BAB IV GAMBARAN UMUM. menjadi dua bagian utama, yaitu Jawa Timur dataran dengan. seluruh luas wilayah Provinsi Jawa Timur dan 10% merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Kabupaten Wonogiri di bagian tenggara, Kabupaten Klaten di bagian timur laut,

BAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id. 1.1 Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Timur dan 7,12 hingga 8,48 Lintang Selatan. Sedangkan luas Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya setiap negara di dunia memiliki tujuan utama yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Umum Objek Penelitian Jawa Timur merupakan sebuah provinsi di bagian Timur Pulau Jawa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sektor perikanan merupakan salah satu sektor yang dapat menunjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka pembangunan nasional di Indonesia, pembangunan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Isu mengenai ketimpangan ekonomi antar wilayah telah menjadi fenomena

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. sebuah provinsi yang dulu dilakukan di Indonesia atau dahulu disebut Hindia

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Profil Provinsi Kepulauan Bangka belitung. Bangka dan Pulau Belitung yang beribukotakan Pangkalpinang.

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang terletak LS dan BT, dengan. sebelah selatan : Kabupaten Semarang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM. Bujur Timur sampai 105º50 (BT) Bujur Timur dan 3º45 (LS) Lintang Selatan

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara Lintang

BAB IV GAMBARAN UMUM

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

KONDISI KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEADAAN MARET 2015

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Malaka terletak antara Lintang Selatan Lintang Utara atau antara 100

KONDISI KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEADAAN SEPTEMBER 2015

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan oleh masyarakat luas (Lincolin Arsyad, 1999).

BAB I PENDAHULUAN. perbedaan karakteristik alam, ekonomi, sosial dan budaya. Wilayah-wilayah dengan

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

Series Data Umum Kota Semarang Data Umum Kota Semarang Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dibahas adalah masalah kemiskinan. Baik di negara maju atau negara

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh negara-negara berkembang adalah disparitas (ketimpangan)

BAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI NTT. 4.1 Keadaan Geografis dan Administratif Provinsi NTT

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM. Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

Angka Kemiskinan Kabupaten Sekadau 2016

Daftar Isi DAFTAR ISI... I DAFTAR GAMBAR... IIII DAFTAR TABEL... IV

ABSTRAK. ketimpangan distribusi pendapatan, IPM, biaya infrastruktur, investasi, pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dengan tujuan mencapai kehidupan yang lebih baik dari

BAB IV GAMBARAN UMUM. Secara geografis Provinsi Jawa Tengah terletak antara 5 40 dan 8 30

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN KABUPATEN KUPANG KABUPATEN KUPANG

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. pokok utama suatu negara. Pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan harus mampu memberi

A. Keadaan Geografis Dan Topografi

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEADAAN MARET 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses yang

I. PENDAHULUAN. jangka panjang (Sukirno, 2006). Pembangunan ekonomi juga didefinisikan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder periode tahun dari instansi

ANALISIS SHIFT AND SHARE UNTUK TENAGA KERJA KOTA BANDUNG DAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN Disusun Oleh : Nama : M.Rinaldy NIM :

IV. GAMBARAN UMUM Letak Geogafis dan Wilayah Administratif DKI Jakarta. Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan SK Gubernur

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDHULUAN. memegang teguh adat-istiadat setempat, sifat sosialnya masih tinggi dan

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam perkembangannya seringkali terjadi adalah ketimpangan

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBYEK PENELITIAN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan yang diharapkan itu adalah kemajuan yang merata antarsatu

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

D A F T A R I S I Halaman

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan 1. Kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian Provinsi Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi di daerah adalah pertumbuhan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. distribusi pendapatan di desa dan kota, di mana terjadi peningkatan

IV. GAMBARAN UMUM KOTA BONTANG. 4.1 Gambaran Umum Wilayah Kota Bontang. Gambar 4.1 Peta Wilayah Kota Bontang

BAB I PENDAHULUAN. Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Luas keseluruhan dari pulau-pulau di

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEADAAN SEPTEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia ( Sadono Sukirno, 1996:33). Pembangunan ekonomi daerah

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mewujudkannya diperlukan syarat-syarat yang harus terpenuhi, laju pertumbuhan penduduknya. (Todaro, 2011)

BAB III TINJAUAN UMUM PENGADILAN TINGGI AGAMA

BAB IV. SUMATERA UTARA : KEADAAN UMUM DAN PEREKONOMIAN. Daerah provinsi Sumatera Utara terletak diantara 1-4 o Lintang Utara (LU)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Panjang tahun merupakan kelanjutan

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. terkandung dalam analisis makro. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan reformasi sosial politik di Indonesia. Reformasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga infrastruktur lebih banyak

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik dan potensi daerah. Otonomi daerah memberikan peluang luas bagi

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung

I. PENDAHULUAN. mendorong dan meningkatkan stabilitas, pemerataan, pertumbuhan dan


TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN

BAB I PENDAHULUAN. kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu daerah dalam jangka panjang

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. masyarakat, dan institusi-institusi nasional, di samping tetap mengejar akselerasi

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB VI PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ketimpangan

BAB V PENUTUP. Sebagai daerah yang miskin dengan sumber daya alam, desentralisasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan ilmu

I. PENDAHULUAN. Sebelum otonomi daerah tahun 2001, Indonesia menganut sistem

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur ditempatkan sebagai sector vital dalam proses mencapai

V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sehingga harus disembuhkan atau paling tidak dikurangi. Permasalahan kemiskinan memang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, program pembangunan lebih menekankan pada penggunaan

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

Transkripsi:

BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Keadaan Geografis Provinsi Jawa Timur terletak antara 111,0 BT hingga 114,4 BT dan garis lintang 7,12 LS dan 8,48 LS dengan luas wiliyah 47.157,72 km 2. Secara umum Provinsi Jawa Timur dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu Jawa Timur dataran dengan proporsi lebih luas yang dimana mencangkup sekitar 90% dari seluruh luas wilayah Provinsi Jawa Timur dan 10% merupakan wilayah kepulauan Madura. Provinsi Jawa Timur mempunyai 229 pulau terdiri dari 162 pulau bernama dan 67 pulau yang tak bernama, dengan panjang pantai sekitar 2.833,85 km. berikut adalah batas-batas wilayah Provinsi Jawa Timur : Batas daerah: - Sebelah Utara berbatasan dengan laut Jawa dan pulau Kalimantan, tepatnya Provinsi Kalimantan Selatan - Sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia - Sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah - Sebelah timur berbatasan dengan Selat Bali / Provinsi Bali 55

56 Secara administratif Jawa Timur terbagi menjadi 29 kabupaten dan 9 kota, dengan Surabaya sebagai ibu kota Provinsi. Ini menjadikan jawa timur sebagai provinsi yang memiliki jumlah kabupaten/kota terbanyak di Indonesia. Mayoritas penduduk jawa timur adalah Suku Jawa namun entitas di Jawa Timur lebih heterogen, suku jawa hampir menyebar di seluruh jawa timur. umumnya suku jawa menganut agama islam, sebagian beragama Kristen, katolik, hindu dan Buddha. Berikut adalah peta Provinsi Jawa Timur: Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Timur

57 B. Gambaran Umum Variabel Penelitian Kemiskinan Angka kemiskinan di Jawa Timur di tahun 2015 berada di angka 12,34% kalau dilihat dari tahun-tahun sebelumnya angka kemiskinan di jawa timur cenderung mengalami penurunan. Turunya tingkat kemiskinan dilihat dari kondisi tingkat kesejahtraan dan status tempat tinggal. Turunya angka kemiskinan di Jawa Timur tidak di imbangi dengan tingkat pemerataan pendapatan yang baik, dimana anka Gini Ratio di Jawa Timur pada tahun 2011 berapa pada 0,36% kemudian naik menjadi 0,37% di tahun 2014 dan di tahun 2015 terjadi kenaikan yang cukup signifikan sebesar 0,42% hal ini harus segera di atasi agar tingkat kesenjangan pendapatan tidak semakin melebar yang nantinya akan berdampak buruk terhadap tingkat kemiskinan di Jawa Timur. Kalau kita lihat dari tabel A.1 bisa kita ketahui bahwa tingkat kemiskinan tiap Kabupaten dan Kota di Jawa Timur berbeda beda yang diman Kabupaten-Kabupaten kecil yang jauh dari pusat perekonomian mengalami tingkat kemiskinan yang tergolong masih tinggi bila dibandingkan dengan kota Surabaya dan Sidoarjo yang dimasa Sidoarjo dan Surabaya mesupakan pusat perekonomian di Jawa Timur. Permasalahan ketimpangan pendapatan tidak dapat dipisahkan dari permasalahan kemiskinan, hal ini tidak hanya terjadi pada Negara

58 berkembang saja melainkan hampir seluruh Negara menghadapi permasalahn yang sama. Menurut Lincolin Arsyad (1997), banyak Negara sedang berkembang yang mengalami tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi pada tahun 1960-an mulai menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya sedikit manfaatnya dalam memecahkan permasalahan kemiskinan. Kalau kita lihat dari tabel A.1 bisa kita lihat tingkat kesenjangan pendapatan tiap Provinsi di Jawa Timur masih cukup tinggi di setiap kabupaten dan kota hal ini harus benar benar diperhatikan oleh pemerintah daerah agar tingkat kesenjangan pendapatan tidak terlalu melebar dengan cara mempermudah kredit dan pembiayaan lainya. Dalam mewujudkan pembangunan ekonomi, upaya-upaya pembangunan harus dilaksanakan, bukan hanya dalam konteks ekonomi saja, tetapi juga dari perbaikan infrastruktur, pelayanan masyarakat yang memadai, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya, dalam segi pembangunan jangan hanya berpusat dalam dalam wilayah wilayah yang tergolong maju namun harus merata khususnya daerahdaerah yang memiliki tingkat kemiskinan yang parah dan selalu naik turun (fluktuasi) dalam tiap tahunya, begitu juga dengan proses pembangunan ada yang harus diprioritaskan dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. karna suatau Negara ataupun daerah

59 dapat dikatakan berhasil dalam kegiatan pembangunan ekonomi bisa dilihat dari penurunan jumlah penduduk miskin. Dalam tabel A.1 bisa kita ketahui bahwa tiap Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur memliki nilai PDRB yang berbeda di tiap tahunya, PDRB tertinggi pada tahun 2011 berada dikota Surabaya yang dimana nilainya sebesar 247687 milyar dan mengalami kemajuan pesat di tahun 2015 yang berada di nilai 324228 milyar sedangkan PDRB terendah di Provinsi Jawa Timur tahun 2011 sebesar 3038 milyar dan tahun 2015 sebesar 3857 yang berada di Kota Blitar. Dari tabel A.1 bisa kita lihat bahwa Jumlah Penduduk tiap kabupaten memiliki nilai yang berbeda dan mengalami kemajuan pesat dimana rata-rata setiap kabupaten kota memiliki pertumbuhan jumlah penduduk yang cukup tinggi. Sedangkan kita semua tahu kalau dalam pembangunan ekonomi, meningkatnya penduduk disuatu daerah dapat menjadi faktor pendorong maupun penghambat, dapat dikatakan menjadi faktor pendorong apabila membuat daya beli masyarakat meningkat yang membuat perusahaan ingin menambah jumlah produksi mereka yang dimana akan terbukanya lapangan pekerjaan dan berdampak penyerapan tenaga kerja yang tinggi juga dalam daerah tersebut.