GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS SOSIAL PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM. Dinas Sosial 1.

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI BALI.

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS SOSIAL

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 78 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI BALI

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 81 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 82 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN PROVINSI BALI

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

B U P A T I T A S I K M A L A Y A

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 30 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 23 TAHUN 2001 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI BALI

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SAMOSIR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK INSPEKTORAT PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 85 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI BALI

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

Jl. Sukarno Hatta Giri Menang Gerung Telp.( 0370 ) , Fax (0370) Kode Pos TELAAHAN STAF

BUPATI SIDOARJO PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN BULELENG.

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Perkembangan Dinas Sosial Provinsi Riau

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KEHUTANAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 104 TAHUN 2016

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 56

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL ACEH

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA,

DENGAN RATIMAT TUHAN YANG MATIA ESA BUPATI MOJOKERTO,

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 54 Tahun : 2016

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE A DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS SOSIAL PROVINSI BALI PERIODE

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE A DAERAH PROVINSI (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

GUBERNUR BALI, Mengingat

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE B DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Banyuasin di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI BALI

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE B DAERAH PROVINSI (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE C DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial Kota Bandung A. Kepala Dinas B. Sekretariat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

Kepala Dinas mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Dinas; b. mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program kerja Dinas;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 104 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS SOSIAL PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 172 Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Rincian Tugas Pokok Dinas Sosial Provinsi Bali; Mengingat : 1. 2. 3. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649); Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. 5. 6. 7. 8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi Bali (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2008 Nomor 1); Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2011 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 4); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS SOSIAL PROVINSI BALI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Gubernur adalah Gubernur Bali. 2. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Bali. 3. Dinas Sosial yang selanjutnya disebut Dinas adalah Dinas Sosial Provinsi Bali. 4. Kepala Dinas Sosial yang selanjutnya disebut Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali. BAB II TUGAS POKOK DINAS Pasal 2 Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang sosial.

BAB III FUNGSI DINAS Pasal 3 Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB IV RINCIAN TUGAS KEPALA DINAS Pasal 4 Kepala Dinas mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Dinas; b. mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program kerja Dinas; c. merumuskan kebijakan umum Dinas serta menyelenggarakan administrasi berdasarkan kewenangan; d. mendistribusikan tugas kepada bawahan; e. menilai prestasi kerja bawahan; f. menyediakan dukungan kerjasama antar Kabupaten/Kota; g. melakukan pengendalian terhadap pelayanan umum; h. membina bawahan dalam pencapaian program Dinas; i. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun berjalan; j. melaksanakan pembinaan umum dan pembinaan teknis; k. melaksanakan sistem pengendalian intern; l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. BAB V RINCIAN TUGAS SEKRETARIAT Bagian Kesatu Sekretaris Pasal 5 Sekretaris mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja kesekretariatan; b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing Sub Bagian;

c. mengkoordinasikan para Kepala Sub Bagian; d. menilai prestasi kerja bawahan; e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bagian dan bawahan; f. melakukan koordinasi dengan para Kepala Bidang dan Kepala UPT; g. menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan berdasarkan rencana kerja yang telah disusun; h. melaksanakan dan mengawasi kegiatan pengelolaan urusan umum, kepegawaian, keuangan dan penyusunan program; i. menghimpun dan menyusun rencana kerja dan program pembangunan bidang sosial; j. mengumpulkan dan menyusun laporan sekretariat, Bidang, UPT sebagai bahan laporan Dinas; k. melaksanakan sistem pengendalian intern; l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas. Bagian Kedua Kepala Sub Bagian Pasal 6 (1) Kepala Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian d. melaksanakan urusan kepegawaian; e. menyiapkan bahan telaahan, kajian dan analisis organisasi dan ketatalaksanaan Dinas; f. menyusun dan meneliti bahan penyusunan produk hukum serta menghimpun peraturan perundang-undangan yang berlaku; g. melaksanakan sistem pengendalian intern; h. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris. (2) Kepala Sub Bagian Keuangan dan Penyusunan Program mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian; d. mengkoordinasikan penyiapan bahan dan data rencana kerja dan anggaran Dinas; e. mengkoordinasikan penyusunan anggaran/pembiayaan pembangunan kesejahteraan sosial; f. melakukan monitoring pelaksanaan anggaran; g. mengkoordinasikan rencana dan program sektoral tahunan kepada bidang, sekretariat, UPT dan Kabupaten/Kota; h. menghimpun bahan kebijakan masukan dalam penyusunan rencana Stratejik (RENSTRA) Dinas;

i. menghimpun bahan dan penyusunan Laporan Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP); j. melaksanakan penatausahaan keuangan; k. melaksanakan pengurusan gaji pegawai dan tunjangan lainnya; l. menyusun dan menyampaikan laporan pertanggung jawaban keuangan; m. melaksanakan kontrol keuangan secara periodik; n. mempersiapkan bahan, blanko pendataan dan melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS); o. mempersiapkan pemutahiran data PMKS dan PSKS; p. melaksanakan kegiatan penyuluhan sosial di bidang usaha kesejahteraan sosial; q. melakukan pengembangan Sistem Infomasi Kesejahteraan Sosial (SIKS); r. melaksanakan sistem pengendalian intern; s. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan t. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris. (3) Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian; d. mengelola, memelihara dan mendistribusikan barang bergerak dan atau tidak bergerak serta menyiapkan usulan penghapusannya; e. melaksanakan tugas-tugas kehumasan dan keprotokolan; f. memelihara, menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan lingkungan kantor serta melaksanakan kegiatan kerumahtanggaan Dinas; g. mengelola urusan surat-menyurat; i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris. BAB VI RINCIAN TUGAS BIDANG Bagian Kesatu Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Pasal 7 Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Bidang; b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing Seksi; c. mengkoordinasikan para Kepala Seksi; d. menilai prestasi kerja bawahan;

e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan; f. melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan lintas sektoral agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung dalam upaya pembinaan, pengendalian usaha kesejahteraan sosial di bidang perlindungan sosial, jaminan sosial dan pengelolaan sumber dana sosial; g. melaksanakan bimbingan teknis dan pengendalian terhadap pencegahan timbulnya masalah sosial ; i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas. Pasal 8 (1) Kepala Seksi Perlindungan Sosial mempunyai tugas: d. mempersiapkan bahan dan data dalam melaksanakan perlindungan sosial korban bencana alam, korban bencana sosial, korban tindak kekerasan dan pekerja migran; e. menyelenggarakan dapur umum/bantuan darurat kepada korban bencana alam dan korban bencana sosial; f. melaksanakan pembinaan dan pelatihan kepada Taruna Siaga Bencana (Tagana); g. melaksanakan pengelolaan gudang bantuan bencana alam/ sosial; i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Pengelolaan Sumber Dana Sosial mempunyai tugas: b. memberi petunjuk kepada bawahan; d. melaksanakan bimbingan teknis bagi penyelenggaraan pengumpulan sumbangan sosial/penyelenggara undian gratis berhadiah; e. melaksanakan penertiban dan pengawasan undian gratis berhadiah dan pengumpulan uang/barang; f. melaksanakan sistem pengendalian intern; g. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan h. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. (3) Kepala Seksi Jaminan Sosial mempunyai tugas: b. memberi petunjuk kepada bawahan;

d. mempersiapkan bahan dan data dalam melaksanakan kegiatan Asuransi Kesejahteraan Sosial (Askesos) dan Program Keluarga Harapan (PKH); e. melaksanakan pembinaan kepada organisasi sosial yang menangani Asuransi Kesejahteraan Sosial (Askesos); f. melaksanakan pemantauan terhadap kegiatan Program Keluarga Harapan (PKH); g. melaksanakan bimbingan dan motivasi kepada calon peserta Askesos; h. melaksanakan bimbingan teknis kepada pengelola Askesos; i. melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Askesos; j. melaksanakan sistem pengendalian intern; k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. Bagian Kedua Bidang Pemberdayaan Sosial Pasal 9 Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan progran kerja Bidang; b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing Seksi; c. mengkoordinasikan para Kepala Seksi; d. menilai prestasi kerja bawahan; e. membimbing dan memberikan petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan; f. melaksanakan pembinaan, bimbingan, pemberdayaan sosial dan pengendalian usaha-usaha kesejahteraan sosial di bidang pemberdayaan fakir miskin, pemberdayaan peran keluarga, kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial; g. memberikan petunjuk teknis dan pembinaan terhadap masyarakat dalam kegiatan usaha Kesejahteraan Sosial; i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas. Pasal 10 (1) Kepala Seksi Pemberdayaan Fakir Miskin mempunyai tugas: d. mempersiapkan bahan pembinaan dan pengendalian usahausaha kesejahteraan sosial fakir miskin guna peningkatan kesejahteraan sosial; e. memberikan bimbingan sosial dan pemberdayaan sosial guna meningkatkan pelayanan sosial bagi fakir miskin;

f. memberikan bimbingan sosial dan pemberdayaan sosial guna meningkatkan pelayanan sosial masyarakat yang berada di lingkungan perkotaan dan pedesaan yang kurang layak huni/kumuh; g. memberikan bimbingan sosial dan pemberdayaan sosial guna meningkatkan pelayanan sosial kepada masyarakat yang berada di daerah terpencil/komunitas Adat Terpencil (KAT); i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Pemberdayaan Sosial Peran Keluarga mempunyai tugas: d. mempersiapkan bahan pembinaan dan pengendalian usaha kesejahteraan sosial di bidang peran keluarga (keluarga muda mandiri, keluarga bermasalah sosial psikologis, wanita rawan sosial ekonomi, keluarga rentan); e. melaksanakan sistem pengendalian intern; f. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan g. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. (3) Kepala Seksi Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial mempunyai tugas: a. menyusun rencana kegiatan Seksi berdasarkan kegiatan tahun sebelumnya baik rutin maupun pembangunan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. mempersiapkan bahan pembinaan dan pengendalian usaha kesejahteraan sosial di bidang kepahlawanan dan keperintisan kemerdekaan sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku; e. mengkoordinasikan dan memonitor pelaksanaan usaha pembinaan yang dilaksanakan oleh lembaga yang berkaitan dengan kepahlawanan keperintisan agar tidak tejadi pembinaan yang tumpang tindih; f. memberikan bimbingan terhadap pelaksanaan pelestarian nilai-nilai kepahlawanan dan pembinaan teknis; g. menjaga dan meningkatkan kelestarian taman makam pahlawan; h. mempersiapkan bahan pembinaan kesejahteraan perintis, keluarga perintis dan keluarga pahlawan; i. melaksanakan sistem pengendalian intern; j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

Bagian Ketiga Bidang Rehabilitasi Sosial Pasal 11 Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Bidang; b. mengkoordinasikan progam kerja masing-masing Seksi; c. mengkoordinasikan para Kepala Seksi; d. menilai prestasi kerja bawahan; e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan; f. membantu Kepala Dinas dalam memberdayakan UPT dalam memajukan program pembangunan kesejahteraan sosial; g. melaksanakan bimbingan teknis dan pengendalian terhadap pencegahan timbulnya masalah sosial; i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas. Pasal 12 (1) Kepala Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat mempunyai tugas: d. memberikan bimbingan teknis dalam melaksanakan rehabilitasi sosial penyandang cacat dalam panti maupun luar panti; e. mempersiapkan data dan bahan dalam rangka pembinaan dan pemberdayaan penyandang cacat yaitu cacat netra, cacat tubuh, cacat mental, tuna rungu wicara, cacat ganda dan eks penyandang penyakit kronis; f. melaksanakan program pelayanan dalam rangka memotivasi penyandang cacat, keluarga dan masyarakat untuk memberikan kesempatan yang sama seperti manusia normal lainnya; g. melaksanakan sistem pengendalian intern; h. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial mempunyai tugas: d. memberikan bimbingan teknis dan pengendalian pemberian bantuan sosial bagi wanita tuna susila, waria, ODHA, gelandangan dan pengemis, bekas warga binaan pemasyarakatan, korban narkotika psikotropika dan zat adiktif (NAPZA);

e. melaksanakan usaha rehabilitasi Tuna Sosial bekerjasama dengan instansi terkait dan lembaga swasta lainnya untuk mengetahui perkembangan selanjutnya; f. melaksanakan koordinasi penanggulangan gelandangan dan pengemis, wanita tuna susila, waria melalui kegiatan penertiban dan pemulangan; g. memantau perkembangan kondisi penyandang masalah Tuna Sosial ; i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. (3) Kepala Seksi Penyantunan Anak dan Lanjut Usia mempunyai tugas: d. memberikan bimbingan teknis dan pengendalian pemberian bantuan sosial bagi anak terlantar, anak yang berhadapan dengan hukum, anak jalanan, anak perlindungan khusus dan lanjut usia; e. menyiapkan bahan dan melaksanakan proses pengangkatan anak (adopsi anak); f. melaksanakan pembinaan, bantuan dan pengendalian terhadap penyantunan anak melalui TPA; g. memberikan bantuan pemulangan dan penanggulangan orang/jenazah terlantar; i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. Bagian Keempat Bidang Kelembagaan sosial Pasal 13 Kepala Bidang Kelembagaan Sosial mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Bidang; b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing Seksi; c. mengkoordinasikan para Kepala Seksi; d. menilai prestasi kerja bawahan; e. membimbing dan memberikan petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan; f. melaksanakan pembinaan dan pengembangan kelembagaan sosial masyarakat, pembinaan karang taruna dan pembinaan organisasi sosial; g. memberikan petunjuk teknis dan pembinaan terhadap mitramitra kerja, pilar-pilar partisipasi masyarakat, dalam kegiatan usaha Kesejahteraan Sosial;

i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas. Pasal 14 (1) Kepala Seksi Pembinaan Partisipasi Sosial Masyarakat mempunyai tugas: d. mempersiapkan bahan dan data dalam rangka melaksanakan pembinaan berupa motivasi, bimbingan sosial dan bantuan sosial kepada Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK); e. mempersiapkan bahan dan data dalam rangka melaksanakan pembinaan berupa motivasi, bimbingan sosial dan bantuan sosial kepada Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM); f. mempersiapkan bahan koordinasi dan melaksanakan kerjasama dengan dunia usaha; g. melaksanakan sistem pengendalian intern; h. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Pembinaan Karang Taruna dan Organisasi Sosial mempunyai tugas: d. mempersiapkan bahan dan data dalam rangka melaksanakan pembinaan berupa motivasi, bimbingan sosial dan bantuan sosial dan pelatihan pelayanan sosial kepada organisasi sosial koordinatif, organisasi sosial operasional dan organisasi luar negeri; e. memberikan bantuan sosial kepada organisasi sosial dan lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial; f. mempersiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan berupa motivasi, bimbingan sosial dan bantuan sosial kepada organisasi pemuda Karang Taruna; g. melaksanakan sistem pengendalian intern; h. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

BAB VII KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 15 Kelompok Jabatan Fungsional Dinas mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2012. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Bali. Ditetapkan di Denpasar pada tanggal 3 Nopember 2011 GUBERNUR BALI, MADE MANGKU PASTIKA Diundangkan di Denpasar pada tanggal 3 Nopember 2011 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI BALI, I MADE JENDRA BERITA DAERAH PROVINSI BALI TAHUN 2011 NOMOR 63