SISTEM PENGHITUNGAN JUMLAH PENGUNJUNG DAN SCORE BASKET BALL PADA TIME ZONE MENGGUNAKAN INFRARED, SEVEN SEGMEN DAN PORT PARALEL Nurwati Teknik Komputer, Amik Royal Kisaran Jl. Imam Bonjol No.179 Kisaran, Telp: 0623-42451, Faksimili: 0623-42366 e-mail: nurwati1652@yahoo.com Abstrak Deteksi Alkohol menggunakan uji laboratorium ilmu itu tidak efektif karena proses panjang waktu. Oleh karena itu, alkoholmeter harus dikembangkan dalam rangka untuk mengukur tingkat alkohol lebih cepat.perangkat alcoholmeter adalah instrumentasi yang dapat mengukur kadar etanol atau alkohol berdasarkan uap gas. Konsentrasi dari cairan menggunakan Figaro TGS2620 alkohol sensor gas. Tujuan dari pembuatan perangkat ini adalah untuk mendeteksi kadar etanol dengan pengukuran waktu yang singkat dan cukup akurat daripada metode lain. Perangkat ini menggunakan AT89C51 mikrokontroler sebagai pengubah analog ke digital dengan Program bahasa Visual Basic dan Hasil ditampilkan pada PC. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa perangkat ini dapat mengukur kadar etanol pada cairan apapun dari 0% sampai 97% dengan 2,5 Toleransi kesalahan%. Pengukuran pada skala minor menggunakan perangkat ini lebih baik daripada menggunakan alcoholm analogeter. Kata Kunci: Alkohol, Sensor TGS 2620, Mikrokontroler, Perconal Computer. 1. PENDAHULUAN Perkembangan dalam bidang komputerisasi pada era globalisasi sangatlah pesat.sehingga perkembangan tersebut memegang peranan penting pada seluruh aspek kehidupan manusia karena memberikan kemudahan bagi manusia. Hampir semua manusia menggunakan komputer untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang teknologi khususnya di bidang industri, perkantoran, rumah tangga, bahkan kegiatan di luar lapangan (Outdoor) dilengkapi dengan perangkat komputer untuk berbagai keperluan. Pemanfaatan komputer pribadi (PC) sebagai pusat pengendali merupakan pemecahan masalah yang sangat efektif. Pencapaian tujuan dapat dilakukan secara fleksibel melalui modifikasi fasilitas dengan biaya yang cukup murah. Salah satu contoh pemanfaatan sistem sebagai pengontrolan yaitu penghitungan score basket ball. Terkadang ada suatu kegiatan yang tidak diizinkan adanya kontak langsung atau suatu kegiatan yang sulit dilakukan oleh tangan manusia. Berdasarkan penelitian dan perkembangan sistem program pada masa kini, maka peneliti mencoba untuk membuat perancangan suatu sistem penghitungan score basket ball dengan menggunakan media infrared,seven segmen dan port parallel yang terhubung dengan komputer untuk kendali penghitungan score basket ball pada time zone.sistem ini dirancang untuk mempermudah penghitungan scorebasket ball secara otomatis yang mana penghitungan score basket ball tidak lagi secara manual. Maka dengan ini peneliti mengambil judul Sistem Penghitungan Jumlah Pengunjung Dan Score Basket Ball Pada Time Zone Menggunakan Infrared, Seven Segmen Dan Port Parallel. 1.1 Perumusan Masalah Adapun masalah yang dihadapi dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah sistem ini dapat mempermudah sistem penghitungan score basket ball? 2. Bagaimana menciptakan peralatan elektronik yang dapat dimanfaatkan sebagai penghitungan score basket ball? 3. Apakah PC dapat digunakan sebagai basis alat pengontrol oleh sebuah interface dan satu rancangan modul program yang khusus? 4. Apakah dengan adanya sistem ini dapat mengurangi tingkat ketidaktelitian petugas dalam menyajikan laporan? 1.2 Batasan Masalah Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Pengaplikasian Komputer Perconal (PC) dan interface port parallel sebagai basis sistem penghitungan score basket ball pada time zone. 2. Perancangan alat ini menggunakan infrared sebagai pendeteksi. 3. Sistem pengontrolan memanfaatkan seven segmen yang akan menghitung score pada basket ball. 4. Menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0 1
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan pembuatan alat ini adalah: 1. Mengetahui prinsip kerja dari komponenkomponen elektronika. 2. Memahami prinsip kerja dari port parallel yang dapat digunakan sebagai interface 3. Memfungsikan kerja Personel Komputer (PC) yang dapat digunakan sebagai pengontrol yang nantinya akan membawa ke tingkat keefektifan dan keefisienan suatu sistem elektronika. 2. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Kerangka Penelitian Metode penelitian adalah gambaran langkahlangkah yang dilakukan dalam melakukan penelitian. Hal ini perlu ditetapkan agar penelitian dapat dilakukan secara terstruktur sehingga tujuan dari penelitian tersebut dapat tercapai yaitu membuat sistem penghitungan jumlah pengunjung Dan Score Basket Ball Pada Time Zone, Maka ditetapkan beberapa tahapan yang dilakukan yang dapat dilihat pada gambar 3.1 Gambar 3.1 Kerangka Penelitian 2.2 Uraian Kerangka Penelitian 2.2.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan awal dalam melakukan penelitian. Pada tahap ini ada beberapa metode yang dilakukan yang terdiri dari: a. Penelitian perpustakaan ( Library research) Dalam metode ini dilakukan kajian literatur untuk melakukan pendekatan terhadap konsepkonsep yang digunakan dan lebih meningkatkan pemahaman terhadap aspek-aspek teori yang mendukung pembuatan sistem penghitungan jumlah pengunjung basket ball. b. Studi lapangan Studi lapangan dilakukan untuk pengumpulan data-data yang digunakan dalam perancangan sistem penghitungan jumlah pengunjung basket ball. c. Penelitian laboratorium (Laboratory Research) Pada metode ini dilakuakan penelitian dengan menguji variabel-variabel yang diteliti seperti melakukan perancangan sistem dan menguji konsep-konsep yang ada. 2.2.2 Analisa Data Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap data-data yang telah didapat pada tahap pengumpulan data. Hal ini bertujuan dalam melakukan pengelompokan data untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisis berikutnya. Sehingga dengan analisis data ini akan diperoleh gambaran yang jelas terhadap masalah yang dibahas. 2.2.3 Analisa Sistem Beberapa hal yang diharapkan dapat dihasilkan dari metode analisis ini adalah: a. Menemukan Masalah Dengan adanya analisis ini diharapkan dapat ditemukan permasalahan yang dihadapi dalam merancang sistem untuk pembelajaran sehingga dapat ditemui solusi untuk mengatasi masalah tersebut. b. Menetapkan peralatan yang dibutuhkan Dengan adanya analisis ini juga dapat diketahui variabel-variabel yang dibutuhkan untuk perancangan sistem, Sehingga variabel-variabel tersebut digunakan dalam perancangan sistem. 2.2.4 Perancangan Sistem Pada tahap ini dilakukan perancangan model, perancangan input, serta output. a. Perancangan model Model dapat didefinisikan sebagai proses penggambaran operasi sistem nyata untuk menjelaskan atau menunjukkan relasi-relasi penting yang terlibat. Jadi dengan adanya perancangan model kita mendapatkan gambaran sistem yang diterapkan. b. Perancangan input Dari data-data yang telah didapat dari studi lapangan maka dapat dirancang bentuk input yang digunakan/diterapkan pada sistem. c. Perancangan output Pada output yang didapat dari perancangan sistem adalah alat penghitung jumlah pengunjung basket ball. 2.2.5 Impementasi system Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan implementasi sistem yang telah dirancang. 2.2.6 Pengujian Pengujian sistem yang dirancang perlu dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem yang dirancang sesuai dengan yang diharapkan. 3. PEMBAHASAN 3.1 Diagram Alir Data (Data Flow Diagram) Pada pembahasan ini dijelaskan tentang context diagram dan data flow diagram level 0 yang berhubungan dengan alat yang dirancang. 2
3.1.1 Diagram Konteks (Context Diagram) Dalam proses penganalisaan perlu dilakukan pendefenisian terlebih dahulu terhadap sistem yang dirancang secara menyeluruh dimana ruang lingkup pembahasan harus jelas dengan menggunakan media berupa context diagram. Gambar 3.1 Context Diagram Pada context diagram di atas terdiri dari sebuah lambang proses yang diberi nama sistem penghitungan jumlah bola basket pada time zone secara otomatis. Proses ini berinterkasi dengan beberapa entity yang dapat diuraikan sebagai berikut: a. Sensor penghitung masuk Sensor masuk aktif ketika bola masuk kedalam keranjang atau menghalangi sensor. Sensor ini berfungsi sebagai input data ke sistem yang memberitahu sistem bahwa masuk ke dalam keranjang sehingga system memberikan intruksi untuk menghitung penambahan jumlah bola yang masuk b. Port Parallel Disebut port parallel DB-25 sebagai interface yang mengizinkan pertemuan antara internal device dengan eksternal device. c. 7-Segmen 7-Segmen berfungsi untuk menampilkan informasi jumlah bola yang telah masuk ke dalam keranjang d. Modul program Disebut sebagai Modul Program. Dalam hal ini program yang mengendalikan alat adalah Borland Delphi. Jadi seluruh proses input/output dikendalikan oleh program. 3.2 Diagram Alir Data (Data Flow Diagram) Level 0 Pada sub bab ini dijabarkan mengenai data flow diagram yang merupakan uraian lebih terperinci dari sistem yang dirancang. Dari data flow diagram level 0 di atas jumlah proses sebanyak 3 sub proses. Adapun proses tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Proses pertama adalah pembacaan sensor penghitung (masuk). Sensor akan aktif jika bola basket menghalangi sensor masuk kemudian mengirimkan data input dari pin port parallel untuk melakukan penambahan jumlah bola basket 2. Proses kedua adalah pembacaan pin pada portparaleldb-25 untuk mengetahui pin mana saja yang diaktifkan dan mengirim perintah ke alat yang telah dihubungkan setelah diproses oleh modul program. 3. Proses ketiga adalah nilai yang dikirim dari portparaleldb-25akan memberikan input data pada 7-Segmen, ini menampilkan jumlah bola basket yang masuk dan 7-Segmen menampilkan informasi penambahan nilai. 3.3 Rancangan Fisik Alat, Bahan, dan Peralatan yang digunakan Adapun rancangan fisik yang peneliti rancang dalam pembuatan miniature. Alat ini bekerja dengan menggunakan 1 buah Sensor yaitu sensor penghitung masuk serta 2 buah 7-segmen sebagai informasi yang menampilkan jumlah bola basket yang dimasukan kekeranjang, kesemuanya itu diatur dengan menggunakan personal computer melalui port paraleldb-25 Jika sensor penghitung (masuk) aktif maka data dikirim ke personal computer melalui port parallel dan diproses yang akan mengakibatkan sistem melakukan penambahan jumlah bola basket tersebut akan ditampilkan ke 7-segmen. Kemudian jika sensor penghitung (masuk) aktif ini akan menyebabkan data akan dikirim kembali ke personal computer melalui port paralel dan setelah modul program memproses, data dikirim kembali ke 7-segmen agar menampilkan informasi penambahan score bola basket. Setelah terjadi penambahan data, maka ketika jumlah bola basket yang dimasukan telah mencapai score 99, maka secara otomatis penghitungan bola akan kembali ke awal score 00. 3.4 DiagramBlok Gambar 3.2 Data Flow Diagram Level 0 Gambar 3.3 Blok Diagram Secara Keseluruhan 3
3.5 Prinsip Kerja Rangkaian Keseluruhan Berdasarkan blok diagram diatas dapat dilihat dan dijelaskan bahwa unjuk kerja dari sistem yang dirancang yaitu, sensor sebagai pendeteksi yang mana akan memberi sinyal analog, apabila bola dimasukan kekeranjang maka sensor akan memberi nilai, sensor akan mengirim sinyal pada driver sensor, dan kemudian dikirim ke port paralel DB 25 yang berfungsi menghubungkan antara sensor dan driver seven segmen. Sinyal yang masuk akan di baca oleh sensor dan diproses oleh seven segmen yang di kontrol dan oleh PC. Modul program akan mengirimkan intruksi dari pembaca sinyal yang masuk ke sensor. Informasi dari proses penghitungan score basket ball ini akan ditampilkan ke monitor Jika bola di masukan kedalam keranjang maka sensor masuk akan terhalang oleh bola dan memberikan sinyal analog, sensor akan aktif dan memberikan nilai pada bola, ini mengakibatkan sensor masuk mengirimkan data ke port pararel yang akan di proses ke driver sensor untuk melakukan pemberian nilai pada bola yang masuk. maka data akan dikirim ke 7-segmen untuk menampilkan informasi yaitu penambahan jumlah. 1. Pembacaan sensor penghitung (masuk). Sensor akan aktif jika bola basket dimasukan ke dalam keranjang, sensor kemudian mengirimkan data input dari pin port paralel untuk melakukan penambahan jumlah pengunjung 2. Pembacaan pin pada port parallel DB-25 untuk mengetahui pin mana saja yang akan diaktifkan dan mengirim perintah ke alat yang telah dihubungkan setelah diproses oleh modul program. 3. Nilai yang dikirim dari por tparalel DB-25akan memberikan input data pada 7-Segmen, ini akan menampilkan jumlah score bola yang masuk. Dan 7-Segmenakan menampilkan informasi penambahan scorebola. 3.6 Modul Logika Program Rancangan logika program yang penulis buat seperti terlihat pada gambar yaitu flow chart seperti di bawah ini : Gambar 3.4 FlowChart 4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan yaitu: 1. Seluruh sistem kendali dari alat ini dikendalikan oleh PC dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi 7.0. 2. Sensor inframerah sebagai alat input ke sistem yang memberikan masukan ke port parallel berupa sinyal 1 bit yang berfungsi untuk mengirim sinyal ke 7- Segmen. 3. Sistem dapat mempermudah proses penghitungan score basket ball pada time zone, karena proses penghitungan dapat dilakukan secara otomatis, tidak menyita waktu dan dapat mengatasi masalah dalam penghitungan secara manual. 4.2 Saran 1. Membuat suatu mesin yang dikendalikan oleh Microcontroller (MC) sehingga semua proses terjadi secara otomatis tanpa penghitungan secara manual pada score time zone. 2. Penguasaan terhadap ilmu elektronika dan komunikasi data yang memadai amat diperlukan ketika akan merancang sebuah sistem otomatis, sehingga nantinya tidak akan mengalami kesulitan yang cukup berarti dalam perancangan sistem. 3. Supaya peralatan kontrol yang bermanfaat, sensor sebagai input sangat peka terhadap cahaya dan dapat bekerja dengan baik, maka penempatan sensor sebagai pengindera cahaya tersebut harus ditempatkan pada suatu tempat yang benar-benar kedap cahaya agar tidak terpengaruh oleh cahaya lain yang akan mempengaruhi kinerja dari sensor tersebut. DAFTAR PUSTAKA D. Sharon; J Harstein; G Yantian; (2002); Robot Dan Otomatisasi Industri; Jakarta: Elex Media Komputindo. F. Suryanto; Dedy Rusmadi, (2014), Pengetahuan Dasar Komputer, Jakarta: Rineka Cipta Jakarta. Igne Martina Ir, (2011), 36 Jam Belajar Komputer Delphi 5.0, Jakarta: Elex Media Komputindo. Igne Martina Ir, (2011), Seri Aplikasi Pemrograman Database Menggunakan Delphi, Jakarta : Elex Media Komputindo, Jakarta. Indrawan, (1985), Elektronika, Jakarta : Bintang Terang Service. 4
Jogianto HM, (1989), Analisa dan Desain Sistim Informasi, Jakarta: Andi Offset. M. Agus J. Alam, (2000) Belajar Sendiri Borland Delphi 5.0, Jakarta: Elex Media Komputindo. Rodnay Zak, (1991), Dari Chip Ke Sistem, Yogyakarta: Penerbit Erlangga. Teddy Marcus, Agus Prijono, Joseph Widiadhi, (2002), Pemrograman Delphi dengan ADOExpress, Bandung: Informatika. Wolfgang Link, (1993) Pengukuran, Pengendalian dan Pengaturan dengan PC, Jakarta: Elex Media Komputindo. 5