BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan unsur utama dalam pengembangan manusia Indonesia seutuhnya. Pengelolahan pendidikan harus berorientasi bagaimana menciptakan perubahan yang lebih baik. Oleh karena itu, pendidikan perlu diselenggarakan secara optimal supaya menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas yang memiliki kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan sesuai standar nasional yang telah disepakati (Fadillah, 2014:17). Sebagaimana yang telah disebutkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 bahwa. Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk menggapai tujuan pendidikan tersebut, tentu tidak terlepas dari kurikulum pendidikan. Kebijakan Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Kurikulum merupakan sebuah wadah yang akan menentukan arah pendidikan. Tanpa adanya kurikulum mustahil pendidikan akan berjalan dengan baik, efektif dan efisien sesuai yang diharapkan. Dalam jenjang pendidikan SD/MI di Indonesia menggunakan 2 kurikulum, yaitu kurikulum KTSP dan kurikulum 2013. Kurikulum KTSP adalah kurikulum 1
2 operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan (Mulyasa, 2012:20). Sedangkan, Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skill dan hard skill yang berupa keterampilan, sikap dan pengetahuan (Fadillah, 2014:16). Pelaksanaan kurikulum 2013 pada jenjang SD/MI dilaksanakan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik dan baru dapat diterapkan pada kelas I, II, IV dan V. Sedangkan pada kelas III dan VI masih menggunakan kurikulum KTSP (mata pelajaran). Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum KTSP. Mata pelajaran ini mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial (memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi). Melalui mata pelajaran IPS, anak diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta menjadi warga dunia yang cinta damai (Ahmadi, dkk., 2011:10). Menurut Mulyono (dalam S.P Taneo, 2008:25-26) IPS bukan hanya membekali peserta didik dengan pengetahuan yang membebani mereka, melainkan membekali mereka dengan pengetahuan sosial yang berguna yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan IPS ini juga berfungsi mengembangkan keterampilan, terutama keterampilan sosial dan keterampilan intelektual. Keterampilan sosial yaitu keterampilan melakukan sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan kehidupan bermasyarakat, seperti bekerja sama, bergotong-royong, menolong orang yang memerlukan, dan melakukan tindakan secara cepat dalam memecahkan persoalan di masyarakat. Sedangkan
3 keterampilan intelektual, yaitu keterampilan berpikir, memanfaatkan pikiran, cepat tanggap dalam menghadapi permasalahan sosial di masyarakat. Hasil observasi awal dan wawancara dengan guru kelas III SDN Torongrejo 1 Batu menemukan guru sudah menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan diskusi kelompok. Akan tetapi, perubahan kurikulum menjadi hambatan tersendiri bagi guru dan siswa kelas III SDN Torongrejo 1 Batu khususnya pada pelajaran IPS. Karena, Pada jenjang kelas I dan II siswa belajar dengan pendekatan tematik. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran kedalam berbagai tema (Majid, 2014:86). Kemudian pada kelas III siswa belajar dengan mata pelajaran. Selain itu, dirasa oleh guru pelajaran IPS memiliki keluasan aspek dan dinamika materi ajar yang cepat. Aspek-aspek yang dipelajari dalam IPS berupa hubungan sosial, ekonomi, sejarah, keanekaragaman budaya bangsa selalu berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran IPS di sekolah dasar harus berkembang, memerlukan wawasan dan sumber belajar yang tidak hanya mengacu pada teks saja, melainkan sesuai dengan konteks. Pembelajaran IPS juga dituntut untuk tidak hanya berorientasi pada proses peningkatan pengetahuan peserta didik saja, tetapi juga perlu adanya suatu peningkatan keterampilan, baik keterampilan mengamati, menganalisis, menanya, mendemonstrasikan informasi serta keterampilan sosial. Mengacu pada hal tersebut, maka penelitian ini berjudul Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Kelas III SDN Torongrejo 1 Batu.
4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas III SDN Torongrejo 1 Batu? 2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas III SDN Torongrejo 1 Batu? 3. Bagaimana penilaian hasil belajar dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas III SDN Torongrejo 1 Batu? 4. Apa saja hambatan dan solusi dalam pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas III SDN Torongrejo 1 Batu? C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui dan mendeskripsikan perencanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas III SDN Torongrejo 1 Batu. 2. Mengetahui dan mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas III SDN Torongrejo 1 Batu. 3. Mengetahui dan mendeskripsikan penilaian hasil belajar dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas III SDN Torongrejo 1 Batu. 4. Mengetahui dan mendeskripsikan hambatan dan solusi dalam pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas III SDN Torongrejo 1 Batu.
5 D. Manfaat Penelitian Suatu penelitian harus dapat memberikan manfaat bagi khalayak umum. Manfaat dalam penelitian ini mencakup manfaat secara teoritis dan praktis. 1. Secara Teoritis Untuk pengembangan dan aplikasi Ilmu Pengetahuan di bidang pembelajaran IPS terutama berkaitan dengan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian, hambatan dan solusi dalam pembelajaran IPS di kelas III SD/MI. 2. Secara Praktis a. Bagi Guru Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran dan pertimbangan dalam pengembangan pembelajaran IPS di SD/MI yang dinamis. b. Bagi Peneliti Dapat menambah wawasan dan mengarahkan peneliti untuk menjadi guru yang kreatif dalam menyampaikan pembelajaran IPS di SD/MI. c. Bagi Sekolah Dapat memberikan green desain untuk memaksimalkan kegiatan belajar mengajar khususnya pada pembelajaran IPS di SD/MI. E. Batasan Penelitian Penelitian ini dibatasi pada wujud perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang meliputi (kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup), penilaian hasil belajar, hambatan dan solusi dalam pembelajaran pada
6 Kompetensi Dasar 2.4 mengenal sejarah uang mata pelajaran IPS di kelas III SDN Torongrejo 1 Batu pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. F. Penegasan Istilah 1. Analisis Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Suharso,dkk.,2005:10) analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musabab, duduk perkara dan sebagainya). Dalam penelitian ini, analisis dimaksudkan sebagai kegiatan menguraikan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian hasil belajar, hambatan serta solusi pelaksanaan pembelajaran IPS di kelas III SD. 2. Pembelajaran Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa Pembelajaran ialah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam penelitian ini, pembelajaran diartikan sebagai upaya guru secara sistematis, terprogram dan terfasilitasi untuk membelajarkan siswa secara aktif dan efektif guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, yaitu perubahan tingkah laku siswa dalam pembelajaran IPS. 3. Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menjadi salah satu mata pelajaran yang penting di Sekolah Dasar. Mata pelajaran ini mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial (memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi). Melalui mata pelajaran IPS,
7 anak diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta menjadi warga dunia yang cinta damai (Ahmadi, dkk., 2011:10). Pada penelitian ini, IPS didefinisikan sebagai salah satu mata pelajaran yang mana materinya diturunkan dari cabang-cabang ilmu-ilmu sosial seperti geografi, sejarah, ekonomi, politik, antropologi, sosiologi, psikologi yang disesuaikan dengan karakteristik siswa dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas III SD.