PEMANFAATAN GAMBAR SEBAGAI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran Bahasa Indonesia. Menurut pendapat Pelly (Haryadi dan Zamzani,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MENULIS FIKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI. Nurmina 1*) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

I. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan modern, keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN ORANG LAIN DI KELAS X-4 SMAN 02 BATU

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. individu karena adanya interaksi dengan antar individu dan lingkungannya. 1

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari (Dalman, 2015: 1). Dengan bahasa itulah manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Bahasa juga pada umumnya digunakan untuk menyampaikan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Betta Anugrah Setiani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rahayu Yulistia, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan menyampaikan ide, pikiran, gagasan, dan perasaan secara tertulis

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Adapun alasannya, Yasir Burhan mengemukakannya sebagai berikut;

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, ada

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Hari-hari di Rainnesthood..., Adhe Mila Herdiyanti, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting yang sangat strategis karena memberikan bekal kemampuan

Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri

MAKALAH OLEH: LUKY LUKMANSYAH NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. komponen keterampilan yang harus diperhatikan dan dilatih, yaitu keterampilan

Oleh: Dewi Ekowati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN LIRIK LAGU SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk karya yang bereaksi langsung secara kongkret (Hasanuddin, 2009:1).

BAB I PENDAHULUN. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang terpadu dan

BAB I PENDAHULUAN. dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI: DIII MANAJEMEN INFORMATIKA Semester : 4

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber Jaya Lampung Barat

ANALISIS KESULITAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 PANJER

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan materi agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai mahluk sosial membutuhkan bahasa sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat

Transkripsi:

Prosiding TEP & PDs Transformasi Pendidikan Abad 21 Tema: 6 Nomor: 26 Bulan Mei Tahun 2017 Halaman: 763 769 PEMANFAATAN GAMBAR SEBAGAI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI Kiki Novitasari, Muakibatul Hasanah, Yuni Pratiwi Pascasarjana Universitas Negeri Malang E-mail: kiki93novita@gmail.com ABSTRAK Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Selain sebagai alat komunikasi, bahasa juga berfungsi sebagai alat pengantar informasi pada lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa. Menulis di sekolah dasar bertujuan untuk mengembangkan kemampuan menulis siswa dalam menuangkan ide, gagasan dan perasaannya ke dalam tulisan yang kreatif. Pembelajaran menulis karangan narasi menjadi salah satu materi yang diajarkan di sekolah dasar. Menulis karangan narasi dapat melatih kemampuan menulis siswa untuk mengungkapkan ide yang bersumber dari pengalamannya atau pengalaman orang lain dalam bentuk tulisan. Pengembangan kemampuan menulis narasi tergantung pada kreatifitas seorang guru dalam membelajarkan siswanya. Kedudukan media dalam proses pembelajaran menulis menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan dalam pembelajaran tersebut. Salah satu media pembelajaran yang tepat digunakan dalam pembelajaran menulis adalah media gambar. Ilustrasi gambar akan memudahkan siswa dalam memberikan ide-ide kreatif yang dapat kemudian dapat dikembangkan menjadi sebuah tulisan.dalam artikel ini akan membahasa tentang a)media gambar, b) pembelajaran menulis di sekolah dasar, c)pembelajaran menulis karangan narasi, serta d) pemanfaatan gambar sebagai media dalam pembelajaran menulis karangan narasi. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan alternatif pemecahan masalah untuk mengatasi masalah pembelajaran menulis karangan narasi. Media gambar diharapkan dapat dimanfaatkan guru dalam mengatasi masalah belajar siswa terutama dalam konteks pembelajaran menulis. Untuk mencapai tujuan tersebut disusunlah kajian tentang pemanfaatan media gambar dalam pembelajaran menulis karangan narasi ini. media gambar digunakan untuk memudahkan guru dalam menyampaikan materi menulis karangan narasi. Menulis karangan narasi terdiri dari tahap pramenulis, menulis, dan pascamenulis. Kata kunci: media gambar, pembelajaran menulis karangan narasi PENDAHULUAN Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Peran penting bahasa adalah sebagai alat komunikasi yang diperlukan oleh manusia untuk saling berinteraksi dengan manusia lain. Selain alat komunikasi, bahasa juga berfungsi sebagai alat pengantar informasi pada lembaga pendidikan mulai dari taman kanakkanak hingga perguruan tinggi. Bahasa terdiri dari 4 aspek keterampilan yang disebut juga keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa terdiri dari keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Menulis merupakan salah satu bentuk dari latihan berfikir. Dengan menulis siswa dilatih untuk dapat menuangkan ide, gagasan dan perasaan ke dalam tulisan TRANSFORMASI PENDIDIKAN ABAD 21 UNTUK MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN DASAR BERMUTU DAN BERKARAKTER 763

yang kreatif. Menulis karangan narasi merupakan salah satu jenis menulis kreatif. Karangan narasi merupakan karangan yang biasa digunakan para penulis untuk menceritakan tentang rangkaian kejadian atau peristiwa yang berkembang melalui waktu. Menulis karangan narasi dapat melatih kemampuan menulis siswa untuk mengungkapkan pengalamannya atau pengalaman orang lain dalam bentuk tulisan. Bukan hanya berasal dari pengalaman, karangan narasi juga dapat dibuat berdasarkan rekaan atau imajinasi siswa. Kemampuan menulis siswa masih menghadapi sejumlah masalah pada pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Masalah tersebut antara lain kurang mampunya siswa dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Masalah ini tampak pada beberapa hasil tulisan siswa yang kurang tepat pemilihan katanya, kalimat yang digunakan kurang efektif, kesalahaan penulisan ejaan, serta kesalahan dalam menggunakan tanda baca dan huruf capital. Kurang terampilnya guru dalam memberikan tugas menulis pada siswa juga menjadi faktor penyebab rendahnya kualitas tulisan siswa. Sebagian besar guru hanya memberikan tugas menulis tanpa pengarahan yang tepat, sehingga menyebabkan hasil tulisan siswa cenderung singkat, kurang jelas dan kurang kreatif. Tidak semua siswa menyukai aktivitas menulis karangan disebabkan mereka sulit untuk menemukan ide dalam mengarang. Dalam materi menulis karangan narasi, guru dapat menggunakan media sebagai perangsang munculnya ide pada siswa. Media gambar dirasa tepat digunakan karena media visual akan memudahkan siswa dalam memunculkan ide menulisnya. Penelitian tentang media gambar pernah dilakukan oleh Susanti (2013). Susanti telah melakukan penelitian yang berkaitan dengan media pembelajaran dalam pembelajaran menulis narasi. hasil penelitian Susanti menunjukkan bahwa media gambar sebagai media pembelajaran menulis narasi mampu meningkatkan keterampilan menulis narasi, hal ini dapat dibuktikan dari nilai rata-rata siklus I 53,57% meningkat pada siklus II menjadi 82,14%. Tulisan ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2013), yang membuktikan bahwa media gambar dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan alternatif pemecahan masalah untuk mengatasi masalah pembelajaran menulis karangan narasi. Media gambar diharapkan dapat dimanfaatkan guru dalam mengatasi masalah belajar siswa terutama dalam konteks pembelajaran menulis. PEMBAHASAN Pembelajaran menulis karangan narasi di kelas rendah perlu diinovasikan dengan media sebagai rangsangan. Siswa kelas rendah akan lebih mudah menulis dengan menggunakan media sebagai rangsangan sehingga ide-idenya dapat berkembang. Ilustrasi gambar merupakan media yang dapat menarik minat belajar siswa lebih efektif. Faktor tersebut dikarenakan media gambar dapat memberikan inspirasi baru dalam menulis karangan narasi. Pada pembehasan ini akan dijabarkan mengenai media gambar, pembelajaran menulis di sekolah dasar, pembelajaran menulis karangan narasi, 764 PROSIDING 2017

serta pemanfaatan gambar sebagai media dalam pembelajaran menulis karangan narasi. Media Gambar Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia media merupakan alat atau sarana untuk menyampaikan suatu pesan kepada orang lain. Sanaky (2011:3) mendefinisikan media pembelajaran sebagai sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Sehingga guru dapat menggunakan media sebagai alat bantu untuk memudahkan penyampain materi pembelajaran kepada siswa. Pemilihan media yang tepat akan mempengaruhi keberhasilan dari penggunaan media tersebut. Ketepatan dalam pemilihan dan penggunaan media akan berpengaruh pada kemudahan pencapaian tujuan pembe-lajaran sehingga siswa dapat menyerap dan memahami materi materi yang disampaikan. Tujuan dari pemilihan media adalah supaya media yang digunakan tepat sasaran dan sesuai dengan keperluan, sehingga memungkinkan terjadinya interaksi yang baik antara siswa dengan media yang digunakan. Munadi (2013:185-194) memaparkan yang menjadi fokus dalam pemilihan media pembelajaran yakni karakteristik siswa, tujuan pembelajaran, sifat bahan ajar, pengadaan media, dan sifat pemanfaatan media. Media pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahannya masingmasing, oleh karena itu sebagai guru perlu memilih media yang akan digunakan supaya tepat sasaran. Media yang tidak tepat sasaran berakibat tidak dapat memberi hasil yang memuaskan, bahkan mungkin sebaliknya. Pemilihan media pembelajaran dimaksudkan agar guru dapat menentukan media yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Media gambar merupakan media dua dimensi yang menampilkan gambar visual untuk memudahkan seseorang dalam mendeskripsikan suatu benda, tempat, kejadian, atau hal lain yang berhubungan dengan gambar tersebut. Mempelajari sesuatu dengan gambar sebagai media memungkinkan kedua belahan otak untuk bekerja sama dalam satu waktu dan memicu otak untuk berfikir lebih kreatif. Pernyataan ini di dukung oleh Franzoni (2009:15) yang menyatakan lebih baik untuk menghubung-kan kedua bagian otak, karena bisa mendapatkan potensi yang lebih besar dari otak untuk belajar dan berfikir kreatif. Siswa dapat berfikir kreatif karena media gambar dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat daya ingat siswa. Media gambar merupakan media yang banyak digunakan sebagai sarana penyampai pesan. Menurut Asyhar, 2012:29 melalui media suatu proses pembelajaran bisa lebih menarik dan menyenangkan, misalnya siswa memiliki ketertarikan terhadap warna maka dapat diberikan media dengan warna yang menarik. Dengan menggunakan media gambar yang penuh warna, sangat membantu siswa dalam belajar dan memperkaya pengetahuannya. Kelebihan media gambar yaitu harganya relatif murah karena menggunakan kertas sebagai bahan baku. Media gambar juga mudah untuk di dapatkan, untuk mendapatkannya guru bisa menggandakan gambar yang telah tersedia, atau TRANSFORMASI PENDIDIKAN ABAD 21 UNTUK MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN DASAR BERMUTU DAN BERKARAKTER 765

browsing dari internet. Pengaplikasian media gambar mudah dilakukan, gambar cukup di pajang di depan kelas atau dibagikan secara merata pada seluruh siswa. Media ini tidak memerlukan banyak ruang dan mudah disimpan untuk diaplikasikan pada pembelajaran lain. Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar Di dalam dunia pendidikan, menulis merupakan keterampilan yang penting bagi siswa. Keterampilan menulis diperlukan bukan hanya pada mata pelajaran bahasa, namun juga di mata pelajaran yang lain. Menulis adalah suatu alat yang ampuh dalam belajar yang dengan sendirinya memainkan peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan (Kusumaningsih, 2013:65). Peran penting dari kegiatan menulis yaitu ketika menulis informasi yang disimpan otak dapat bertahan lebih lama karena diikuti oleh aktivitas motorik saat input informasi terjadi. Pada dasarnya, proses menulis dilakukan secara bertahap sejak kegiatan awal penulisan sampai produk tulisan. Di setiap tahap meliputi kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru maupun siswa dalam bentuk interaksi kolaboratif. Dengan demikian, pembelajaran menulis di sekolah dasar bertujuan mengarahkan siswa untuk mengmbangkan kemampuan menulisnya pada pembelajaran yang menekankan pada kegiatan menulis sebagai proses. Proses menulis menurut Buscemi (2002:6) ada empat tahap yaitu pramenulis (prewriting), menulis (drafting), revisi (revising), dan pengeditan (editing/proofreading). Mendukung pendapat Buscemi, McCrimmon (1963:11-26) menjabarkan empat tahap menulis yakni tahap perencanaan (planning), pengembangan (development), revisi (revision), dan pengkoreksian (proofreading). Mengacu pada dua pendapat diatas, Akhadiah (1988:2) menyederhanakan tahap tersebut menjadi tiga tahap yang terdiri dari prapenulisan, penulisan, dan revisi. Menulis di sekolah dasar bertujuan untuk mengembangkan kemampuan menulis siswa sedini mungkin. Kemampuan ini penting untuk kebutuhan pendidikannya di masa mendatang. Tujuan pembelajaran menulis di SD menurut Gipayana (2004:2) yaitu agar siswa (1) mampu mengungkapkan gagasan, pendapat, pengalaman, pesan dan perasaan secara tertulis, (2) mampu menyampaikan informasi secara tertulis sesuai konteks dan keadaan, (3) memiliki kegemaran menulis, dan (4) mampu memanfaatkan unsur-unsur kebahasaan karya sastra dalam menulis. Mengacu pada teori Piaget (1988:25), pemikiran anak sekolah dasar masuk dalam tahap pemikiran operasional konkrit. Desmita (2009:104) menyatakan bahwa tahap operasional konkrit adalah tahap dimana aktivitas mental anak terfokus pada objek nyata atau kejadian yang pernah dialami. Pada pembelajaran menulis di sekolah dasar, pemilihan media yang tepat akan mempengaruhi keberhasilan siswa dalam memenuhi kriteria keberhasilan menulis. Penggunaan objek nyata atau pengalaman yang pernah dialami atau diamati tepat digunakan sebagai bahan pada tugas menulis. 766 PROSIDING 2017

Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan kejadian atau peristiwa tentang sesuatu. Dalman (2014:106) menjabarkan narasi sebagai suatu cerita yang berusaha menciptakan, mengisahkan, dan merangkaikan tindak tanduk manusia dalam sebuah peristiwa atau pengalaman manusia dari waktu ke waktu, juga di dalamnya terdapat tokoh yang meghadapi suatu konflik yang disusun secara sistematis. Pernyataan ini bermakna bahwa karangan narasi merupakan karangan yang mengutamakan alur atau plot cerita. Plot cerita dalam narasi terdiri dari perkenalan (awal), permasalahan (klimaks), dan penyelesaian. Unsur-unsur karangan narasi memiliki kesamaan dengan unsur dalam cerita fiksi pada umumnya. Unsur-unsur tersebut antara lain tema, alur, tokoh dan watak, dan latar. Pembelajaran menulis karangan narasi selalu menjadi materi yang diajarkan pada setiap tingkat Sekolah Dasar, dari kelas rendah hingga kelas tinggi. Pengembangan kemampuan menulis narasi tergantung pada kreatifitas seorang guru dalam membelajarkan siswanya. Untuk itu seorang guru sebaiknya membekali diri dengan kemampuan menulis. Guru juga dituntut mampu memilih media yang sesuai dengan pembelajaran menulis sehingga dapat merangsang kreatifitas siswa. Latihan yang intensif dan terarah dapat membimbing siswa mengembangkan kemampuan menulis narasi. Menulis narasi dapat mengasah dan melatih otak untuk berfikir lebih kreatif. Tujuan menulis narasi dalam pembelajaran bahasa adalah untuk (1) melatih dan mengasah keterampilan menggunakan bahasa baku; (2) menggambarkan peristiwa yang pernah dialami, dilihat, dirasakan atau dikhayalkan dalam bentuk bahasa tulis; (3) menggerakkan aspek emosi; (4) menyampaikan amanat baik secara tersurat atau tersirat; (5) memberikan informasi dan memperluas pengetahuan kepada pembaca; dan (6) memberikan pengalaman estetika pada siswa. Pemanfaatan Gambar sebagai Media dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Menulis merupakan suatu proses perkembangan karena menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, latihan, keterampilan khusus, dan pengajaran langsung yang dilakukan secara bertahap dan terus-menerus. Kegiatan menulis menuntut gagasan-gagasan yang tersusun secara logis, ekspresif, dan perlu ditata dengan menarik. Akhadiah (1988:2) menyebutkan bahwa dalam menulis seseorang diharuskan memilih topik, membatasinya, mengembangkan gagasan untuk kemudian disajikan dalam paragraf yang tersusun secara logis. Kedudukan media dalam proses pembelajaran menulis menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan dalam pembelajaran tersebut. Salah satu media pembelajaran yang tepat digunakan dalam pembelajaran menulis adalah media gambar. Ilustrasi gambar akan memudahkan siswa dalam memberikan ide-ide kreatif yang dapat kemudian dapat dikembangkan menjadi sebuah tulisan. Selain itu, media gambar yang bewarna memiliki daya tarik tertentu sehingga membuat siswa lebih antusias selama proses pembelajaran. Ilustrasi gambar dimanfaatkan oleh guru sebagai media pembelajaran dengan tujuan agar materi yang disampaikan lebih mudah diterima dan dipahami TRANSFORMASI PENDIDIKAN ABAD 21 UNTUK MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN DASAR BERMUTU DAN BERKARAKTER 767

oleh siswa. Semua gambar memiliki arti, uraian dan tafsiran tersendiri, oleh sebab itu media gambar tepat apabila digunakan sebagai media dalam pembelajaran menulis. Ketika mengamati gambar, setiap siswa akan memiliki tafsiran yang berbeda-beda. Tafsiran itu kemudian dapat dikembangkan menjadi sebuah tulisan kreatif. Media gambar bertujuan untuk menuntun dan membantu siswa dalam mengembangkan daya imajinasinya ketika menulis. Menurut Brown (dalam Susanti, 2013:2), ilustrasi gambar merupakan perangkat pengajaran yang dapat menarik minat belajar siswa secara efektif. Ilustrasi gambar juga dapat memberikan inspirasi dalam melahirkan ide-ide baru untuk ditulis. Siswa dapat lebih mudah dalam menuangkan ide-ide atau gagasannya dalam kata-kata atau kalimat yang dapat mewakili kisah/cerita dari gambar tersebut. Kondisi ini akan membuat suasa belajar lebih menyenangkan serta menghasilkan hasil belajar yang baik dalam keterampilan menulis. PENUTUP Media gambar dapat digunakan dalam pembelajaran menulis karangan narasi disebabkan ilustrasi gambar dapat memberikan inspirasi dalam mengembangkan ide cerita. Media gambar juga memiliki daya tarik tertentu sehingga membuat siswa lebih antusias selama proses pembelajaran berlangsung. Pemanfaatan media gambar bertujuan untuk menuntun dan membantu siswa dalam mengembangkan daya imajinasinya. Hal yang menjadi perhatian dalam keterlaksanaan pemanfaatan media gambar ialah peran serta guru dalam memfasilitasi siswa selama proses pembelajaran menulis karangan narasi. DAFTAR PUSTAKA Akhadiah, Sabarti. Arsjad, Maidar G. Ridwan, Sakura H. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga Buscemi, Santi V. 2002. A Reader for Developing Writers. New York: McGraw- Hill Company Dalman. 2013. Keterampilan Menulis.Jakarta: Raja Grafindo Persada Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Rosdakarya Franzoni, Ana, Lidia. Assar, Said. 2009. Student Learning Style Adaptation Method Based on Teaching Strategies and Electronic Media. Educational Technology & Society, 12 (4): 15-29. (Online), (http://www.ifets.info/journals/12_4/3.pdf), diakses 22 Oktober 2016 Gipayana, Muhana. 2004. Pengajaran Literasi dan Penilaian Portofolio dalam Konteks Pembelajaran Menulis di SD. Jurnal Ilmu Pendidikan. 11 (1) : 1-12. (Online), (http://journal.um.ac.id/index.php/jip/article/view/87) diakses 22 Desember 2016 Piaget, Jean. 1988. Antara Tindakan dan Pikiran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 768 PROSIDING 2017

Kusumaningsih, Dewi. Saptomo, Sri, Wahono. Suparmin. Sudiatmi, Titik. Triyanto, Bambang. 2013. Terampil Berbahasa Indonesia. Yogyakarta:Andi Offset McCrimmon, James M. 1963. Writing with a Purpose. Boston: Houghton Mifflin Company Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Referensi Sanaky, Hujair AH. 2011. Media Pembelajaran. Yogyakarta:Kaukaba Dipantara Susanti, Apriliya. Hariani, Sri. 2013. Penggunaan Media Gambar Berseri untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SDN Tambak Kemereaan Kecamatan Krian. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 01 (2) : 1-216. (Online), (http://jurnalmahasiswa. unesa.ac.id/index.php/jurnalpenelitian-pgsd/article/view/2933/5023),diakses 10 April 2017 TRANSFORMASI PENDIDIKAN ABAD 21 UNTUK MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN DASAR BERMUTU DAN BERKARAKTER 769