ABSTRAK UNTUNG NUGROHO: Perbedaan Pukulan top spin dan flat terhadap akurasi backhand groundstroke Tenis lapangan Jawa Tengah. Surakarta: Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta, Jawa Tengah, 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan pukulan top spin dan flat terhadap akurasi backhand groundstroke tenis lapangan pada atlet Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan satu variabel, yaitu backhand groundstroke tenis lapangan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Populasi penelitian ini adalah atlet tenis yunior jawa tengah yang berjumlah 30 orang atlet putra dan putri yang berumur maksimal 18 tahun. Dari populasi tersebut digunakan sebagai sampel. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan kriteria yang pernah mengikuti kejuaraan daerah maupun kejuaraan nasional.
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenis merupakan olahraga yang berasal dari Inggris yang kemudian berkembang pesat di Prancis. Pada olahraga tenis dulunya menggunakan alat yang berupa raket kayu dan bola yang dimainkan hanya para aristokrasi. Saat ini olahraga tenis telah berkembang pesat berbeda dengan jaman dulu, sekarang olahraga tenis dapat dimainkan oleh berbagai kalangan masyarakat. Olahraga tenis merupakan olahraga yang tidak mudah, untuk menjadi seorang pemain tenis yang baik diperlukan latihan yang tepat dan kedisiplinan yang tinggi oleh karena itu dianjurkan akan lebih baik apabila permainan tenis diajarkan sejak usia dini. latihan merupakan suatu bentuk aktifitas untuk meningkatkan keterampilan (kemahiran) berolahraga dengan menggunakan berbagai peralatan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan cabang olahraganya (Sukadiyanto. 2002: 6). Dengan latihan yang benar dan kontinyu akan meningkatkan kualitas fisik, dan menyempurnakan teknik dan taktik serta pola bermain dan juga meningkatkan kualitas psikis. Bagi pemula, untuk berlatih agar memukul bola dengan benar dalam tenis memerlukan kesabaran dan keuletan yang diiringi dengan kemauan yang keras karena, banyak teknik memukul yang harus dipelajari dari dasar agar dapat menjadi landasan untuk pengembangan teknik lebih lanjut.
Dalam menciptakan kemampuan teknik pukulan dalam tenis yang sesuai dan efektif berkaitan dengan efisiensi gerakan teknik pukulan dan kemampuan menyelesaikan berbagai tugas gerak secara konsisten. Untuk dapat menciptakan kemampuan teknik yang sesuai dan efektif harus berlandaskan pada (a) kesimbangan tubuh dan (b) koordinasi pukulan (Sukadiyanto. 2004: 9). Pukulan- pukulan dalam permainan tenis digolongkan menjadi tiga golongan, yakni: groundstrokes, volley s, serta serve (Soediharso, 1989:52). Menurut Hohm dan Klaora yang dikutip oleh Sukadiyanto (1991:16), diantara ketiga jenis pukulan diatas, kira-kira 47% teknik groundstrokes merupakan pukulan ( stroke) yang paling dominan digunakan selama permainan.oleh karena itu penguasaan teknik groundstrokes terlebih dahulu dilatihkan tanpa mengabaikan teknik yang lain. Pada teknik groundstrokes, kemampuan teknik dapat dilihat dari cara pelaksanaan pukulan dan ketepatan sasaran yang dituju. Dalam groundstrokes ada dua pukulan yaitu: Groundstrokes dilakukan pada samping kanan (tidak kidal) yaitu backhand groundstrokes dan groundstrokes disamping kiri yaitu backhand groundstrokes. Penggunaan teknik groundstrokes terdapat berbagi macam putaran bola yang dihasilkan yaitu: putaran keatas ( top spin), putaran kebelakang ( back spin), putaran kesamping ( side spin), dan tanpa putaran ( flat). Dari jenis pukulan backhand groundstrokes sebagai pemain yang tangguh
selayaknya memiliki berbagai jenis pukulan backhand yang baik dan sama baiknya dengan ketepatan atau keakurasian dalam menempatkan bola sesuai sasaran. Demikian halnya yang terjadi pada petenis Jawa tengah dimana masih banyak yang memiliki berbagai jenis pukulan backhand yang baik tetapi belum tentu sama baiknya dengan ketepatan atau keakurasian dalam menempatkan bola sesuai sasaran. Ketepan dalam menempatkan bola adalah kecakapan menempatkan bola sesuai kehendak. Menurut Purwadarminta (1996: 1055), dikatakan tepat adalah betul jika sesuai dengan arah dan tujuan. Dengan adanya jenis backhand groundstrokes top spin dan backhand groundstrokes flat yang berkenaan dengan putaran bola, maka hal ini menarik dan penting untuk diadakan penelitian tentang mana yang lebih akurasi. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Belum mengetahui tingkat akurasi backhand groundstrokes top spin pada petenis Jawa Tengah. 2. Belum mengetahui tingkat akurasi backhand groundstokes flat pada petenis Jawa Tengah. 3. Belum mengetahui tingkat akurasi backhand groundstokes back spin pada petenis Jawa Tengah.
4. Belum mengetahui tingkat akurasi backhand groundstokes side spin pada petenis Jawa Tengah. 5. Belum mengetahui perbedaan tingkat akurasi backhand groundstrokes top spin dan backhand groundstrokes flat pada petenis Jawa Tengah. 6. Belum mengetahui perbedaan tingkat akurasi backhand groundstrokes back spin dan backhand groundstrokes side spin pada petenis Jawa Tengah. 7. Belum mengetahui perbedaan tingkat akurasi backhand groundstrokes top spin dan backhand groundstrokes back spin pada petenis Jawa Tengah. 8. Belum mengetahui perbedaan tingkat akurasi backhand groundstrokes top spin dan backhand groundstrokes side spin pada petenis Jawa Tengah. 9. Belum mengetahui perbedaan tingkat akurasi backhand groundstrokes back spin dan backhand groundstrokes flat pada petenis Jawa Tengah. 10. Belum mengetahui perbedaan tingkat akurasi backhand groundstrokes side spin dan backhand groundstrokes flat pada petenis Jawa Tengah. 11. Belum mengetahui perbedaan tingkat akurasi backhand groundstrokes top spin, backhand groundstrokes flat, backhand groundstrokes back spin dan backhand groundstrokes side spin pada petenis Jawa Tengah.
C. Pembatasan Masalah Dari masalah yang dikemukakan pada identifikasi masalah maka, dalam penelitian ini hanya dibatasi pada perbedaan tingkat akurasi backhand groundstokes top spin dan backhand groundstroke flat pada petenis Jawa Tengah. D. Perumusan Masalah Agar lebih jelas dan terarah maka, masalah yang akan diteliti dalam penelitian adalah: 1. Apakah ada perbedaan tingkat akurasi backhand groundstokes top spin dan backhand groundstroke flat pada petenis Jawa Tengah? 2. Manakah yang lebih baik akurasi antara backhand groundstokes top spin dan backhand groundstroke flat pada petenis Jawa Tengah? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui. Perbedaan tingkat akurasi backhand groundstokes top spin dan backhand groundstroke flat pada petenis Jawa Tengah. F. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat baik secara toritis maupun secara praktis. Adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut:. 1. Dengan adanya perbedaan tingkat akurasi backhand groundstrokes top spin dan backhand groundstroke flat pada petenis Jawa Tengah
menjadi bahan pertimbangan bagi pelatih untuk menyusun program latihan yang lebih tepat. 3. Bagi kalangan akademis sebagai kontribusi dibidang ilmu kepelatihan olahraga, dan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang lebih relevan.
2. HAKEKAT GRONDSTROKES Prinsip dasar bermain tenis adalah memukul bola melewati atas net dan jatuh ke daerah permainan lawan. Untuk mempersulit pengembalian bola dari lawan sebaiknya bola diarahkan sejauh mungkin dari jangkauan lawan. Untuk itu, diperlukan penguasaan teknik yang baik pada saat memukul. Pukulan- pukulan dalam permainan tenis digolongkan menjadi tiga golongan, yakni: groundstrokes, volley s, serta serve (Soediharso, 1989:52). Menurut Hohm dan Klaora yang dikutip oleh Sukadiyanto (1991:16), diantara ketiga jenis pukulan diatas, kira-kira 47% teknik groundstrokes merupakan pukulan ( stroke) yang paling dominan digunakan selama permainan.oleh karena itu penguasaan teknik groundstrokes terlebih dahulu dilatihkan tanpa mengabaikan teknik yang lain. Groundstrokes adalah pukulan yang dilakukan setelah bola menyentuh lapangan atau sesudah mantul dari tanah. Selama dalam permainan tenis khususnya dalam permainan tunggal, teknik groundstrokes merupakan salah satu teknik pukulan dasar yang paling dominan digunakan dan dapat digunakan sebagai senjata menyerang ataupun bertahan. Ketepatan pukulan teknik groundstrokes, keberhasilannya ditentukan beberapa faktor, diantaranya kemampuan mengontrol bola, ayunan lengan yang kuat dan mantap, timing impact antara bola dan raket, serta sikap tubuh saat memukul bola. Untuk menganalisa gerakan teknik pukulan umumnya dilihat dari sikap permulaan, sikap dari perkenaan dan sikap dari teknik
(Suharno H.P, 1985:43). Untuk memulai suatu gerakan baik sikap saat sikap permulaan, sikap saat perkenaaan dan sikap akhir dari teknik diperlukan sikap siap. Sikap siap adalah suatu sikap yang harus diambil waktu menunggu saat hendak memukul bola. Sikap siap dilakukan sebagai berikut: 1. Memegang raket didepan badan, posisi raket sedikit serong kekiri. 2. Tangan kanan (tidak kidal) memegang grip dan tangan kiri memegang leher raket. 3. Lutut sedikit ditekuk dan badan condong kedepan. 4. Kedua kaki kengkang selebar bahu. 5. Kedua tumit agak diangkat. 6. Pandangan mata kedepan tertuju pada bola. Gambar 2. Sikap siap (Jim Brown, 2001: 17) Untuk melakukan groundstrokes seorang perlu memperhatikan beberapa komponen gerak yang tersebut dikenal dengan nama Four in one principle. komponen gerak tersebut adalah: Grip (pegangan raket), Body Stance (posisi badan), Arm motion (gerakan lengan), Point of
contact (perkenaan bola pada raket). 3. KERANGKA BERPIKIR Berdasarkan kajian teori dan penelitian yang relevan diatas, bahwa secara biomekanik teknik pukulan Backhand groundstrokes top spin dan Backhand groundstrokes flat mempunyai perbedaan pada saat mengontrol bola untuk lebih tepat pada sasaran. Selain dari uraian diatas telah dilakukan penelitian mengenai adanya perbedaan akurasi Backhand groundstrokes top spin dan backhhand groundstroke top spin, selain itu juga telah dilakukan pula penelitian mengenai pengaruh antara latihan Backhand groundstrokes top spin drive dan latihan Backhand back spin drive terhadap penempatan bola, yang dalam hal ini menjadi kerangka pikir peneliti untuk meneliti bahwa perbedaan akurasi pukulan dalam permainan tenis juga terjadi pada Backhand groundstrokes top spin dengan Backhand groundstrokes flat pada petenis Jawa Tengah 4. HIPOTESIS PENELITIAN Bardasarkan kajian teori dan kerangka berfikir diatas, maka dapat dikemukakan hipotesis dalam penelitian ini, adalah: 1. Adanya perbedaan akurasi pukulan Backhand groundstroke top spin dan Backhand groundstrokes flat pada petenis Jawa Tengah 2. Backhand groundstrokes top spin mempunyai akurasi lebih baik dibanding Backhand groundstrokes flat.