BAB I PENDAHULUAN. semua sektor perekonomian selalu membutuhkan jasa perbankan. Perbankan merupakan salah satu institusi keuangan yang mempunyai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan perekonomian. Peranan strategis disebabkan oleh fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Proses tersebut melibatkan banyak pihak dimana pihak yang satu dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sektor riil dalam pertumbuhan ekonomi, regulasi pemerintah di

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dana tersebut kepada

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bank menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 yaitu Bank adalah badan

BAB I PENDAHULUAN. untuk membiayai aktivitas pembangunan, karena pembangunan sangat memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia perbankan merupakan sector utama yang menjadi penggerak

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan bisa memberikan informasi yang berkaitan dengan tingkat

I. PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan yang paling besar peranannya adalah perbankan. disalurkan kembali kepada komponen penggerak ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam UU perbankan No. 10 Tahun 1998 pasal 4 yaitu

BAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam pembiayaan pembangunan sangat diperlukan. Bank

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak

BAB I PENDAHULUAN. penting perbankan di Indonesia adalah menjaga kestabilan moneter agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sebagai suatu hal yang merupakan tuntutan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, bank berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian stabilitas sistem keuangan, sehingga diperlukan perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah di Indonesia pertama didirikan tahun 1992 meskipun

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk berbagai investasi seperti pemberian kredit, pembelian surat-surat

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, mengalami perkembangan yang sangat cepat. Berdasarkan indikator-indikator

BAB I PENDAHULUAN. tanggal 10 November 1998 yang menyatakan bahwa bank adalah badan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang

BAB I LATAR BELAKANG. dunia perbankan menjadi sangat ketat, dimana bank dituntut memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( Financial Intermediales )

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, perbankan Indonesia telah mengalami pasang

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah

BAB I PENDAHULUAN. Lemahnya sektor riil menjadi salah satu isu sentral dalam. penting dalam melakukan pemberdayaan sektor riil yaitu dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. pembayaran inbal jasa penjaminan oleh Pemerintah. ini dapat tercermin dari eksistens UMKM yang cukup dominan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. tugas utamanya sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihakpihak

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan terutama untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( financial. intermediaries) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana ( surplus

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak didukung oleh peran perbankan dalam membangun negaranya.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Peran bank sebagai lembaga yang

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai negara di dunia termasuk di Indonesia, dunia bisnis merupakan hal yang

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dari pihak yang berkelebihan dana kepada pihak-pihak yang membutuhkan dana.

BAB I PENDAHULUAN. bank diharapkan menjadi salah satu sektor yang berperan aktif dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan tambahan dana atau uang tidak hanya dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. dan giro yang merupakan kewajiban bank sebab harus dikembalikan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Bank sebagai penghimpun dana masyarakat (financial intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang merupakan bisnis jasa saat ini berada dalam persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. melayani pemakai jasa-jasa keuangan. Lembaga keuangan merupakan badan

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh fungsi utama bank sebagai lembaga yang dapat. pembangunan nasional mengakibatkan perlu adanya pembinaan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dengan ditandai adanya krisis global di Amerika Serikat, pada tahun 2008

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien dengan

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik, prospek usaha yang selalu berkembang, dan dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Peran Perbankan sebagai lembaga intermediasi cukup penting dalam

Peran Supervisi Kredit Dalam Menunjang Pelaksanaan Pengawasan Kredit Cinta Rakyat (KCR) Pada Bank Bjb Kantor Cabang Pembantu Taman Kopo Indah Bandung

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan rakyat Indonesia yang lebih sejahtera. Pembangunan dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan adanya sebuah bank. perekonomian mendapatkan manfaat berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. perbankan, karena perbankan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang menerapkan sistem ribawi menjadi goyah. Bahkan

*) Dosen STIE Dharmaputra Semarang 1

BAB I PENDAHULUAN. dengan fungsi bank sebagai media perantara keuangan (Financial Intermediary)

1. PENDAHULUAN. meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas ekonomi suatu

BAB I PENDAHULUAN. memajukan suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang. sebagai nyawa untuk menggerakkan roda perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULAN. dikatakan sebagai jantung perekonomian negara. Kegiatan ekonomi suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah sebagai perantara keuangan (Financial Intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan pembangunan ekonomi nasional. Bank berfungsi. menghimpun dana dari masyarakat (to receive deposit) dan kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah adalah Bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pun mereka menganggap Bank merupakan nyawa untuk. menggerakkan perekonomian negara tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. /atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia merupakan negara berkembang, pertumbuhan dan perkembangan ekonomi merupakan hal yang paling penting bagi negara dalam mencapai tujuan pembangunan nasional. Berkembangnya perekonomian negara tidak terlepas dari peran serta lembaga keuangan khususnya perbankan, hampir semua sektor perekonomian selalu membutuhkan jasa perbankan. Perbankan merupakan salah satu institusi keuangan yang mempunyai fungsi utama sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak yang membutuhkan dana (deficit unit) baik untuk kebutuhan produktif maupun konsumtif. selain itu, keberadaan bank juga dapat mempengaruhi kondisi perekonomian suatu negara, sesuai dengan peran strategis bank sebagai alat pembangunan negara (agent of development) yaitu bahwa bank dapat membantu kelancaran transaksi ekonomi pada setiap pelaku ekonomi, dan membantu pemerintah dalam menunjang proyek pembangunan nasional, mendorong lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil, menciptakan pemerataan ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional demi tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Peran bank tersebut sesuai dengan isi Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, bahwa bank sebagai badan usaha yang menghimpun dana dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada 1

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakyat banyak. Salah satu kegiatan bank dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat adalah melalui penyaluran kredit. Kredit merupakan salah satu fasilitas bank yang banyak diminati oleh masyarakat, karena kredit yang diberikan bank dapat membantu masyarakat dalam memperoleh modal atau uang tunai dalam memenuhi kebutuhannya seperti keinginan memiliki barang atau bangunan untuk kesejahteraan hidupnya. Disisi lain kegiatan perkreditan bagi bank merupakan kegiatan yang sangat penting bagi dunia perbankan, bahkan menjadi kegiatan utama dalam menjalankan kegiatan usahanya. Dengan begitu pentingnya kegiatan penyaluran kredit bagi bank, maka saat ini bank berlomba-lomba menyalukan kredit dengan berbagai jenis fasilitas kredit yang ditawarkan kepada masyarakat dalam menghadapi persaingan dengan bank lain. Fasilitas kredit yang di salurkan oleh bank pada umumnya di tunjukan berdasarkan tujuan penggunaannya yaitu kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumtif. Salah satu kredit yang disalurkan oleh bank yang mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi khususnya di negara Indonesia secara keseluruhan yaitu kredit investasi. Kredit investasi dipergunakan untuk tujuan membiayai pembelian barang-barang modal tetap seperti pembelian mesin, pembangunan pabrik, tanah, kendaraan dan sebagainya. Kredit ini sangat diperlukan bagi para pengusaha dalam mengembangkan usahanya. Dalam mengatasi hal tersebut, PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk yang saat ini lebih dikenal dengan bank bjb memberikan layanan fasilitas kredit kepada para pengusaha salah satunya yaitu kredit investasi. Fasilitas kredit 2

investasi merupakan kredit jangka menengah atau jangka panjang untuk pembelian barang-barang modal tetap beserta jasa yang diperlukan untuk pendirian proyek baru, rehabilitasi, modernisasi, ekspansi atau relokasi proyek yang sudah ada. Kredit Investasi dipergunakan untuk proyek-proyek yang dapat mendorong peningkatan ekspor, menyerap banyak tenaga kerja, mempunyai dampak ganda pada sektor-sektor lain (Multiplier Effect), meningkatan kegiatan produktif dan memberikan Social Benefit. Jangka waktu kredit investasi ini maksimal 12 Tahun, (http://www.bankbjb.co.id/id/4/117 /157/275/bjb-Kredit- Investasi-Umum.Html, diunduh pada tanggal 19 September 2014). Penyaluran kredit merupakan tulang punggung dalam kegiatan usaha bank karena dari aktivitas perkreditan, bank akan memperoleh pendapatan berupa pendapatan bunga, provisi dan komisi. Firdaus dan Ariyanti (2009:6) Pendapatan yang berasal dari penerimaan bunga kredit merupakan sumber pendapatan terbesar bagi bank. Apabila pemberian kredit berjalan baik (lancar) maka bunga kredit dapat mencapai 70% sampai 90% dari pendapatan bank. Sehingga dapat disimpulkan jika jumlah kredit yang disalurkan semakin besar maka semakin besar pendapatan bunga yang akan diterima oleh bank, sehingga diprediksikan tingkat profitabilitas bank akan meningkat. Begitupun sebaliknya jika jumlah kredit yang disalurkan semakin kecil maka semakin kecil pendapatan bunga yang akan diterima oleh bank, sehingga diprediksikan tingkat profitabilitas bank akan menurun. Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas perkreditan digunakan untuk membiayai aktivitas operasional bank. Dalam mengukur seberapa baik bank dalam mendapatkan laba dari aktivitas operasionalnya dibutuhkan sebuah tolak 3

ukur, yaitu rasio profitabilitas. Profitabilitas merupakan tingkat kemampuan bank dalam meningkatkan laba (keuntungan), tingkat profitabilitas dapat diukur mengunakan rasio Return On Assets (ROA) yang merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola aktiva untuk menghasilkan laba. Return On Assets (ROA) digunakan dengan membandingkan laba sebelum pajak dengan total asset. Semakin besar Return On Assets (ROA) suatu bank maka semakin besar tingkat keuntungan yang diperoleh bank, dengan laba yang besar maka bank dapat menyalurkan kredit lebih banyak, sehingga penyaluran kredit dapat meningkat. Berikut ini perkembangan jumlah kredit yang diberikan pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk periode Tahun 2009-2013 dapat di lihat pada Tabel 1.1 Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Kredit Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Periode Tahun 2009-2013 Tahun Penyaluran Kredit (Juta Rupiah) 2009 19.631.968 2010 23.669.719 2011 28.764.701 2012 38.332.712 2013 48.902.340 Sumber: Laporan Keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Periode Tahun 2009-2013 Berdasarkan Tabel 1.1 jumlah penyaluran kredit PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk periode Tahun 2009-2013 mengalami kenaikan setiap tahunya, jumlah penyaluran kredit tertinggi pada Tahun 2013. 4

Adapun perkembangan penyaluran kredit investasi dan Return On Assets (ROA) pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk periode triwulan Maret 2009-Desember 2013 dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini: Tabel 1.2 Perkembangan Kredit Investasi dan Return On Assets (ROA) Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Periode Triwulan Maret 2009-Desember 2013 Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 Triwulan Kredit Investasi (dalam jutaan rupiah) Return On Assets (ROA) (%) Maret Rp 744.852 3,98 Juni Rp 766.252 3,85 September Rp 800.784 3,65 Desember Rp 598.134 3,24 Maret Rp 645.761 3,29 Juni Rp 876.430 4,08 September Rp 1.045.388 3,76 Desember Rp 823.729 3,15 Maret Rp 927.440 3,05 Juni Rp 1.004.618 3,15 September Rp 1.050.159 2,97 Desember Rp 1.012.236 2,65 Maret Rp 1.567.488 2,67 Juni Rp 1.993.637 2,78 September Rp 1.349.564 2,70 Desember Rp 1.089.818 2,46 Maret Rp 1.592.095 2,99 Juni Rp 2.055.261 2,82 September Rp 2.745.130 2,73 Desember Rp 1.781.435 2,61 Sumber: Laporan Keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Periode Triwulan Maret 2009- Desember 2013 (Data Diolah, 2014) Berdasarkan data pada Tabel 1.2, terdapat perbedaan antara teori dengan data yang sebenarnya. Teori menjelaskan bahwa jika jumlah kredit yang disalurkan semakin besar maka semakin besar pendapatan bunga yang akan 5

diterima oleh bank, sehingga diprediksikan tingkat Return On Assets (ROA) bank akan tinggi, sedangkan dari data pada Tabel 1.2 teori tersebut tidak terbukti. Pada periode triwulan Maret 2009 sampai dengan Desember 2013 penyaluran Kredit Investasi dan Return On Assets (ROA) mengalami fluktuasi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rosmiyanti (2010) menyatakan bahwa kredit berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Assets (ROA) sedangkan menurut Ayu Kurniawati (2013) menyatakan bahwa kredit berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Dari perbedaan hasil penelitian terdahulu serta adanya perbedaan antara fakta dan teori menyebabkan variabel kredit investasi perlu diteliti lebih lanjut tentang seberapa besar pengaruhnya terhadap Return On Assets (ROA). Dengan uraian dan masalah tersebut saya sebagai penulis tertarik untuk melakukan penelititan tersebut secara lebih lanjut dengan judul penelitian mengenai Pengaruh Penyaluran Kredit Investasi Terhadap Return On Assets (ROA) Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Periode Triwulan Maret 2009 Sampai Dengan Desember 2013. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perkembangan penyaluran Kredit Investasi pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Periode Triwulan Maret 2009 Sampai Dengan Desember 2013. 6

2. Bagaimana perkembangan Return On Assets (ROA) pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Periode Triwulan Maret 2009 Sampai Dengan Desember 2013. 3. Bagaimana pengaruh penyaluran Kredit Investasi terhadap Return On Assets (ROA) pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Triwulan Maret 2009 Sampai Dengan Desember 2013. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi dalam mengolah, menganalisis data yang berkaitan dengan Kredit Investasi dan Return On Assets (ROA) sehingga diperoleh gambaran tentang pengaruh Kredit Investasi terhadap Return On Assets (ROA) pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Periode Triwulan Maret 2009 Sampai Dengan Desember 2013. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Bagaimana perkembangan penyaluran kredit investasi pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk periode Triwulan Maret 2009 Sampai Dengan Desember 2013. 2. Bagaimana perkembangan Return On Assets (ROA) pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk periode Triwulan Maret 2009 Sampai Dengan Desember 2013. 3. Bagaimana pengaruh penyaluran kredit investasi dan terhadap Return On Assets (ROA) pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk periode Triwulan Maret 2009 Sampai Dengan Desember 2013. 7

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Pengembangan Ilmu Diharapkan dapat memberikan kegunaan untuk pengembangan ilmu, hasil penelitian ini memberikan manfaat bagi beberapa pihak yaitu : 1. Bagi penulis Dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan, serta lebih memahami dan menerapkan teori-teori yang telah diperoleh dan mengetahui bagaimana penerapannya di lapangan, khususnya masalah yang dibahas dalam penelitian ini. 2. Bagi akademik Sebagai sumber referensi atau bahan kepustakaan yang dibutuhkan untuk bahan studi bagi mahasiswa dalam melakukan penelitian sejenis khususnya di STIE EKUITAS. 3. Bagi objek penelitian Dengan adanya penelitian ini, maka akan diketahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang diteliti untuk selanjutnya diambil keputusan maupun kebijakan guna mencapai harapan atau tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. 4. Bagi masyarakat umum dan nasabah Memeberikan informasi dan pengetahuan bagi masyarakat dalam bidang perbankan yang terkait dengan kredit investasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank sehingga akan lebih meyakinkan masyarakat untuk menggunakan jasa dari bank tersebut. 8

1.4.2 Kegunaan Operasional Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi manajemen PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk dalam pengelolaan kredit, khususnya kredit investasi serta dapat meningkatkan profitabilitas bank pada masa yang akan datang. Disamping itu, diharapkan dapat bermanfaat bagi investor sebagai bahan evaluasi dalam kaitanya dengan proses pengambilan keputusan investasi. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Objek penelitian dilakukan pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk, yang berkantor pusat JL. Naripan No. 12-14 Bandung 40111, Telp. +62-22-4234868 Fax. +62-22-4206099, sedangkan waktu penelitian dilakukan terhitung dari tanggal 25 September 2014 sampai 25 Desember 2014. Dalam penelitian ini penulis melakukan pengumpulan informasi yang diperlukan melalui website www.bankbjb.co.id. 9