sosro Banyuasin-Sumatera Selatan

BAB II LANDASAN TEORI

Pemanfaatan Sistem Pengondisian Udara Pasif dalam Penghematan Energi

ANALISA KINERJA PULVERIZED COAL BOILER DI PLTU KAPASITAS 3x315 MW

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Pengembangan Desain Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sekam Padi Menggunakan Filter Tunggal

BAB III DESAIN SISTEM REFRIGERASI ADSORPSI

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA TERMODINAMIKA LAJU PERPINDAHAN PANAS DAN PENGERINGAN PADA MESIN PENGERING BERBAHAN BAKAR GAS DENGAN VARIABEL TEMPERATUR LINGKUNGAN

GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU

PERANCANGAN KETEL UAP DENGAN KAPASITAS 122 TON UAP/JAM UNTUK PENGOLAHAN 4000 TON TEBU/HARI (SURVEI PTPN II KWALA MADU)

PENGARUH VARIASI SUDUT BUTTERFLY VALVE PADA PIPA GAS BUANG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

BAB II TEKNOLOGI PENINGKATAN KUALITAS BATUBARA

BAB II DASAR TEORI 0,93 1,28 78,09 75,53 20,95 23,14. Tabel 2.2 Kandungan uap air jenuh di udara berdasarkan temperatur per g/m 3

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS

BOILER MINI TEKANAN RENDAH BERBAHAN BAKAR SAMPAH PERKEBUNAN UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

Transkripsi:

SSN : 35570X RANCANG BANGUN KETEL UAP PADA RUMAH SAKT DENGAN KAPASTAS 00 TEMPAT TDUR Edy Syahputra *, Riky Wardhana & ndra Hermawan 3, Jurusan Teknik Mesin, Universitas Al Azhar Medan 3 Program Studi Mesin Otomotif, Politeknik LP3 Medan *Email: Edysaragih_7@yahoo.com ABSTRAK Ketel merupakan suatu bejana yang bertekanan tertutup yang diberikan kalor untuk menaikkan temperatur air hingga menjadi uap. Uap pemanas digunakan untuk sistem pembangkit daya, proses produksi, rumah sakit dan sebagainya. Salah satu pendukung rumah sakit yang peranannya cukup penting adalah ketel uap, dimana penggunaan ketel uap bertujuan untuk meningkatkan pelayanan di rumah sakit. Uap yang dihasilkan berupa uap jenuh dimanfaatkan untuk keperluan laundry dan dapur. Ketel uap mendapat suplai kalor dari pembakaran bahan bakar. Tujuan dari penelitian adalah merancang sebuah ketel uap pipa api untuk kebutuhan uap rumah sakit dengan kapasitas 00 tempat tidur. Perencanaan dilakukan untuk menghitung kebutuhan uap untuk tiap tiap unit pengguna, perhitungan kapasitas serta tekanan kerja ketel uap yang akan digunakan. Dilakukan juga analisa pembakaran bahan bakar serta perhitungan ukuran ukuran utama ketel. Berdasarkan hasil peneltian maka dapat disimpulkan jenis ketel uap adalah ketel uap pipa api dengan kapasitas 5 kg/jam, tekanan uap 7 bar, temperatur uap,5 o C dan effisiensi 0%. Jenis bahan bakar yang digunakan solar dengan konsumsi 5, kg/jam, LHV 3.70, kj/kg, HHV.53,0 kj/kg, kebutuhan udara pembakaran.557,9 kg udara/jam, produksi gas asap.707,3 kg/jam dan kelembaban gas asap 9,97%. Lorong api (ruang bakar) yang digunakan berdiameter dalam.00 mm, diameter luar.03 mm, tebal dinding mm dan panjang 3.950 mm. Pipa api yang digunakan ukuran in, No. skedul 0, diameter luar 0,3 mm, diamater dalam 5,5 mm, tebal 309 mm, panjang 3.950 mm, jumlah 7 buah dan bahan adalah Baja Karbon Seambless (Seambless carbon steel) A53, A0. Ukuran drum ketel, diamter dalam.30 mm, diameter luar.50 mm, tebal 0 mm, panjang.50 mm dan bahan baja karbon SA 555. Cerobong asap, diameter 0 mm, tinggi.90 mm. Kata kunci : Ketel Uap, Rumah Sakit. PENDAHULUAN Ketel merupakan suatu bejana yang bertekanan tertutup yang diberkan energy panas (kalor) untuk menaikkan temperature air atau pun memanaskan air hingga menjadi uap. Uap dari pemanasan ini digunakan untuk system pembangkit daya, proses produksi, pabrik, rumah sakit dan proses proses lainnya. Rumah sakit merupakan suatu bentuk sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang disediakan bagi setiap orang yang membutuhkan pelayananyang meliputi perawatan dan pengobatan serta pelayanan rawat inap berikut makan minum. Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan harus diimbangi dengan peningkatan pelayanan dirumah sakit. Untuk alasan tersebut suatu rumah sakit haruslah dilengkapi dengan berbagai fasilitas secara medis maupun teknis. Salah satu pendukung rumah sakit yang peranannya cukup penting adalah ketel uap, dimana pelayanan penggunaan ketel uap bertujuan untuk meningkatkan pelayanan di rumah sakit. Uap yang dihasilkan dari ketel uap berupa uap jenuh yang dimanfaatkan untuk keperluan laundry dan dapur. Ketel uap mendapat suplai kalor dari pembakaran bahan bakar cair. 5

SSN : 35570X Tujuan dari penelitian ini adalah Merancang sebuah ketel uap pipa api untuk kebutuhan uap suatu rumah sakit umum dengan kapasitas rumah sakit 00 tempat tidur. Perencanaan ini dilakukan perhitungan kebutuhan uap untuk tiap tiap unit pengguna uap, perhitungan kapasitas serta tekanan kerja ketel uap yang akan digunakan untuk menetapkan spesifikasi ketel rancangan. Juga dilakukan analisa pembakaran bahan bakar serta perhitungan ukuran ukuran utama ketel. METODE PENELTAN Kegiatan penelitian perencanaan ketel uap untuk kebutuhan rumah sakit ini datadata yang digunakan merupakan data yang diperoleh dari survey lapangan pada rumah sakit yang ada sebagai data acuan dalam perhitungan perencanaan ketel uap, selain itu dilakukan juga studi literatur untuk melengkapi datadata yang sudah ada. Pada gambar diperlihatkan skema instalasi distribusi uap yang direncanakan. 7 3 5 9 Aliran uap air Gambar. Skema distribusi uap Keterangan gambar. Ketel Uap. Rice Cooker. Steam Header 7. Water Treatment 3. Mesin Cuci. Deaerator. Mesin Pengering 9. Pompa Pengisian 5. Setrika Pada gambar dapat dilihat air pengisian dipompakan kedalam drum ketel, kemudian dipanaskan hingga menjadi uap. Uap yang dihasilkan dikumpulkan dalam steam header yang selanjutnya dialirkan melalui pipa pipa penyalur ke unit unit pengguna uap. Tekanan uap untuk setiap peralatan dapat dikontrol melalui katub katub yang ada pada pipa. Air kondesat yang dihasilkan disalurkan kembali ke deaerator setelah mengalami proses water treatment. Sebagian uap yang dihasilkan kemudian digunakan untuk memanaskan air yang terkumpul di deaerator. Air panas yang dihasilkan kemudian dipompakan kedalam drum ketel. Proses ini berlangsung secara berulang ulang dan terkendali.

HASL DAN PEMBAHASAN Jurnal Teknovasi SSN : 35570X Ketel uap dirancang untuk kelengkapan sebuah rumah sakit dengan tempat tidur 00 buah, dengan rincian seperti terlihat pada tabel. Tabel. Kamar dan Jumlah tempat tidur No... 3.. 5.. 7.. Tipe kamar Super VP VP Kelas Plus Kelas Kelas Kelas Ruang Operasi Ruang Bayi Jumlah ruangan 5 30 Jumlah tempat tidur per ruangan 5 Jumlah tempat tidur 50 0 0 Total 99 00 Letak kamar (lantai) Kesetimbangan energy yang terjadi pada proses pencampuran uap dan air pada laundry ada 3 unit mesin yang menggunakan uap yaitu mesin cuci, pengering dan setrika pakaian. Jenis jenis pakaian yang dicuci dan frekuensi penggantiannya diperlihatkan pada tabel. Tabel. Jenis pakaian yang dicuci dan frekuensi penggantiannya No. Jenis pakaian Berat rata rata Frekuensi Pengoperasian (gr). Seprei 00 kali / hari / tempat tidur. Selimut 500 kali / hari / tempat tidur 3. Sarung Bantal 0 kali / hari / tempat tidur. Taplak Meja 0 kali / 3 hari / tempat tidur 5. Handuk 500 kali / hari / tempat tidur. Gorden 00 kali / hari / tempat tidur 7. Jas Operasi 300 kali / pengoperasian / tempat tidur. Baju Operasi 00 kali / pengoperasian / tempat tidur 9. Celana Operasi 00 kali / pengoperasian / tempat tidur 0. Topi Operasi 0 kali / pengoperasian / tempat tidur. Masker 0 kali / pengoperasian / tempat tidur. Doek 0 kali / pengoperasian / tempat tidur 3. Laken 0 kali / pengoperasian / tempat tidur. Popok 30 kali / hari / tempat tidur 5. Gurita 30 kali / hari / tempat tidur. Baju Bayi 30 kali / hari / tempat tidur 7

SSN : 35570X Dari tabel dapat ditentukan berat kain kotor dari seluruh ruangan yang ada setiap harinya jika seluruh tempat tidur terisi penuh, tabel 3. Diperlihatkan data berat kain kotor dari seluruh ruangan jika tempat tidur ditiap kamar terisi penuh (asumsi maksimum). Tabel 3. Berat kain kotor dari seluruh ruangan jika tempat tidur terisi penuh Sumber No. Jenis pakaian Super Kls Kls Kls R. R. Jlh VP Kls VP Plus bayi Operasi (kg).. 3.. 5.. 7.. 9. 0... 3.. 5.. Seprei Selimut Sarung bantal Taplak meja Handuk Gorden Jas operasi Baju operasi Celana operasi Topi operasi Masker Doek Laken Popok Gurita Baju bayi, 0,0 0, 7, 0,7 0,,, 30 5 3,0 0,5 50 5 9, 0,9 0,3,, 3, 30 3,, 0,, 0,,9 0,9 0,9 3, 0, 0,, 0, 0,,0,0,, 00, 9 7, 7, 5, 39,, 0, 0,,0,0,,,9 0,9 0,9 Jumlah (gr) 9, 7,3 0, 0,, 37,,0, 5 Kebutuhan uap untuk proses pencucian dan pengeringan (laundry), dapur (rice cooker) dan daerator diperlihatkan pada tabel. Tabel. Data kebutuhan uap No Jenis pemakaian Kebutuhan uap (kg/jam). Mesin Cuci 75,. Mesin Pengering, 3. Mesin Sterika.,7. Dapur (Rice cooker) 9,9 5. Deaerator,9 Total.,9 Dari tabel diperoleh bahwa kapasitas ketel uap yang direncanakan adalah ketel dengan uap yang dihasilkan sebesar. kg/jam dengan tekanan 7 bar. Panas atau kalor sebagai sumber energi pada ketel uap diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar didapur ketel (ruang bakar) yang digunakan untuk memanaskan air sehingga diperoleh uap dengan tekanan, kapasitas dan temperature yang diinginkan. Ketel pipa api ini direncanakan menggunakan bahan bakar solar atau internal diesel oil. Jenis bahan bakar ini dipilih atas pertimbangan disebabkan karena mudah disimpan (tidak membutuhkan tempat yang khusus), lebih sesuai dipakai pada instalasi dimana beban berfluktuasi dan nilai kalor yang tinggi dibanding bahan

SSN : 35570X bakar kayu atau batu bara. Kebutuhan bahan bakar dengan massa uap.5 kg/jam dengan effisiensi ketel 90% adalah 5, kg/jam. Kebutuhan udara selama jam operasi ketel adalah.557,9 kg udara/jam. Analisis gas asap yang terbentuk dari hasil pembaran dan gas sisa pembakaran yang terjadi komposisinya terlihat pada tabel 5. No... 3.. 5. Gas Asap CO H O SO O N Table 5. Komposisi gas asap Berat (kg/kgbb) 3,57,07 0,0 0,5 3,0 Berat. m f (kg/jam) 77,,7 3,7 9, 9, Persentase 7, 5,97 0,3, 7,3 Jumlah 7,95 707,3 00 Ruang bakar merupakan suatu tempat pembakaran bahan bakar untuk mendapatkan panas yang kemudian akan digunakan untuk memanaskan air sehingga menjadi uap, pada bidang pemanas. Perencanaan ini dipilih lorong jenis yang bergelombang dengan alasan teknis: memungkinkan ekspansi tanpa mendesak didinding lorong api atau dengan kata lain mencegah terjadinya tegangan thermal, memperluas bidang pemanas dan memperkokoh konstruksi ruang bakar. Direncanakan posisi lorong api tetap (statis) dengan kata lain lorong apinya tidak dapat digeser kekiri atau kekanan, ke atas atau ke bawah. Volume ruang bakar adalah 3,739 m 3 dengan panjang ruang bakar 3,95 m. Di dalam perencanaan temperatur material pipa direncanakan 0 o C diatas temperatur jenuhnya, yaitu,5 o C, sehingga temperatur pipa adalah,5 o C. Pipa yang direncanakan dipilih nomor skedul 0 dimana ketebalannya 0,5 in untuk diameter luar pipa,75 in dan diameter dalam pipa,07 in. Jumlah pipa yang direncanakan sebanyak 7 buah. Drum ketel yang merupakan media atau tempat terjadinya proses perpindahan panas dari alat alat pemanas terhadap air yang merupakan fluida yang menerima panas sehingga berubah menjadi uap. Pada ketel ini laluan pipa pipa api serta air berada dalam drum ketel. Drum ketel juga berfungsi untuk mengalir sirkulasi uap dan air. Dalam perencanaan dimensi drum ketel, selain diperhatikam volume air dan volume ruang, juga harus diperhatikan hal hal berikut :. Jumlah, jarak, diameter, dan panjang pipa pipa api.. Diameter dan panjang ruang bakar. 3. Tinggi air (water level) didalam drum ketel harus diatas pipa pipa api dan ruang bakar. Jika tidak maka akan terjadi penyebaran panas yang tidak merata dan kerugian panas (heat losses) yang benar pada pipa pipa api dan ruang bakar tersebut, yang akan mengakibatkan retak, kebocoran, dan bahkan dapat menyebabkan ketel meledak. Luas drum ketel yang direncanakan adalah, m, jarak permukaan air normal dengan dinding drum ketel yang masih dapat dicapai dan disinggung oleh pipa pipa api atau gas adalah 50 mm. Jarak antara pipa pipa api dengan lorong api dan juga pipa api terhadap dinding dalam drum ketel adalah masing masing sebesar 00 mm. Diameter drum ketel,3 m dengan panjang,5 m dan tebal 0 mm. Cerobong Asap berfungsi menyalurkan gas asap ke udara bebas. Pembuangan yang dilakukan terutama untuk membuang kelebihan karbon dioksida dalam gas asap, karena kelebihan karbon dioksida dalam gas asap akan mengakibatkan api pembakaran mati. Pada dasar nya cerobong asap menghasilkan tarikan gas asap yang disebabkan oleh perbadaan berat jenis gas asap terhadap udara luar. Untuk merencanakan dimensi cerobong asap, faktor yang diperhatikan adalah jumlah aliran gas asap, kecepatan aliran gas asap dan temperature rata rata gas asap melewati 9

SSN : 35570X cerobong asap dengan temperatur lingkungan. Direncanakan tempertur gas asap keluar dari cerobong asap 0 (0 ), tinggi cerobong asap 0 ft (,9 m) dan diameter cerobong 0, m. Effisiensi ketel adalah perbandingan panas pada proses dengan panas yang diterima (dihasilkan), yaitu: Panas yang diserap dilorong api sebesar 3.9.0,5 kj/jam, Panas yang diserap pipa pipa api sebesar.5.3,5 kj/jam, Sedangkan panas yang dilepaskan dalam lorong api adalah panas pembakaran bahan bakar sebesar.30.,57 kj/jam. Maka effisiensi ketel sebesar 90%. KESMPULAN Berdasarkan hasil peneltian yang diperoleh maka dapat disimpulkan Jenis ketel uap adalah ketel uap pipa api dengan kapasitas ketel 5 kg/jam, tekanan uap 7 bar, temperatur uap,5 o C dan effisiensi ketel uap 90%. Jenis bahan bakar yang digunakan adalah solar dengan konsumsi bahan bakar sebesar 5, kg/jam, LHV 3.70, kj/kg, HHV.53,0 kj/kg, kebutuhan udara pembakaran.557,9 kg udara/jam, produksi gas asap.707,3 kg/jam dan kelembaban gas asap 9,97%. Lorong api (ruang bakar) yang digunakan diameter dalam.00 mm, diameter luar.03 mm, tebal dinding mm dan panjang 3.950 mm. Pipapipa api yang digunakan ukuran nominal in, No. skedul 0, diameter pipa luar,375 in (0,3 mm), diamater pipa dalam,07 in (5,5 mm), tebal pipa 0,5 in (309 mm), panjang pipa 3.950 mm, jumlah pipa 7 buah dan bahan pipa adalah Baja Karbon Seambless (Seambless carbon steel) A53, A0. Ukuran drum ketel, diamter dalam.30 mm, diameter luar.50 mm, tebal 0 mm, panjang.50 mm dan bahan drum baja karbon SA 555. Cerobong asap, diameter 0 mm, tinggi.90 mm, temperatur gas asap masuk 3 o C dan temperatur gas keluar 0 o C. DAFTAR PUSTAKA Azrul Anwar. Perawatan Ruman Sakit, Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta, 99. Balcock & Wilcox. (99). Steam/it s Generation and Used, 3 th Edition, The Babcock & Wilcox Company, New York. Culp, Arcihie, W. (99). Prinsip prinsip Konversi Energi, Cetakan Ketiga, Erlangga : Jakarta. Djokosetyardjo, M. J. (97). Ketel Uap, Cetakan Kedua, PT. Pradnya Paramitha : Jakarta Holman, JP. (995). Perpindahan Kalor, Cetakan Kelima, Erlangga : Jakarta. ncropera, F, P. (95). Fundamental Of Heat And Mass Transfer, Second Edition, Jhon Wiley & Sons : New York. Perwani, Yayuk Sri. (99). Teori dan Petunjuk Praktek House Keeping, PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. Sharma, P. S & Chander, M. (9). Fuels and Combustion, Tata Mc Graw Hill Book Company Ltd : New Delhi. Raswari. (9). Teknologi dan Perencanaan Sistem Pemipaan, U Press : Jakarta. Skrotzki, Bernhardt G. A. (979). Power Station Engineering and Economy, Tata Mc Graw Hill Publishing Book Company Ltd : New Delhi. Shigley, J, E. (99). Perencanaan Teknik Mesin, Edisi Keempat, Erlangga : Jakarta. Syamsir, A, M. (9). Pesawat pesawat Konversi Energi (Ketel Uap), edisi Pertama, CV. Rajawali : Jakarta. Thimosenko, S,. (99). Dasar Dasar Perhitungan Kekuatan Bahan, Bagian satu, Penerbit Restu Agung : Jakarta. Prichard, G, R. (99). Handbook Gas Utilition, Guy R Prchard and Sons. 50