CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN PUPUK TANAMAN. Perhitungan Kebutuhan Pupuk

dokumen-dokumen yang mirip
Imam Purwanto, Eti Suhaeti, dan Edi Sumantri Teknisi Litkaysa Penyelia Balitbangtan di Balai Penelitian Tanah

Ilmu Tanah dan Tanaman

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

KULIAH KE- 4(11) KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

4. Jenis pupuk. Out line. 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman

BAHAN KIMIA DAN PRODUK KIMIA (BAGIAN VI, Bab 28 s.d. 38)

II. TINJAUAN PUSTAKA. udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman cabai adalah 25-27º C pada siang

PETUNJUK LAPANGAN ( PETLAP ) PEMUPUKAN TEPAT JENIS dan DOSIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PADI. Oleh :

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

SEKUENS PUPUK DAN PEMUPUKAN. Kompetensi yang ingin dicapai. Pertemuan 6 dan 7 1. PUPUK

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

I. PENDAHULUAN. terus bermunculannya berbagai jenis industri yang mengolah bahan baku yang

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu

HASIL DAN PEMBAHASAN

REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KEDELAI PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN. Disusun oleh: Tim Balai Penelitian Tanah, Bogor

PENGARUH PUPUK NPK 20:10:10 DAN ASAM HUMAT TERHADAP TANAMAN JAGUNG DI LAHAN SAWAH ALUVIAL, GOWA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. yang baik yaitu : sebagai tempat unsur hara, harus dapat memegang air yang

I. PENDAHULUAN. dalam pemenuhan gizi masyarakat Indonesia. Kebutuhan terhadap gizi ini dapat

I. PENDAHULUAN. Indonesia, namun sampai saat ini perhatian masyarakat petani kepada kacang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PEDOMAN DAN LAPORAN TETAP PRAKTIKUM TEKNOLOGI PUPUK DAN PEMUPUKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai varietas Grobogan memiliki umur polong berkisar 76 hari, bobot biji

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012).

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Limbah Pertanian. menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Cabai keriting (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting

BAHAN METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN OMISSION PLOT Kajian Efektifitas Pengelolaan Lahan Sawah Irigasi Pada Kawasan Penambangan Nikel Di Wasile - Maluku Utara

TINJAUAN PUSTAKA. diklasifikasikan sebagai berikut. Divisi: Spermatophyta; Subdivisi:

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis merupakan tanaman yang sangat responsif terhadap

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

PUPUK DAN PEMUPUKAN TANAMAN BAWANG MERAH

VII. KEHARAAN DAN PEMUPUKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung

Latar Belakang. Produktivitas padi nasional Indonesia dalam skala regional cukup tinggi

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

Keuntungan menggunakan pupuk an-organik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

AGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN

TINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

EFEKTIFITAS PUPUK HAYATI ECOFERT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG. Syafruddin Balai Penelitian Tanaman Serealia

TINJAUAN PUSTAKA. antara lain kemantapan agregat yang rendah sehingga tanah mudah padat,

I. PENDAHULUAN. Konsumsi kedelai di Indonesia setiap tahun semakin meningkat, seiring dengan

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas

Beberapa Sifat Kimia Tanah antara lain :

TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

TINJAUAN PUSTAKA Padi Varietas Way Apoburu Pupuk dan Pemupukan

TINJAUAN PUSTAKA. basa berlangsung intensif, sedangkan kandungan bahan organik rendah karena

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

PENGARUH BERBAGAI ALTERNATIF PEMUPUKAN DAN WAKTU PENYIANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMUPUKAN TANAMAN CABAI Oleh : Isnawan BP3K Nglegok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah marginal merupakan tanah yang potensial untuk pertanian. Secara alami

I. PENDAHULUAN. terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun

KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

Transkripsi:

CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN PUPUK TANAMAN Perhitungan Kebutuhan Pupuk Pupuk harus diberikan sesuai dosis yang direkomendasikan. Dosis pupuk dinyatakan dalam bentuk kg pupuk/ha atau kg hara/ha. Kebutuhan pupuk sangat tergantung dari luas pertanaman yang akan dipupuk, dosis pupuk, dan kandungan hara dalam pupuk. Berikut adalah contoh-contoh perhitungan kebutuhan pupuk, khususnya pupuk anorganik: Contoh 1. Pada percobaan Dosis Pemupukan N pada Jagung Hibrida ada 2 dosis pemupukan (N1 = 90 kg N ha-1 dan N2= 135 kg N ha-1). Selain pupuk N sebagai perlakuan di atas, perlu diberikan pupuk dasar kepada setiap perlakuan sebanyak 75 kg P2O5 dan 60 kg K2O per ha. Ukuran petak percobaan 7.5 m x 10 m. Berapa kebutuhan pupuk: (1) Urea pada N1 (2) Urea pada N2, (3) SP-36, dan (4) KCl untuk petak percobaan tersebut: Diketahui: Urea (45% N), artinya setiap 100 kg Urea terdapat 45 kg N SP-36 (36% P2O5), artinya setiap 100 kg SP-36 terdapat 36 kg P2O5 KCl (60%K2O), artinya setiap 100 kg KCl terdapat 60 kg K2O Langkah untuk menghitung kebutuhan pupuk tersebut adalah sebagai berikut: Jawaban (1): - Tentukan jumlah pupuk dalam bentuk Urea pada dosis N1 Dengan kandungan Urea 45% N maka dosis N1 = 90/45*100 = 200 kg Urea per hektar; - Selanjutnya hitung kebutuhan pupuk untuk ukuran 7.5 m x 10 m Kebutuhan Urea = (7.5*10)/10 000))*200 = 1.5 kg per petak. Jawaban (2): - Tentukan jumlah pupuk dalam bentuk Urea pada dosis N2

Dengan kandungan Urea 45% N maka dosis N2 = 135/45*100 = 300 kg Urea per hektar; - Selanjutnya hitung kebutuhan pupuk untuk ukuran 7.5 m x 10 m Kebutuhan Urea = (7.5*10)/10 000))*300 = 2.25 kg per petak. Jawaban (3): - SP-36 = 75/36*100 = 208.3 kg SP-36/ha; untuk petak berukuran 7.5 m x 10 m dibutuhkan SP-36 = (7.5*10)/10000)*208.3 = 1.56 kg Jawaban (4): - KCL = 60/60*100 = 100 kg KCl/ha; untuk petak berukuran 7.5 m x 10 m dibutuhkan KCl = (7.5*10)/10000)*100 = 0.75 kg Cara menghitung kandungan pupuk dan kebutuhan pupuk tanaman Pemberian pupuk sangatlah penting untuk penambahan unsur hara pada tanah. Pemberian pupuk harus disesuaikan dengan takaran yang telah ditetapkan. Pemberian pupuk yang tidak sesuai takaran dapat menyebabkan gangguan pada tanah dan tanaman, terutama pemberian pupuk buatan. Pada pupuk buatan pabrk biasanya sudah disertakan anjuran takaran untuk pemberian pupuk dalam luasan tertentu, tetapi jika tidak ada kita dapat menghitung sendiri jumlah yang sebaiknya diberikan untuk tanaman. Kebutuhan pupuk sangat tergantung dari luas pertanaman yang akan dipupuk, dosis pupuk, dan kandungan hara dalam pupuk.berikut ini merupakan contoh perhitungan kebutuhan pupuk, khususnya pupuk anorganik: CONTOH Pada percobaan pemupukan tanaman kedelai diberikan pupuk N 100 kg/ha, P2O5 75 kg/ha dan K2O 50 kg/ha. untuk ukuran petak 10m x 10m. Berapa kebutuhan pupuk: Urea SP-36 KCl

Diketahui: Urea (45% N), artinya setiap 100 kg Urea terdapat 45 kg N SP-36 (36% P2O5), artinya setiap 100 kg SP-36 terdapat 36 kg P2O5 KCl (60%K2O), artinya setiap 100 kg KCl terdapat 60 kg K2O Langkah untuk menghitung kebutuhan pupuk tersebut adalah sebagai berikut: JAWABAN : Tentukan jumlah pupuk dalam bentuk Urea pada dosis N Dengan kandungan Urea 45% N maka dosis N1 = 100/45 x 100 = 222,22 kg Urea per hektar; Selanjutnya hitung kebutuhan pupuk untuk ukuran 10 m x 10 m Kebutuhan Urea = (10x10)/10 000)) x 222 = 2,22 kg per petak. SP-36 = 75/36X100 = 208.3 kg SP-36/ha; untuk petak berukuran 10 m x 10 m Kebutuhan SP-36 = (10x10)/10000) x 208.3 = 2,083 kg KCL = 50/60x100 = 83,33 kg KCl/ha; untuk petak berukuran 10 m x 10 m Kebutuhan KCl = (10x10)/10000) x 100 = 0,83 kg Contoh Perhitungan Kebutuhan Pupuk Berikut hasil analisa unsur hara dari suatu tanah: P = 75 ppm, N = 100 ppm, K = 100 ppm Berapa banyak dosis SP 36, urea, dan KCl yang diperlukan untuk tanah dengan luasan 1 ha dan bobot isi = 1 ton/m3 dan kedalaman 20 cm..?? Penyelesaian: Langkah 1. Tentukan bobot tanah dengan menggunakan rumus Bobot isi (BI) = bobot/volum

Maka bobot tanah = BI x volum = 1 ton/m3 x 0.2 m x 10.000 m2 = 2 000 ton = 2 x 106 kg Langkah 2. Jumlah SP 36 yang dibutuhkan P = 75 ppm = 75 mg/kg x 2.106 kg = 150 kg P dalam P2O5 = 142/62 x 150 kg = 343.54 kg Dosis SP 36 (SP 36 mengandung P2O5 36%) = 100/36 x 343.54 kg = 954.30kg/ha Langkah 3. Jumlah urea yang dibutuhkan N = 100 ppm = 100 mg/kg x 2.106 kg = 200 kg Dosis urea (Urea mengandung 46% N) = 100/46 x 200 kg = 434.78 kg/ha Langkah 4. Jumlah KCl yang dibutuhkan K = 100 ppm = 100 mg/kg x 2.106 kg = 200 kg K dalam K2O = 94/78 x 200 kg = 241.02 kg Dosis KCl (KCl mengandung 60% K2O) = 100/60 x 241.02 kg = 401.70 kg/ha Jadi untuk tanah dengan kandungan unsur hara demikian jumlah pupuk yang dibutuhkan adalah sbb: SP 36 = 954.30kg/ha Urea = 434.78 kg/ha KCl = 401.70 kg/ha Dosis pupuk akan berbeda tergantung jenis tanah dan jenis pupuk yang digunakan, Karena kandungan unsur hara di masing-masing pupuk juga bervariasi.

Pengaruh Pemberian Effective Microorganism 4 (EM-4) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Mentimun (Cucumis sativus L) RINGKASAN Purwanto, Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Pemberian Effective Microorganism 4 (EM-4) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Mentimun (Cucumis sativus L). Penilitian ini dibawah bimbingan Anas Johan selaku Pembimbing Utama dan Adnan Amin selaku Pembimbing Anggota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan waktu pemberian EM-4 yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil mentimun serta interaksi diantara keduanya. Pelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Samudra Langsa Desa Meurandeh Kecamatan Langsa Lama Pemerintahan Kota Langsa pada Bulan Mei sampai dengan Bulan September 2009. Dalam penelitian ini digunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) secara faktorial, yang terdiri dari 2 (faktor) yaitu : 1. 3 (tiga) taraf konsentrasi pemberian pupuk organik cair EM-4 K1 = 5 cc / liter air K2 = 10 cc / liter air K3 = 15 cc / liter air 2. 3 (tiga) taraf waktu pemberian EM-4 W1 = 4 hari sekali W2 = 8 hari sekali W3 = 12 hari sekali Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor konsentrasi EM-4 berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 2, 3 dan 4 MST, jumlah cabang produktif pada umur 5 MST, panjang buah, jumlah buah, diameter buah, produksi per plot dan produksi per hektar. Pengukuran parameter tertinggi terdapat pada perlakuan K2 (dengan konsentrasi 10 cc/liter air). Fakor waktu pemberian EM-4 berpengaruh nyata pada diameter buah dan berpengaruh tidak nyata pada tinggi tanaman pada umur 2, 3 dan 4 MST, jumlah cabang produktif pada umur 4 dan 5 MST, panjang buah, jumlah buah, produksi per plot dan produksi per hektar. Pengukuran parameter tertinggi terdapat pada perlakuan W2 (diberikan 8 hari sekali), sedangkan faktor interaksi antara konsentrasi dan waktu pemberian EM-4 berpengaruh

sangat nyata pada jumlah buah per plot dan berpengaruh nyata pada diameter buah. Perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan (K2W2). Untuk memperoleh pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun yang optimum, berdasarkan hasil penelitian ini disarankan penggunaan EM-4 sesuai dengan konsentrasi yang dipakai yaitu 10 cc/liter air dengan waktu pemberian 8 hari sekali. MENGHITUNG KANDUNGAN HARA PUPUK MAJEMUK KANDUNGAN HARA PUPUK MAJEMUK Salam Pertanian Dilihat dari kandungan haranya, pupuk dapat dibedakan menjadi (1) Pupuk Tunggal, yaitu pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsure hara, (2) Pupuk Manjemuk, yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsure hara. Pupuk Majemuk, baik pupuk yang diberikan melalui daun (disebut pupuk daun) maupun yang diberikan ke tanaman melalui tanah, kandungan haranya dinyatakan dengan istilah GRADE, yaitu persentase kandungan unsur hara yang dikandung dalam suatu pupuk majemuk. Grade biasanya dinyatakan dengan angka seperti 10-20-10 atau 30-10-20 atau grade seimbang 20-20-20. Apa arti angka tersebut??? Angka pertama menunjukkan persentase kadar N (Nitrogen), angka berikutnya merupakan persentasi kadar P (Phospor) dan angka berikutnya merupakan persentase kadar K (Kalium). Bila pupuk daun majemuk seberat 100 gram memiliki grade 30-10-20, artinya adalah (1) Kadar N seberat (30/100) x 100 gr = 30 gram, (2) Kadar P seberat (10/100) x 100 gr = 10 gram dan (3) Kadar K seberat (20/100) x 100 gr = 20 gram.. Jadi total berat kandungan NPK dalam 100 gram pupuk daun tersebut adalah sebanyak 60 gram. Sedang sisanya sebanyak 40 gram merupakan komponen pembawa (carrier) dari unsur hara.sedang kandungan unsur hara lainnya selain unsure NPK dapat dilihat di bagian belakang kemasan pupuk daun tersebut. Dengan mengetahui grade pupuk majemuk dapat digunakan dalam strategi pemupukan, yaitu : 1. Bila pemupukan ditujukan untuk merangsang pertumbuhan vegetative, maka gunakan pupuk majemuk dengan kadar N lebih tinggi daripada kadar P. Misalnya Grade : 30-10-10, atau 20-10-5 atau 40-10-10

2. Bila pemupukan ditujukan untuk merangsang pertumbuhan bunga dan buah, maka gunakan pupuk majemuk dengan Kadar N lebih rendah daripada kadar P. Misalnya Grade : 20-40-10 atau 10-30-20. Bila kita salah memilih jenis pupuk majemuk, maka tujuan pemupukan dapat menjadi gagal, misalnya ketika kita mengharapkan tumbuhnya bunga tetapi yang keluar justru kuncup daun atau sebaliknya. PUPUK N-P-K 85 PUPUK NP Ammo-Phos dengan rumus kimia NH4H2PO4 (mono ammonium fosfat) dengan kadar unsure hara Amphos A 11 % N + 48 % P2O5 (larut dalam air), Amophos B 16,5 % N + 20 % P2O5 (larut dalam air). (Hardjowigeno, 1992). PUPUK NK Jarang digunakan, misalnya kalium nitrat KNO3 dengan kadar 13 % N + 44 % K2O, Potazote (13-0-22) yang bereaksi masam, sendawa kali (13-0-44) yang bereaksi netral, Nitrapo (15-015) yang bereaksi basa. (Hardjowigeno, 1992). PUPUK PK Pupuk ini juga jarang digunakan, misalnya kalium metafosfat dengan kadar 60 % P2O5 + 40 % K2O. mono kalium fosfat dengan kadar 52 % P2O5 + 34 % K2O. PUPUK NPK Pupuk majemuk yang mengandung tiga unsure sekaligus (NPK) disebut pupuk lengkap, contoh dari pupuk ini adalah pupuk NPK dari jerman yaitu Rustica Yellow dengan rumus kimia NH4 NO3 NH4 H2 P-

O4-KCl dengan kadar unsur hara 15 % N + 15 % P2O5 + 15 % K2O. yang sifatnya berupa butiran-butiran berwarna kekuning-kuningan. KANDUNGAN UNSUR HARA PADA PUPUK DAN MANFAATNYA BAGI TANAMAN 1. Pupuk Urea [(CO (NH2)2] Urea merupakan pupuk buatan hasil persenyawaan NH4 (ammonia) dengan CO2. Bahan dasarnya biasanya berupa gas alam dan merupakan ikatan hasil tambang minyak bumi. Kandungan N total berkisar antara 45-46 %. Dalam proses pembuatan Urea sering terbentuk senyawa biuret yang merupakan racun bagi tanaman kalau terdapat dalam jumlah yang banyak. Agar tidak mengganggu kadar biuret dalam Urea harus kurang 1,5-2,0 %. Kandungan N yang tinggi pada Urea sangat dibutuhkan pada pertumbuhan awal tanaman. (Ruskandi, 1996). 2. Pupuk SP 36 (Superphospat 36) SP 36 merupakan pupuk fosfat yang berasal dari batuan fosfat yang ditambang. Kandungan unsur haranya dalam bentuk P2O5 SP 36 adalah 46 % yang lebih rendah dari TSP yaitu 36 %. Dalam air jika ditambahkan dengan ammonium sulfat akan menaikkan serapan fosfat oleh tanaman. Namun kekurangannya dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, lamban pemasakan dan produksi tanaman rendah. (Hakim, dkk, 1986). 3. Pupuk NPK (Nitrogen Phospate Kalium)

Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsur hara utama lebih dari dua jenis. Dengan kandungan unsur hara Nitrogen 15 % dalam bentuk NH3, fosfor 15 % dalam bentuk P2O5, dan kalium 15 % dalam bentuk K2O. Sifat Nitrogen (pembawa nitrogen ) terutama dalam bentuk amoniak akan menambah keasaman tanah yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman.(hardjowigeno, 1992). 4. Pupuk KCl (Kalium Klorida) Pembuatan pupuk KCl melalui proses ekstraksi bahan baku (deposit K) yang kemudian diteruskan dengan pemisahan bahan melalui penyulingan untuk menghasilkan pupuk KCl. Kalium klorida (KCl) merupakan salah satu jenis pupuk kalium yang juga termasuk pupuk tunggal. Kalium satu-satunya kation monovalen yang esensial bagi tanaman. Peran utama kalium ialah sebagai aktivator berbagai enzim. Kandungan utama dari endapan tambang kalsium adalah KCl dan sedikit K2SO4. Hal ini disebabkan karena umumnya tercampur dengan bahan lain seperti kotoran, pupuk ini harus dimurnikan terlebih dahulu. Hasil pemurniannya mengandung K2O sampai 60 %. Pupuk Kalium (KCl) berfungsi mengurangi efek negative dari pupuk N, memperkuat batang tanaman, serta meningkatkan pembentukan hijau dan dan dan karbohidrat pada buah dan ketahanan tanaman terhadap penyakit. Kekurangan hara kalium menyebabkan tanaman kerdil, lemah (tidak tegak, proses pengangkutan hara pernafasan dan fotosintesis terganggu yang pada akhirnya mengurangi produksi. Kelebihan kalium dapat menyebabkan daun cepat menua sebagai akibat kadar Magnesium daun dapat menurun. Kadang-kadang menjadi tingkat terendah sehingga aktivitas fotosintesa terganggu. 5. Pupuk Kompos Kandungan pupuk kompos adalah bahan organik yang mencapai 18 % bahkan ada yang mencapai 59 %. Unsur lain yang dikandung oleh kompos adalah nitrogen, fosfor, kalsium, kalium dan magnesium. Manfaat bokhasi pada lahan pertanian yaitu : mampu menggantikan dan mengefektifkan penggunaan pupuk kimia (anorganik) sehingga biaya pembelian pupuk dapat ditekan, bebas dari biji tanaman liar (gulma), tidak berbau dan mudah digunakan dan memperbaiki derajat keasaman tanah, selain itu sangat berguna untuk menyuburkan tanaman. (http : // www. Pupuk Kompos. Go. Id). TINGKAT KELARUTAN PADA PUPUK DAN PENGARUHNYA PADA TANAH DAN TANAMAN

1. Pupuk Urea [(CO (NH2)2] Pupuk Urea sangat mudah larut dalam air, nitrogen dalam bentuk amida pada umumnya terdapat dalam pupuk Urea mudah larut dalam air. Dalam tanah amida segera berubah menjadi ammonium karbonat. Karena memiliki konversi (perubahan) tersebut nitrogen mudah hilang tercuci. Pupuk Urea juga memiliki sifat higroskopis, sudah mulai menarik uap air pada kelembaban nisbi udara 73 %. Pengaruhnya terhadap tanah yaitu bila diberikan pada lahan yang miskin hara akan berubah ke wujud atau bahan awalnya yaitu ammonia dan karbondioksida yang mudah tercuci oleh air hujan atau irigasi dan mudah terbakar sinar matahari. Pengaruhnya bagi tanaman yaitu sangat penting dalam pertumbuhan awal karena pada urea terdapat kandungan N yang tinggi. MENGHITUNG KEBUTUHAN PUPUK UNTUK TANAMAN MENGHITUNG KEBUTUHAN PUPUK Hasil analisis jaringan tanaman merekomendasikan untuk melakukan pemupukan pada tanaman perkebunan dengan 150 gram N, 75 gram P2O5, dan 150 gram K2O pertanaman. Pupuk yang tersedia di pasaran adalah Urea (45% N), SP-36 (36% P2O5), dan KCl (60% P2O). Berdasarkan rekomendasi pemupukan, bobot setiap pupuk yang diperlukan untuk memenuhi rekomendasi di atas adalah : Urea yang diperlukan adalah : 100/45 x 150 g = 333,3 gram SP-36 yang diperlukan adalah : 100/36 x 75 g = 208,3 gram KCl yang diperlukan adalah : 100/60 x 150 g = 249,9 gram Menghitung kebutuhan pupuk per hektar Misalnya kita menganggap lahan yang akan kita tanami membutuhkan unsur hara N, P dan K. Dari percobaan terbukti bahwa untuk mencapai hasil yang optimal direkomendasikan untuk diberikan pemupukan dengan dosis 60 kg N, 30 kg P2O5 dan 40 kg K2O. Bila pupuk yang tersedia adalah ZA (21% N), ES (18% P2O5) dan KCl (60% K2O) ZA = 100 /21x 60 = 286 kg/ha ES = 100 /18 x 30 = 167 kg/ha KCl = 100 /60 x 40 = 67 kg/ha

Menghitung kebutuhan pupuk untuk luas tertentu Sebidang lahan pertanaman seluas 750 m², akan dipupuk dengan dosis per hektar 120 kg N, 45 kg P2O5 dan 50 kg K2O. Pupuk yang tersedia Urea (45% N), TSP (46% P2O5) dan ZK (50% K2O) Urea = 750/10.000 x 100/45 x 120 kg = 20 kg TSP = 750/10.000 x 100/46 x 45 kg = 7,3 kg ZK = 750/10.000 x 100/50 x 50 kg = 7,5 kg Menghitung kebutuhan pupuk bila yg tersedia pupuk majemuk dan pupuk urea Di suatu daerah ditetapkan dosis pemupukan 90 kg N dan 20 kg P2O5 Pupuk yang tersedia adalah Complesal 20-20-0 dan Urea Berapakah masing-masing pupuk yang harus disediakan? Dosis per hektar : 90 kg N + 20 P2O5 Penuhi dengan Complesal 20-20-0 kebutuhan 20 kg N dan 20 kg P2O5 dan sisanya sebanyak 70 kg dengan Urea Jadi jumlah pupuk yang harus disediakan adalah 100 kg Complesal 20-20-0 yang mengandung 20 kg N dan 20 kg P2O5 Pupuk Urea sebanyak 100/45 x 70kg = 155 kg Suatu areal pertanaman seluas 1 hektar akan dipupuk dengan dosis 60 kg N + 100 kg P2O5 + 50 kg K2O Pupuk yang tersedia adalah pupuk majemuk NPK 15-15-15, Urea (45% N) dan TSP (46% P2O5) Dosis per hektar : 60 kg N + 100 kg P2O5 +50 kg K2O Penuhi kebutuhan pupuk untuk dosis yang besarnya sama dengan pupuk majemuk NPK 15-15-15 dan sisanya dengan pupuk tunggal yaitu : 50 kg N+ 50 kg P2O5 +50 kg K2O Sisanya dicukupi dengan pupuk tunggal : 10 kg N + 50 kg P2O5 Jadi kebutuhan masing-masing pupuk adalah :

1. NPK 15-15-15 = 100/15 x 50 kg = 333,3 kg 2. Urea = 100/45 x 10 kg = 22,2 kg 3. TSP = 100/46 x 50 kg = 108,7 kg Cara menghitung prosentase unsur hara yang diketahui jumlah pupuknya Misal akan dianalisa campuran pupuk yang terdiri dari 150 kg ZA (21% N), 600 kg ES (20% P2O5) dan 100 kg KCl (60% K2O) Untuk menghitung jumlah N, P2O5 dan K2O yang tersedia dalam campuran pupuk tersebut di atas adalah sbb ; 1. N = 21/100 x 150 kg = 31,5 kg 2. P2O5 = 20/100 x 600kg = 120 kg 3. K2O = 60/100 x 100kg = 60 kg