UCEJ, Vol. 2 No. 1, Desember 2017, Hal Untirta Civic Education Journal ISSN : e-issn :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi belajar merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. terdidik itu sangat penting. Sebuah efek langsung pendidikan adalah. membentuk pendapat dan mengembangkan sudut pandang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu mata pelajaran yang di pelajari di sekolah dasar adalah

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang baik, yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, baik

BAB I PENDAHULUAN. penting. Penguasaan kosakata akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas keterampilan berbahasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

EKSPERIMENTASI METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang dilakukan oleh

BAB II MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI MATERI KONSEP KONSEP GEOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana bagi manusia untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn kelas VIII SMP N 40

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Course Review Horay Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Inpres Sintuwu

BAB II KAJIAN TEORI. pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya. Selain itu menurut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang telah dilakukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan ISSN Vol. 1, No. 1, Juni 2017

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat vital bagi sebuah Negara. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi seluruh umat manusia. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan seperti. Tahun 2003, yang menjelaskan bahwa :

I. PENDAHULUAN. tujuan pendidikan sangat sarat dengan kompetansi sosial, personal dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejalan dengan salah satu tujuan kemerdekaan Indonesia, yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang. memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY POKOK BAHASAN SEGI EMPAT

BAB I PENDAHULUAN. negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan keadaan alam yaitu dengan cara mencari tahu tentang alam secara

PENERAPAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN TANJUNGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Indonesia Pembelajaran Bahasa Indonesia Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baru tentang proses belajar mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. moral akan mempengaruhi masa depan bangsa. 1. lemahnya proses pembelajaran. Selama ini pendidikan hanya

mengembangkan pengetahuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. tinggi tersebut menurun drastis menjadi hanya 18% waktu mereka berusia 16

BAB I PENDAHULUAN. Nuryani Y Rustama, dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (tt.p: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), hlm. 4.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai salah satu mata pelajaran

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana karakteristik dari negara tersebut. Pendidikan merupakan kunci untuk

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. ini. Proses pendidikan seumur hidup itu lebih dikenal dengan istilah long life

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini dan masa depan peran pendidikan semakin penting,

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KEKHASAN BANGSA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan mendidik adalah sifat khas yang dimiliki manusia. Kant

BAB I PENDAHULUAN. konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan. Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus.

BAB II KAJIAN TEORI. diperhatikan terus menerus yang disertai rasa senang. (Slameto, 2003) berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang Dasar RI Tahun 1945, sedangkan perbedaannya terletak pada penekanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Arah dan tujuan dari mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

BAB II KAJIAN TEORETIS. 1. Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH) a. Definisi Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH)

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan peneliti sajikan pada bab ini adalah latar belakang masalah, identifikasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sendiri maupun orang lain. Pendidikan sebagai gejala yang universal

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan berbangsa dan bernegara. Dimana, negara memiliki tanggungjawab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia yang sangat luas mengakibatkan adanya perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan manusia menghadapi masa depan agar bisa hidup lebih

BAB I PENDAHULUAN tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembelajaran PKn di sekolah menghadapi sejumlah masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk

I. PENDAHULUAN. lain-lain. Perubahan itu merupakan kecakapan baru yang terjadi karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Melalui pendidikan yang baik, manusia dapat membuka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Materi dalam pembelajaran IPS mengandung konsep-konsep yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI STRATEGI ACTIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter sebagaimana diamanatkan

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Hakekat Belajar

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. belajar pada suatu lingkungan belajar (UU SPN No.20 Tahun 2003 dalam Sagala,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Untirta Civic Education Journal PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS COURSE REVIEW HORAY (Penelitian Deskriptif di Kelas XI SMA PGRI 2 Bandung) (Diterima 25 September 2017; direvisi 11 Desember 2017; disetujui 18 Desember 2017) Edi Kusnadi 1, Rani 2 1,2 Dosen Program Studi PPKn FKIP Uninus Bandung email : jagoanlah_edi@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perlunya dilakukan perubahan dalam peningkatan kreativitas mengajar guru dan pengelolaan proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai respon semakin melemahnya kualitas belajar peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran, materi pelajaran PKn dirasakan masih bersifat teoritis dan kinerja peserta didik pun masih rendah baik pada proses maupun hasil belajarnya. Keadaan tersebut potensial menimbulkan kejenuhan, kebosanan serta menurunkan minat dan motivasi belajar peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dan kejelasan mengenai bagaimana model pembelajaran course review horay dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan alat pengumpulan datanya berupa angket, wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Adapun yang menjadi populasi penelitian adalah peserta didik di SMA PGRI 2 Bandung dengan sampel penelitian yaitu peserta didik kelas XI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penerapan model pembelajaran Course Review Horay ini, kondisi belajar di kelas terlihat peserta didik cukup antusias dan menyimak materi yang disampaikan guru dengan seksama, karena ingin mendapatkan horay pada saat evaluasi di akhir pembelajaran nanti. Kendala yang dihadapi dalam pembelajaran yang berasal dari peserta didik adalah rasa malas mengikuti pembelajaran, ketidaksiapan peserta didik dalam menjawab pertanyaan yang disampaikan guru dan merasa kesulitan dalam mengikuti pembelajaran dengan model ini. Sedangkan kendala yang dihadapi guru karena baru pertama kali menggunakan model ini, yaitu persiapan yang kurang matang, jadi masih terasa kekakuan dalam mengatur jalannya proses pembelajaran. Secara keseluruhan penerapan model pembelajaran Course Review Horay efektif dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Kata Kunci : Pembelajaran, Pembelajaran Course Review Horay, Pendidikan Kewarganegaraan 156

157 PENDAHULUAN Salah satu upaya dalam peningkatan kualitas manusia Indonesia adalah melalui proses pendidikan. Pengaruh pendidikan dapat dilihat dan dirasakan secara langsung dalam perkembangan serta kehidupan masyarakat, kehidupan kelompok, dan kehidupan setiap individu. Jika bidang-bidang lain seperti ekonomi, pertanian, perindustrian berperan menciptakan sarana dan prasarana bagi kepentingan manusia, maka pendidikan berurusan langsung dengan pembentukan manusianya. Oleh karena itu, setiap penyelenggaraan pendidikan harus terus ditata dan dikembangkan. Khusus dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), banyak penelitian di lapangan yang menarik untuk dikaji lebih lanjut tentang keberadaan mata pelajaran PKn yaitu adanya suatu kesan yang ditangkap oleh peserta didik bahwa mata pelajaran tersebut tidak menarik dan membosankan. Kesan mereka tentu bukan tanpa alasan. Apabila dipandang dari perspektif proses pembelajaran, mungkin kesan itu muncul karena mata pelajaran PKn secara substansif kurang menyentuh kebutuhan peserta didik atau dalam hal penyajiannya yang tidak membangkitkan minat belajar, di samping masih banyak anggapan dari masyarakat bahwa target pembelajaran PKn dititikberatkan kepada pembekalan atau cenderung hapalan yang terdiri atas doktrin ideologi negara/politik, norma, kewajiban dan tanggung jawab warga negara, konsep nasionalisme secara sempit dan kefanatikan lainnya. Guna menghindari anggapananggapan tersebut, maka proses pembelajaran hendaknya menggunakan model pembelajaran yang bisa mengembangkan aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik yang memungkinkan para peserta didik aktif melibatkan diri dalam keseluruhan proses belajar. Begitu pentingnya proses pembelajaran, maka dalam penyajiannya dibutuhkan suatu model pembelajaran yang menarik untuk digunakan, sehingga akan menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Tanpa adanya

158 model pembelajaran yang menarik, maka kondisi belajar yang diharapkan akan sukar untuk dicapai. Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penulis mencoba mengadakan penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dengan mengambil judul Penerapan Model Pembelajaran Course Review Horay dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. (Penelitian Deskriptif pada Peserta Didik Kelas XI di SMA PGRI 2 Bandung). Adapun yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran Course Review Horay pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. 2. Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam penerapan model pembelajaran Course Review Horay pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. 3. Untuk mengetahui bagaimana efektivitas model pembelajaran Course Review Horay pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. KAJIAN TEORI Model-Model Pembelajaran Istilah model diungkapkan Sapriya (2002 :103) : Model merupakan wakil dari sesuatu. Model dapat berupa bentuk asli (prototype) dari suatu benda, benda yang pernah ada, benda yang akan dibuat, atau benda yang seharusnya ada, atau benda yang mungkin ada. Apapun bentuknya, suatu model memiliki sejumlah kegunaan. Model dapat digunakan untuk membantu memahami sesuatu yang diwakili seperti apa atau bagaimana cara kerja dari sesuatu itu. Model dalam kondisi pembelajaran salah satunya dimaksudkan untuk membantu siswa dalam menjemahkan dan mengkonkritkan sesuatu lain itu, model juga dapat membantu mempermudah para guru lebih efektif merancang pengajaran. Hal yang sama diungkapkan Sagala (2005:175) yang mengemukakan bahwa model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan

159 sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Model mengajar itu banyak jumlahnya, akan tetapi di bawah ini akan diungkapkan beberapa model mengajar yang dianggap cukup mewakili berbagai model yang ada. Joyce and Weil mengelompokkan model pembelajaran menjadi beberapa model utama yang didasarkan pada teori-teori belajar, yaitu sebagai berikut : 1. Model Interaksi Sosial (Social Interaction Models) 2. Model Proses Informasi (Information Proseccing Models) 3. Model Pribadi (Personal Models) 4. Model Perilaku Batasan tentang Pembelajaran Menurut Usman (2011 : 5): Belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan lingkungan. Mengenai pembelajaran, Sagala (2005 : 61) memberikan definisi bahwa : Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar, ini merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran juga merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau siswa. Teori-teori Pembelajaran Teori belajar sangatlah beraneka ragam. Banyak sekali teori belajar menurut literatur psikologi, teori itu bersumber dari teori atau aliran-aliran psikologi. Secara garis besar dikenal tiga rumpun teori belajar menurut pandangan psikologi yaitu teori disiplin mental, teori behaviorisme, dan teori cognitive gestalt field. Model Pembelajaran Course Review Horay Course Review Horay merupakan salah satu model pembelajaran dalam bentuk permainan (games). Sebagaimana telah dibahas sebelumnya bahwa model yang digunakan dalam kondisi pembelajaran salah satunya dimaksudkan untuk

160 membantu peserta didik dalam menerjemahkan atau mengkongktitkan sesuatu. Selain itu, model juga dapat membantu mempermudah para guru lebih efektif merancang pengajaran. Penyajian suatu model pembelajaran bisa dianggap sebagai suatu proses pengaplikasian pengetahuan yang dimiliki peserta didik hingga pada pengetahuan baru yang tidak hanya mengacu pada aspek kognitif tetapi afektif dan psikomotornya. Model pembelajaran course review horay ini digunakan guru sebagai suatu strategi pembelajaran yang memanfaatkan suatu kondisi dimana peserta didik yang baru diberikan materi pelajaran diuji pemahamannya tentang materi pelajaran tersebut dengan menggunakan tes tertulis yang dibawakan dengan cara berbeda. Model pembelajaran course review horay merupakan model pembelajaran yang menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap peserta didik yang dapat menjawab benar, maka peserta didik tersebut diwajibkan berteriak horay atau yel-yel lain. Model pembelajaran course review horay merupakan suatu pembelajaran pengujian terhadap pemahaman konsep peserta didik menggunakan kotak yang diisi dengan nomor yang nantinya kotak tersebut juga diisi dengan jawaban atas pertanyaan yang diberikan guru. Langkah-langkah Model Pembelajaran Course Review Horay Adapun langkah-langkah model pembelajaran Course Review Horay menurut Hamid (2011: 223) sebagai berikut ; 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2. Guru mendemonstrasikannya/ menyajikan materi 3. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk tanya jawab 4. Untuk menguji pemahamannya terhadap materi, peserta didik disuruh membuat kotak sejumlah 9, 16 atau 25 kotak sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masingmasing peserta didik.

161 5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan jawabannya langsung didiskusikan, jika benar diisi dengan tanda ( ) dan jika salah diisi dengan (x). 6. Peserta didik yang sudah mendapatkan tanda ( ) secara vertikal atau horizontal, atau diagonal harus berteriak horay. 7. Nilai peserta didik dihitung dari jawaban benar atau jumlah horay yang diperoleh. 8. Penutup Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Course Review Horay a. Keunggulan model pembelajaran Course Review Horay 1. Pembelajaran lebih menarik; 2. Mendorong peserta didik untuk dapat terjun kedalam situasi pembelajaran; 3. Pembelajaran tidak monoton 4. Peserta didik lebih semangat belajar karena suasana belajar lebih menyenangkan; 5. Adanya komunikasi dua arah; b. Kelemahan model pembelajaran Course Review Horay 1. Adanya peluang peserta didik untuk curang. Di sini guru diminta untuk menegaskan bahwa kejujuran dinilai. 2. Suasana di kelas menjadi sedikit ribut sehingga dapat mengganggu ke kelas yang berdekatan, untuk itu guru harus bisa untuk mengontrol semua peserta didik. Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosial, budaya, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Penjelasan pasal 37 (1) UUSPN menegaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

162 Sejalan dengan itu, Somantri (2001: 25) mengatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah program pendidikan kewarganegaraan diperlukan untuk membangun masyarakat demokrasi yang baik dan bertanggung jawab dan memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. METODE PENELITIAN Teknik Pengumpulan Data 1. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang memusatkan perhatian terhadap masalahmasalah yang sedang dihadapi dan terjadi saat ini. 2. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara (interview) b. Observasi c. Studi dokumentasi d. Angket Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik di SMA PGRI 2 Bandung. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI di SMA PGRI 2 Bandung. HASIL DAN PEMBAHASAN Penerapan Model Pembelajaran Course Review Horay pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Dari hasil angket dan wawancara terlihat bahwa dalam penerapan model pembelajaran Course Review Horay hampir seluruh peserta didik merasa siap dan senang dengan guru memulai pembelajaran dan merasa siap dengan arahan yang diberikan oleh guru. Selain itu sebagian besar peserta didik cukup senang dengan model pembelajaran ini dan mereka merasa pertanyaan yang diberikan saat penerapan model pembelajaran Course Review Horay cukup sesuai dengan materi yang sedang dipelajari dan mereka pun cukup mengerti dengan materi yang diberikan guru.. Dan hampir setengahnya dari peserta didik merasa model pembelajaran ini cukup memberikan pengalaman belajar yang baru dalam mata pelajaran PKn.

163 Dalam penerapan model pembelajaran Course Review Horay ini, guru melakukan persiapan diantaranya menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membaca buku pelajaran Pendidikan Kewarganegaran dan juga mencari sumber lain untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran. Kondisi belajar di kelas ketika model pembelajaran Course Review Horay ini diterapkan terlihat peserta didik cukup antusias dan menyimak materi yang disampaikan guru dengan seksama, karena ingin mendapatkan horay pada saat evaluasi di akhir pembelajaran nanti. Perhatian peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung bisa dinilai hampir 80% dari seluruh peserta didik memperhatikan. Pada penerapan model pembelajaran Course Review Horay terlihat peserta didik tertarik untuk memperdalam materi yang disampaikan guru. Selain itu menurut guru, model ini juga bisa melatih kejujuran peserta didik. Kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan model pembelajaran Course Review Horay pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dari hasil angket diperoleh gambaran bahwa ada beberapa orang peserta didik (sebagian kecil) yang menemui kendala dalam penerapan model pembelajaran Course Review Horay yaitu berupa rasa malas mengikuti pembelajaran, ketidaksiapan peserta didik dalam menjawab pertanyaan yang disampaikan guru dan merasa kesulitan dalam mengikuti pembelajaran dengan model Course Review Horay ini. Sedangkan dari sisi guru, karena baru pertama kali menggunakan model pembelajaran Course Review Horay ini guru merasa kendala yang dihadapi adalah persiapan yang kurang matang, jadi masih terasa kekakuan dalam mengatur jalannya proses pembelajaran. Juga untuk materi, guru merasa materi yang disampaikan kurang mendalam. Jadi jika persiapan matang dan penggalian materi lebih dalam, maka proses pembelajaran

164 dengan model ini akan berjalan lancar tanpa kendala. Sementara untuk efisiensi waktu, guru merasa model pembelajaran Course Review Horay ini cukup efisien dalam penggunaan waktu karena guru bisa mengatur waktu yang digunakan untuk pembelajaran dari awal pelaksanaan hingga akhir tanpa merasa khawatir waktu tidak cukup untuk satu kali pertemuan. Efektivitas Model Pembelajaran Course Review Horay pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Dari hasil angket terlihat bahwa model pembelajaran Course Review Horay efektif dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Ini terlihat dari pengalaman yang dirasakan peserta didik setelah belajar menggunakan model pembelajaran Course Review Horay, seperti mengetahui lebih mendalam materi yang diberikan guru, menjadi lebih suka berkompetisi untuk bisa menjawab pertanyaan dengan benar, Menjadi terbiasa untuk berpikir kreatif, kritis dan menggali pengetahuan yang ada dalam diri saya serta membuktikan kebenarannya. Selain itu juga terlihat dari hampir seluruh peserta didik merasa senang ketika menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan benar dan mendapat tanda centang ( ). Selain itu hampir seluruh peserta didik juga merasa dengan model pembelajaran Course Review Horay mereka bersemangat untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran dan materi pelajaran menjadi lebih mudah diterima serta menjadi tidak membosankan. Hampir seluruh peserta didik merasa puas dengan penghargaan yang diberikan guru dan mereka merasa lebih menyenangi pelajaran PKn. Mereka juga merasa bahwa model pembelajaran Course Review Horay ini baik juga digunakan pada mata pelajaran lain dan berharap pada pelajaran PKn berikutnya model pembelajaran ini bisa dilaksanakan kembali. Dari pengamatan guru setelah model pembelajaran Course Review Horay ini diterapkan, guru melihat peserta didik mempunyai minat yang

165 tinggi dalam belajar, mereka tampak tertarik dengan materi yang disajikan dan berusaha mengingat poin-poin yang mereka anggap penting, supaya bisa menjawab pertanyaan nanti. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Model pembelajaran course review horay ini digunakan guru dengan memanfaatkan suatu kondisi dimana peserta didik yang baru diberikan materi pelajaran diuji pemahamannya tentang materi pelajaran tersebut dengan menggunakan tes tertulis yang dibawakan dengan cara berbeda. Model pembelajaran course review horay merupakan model pembelajaran yang menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap peserta didik yang dapat menjawab benar, maka peserta didik tersebut diwajibkan berteriak hore. dalam penerapan model pembelajaran Course Review Horay ini, guru melakukan persiapan diantaranya menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membaca buku pelajaran Pendidikan Kewarganegaran dan juga mencari sumber lain untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran. Kondisi belajar di kelas ketika model pembelajaran Course Review Horay ini diterapkan terlihat peserta didik cukup antusias dan menyimak materi yang disampaikan guru dengan seksama, karena ingin mendapatkan horay pada saat evaluasi di akhir pembelajaran nanti. 2. Mengenai kendala dalam penerapan model pembelajaran Course Review Horay ini diperoleh gambaran bahwa ada beberapa orang peserta didik (sebagian kecil) yang menemui kendala yaitu berupa rasa malas mengikuti pembelajaran, ketidaksiapan peserta didik dalam menjawab pertanyaan yang disampaikan guru dan merasa kesulitan dalam mengikuti pembelajaran dengan model ini. Sedangkan kendala yang dihadapi guru karena baru pertama kali menggunakan model ini, yaitu persiapan yang kurang matang,

166 jadi masih terasa kekakuan dalam mengatur jalannya proses pembelajaran. Di samping itu guru merasa materi yang disampaikan juga kurang mendalam. 3. Model pembelajaran Course Review Horay cukup efektif digunakan dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.. Dari pengamatan guru setelah model pembelajaran Course Review Horay ini diterapkan, guru melihat peserta didik mempunyai minat yang tinggi dalam belajar, mereka tampak tertarik dengan materi yang disajikan dan berusaha mengingat poin-poin yang mereka anggap penting, supaya bisa menjawab pertanyaan nanti. sehingga dapat mengelola kelas dengan baik dan maksimal, yang pada akhirnya menghasilkan peserta didik yang aktif, kreatif, berkualitas, dan bermotivasi yang sesuai dengan apa yang diharapkan. 3. Keefektifan model pembelajaran Course Review Horay ini bisa lebih ditingkatkan lagi dengan kemampuan guru dalam menyajikan materi pelajaran dengan lebih menarik sehingga peserta didik mampu mengingat poin-poin penting dari materi tersebut yang nantinya harapan mereka bisa mendapat horay. SARAN 1. Dalam penerapan model pembelajaran ini sebaiknya guru dari awal memulai pelajaran harus lebih baik dalam mengkondisikan peserta didik agar mereka siap mengikuti proses pembelajaran. 2. Guru senantiasa meningkatkan wawasan dan profesionalisme,

167 DAFTAR PUSTAKA Hamid, Sholeh. (2011). Metode Edutainment. Jogjakarta: Diva Press Sagala, Syaiful. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung : Alfabeta Sapriya. (2002). Studi Sosial Indonesia. Bandung : PT. Tarsito Usman, Uzer. (2011). Menjadi Guru Profeional. Bandung : Rosda Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional